SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
BALAI BESAR GURU PENGGERAK
PROVINSI JAWA TENGAH
KONSEP DASAR
LITERASI DAN NUMERASI
NAMA PENGAJAR
8 JP
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Perkenalan Pengajar - Peserta
Diklat (15 menit)
Nama :
Unit Kerja :
Alamat :
Nomor HP :
Lain-lain :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta diklat mampu memahami definisi literasi dan numerasi
2. Peserta diklat mampu memahami konteks, konten, dan proses
literasi dan numerasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Skenario
Pembelajaran
Perkenala
n (15
menit)
Pengant
ar (60
menit)
Kegiatan Inti
(Konsep
Literasi) (105
menit)
Penguatan
Konsep Literasi
(30 menit) dan
Konsep Numerasi
(30 menit)
Penutup
(15
menit)
Kegiatan Inti
(Konsep
Numerasi) (105
menit)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Apa yang Bapak/Ibu pahami tentang
literasi ?
Pengantar (60 menit)
Silahkan Bapak Ibu berpendapat
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
KECAKAPAN
LITERASI DASAR
Literasi Numerasi
Literasi Membaca
Menulis
Literasi Sains
Literasi Digital
Literasi Finansial Literasi Budaya dan
Kewargaan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Mari kita diskusikan pernyataan
berikut:
Diskusikan dalam kelompok Anda pernyataan-pernyataan
berikut ini!
Jawaban di tulis di kertas plano lalu ditempel di dinding dan lakukan windows
shopping!
1. Literasi tidak hanya baca – tulis.
2. Anak yang lancar membaca pasti dapat memahami isi bacaan.
3. Kegiatan/pembelajaran membaca harus dilakukan dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia saja.
4. Program membaca di sekolah bisa menggunakan buku apa saja.
5. Teks untuk kegiatan membaca/pembelajaran tidak hanya teks tulis saja
6. Pembelajaran membaca dapat dilakukan dengan melatih peserta
didik menggabungkan bunyi huruf
7. Guru tidak perlu memodelkan/mengajari kegiatan membaca karena peserta
didik yang diharapkan lebih aktif.
8. Guru tidak perlu melakukan asesmen kemampuan membaca siswa
secara berkala.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pernyataan 1. Literasi tidak hanya baca – tulis.
TEP
AT
Literasi tidak hanya membaca dan menulis dalam pengertian
sempit, yaitu mengeja/membaca dengan fasih dan keterampilan
menulis yang mekanistis. Kemampuan membaca seseorang, yaitu
kemampuan memahami bacaan, menganalisis, dan merefleksi,
menunjukkan kecakapan literasinya.
Demikian pula kemampuan
untuk
menyajikan gagasansecara terstruktur,
analitis, kreatif, dan imajinatif. Membaca adalah fondasi bagi
meningkatnya kecakapan berpikir seseorang secara sistematis.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pernyataan 2. Teks untuk kegiatan membaca/pembelajaran tidak
hanya teks tulis saja
TEPAT
Saat ini bahan ajar dan media pembelajaran harus bersifat multimoda,
yaitu menggunakan lebih dari satu moda (tulis/cetak, visual, audio,
audiovisual, gestural, spasial, dll) untuk mengoptimalkan stimulasi,
pemahaman dan kecerdasan majemuk siswa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pernyataan 3. Program membaca di sekolah bisa
menggunakan buku apa saja.
TIDAK TEPAT
Pemilihan buku yang ramah cerna, dan sesuai kemampuan
membaca siswa (buku berjenjang) menentukan keberhasilan program
membaca. Buku-buku yang mengandung inklusivitas, anti
perundungan, toleransi, juga perlu digunakan untuk mengembangkan
karakter mereka. Selain buku pelajaran, guru perlu menggunakan dari
berbagai sumber yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pernyataan 4. Anak yang lancar membaca pasti dapat
memahami isi bacaan.
TIDAK TEPAT
Pemahaman isi bacaan terkait dengan makna kata, dan maksud ujaran
(kalimat) sedangkan kelancaran membaca berkaitan dengan
pemahaman akan bentuk, arah dan bunyi huruf. Oleh sebab itu,
peserta didik perlu membangun pemahamannya akan makna
kata dan ujaran sambil terus melatih kelancarannya membaca.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pernyataan 5. Kegiatan/pembelajaran membaca harus dilakukan
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia saja.
TIDAK TEPAT
Pada dasarnya semua guru adalah guru membaca karena
semua mata pelajaran menggunakan teks dalam berbagai bentuk. Teks
tidak hanya tersedia dalam bentuk teks tulis. Konsep teks multimoda
mengacu pada berbagai jenis teks Semua guru mata pelajaran perlu
tahu berbagai strategi memahami bacaan dan bagaimana
melatihkannya kepada siswa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pernyataan 6. Guru tidak perlu melakukan asesmen
kemampuan membaca siswa secara berkala.
TIDAK TEPAT
Asesmen kemampuan membaca perlu dilakukan secara berkala
untuk mengidentifikasi kesulitan membaca siswa. Informasi tentang
kebutuhan siswa dibutuhkan guru untuk menentukan jenis
pendampingan yang perlu dilakukan agar agar efektif dan tepat
sasaran. Asesmen ini fokus pada kemampuan
membac
a,
berbeda dengan asesmen dalam
pembelajaran
(formatif/sumatif)
.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pernyataan 7. Guru tidak perlu memodelkan/mengajari kegiatan
membaca karena peserta didik yang diharapkan
lebih aktif
TIDAK
TEPAT
Pemodelan/pengajar
an
guru dalam kegiatan membaca
sangat
penting untuk membantu peserta didik menjadi pembaca yang
efektif. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik bukan
berarti guru tidak memiliki peran dalam pengajaran, tetapi guru
melepaskan tanggung jawab kepada peserta didik secara bertahap,
mulai dari pemodelan guru hingga peserta didik melakukan secara
mandiri (Gradual Release of Responsibility).
”Saya
contohkan”
”Kita lakukan
bersama”
”Kamu lakukan
bersama”
”Kamu lakukan
secara mandiri”
Pemodelan guru
