1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
Anda tentu tahu tentang
Pancaindera. Sebutkan apa saja yang
termasuk pancaindera dan fungsinya
masing-masing pada kotak berikut ini
.............................................................................
.............................................................................
.............................................................................
..............................................................................
.............................................................................
..............................................................................
Bagaimana apakah sudah selesai anda
menuliskannya, sekarang cocokkan
jawaban anda dengan uraian berikut
ini:
Pancaindera adalah organ-organ akhir
yang dikhususkan untuk menerima
jenis rangsangan tertentu. Serabut
saraf yang melayaninya merupakan
alat perantara yang membawa kesan
rasa (sensory impression) dari organ
indera menuju otak, di mana perasaan
itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa
timbul dari luar, seperti sentuhan,
pengecapan, penglihatan, penciuman,
dan suara. Lainnya timbul dari dalam,
antara lain lapar, haus dan rasa sakit.
Dalam segala hal, serabut saraf-saraf
sensorik dilengkapi dengan ujung
akhir-
khusus guna mengumpulkan
rangsangan perasaan yang khas itu; di
mana setiap organ berhubungan.
Nampaknya, kita seolah-olah
mengecap dengan ujung saraf pada
lidah, mendengar dengan saraf
dalam telinga, dan seterusnya, tetapi
sesungguhnya
otaklah yang menilai
semua perasaan itu.
Saraf optikus atau urat saraf kranial
kedua adalah saraf sensorik untuk
penglihatan. Saraf ini timbul dari
sel-sel ganglion dalam retina yang
bergabung untuk membentuk saraf
optikus. Saraf ini bergerak ke belakang
secara medial dan melintasi kanalis
optikus memasuki rongga kranium
lantas kemudian menuju khiasma
optikum. Saraf penglihatan memiliki
tiga pembungkus yang serupa dengan
yang ada pada meningen otak. Lapisan
luarnya kuat dan fibrus serta bergabung
dengan sklera, lapisan tengah
halus
seperti arakhnoid, sementara lapisan
dalam adalah vakuler (mengandung
banyak pembuluh darah).
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Gb. 27 — Saluran Optik (Evelyn P.,
2002)
Pada saat serabut-serabut itu mencapai
khiasma optikum, maka separuh
dari
serabut-serabut itu akan menuju
ke traktus optikus sisi seberangnya,
sementara separuhnya lagi menuju
traktus optikus sisi yang sama . Melalui
perantaraan serabut-serabut ini,
maka setiap serabut nervus optikus
dihubungkan dengan kedua sisi otak.
Pusat visuil terletak pada kortex lobus
oksipitalis otak. Bola mata adalah
organ penglihat. Bola mata terletak
dalam tulang orbita, serta dilindungi
oleh sejumlah struktur seperti kelopak
mata, alis, konkonjunktiva dan alat-alat
lakrimal (aparatus lakrimalis).
BOLA MATA
Umumnya mata dilukiskan sebagai
bola, tetapi sebetulnya lonjong dan
bukan bulat seperti bola. Bola mata
mempunyai garis menengah kira-kira
2,5 sentimeter, bagian depannya
bening, serta terdiri dari tiga lapisan:
lapisan luar, fibrus, yang merupakan
lapisan penyangga, lapisan tengah,
vaskuler, dan lapisan dalam lapisan saraf.
Ada enam otot penggerak mata,
empat dari antaranya lurus, sementara
dua yang lain agak serong. Otot-otot
itu terletak sebelah dalam orbita, dan
bergerak dari dinding tulang orbita
untuk dikaitkan pada pembungkus
sklerotik
mata sebelah belakang
kornea. Otot-otot lurus terdiri dari
otot rektus
mata superior, inferior,
medial, dan lateral. Otot-otot ini
menggerakkan
mata ke atas, ke bawah,
ke dalam dan ke sisi luar bergantian.
Otot-otot oblik adalah otot inferior
dan superior. Otot oblik superior
menggerakkan mata ke bawah dan
ke sisi luar, sementara otot oblik inferior
menggerakkan mata ke atas
dan juga ke sisi luar. Mata bergerak
serentak,
dalam arti kedua mata
bergerak bersamaan ke kanan atau
ke kiri, ke atas atau ke bawah, dan
seterusnya. Serabut-serabut saraf
yang melayani
otot-otot ini adalah
nervi motores okuli, yaitu saraf
kranial ketiga, keempat dan keenam.
Biasanya, sumbu kedua mata
mengarah secara serentak pada satu
titik yang sama tetapi, akibat adanya
paralisa pada sebuah atau beberapa
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
otot, maka mata tidak dapat mengarah
secara serentak lagi, maka timbullah
apa yang dinamakan mata juling atau
strabismus. Keadaan sedemikian dapat
berupa bawaan, ataupun diperoleh
kemudian. Apabila penderita tidak dapat
tertolong dengan menggunakan
kaca mata ataupun dengan pendidikan
kembali, maka operasi dapat
dilaksanakan, yang harus diikuti
latihan-latihan
dan pendidikan kembali.
Sklera adalah pembungkus yang kuat
dari fibrus. Sklera membentuk putih
mata dan bersambung pada bagian
depan dengan sebuah jendela membran
yang bening, yaitu kornea.
Sklera melindungi struktur mata
yang sangat
halus, serta membantu
mempertahankan bentuk biji mata.
Khoroid atau lapisan tengah berisi
pembuluh darah, yang merupakan ranting-
ranting arteria oftalmika, cabang
dari arteria karotis interna. Lapisan
vaskuler ini membentuk iris yang
berlubang di tengahnya, atau yang
disebut
pupil (manik) mata. Selaput
berpigmen sebelah belakang iris
memancarkan
warnanya, dan dengan
demikian menentukan apakah sebuah
mata itu berwarna biru, coklat, kelabu
dan seterusnya. Khoroid bersambung
pada bagian depannya dengan iris,
dan tepat di belakang iris, selaput ini
menebal guna membentuk korpus
siliare, sehingga korpus siliare terletak
antara khoroid dan iris. Korpus siliare
itu berisi serabut otot sirkuler dan
serabut-serabut yang letaknya seperti
jari-jari sebuah lingkaran. Kontraksi
otot sirkuler, menyebabkan pupil mata
juga berkontraksi.
Semuanya ini bersama-sama
membentuk traktus uvea, yang terdiri
dari iris, korpus siliare dan selaput
khoroid. Peradangan pada masing-masing
bagian, berturut-turut disebut
iritis, siklitis dan khoroiditis, ataupun
bersama-
sama disebut uveitis. Bila
salah satu bagian dari traktus ini
menga‑lami
peradangan, maka penyakitnya
akan segera menjalar ke bagian traktus
lain di sekitarnya.
