Social story atau cerita sosial adalah salah satu metode bercerita yang biasanya digunakan untuk anak dengan autisme. Anak dengan autisme memiliki masalah dengan interaksi sosial. Masalah yang mereka hadapi adalah bagaimana memahami prespektif orang lain. Strategi untuk menangani hal tersebut adalah dengan menggunakan Social story (cerita sosial). Dengan menggunakan Social story ini membantu anak ‘membaca’ dan memahami situasi sosial.
Materi ini dugunakan pada kegiatan diklat stimulasi bagi anak berkebutuhan khusus yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB, pada program cloud teacher training. Semoga membantu bagi khususnya peserta diklat dan masyarakat luas pada umumnya.
2. Tujuan
• Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta dapat membuat social story untuk
anak berkebutuhan khusus.
3. Indikator Pencapaian Kompetensi
• Memahami pengertian, manfaat, dan format/bentuk social story.
• Membuat jenis kalimat social story.
• Membuat social story.
5. Apa itu Social Story
• Penjelasan tertulis dan bergambar mengenai situasi
tertentu yang diperlukan anak.
• Juga merupakan pembelajaran jangka pendek
• Terdapat berbagai bentuk dan cara penulisan
6. Manfaat Social Story
• Menerangkan suatu situasi untuk menghindari perilaku negatif
• Mengenalkan rutinitas baru
• Mengenalkan situasi baru atau asing
• Meningkatkan keterampilan komunikasi
• Mempelajari keterampilan social
• Meningkatkan keterampilan bina diri
• Membantu anak memahami perilaku dan emosi yang ditunjukkan.
10. Jenis Kalimat dalam Social Story
Kalimat penjelasan
• Kalimat penjelasan memberi petunjuk mengenai suatu situasi
➢ Kalimat yang ditulis perlu menjelaskan ‘dimana’, ‘siapa’, ‘apa’, ‘mengapa’ dan
‘bagaimana’
• Contoh: saya pergi ke salon untuk memotong rambut.
11. Jenis Kalimat dalam Social Story (2)
Kalimat arahan:
• Kalimat arahan menyarankan perilaku atau respon yang diperlukan
• Biasanya dimulai dengan kalimat “saya bisa…/saya akan…”
• Contoh: apabila saya mau buang air, saya akan memberitahu guru saya
12. Jenis Kalimat dalam Social Story (3)
Kalimat prespektif:
• Kalimat prespektif lebih menekankan tentang emosi
• Contoh: saya merasa gembira saat menerima hadiah
13. Tahap Persiapan
1. Identifikasi situasi sosial dimana anak-anak tersebut membutuhkan dukungan.
2. Kumpulkan informasi mengenai kekuatan dan kebutuhan anak-anak tersebut.
• Berapa lama dia mampu berkonsentrasi pada suatu cerita?
• Apa dukungan pembelajaran yang diperlukan?
• Apakah dia memahami kata-kata dan/atau kalimat yang ditulis dalam cerita tersebut?
• Apakah dia bisa membaca?
• Yang mana yang lebih mudah untuk anak? Foto atau ilustrasi?
14. Tahap Persiapan (2)
3. Sediakan informasi mengenai situasi tersebut.
• Siapa yang terlibat?
• Apa yang berlaku?
• Berapa lama situasi itu berlangsung
• Apa dampak dan konsekuensi dalam situasi tersebut?
15. Tahap Persiapan (3)
4. Panduan menulis cerita
• Penggunaan Bahasa yang sesuai
➢ Bahasa yang mudah dan bisa dipahami serta kalimat yang pendek
• Tulis berdasarkan perspektif anak-anak tersebut
➢ Meletakkan anak-anak dalam situasi tersebut
➢ Menerangkan tanggapan yang diperlukan
➢ Sebaiknya, kalimat diawali seperti ini: “Saya akan…”, “Saya adalah ….”, “Guru saya…..”
16. Tahap Persiapan (4)
• Fleksibilitas dalam cerita
➢ Contoh: “Kadang-kadang…”, “Sering….”
• Tulis dengan jelas agar anak-anak tersebut paham kapan aktivitas dimulai dan
kapan berakhir.
➢ Contoh: “Waktu saya menggunakan computer akan berakhir saat lonceng jam istirahat
berbunyi”
17. Pelaksanaan
• Baca cerita/situasi tersebut pada anak-anak
➢ Cerita yang ditulis khusus untuk situasi ini bisa dibacakan sekurang-kurangnya seminggu
sebelum dia menghadapi situasi tersebut.
• Lihat pemahaman anak.
• Pada tingkat permulaan, baca sekali sehari atau setiap kali perilaku muncul.
18. Pelaksanaan (2)
• Jika ada perubahan atau peningkatan, kurangi kebergantungan pada cerita
tersebut.
• Jika perlu, tingkatkan lagi frekuensi untuk menggunakan social story.
• Jika cerita yang digunakan tidak efektif, lihat lagi apakah:
➢ Apakah cerita tersebut ditulis sesuai dengan situasi yang ditargetkan?
➢ Kesesuaian kalimat dan gambar.
➢ Kesesuaian waktu saat cerita itu dibacakan.
19. Tugas Membuat Social Story
• Contoh judul:
• Pergi ke Dokter Gigi
• Aku Bisa Menggosok Gigi Sendiri
• Pergi ke Kebun Binatang
• Belanja di Supermarket
• Bermain di Pantai
• Aku Bisa Makan Sendiri