Instruksi Bersama
Praktik
Terbimbing
Praktik
Mandiri
Kolaborasi
Mandiri
Saya contohkan (Kamu lihat)
Kita lakukan (bersama)
Kamu lakukan (Saya lihat/bimbing)
Kamu lakukan (mandiri)
Peran Guru
Peran Peserta Didik
Sumber: Fisher, D., & Frey, N. (2008). Homework and the gradual release of responsibility: Making
responsibility possible. English Journal, 98(2), 40-45.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pernyataan 8. Pembelajaran membaca dapat dilakukan dengan
melatih peserta didik menggabungkan bunyi huruf
TEP
AT
Sebelum peserta didik mampu membaca untuk pemahaman
(membangun makna), mereka terlebih dahulu harus mampu “belajar
membaca”, yaitu proses menguasai keterampilan dasar literasi,
seperti: kesadaran konsep cetak, kesadaran fonemik, dan fonik.
Keterampilan dasar ini yang memungkinkan peserta didik untuk
mampu membaca, baru kemudian mereka perlu dilatih untuk
meningkatkan keterampilan membaca untuk pemahaman, seperti: aspek
berbicara, kefasihan, dan
menulis.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kegiatan Inti-1(105 menit)
Apa saja pemahaman Anda tentang konsep literasi yang telah
terkoreksi?
No Pemahaman Lama Pemahaman Baru
1
2
dst
Lembar Kerja-01: Pemahaman Konsep Literasi
1. Setelah Anda berdiskusi tentang beberapa pernyataan di
atas, selanjutnya buatlah rangkuman tentang pemahaman
lama dan pemahaman baru terkait literasi.
2. Gunakan tabel berikut di bawah ini!
3. Kerjakan dan diskusikan dalam kelompok lalu presentasikan
kelas.
Masyarakat awam menganggap
bahwa literasi hanya mencakup
kegiatan membaca fasih dan
menuliskan rangkaian huruf dan kata
semata. Literasi juga sering dirancukan
dengan pengetahuan terkait
berbagai konten/pengetahuan lintas
disiplin sehingga mengalihkan pendidik
dari tugas mereka yang esensial, yaitu
penguatan literasi dalam proses
pembelajaran.
Apakah
Literasi?
1. Sejatinya, literasi adalah serangkaian
kompetensi untuk berpikir tentang teks dan
menghubungkan teks dengan diri, teks lain,
dan dunia yang lebih luas.
2. Kompetensi ini diperoleh dari
serangkaian
lingkungan belajar yang kaya
kegiatan yang meningkatkan kecakapan
berpikir peserta didik tentang teks dengan
pendampingan guru.
3. Guru perlu memiliki kompetensi literasi.
4. Guru harus menguatkan kecakapan
literasi melalui proses pembelajaran,
asesmen, dan12
Bapak dan Ibu, mari kita sepakati definisi dari literasi terlebih
dahulu. Apakah literasi?
LITERASI
Kompetensi peserta didik dalam memahami, menggunakan,
mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk
menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu
sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi
secara produktif di masyarakat.
Sumber : Asesmen Nasional
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Komponen
Literasi Konten
Teks informasi,
(Teks yang bertujuan untuk
memberikan fakta, data, dan
informasi dalam rangka
pengembangan wawasan serta ilmu
Pengetahuan yang bersifat ilmiah)
Proses Kognitif
Menemukan informasi
(Mencari, mengakses serta menemukan
informasi tersurat dari wacana.)
Konteks
Personal,
berkaitan dengan
kepentingan diri secara
pribadi.
Teks fiksi,
(Teks yang bertujuan untuk
memberikan pengalaman
mendapatkan
hiburan, menikmati cerita,
dan melakukan perenungan kepada
pembaca)
Interpretasi dan integrasi,
(Memahami informasi tersurat maupun
tersirat, memadukan interpretasi antar
bagian teks untuk menghasilkan
inferensi)
Sosial Budaya,
berkaitan dengan kepentingan
antar individu, budaya dan isu
kemasyarakatan.
Evaluasi dan refleksi, menilai
kredibilitas, kesesuaian maupun
keterpercayaan teks
serta mampu mengaitkan isi teks
dengan hal lain di luar teks.
Saintifik,
berkaitan dengan
isu, aktivitas, serta fakta
ilmiah baik yang telah
dilakukan maupun futuristic.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Contoh soal
literasi
Tuliskan contoh soal atau masalah literasi yang bapak/ibu
pernah temui!
Bisa dituliskan pada kertas plano atau laptop peserta dan
presentasikan!
Bagaimana dengan
numerasi?
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/video/764?from=topik&materi=801&materi_name=Mengenal%20numerasi&menuI
d=64&modul=212&modul_name=&recordProgress=false&topik=64&topik_name=Numerasi%3A%20Meningkatkan%20Kompete
nsi%20Murid
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Benar atau
Hoax?
1. Numerasi merupakan kemampuan yang berkaitan
dengan bilangan dan operasi hitung.
2. Numerasi hanyalah istilah lain dari matematika
3. Konteks untuk numerasi atau literasi matematika
haruslah konteks dunia nyata.
4. Karena numerasi adalah kemampuan dasar, maka
hanya
dikembangkan di jenjang pendidikan dasar.
5. Untuk mengembangkan kemampuan numerasi
peserta didik maka dibutuhkan kelas numerasi.
6. Untuk mengembangkan kemampuan numerasi
peserta didik, guru cukup memberikan soal cerita
yang kontekstual.
7. Kemampuan numerasi peserta didik merupakan
tanggung jawab sepenuhnya guru matematika.
8. Guru mata pelajaran selain matematika juga harus
mengajarkan numerasi.
Diskusikan dalam
kelompok
dan
presentasikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Soal 1 Soal 2
Tentukan KPK dari 5 dan
7!
Dahulu kegiatan jual-beli masyarakat di Jawa didasarkan pada sistem penanggalan
Jawa atau “pasaran”, sehingga tempat-tempat itu disebut pasar. Sebagai contoh
pasar yang kegiatannya hanya ada pada hari Legi disebut Pasar Legi. Nama-nama
hari dalam sistem pasaran Jawa secara berurutan adalah: Pahing – Pon – Wage –
Kliwon – Legi
Pertanyaan:
perhatikan kalender berikut yang memuat informasi tentang penanggalan pasaran jawa
Pada Jumat 2
September 2022
terdapat Pasar Legi.
Pasar Legi pada hari
Jumat selanjutnya
adalah tanggal