Retina adalah lapisan sarafi pada mata,
yang terdiri dari sejumlah lapisan
serabut, yaitu sel-sel saraf, batang-batang
dan kerucut. Semuanya
termasuk dalam konstruksi retina, yang
merupakan jaringan saraf halus yang
menghantarkan impuls saraf dari luar
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
menuju diskus optik, yang merupakan
titik di mana saraf optik meninggalkan
biji mata. Titik ini disebut bintik buta,
oleh karena tidak mempunyai retina.
Bagian yang paling peka pada retina
adalah makula, yang terletak tepat
external terhadap diskus optik, persis
berhadapan dengan pusat pupil.
Jika kita teliti biji mata mulai dari
depan hingga ke belakang, maka akan
terlihat bagian-bagian berikut:
Kornea, yang merupakan bagian depan
yang transparan dan bersambung
dengan sklera yang putih dan tidak
tembus cahaya. Kornea terdiri atas
beberapa lapisan. Lapisan tepi adalah
epitelium berlapis yang bersambung
dengan konjunktiva. Bilik anterior
(kamera okuli anterior), yang terletak
antara kornea dan iris.
Iris adalah tirai berwarna di depan
lensa yang bersambung dengan selaput
khoroid. Iris berisi dua kelompok
serabut otot tak sadar atau otot polos
kelompok yang satu mengecilkan
ukuran pupil, sementara kelompok
yang lain melebarkan ukuran pupil itu.
Pupil, bintik tengah yang berwarna
hitam, yang merupakan celah dalam
iris, melalui mana cahaya masuk guna
mencapai retina.
Bilik posterior (kamera okuli posterior)
terletak di antara iris dan lensa.
Baik
bilik anterior, maupun bilik posterior
diisi dengan aqueus humor.
Aqueus humor. Cairan ini berasal dari
badan siliari dan diserap kernbali
ke
dalam aliran darah pada sudut antara
iris dan kornea melalui vena halus yang
dikenal sebagai Saluran Sehlemm.
Lensa adalah sebuah benda transparan
bikonvex (cembung depan-belakang)
yang terdiri dari beberapa lapisan.
Lensa terletak persis di belakang
iris. Membran yang dikenal sebagai
ligamentum suspensorium terdapat
di
depan maupun di belakang lensa itu,
yang berfungsi untuk mengaitkan lensa
itu pada badan siliari. Bila ligamentum
suspensorium mengendor, maka lensa
mengerut dan menebal, sebaliknya
bila ligamen menegang, lensa
menjadi gepeng. Mengendornya lensa
dikendalikan
oleh kontraksi otot siliari.
Vitreus Humor. Darah sebelah belakang
biji mata, mulai dari lensa hingga retina,
diisi dengan cairan penuh albumen
berwarna keputihputihan
seperti agar-agar,
yaitu humor vitreus. Humor vitreus
berfungsi
untuk memberi bentuk dan
kekokohan pada mata, serta mempertahankan
hubungan antara retina
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
dengan selaput khoroid dan sklerotik.
Fungsi mata. Mata adalah indera
penglihatan. Mata dibentuk untuk
menerima
rangsangan berkas-berkas
cahaya pada retina, lantas dengan
perantaraan serabut-serabut nervus
optikus, mengalihkan rangsangan ini
ke pusat penglihatan pada otak, untuk
ditafsirkan.
Kornea bekerja sebagai jendela
bening yang melindungi struktur
halus yang berada di belakangnya,
serta membantu memfokuskan
bayangan pada retina. Kornea tidak
mengandung pembuluh darah.
Diperhatikan dari atas ke bawah dapat
dilihat titik fokus pada mata normal,
pada hiper‑metropia,
pada miopia. Garis terputus-putus
menunjuk titik focus.( lihat
gambar 29)
Gb. 29 — Titik-titik Refraksi(Evelyn P.,
2002)
Iris, yang memiliki celah di tengahnya,
yaitu pupil, adalah sebuah cakram
yang dapat bergerak, dan berfungsi
sebagai tirai yang melindungi retina,
serta mengendalikan jumlah cahaya
yang memasuki mata.
Lensa adalah organ fokus utama,
yang membiaskan berkas-berkas
cahaya yang terpantul dari benda-benda
yang dilihat, menjadi bayangan
yang jelas pada retina. Lensa berada
dalam sebuah kapsul elastik yang
dikaitkan pada korpus siliare khoroid
oleh ligamentum suspensorium.
Dengan mempergunakan otot siliare,
permukaan anterior lensa dapat lebih
atau agak kurang dicembungkan, guna
memfokuskan benda-benda dekat
atau jauh. Hal ini disebut akomodasi
visuil.
Lapisan khoroid yang berpigmen
menggelapkan bilik tengah mata,
kira-kira dapat dibandingkan dengan
bagian dalam kodak yang diberi.
berwarna gelap.
Retina adalah mekanisme pensarafan
untuk penglihatan. Retina memuat
ujung-ujung nervus optikus, serta
dapat disamakan dengan lempeng
film
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
dalam fotografi.
Gb. 30— Batang-batang dan kerucut-kerucut(
Evelyn P., 2002)
Diagram yang memperlihatkan
lapisan-lapisan utama retina.
Memperhatikan dari hawah ke
atas akan terlihat herbagai
struktur yang menerima cahaya
dan yang mengalihkannya ke se
sel ganglion. Axon-axon sel ganglion
membentuk serabut saraf optik
(Untuk uraian sinapsus saraf lihat
gambar 30)
Bila sebuah bayangan tertangkap
(tertangkap mata), maka berkas-berkas
cahaya benda yang dilihat, menembus
kornea, aqueus humor, lensa dan badan
vitreus guna merangsang ujung-ujung
saraf dalam retina. Rangsangan yang
diterima retina bergerak melalui traktus
optikus menuju
daerah visuil dalam
otak, untuk ditafsirkan. Kedua daerah
visuil menerima berita dari kedua mata,
sehingga menimbulkan lukisan dan
bentuk.
Kamera biasa, hanya mempergunakan
sebuah lensa. Pada mata, di samping
lensa yang serupa kristal itu sangat
penting dalam memfokuskan
bayangan pada retina, seluruh keempat
struktur itu berfungsi sebagai
lensa,
yaitu: kornea, aqueus humor, lensa dan
badan vitreus.
