SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
ALAT INDRA KITA 
Indra mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan. Indra 
yang kita kenal ada lima, yaitu : 
1. Indra penglihat (mata) 
2. Indra pendengar (telinga) 
3. Indra peraba (kulit) 
4. Indra pengecap (lidah) 
5. Indra pencium (hidung). 
Kelima indra tersebut berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan luar, oleh 
karenanya disebut eksoreseptor. Reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam, 
misalnya nyeri, kadar oksigen atau karbon dioksida, kadar glukosa dan sebagainya, dis ebut 
interoreseptor. 
Sel-sel interoreseptor misalnya terdapat pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding 
saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dan lain sebagainya. Akan tetapi, 
sesungguhnya interoreseptor terdapat di seluruh tubuh manusia. Interoreseptor yang 
membantu koordinasi dalam sikap tubuh disebut kinestesis. 
1. MATA 
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. 
Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot 
penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata. 
Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Ketiga 
lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut: 
Gambar:Indera Penglihat 
 Sklera 
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram 
(tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. 
Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. 
Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan. 
 Koroid
Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang 
berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk 
retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan 
sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan 
membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak 
mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol 
ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk 
ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot 
badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa. 
 Retina 
Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan 
dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang 
memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap 
sinar dan daerah ini disebut bintik buta. 
Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga bola mata 
terbagi dua, yaitu bagian depan terletak di depan lensa berisi carian yang disebut 
aqueous humor dan bagian belakang terletak di belakang lensa berisi vitreous humor. 
Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang 
benar. Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. 
Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut 
konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh 
darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut konjungtivitis. 
Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari 
kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah alis. 
Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata 
berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam 
mata. 
Otot Mata 
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya 
disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus 
internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, 
dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah 
(inferior).
Fungsi Mata 
Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan 
lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous 
humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang benda 
akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar. 
Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel 
batang (sel basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen 
ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu 
yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus berfungsi 
untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada 
suasana terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah sel 
batang makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja. 
Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu suatu 
senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka 
rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali pigmen 
terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang 
disebut adaptasi gelap (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata 
sulit untuk melihat. 
Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang 
merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel 
yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus 
tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus akan 
menyebabkan buta warna. 
Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat (punctum 
proximum). Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titik jauh 
(punctum remotum). Jika kita sangat dekat dengan obyek maka cahaya yang masuk 
ke mata tampak seperti kerucut, sedangkan jika kita sangat jauh dari obyek, maka 
sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga sinar tampak paralel. Lihat 
Gambar 11.18. Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat harus 
direfraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina agar obyek 
terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang jelas disebut 
pemfokusan.
Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari obyek yang 
dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan dibandingkan obyek 
yang jauh. Mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara 
mengubah bentuk lensa. Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis 
panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal 
dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari. Saat melihat dekat, 
otot siliari berkontraksi sehingga memendekkan apertura yang mengelilingi lensa. 
Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek. Saat melihat jauh, otot siliari relaksasi 
sehingga apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligamen suspensor 
bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor mendorong lensa sehingga lensa 
memanjang dan pipih.Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-berda 
disebut daya akomodasi. 
Cara kerja mata manusia pada dasarnya sama dengan cara kerja kamera, 
kecuali cara mengubah fokus lensa. 
Kelainan pada Mata 
Pada anak-anak, titik dekat mata bisa sangat pendek, kira-kira 9 cm untuk 
anak umur 11 tahun. Makin tua, jarak titik dekat makin panjang. Sekitar umur 40 
tahun - 50 tahun terjadi perubahan yang menyolok, yaitu titik dekat mata sampai 50 
cm, oleh karena itu memerlukan pertolongan kaca mata untuk membaca berupa kaca 
mata cembung (positif). Cacat mata seperti ini disebut presbiopi atau mata tua karena 
