SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Mengkontruksi Sebuah Cerita
Pendek dengan Memperhatikan
Unsur-unsur Pembangun Cerita
Pendek.
By Haulla Putri Medina Fatah
Menentukan
Topik Tentang
Kehidupan
Dalam Cerita
Pendek
Menulis Cerita
Pendek Dengan
Memperhatikan
Unsur-unsur
Pembangun
Menentukan
Tahapan Alur
Pada Teks Cerita
Pendek
Menentukan Topik Tentang Kehidupan
Dalam Cerita Pendek
Dalam mengontruksi cerpen, topik dapat diambil dari kehidupan diri sendiri ataupun
pengalaman orang lain. Tugas seorang penulis cerpen adalah memperlakukan
pengalaman itu sesuai dengan emosi dan nuraninya sendiri. Unsur emosi memang
penting dalam menulis cerpen. Kata-kata yang tidak mampu membangkitkan
suasana ”emosi”, sering membuat karangan itu terasa hambar dan tidak menarik.
Namun demikian, kata- kata tersebut tidak harus dibuat-buat. Kata-kata atau
ungkapan yang kita pilih adalah kata-kata yang mempribadi. Kata-kata itu dibiarkan
mengalir apa adanya.
1
Menentukan Tahapan Alur Pada Teks Cerita
Pendek
5
4
3
2
Penyelesaian/
Koda
Resolusi
Puncak
Konflik/
Klimaks
Pemunculan
Masalah/
Komplikasi
Pengenalan/
Orientasi
Struktur Cerita Pendek
Lanjutan...
1. Pengenalan Cerita/Orientasi
Tahapan ini merupakan pengenalan tokoh-tokoh
cerita serta perwatakan, latar, dan lain sebagainya.
2. Pemunculan Konflik/Komplikasi
Pada tahap selanjutnya pembaca diajak masuk pada
pengenalan konflik. Dalam tahap ini, terjadi konflik
yang merupakan bumbu agar cerita lebih menarik.
Konflik-konflik ini melibatkan semua tokoh dan pada
tahap ini pula pembaca akan mengenal alur dari cerita
yang dibuat.
3. Puncak Konflik/Klimaks
Tahap selanjutnya adalah tahap peningkatan dan
puncak konflik. Pada tahap ini semakin banyak
insiden-insiden terjadi. Beberapa konflik pendukung
akan terjadi untuk menguatkan konflik utama pada
alur cerita.
Klimaks merupakan tahapan puncak dari konflik yang
ada. Tahapan ini adalah tahap puncak dari ketegangan
yang terjadi mulai dari awal cerita.
4. Resolusi
Antiklimaks atau resolusi merupakan penurunan
permasalahan, tahap ini menunjukan jalan keluar dari
setiap konflik yang ada. Teka-teki pada setiap konflik
yang terjadi pada awal cerita akan terungkap dalam tahap
ini. Seringkali, perwatakan yang asli dari setiap tokoh
akan muncul pada tahapan ini.
5. Penyelesaian/Koda
Pada tahap ini adalah bagian akhir cerita, dalam tahap
ini semua konflik telah terpecahkan dan cerita telah
selesai
Jenis- jenis Alur
Alur Maju
Pada alur maju atau
disebut juga dengan
alur progresif, penulis
menyajikan jalan
cerita secara
berurutan mulai dari
tahapan perkenalan ke
tahapan penyelesaian
secara tidak diacak.
Alur Mundur
Alur mundur adalah proses
jalannya cerita secara acak
atau tidak urut. Alur
mundur disebut juga
sebagai alur regresif.
Umumnya, pengarang
menyampaikan ceritanya
dimulai dari konflik menuju
penyelesaian. Kemudian,
menceritakan kembali latar
belakang timbulnya konflik
tersebut.
Alur Campuran
Alur jenis ini adalah
gabungan dari alur maju
dan alur mundur. Penulis
pada awalnya menyajikan
cerita secara urut.
Kemudian, penulis
menceritakan kembali kisah
masa lalu. Alur ini cukup
sulit untuk dipahami
pembaca, serta
membutuhkan konsentrasi
yang cukup tinggi untuk
memahaminya
Menulis Cerita Pendek Dengan Memperhatikan
Unsur-unsur Pembangun
2. Mengumpulkan Bahan
Cerpen
Mengumpulkan ide-ide cerita dari
pengalaman-pengalaman yang
menjadi sumber inspirasi dan dapat
dijadikan sebagai bahan penulisan.
1. Menentukkan Tema
Menentukan tema yang akan
dibuat, misal kejujuran,
narkoba, kasih sayang, atau
yang lainya.
5. Memberi Judul Cerpen
Memilih judul yang
menggambarkan keseluruhan isi
cerpen.
4. Mengembangkan Kerangka
Cerpen
Mengembangkan kerangka tersebut menjadi cerita
yang utuh dengan mengubah kerangka tadi ke
beberapa kalimat yang saling berhubungan.
3. Menyusun Kerangka
Cerpen
Menyusun topik ke dalam
beberapa subtopik,kemudian
menyusunnya secara sistematis
dan logis.
Kaidah Kebahasaan Cerita Pendek
1. Banyak menggunakan kalimat bermakna lampau,
yang ditandai oleh fungsi-fungsi keterangan yang
bermakna kelampauan, seperti ketika itu,
beberapa tahun yang lalu, telah terjadi.
2. Banyak menggunakan kata yang menyatakan
urutan waktu (konjungsi kronologis). Contoh:
sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian.
3. Banyak menggunakan kata kerja yang
menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi,
seperti menyuruh, membersihkan, menawari,
melompat, menghindar.
4. Banyak menggunakan kata kerja yang
menunjukkan kalimat tak langsung sebagai cara
menceritakan tuturan seorang tokoh oleh
pengarang. Contoh: mengatakan bahwa,
menceritakan tentang, mengungkapkan,
menanyakan, menyatakan, menuturkan.
5. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan
sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh. Contoh:
merasakan, menginginkan, mengarapkan, mendambakan,
mengalami.
6. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh
tanda petik ganda (“….”) dan kata kerja yang menunjukkan
tuturan langsung. Contoh:
a. Alam berkata, “Jangan diam saja, segera temui orang
itu!”
b. “Di mana keberadaan temanmu sekarang?” tanya Ani
pada temannya.
c. “Tidak. Sekali saya bilang, tidak!” teriak Lani.
7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language)
untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Contoh:
Segala sesuatu tampak berada dalam kendali sekarang:
Bahkan, kamarnya sekarang sangat rapi dan bersih.
Segalanya tampak tepat berada di tempatnya sekarang,
teratur rapi dan tertata dengan baik. Ia adalah juru masak
terbaik yang pernah dilihatnya, ahli dalam membuat ragam
makanan Timur dan Barat ‘yang sangat sedap’. Ayahnya
telah menjadi pencandu beratnya.
Terima Kasih 

