SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN LITERASI DI SEKOLAH DASAR
MAKALAH
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Literasi
Yang di Ampu Oleh
Dr. Sumarno, M.P.d
Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Walimatul Khasanah 2286206096
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTABUMI
LAMPUNG UTARA
2023/2024
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat Rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan Makalah iini dengan judul " IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
LITERASI DI SEKOLAH SEKOLAH DASAR". Makalah ini di susun sebagai salah satu
syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Literasi pada program studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Kotabumi
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Pendidikan Bahasa Kelas Tinggi yakni : Dr. Sumarno, M.P.d yang sudah
memberikan tugas ini kepada kami.
Didalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan ini merupakan langkah
yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kesempatan
kami, dengan segala kerendahan hati kami memohon kritik dan saran untuk membantu
memenuhi tugas kuliah ini. Dan diharapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kami pada
khusus nya dari pihak lain yang berkepentingan bagi orang lain.
Kotabumi, 21 Desember 2023
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
I. PENDAHULUAN.................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................4
1.2 Tujuan Makalah................................................................................................................5
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................................5
II. PEMBAHASAN..................................................................................................................6
2.1 Pengertian Literasi............................................................................................................6
2.2 Dimensi Literasi...............................................................................................................9
2.4. Strategi Pengembangan Program Literasi.....................................................................11
2.5 Faktor Pendukung dan Penghambat...............................................................................13
III. PENUTUP.........................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................15
3.2 Saran...............................................................................................................................15
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Membaca merupakan salah satu upaya yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar. Membaca merupakan salah satu tolak ukur untuk menentukan keberhasilan
pada suatu proses belajar dan mengajar sesuai yang diharapkan. Dengan membaca dapat
diartikan kita dapat menerjemahkan, mengintrepetasikan tanda–tanda atau lambang–
lambang dalam bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Konsep pendidikan yang
dianut pada di negara kita adalah konsep pendidikan sepanjang hayat (life long education).
Hal ini sejalan dengan kewajiban setiap manusia untuk selalu belajar sejak dilahirkan
sampai akhir hayatnya. Suatu masyarakat yang maju dapat ditunjang dengan budaya
membaca. Segala pengetahuan yang diperoleh tidak hanya didapat dengan membaca, oleh
karena itu budaya membaca perlu diterapkan dan dikembangkan sejak dini. Keterampilan
membaca berperan penting dalam kehidupan karena pengetahuan diperoleh melalui
membaca. Oleh sebab itu, keterampilan ini harus dikuasai peserta didik dengan baik sejak
dini untuk membiasakan budaya membaca.
Berdasarkan data USAID prioritas hasil penelitian international programme for
international student assessment (PISA) tahun 2005 tentang kemampuan membaca siswa
menyebutkan bahwa kemampuan membaca siswa di Indonesia menduduki urutan ke-69 dari
76 Negara yang diobservasi. Hasil itu lebih rendah dari Vietnam yang menduduki urutan ke-
12 dari total negara yang disurvei. Dalam mengatasi hal ini, perpustakaan merupakan
penunjang berlangsungnya gerakan literasi di sekolah. Tradisi yang telah berkembang
semenjak masa sekolah diharapkan dapat menjadi pondasi bagi budaya membaca pada tahap
selanjutnya.
Daoed (2014) bahwa jenjang dasar dan menengah pendidikan anak didik mulai
dituntun untuk dapat mengubah informasi menjadi pengetahuan melalui pengenalan sistem,
tatanan (order) hubungan logis antar fakta-fakta dan persepsi tentang kausalitas atau
sebabakibat. Hal ini hanya bisa dilakukan dalam perpaduan antara pengenalan sumber
belajar, bahan pustaka, dan proses pembimbingan yang intensif. Kunci dari pokok pikiran
tersebut meliputi dua hal, yaitu :
(1) menyediakan bahan–bahan bacaan yang mudah dijangkau dan sesuai dengan
minat anak-anak.
(2) pengelolaan perpustakaan yang membuat anak-anak merasa nyaman, dan mudah
dalam mengakses bahan pustaka.
Konsepnya adalah mendorong anak didik mengembangkan minat dan
kebiasaan membaca. Salah satu program guna mencapai implementasi gerakan literasi
di sekolah dasar adalah dengan membaca menyenangkan. Dalam konteks dunia yang
kian kompetitif dan pesatnya teknologi informasi telah menjadikan kemampuan
literasi menjadi hal yang sangat penting bagi setiap individu (Kartika, 2004).
Kemampuan seseorang dalam mempelajari, memahami dan mengelola informasi
menjadi modal penting bagi seseorang dalam meningkatkan pengetahuan, mental,
cara berpikir dan budi pekertinya (Rahma, Pratiwi & Lastiti, 2015)
1.2 Tujuan Makalah
Adapun tujuan makalah dengan judul implementasi pembelajaran literasi di Sekolah
Dasar yaitu:
1. Menjadikan siswa/i sekolah dasar berpengetahuan luas
2. Menjadikan siswa/i sekolah dasar lebih aktif dalam berpendapat
3. Memberikan pengetahuan mendasar pada siswa/i sekolah dasar
1.3 Rumusan Masalah
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Literasi
Literasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia15 memiliki arti kesanggupan atau
kemampuan menulis dan membaca. Literasi menurut Teale dan Sulzby16 berasal dari kata
literacy yang artinya melek huruf atau kemampuan baca tulis dan atau kecakapan dalam
membaca dan menulis. Pengertian literasi berdasarkan konteks penggunaanya menurut
Baynham merupakan integrasi keterampilan menyimak, berbicara, menulis, membaca, dan
berpikir kritis. Sementara James Gee mengartikan literasi sebagai suatu keterampilan yang
dimiliki seseorang dalam bentuk kegiatan berpikir, berbicara, membaca, dan menulis. Dari
sudut pandang ilmu sosial, Robinson menyatakan bahwa literasi adalah kemampuan membaca
dan menulis yang berhubungan dengan keberhasilan seseorang dalam lingkungan masyarakat
akademis, sehingga literasi merupakan piranti yang dimiliki seseorang untuk dapat meraup
kesuksesan dalam lingkungan social
Dalam buku Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah17 yang dikeluarkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan disebutkan bahwa sedikitnya terdapat 6 komponen
literasi, yaitu: “literasi dini, literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi media, literasi
teknologi, dan literasi visual.” Komponen-komponen literasi tersebut dijelaskan sebagai
berikut:
a. Literasi Dini (Early Literacy)
Yaitu kemampuan untuk menyimak, memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi
melalui gambar dan lisan yang dibentuk oleh pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan
sosialnya dirumah. Pengalaman peserta didik dalam berkomunikasi dengan bahasa ibu menjadi
pondasi perkembangan literasi dasar.
b. Literasi Dasar (Basic Literacy)
Yaitu kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan
menghitung (count-ing) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk menghitung
(calculating), mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta
menggambarkan informasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan
pribadi.
c. Literasi Perpustakaan (Library Literacy)
Memberikan pemahaman cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan
koleksi referensi dan periodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi
pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan, memahami penggunaan
katalog dan pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika
sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah.
d. Literasi Media (Media Literacy)
Yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti
media cetak, media elektronik (radio, televisi), media digital (media internet), dan memahami
tujuan penggunaannya.
e. Literasi Teknologi (Technology Literacy)
Yaitu kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti perangkat
keras (hard-ware), perangkat lunak (software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan
teknologi. Berikutnya kemampuan dalam memahami teknologi untuk mencetak,
mempresentasikan, dan mengakses internet. Dalam praktiknya, pemahaman menggunakan
komputer (computer literacy) yang didalamnya mencakup menghidupakan dan mematikan
komputer, menyimpan dan mengelola data, serta mengoperasikan program perangkat lunak.
Sejalan dengan membanjirnya informasi karena perkembangan teknologi saat ini, diperlukan
pemahaman yang baik dalam mengelola informasi yang dibutuhkan masyarakat
f. Literasi Visual (Visual Literacy)
Literasi Visual (Visual Literacy) adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi media
dan leterasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan belajar dengan
memanfaatkan materi visual dan audio-visual secara kritis dan bermartabat. Tafsir terhadap
materi visual yang tidak terbendung, baik dalam bentuk cetak, auditori, maupun digital
(perpaduan ketiganya disebut teks multimodal), perlu dikelola denganbaik. Bagaimanapun di
dalamnya banyak manipulasi dan hiburan yang benar-benar perlu disaring berdasarkan etika
dan kepatututan.
Menurut Sutrianto18 Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya secara
menyeluruh yang dilakukan sekolah sebagai organisasi pembelajar dan memiliki warga literat
sepanjang hanyat melalui pelibatan publik. Pengertian tersebut menunjukan, bahwa
pembiasaan literasi di sekolah membutuhkan kolaborasi dan keterelibatan publik yang aktif
untuk mensukseskan lingkungan yang literat di sekolah. Praktik yang baik baik dalam gerakan
literasi sekolah menekankan prinsip-prinsip berikut;
a. Perkembangan literasi berjalan sesuai tahap perkembangan anak,
b. Program literasi yang baik bersifat berimbang menyadari bahwa tiap peserta didik
memilikikebutuhan yang berebeda
c. Program literasi terintegrasi dengan kurikulum,
d. Kegiatan membaca dan menulis dilakukan kapanpun,
e. Kegiatan literasi mengembangkan budaya lisan,
f. Kegiatan literasi perlu mengembangkan kesadaran terhadap keberagaman.
GLS di Sekolah Dasar dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan
kesiapan masing-masing sekolah. Kesiapan ini mencakup kesiapan kapasitas fisik sekolah
(ketersediaan fasilitas, sarana, prasana literasi), kesiapan warga sekolah (siswa, guru, orang
tua, dan komponen masyarakat lain), dan kesiapan sistem pendukung lainnya (partisipasi
publik, dukungan kelembagaan, dan perangkat kebijakan relevan). Kemendikbud (2016)
memaparkan tahapan gerakan literasi di sekolah dasar yang terdapat dalam Buku Panduan
Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar sebagai berikut;
a. Tahap pembiasaan melalui penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca
(permendikbud No. 23 Tahun 2015)
b. Tahap pengembangan dengan cara meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan
menanggapi buku pengayaan
c. Tahap pembelajaran dengan cara meningkatkan kemampuan literasi di semua mata
pelajaran: mengguanakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua matapelajaran. Pada
tahap pembiasaan, wujud nyata kegiatannya berupa membaca 15 menitsebelum pelajaran
dimulai, menata sarana dan lingkungan kaya literasi, 14 menciptakan lingkungan kaya teks,
memilih buku bacaan di SD, dan pelibatan publik.
Selanjutnya pada tahap pengembangan yaitu dengan menciptakan membaca terpandu,
membaca bersama, membuat aneka karya kreativitas seperti Workbook, Skill Sheets
(Triarama, Easy slit book, One sheet book, Flip flop book), berdiskusi tentang buku, dan
merancang Story-map outline. Pada tahap pembelajaran program literasi ini di integrasikan
dengan pembelajaran di kelas dengan cara menyediakan pembelajaran terpandu berbasis
literasi, menata kelas berbasis literasi, mengorganisasikan material, melaksanakan literasi
terpadu sesuai dengan tema dan mata pelajaran, membuat jadwal, asesmen dan evaluasi,
konferensi literasi warga sekolah. Berikut ini pemaparan mengenai keterampilan yang
dibangun fokus kegiatan pada masing-masing tahapan GLS di Sekolah Dasar.
Dalam kegiatan ini peran serta guru sangat diperlukan untuk mengondisikan siswa
nyaman dan senang membaca cerita bermuatan budi pekerti sebelum kelas dimulai. Di samping
itu, peran serta orang tua, aktivis kelompok baca, pegiat literasi, atau fasilitator juga dibutuhkan
untuk mengarahkan anak-anak membaca cerita bermuatan budi pekerti.
2.2 Dimensi Literasi
a. Literasi Baca dan Tulis
Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis,
mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi,
dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan
potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.
b. Literasi Numerasi
Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk;
(a) bisa memperoleh, menginterpretasikan, menggunakan dan mengomunikasikan berbagai
macam angka dan simbol matematika untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai
macam konteks kehidupan sehari-hari;
(b) bisa menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan,
dsb.) untuk mengambil keputusan.
c. Literasi Sains
Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu
mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, 16 menjelaskan fenomena
ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan fakta, memahami karakteristik sains,
membangun kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam,
intelektual dan budaya, serta meningkatkan kemauan untuk terlibat dan peduli dalam isu-isu
yang terkait sains.
d. Literasi Digital
Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital,
alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat
informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum
dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
e.Literasi Finansial
Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan;
(a) pemahaman tentang konsep dan risiko,
(b) keterampilan, dan
(c) motivasi dan pemahaman agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks
finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat
berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.
f. Literasi Budaya dan Kewargaan
Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap
terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas 17 bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan
adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga
masyarakat
2.3 Pelaksanan dan Pemangku Kepentingan Gerakan Literasi Sekolah
a. Kepala Sekolah
1) Memberikan keteladanan berliterasi kepada seluruh warga sekolah.
2) Melaksanakan kegiatan literasi dalam konteks intrakurikuler, kokurikuler,dan
ekstrakurikuler
3) Menyusun RKS dan RKAS yang mengakomodasi program GLN
4) Mewujudkan budaya sekolah yang mendukung pelaksanaan program GLN
5) Memfasilitasi pendidik dan tenaga kependidikan dalam mengimplementasikan program
GLN di sekolah
6) Mendampingi pendidik dan tenaga kependidikan dalam mengimplementasikan program
GLN
7) Mendukung terbentuknya relasi yang baik antarpendidik, peserta didik, dan seluruh
komunitas sekolah di dalam kelas dan di luar kelas dalam berliterasi
8) Menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan literasi di sekolah
9) Melaksanakan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program GLN di sekolah
10) Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil pengawasan dan evaluasi dan
11) Membuat dokumentasi pelaksanaan kegiatan GLN.
b. Pengawas
1) Memberikan keteladanan berliterasi kepada seluruh komunitas sekolah