proses penuaan. Hal ini disebabkan karena elastisitas lensa berkurang. Penderita 
presbiopi dapat dibantu dengan lensa rangkap. Mata jauh dapat terjadi pada anak-anak; 
disebabkan bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang 
retina. Cacat mata pada anak-anak seperti ini disebut hipermetropi. 
Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh bola mata 
terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di 
depan retina. Pada mata dekat ini orang tidak dapat melihat benda yang jauh, mereka 
hanya dapat melihat benda yang jaraknya dekat. Untuk cacat seperti ini orang dapat 
ditolong dengan lensa cekung (negatif). Miopi biasa terjadi pada anak-anak. 
Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau 
permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya 
tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Untuk
menolong orang yang cacat seperti ini dibuat lensa silindris, yaitu yang mempunyai 
beberapa fokus. 
Katarak adalah cacat mata, yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa 
mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena 
katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang. 
Kelainan-kelainan mata yang lain adalah: 
1. Imeralopi (rabun senja): pada senja hari penderita menjadi rabun 
2. Xeroftalxni: kornea menjadi keying dan bersisik 
3. Keratomealasi: kornea menjadi putih dan rusak. 
2. INDERA PENDENGAR 
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk 
keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, 
telinga tengah, dan telinga dalam. 
Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan 
getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan 
menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diol 
Susunan Telinga 
Gambar:telinga 
Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. 
 Telinga luar 
Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani 
(gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk 
ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. 
Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada 
anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. 
Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut
halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga 
agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering. 
 Telinga tengah 
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara 
agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga 
tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui 
membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui 
jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang 
transparan. 
Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai 
yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut 
adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan 
(inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak 
sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang 
berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi 
terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas. 
Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari 
gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela 
oval. 
 Telinga dalam 
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan 
labirin membran. 
Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut. 
1. Tiga saluran setengah lingkaran 
2. Ampula 
3. Utrikulus 
4. Sakulus 
5. Koklea atau rumah siput 
Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran 
setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan, 
dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang. Koklea 
mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang 
sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran 
tengah dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran
(kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara saluran 
vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di antara 
saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler. Dalam saluran 
tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran tektoria l yang paralel 
dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar 
tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran 
tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan 
dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka 
terhadap rangsang bunyi ini disebut organ Korti. 
Cara kerja indra pendengaran 
Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang 
telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran 
Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam 
saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan 
menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di 
dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan 
menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan 
melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan 
menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas 
dan ke bawah. 
Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah 
rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan 
sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke 
pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran. 
Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan 
Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga sa luran 
setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ 
keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus. 
Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula 
yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang 
menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat 
keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang
mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut 
kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan 
kepala. 
Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel 
saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran 
natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang 
menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak. 
3. INDERA PERABA 
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, 
panas, dingin, sakit, dan tekanan. 
Susunan Kulit 
Kulit terdiri dari lapisan luar yang 
disebut epidermis dan lapisan dalam atau 
lapisan dermis. Pada epidermis tidak terdapat 
pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis 
tersusun atas empat lapis sel. Dari bagian 
dalam ke bagian luar, pertama adalah stratum 
germinativum berfungsi membentuk lapisan di 
sebelah atasnya. Kedua, yaitu di sebelah luar 
lapisan germinativum terdapat stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang 
menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum 
umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan 
derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan. Lapisan ketiga merupakan lapisan yang 
transparan disebut stratum lusidum dan lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan 
tanduk disebut stratum korneum. 
Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari 
serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat 
elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang. 
Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk 
kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah 
yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut
saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin 
atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam 
dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi 
bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik. 
Fungsi Kulit 
Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan 
tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka 
terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu 
tubuh. 
Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan 
reseptorreseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah 
epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. 
Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat 
epidermis. 
4. INDERA PENGECAP 
Gbr. Lidah
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. 
Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan 
epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas 
pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan 
seperti rambut. 
Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat 
dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang 
dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila 
bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila 
berbentuk benang. 
5. INDERA PEMBAU 
Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, 
yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas 
pengecap. 
Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan 
aksonakson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau 
pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi 
terhadap bahan kimia bau-bauan di udara. 
Kelainan Dan Penyakit Pada Alat Indra 
Kelainan dan penyakit pada alat indra dapat mengganggu manusia ketika 
berinteraksi terhadap lingkungannya. Berkat kemajuan ilmu pengetahuan, sebagian 
kelainan dan gangguan tersebut dapat diatasi. Beberapa kelainan dan penyakit yang 
menyerang alat-alat indra antara lain sebagai berikut. 
1. Astigmatis 
Astigmatis (mata silindris) adalah kelainan pada mafa yang menyebabkan 
penglihatan menjadi kabur. Hal ini terjadi karena penderita tidak mampu melihat garis-garis 
horizontal dan vertikal secara bersama-sama. Mata tidak mampu memfokuskan 
pandangan karena kornea mata tidak berbentuk bola. Kelainan ini dapat diatasi dengan 
memakai kacamata silindris.
2. Miopia 
Miopi (rabun jauh) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak 
dapat melihat jauh. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu panjang dan bayangan 
benda jatuh di depan bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca 
mata berlensa cekung (negatif). 
3. Hipermetropi 
Hipermetropia (rabun dekat) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan 
mata tidak dapat melihat dekat. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu pendek dan 
bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai 
kaca mata berlensa cembung (positifl. 
4. Presbiopia 
Presbiopia (rabun dekat danjauh) adalah kelainan yang ditandai dengan mata 
tidak dapat melihat dekat dan jauh. Hal itu terjadi ka.rena daya akomodasi mata mulai 
berkurans. Kelainan ini dialami oleh orang tua sehingga disebut juga mata tua. 
Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata berlensa rangkap, yaitu bagian 
atas berlensa cekung (negatif) dan bagian bawah berlensa cembung (positif). Kelainan 
miopia, hipermetropia, dan presbiopia serta cara menolongnya telah kamu pelajari di 
kelas VIII. 
5. Rabun Senja 
Penderita rabun senja (rabun ayam) tidak dapat melihat dengan baik pada senja 
dan malam hari ketika cahaya mulai rentang-remang. Gangguan penglihatan ini 
disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Cara mencegah dan mengatasi gangguan ini 
ialah dengan mengonsumsi rnakanan yang banyak mensandung vitamin A. Misa lnya 
wortel. pepaya, dan tomat. 
6. Keratomalasi 
Keratomalasi ditandai dengan kornea mata yang keruh. Penyebabnya adalah 
kekurangan vitamin A yang sangat parah. Jadi, penyakit ini merupakan tingkat lanjut 
rabun senja. Kekurangan vitamin A menimbulkan penebalan selaput lendir mata. 
Akibatnya, permukaan mata yang biasanya basah menjadi kering dan kasar 
(xeroftalmia/xerosis). Ji ka tidak segera cliatasi. akan menimbulkan kebutaan. 
7. Katarak 
Katarak (bular mata) merupakan kelainan pada lensa mata. Lensa mata menjadi 
kabur dan keruh sehingga cahaya yang masuk tidak dapat mencapai retina. Biasanya,
katarak diderjta oleh orang yang berusia lanjut. Katarak dapat diatasi dengan tindakan 
operasi. 
8. Juling 
Kelainan mata ini disebabkan adanya ketidak serasian kerja otot penggerak bola mata 
kanan dan kiri. Kelainan ini dapat diatasi dengan tindakan operasi pada otot mata. 
9. Glaukoma 
Kelainan ini ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata. Tekanan terjadi 
karena adanya sumbatan pada saluran di dalam bola mata dan pembentukan cairan di 
bola mata yang berlebihan. Kelainan yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan 
kebutaan. Kelainan ini dapat diatasi dengan obat-obatan yang harus diminum seumur 
hidup atau dengan tindakan pembedahan. 
10. Buta Warna 
Penderita buta warna tidak dapat membedakan warna tertentu. misalnya merah, hijau. 
dan biru. Buta warna merupakan penyakit keturunan yang tidak dapat disembuhkan. 
Buta warna lebih banyak diderita laki-laki dari pada perempuan. 
11. Radang Telinga 
Radang telinga dapat terjadi di bagian luar maupun tengah. Radang telinga bagian luar 
terjadi karena bakteri. jamur. atau virus yang masuk melalui berbagai cara. misalnya 
masuk bersama air ketika berenang. Radang telinga tengah (otitis media) dapat terjadi 
karena bakteri atau virus. misalnya virus influenze. yang masuk dari rongga mulut 
melirlui saluran Eustachius. 
12. Otosklerosis 
Penyakit ini merupakan tuli konduksr yang menahun karena tulang sanggurdi kaku dan 
tidak dapat bergerak secara leluasa. Penyakit ini harus ditangani oleh dokter THT. 
13. Anosmia 
Anosmia adalah gangguan pada hidung berupa kehilangan kemampuan untuk membau. 
Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya cidera atau infeksi di dasar 
kepala, keracunan timbel, kebanyakan merokok, atau tumor otak bagian depan. Untuk 
mengatasi gangguan ini harus diketahui dulu penyebabnya.