….. bulan … 2022.
Diantara soal tersebut manakah yang termasuk soal numerasi? Jelaskan!
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Mari kita kaji perbandingan dari dua soal di atas berdasarkan 3 sudut pandang
a. Perbandingan kedua soal dipandang dari segi proses penyelesaiannya
soal 1 hanya membutuhkan satu kali proses saja untuk mendapatkan jawaban dengan benar, yaitu proses menerapkan pengetahuan
matematika.
Sementara itu, karena soal 2 berbentuk masalah kontekstual, dibutuhkan beberapa proses penyelesaian masalah yang perlu untuk dilibatkan.
Diantaranya adalah 1) Proses perumusan masalah konteks ke dalam kalimat matematika, 2) Proses menerapkan konsep matematika dalam
menyelesaikan bentuk matematika, 3) Menafsirkan hasil penyelesaian tersebut ke dalam konteks awal.
Tahapan merumuskan atau memformulasikan:
Banyaknya hari pada kalender umum = 7
Banyaknya hari pada kalender jawa = 5
Jadi jumat legi berikutnya adalah KPK dari 7 dan 5
Tahapan menerapkan:
KPK 7 dan 5 adalah 7 × 5 = 35
Tahapan menafsirkan:
Perhatikan bulan Septerber 2022, ada berapa hari? Benar 30. Sehingga, 2+28 hari
kemudian ada sisa 7 hari yang masuk di bulan Oktober. Sehingga Jumat Legi berikutnya
terjadi pada tanggal 7 Oktober 2022.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
b. Perbandingan kedua soal dipandang dari segi konteksnya
Soal 1 tidak melibatkan konteks karena sudah berbentuk masalah matematis atau model matematika.
Soal 2 melibatkan konteks sosial budaya yaitu konteks pasaran atau nama hari pada tradisi Jawa.
Oleh karena itu, dengan menyelesaikan masalah tersebut siswa akan lebih mengenal peran matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini akan membantu guru dalam menjelaskan peran matematika dalam kehidupan sehari-hari pada peserta didik.
c. Perbandingan kedua soal dipandang dari segi kontennya
Pada dasarnya, konsep atau konten matematika yang digunakan untuk menyelesaikan kedua soal tersebut adalah sama, yaitu
konten bilangan, lebih khusus pada materi KPK dan bahkan melibatkan bilangan yang sama.
Secara umum, berdasarkan framework literasi matematika/ numerasi yang digunakan Pusmenjar yang diadaptasi dari PISA, masalah
numerasi diantaranya harus memiliki:
1) Proses penyelesaian yang meliputi tahap merumuskan/memformulasikan, menggunakan, dan mengintepretasikan;
2) Salah satu dari 3 kategori konteks, yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik.
3) Salah satu dari 4 kategori konten, yaitu bilangan, geometri dan pengukuran, aljabar, dan data dan ketidakpastian.
* Jadi diantara soal tersebut manakah yang termasuk soal numerasi? Jelaskan!
* Tuliskan contoh soal atau masalah numerasi yang bapak/ibu pernah temui!
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kegiatan Inti-2(105 menit)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Lembar Kerja-02 : Pemahaman Konsep
Numerasi
1. Setelah Anda memahami tentang benar atau hoax numerasi tersebut,
selanjutnya diskusikan beberapa pernyataan berikut.
2. Kerjakan dalam kelompok.
3. Gunakan tabel berikut ini!
4. Tuliskan di laptop peserta dan presentasikan untuk bahan diskusi kelas.
No Pernyataan Hasil Diskusi
1 Apa konsep/definisi numerasi?
2 Apa perbedaan numerasi dengan matematika?
3 Sebutkan konten dan konteks dari numerasi!
4 Sebutkan level-level kognitif dari numerasi!
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
KONSEP
NUMERASI
Numerasi adalah keterampilan individu untuk memahami,
menggunakan, dan menerapkan konsep matematika dalam
kehidupan sehari-hari. Ini penting dalam pengambilan keputusan
yang rasional, pengelolaan keuangan yang bijak, dan kesuksesan di
berbagai bidang profesional.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
PROSES NUMERASI
Proses numerasi melibatkan serangkaian langkah dan
kemampuan yang membantu individu
mengembangkan pemahaman dan keterampilan
dalam menggunakan angka serta konsep matematika
dalam berbagai situasi ( menyelesaikan masalah
matematika dalam satu kegiatan yaitu proses
menerapkan pengetahuan matematika.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Komponen Numerasi
Konten Level Kognitif Konteks
Bilangan,
(Terdiri subdomain: representasi, sifat
urutan, dan operasi hitung bilangan)
Knowing (Pengetahuan dan Pemahaman),
(konsep matematika ditampilkan secara eksplisit sehingga proses
berpikir yang dominan pada penyelesaian masalah adalah
‘menggunakan’ (employ), sedangkan proses ‘merumuskan’
(formulate) kurang dibutuhkan)
Personal,
berkaitan dengan aktivitas seseorang
maupun keluarganya
Contoh: hobi, cita-cita, peristiwa atau
pengalaman pribadi
Geometri & Pengukuran,
(Mencakup bangun datar, bangun
ruang, serta berbagai jenis pengukuran )
Aljabar,
(Terdiri atas subdomain persamaan dan
pertidaksamaan, relasi dan fungsi
termasuk pola bilangan), serta rasio dan
proporsi)
Applying (Penerapan),
(tidak menampilkan konsep atau rumus matematika secara
eksplisit sehingga proses ‘merumuskan’ (formulate) berperan
penting untuk penyelesaian masalah)
Sosial Budaya,
berkaitan dengan kepentingan antar
individu, budaya dan isu
kemasyarakatan.
Contoh: informasi kondisi kultural
masyarakat, kebijakan umum
Data & Ketidakpastian,
(Mencakup berbagai penyajian dan
analisis data serta peluang kejadian)
Reasoning (Penalaran),
terkait kemampuan untuk observasi, membuat deduksi logika
berdasarkan data spesifik, dan menjustifikasi hasil. Melibatkan
proses ‘merumuskan’ (formulate), ‘menggunakan’ (employ), dan
‘menafsirkan’ (interpret)
Saintifik,
berkaitan dengan penerapan
matematika di alam semesta serta
topik terkait sains dan teknologi
Contoh: kesehatan, kandungan gizi,
teknologi
Terima kasih

