2. Alur Kegiatan
(90 menit)
Penjelasan tentang
KONSEP LITERASI DAN
NUMERASI
KEGIATAN 2 (40’)
Diskusi tentang
miskonsepsi literasi dan
numerasi
KEGIATAN 1 (60’)
Menyampaikan
latar belakang
dan tujuan sesi
PENDAHULUAN
(10’)
Penguatan
PENUTUP (10’)
3. • Menurut para arkeolog, filolog dan antropolog bahwa literasi tulis-
menulis di nusantara sudah berkembang mulai abad 5 masehi
sejak kehadiran Hindu dan Budha serta tercatat di abad 13 ketika
agama Islam datang. Ditinjau dari perspektif ini maka masyarakat
nusantara dan bangsa Indonesia secara empirik tidak dapat
dipungkiri telah tumbuh dan berkembang literasinya.
LATAR BELAKANG
4. Literasi pada mulanya lebih diartikan sebagai melek aksara, dalam arti
tidak buta huruf ataupun bisa membaca. Seiring dengan dinamika
masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi, maka
konsep dan definisi serta pemaknaan literasi kian kompleks dan variatif
Numerasi banyak dipersepsikan sebagai sesuatu yang berhubungan
dengan proses berhitung saja. Dalam perkembangannya, memberikan
banyak aktivitas berhitung saja kepada siswa tidak lantas membawa
siswa mampu menjadi insan yang memiliki kemampuan numerasi yang
baik dan numerasi lebih sekedar proses berhitung.
5.
6.
7.
8.
9. TUJUAN (5’)
Tujuan dari sesi ini adalah:
1. Peserta mengetahui istilah dan
miskonsepsi literasi dan numerasi
2. Peserta mengetahui bentuk soal
literasi dan numerasi
11. • Benarkah pandangan tradisi bertutur yang telah mengakar, tumbuh dan
berkembang di masyarakat menghambat literasi membaca (reading
literacy)?
• Di masyarakat terdapat tuntutan bahwa anak-anak usia dini harus
diajarkan membaca, menulis dan berhitung (calistung). Tepatkah
mereka digegas untuk bisa calistung?
• Pada pendidikan anak usia dini maupun taman kanak-kanak apabila
mereka hanya melakukan aktivitas bermain maka dipandang bahwa
mereka tidak belajar, mereka tidak berliterasi. Apa pendapat bapak
ibu?
• Benarkah definisi dan konsepsi literasi hanya semata-mata aktivitas
membaca aksara (huruf)?
12. • Betulkah literasi hanya diidentikkan dengan keterampilan
membaca dan tidak ada kaitannya dengan aktivitas
menyimak dan berbicara serta aktivitas visual?
• Literasi adalah pelajaran bahasa dan sastra. Oleh
karenanya literasi sepenuhnya merupakan kompetensi
dan tanggung jawab guru pelajaran bahasa dan sastra.
Apa pendapat bapak ibu mengenai hal ini?
• Menurut bapak/ ibu apakah Numerasi adalah
Matematika dan hanya diajarkan guru matematika?
• Apakah Dibutuhkan mata pelajaran khusus untuk belajar
numerasi?
13. MISKONSEPSI PERTAMA
Pertanyaan:
Benarkah pandangan tradisi bertutur yang telah mengakar, tumbuh dan
berkembang di masyarakat menghambat literasi membaca (reading
literacy)? Jawaban:
Relasi antara tradisi bertutur (orality) dan literasi, sangat kompleks dan harus
dipandang secara komprehensif. Ditinjau dari keterampilan berbahasa
(language skills), terdapat hubungan yang sangat erat antara kecakapan
berbahasa lisan dengan kesiapan membaca. Anak-anak memperoleh
pengetahuan awal mereka mengenai kerja literasi didapatkan dari proses-
proses yang mana mereka mempelajari bahasa lisan sehingga anak
memiliki banyak kosa kata yang melengkapi kekayaan bahasa anak secara
kognitif untuk mendukung kesiapan keterampilan membaca mereka.