2) Mengidentifikasi dan mengoptimalkan berbagai potensi/keunggulan sekolah binaan dalam
implementasi GLN
3) Memetakan praktik baik implementasi GLN di sekolah-sekolah binaan untuk dijadikan
rujukan bagi sekolah binaan lain
4) Mendampingi dan mendukung kepala sekolah, guru, dan peserta didik untuk
mengimplementasikan GLN sesuai dengan karakteristik sekolah
5) Mengevaluasi implementasi GLN di sekolah binaan
6) Mendampingi penyusunan tindak lanjut hasil evaluasi implementasi GLN di sekolah binaan
7) Membantu menjelaskan secara komprehensif kepada pihak terkait/komunitas sekolah
tentang konsep, tujuan, dan manfaat GLN
8) Memastikan GLN diterapkan secara utuh dan menyeluruh melalui implementasi praktik
literasi pada kurikulum dan metode pembelajaran di sekolah binaan dan
9) Membantu kepala sekolah dalam pengawasan kegiatan literasi di sekolah binaan.
c. Guru
1) Memberikan keteladanan dalam berliterasi di lingkungan sekolah terutama pada peserta
didik
2) Menyusun RPP serta melaksanakan pembelajaran dan penilaian yang mengintegrasikan
kegiatan GLN
3) Menggunakan metode pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
kreatif, komunikatif, dan kolaboratif
4) Membangun lingkungan belajar yang mendorong peserta didik memiliki semangat
berliterasi
5) Mengoptimalkan fungsi KKG dan MGMP untuk pengembangan program GLN
6) Mengembangkan kegiatan kokurikuler berbasis GLN
7) Melaksanakan program ekstrakurikuler berbasis GLN
8) Melaksanakan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program GLN
2.4. Strategi Pengembangan Program Literasi
Menurut Mulyo22 Teguh Dalam buku panduan Gerakan Literasi Sekolah diterangkan
cara-cara agar sekolah mampu menjadi garis depan dalam pengembangan budaya literasi,
beberapa strategi tersebut untuk menciptakan budaya literasi yang positif di sekolah.
a. Mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi
Lingkungan fisik adalah hal pertama yang dilihat dan dirasakan warga sekolah. Oleh karena
itu, lingkungan fisik perlu terlihat ramah dan kondusif untuk pembelajaran. Sekolah yang
mendukung pengembangan budaya literasi sebaiknya memajang karya peserta didik dipajang
di seluruh area sekolah, termasuk koridor, kantor kepala sekolah dan guru.
b. Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif sebagai model komunikasi dan interaksi yang
literat.
Lingkungan sosial dan afektif dibangun melalui model komunikasi dan interaksi
seluruh komponen sekolah. Hal itu dapat dikembangkan dengan pengakuan atas capaian
peserta didik sepanjang tahun. Pemberian penghargaan dapat dilakukan saat upacara bendera
setiap minggu untuk menghargai kemajuan peserta didik di semua aspek.
c. Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literasi
Lingkungan fisik, sosial, dan afektif berkaitan erat dengan lingkungan akademik. Ini
dapat dilihat dari perencanaan dan pelaksanaan gerakan literasi di sekolah. Sekolah sebaiknya
memberikan alokasi waktu yang cukup banyak untuk pembelajaran literasi. Salah satunya
dengan menjalankan kegiatan membaca dalam hati dan guru membacakan buku dengan
nyaring selama 15 menit sebelum pelajaran berlangsung. Untuk menunjang kemampuan guru
dan staf, mereka perlu diberikan kesempatan untuk mengikuti program pelatihan tenaga
kependidikan untuk peningkatan pemahaman tentang program literasi, pelaksanaan, dan
keterlaksanaannya.
Program Gerakan Literasi Sekolah dilaksanakan secara bertahap dengan
mempertimbangkan kesiapan sekolah di seluruh Indonesia. Kesiapan ini mencakup kesiapan
kapasitas sekolah (ketersediaan fasilitas, bahan bacaan, sarana, prasarana literasi), kesiapan
warga sekolah, dan kesiapan sistem pendukung lainnya (partisipasi publik, dukungan
kelembagaan, dan perangkat kebijakan yang relevan.
2.5 Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung Program Gerakan Literasi Sekolah
a. Sarana dan Prasarana
Adanya sarana untuk mensosialisasikan kebijakan atau program dari sekolah. Sarana
itu berupa rapat kerja guru, rapat manajemen, pertemuan orang tua, dan masih banyak sarana
yag lain untuk menyampaikan kebijakan yang sudah dirancang.
Adanya pojok baca, mading, dan perpustakaan merupakan penerapan dari prinsip
kegiatan membaca dan menulis dilakukan kapanpun dan dimanapun tersebut. Siswa dengan
mudah mengakses buku sebagai sumber literasi. Bahkan adanya pojok baca, akan semakin
mendekatkan anak-anak dengan buku. Sehingga anak-anak akan terbiasa dengan budaya
membaca.
b. Bahan bacaan
Adanya hibah buku atau sumbangan buku dari orang tua. Program ini menjadi faktor
pendukung untuk ketersediaan sumber literasi untuk anak.
c. Dukungan orang tua Dukungan dari orang tua disampaikan melalui surat ke orangtua yang
dititpkan melalui anak-anak dalam bentuk surat edaran program gerakan literasi sekolah.
1. . Adanya alo kasikan waktu dan dana untuk menunjang kecakapan literasi siswa. e.
Guru-guru mempunyai semangat belajar yang baik.23 Namun, hambatan-hambatan
pasti akan ada dalam menggapai tujuan yang diinginkan. Bilakita lihat kondisi real
masyarakat terdapat beberapa hambatan terjadi dilapangan, diantaranya:
2. Kebiasaan Literasi di Sekolah Belum Menjadi Prioritas. Baik di sekolah maupun di
rumah belum menyadari arti pentingnya membaca. Kegiatan membaca hanya menjadi
kegiatan penyelesaian akademik dan tugas semata. Membaca masih didasari sikap
paksaan pemenuhan kewajiban, bukan sebagai sarana hiburan dan kebutuhan. Aktivitas
ini berbeda dengan negara maju, dimana membaca merupakan kebutuhan primer yang
harus dipenuhi.
3. Kurangnya Buku Bacaan/ Sumber Bacaan Salah satu kelemahan dalam menerapkan
minat dan budaya baca adalah kurang tersedianya bahan bacaan. Siswa tidak
menemukan bahan bacaan yang cocok, sehingga tidak ada perasaan tertarik untuk
membaca. Belum beragamnya karya tulis mengakibatkan menurunnya minat membaca
siswa. Bila kita lihat perpustakaan dan toko buku didominasi bacaan remaja dan karya
ilmiah. Buku-buku yang sama sekali jauh dari kehidupan siswa, sehingga semakin
menjauhkan siswa dari buku.
4. Lingkungan Tidak Mendukung Tidak ada contoh yang baik serta tidak ada dorongan
dari lingkungan sekitar membuat siswa tidak merasa perlu untuk membaca.
Lingkungan yang apriori terhadap kebiasaan membaca menjadi faktor siswa enggan
untuk membaca.
5. Merupakan Kegiatan yang Memerlukan Konsentrasi Pada praktiknya membaca adalah
aktivitas yang tidak bisa dilakukan dengan kegiatan lain, diperlukan perhatian dan
fokus agar dapat menangkap dan memahami isi bacaan.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berbagai upaya dilakukan pihak sekolah dalam pelaksanaan program literasi yang
diwujudkan dalam berbagai program penunjang program literasi seperti, Selasa literasi,
Rabu literasi, pagi motivasi, kegiatan membaca senyap, penyediaan perpustakaan sebagai
sumber literasi, penyediaan pojok baca setiap kelas, dan mading.
Kegiatan literasi di Sekolah Dasar belum dapat dikatakan sebagai kebiasaan yang
membudaya, akan tetapi sudah termasuk dalam upaya yang menumbuhkan budaya literasi.
Meskipun sudah terdapat upaya lain berupa pengembangan dan pembelajaran literasi dalam
setiap mata pelajaran sebagai tahap lanjutan dari pelaksanaan program literasi sekolah yang
dilakukan oleh Guru, belumlah dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Sehingga
dapat dikatakan pelaksanaan program literasi di Sekolah Dasar masih dalam tahap
pembiasaan/penumbuhan minat
3.2 Saran
1. Pihak sekolah diharapkan mampu meningkatkan kebermenfaatan perpustakaan
sebagai salah fasilitas yang menunjang kegiatan literasi.
2. Pihak sekolah diharapkan mampu menjalankan evaluasi secara berkala agar
kegiatan literasi berjalan dengan semestinya.
3. Bapak/Ibu guru sebagai orang tua didik siswa di sekolah harus memberikan dan
menjadi suri tauladan yang baik, sehingga keterlibatan gurupun menjadi faktor
keberhasilannya kegiatan literasi
DAFTAR PUSATAKA
Dewayani, S., Isaeni, N., Meliyanti , Mayangwuri, S., Panjaitan, F. J., & Nurlaila, R. (2022). Panduan
Penggunaan Modul. Strategi Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran di SD dan SMP.
Shela, V. (2020). Pelaksanaan Program Literasi di Sekolah Dasar SDN 192 Pekan Baru. Literasi.