More Related Content

Similar to Konsep Dasar Literasi dan Numerasi_1.pptx

Buku BSE Kelas 03 sd tematik 8 bumi dan alam semesta guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 8 bumi dan alam semesta guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 8 bumi dan alam semesta guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 8 bumi dan alam semesta guruFarahYudian
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guruFarahYudian
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guruFarahYudian
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guruFarahYudian
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guruFarahYudian
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guruFarahYudian
 
Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guruKelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guruFarahYudian
 
Tema 1, diriku 1-kurikulum 2013-buku guru-bse kelas 1 sd
Tema 1, diriku 1-kurikulum 2013-buku guru-bse kelas 1 sdTema 1, diriku 1-kurikulum 2013-buku guru-bse kelas 1 sd
Tema 1, diriku 1-kurikulum 2013-buku guru-bse kelas 1 sdAbdul Latip
 
Literasi advokasi Dalam Kurikulum merdeka
Literasi advokasi Dalam Kurikulum merdekaLiterasi advokasi Dalam Kurikulum merdeka
Literasi advokasi Dalam Kurikulum merdekaosmond831
 
Kelas 01 sd_tematik_1_diriku_guru
Kelas 01 sd_tematik_1_diriku_guruKelas 01 sd_tematik_1_diriku_guru
Kelas 01 sd_tematik_1_diriku_guruabdmuiz78
 
Buku siswa kelas 1 tema 1
Buku siswa kelas 1 tema 1Buku siswa kelas 1 tema 1
Buku siswa kelas 1 tema 1IAIN Pekalongan
 
Tema 4, keluargaku 2-kurikulum 2013-bse kelas 1 sd-buku guru
Tema 4, keluargaku 2-kurikulum 2013-bse kelas 1 sd-buku guruTema 4, keluargaku 2-kurikulum 2013-bse kelas 1 sd-buku guru
Tema 4, keluargaku 2-kurikulum 2013-bse kelas 1 sd-buku guruAbdul Latip
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guruFarahYudian
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guruFarahYudian
 
Indahnya Persahabatan Buku Pegangan Guru Kelas 3 tema 6
Indahnya Persahabatan Buku Pegangan Guru Kelas 3 tema 6Indahnya Persahabatan Buku Pegangan Guru Kelas 3 tema 6
Indahnya Persahabatan Buku Pegangan Guru Kelas 3 tema 6Sisilia Herjanti
 