More Related Content

Similar to Mengkontruksi Cerita Pendek

Similar to Mengkontruksi Cerita Pendek (20)

Elemen komsas
Elemen komsasElemen komsas
Elemen komsas
 
cerita fantasi.pdf
cerita fantasi.pdfcerita fantasi.pdf
cerita fantasi.pdf
 
Jawapan topik 4
Jawapan topik 4Jawapan topik 4
Jawapan topik 4
 
CERPEN.pptx
CERPEN.pptxCERPEN.pptx
CERPEN.pptx
 
Pengenalan Menganalisis Cerpen
Pengenalan Menganalisis CerpenPengenalan Menganalisis Cerpen
Pengenalan Menganalisis Cerpen
 
3. cerpen
3. cerpen3. cerpen
3. cerpen
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Analisis cerpen
Analisis cerpenAnalisis cerpen
Analisis cerpen
 
Cerpen dan penokohan
Cerpen dan penokohanCerpen dan penokohan
Cerpen dan penokohan
 
Apresiasi sastra analisis cerpen -guru
Apresiasi sastra analisis cerpen -guruApresiasi sastra analisis cerpen -guru
Apresiasi sastra analisis cerpen -guru
 
Media pembelajaran unsur instrinsik
Media pembelajaran unsur instrinsikMedia pembelajaran unsur instrinsik
Media pembelajaran unsur instrinsik
 
Media pembelajaran unsur instrinsik
Media pembelajaran unsur instrinsikMedia pembelajaran unsur instrinsik
Media pembelajaran unsur instrinsik
 
Ppt prosa
Ppt prosaPpt prosa
Ppt prosa
 
Materisem1
Materisem1Materisem1
Materisem1
 
Ppt opi
Ppt opiPpt opi
Ppt opi
 
Paragrafff
ParagrafffParagrafff
Paragrafff
 
Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2
 
Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2
 
cerpen Kelompok 5
cerpen Kelompok  5   cerpen Kelompok  5
cerpen Kelompok 5
 
ppt 3.5 4.5 cerpen.pptx
ppt 3.5 4.5 cerpen.pptxppt 3.5 4.5 cerpen.pptx
ppt 3.5 4.5 cerpen.pptx
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Mengkontruksi Cerita Pendek