More Related Content

Similar to Literasii untukk mentahann artikell.docx

Document1 fanny tik
Document1 fanny tikDocument1 fanny tik
Document1 fanny tikfannydwio
 
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Zufar Asyraf Al
 
Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsiDeju Salju
 
Kelas x bahasa indonesia bg
Kelas x bahasa indonesia bgKelas x bahasa indonesia bg
Kelas x bahasa indonesia bgSlamet Adiwibowo
 
1. MATERI LITERASI AWAL.pptx
1. MATERI LITERASI AWAL.pptx1. MATERI LITERASI AWAL.pptx
1. MATERI LITERASI AWAL.pptxErmaSurtikawati
 
03 silabus bahasa indonesia smp 20012017-ok
03 silabus bahasa indonesia   smp 20012017-ok03 silabus bahasa indonesia   smp 20012017-ok
03 silabus bahasa indonesia smp 20012017-okopi niez
 
1 Modul Literasi Baca Tulis.pdf
1 Modul Literasi Baca Tulis.pdf1 Modul Literasi Baca Tulis.pdf
1 Modul Literasi Baca Tulis.pdfArifSantoso34
 
6 Modul Literasi Budaya dan Kewargaan.pdf
6 Modul Literasi Budaya dan Kewargaan.pdf6 Modul Literasi Budaya dan Kewargaan.pdf
6 Modul Literasi Budaya dan Kewargaan.pdfArifSantoso34
 
Bahasa Indonesia smp 7 guru
Bahasa Indonesia  smp 7  guruBahasa Indonesia  smp 7  guru
Bahasa Indonesia smp 7 guruBudhi Emha
 
Bs k viii bahasa indonesia
Bs k viii bahasa indonesiaBs k viii bahasa indonesia
Bs k viii bahasa indonesiaSilmi Rahmani
 
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013Triyono Untung
 
7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku guru7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku gurusmbbgb
 
9. silabus b indo sd versi120216
9. silabus b indo sd versi1202169. silabus b indo sd versi120216
9. silabus b indo sd versi120216fajarsz
 
Buku Guru Bhs Indonesia Kelas 7 SMP
Buku Guru Bhs Indonesia Kelas 7 SMPBuku Guru Bhs Indonesia Kelas 7 SMP
Buku Guru Bhs Indonesia Kelas 7 SMPMuhammad Idris
 