Seperti yang selalu terjadi dalam
menafsirkan semua perasaan yang
datang dari luar, maka sejumlah
stasiun penghubung bertugas untuk
mengirimkan perasaan, dalam hal
ini penglihatan. Sebagian stasiun
penghubung itu berada dalam retina,
yang dapat dilihat dengan memperhatikan
Sebelah dalam tepi retina,
terdapat lapisanlapisan
batang-batang
dan kerucutAerucut yang adalah sel-sel
penglihat khusus yang peka terhadap
cahaya. Sela-sela berupa lingkaran
yang terdapat
di antaranya, disebut
granula. Ujung proximal batang-batang
dan kerucut-kerucut itu membentuk
sinapsis (penghubung) pertama
dengan lapisan sel bipoler dalam
retina. Proses kedua yang dilakukan
sel-sel itu adalah membentuk sinapsis
kedua dengan sel-sel ganglion besar,
juga dalam
retina. Axon-axon sel-sel
ini merupakan serabut-serabut dalam
nervus
optikus. Serabut-serabut saraf
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
ini bergerak ke belakang, mula-mula
mencapai pusat yang lebih rendah
dalam badan-badan khusus talamus,
lantas akhirnya mencapai pusat visuil
khusus dalam lobus oksipitalis otak, di
mana penglihatan ditafsirkan.
BAGIAN-BAGIAN MATA
Alis. Alis adalah dua potong kulit tebal
melengkung yang ditumbuhi bulu.
Alis dikaitkan pada otot-otot sebelah
bawahnya, serta berfungsi melindungi
mata dari sinar matahari yang kelewat
terik.
Kelopak mata. Kelopak mata
merupakan dua lempengan, yaitu lempeng
tarsal yang terdiri dari jaringan
fibrus yang sangat padat, serta dilapisi
kulit dan dibatasi konjuktiva. Jaringan
di bawah kulit ini tidak mengandung
lemak. Kelopak mata atas lebih
besar daripada kelopak mata bawah,
serta digerakkan ke atas oleh otot
levator palpebrae. Kelopak-
kelopak
itu ditutup oleh otot-otot melingkar,
yaitu muskulus orbikularis
okuli. Bulu
mata dikaitkan pada pinggiran kelopak
mata, serta
melindungi mata dari debu
dan cahaya.
Penjelasan tentang peradangan (pada
mata), lihat Catatan Klinik.
Fungsi refraksi mata. Sebagaimana
telah diuraikan di atas, berkas-berkas
cahaya yang jatuh di atas mata akan
menimbulkan bayangan yang telah
difokuskan pada retina. Bayangan itu
menembus dan diubah oleh kornea,
lensa, badan-badan aqueus dan viterus.
Kendati demikian, lensa merupakan
alat utama yang membiaskan cahaya,
lantas memfokuskan bayangannya
pada retina. Pada mata normal, berkas-berkas
ini bersatu untuk menangkap
sebuah titik pada retina, sebagaimana
dilukiskan pada gambar 30, dan pada
titik itulah bayangan difokuskan.
Secara klinik kelainan refraksi adalah
akibat kerusakan pada akomodasi
visuil,
entah itu sebagai akibat perubahan biji
mata, maupun kelainan pada lensa.
Pada Hipermetropia atau rabun jauh,
ukuran mata,
atau lebarnya mata dari
belakang sampai ke depan adalah
pendek atau kecil, sehingga lensa
memfokuskan bayangan di belakang
retina, sementara pada miopia atau
rabun dekat, ukuran biji mata dari
belakang
sampai ke depan melebihi
ukuran yang normal, sehingga lensa
memfokuskan bayangan di depan
retina.
Astigmatisme adalah kesalahan refraksi
yang terjadi k arena berkas-berkas
cahaya jatuh pada garis-garis di atas
retina, dan buk an pada titik-titik
tajam.
Hal ini disebabkan oleh berubahnya
bentuk lengkungan lensa.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Keadaan itu dapat ditolong dengan
mengenakan kaca mata berlensa
cembung, guna menambahkan bagian
yang kurang cembung pada lensa
mata yang abnormal itu.
Gb. 31 — Diagram dari Peralatan
Lakrimal(Evelyn P., 2002)
Presbiopia adalah istilah yang
digunakan untuk melukiskan kesalahan
akomodasi yang terjadi pada orang-orang
tua, atau orang-orang yang
sedang
menginjak usia lanjut. Lensa
kehilangan elastisitasnya, daya tenting
berkurang, sehingga tidak dapat
memfokuskan bayangan sebuah benda
yang berada dekat dengan mata. Di
lain pihak, penglihatan jauh tetap baik.
Orang yang menderita presbiopia,
biasanya memegang koran
agak jauh
dari dirinya, agar dapat membaca
koran itu. Kekurangan ini dapat
diperbaiki dengan mempergunakan
lensa cembung.
Konjunktiva adalah selaput lendir yang
melapisi sisi dalam kelopak mata,
serta menutupi bagian depan sklera.
Selaput itu bersambung dengan
selaput lendir yang melapisi saluran
air mata, kantong air mata, dan juga
bersambung dengan saluran naso-lakrimal.
Bila kelopak mata ditutup,
maka kelopak itu dapat berubah
menjadi kantong tertutup, sehingga
obat tetes mata dapat diteteskan ke
dalam kantong itu. Tetesan-tetesan
obat itu harus diteteskan pada bagian
luar fornix yang merupakan kantong
samping atau kantong tambahan,
di mana konjunktiva yang menutupi
bola mata, berada dekat dengan
kelopak mata. Dengan demikian tetesan-
tetesan obat itu sudah dapat
membawakan pengaruh atau akibat
untuk mata, sebelum hanyut dalam
saluran air mata. Cara ini sehaiknya
dipakai juga jika hendak mencuci mata.
Peralatan lakrimal. Kelenjar-kelenjar
air mata terdiri dari kelenjar majemuk,
yang terletak pada sudut luar, sebelah
atas rongga orbita. Kelenjar-
kelenjar
itu mengeluarkan air mata yang berada
pada pinggir atas dan luar mata,
lantas dituangkan ke dalam kantong
konjunktiva, dari saluran kelenjar
lakrimal. Bila kelopak mata dikedipkan,
maka air mata akan menggenangi
seluruh permukaan bola mata.
Sebagian besar cairan itu menguap,
sementara selebihnya mengalirkan
dari sudut dalam mata menuju saluran
lakrimal, kemudian memasuki hidung
melalui saluran naso-lakrimal. Aliran
air mata bertambah karena adanya
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
zat perangsang
(seperti gas air mata
misalnya) dan juga karena emosi.
Secara klinik, hambatan saluran air
mata mungkin disebabkan kemacetan
dalam saluran air mata yang sempit
itu. Bila gejala kemacetan ini ada,
keadaannya akan bertambah jelek bila
penderita terkena angin dingin
atau
suatu gangguan. Pengobatannya agak
sulit. Kadang-kadang keadaan dapat
ditolong dengan memperbesar saluran
air mata dengan cara memasukkan
sonde halus ke dalamnya. Bila
obstruksinya tetap ada, maka kantong
lakrimal sebaiknya di-exsisi.
Dakriosistitis akut adalah infeksi
yang timbul sebagai akibat macetnya
kantong lakrimal. Abses pun timbul,
yang menggejala berupa timbulnya
pembengkakan berwarna kemerah-merahan
yang terasa sakit sekali, di
bawah kantus sebelah dalam.