Buku BSE Kelas 06 sd tematik 5 wirausaha guru
Buku BSE Kelas 06 sd tematik 5 wirausaha guruBuku BSE Kelas 06 sd tematik 5 wirausaha guru
Buku BSE Kelas 06 sd tematik 5 wirausaha guruFarahYudian
 

Similar to Konsep Dasar Literasi dan Numerasi_1.pptx (20)

Buku BSE Kelas 03 sd tematik 8 bumi dan alam semesta guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 8 bumi dan alam semesta guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 8 bumi dan alam semesta guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 8 bumi dan alam semesta guru
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guru
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guru
 
PENGUATAN LITERASI SD.pptx
PENGUATAN LITERASI SD.pptxPENGUATAN LITERASI SD.pptx
PENGUATAN LITERASI SD.pptx
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guru
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guru
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
 
Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guruKelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
 
Tema 1, diriku 1-kurikulum 2013-buku guru-bse kelas 1 sd
Tema 1, diriku 1-kurikulum 2013-buku guru-bse kelas 1 sdTema 1, diriku 1-kurikulum 2013-buku guru-bse kelas 1 sd
Tema 1, diriku 1-kurikulum 2013-buku guru-bse kelas 1 sd
 
Literasi advokasi Dalam Kurikulum merdeka
Literasi advokasi Dalam Kurikulum merdekaLiterasi advokasi Dalam Kurikulum merdeka
Literasi advokasi Dalam Kurikulum merdeka
 
Kelas 01 sd_tematik_1_diriku_guru
Kelas 01 sd_tematik_1_diriku_guruKelas 01 sd_tematik_1_diriku_guru
Kelas 01 sd_tematik_1_diriku_guru
 
Buku siswa kelas 1 tema 1
Buku siswa kelas 1 tema 1Buku siswa kelas 1 tema 1
Buku siswa kelas 1 tema 1
 
1 tematik tema 4_buku_guru
1 tematik tema 4_buku_guru1 tematik tema 4_buku_guru
1 tematik tema 4_buku_guru
 
Tema 4, keluargaku 2-kurikulum 2013-bse kelas 1 sd-buku guru
Tema 4, keluargaku 2-kurikulum 2013-bse kelas 1 sd-buku guruTema 4, keluargaku 2-kurikulum 2013-bse kelas 1 sd-buku guru
Tema 4, keluargaku 2-kurikulum 2013-bse kelas 1 sd-buku guru
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guru
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guru
 
Indahnya Persahabatan Buku Pegangan Guru Kelas 3 tema 6
Indahnya Persahabatan Buku Pegangan Guru Kelas 3 tema 6Indahnya Persahabatan Buku Pegangan Guru Kelas 3 tema 6
Indahnya Persahabatan Buku Pegangan Guru Kelas 3 tema 6
 
Buku BSE Kelas 06 sd tematik 5 wirausaha guru
Buku BSE Kelas 06 sd tematik 5 wirausaha guruBuku BSE Kelas 06 sd tematik 5 wirausaha guru
Buku BSE Kelas 06 sd tematik 5 wirausaha guru
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 