Makalah bahasa indonesia di Sekolah Dasar
Makalah bahasa indonesia di Sekolah DasarMakalah bahasa indonesia di Sekolah Dasar
Makalah bahasa indonesia di Sekolah DasarFadillaSylviani
 
Bab, i, ii, iii, iv, v copy
Bab, i, ii, iii, iv, v copyBab, i, ii, iii, iv, v copy
Bab, i, ii, iii, iv, v copyNona Mere
 
Konsep Literasi Numerasi.pptx.pdf
Konsep Literasi Numerasi.pptx.pdfKonsep Literasi Numerasi.pptx.pdf
Konsep Literasi Numerasi.pptx.pdfAyoeHyuga
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianDHEluvELI
 

Similar to Literasii untukk mentahann artikell.docx (20)

Document1 fanny tik
Document1 fanny tikDocument1 fanny tik
Document1 fanny tik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
 
Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsi
 
Kelas x bahasa indonesia bg
Kelas x bahasa indonesia bgKelas x bahasa indonesia bg
Kelas x bahasa indonesia bg
 
1. MATERI LITERASI AWAL.pptx
1. MATERI LITERASI AWAL.pptx1. MATERI LITERASI AWAL.pptx
1. MATERI LITERASI AWAL.pptx
 
03 silabus bahasa indonesia smp 20012017-ok
03 silabus bahasa indonesia   smp 20012017-ok03 silabus bahasa indonesia   smp 20012017-ok
03 silabus bahasa indonesia smp 20012017-ok
 
1 Modul Literasi Baca Tulis.pdf
1 Modul Literasi Baca Tulis.pdf1 Modul Literasi Baca Tulis.pdf
1 Modul Literasi Baca Tulis.pdf
 
6 Modul Literasi Budaya dan Kewargaan.pdf
6 Modul Literasi Budaya dan Kewargaan.pdf6 Modul Literasi Budaya dan Kewargaan.pdf
6 Modul Literasi Budaya dan Kewargaan.pdf
 
Bahasa Indonesia smp 7 guru
Bahasa Indonesia  smp 7  guruBahasa Indonesia  smp 7  guru
Bahasa Indonesia smp 7 guru
 
Bs k viii bahasa indonesia
Bs k viii bahasa indonesiaBs k viii bahasa indonesia
Bs k viii bahasa indonesia
 
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
 
7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku guru7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku guru
 
9. silabus b indo sd versi120216
9. silabus b indo sd versi1202169. silabus b indo sd versi120216
9. silabus b indo sd versi120216
 
Buku Guru Bhs Indonesia Kelas 7 SMP
Buku Guru Bhs Indonesia Kelas 7 SMPBuku Guru Bhs Indonesia Kelas 7 SMP
Buku Guru Bhs Indonesia Kelas 7 SMP
 
Makalah bahasa indonesia di Sekolah Dasar
Makalah bahasa indonesia di Sekolah DasarMakalah bahasa indonesia di Sekolah Dasar
Makalah bahasa indonesia di Sekolah Dasar
 
Bab, i, ii, iii, iv, v copy
Bab, i, ii, iii, iv, v copyBab, i, ii, iii, iv, v copy
Bab, i, ii, iii, iv, v copy
 
Konsep Literasi Numerasi.pptx.pdf
Konsep Literasi Numerasi.pptx.pdfKonsep Literasi Numerasi.pptx.pdf
Konsep Literasi Numerasi.pptx.pdf
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
makalah Nurruba Rahayu.pdf
makalah Nurruba Rahayu.pdfmakalah Nurruba Rahayu.pdf
makalah Nurruba Rahayu.pdf
 

Recently uploaded

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Literasii untukk mentahann artikell.docx