Catatan Klinik
Enuklasi mata (pengambilan mata)
dilakukan karena mata yang terkena
cedera, karena kutil
yang gangs,
ataupun karena rasa sakit mata
buta yang tak tertahankan. Operasi
akan mengakibatkan cacat pada si
pasien, maka pertimbangan yang
sangat matting diperlukan, pada saat
memintakan persetujuan si pasien dan
anggota keluarganya. Perencanaan
tentang bagian mata yang akan
di-exsisi harus dilakukan dengan
saksama. Perencanaan sedemikian
juga dijalankan pada saat hendak
melakukan pemotongan atau exsisi
pada suatu anggota hadan
yang lain.
Kelopak mata dapat terkena infeksi.
Hordeolum adalah radang pada folikel
pada pinggiran kelopak mata, di mana
bulu mata harus dicabut, sementara
lukanya dapat diobati dengan cara
memanaskannya.
Kista Meibom adalah kista sebakeus
pinggiran kelopak mata, yang harus
disingkirkan dan diobati.
Blefaritis adalah peradangan kelopak
mata; di mana kelopak mata berwarna
merah, perih dan gatal. Semua keruping
harus dibuang, disusul dengan
kompres panas, sebelum pengobatan
dimulai.
Ektropion, atau terlipat-keluarnya
kelopak mata, yang mungkin
disebabkan oleh ulkus atau luka.
Entropion atau terlipat-ke dalamnya
kelopak mata, yang terjadi akibat
adanya kontraksi
sesudah ulkus atau
luka: dimana bulu mata menusuk mata,
yang menimbulkan rasa sakit.
Epifora adalah mengalir ke luarnya
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
cairan konjuktiva hingga pipi, yang
terjadi karena terhambatnya
saluran
lakrimal pada eversio kelopak mata
dan pada konjunktivitis. Ptosis adalah
kelemahan kelopak mata sebelah atas.
Konjunktivitis atau peradangan pada
konjunktivita, dapat akut atau khronik;
yang disebabkan
oleh berbagai jenis
organisme. Salah sebuah atau kedua-dua
mata terasa panas dan seolah-olah
mengandung pasir, kelopak mata
bengkak, konjunktiva berwarna merah,
mata berair
serta tidak tahan cahaya,
atau fotofobia. Pengobatan ditujukan
pada penyebabnya.
Trakhoma, adalah salah satu bentuk
peradangan konjunktivitis, sebagai
akibat infeksi virus
pada konjunktiva.
Trakhoma sangat banyak terdapat di
negara-negara sedang berkembang.
Trakhoma adalah penyebab utama
terjadinya kebutaan yang menimpa
sebagian umat manusia di seluruh
dunia.
Penyakit dan cedera pada kornea. Luka-luka
kecil umumnya dapat sembuh bila
dirawat dengan saksama; sementara
luka-luka parah dapat menimbulkan
ulkus kornea yang perih sekali,
sehingga perlindungan dan pengobatan
sangat dibutuhkan. Keratitis
adalah peradangan pada kornea.
Pencangkokan kornea dijalankan
untuk menggantikan kornea yang
berparut atau tidak bening
lagi
dengan kornea yang normal. Kornea
yang normal ini biasanya diambil dari
sebuah mata yang baru saja dienuklasi,
ataupun dari seorang donor yang
baru saja meninggal, dengan
kata
lain memberikan kornea yang bening,
sehingga memungkinkan si penerima
dapat melihat lagi. Bank-bank yang
menyediakan kornea, dewasa ini telah
ada.
Lensa. Katarak, adalah mengaburnya
lensa, dapat menyerang sebagian,
ataupun keseluruhan lensa tersebut.
Katarak ini dapat bersifat kongenital,
disebabkan oleh cedera atau
komplikasi pada diabetes; Sementara
katarak senilis sering kali disebabkan
oleh perubahan degeneratif pada
orang-orang yang menginjak masa-masa
usia lanjut. Exsisi lensa dengan
cara operasi telah
dapat dilakukan.
Persiapan sebelum dan perawatan
sesudah operasi ini harus dilaksanakan
dengan sangat teliti.
Glaukoma ditimbulkan oleh adanya
penambahan tekanan dalam mata,
yang dapat akut ataupun khronik.
Glaukoma disebabkan oleh adanya
cairan dalam bilik anterior yang belum
sempat disalurkan ke luar, sehingga
tegangan yang ditimbulkannya, dapat
menimbulkan tekanan
pada saraf
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
optik, yang lama kelamaan dapat
menghilangkan daya melihat pada
mata.
Glaukoma akut terjadi mendadak
dan disertai dengan rasa sakit akut
yang tak tertahanka,
n. Pengobatan
glaukoma akut dapat dilakukan dengan
mempergunakan obat-obat miotika,
guna mengadakan kontraksi pupil:
melakukan pengompresan dengan
air panas; ataupun memberi diuretika
guna meringankan tekanan intra-okuler.
Trepanasi dilakukan dengan
cara membuat perforasi kecil, sehingga
memungkinkan cairan yang ada dalam
bilik anterior dapat mengalir ke luar
secara tetap. Cara itu sebetulnya adalah
suatu prosedur intra-okuler, sehingga
juga .memerlukan perawatan post-operatif
yang sama telitinya seperti
perawatan post-operatif
pada operasi
katarak.
Glaukoma simpel (khronik)
menimbulkan kesukaran dalam arti
glaukoma jenis ini dapat berkembang
bertahun-tahun tanpa disadari,
sementara tekanan intra-okuler yang
khas itu perlahan-
lahan bertambah
juga. Satu-satunya pengobatan setelah
glaukoma itu akhirnya diketahui,
adalah memasukkan obat miotika
secara terus-menerus sepanjang
sisa hidup si penderita,
yang sudah
tentu membutuhkan disiplin yang
sangat keras. Oleh karena itu, adalah
penting sekali bahwa seseorang yang
hendak memeriksakan badannya, agar
memeriksakan matanya juga pada
seorang ahli mata. Perlu diketahui
bahwa glaukoma simple adalah salah
satu penyebab umum terjadinya
kebutaan di negara-negara Barat.
Seperti diketahui, retina adalah organ
penglihat, sehingga terlepasnya retina
adalah suatu keadaan
yang parah.
Keadaan parah sedemikian biasanya
ditangani seorang ahli bedah, di
mana mungkin saja dilakukan reseksi
sklera; ataupun melakukan diatermi
pada sklera, di mana sklera dibakar
sedikit, sehingga bila terjadi perekatan
(adhesi), retina akan dilekatkan
kern- ball pada sklera. “Cryosurgery”
atau mengadakan operasi dengan
pendinginan, akan membawa
hasil
yang sama. Masa post-operatif pada
kedua kasus ini jauh lebih lama dari
masa post-operatif yang dibutuhkan
bila diadakan exsisi lensa, sementara
posisi pasien pada saat is dirawat akan
ditentukan
oleh ahli bedah.