14. Pertanyaan:
Di masyarakat terdapat tuntutan bahwa anak-anak usia dini harus diajarkan
membaca, menulis dan berhitung (calistung). Tepatkah mereka digegas
untuk bisa calistung?
Jawaban:
Untuk anak usia dini yang terpenting adalah ditumbuhkan minat, kegemaran
dan budaya literasinya. Belajar membaca dan menulis tidak memerlukan
pelajaran privat khusus. Alih-alih melalui pembelajaran langsung dan formal,
anak-anak mempelajari bahasa tulis melalui interaksi dengan orang dewasa
dalam situasi keaksaraan, dengan menjelajah sendiri berbagai tulisan. Anak
melalui pengamatan terhadap orangtuanya, menggunakan bahasa tulis
untuk berkomunikasi. Mereka ‘mempelajari’ bahasa tulis dengan cara
alamiah seperti dalam mempelajari bahasa lisan.
MISKONSEPSI KEDUA
15. MISKONSEPSI KETIGA
Pertanyaan:
Pada pendidikan anak usia dini maupun taman kanak-kanak apabila
mereka hanya melakukan aktivitas bermain maka dipandang bahwa
mereka tidak belajar, mereka tidak berliterasi. Apa pendapat bapak ibu?
Jawaban:
Dunia anak usia dini (0-6 tahun atau 0-8 tahun) adalah dunia bermain. Cara
belajar anak usia dini adalah dengan dan melalui bermain. Bermain adalah
suatu kegiatan mengasyikkan yang membuat anak-anak tenggelam dalam
keasyikan tersebut. Literasi seharusnya berupa berbagai aktivitas yang
menyenangkan dan mengasyikkan. Literasi justru dapat tumbuh
berkembang dan dibudayakan melalui bermain. Dengan bermain, anak-
anak tidak sekedar tumbuh dan berkembang literasi baca, tulis dan
berhitungnya, bahkan kemampuan-kemampuan literasi yang lainnya.
16. MISKONSEPSI KEEMPAT
Pertanyaan:
Benarkah definisi dan konsepsi literasi hanya semata-mata aktivitas
membaca aksara (huruf)?
Jawaban:
Dalam istilah Yunani, grammatikos, diambil dari bahasa Latin, littera/litera,
artinya huruf alfabet. Dari konsep dan definisi literasi awal ini tampaknya yang
menimbulkan kesalahfahaman apa itu literasi. Mereka yang tidak dapat
membaca aksara akan dilabeli dengan ’tuna aksara’. Dalam ranah semiotika,
teks adalah simbol yang memiliki makna dan berfungsi sebagai medium
komunikasi. Teks bisa disimbolkan berupa aksara (huruf), angka dan gambar
(visual). Maka membaca seharusnya tidak lagi hanya dimaknai sebagai
aktivitas membaca teks dalam bentuk tertulis. Termasuk di dalam literasi
membaca diantaranya juga membaca tanda-tanda alam
17. MISKONSEPSI KELIMA
Pertanyaan:
Betulkah literasi hanya diidentikkan dengan keterampilan membaca dan tidak
ada kaitannya dengan aktivitas menyimak dan berbicara serta aktivitas visual?
Jawaban:
Konsep literasi sesungguhnya mencakup keterampilan mendengar, berbicara,
membaca, dan menulis. Satu dengan yang lainnya saling terkait erat dan tidak
dapat dipisahkan Literasi kekinian dapat dikembangkan melalui penerapan
keempat keterampilan itu dengan pemanfaatan berbagai variasi media yang
ada secara fungsional. Strategi, metode, dan tekniknya tentu diaktualisasikan
sesuai kebutuhan, tuntutan dan gaya hidup serta perilaku saat ini. Oleh
karenanya, media multimodal, media yang melibatkan dua atau lebih sistem
semiotika baik bahasa lisan dan tulis, audio, visual, audiovisual, gestur dan
teks spasial, menjadi bagian penting dari kehidupan siswa.
18. MISKONSEPSI KEENAM
Pertanyaan:
Literasi adalah pelajaran bahasa dan sastra. Oleh karenanya literasi
sepenuhnya merupakan kompetensi dan tanggung jawab guru pelajaran
bahasa dan sastra.Apa pendapat bapak ibu mengenai hal ini?