Recently uploaded

MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 

Konsep Dasar Literasi dan Numerasi_1.pptx

  • 1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BALAI BESAR GURU PENGGERAK PROVINSI JAWA TENGAH KONSEP DASAR LITERASI DAN NUMERASI NAMA PENGAJAR 8 JP
  • 2. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Perkenalan Pengajar - Peserta Diklat (15 menit) Nama : Unit Kerja : Alamat : Nomor HP : Lain-lain :
  • 3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tujuan Pembelajaran 1. Peserta diklat mampu memahami definisi literasi dan numerasi 2. Peserta diklat mampu memahami konteks, konten, dan proses literasi dan numerasi
  • 4. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Skenario Pembelajaran Perkenala n (15 menit) Pengant ar (60 menit) Kegiatan Inti (Konsep Literasi) (105 menit) Penguatan Konsep Literasi (30 menit) dan Konsep Numerasi (30 menit) Penutup (15 menit) Kegiatan Inti (Konsep Numerasi) (105 menit)
  • 5. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Apa yang Bapak/Ibu pahami tentang literasi ? Pengantar (60 menit) Silahkan Bapak Ibu berpendapat
  • 6. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi KECAKAPAN LITERASI DASAR Literasi Numerasi Literasi Membaca Menulis Literasi Sains Literasi Digital Literasi Finansial Literasi Budaya dan Kewargaan
  • 7. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mari kita diskusikan pernyataan berikut: Diskusikan dalam kelompok Anda pernyataan-pernyataan berikut ini! Jawaban di tulis di kertas plano lalu ditempel di dinding dan lakukan windows shopping! 1. Literasi tidak hanya baca – tulis. 2. Anak yang lancar membaca pasti dapat memahami isi bacaan. 3. Kegiatan/pembelajaran membaca harus dilakukan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia saja. 4. Program membaca di sekolah bisa menggunakan buku apa saja. 5. Teks untuk kegiatan membaca/pembelajaran tidak hanya teks tulis saja 6. Pembelajaran membaca dapat dilakukan dengan melatih peserta didik menggabungkan bunyi huruf 7. Guru tidak perlu memodelkan/mengajari kegiatan membaca karena peserta didik yang diharapkan lebih aktif. 8. Guru tidak perlu melakukan asesmen kemampuan membaca siswa secara berkala.
  • 8. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pernyataan 1. Literasi tidak hanya baca – tulis. TEP AT Literasi tidak hanya membaca dan menulis dalam pengertian sempit, yaitu mengeja/membaca dengan fasih dan keterampilan menulis yang mekanistis. Kemampuan membaca seseorang, yaitu kemampuan memahami bacaan, menganalisis, dan merefleksi, menunjukkan kecakapan literasinya. Demikian pula kemampuan untuk menyajikan gagasansecara terstruktur, analitis, kreatif, dan imajinatif. Membaca adalah fondasi bagi meningkatnya kecakapan berpikir seseorang secara sistematis.
  • 9. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pernyataan 2. Teks untuk kegiatan membaca/pembelajaran tidak hanya teks tulis saja TEPAT Saat ini bahan ajar dan media pembelajaran harus bersifat multimoda, yaitu menggunakan lebih dari satu moda (tulis/cetak, visual, audio, audiovisual, gestural, spasial, dll) untuk mengoptimalkan stimulasi, pemahaman dan kecerdasan majemuk siswa.
  • 10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pernyataan 3. Program membaca di sekolah bisa menggunakan buku apa saja. TIDAK TEPAT Pemilihan buku yang ramah cerna, dan sesuai kemampuan membaca siswa (buku berjenjang) menentukan keberhasilan program membaca. Buku-buku yang mengandung inklusivitas, anti perundungan, toleransi, juga perlu digunakan untuk mengembangkan karakter mereka. Selain buku pelajaran, guru perlu menggunakan dari berbagai sumber yang sesuai dengan materi pembelajaran.
  • 11. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pernyataan 4. Anak yang lancar membaca pasti dapat memahami isi bacaan. TIDAK TEPAT Pemahaman isi bacaan terkait dengan makna kata, dan maksud ujaran (kalimat) sedangkan kelancaran membaca berkaitan dengan pemahaman akan bentuk, arah dan bunyi huruf. Oleh sebab itu, peserta didik perlu membangun pemahamannya akan makna kata dan ujaran sambil terus melatih kelancarannya membaca.
  • 12. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pernyataan 5. Kegiatan/pembelajaran membaca harus dilakukan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia saja. TIDAK TEPAT Pada dasarnya semua guru adalah guru membaca karena semua mata pelajaran menggunakan teks dalam berbagai bentuk. Teks tidak hanya tersedia dalam bentuk teks tulis. Konsep teks multimoda mengacu pada berbagai jenis teks Semua guru mata pelajaran perlu tahu berbagai strategi memahami bacaan dan bagaimana melatihkannya kepada siswa.
  • 13. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pernyataan 6. Guru tidak perlu melakukan asesmen kemampuan membaca siswa secara berkala. TIDAK TEPAT Asesmen kemampuan membaca perlu dilakukan secara berkala untuk mengidentifikasi kesulitan membaca siswa. Informasi tentang kebutuhan siswa dibutuhkan guru untuk menentukan jenis pendampingan yang perlu dilakukan agar agar efektif dan tepat sasaran. Asesmen ini fokus pada kemampuan membac a, berbeda dengan asesmen dalam pembelajaran (formatif/sumatif) .
  • 14. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pernyataan 7. Guru tidak perlu memodelkan/mengajari kegiatan membaca karena peserta didik yang diharapkan lebih aktif TIDAK TEPAT Pemodelan/pengajar an guru dalam kegiatan membaca sangat penting untuk membantu peserta didik menjadi pembaca yang efektif. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik bukan berarti guru tidak memiliki peran dalam pengajaran, tetapi guru melepaskan tanggung jawab kepada peserta didik secara bertahap, mulai dari pemodelan guru hingga peserta didik melakukan secara mandiri (Gradual Release of Responsibility).