Kebutaan. Di seluruh dunia, terdapat
lebih dari 10 juta orang buta, dan
diperkirakan bahwa lebih dari
separuhnya dapat ditolong, jika
saja tindakan pencegahan dan
pembedahan modern dilaksanakan
tepat pada waktunya. Di negara Barat,
sebab terbanyak terjadinya kebutaan
adalah kecelakaan dan glaukoma
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
simple, seperti yang telah disinggung
di atas. Kebanyakan kebutaan terjadi
di daerah tropis, termasuk trakhoma
yang telah disinggung di atas, cacar
dan onkhoseriasis, sejenis penyakit
yang lazim terdapat di Asia Tengah
dan Afrika, yang disebarkan
nyamuk-nyamuk
yang terdapat di pinggir
sungai. Di sana kebutaan itu disebut
“kebutaan sungai”.Seseorang tidak
dapat mengabaikan fakta jumlah
orang yang menderita, bahkan jika itu
mengenai soal kebutaan sekalipun,
hanya dengan cara melemparkan
bahan-bahan kimia yang sangat
berbahaya pada wajah penderita-penderita
itu, yang biasa dilakukan
orang-orang tidak bertanggung jawab,
ataupun penjahat-penjahat sejenis
itu. Catatan singkat tentang kelainankelainan
pada refraksi, sementara
tentang obstruksi lakrimal dan dakriosistitis.
PANCAINDERA: TELINGA DAN
PENDENGARAN
Telinga adalah organ
pendengaran. Saraf yang melayani
indera ini adalah
saraf kranial
kedelapan atau neruus auditorius.
Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu
telinga luar, telinga tengah dan rongga
telinga dalam.
Telinga Luar terdiri atas aurikel atau
pinna, menggerakan dan membantu
mengumpulkan gelombang suara;
dan meatus auditorius externa yang
menjorok ke dalam
menjauhi pinna,
serta menghantarkan getaran suara
menuju membrana
timpani.Liang
ini berukuran panjang sekitar 2,5
sentimeter sepertiga luarnya adalah
tulang rawan sementara dua
pertiga dalamnya berupa tulang.
Bagian tulang rawan tidak lurus serta
bergerak ke arah atas dan belakang.
Liang ini dapat diluruskan dengan cara
mengangkat daun telinga ke atas dan
ke belakang. Hal ini biasanya dilakukan
bila kita hendak menyemprot telinga.
Cairan semprotan itu harus diarahkan
ke dinding posterior dan dinding atas
dari liang telinga. Setelah disemprot
dan diperiksa, cairan selebihnya
dapat
dikibaskan ke luar oleh pasien.
Aurikel berbentuk tidak teratur serta
terdiri dari tulang rawan dan jaringan
fibrus, kecuali pada ujung paling
bawah, yaitu cuping telinga, yang
terutama terdiri dari lemak
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Gb. 32’— Irisan Telinga, yang
memperlihatkan bagian-bagian
yang membentuk Pendengar
Externa, Tengah dan Dalam(Evelyn
P., 2002)
Ada tiga kelompok otot yang terletak
pada bagian depan, atas dan belakang
telinga. Kendati demikian, manusia
hanya sanggup menggerakkan
telinganya sedikit sekali, sehingga
hampir-hampir tidak kelihatan.
Telinga Tengah atau rongga timpani
adalah bilik kecil yang mengandung
udara. Rongga itu terletak sebelah
dalam membrana timpani atau
gendang telinga, yang memisahkan
rongga itu dari meatus auditorius
externa. Rongga
itu sempit serta
memiliki dinding tulang dan dinding
membranosa, sementara
pada bagian
belakangnya bersambung dengan
antrum mastoid dalam
prosesus
mastoideus pada tulang temporalis,
melalui sebuah celah yang disebut
aditus.
Gb. 33 — Labirin tulang dari Telinga,
memperlihatkan tingkap vestibuler
dan kokhlear(Evelyn P., 2002)
Tuba Eustakhius bergerak ke depan
dari rongga telinga tengah menuju
naso-farinx, lantas terbuka. Dengan
demikian tekanan udara pada kedua
sisi gendang telinga dapat diatur
seimbang melalui meatus auditorius
externa,
serta melalui tuba Eustakhius
(faringo timpanik). Celah tuba Eustakhius
akan tertutup jika dalam keadaan
biasa, dan akan terbuka setiap kali kita
menelan. Dengan demikian tekanan
udara dalam ruang timpani dipertahankan
tetap seimbang dengan
tekanan udara dalam atmosfer,
sehingga cedera atau ketulian akibat
tidak seimbangnya tekanan udara,
dapat dihindarkan.
Adanya hubungan
dengan naso-farinx ini, memungkinkan
infeksi pada hidung atau tenggorokan
dapat menjalar masuk ke dalam rongga
telinga
tengah.
Tulang-tulang pendengaran adalah
tiga tulang kecil yang tersusun pada
rongga telinga tengah seperti rantai
yang bersambung dari membrana timpani
menuju rongga telinga dalam.
Tulang sebelah luar adalah malleus,
berbentuk seperti martil dengan
gagang yang terkait pada membrana
timpani,
sementara kepalanya menjulur
ke dalam ruang timpani.
Tulang yang berada di tengah adalah
inkus atau landasan, sisi luarnya ber
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 15
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
sendi dengan malleus, sementara sisi
dalamnya bersendi dengan sisi dalam
sebuah tulang kecil, yaitu stapes.
Stapes atau tulang sanggurdi, yang
dikaitkan pada inkus dengan ujungnya
yang lebih kecil, sementara dasarnya
yang bulat panjang terkait pada
membran yang menutup fenestra
vestibuli, atau tingkap-jorong. Rangkaian
tulang-tulang ini berfungsi
untuk mengalirkan getaran suara
dari gendang telinga menuju rongga
telinga dalam.
Prosesus Mastoideus adalah bagian
tulang temporalis yang terletak di
belakang
telinga; sementara ruang
udara yang berada pada bagian
atasnya adalah
antrum mastoideus
yang berhubungan dengan rongga
telinga tengah. Infeksi dapat menjalar
dari rongga telinga tengah hingga
antrum mastoid, dan dengan demikian
menimbulkan mastoiditis (lihat juga
Catatan Klinik).
Rongga Telinga Dalam berada dalam
bagian os petrosum tulang temporalis.
Rongga telinga dalam itu terdiri dari
berbagai rongga yang menyerupai
saluran-saluran dalam tulang
temporalis. Rongga-rongga itu disebut
labirin
tulang, dan dilapisi membran
sehingga membentuk labirin membranosa.