  • 1. IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN LITERASI DI SEKOLAH DASAR MAKALAH Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Literasi Yang di Ampu Oleh Dr. Sumarno, M.P.d Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh Walimatul Khasanah 2286206096 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTABUMI LAMPUNG UTARA 2023/2024
  • 2. KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat Rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah iini dengan judul " IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN LITERASI DI SEKOLAH SEKOLAH DASAR". Makalah ini di susun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Literasi pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kotabumi Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Pendidikan Bahasa Kelas Tinggi yakni : Dr. Sumarno, M.P.d yang sudah memberikan tugas ini kepada kami. Didalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kesempatan kami, dengan segala kerendahan hati kami memohon kritik dan saran untuk membantu memenuhi tugas kuliah ini. Dan diharapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kami pada khusus nya dari pihak lain yang berkepentingan bagi orang lain. Kotabumi, 21 Desember 2023 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...............................................................................................................2 DAFTAR ISI..............................................................................................................................3 I. PENDAHULUAN.................................................................................................................4 1.1 Latar Belakang .................................................................................................................4 1.2 Tujuan Makalah................................................................................................................5 1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................................5 II. PEMBAHASAN..................................................................................................................6 2.1 Pengertian Literasi............................................................................................................6 2.2 Dimensi Literasi...............................................................................................................9 2.4. Strategi Pengembangan Program Literasi.....................................................................11 2.5 Faktor Pendukung dan Penghambat...............................................................................13 III. PENUTUP.........................................................................................................................15 3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................15 3.2 Saran...............................................................................................................................15
  • 4. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca merupakan salah satu upaya yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Membaca merupakan salah satu tolak ukur untuk menentukan keberhasilan pada suatu proses belajar dan mengajar sesuai yang diharapkan. Dengan membaca dapat diartikan kita dapat menerjemahkan, mengintrepetasikan tanda–tanda atau lambang– lambang dalam bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Konsep pendidikan yang dianut pada di negara kita adalah konsep pendidikan sepanjang hayat (life long education). Hal ini sejalan dengan kewajiban setiap manusia untuk selalu belajar sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya. Suatu masyarakat yang maju dapat ditunjang dengan budaya membaca. Segala pengetahuan yang diperoleh tidak hanya didapat dengan membaca, oleh karena itu budaya membaca perlu diterapkan dan dikembangkan sejak dini. Keterampilan membaca berperan penting dalam kehidupan karena pengetahuan diperoleh melalui membaca. Oleh sebab itu, keterampilan ini harus dikuasai peserta didik dengan baik sejak dini untuk membiasakan budaya membaca. Berdasarkan data USAID prioritas hasil penelitian international programme for international student assessment (PISA) tahun 2005 tentang kemampuan membaca siswa menyebutkan bahwa kemampuan membaca siswa di Indonesia menduduki urutan ke-69 dari 76 Negara yang diobservasi. Hasil itu lebih rendah dari Vietnam yang menduduki urutan ke- 12 dari total negara yang disurvei. Dalam mengatasi hal ini, perpustakaan merupakan penunjang berlangsungnya gerakan literasi di sekolah. Tradisi yang telah berkembang semenjak masa sekolah diharapkan dapat menjadi pondasi bagi budaya membaca pada tahap selanjutnya. Daoed (2014) bahwa jenjang dasar dan menengah pendidikan anak didik mulai dituntun untuk dapat mengubah informasi menjadi pengetahuan melalui pengenalan sistem, tatanan (order) hubungan logis antar fakta-fakta dan persepsi tentang kausalitas atau sebabakibat. Hal ini hanya bisa dilakukan dalam perpaduan antara pengenalan sumber belajar, bahan pustaka, dan proses pembimbingan yang intensif. Kunci dari pokok pikiran tersebut meliputi dua hal, yaitu : (1) menyediakan bahan–bahan bacaan yang mudah dijangkau dan sesuai dengan minat anak-anak. (2) pengelolaan perpustakaan yang membuat anak-anak merasa nyaman, dan mudah dalam mengakses bahan pustaka.
  • 5. Konsepnya adalah mendorong anak didik mengembangkan minat dan kebiasaan membaca. Salah satu program guna mencapai implementasi gerakan literasi di sekolah dasar adalah dengan membaca menyenangkan. Dalam konteks dunia yang kian kompetitif dan pesatnya teknologi informasi telah menjadikan kemampuan literasi menjadi hal yang sangat penting bagi setiap individu (Kartika, 2004). Kemampuan seseorang dalam mempelajari, memahami dan mengelola informasi menjadi modal penting bagi seseorang dalam meningkatkan pengetahuan, mental, cara berpikir dan budi pekertinya (Rahma, Pratiwi & Lastiti, 2015) 1.2 Tujuan Makalah Adapun tujuan makalah dengan judul implementasi pembelajaran literasi di Sekolah Dasar yaitu: 1. Menjadikan siswa/i sekolah dasar berpengetahuan luas 2. Menjadikan siswa/i sekolah dasar lebih aktif dalam berpendapat 3. Memberikan pengetahuan mendasar pada siswa/i sekolah dasar 1.3 Rumusan Masalah
  • 6. II. PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Literasi Literasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia15 memiliki arti kesanggupan atau kemampuan menulis dan membaca. Literasi menurut Teale dan Sulzby16 berasal dari kata literacy yang artinya melek huruf atau kemampuan baca tulis dan atau kecakapan dalam membaca dan menulis. Pengertian literasi berdasarkan konteks penggunaanya menurut Baynham merupakan integrasi keterampilan menyimak, berbicara, menulis, membaca, dan berpikir kritis. Sementara James Gee mengartikan literasi sebagai suatu keterampilan yang dimiliki seseorang dalam bentuk kegiatan berpikir, berbicara, membaca, dan menulis. Dari sudut pandang ilmu sosial, Robinson menyatakan bahwa literasi adalah kemampuan membaca dan menulis yang berhubungan dengan keberhasilan seseorang dalam lingkungan masyarakat akademis, sehingga literasi merupakan piranti yang dimiliki seseorang untuk dapat meraup kesuksesan dalam lingkungan social Dalam buku Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah17 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan disebutkan bahwa sedikitnya terdapat 6 komponen literasi, yaitu: “literasi dini, literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual.” Komponen-komponen literasi tersebut dijelaskan sebagai berikut: a. Literasi Dini (Early Literacy) Yaitu kemampuan untuk menyimak, memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan lisan yang dibentuk oleh pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosialnya dirumah. Pengalaman peserta didik dalam berkomunikasi dengan bahasa ibu menjadi pondasi perkembangan literasi dasar. b. Literasi Dasar (Basic Literacy) Yaitu kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (count-ing) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk menghitung (calculating), mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.
