2. Nama : Kurnia Apriyani
No. Telp : 085939429668
Email : kurniaapriyani15@gmail.com
Jurusan: Psikologi, semester VI (Enam) di Universitas Pancasila
Telah mengambil mata kuliah human engineering
Portofolio
4. Definisi Ergonomis
Ergonomi (atau faktor manusia) adalah
disiplin ilmu yang berkaitan dengan
pemahaman interaksi di antara manusia
dan elemen lain dari suatu sistem dan
profesi yang menerapkan teori, prinsip,
data, dan metode untuk mendesain agar
dapat mengoptimalkan kesejahteraan
manusia dan kinerja sistem secara
keseluruhan (IEA, 2000).
5. Definisi Ergonomis
Ergonomi (atau faktor manusia) adalah
disiplin ilmu yang berkaitan dengan
pemahaman interaksi di antara manusia
dan elemen lain dari suatu sistem dan
profesi yang menerapkan teori, prinsip,
data, dan metode untuk mendesain agar
dapat mengoptimalkan kesejahteraan
manusia dan kinerja sistem secara
keseluruhan (IEA, 2000).
6. Beberapa solusi ergonomis yang dianggap lebih
unggul di tingkat stasiun kerja gagal
menghasilkan hasil yang relevan di tingkat
organisasi.
Hendrick (1991) mendefinisikan desain
organisasi sekitar tiga konsep: kompleksitas,
formalisasi, dan sentralisasi.
Ergonomis
7. ● Kompleksitas merujuk pada derajat
diferensiasi internal organisasi dan tingkat
penggunaan mekanisme integrasi dan
koordinasi.
● Formalisasi menyampaikan ketergantungan
pada aturan dan prosedur tertulis.
● Sentralisasi mengacu pada tingkat dispersi
otoritas pengambilan keputusan.
Konsep
Ergonomis
8. Berefek positif pada kinerja, produktivitas, dan
kepuasan karyawan karena memenuhi tiga
kebutuhan manusia: peningkatan otonomi,
peningkatan kebermaknaan, dan penurunan
isolasi. Partisipasi sebagai polemik orisinilitas dan
keharusan etik dari kontribusi.
Manajemen
Partisipatif
9. Faktor pendukung utama dalam mendukung keterlibatan pekerja dalam ergonomi.
Ergonomi adalah ilmu intuitif, yang dalam
banyak kasus hanya mengorganisir
pengetahuan yang sudah digunakan pekerja,
itu bisa memvalidasi akumulasi pengalaman
pekerja.
Ergonomi membantu mengembangkan dan
menerapkan teknologi memungkinkan
pekerja untuk memodifikasi dan
memperbaiki masalah secara terus
menerus.
01
orang lebih cenderung mendukung dan mengadopsi solusi yang
mereka rasa bertanggung jawab serta melibatkan pengguna dan
pekerja dalam proses ergonomi memiliki potensi untuk mengubahnya
menjadi pembuat dan pendukung proses daripada penerima pasif.
02
03
10. Desain yang berpusat secara sosial memandang artefak (mis., Objek dan
sistem) sebagai solusi untuk masalah. Mempertimbangkan bahwa
masalah ini terletak dalam konteks sosial, orang dapat berharap bahwa
kelompok yang berbeda dalam situasi yang berbeda dapat
menggunakan artefak yang sama dengan cara yang berbeda. Ini
mengarah pada kesimpulan bahwa artefak harus diperiksa dari
perspektif fisik dan sosial.
Social
Centered
Design
11. Job Stress and The Psychosocial Environment
Stres sebagai proses biologis yang diciptakan oleh pengaruh sosial. Lingkungan (fisik dan
psikososial) menghasilkan stresor yang mengarah pada reaksi tubuh secara adaptif
stres pada sistem kekebalan tubuh,
pencernaan, dan kelenjar adrenal.
stresor yang berasal dari kebutuhan untuk
tindakan yang dihasilkan emosi
menanggapi stresor (lingkungan).
01
Perubahan kimia tubuh termasuk tekanan darah yang lebih tinggi,
peningkatan kortikosteroid dan neurotransmiter perife darah,
peningkatan ketegangan otot.
Stressor lingkungan
Perubahan fisiologis
Perubahan kimia
02
03
12. Work Organization and Psychosocial Influences
Faktor intrinsik terhadap pekerjaan, peran dalam organisasi, pengembangan karier,
hubungan di tempat kerja, serta struktur dan iklim organisasi :
1. Kondisi kerja fisik 2. Beban kerja, baik
kuantitatif maupun
kualitatif, dan tekanan
waktu
3. Tanggung jawab (untuk
kehidupan, nilai ekonomi,
keselamatan orang lain)
4. Konten pekerjaan 5. Pengambilan
keputusan
6. Persepsi kontrol
atas pekerjaan.
13. Community Ergonomics
Meningkatkan persepsi, umpan balik,
tingkat kontrol, kepatuhan pada
kebiasaan sosial, dan kinerja
penduduk melalui peningkatan
layanan dan peluang yang disediakan
oleh lembaga publik dan swasta.
Tujuan
Terdapat 7 prinsip yakni Orientasi tindakan,
partisipasi oleh semua orang, manajemen keragaman
dan konflik, mendorong pembelajaran, membangun
pengaturan mandiri, umpan balik dan peningkatan dan
inovasi berkesinambungan
Prinsip Pendekatan
Pendekatan untuk menerapkan
prinsip-prinsip faktor manusia pada
interaksi berbagai sistem dalam
pengaturan komunitas untuk
peningkatan kualitas hidupnya
Definisi
Memiliki interaksi multilateral dan
berkesinambungan antara
penghuni, kelompok, kondisi
kehidupan, lembaga publik, toko,
dan tempat kerja.
Komponen