Ergonomi telah berkembang dari fokus pada individu dan interaksinya dengan teknologi menjadi mempertimbangkan sistem sosial yang lebih besar. Pendekatan ergonomi kini melihat bagaimana lingkungan sosial dan proses mempengaruhi penggunaan teknologi, dan sebaliknya. Kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas, kualitas kerja, dan kesejahteraan berubah seiring kompleksitas sistem kerja dan pendidikan tenaga kerja. Per
2. About Me
Moch. Raihan Nur F. (6017210058)
089601231136
Matakuliah Human Engineering, Semester 6
Universitas Pancasila, Jakarta
Mochrnfbc@gmail.com
3. BRINGING SOCIAL CONTEXT
TO THE FOREFRONT OF
WORK SYSTEMS
Para pendukung sistem sosioteknik mempertimbangkan konsekuensi
dari pilihan organisasi pada aspek teknis, sosial, dan lingkungan. Studi
mereka menunjukkan bahwa organisasi kerja yang berlaku (mis.,
Manajemen ilmiah) gagal memanfaatkan sepenuhnya keterampilan
pekerja dan dikaitkan dengan tingkat absensi dan turnover yang
tinggi, produktivitas rendah, dan moral pekerja yang buruk.
Peneliti sosioteknik menganjurkan pembalikan dari apa yang mereka
lihat sebagai spesialisasi pekerjaan ekstrem, yang sering
menyebabkan kru dan peralatan kerja yang kurang dimanfaatkan
serta biaya ekonomi dan sosial yang tinggi.
4. ERGONOMICS AND
THE ORGANIZATION
Hendrick (1997) menunjukkan tiga
praktik desain sistem kerja yang secara
khas merusak upaya ergonomi.
Praktik bermasalah pertama terkait
dengan situasi di mana teknologi
(hardware/Software) diambil sebagai
sesuatu yang diberikan dan
pertimbangan pengguna datang sebagai
renungan.
5. ERGONOMICS AND
THE ORGANIZATION
Praktik kedua juga terkait dengan
perhatian utama pada komponen teknis,
di mana kelayakan teknis adalah satu-
satunya kriteria untuk alokasi fungsi.
Terakhir, ada kegagalan untuk
mempertimbangkan secara memadai
empat elemen (subsistem) dari sistem
sosioteknik: personil, teknologi, struktur
organisasi, dan lingkungan eksternal.
6. KOMPLEKSITAS
Kompleksitas merujuk pada derajat diferensiasi internal organisasi
dan tingkat penggunaan mekanisme integrasi dan koordinasi.
Diferensiasi internal selanjutnya dijabarkan ke dalam diferensiasi
horizontal, yang merujuk pada spesialisasi pekerjaan dan
departemenisasi; diferensiasi vertikal, yang terkait dengan jumlah
level hierarkis dalam organisasi; dan dispersi spasial.
Hendrick (1991) mendefinisikan
desain organisasi menjadi tiga
konsep: kompleksitas, formalisasi,
dan sentralisasi
7. SENTRALISASI
Sentralisasi mengacu pada tingkat dispersi otoritas pengambilan
keputusan. Meskipun beberapa kombinasi yang diberikan dari
elemen-elemen struktural ini tampaknya cocok untuk beberapa
jenis organisasi yang mengejar tujuan tertentu, sejumlah interaksi
yang mungkin dapat menghasilkan hasil yang sulit untuk diprediksi.
FORMALISASI
Formalisasi menyampaikan ketergantungan pada aturan dan
prosedur tertulis.
8. ERGONOMIC WORK ANALYSIS
AND
ANTHROPOTECHNOLOGY
Menurut Wisner (1995b, p. 1549), tujuan utama ergonomic
work analysis adalah untuk mempelajari bagaimana operator
“membentuk masalah pekerjaan mereka (situasi dan
tindakan) dalam cara yang stabil atau variabel dan, pada
tingkat lebih rendah, bagaimana mereka menyelesaikan
mereka”.
Proses ini disebut "pembangunan masalah" dan dipandang
penting dalam memahami situasi kerja dan membantu
operator meningkatkan kondisi kerja mereka.
9. COMMUNITY ERGONOMIC
Ergonomi masyarakat adalah perluasan alami dari
ekonomi makro ke tingkat yang lebih tinggi di atas
perusahaan, dalam hal ini kepada masyarakat. Seperti
banyak teori dan konsep sebelumnya, aspek penting
ergonomi masyarakat adalah peningkatan kualitas
hidup orang-orang dalam sistem.
Peningkatan tersebut menyangkut manfaat ekonomi,
tetapi ada juga penekanan kuat pada pengembangan
aspek sosial dan psikososial kehidupan individu dan
masyarakat yang meningkatkan kesejahteraan secara
keseluruhan.
10. KESIMPULAN
Ergonomi telah matang sebagai ilmu, penekanan telah meluas dari melihat terutama pada
pekerja individu (pengguna, konsumen) dan interaksinya dengan alat dan teknologi untuk
mencakup sistem yang lebih besar. Kemajuan alami telah mengarah pada pemeriksaan
tentang bagaimana lingkungan sosial dan proses mempengaruhi individu dan kelompok
menggunakan teknologi serta bagaimana perilaku dan penggunaan teknologi
mempengaruhi masyarakat.
Kebutuhan sosial untuk meningkatkan produktivitas, kualitas yang lebih tinggi, kondisi
kerja yang lebih baik, dan keandalan berubah seiring berjalannya waktu karena beberapa
dari dorongan ini menjadi lebih menonjol. Sebagai sistem kerja menjadi lebih kompleks dan
tenaga kerja lebih terdidik dan canggih, pertimbangan oleh disiplin ergonomi sosial yang
lebih luas, aspek politik, dan keuangan telah meningkat. Perubahan-perubahan ini telah
dijawab oleh ergonomi dalam pendekatan yang berbeda tetapi pada akhirnya saling
terkait.