  • 7. c. Literasi Perpustakaan (Library Literacy) Memberikan pemahaman cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan periodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan, memahami penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah. d. Literasi Media (Media Literacy) Yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik (radio, televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan penggunaannya. e. Literasi Teknologi (Technology Literacy) Yaitu kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti perangkat keras (hard-ware), perangkat lunak (software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi. Berikutnya kemampuan dalam memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Dalam praktiknya, pemahaman menggunakan komputer (computer literacy) yang didalamnya mencakup menghidupakan dan mematikan komputer, menyimpan dan mengelola data, serta mengoperasikan program perangkat lunak. Sejalan dengan membanjirnya informasi karena perkembangan teknologi saat ini, diperlukan pemahaman yang baik dalam mengelola informasi yang dibutuhkan masyarakat f. Literasi Visual (Visual Literacy) Literasi Visual (Visual Literacy) adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan leterasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audio-visual secara kritis dan bermartabat. Tafsir terhadap materi visual yang tidak terbendung, baik dalam bentuk cetak, auditori, maupun digital (perpaduan ketiganya disebut teks multimodal), perlu dikelola denganbaik. Bagaimanapun di dalamnya banyak manipulasi dan hiburan yang benar-benar perlu disaring berdasarkan etika dan kepatututan. Menurut Sutrianto18 Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya secara menyeluruh yang dilakukan sekolah sebagai organisasi pembelajar dan memiliki warga literat sepanjang hanyat melalui pelibatan publik. Pengertian tersebut menunjukan, bahwa pembiasaan literasi di sekolah membutuhkan kolaborasi dan keterelibatan publik yang aktif
  • 8. untuk mensukseskan lingkungan yang literat di sekolah. Praktik yang baik baik dalam gerakan literasi sekolah menekankan prinsip-prinsip berikut; a. Perkembangan literasi berjalan sesuai tahap perkembangan anak, b. Program literasi yang baik bersifat berimbang menyadari bahwa tiap peserta didik memilikikebutuhan yang berebeda c. Program literasi terintegrasi dengan kurikulum, d. Kegiatan membaca dan menulis dilakukan kapanpun, e. Kegiatan literasi mengembangkan budaya lisan, f. Kegiatan literasi perlu mengembangkan kesadaran terhadap keberagaman. GLS di Sekolah Dasar dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan masing-masing sekolah. Kesiapan ini mencakup kesiapan kapasitas fisik sekolah (ketersediaan fasilitas, sarana, prasana literasi), kesiapan warga sekolah (siswa, guru, orang tua, dan komponen masyarakat lain), dan kesiapan sistem pendukung lainnya (partisipasi publik, dukungan kelembagaan, dan perangkat kebijakan relevan). Kemendikbud (2016) memaparkan tahapan gerakan literasi di sekolah dasar yang terdapat dalam Buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar sebagai berikut; a. Tahap pembiasaan melalui penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca (permendikbud No. 23 Tahun 2015) b. Tahap pengembangan dengan cara meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan c. Tahap pembelajaran dengan cara meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran: mengguanakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua matapelajaran. Pada tahap pembiasaan, wujud nyata kegiatannya berupa membaca 15 menitsebelum pelajaran dimulai, menata sarana dan lingkungan kaya literasi, 14 menciptakan lingkungan kaya teks, memilih buku bacaan di SD, dan pelibatan publik. Selanjutnya pada tahap pengembangan yaitu dengan menciptakan membaca terpandu, membaca bersama, membuat aneka karya kreativitas seperti Workbook, Skill Sheets (Triarama, Easy slit book, One sheet book, Flip flop book), berdiskusi tentang buku, dan merancang Story-map outline. Pada tahap pembelajaran program literasi ini di integrasikan dengan pembelajaran di kelas dengan cara menyediakan pembelajaran terpandu berbasis literasi, menata kelas berbasis literasi, mengorganisasikan material, melaksanakan literasi terpadu sesuai dengan tema dan mata pelajaran, membuat jadwal, asesmen dan evaluasi, konferensi literasi warga sekolah. Berikut ini pemaparan mengenai keterampilan yang dibangun fokus kegiatan pada masing-masing tahapan GLS di Sekolah Dasar.
  • 9. Dalam kegiatan ini peran serta guru sangat diperlukan untuk mengondisikan siswa nyaman dan senang membaca cerita bermuatan budi pekerti sebelum kelas dimulai. Di samping itu, peran serta orang tua, aktivis kelompok baca, pegiat literasi, atau fasilitator juga dibutuhkan untuk mengarahkan anak-anak membaca cerita bermuatan budi pekerti. 2.2 Dimensi Literasi a. Literasi Baca dan Tulis Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial. b. Literasi Numerasi Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk; (a) bisa memperoleh, menginterpretasikan, menggunakan dan mengomunikasikan berbagai macam angka dan simbol matematika untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari; (b) bisa menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) untuk mengambil keputusan. c. Literasi Sains Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, 16 menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan fakta, memahami karakteristik sains, membangun kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual dan budaya, serta meningkatkan kemauan untuk terlibat dan peduli dalam isu-isu yang terkait sains. d. Literasi Digital Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
  • 10. e.Literasi Finansial Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan; (a) pemahaman tentang konsep dan risiko, (b) keterampilan, dan (c) motivasi dan pemahaman agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat. f. Literasi Budaya dan Kewargaan Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas 17 bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat 2.3 Pelaksanan dan Pemangku Kepentingan Gerakan Literasi Sekolah a. Kepala Sekolah 1) Memberikan keteladanan berliterasi kepada seluruh warga sekolah. 2) Melaksanakan kegiatan literasi dalam konteks intrakurikuler, kokurikuler,dan ekstrakurikuler 3) Menyusun RKS dan RKAS yang mengakomodasi program GLN 4) Mewujudkan budaya sekolah yang mendukung pelaksanaan program GLN 5) Memfasilitasi pendidik dan tenaga kependidikan dalam mengimplementasikan program GLN di sekolah 6) Mendampingi pendidik dan tenaga kependidikan dalam mengimplementasikan program GLN 7) Mendukung terbentuknya relasi yang baik antarpendidik, peserta didik, dan seluruh komunitas sekolah di dalam kelas dan di luar kelas dalam berliterasi 8) Menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan literasi di sekolah 9) Melaksanakan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program GLN di sekolah 10) Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil pengawasan dan evaluasi dan 11) Membuat dokumentasi pelaksanaan kegiatan GLN.