  • 1. Mengkontruksi Sebuah Cerita Pendek dengan Memperhatikan Unsur-unsur Pembangun Cerita Pendek. By Haulla Putri Medina Fatah
  • 2. Menentukan Topik Tentang Kehidupan Dalam Cerita Pendek Menulis Cerita Pendek Dengan Memperhatikan Unsur-unsur Pembangun Menentukan Tahapan Alur Pada Teks Cerita Pendek
  • 3. Menentukan Topik Tentang Kehidupan Dalam Cerita Pendek Dalam mengontruksi cerpen, topik dapat diambil dari kehidupan diri sendiri ataupun pengalaman orang lain. Tugas seorang penulis cerpen adalah memperlakukan pengalaman itu sesuai dengan emosi dan nuraninya sendiri. Unsur emosi memang penting dalam menulis cerpen. Kata-kata yang tidak mampu membangkitkan suasana ”emosi”, sering membuat karangan itu terasa hambar dan tidak menarik. Namun demikian, kata- kata tersebut tidak harus dibuat-buat. Kata-kata atau ungkapan yang kita pilih adalah kata-kata yang mempribadi. Kata-kata itu dibiarkan mengalir apa adanya.
  • 4. 1 Menentukan Tahapan Alur Pada Teks Cerita Pendek 5 4 3 2 Penyelesaian/ Koda Resolusi Puncak Konflik/ Klimaks Pemunculan Masalah/ Komplikasi Pengenalan/ Orientasi Struktur Cerita Pendek
  • 5. Lanjutan... 1. Pengenalan Cerita/Orientasi Tahapan ini merupakan pengenalan tokoh-tokoh cerita serta perwatakan, latar, dan lain sebagainya. 2. Pemunculan Konflik/Komplikasi Pada tahap selanjutnya pembaca diajak masuk pada pengenalan konflik. Dalam tahap ini, terjadi konflik yang merupakan bumbu agar cerita lebih menarik. Konflik-konflik ini melibatkan semua tokoh dan pada tahap ini pula pembaca akan mengenal alur dari cerita yang dibuat. 3. Puncak Konflik/Klimaks Tahap selanjutnya adalah tahap peningkatan dan puncak konflik. Pada tahap ini semakin banyak insiden-insiden terjadi. Beberapa konflik pendukung akan terjadi untuk menguatkan konflik utama pada alur cerita. Klimaks merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Tahapan ini adalah tahap puncak dari ketegangan yang terjadi mulai dari awal cerita. 4. Resolusi Antiklimaks atau resolusi merupakan penurunan permasalahan, tahap ini menunjukan jalan keluar dari setiap konflik yang ada. Teka-teki pada setiap konflik yang terjadi pada awal cerita akan terungkap dalam tahap ini. Seringkali, perwatakan yang asli dari setiap tokoh akan muncul pada tahapan ini. 5. Penyelesaian/Koda Pada tahap ini adalah bagian akhir cerita, dalam tahap ini semua konflik telah terpecahkan dan cerita telah selesai
  • 6. Jenis- jenis Alur Alur Maju Pada alur maju atau disebut juga dengan alur progresif, penulis menyajikan jalan cerita secara berurutan mulai dari tahapan perkenalan ke tahapan penyelesaian secara tidak diacak. Alur Mundur Alur mundur adalah proses jalannya cerita secara acak atau tidak urut. Alur mundur disebut juga sebagai alur regresif. Umumnya, pengarang menyampaikan ceritanya dimulai dari konflik menuju penyelesaian. Kemudian, menceritakan kembali latar belakang timbulnya konflik tersebut. Alur Campuran Alur jenis ini adalah gabungan dari alur maju dan alur mundur. Penulis pada awalnya menyajikan cerita secara urut. Kemudian, penulis menceritakan kembali kisah masa lalu. Alur ini cukup sulit untuk dipahami pembaca, serta membutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi untuk memahaminya
  • 7. Menulis Cerita Pendek Dengan Memperhatikan Unsur-unsur Pembangun 2. Mengumpulkan Bahan Cerpen Mengumpulkan ide-ide cerita dari pengalaman-pengalaman yang menjadi sumber inspirasi dan dapat dijadikan sebagai bahan penulisan. 1. Menentukkan Tema Menentukan tema yang akan dibuat, misal kejujuran, narkoba, kasih sayang, atau yang lainya. 5. Memberi Judul Cerpen Memilih judul yang menggambarkan keseluruhan isi cerpen. 4. Mengembangkan Kerangka Cerpen Mengembangkan kerangka tersebut menjadi cerita yang utuh dengan mengubah kerangka tadi ke beberapa kalimat yang saling berhubungan. 3. Menyusun Kerangka Cerpen Menyusun topik ke dalam beberapa subtopik,kemudian menyusunnya secara sistematis dan logis.
  • 8. Kaidah Kebahasaan Cerita Pendek 1. Banyak menggunakan kalimat bermakna lampau, yang ditandai oleh fungsi-fungsi keterangan yang bermakna kelampauan, seperti ketika itu, beberapa tahun yang lalu, telah terjadi. 2. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis). Contoh: sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian. 3. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, seperti menyuruh, membersihkan, menawari, melompat, menghindar. 4. Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai cara menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Contoh: mengatakan bahwa, menceritakan tentang, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, menuturkan. 5. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh. Contoh: merasakan, menginginkan, mengarapkan, mendambakan, mengalami. 6. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda (“….”) dan kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung. Contoh: a. Alam berkata, “Jangan diam saja, segera temui orang itu!” b. “Di mana keberadaan temanmu sekarang?” tanya Ani pada temannya. c. “Tidak. Sekali saya bilang, tidak!” teriak Lani. 7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Contoh: Segala sesuatu tampak berada dalam kendali sekarang: Bahkan, kamarnya sekarang sangat rapi dan bersih. Segalanya tampak tepat berada di tempatnya sekarang, teratur rapi dan tertata dengan baik. Ia adalah juru masak terbaik yang pernah dilihatnya, ahli dalam membuat ragam makanan Timur dan Barat ‘yang sangat sedap’. Ayahnya telah menjadi pencandu beratnya.