  • 15. ”Saya contohkan” ”Kita lakukan bersama” ”Kamu lakukan bersama” ”Kamu lakukan secara mandiri” Pemodelan guru Instruksi Bersama Praktik Terbimbing Praktik Mandiri Kolaborasi Mandiri Saya contohkan (Kamu lihat) Kita lakukan (bersama) Kamu lakukan (Saya lihat/bimbing) Kamu lakukan (mandiri) Peran Guru Peran Peserta Didik Sumber: Fisher, D., & Frey, N. (2008). Homework and the gradual release of responsibility: Making responsibility possible. English Journal, 98(2), 40-45.
  • 16. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pernyataan 8. Pembelajaran membaca dapat dilakukan dengan melatih peserta didik menggabungkan bunyi huruf TEP AT Sebelum peserta didik mampu membaca untuk pemahaman (membangun makna), mereka terlebih dahulu harus mampu “belajar membaca”, yaitu proses menguasai keterampilan dasar literasi, seperti: kesadaran konsep cetak, kesadaran fonemik, dan fonik. Keterampilan dasar ini yang memungkinkan peserta didik untuk mampu membaca, baru kemudian mereka perlu dilatih untuk meningkatkan keterampilan membaca untuk pemahaman, seperti: aspek berbicara, kefasihan, dan menulis.
  • 17. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kegiatan Inti-1(105 menit)
  • 18. Apa saja pemahaman Anda tentang konsep literasi yang telah terkoreksi? No Pemahaman Lama Pemahaman Baru 1 2 dst Lembar Kerja-01: Pemahaman Konsep Literasi 1. Setelah Anda berdiskusi tentang beberapa pernyataan di atas, selanjutnya buatlah rangkuman tentang pemahaman lama dan pemahaman baru terkait literasi. 2. Gunakan tabel berikut di bawah ini! 3. Kerjakan dan diskusikan dalam kelompok lalu presentasikan kelas.
  • 19. Masyarakat awam menganggap bahwa literasi hanya mencakup kegiatan membaca fasih dan menuliskan rangkaian huruf dan kata semata. Literasi juga sering dirancukan dengan pengetahuan terkait berbagai konten/pengetahuan lintas disiplin sehingga mengalihkan pendidik dari tugas mereka yang esensial, yaitu penguatan literasi dalam proses pembelajaran. Apakah Literasi? 1. Sejatinya, literasi adalah serangkaian kompetensi untuk berpikir tentang teks dan menghubungkan teks dengan diri, teks lain, dan dunia yang lebih luas. 2. Kompetensi ini diperoleh dari serangkaian lingkungan belajar yang kaya kegiatan yang meningkatkan kecakapan berpikir peserta didik tentang teks dengan pendampingan guru. 3. Guru perlu memiliki kompetensi literasi. 4. Guru harus menguatkan kecakapan literasi melalui proses pembelajaran, asesmen, dan12
  • 20. Bapak dan Ibu, mari kita sepakati definisi dari literasi terlebih dahulu. Apakah literasi? LITERASI Kompetensi peserta didik dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat. Sumber : Asesmen Nasional
  • 21. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Komponen Literasi Konten Teks informasi, (Teks yang bertujuan untuk memberikan fakta, data, dan informasi dalam rangka pengembangan wawasan serta ilmu Pengetahuan yang bersifat ilmiah) Proses Kognitif Menemukan informasi (Mencari, mengakses serta menemukan informasi tersurat dari wacana.) Konteks Personal, berkaitan dengan kepentingan diri secara pribadi. Teks fiksi, (Teks yang bertujuan untuk memberikan pengalaman mendapatkan hiburan, menikmati cerita, dan melakukan perenungan kepada pembaca) Interpretasi dan integrasi, (Memahami informasi tersurat maupun tersirat, memadukan interpretasi antar bagian teks untuk menghasilkan inferensi) Sosial Budaya, berkaitan dengan kepentingan antar individu, budaya dan isu kemasyarakatan. Evaluasi dan refleksi, menilai kredibilitas, kesesuaian maupun keterpercayaan teks serta mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks. Saintifik, berkaitan dengan isu, aktivitas, serta fakta ilmiah baik yang telah dilakukan maupun futuristic.
  • 22. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh soal literasi Tuliskan contoh soal atau masalah literasi yang bapak/ibu pernah temui! Bisa dituliskan pada kertas plano atau laptop peserta dan presentasikan!
  • 24. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Benar atau Hoax? 1. Numerasi merupakan kemampuan yang berkaitan dengan bilangan dan operasi hitung. 2. Numerasi hanyalah istilah lain dari matematika 3. Konteks untuk numerasi atau literasi matematika haruslah konteks dunia nyata. 4. Karena numerasi adalah kemampuan dasar, maka hanya dikembangkan di jenjang pendidikan dasar. 5. Untuk mengembangkan kemampuan numerasi peserta didik maka dibutuhkan kelas numerasi. 6. Untuk mengembangkan kemampuan numerasi peserta didik, guru cukup memberikan soal cerita yang kontekstual. 7. Kemampuan numerasi peserta didik merupakan tanggung jawab sepenuhnya guru matematika. 8. Guru mata pelajaran selain matematika juga harus mengajarkan numerasi. Diskusikan dalam kelompok dan presentasikan
  • 25. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Soal 1 Soal 2 Tentukan KPK dari 5 dan 7! Dahulu kegiatan jual-beli masyarakat di Jawa didasarkan pada sistem penanggalan Jawa atau “pasaran”, sehingga tempat-tempat itu disebut pasar. Sebagai contoh pasar yang kegiatannya hanya ada pada hari Legi disebut Pasar Legi. Nama-nama hari dalam sistem pasaran Jawa secara berurutan adalah: Pahing – Pon – Wage – Kliwon – Legi Pertanyaan: perhatikan kalender berikut yang memuat informasi tentang penanggalan pasaran jawa Pada Jumat 2 September 2022 terdapat Pasar Legi. Pasar Legi pada hari Jumat selanjutnya adalah tanggal ….. bulan … 2022. Diantara soal tersebut manakah yang termasuk soal numerasi? Jelaskan!