  • 11. b. Pengawas 1) Memberikan keteladanan berliterasi kepada seluruh komunitas sekolah 2) Mengidentifikasi dan mengoptimalkan berbagai potensi/keunggulan sekolah binaan dalam implementasi GLN 3) Memetakan praktik baik implementasi GLN di sekolah-sekolah binaan untuk dijadikan rujukan bagi sekolah binaan lain 4) Mendampingi dan mendukung kepala sekolah, guru, dan peserta didik untuk mengimplementasikan GLN sesuai dengan karakteristik sekolah 5) Mengevaluasi implementasi GLN di sekolah binaan 6) Mendampingi penyusunan tindak lanjut hasil evaluasi implementasi GLN di sekolah binaan 7) Membantu menjelaskan secara komprehensif kepada pihak terkait/komunitas sekolah tentang konsep, tujuan, dan manfaat GLN 8) Memastikan GLN diterapkan secara utuh dan menyeluruh melalui implementasi praktik literasi pada kurikulum dan metode pembelajaran di sekolah binaan dan 9) Membantu kepala sekolah dalam pengawasan kegiatan literasi di sekolah binaan. c. Guru 1) Memberikan keteladanan dalam berliterasi di lingkungan sekolah terutama pada peserta didik 2) Menyusun RPP serta melaksanakan pembelajaran dan penilaian yang mengintegrasikan kegiatan GLN 3) Menggunakan metode pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif 4) Membangun lingkungan belajar yang mendorong peserta didik memiliki semangat berliterasi 5) Mengoptimalkan fungsi KKG dan MGMP untuk pengembangan program GLN 6) Mengembangkan kegiatan kokurikuler berbasis GLN 7) Melaksanakan program ekstrakurikuler berbasis GLN 8) Melaksanakan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program GLN 2.4. Strategi Pengembangan Program Literasi Menurut Mulyo22 Teguh Dalam buku panduan Gerakan Literasi Sekolah diterangkan cara-cara agar sekolah mampu menjadi garis depan dalam pengembangan budaya literasi, beberapa strategi tersebut untuk menciptakan budaya literasi yang positif di sekolah.
  • 12. a. Mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi Lingkungan fisik adalah hal pertama yang dilihat dan dirasakan warga sekolah. Oleh karena itu, lingkungan fisik perlu terlihat ramah dan kondusif untuk pembelajaran. Sekolah yang mendukung pengembangan budaya literasi sebaiknya memajang karya peserta didik dipajang di seluruh area sekolah, termasuk koridor, kantor kepala sekolah dan guru. b. Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif sebagai model komunikasi dan interaksi yang literat. Lingkungan sosial dan afektif dibangun melalui model komunikasi dan interaksi seluruh komponen sekolah. Hal itu dapat dikembangkan dengan pengakuan atas capaian peserta didik sepanjang tahun. Pemberian penghargaan dapat dilakukan saat upacara bendera setiap minggu untuk menghargai kemajuan peserta didik di semua aspek. c. Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literasi Lingkungan fisik, sosial, dan afektif berkaitan erat dengan lingkungan akademik. Ini dapat dilihat dari perencanaan dan pelaksanaan gerakan literasi di sekolah. Sekolah sebaiknya memberikan alokasi waktu yang cukup banyak untuk pembelajaran literasi. Salah satunya dengan menjalankan kegiatan membaca dalam hati dan guru membacakan buku dengan nyaring selama 15 menit sebelum pelajaran berlangsung. Untuk menunjang kemampuan guru dan staf, mereka perlu diberikan kesempatan untuk mengikuti program pelatihan tenaga kependidikan untuk peningkatan pemahaman tentang program literasi, pelaksanaan, dan keterlaksanaannya. Program Gerakan Literasi Sekolah dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan sekolah di seluruh Indonesia. Kesiapan ini mencakup kesiapan kapasitas sekolah (ketersediaan fasilitas, bahan bacaan, sarana, prasarana literasi), kesiapan warga sekolah, dan kesiapan sistem pendukung lainnya (partisipasi publik, dukungan kelembagaan, dan perangkat kebijakan yang relevan.
  • 13. 2.5 Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor Pendukung Program Gerakan Literasi Sekolah a. Sarana dan Prasarana Adanya sarana untuk mensosialisasikan kebijakan atau program dari sekolah. Sarana itu berupa rapat kerja guru, rapat manajemen, pertemuan orang tua, dan masih banyak sarana yag lain untuk menyampaikan kebijakan yang sudah dirancang. Adanya pojok baca, mading, dan perpustakaan merupakan penerapan dari prinsip kegiatan membaca dan menulis dilakukan kapanpun dan dimanapun tersebut. Siswa dengan mudah mengakses buku sebagai sumber literasi. Bahkan adanya pojok baca, akan semakin mendekatkan anak-anak dengan buku. Sehingga anak-anak akan terbiasa dengan budaya membaca. b. Bahan bacaan Adanya hibah buku atau sumbangan buku dari orang tua. Program ini menjadi faktor pendukung untuk ketersediaan sumber literasi untuk anak. c. Dukungan orang tua Dukungan dari orang tua disampaikan melalui surat ke orangtua yang dititpkan melalui anak-anak dalam bentuk surat edaran program gerakan literasi sekolah. 1. . Adanya alo kasikan waktu dan dana untuk menunjang kecakapan literasi siswa. e. Guru-guru mempunyai semangat belajar yang baik.23 Namun, hambatan-hambatan pasti akan ada dalam menggapai tujuan yang diinginkan. Bilakita lihat kondisi real masyarakat terdapat beberapa hambatan terjadi dilapangan, diantaranya: 2. Kebiasaan Literasi di Sekolah Belum Menjadi Prioritas. Baik di sekolah maupun di rumah belum menyadari arti pentingnya membaca. Kegiatan membaca hanya menjadi kegiatan penyelesaian akademik dan tugas semata. Membaca masih didasari sikap paksaan pemenuhan kewajiban, bukan sebagai sarana hiburan dan kebutuhan. Aktivitas ini berbeda dengan negara maju, dimana membaca merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi. 3. Kurangnya Buku Bacaan/ Sumber Bacaan Salah satu kelemahan dalam menerapkan minat dan budaya baca adalah kurang tersedianya bahan bacaan. Siswa tidak menemukan bahan bacaan yang cocok, sehingga tidak ada perasaan tertarik untuk membaca. Belum beragamnya karya tulis mengakibatkan menurunnya minat membaca siswa. Bila kita lihat perpustakaan dan toko buku didominasi bacaan remaja dan karya
  • 14. ilmiah. Buku-buku yang sama sekali jauh dari kehidupan siswa, sehingga semakin menjauhkan siswa dari buku. 4. Lingkungan Tidak Mendukung Tidak ada contoh yang baik serta tidak ada dorongan dari lingkungan sekitar membuat siswa tidak merasa perlu untuk membaca. Lingkungan yang apriori terhadap kebiasaan membaca menjadi faktor siswa enggan untuk membaca. 5. Merupakan Kegiatan yang Memerlukan Konsentrasi Pada praktiknya membaca adalah aktivitas yang tidak bisa dilakukan dengan kegiatan lain, diperlukan perhatian dan fokus agar dapat menangkap dan memahami isi bacaan.
  • 15. III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berbagai upaya dilakukan pihak sekolah dalam pelaksanaan program literasi yang diwujudkan dalam berbagai program penunjang program literasi seperti, Selasa literasi, Rabu literasi, pagi motivasi, kegiatan membaca senyap, penyediaan perpustakaan sebagai sumber literasi, penyediaan pojok baca setiap kelas, dan mading. Kegiatan literasi di Sekolah Dasar belum dapat dikatakan sebagai kebiasaan yang membudaya, akan tetapi sudah termasuk dalam upaya yang menumbuhkan budaya literasi. Meskipun sudah terdapat upaya lain berupa pengembangan dan pembelajaran literasi dalam setiap mata pelajaran sebagai tahap lanjutan dari pelaksanaan program literasi sekolah yang dilakukan oleh Guru, belumlah dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Sehingga dapat dikatakan pelaksanaan program literasi di Sekolah Dasar masih dalam tahap pembiasaan/penumbuhan minat 3.2 Saran 1. Pihak sekolah diharapkan mampu meningkatkan kebermenfaatan perpustakaan sebagai salah fasilitas yang menunjang kegiatan literasi. 2. Pihak sekolah diharapkan mampu menjalankan evaluasi secara berkala agar kegiatan literasi berjalan dengan semestinya. 3. Bapak/Ibu guru sebagai orang tua didik siswa di sekolah harus memberikan dan menjadi suri tauladan yang baik, sehingga keterlibatan gurupun menjadi faktor keberhasilannya kegiatan literasi
  • 16. DAFTAR PUSATAKA Dewayani, S., Isaeni, N., Meliyanti , Mayangwuri, S., Panjaitan, F. J., & Nurlaila, R. (2022). Panduan Penggunaan Modul. Strategi Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran di SD dan SMP. Shela, V. (2020). Pelaksanaan Program Literasi di Sekolah Dasar SDN 192 Pekan Baru. Literasi.