Saluran-saluran bermembran
ini mengandung cairan dan ujungujung
akhir saraf pendengaran dan
keseimbangan.
Labirin tulang terdiri dari tiga bagian.
Vestibula yang merupakan bagian
tengah, dan tempat bersambungnya
bagian-
bagian yang lain, ibarat
sebuah pintu yang menuju ruang
tengah (yes- fibula) pada sebuah
rumah.
Saluran setengah lingkaran
bersambung dengan vestibula. Ada tiga
jenis saluran-saluran itu, yaitu saluran
superior, posterior dan lateral. Saluran
lateral
letaknya horisontal, sementara
ketiga-tiganya saling membuat sudut
tegaklurus satu sama lain. Pada salah
satu ujung setiap saluran terdapat
penebala,n yang disebut ampula.
(Gerakan cairan yang merangsang
ujung-ujung
akhir saraf khusus dalam
ampula inilah yang menyebabkan
kita sadar
akan kedudukan kita.
Bagian telinga dalam ini berfungsi
untuk membantu
serebelum dalam
mengendalikan keseimbangan, serta
kesadaran akan kedudukan tubuh kita).
Kokhlea adalah sebuah tabung
berbentuk spiral yang membelit dirinya
laksana sebuah rumah siput. Belitan-belitan
itu melingkari sebuah sumbu
berbentuk kerucut yang memiliki
bagian tengah dari tulang, dan disebut
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 16
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
modiulus.
Dalam setiap belitan ini, terdapat saluran
membranosa yang mengandung
ujung-ujung akhir saraf pendengaran.
Cairan dalam labirin membranosa
disebut endolimfe, sementara cairan
di luar labirin membranosa dan dalam
labirin tulang disebut perilimfe. Ada
dua tingkap dalam ruang melingkar ini
Fenestra vestibuli (yang juga disebut
fenestra ovalis, lantaran bentuknya
yang bulat panjang) ditutup oleh
tulang stapes,
Fenestra kokhlea (yang juga disebut
fenestra rotunda, lantaran bentuknya
bundar) ditutup oleh sebuah membrana
.Kedua-duanya menghadap ke telinga
dalam. Adanya tingkap-tingkap ini
dalam labirin tulang bertujuan agar
getaran dapat dialihkan dari rongga
telinga
tengah, guna dilangsungkan
dalam perilimfe (perilimfe adalah
cairan yang praktis tidak dapat
dipadatkan). Getaran dalam perilimfe
dialihkan menuju endolimfe, dan
dengan demikian merangsang ujung-ujung
akhir saraf
pendengaran.
Nervus Auditorius (saraf pendengaran)
terdiri dari dua bagian: Salah satu
daripadanya pengumpulan sensibilitas
dari bagian vestibuler rongga telinga
dalam, yang mempunyai hubungan
dengan keseimbangan. Serabut-serabut
saraf ini bergerak menuju
nukleus vestibularis yang berada
pada titik pertemuan antara pons dan
medula oblongata, lantas kemudian
bergerak terus menuju serebelum.
Bagian kokhlearis pada nervus
auditorius adalah saraf pendengar
yang sebenarnya. Serabut-serabut
sarafnya mula-mula dipancarkan
kepada sebuah nukleus khusus yang
berada tepat di belakang talamus,
lantas dari sana dipancarkan lagi
menuju pusat penerima akhir dalam
kortex otak yang terletak pada bagian
bawah lobus temporalis.
Gb. 34 -- Saraf pendengaran
menunjukkan bagian depan dan
rumah sipuh(Evelyn P., 2002).
Cedera pada saraf kokhlearis akan
berakibat ketulian saraf, sementara
cedera pada saraf vestibularis akan
berakibat vertigo, ataxia dan nistagmus.
Pendengaran. Suara ditimbulkan oleh
getaran atmosfer yang dikenal sebagai
gelombang suara, yang kecepatan dan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 17
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
volumenya berbeda-beda. Gelombang
suara bergerak melalui rongga telinga
luar yang menyebabkan membrana
timpani bergetar. Getaran-getaran
tersebut selanjutnya diteruskan
menuju
inkus dan stapes, melalui malleus yang
terkait pada membrana
itu. Karena
gerakan-gerakan yang timbul pada
setiap tulang ini sendiri,
maka tulang-tulang
itu memperbesar getaran, yang
kemudian disalurkan
melalui fenestra
vestibuler menuju perilimfe. Getaran
perilimfe dialihkan
melalui membran
menuju endolimfe dalam saluran
kokhlea, dan rangsangan mencapai
ujung-ujung akhir saraf dalam organ
Corti, untuk
kemudian diantarkan
menuju otak oleh nervus auditorius.
Perasaan-pendengaran ditafsirkan
otak sebagai suara yang enak atau
tidak enak, hingar-bingar atau musikal.
Istilah-istilah ini digunakan dalam artinya
yang seluas-luasnya. Gelombang
suara yang tak teratur menghasilkan
keributan atau kehingarbingaran,
sementara gelombang suara berirama
teratur menghasilkan bunyi musikal
enak. Suara merambat dengan kecepatan
343 meter per detik dalam udara
tenang, pada suhu 15.5°C.
Keseimbangan. Nervus vestibularis
yang tersebar hingga kanalis semisirkuleris,
mengantarkan impuls-impuls
menuju otak. Impuls-impuls itu dibangkitkan
dalam kanal-kanal tadi,
karena adanya peruhahan kedudukan
cairan dalam kanal atau saluran-saluran
itu. Hal ini mempunyai hubungan erat
dengan kesadaran kedudukan kepala
terhadap badan. Apabila seseorang
sekonyong-konyong didorong ke
arah satu sisi, maka kepala orang itu
cenderung untuk miring ke arah lain
(berlawanan dengan arah badan yang
didorong) guna mempertahankan
keseimbangan, berat badan diatur,
posisi berdiri dipertahankan, dan
jatuhnya badan dapat dihindarkan.
Perubahan
kedudukan cairan dalam
saluran semisirkuler inilah yang
merangsang
impuls, yang segera
dijawab badan berupa gerak reeks,
guna memindahkan
berat badan serta
mempertahankan keseimbangan.
Catatan Klinik
Infeksi pada telinga. Meatus
auditorius externa adalah daerah
yang dapat terserang furunkulo‑sis,
sebuah bisul atau bisul-bisul
multipel dalam Iiangnya, yang
membawa rasa sakit yang he-bat
sekali. Antibiotika dapat
diberikan selain pengompresan
hangat pada bagian yang sakit
itu.Tersumbatnya tuba Eustakhius
mungkin merupakan akibat
infeksi ataupun karena adanya
adenoid.