  • 26. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mari kita kaji perbandingan dari dua soal di atas berdasarkan 3 sudut pandang a. Perbandingan kedua soal dipandang dari segi proses penyelesaiannya soal 1 hanya membutuhkan satu kali proses saja untuk mendapatkan jawaban dengan benar, yaitu proses menerapkan pengetahuan matematika. Sementara itu, karena soal 2 berbentuk masalah kontekstual, dibutuhkan beberapa proses penyelesaian masalah yang perlu untuk dilibatkan. Diantaranya adalah 1) Proses perumusan masalah konteks ke dalam kalimat matematika, 2) Proses menerapkan konsep matematika dalam menyelesaikan bentuk matematika, 3) Menafsirkan hasil penyelesaian tersebut ke dalam konteks awal. Tahapan merumuskan atau memformulasikan: Banyaknya hari pada kalender umum = 7 Banyaknya hari pada kalender jawa = 5 Jadi jumat legi berikutnya adalah KPK dari 7 dan 5 Tahapan menerapkan: KPK 7 dan 5 adalah 7 × 5 = 35 Tahapan menafsirkan: Perhatikan bulan Septerber 2022, ada berapa hari? Benar 30. Sehingga, 2+28 hari kemudian ada sisa 7 hari yang masuk di bulan Oktober. Sehingga Jumat Legi berikutnya terjadi pada tanggal 7 Oktober 2022.
  • 27. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi b. Perbandingan kedua soal dipandang dari segi konteksnya Soal 1 tidak melibatkan konteks karena sudah berbentuk masalah matematis atau model matematika. Soal 2 melibatkan konteks sosial budaya yaitu konteks pasaran atau nama hari pada tradisi Jawa. Oleh karena itu, dengan menyelesaikan masalah tersebut siswa akan lebih mengenal peran matematika dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan membantu guru dalam menjelaskan peran matematika dalam kehidupan sehari-hari pada peserta didik. c. Perbandingan kedua soal dipandang dari segi kontennya Pada dasarnya, konsep atau konten matematika yang digunakan untuk menyelesaikan kedua soal tersebut adalah sama, yaitu konten bilangan, lebih khusus pada materi KPK dan bahkan melibatkan bilangan yang sama. Secara umum, berdasarkan framework literasi matematika/ numerasi yang digunakan Pusmenjar yang diadaptasi dari PISA, masalah numerasi diantaranya harus memiliki: 1) Proses penyelesaian yang meliputi tahap merumuskan/memformulasikan, menggunakan, dan mengintepretasikan; 2) Salah satu dari 3 kategori konteks, yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik. 3) Salah satu dari 4 kategori konten, yaitu bilangan, geometri dan pengukuran, aljabar, dan data dan ketidakpastian. * Jadi diantara soal tersebut manakah yang termasuk soal numerasi? Jelaskan! * Tuliskan contoh soal atau masalah numerasi yang bapak/ibu pernah temui!
  • 28. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kegiatan Inti-2(105 menit)
  • 29. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Lembar Kerja-02 : Pemahaman Konsep Numerasi 1. Setelah Anda memahami tentang benar atau hoax numerasi tersebut, selanjutnya diskusikan beberapa pernyataan berikut. 2. Kerjakan dalam kelompok. 3. Gunakan tabel berikut ini! 4. Tuliskan di laptop peserta dan presentasikan untuk bahan diskusi kelas. No Pernyataan Hasil Diskusi 1 Apa konsep/definisi numerasi? 2 Apa perbedaan numerasi dengan matematika? 3 Sebutkan konten dan konteks dari numerasi! 4 Sebutkan level-level kognitif dari numerasi!
  • 30. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi KONSEP NUMERASI Numerasi adalah keterampilan individu untuk memahami, menggunakan, dan menerapkan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Ini penting dalam pengambilan keputusan yang rasional, pengelolaan keuangan yang bijak, dan kesuksesan di berbagai bidang profesional.
  • 31. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PROSES NUMERASI Proses numerasi melibatkan serangkaian langkah dan kemampuan yang membantu individu mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan angka serta konsep matematika dalam berbagai situasi ( menyelesaikan masalah matematika dalam satu kegiatan yaitu proses menerapkan pengetahuan matematika.
  • 32. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Komponen Numerasi Konten Level Kognitif Konteks Bilangan, (Terdiri subdomain: representasi, sifat urutan, dan operasi hitung bilangan) Knowing (Pengetahuan dan Pemahaman), (konsep matematika ditampilkan secara eksplisit sehingga proses berpikir yang dominan pada penyelesaian masalah adalah ‘menggunakan’ (employ), sedangkan proses ‘merumuskan’ (formulate) kurang dibutuhkan) Personal, berkaitan dengan aktivitas seseorang maupun keluarganya Contoh: hobi, cita-cita, peristiwa atau pengalaman pribadi Geometri & Pengukuran, (Mencakup bangun datar, bangun ruang, serta berbagai jenis pengukuran ) Aljabar, (Terdiri atas subdomain persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi termasuk pola bilangan), serta rasio dan proporsi) Applying (Penerapan), (tidak menampilkan konsep atau rumus matematika secara eksplisit sehingga proses ‘merumuskan’ (formulate) berperan penting untuk penyelesaian masalah) Sosial Budaya, berkaitan dengan kepentingan antar individu, budaya dan isu kemasyarakatan. Contoh: informasi kondisi kultural masyarakat, kebijakan umum Data & Ketidakpastian, (Mencakup berbagai penyajian dan analisis data serta peluang kejadian) Reasoning (Penalaran), terkait kemampuan untuk observasi, membuat deduksi logika berdasarkan data spesifik, dan menjustifikasi hasil. Melibatkan proses ‘merumuskan’ (formulate), ‘menggunakan’ (employ), dan ‘menafsirkan’ (interpret) Saintifik, berkaitan dengan penerapan matematika di alam semesta serta topik terkait sains dan teknologi Contoh: kesehatan, kandungan gizi, teknologi