Jawaban:
Sebenarnya jika literasi disematkan kepada hampir setiap topik, literasi dapat
menggantikan istilah ‘pengetahuan’. Bahkan ternyata sejak tahun 1940,
istilah literasi sering digunakan dalam artian memiliki pengetahuan maupun
keterampilan di satu bidang tertentu, maka ada literasi keuangan, literasi
budaya, literasi sains, literasi komputer, literasi statistik, literasi media, literasi
sosial, literasi ekologis, literasi bencana, literasi kesehatan dan sebagainya.
19. KONSEP LITERASI
• Resnick dan Resnick (1977): kemampuan membaca risalah agama dan
kefasihan dalam membaca lisan.
• Elizabeth Sulzby (1986): literasi adalah kemampuan berbahasa yang
dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi (membaca, berbicara,
menyimak, dan menulis) dengan cara yang berbeda sesuai dengan
tujuannya.
• Tinjauan sosiologi dengan menggunakan perspektif interaksi sosial, maka
literasi adalah melibatkan seperti apa tujuan membaca teks, bagaimana
pembaca menafsirkan teks, bagaimana pembaca berkomunikasi dengan
penulis dan bagaimana pembaca mengomunikasikan apa yang mereka
baca dengan orang lain, karena mereka mungkin perlu mendiskusikan isi
teks
20. • Definisi literasi terbaru adalah kemampuan untuk mengidentifikasi,
memahami, menafsirkan, membuat, mengkomunikasikan, dan
menghitung, menggunakan materi cetak dan tertulis yang terkait dengan
berbagai konteks (UNESCO, 2018).
• Menurut Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, literasi adalah kemampuan mengakses, memahami, dan
menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara
lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara (2017)
21. • Menurut OECD, literasi adalah kemampuan untuk memahami dan
menggunakan informasi tercetak dalam kehidupan sehari-hari kegiatan, di
rumah, di tempat kerja dan di masyarakat untuk mencapai tujuan, dan
untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi seseorang.
• Perpustakaan Nasional RI, mengartikan literasi dalam konsep 4 (empat)
hierarki literasi yang meliputi kemampuan mengumpulkan sumber-sumber
bacaan, kemampuan memahami yang tersirat dari yang tersurat,
kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan baru, teori baru dan
kreativitas serta inovasi baru hingga memiliki kemampuan menganalisis
informasi dan menulis buku, yang terakhir adalah kemampuan
menciptakan barang atau jasa yang bermutu yang bisa dipakai dalam
kompetisi global.
22. • 'The New Literacy Studies' adalah tentang mempelajari jenis literasi
baru di luar literasi cetak, terutama 'literasi digital' dan praktik literasi
yang tertanam dalam budaya populer. The New Literacies Studies
memandang berbagai alat digital sebagai teknologi untuk memberi
dan mendapatkan makna, seperti halnya bahasa. Singkatnya NLS
memandang literasi adalah sebagai suatu gerakan sosial.
24. + Numerasi adalah kemampuan untuk memproses,
mengkomunikasikan dan menginterpretasikan informasi
numerik dalam berbagai konteks (Askew dan Askew, 1997).
+ Numerasi merupakan kemampuan seseorang untuk
menggunakan konsep maupun prosedur matematika dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari pada berbagai
konteks yang relevan sebagai individu dan warga negara
Indonesia dan dunia (Pusmenjar, 2019)
24
26. Numerasi dalam Pembelajaran MATEMATIKA
Kompoenen numerasi
26
Cakupan Matematika dalam K13
Mengestimasi dan menghitung dengan
bilangan bulat
Bilangan
Menggunakan pecahan, decimal, persen
dan perbandingan.
Bilangan
Mengenali dan menggunakan pola dan relasi Bilangan dan Aljabar
Menggunakan penalaran spasial Geometri dan Pengukuran
Menggunakan pengukuran Geometri dan Pengukuran
Menginterpretasi informasi statistik Pengolahan Data