Telinga Tengah. Otitis media, atau
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 18
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
infeksi telinga tengah, dapat terjadi
setelah seseorang diserang
influensa,
campak dan sinusitis. Antibiotika
diberikan, selain pengompresan
hangat pada hagian yang sakit itu.
Mastoiditis akut dapat terjadi setelah
otitis media. Prosesus mastoideus
menjadi lembek, bengkak, yang
disertai rasa sakit, sementara suhu
badan meninggi dan denyut nadi
bertambah cepat. Keadaan seperti itu
jarang terjadi, tetapi bila terjadi, dan
keadaan tidak membaik kendati telah
diberikan pengobatan antibiotika,
maka pembedahan pun dapat
dijalankan.
Otitis suppurativa khronika dan
mastoiditis khronik dapat menyusul
infeksi akut. Syukurlah penyakit telinga
tengah, agak jarang dewasa ini; tetapi
karena telinga tengah terletak
dekat
dengan selaput otak, maka meningitis,
abses extra-dural, abses otak dan
infeksi atau trombosis sinus lateralis
dapat timbul sebagai komplikasi.
Telinga Dalam. Ada dua kemungkinan
gangguan: Labirintitis, yang biasanya
disebabkan oleh menjalarnya infeksi
dari telinga tengah; dan sering kali
simptom-simptom berupa pening,
muntah-muntah dan tuli, lama
kelamaan menghilang.
Penyakit meniere menggejala berupa
timhulnya serangan pusing mendadak
disertai tuli dan tinitus. Sering kali
keadaan dapat ditolong dengan
memberikan obat penenang ringan,
beserta perhatian terhadap keadaan
kehidupan penderita.
Keseimbangan kadang-kadang
terganggu sementara, setelah adanya
operasi tertentu pada telinga,
seperti
stapedektomi; dan akibat mabuk
perjalanan. Kedua gangguan itu dapat
cepat disemhuhkan
dengan salah
sebuah antihistamin yang terkandung
dalam preparat paten, seperti
Dramamine. Keseimbangan dan
langkah berjalan mungkin terganggu
secara tetap, sebagai akibat cedera
yang menyerang kepala.
Pengaruh kegaduhan sulit ditentukan.
Tidur terganggu. Beberapa
ketegangan mental yang disebabkan
oleh kegaduhan, akan mengakibatkan
bertambah cepatnya denyut nadi
serta hipertensi.
Konsentrasi dan
efisiensi dapat terganggu, yang dapat
mengarah kepada suatu bahaya lain,
di mana si penderita tidak dapat
mendengar teriakan atau tanda
peringatan, sehingga mungkin dapat
mengakibatkan kecelakaan.
Kesempurnaan mendengar dapat
dirusakkan oleh kegaduhan.
Kegaduhan dapat mengakibatkan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 19
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
hilangnya pendengaran; secara terus-menerus
berada di tengah-tengah
kegaduhan industri
dan lalu lintas,
dapat berakibat hilangnya kepekaan
mendengar, yang bahkan dapat
mengarah kepada ketulian.
Tingkat kegaduhan dinyatakan dalam
desibel (db) yang membandingkan
tingkat tekanan suara, tetapi hukan
mencatat kegaduhan itu sendiri.
Berikut ini beberapa contoh tingkat
suara itu: 60-70 desibel: pembicaraan
biasa; 80-90 desibel: lalu lintas ramai;
dan 140-150: mendekati bunyi mesin
jet.
Tingkat maksimum kegaduhan yang
dapat ditahan telinga manusia adalah
130 desibel, kendati dianjurkan
sebaiknya manusia jangan sampai
dihadapkan pada tingkat suara setinggi
itu. Berlama-lama menghadapi
suatu intensitas 90 sampai 95 dapat
merusak pendengaran. Mereka yang
secara terus-menerus menghadapi
kegaduhan, seperti di pabrik, dianjurkan
untuk
mengadakan pengontrolan
pendengaran secara teratur, di
camping diberikan perlengkapan
pelindung telinga. Pelindung telinga
dan penyumbat telinga dari plastik,
dewasa ini banyak tersedia.
Ketulian. Sebab-sebab ketulian
terlalu banyak untuk disebutkan
di sini. Kendati demikian, hagian
terpenting dalam perawatan ketulian
adalah mencari sebab-sebabnya
serta berusaha sedemikian rupa agar
keadaannya jangan sampai menjadi
semakin jelek. Seorang yang tuli
itu terasing dari pergaulan dengan
orang lain, kendati keadaannya juga
dapat ditolong dengan bantuan alat
pembantu mendengar, atau dengan
operasi sekalipun.
Ketulian pada anak-anak hendaknya
diketahui secepat mungkin. Alat-alat
pembantu untuk anak-anak pun
sudah banyak tersedia dewasa ini.
Seorang anak yang tuli harus sering
diajak bicara, atau is harus mengalami
keterlamhatan secara mental maupun
sosial.
INDERA PENGECAP
Pancaindera adalah organ-organ
akhir yang dikhususkan untuk
menerima
jenis rangsangan tertentu.
Serabut saraf yang melayaninya
merupakan
alat perantara yang
membawa kesan rasa (sensory
impression) dari organ
indera menuju
otak, di mana perasaan itu ditafsirkan.
Beberapa kesan rasa timbul dari
luar, seperti sentuhan, pengecapan,
penglihatan, penciuman,
dan suara.
Lainnya timbul dari dalam, antara lain
lapar, haus dan rasa sakit.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 20
19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Dalam segala hal, serabut saraf-saraf
sensorik dilengkapi dengan ujungakhir-
khusus guna mengumpulkan
rangsangan perasaan yang khas itu; di
mana setiap organ berhubungan.
Nampaknya, kita seolah-olah
mengecap dengan ujung saraf pada
lidah, mendengar dengan saraf
dalam telinga, dan seterusnya, tetapi
sesungguhnya
otaklah yang menilai
semua perasaan itu.
Penjelasan tentang rasa sentuhan telah
diuraikan pada catatan mengenai kulit.
Pada hekekatnya, lidah mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan
indera khusus pengecap. Lidah
sebagian besar terdiri dari dua
kelompok otot. Otot intrinsik lidah
melakukan semua gerakan halus,
sementara otot extrinsik mengaitkan
lidah pada bagian-bagian sekitarnya
serta melaksanakan
gerakan-gerakan-
kasar yang sangat penting
pada saat mengunyah dan menelan.
Lidah mengaduk-aduk makanan,
menekannya pada langitlangit
dan
gigi. dan akhirnya mendorongnya
masuk farinx.
Lidah terletak pada dasar mulut,
sementara pembuluh darah dan urat
saraf
masuk dan keluar pada akarnya.
Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan
dengan gigi-gigi bawah,
sementara dorsum merupakan
permukaan
melengkung pada bagian
atas lidah. Bila lidah digulung ke
belakang, maka tampaklah permukaan
bawahnya yang disebut frenulum
linguae, sebuah
struktur ligamen halus
yang mengaitkan bagian posterior
lidah pada dasar mulut. Bagian anterior
lidah bebas tidak terkait. Bila dijulurkan,
maka ujung lidah meruncing, dan bila
terletak tenang di dasar mulut, maka
ujung lidah berbentuk bulat.
Selaput lendir (membran mukosa)
lidah selalu lembab, dan pada waktu
sehat berwarna merah jambu.
Permukaan atasnya seperti beludru
dan ditutupi
papil-papil, yang terdiri
atas tiga jenis.
- Papillae sirkumvalata. Ada
delapan hingga dua belas
buah dari jenis ini yang terletak
pada bagian dasar lidah.
Papillae sirkumvalata adalah
jenis papillae yang terbesar,
dan masing-masing dikelilingi
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 21
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
semacam lekukan seperti
parit.
Papillae ini tersusun berjejer
membentuk huruf V pada
bagian belakang lidah.
- Papillae fungiformis menyebar
pada permukaan ujung dan sisi
lidah, dan berbentuk jamur.
- Papilae filiformis adalah yang
terbanyak dan menyebar pada
seluruh permukaan
lidah. Organ-ujung
untuk pengecapan adalah
puting-puting pengecap
yang
sangat banyak terdapat dalam
dinding papillae sirkumvalata
danfungiforum.
Papilae filiform
lebih berfungsi untuk menerima
rasa sentuh, daripada rasa
pengecapan yang sebenarnya.
Selaput lendir langit-langit dan
farinx juga bermuatan puting-puting
pengecap.
Ada empat macam rasa kecapan:
manis, pahit, asam dan asin. Kebanyakan
makanan memiliki ciri harum
dan ciri rasa, tetapi ciri-ciri itu merangsang
ujung saraf penciuman,
dan bukan ujung saraf pengecapan.
Supaya
dapat dirasakan, semua
makanan harus menjadi cairan, serta
harus sungguh-sungguh bersentuhan
dengan ujung saraf yang mampu
menerima rangsangan yang berbeda-beda.
Puting pengecap yang berbeda-beda
menimbulkan
kesan rasa yang
berbeda-beda juga.
Lidah memiliki pelayanan pensarafan
yang majemuk. Otot-otot lidah
mendapat pensarafan dari urat saraf
hipoglosus (Saraf otak kedua belas).
Daya perasaannya dibagi menjadi
“perasaan umum”, yang menyangkut
taktil perasa seperti membedakan
ukuran, bentuk, susunan, kepadatan,
suhu dan sebagainya, dan “rasa
pengecap khusus”.
Impuls perasaan umum bergerak
mulai dari bagian anterior lidah dalam
serabut saraf lingual yang merupakan
sebuah cabang urat saraf kranial
kelima, sementara impuls indera
pengecap bergerak dalam khorda
timpani bersama saraf lingual, lantas
kemudian bersatu dengan saraf kranial
ketujuh, yaitu nervus saraf fasialis.
Saraf kranial kesembilan, saraf
glossofaringeal, membawa, baik
impuls perasaan umum, maupun
impuls perasaan khusus dari sepertiga
posterior lidah.
Dengan demikian indera pengecapan
lidah dilayani oleh saraf kranial kelima,
ketujuh dan kesembilan, sementara
gerakan-gerakannya dipersarafi oleh
saraf kranial kedua belas.
Secara klinik, indera pengecap,
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 22
21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
seperti juga indera penciuman (lihat
di sebelah),
sangat peka dan dapat
hilang karena pilek atau gangguan
pada mulut,
lambung dan saluran
pencernaan. Seorang dokter, yang
dapat juga dibantu
oleh seorang
perawat, memeriksanya dengan
seksama, apakah indera
pengecap itu
kering atau lembab, membengkak,
lembek dan pucat, atau mengecil dan
berwarna merah, berbulu, pecah atau
retak-retak.
Glositis, atau peradangan lidah, bisa
akut ataupun kronis, dengan gejala-gejala
berupa adanya ulkus dan lendir
yang menutupi lidah. Peradangan ini
biasanya timbul pada pasien yang
mengalami gangguan pencernaan
ataupun
infeksi pada gigi. Lidah lembek
dan pucat, dengan bekas-bekas gigitan
pada pinggirannya. Biasanya, glositis
kronis menghilang, apabila kesehatan
badan membaik dan pemeliharaan
higiene mulut yang baik.
Lekoplakia ditandai oleh adanya
bercak-bercak putih yang tebal pada
permukaan
lidah (juga pada selaput
lendir pipi dan gusi). Hal ini biasanya
terlihat
pada perokok.
PENCIUMAN
Nervus olfaktorius atau
saraf kranial pertama melayani ujung
organ pencium. Serabut-serabut
saraf ini timbul pada bagian atas
selaput lendir hidung, yang dikenal
sebagai bagian olfaktorik hidung.
Gb. 36 — Filamen-filamen serabut
saraf Olfaktorius(Evelyn P., 2002)
Nervus olfaktorius dilapisi sel-sel yang
sangat khusus, yang mengeluarkan
fibril-fibril halus untuk berjalin dengan
serabut-serabut dari bulbus olfaktorius.
Bulbus olfaktorius yang pada
hakekatnya merupakan bagian dari
otak yang terpencil, adalah bagian
yang agak berbentuk bulbus (membesar)
dari saraf olfaktorius yang
terletak di atas lempeng kribiformis
tulang
etmoid. Dari bulbus olfaktorius,
perasaan bergerak melalui traktus olfaktorius
dengan perantaraan beberapa
stasiun penghubung, hingga mencapai
daerah penerimaan akhir dalam
pusat olfaktori pada lobus ternporalis
otak, di mana perasaan itu ditafsirkan.
Rasa penciuman dirangsang oleh gas
yang terhirup ataupun oleh unsurunsur
halus. Rasa penciuman ini sangat
peka, dan kepekaannya mudah hi
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 23
22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
lang, bila dihadapkan pada suatu bau
yang sama untuk suatu waktu yang
cukup lama. Contoh. Orang-orang
yang berada dalam suatu ruangan
yang sesak dan pengap, akan segera
tidak merasakan bau yang tidak enak,
sementara
di lain pihak bau itu akan
segera menyerang hidung orang yang
baru datang dari lingkungan udara
segar, yang masuk ke dalam ruangan
itu. Rasa penciuman juga diperlemah,
bila selaput lendir hidung sangat kering,
sangat basah atau membengkak,
seperti halnya seseorang yang diserang
pilek. Bau-bauan dilukiskan
sebagai bau harum dan bau busuk.
Rasa penciuman yang hilang sama
sekali dapat juga merupakan komplikasi
suatu cedera pada kepala.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 24