More Related Content

What's hot (20)

Mata
MataMata
Mata
 
Makalah mata
Makalah mataMakalah mata
Makalah mata
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
 
Power point anatomi_&_fisio._mata
Power point anatomi_&_fisio._mataPower point anatomi_&_fisio._mata
Power point anatomi_&_fisio._mata
 
Presentasi Sistem Visual (Leonart M, Ridwan Panji L, Putri Septiani)
Presentasi Sistem Visual (Leonart M, Ridwan Panji L, Putri Septiani)Presentasi Sistem Visual (Leonart M, Ridwan Panji L, Putri Septiani)
Presentasi Sistem Visual (Leonart M, Ridwan Panji L, Putri Septiani)
 
Gambar bagian mata
Gambar bagian mataGambar bagian mata
Gambar bagian mata
 
PANCA INDERA (MATA)
PANCA INDERA (MATA)PANCA INDERA (MATA)
PANCA INDERA (MATA)
 
Mata
MataMata
Mata
 
Sistem penglihatan pada manusia
Sistem penglihatan pada manusiaSistem penglihatan pada manusia
Sistem penglihatan pada manusia
 
Sistem Penglihatan
Sistem PenglihatanSistem Penglihatan
Sistem Penglihatan
 
Persepsi dan Mekanisme penglihatan
Persepsi dan Mekanisme penglihatanPersepsi dan Mekanisme penglihatan
Persepsi dan Mekanisme penglihatan
 
Biologi ppt (mata)
Biologi ppt (mata)Biologi ppt (mata)
Biologi ppt (mata)
 
Anatomi fisiologi mata
Anatomi fisiologi mataAnatomi fisiologi mata
Anatomi fisiologi mata
 
Alat indra mata
Alat indra mataAlat indra mata
Alat indra mata
 
Makalah alat optik | MATA
Makalah alat optik | MATAMakalah alat optik | MATA
Makalah alat optik | MATA
 
Sistem penglihatan
Sistem penglihatanSistem penglihatan
Sistem penglihatan
 
Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Sistem panca indera mata dan hidung (29)Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Sistem panca indera mata dan hidung (29)
 
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAnatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
 
Alat indra
Alat indraAlat indra
Alat indra
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 

Viewers also liked

Tokoh Berpengaruh Nahdlatul Ulama
Tokoh Berpengaruh Nahdlatul UlamaTokoh Berpengaruh Nahdlatul Ulama
Tokoh Berpengaruh Nahdlatul UlamaFirdika Arini
 
Pengaturan IP Address Di Komputer
Pengaturan IP Address Di KomputerPengaturan IP Address Di Komputer
Pengaturan IP Address Di KomputerFirdika Arini
 
Kumpulan Dongeng Jawa
Kumpulan Dongeng JawaKumpulan Dongeng Jawa
Kumpulan Dongeng JawaFirdika Arini
 
Cara Mencangkok Tanaman
Cara Mencangkok TanamanCara Mencangkok Tanaman
Cara Mencangkok TanamanFirdika Arini
 
Alat-Alat Ukur Fisika
Alat-Alat Ukur FisikaAlat-Alat Ukur Fisika
Alat-Alat Ukur FisikaFirdika Arini
 
Makalah Multiceps spp
Makalah Multiceps sppMakalah Multiceps spp
Makalah Multiceps sppFirdika Arini
 
Maklah Echinococcus Granulosus
Maklah Echinococcus GranulosusMaklah Echinococcus Granulosus
Maklah Echinococcus GranulosusFirdika Arini
 
POWER POIN LINGKUNGAN HIDUP
POWER POIN LINGKUNGAN HIDUPPOWER POIN LINGKUNGAN HIDUP
POWER POIN LINGKUNGAN HIDUPFirdika Arini
 
Crito Jawa Lan Unsusr Intrinsik
Crito Jawa Lan Unsusr IntrinsikCrito Jawa Lan Unsusr Intrinsik
Crito Jawa Lan Unsusr IntrinsikFirdika Arini
 
Power Point Filsafat Islam
Power Point Filsafat IslamPower Point Filsafat Islam
Power Point Filsafat IslamFirdika Arini
 
Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAWSejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAWFirdika Arini
 
Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan Fabel
Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan FabelKumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan Fabel
Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan FabelFirdika Arini
 
POWER POIN USAHA PERJUANGAN MEMEPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
POWER POIN USAHA PERJUANGAN MEMEPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIAPOWER POIN USAHA PERJUANGAN MEMEPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
POWER POIN USAHA PERJUANGAN MEMEPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIAFirdika Arini
 

Viewers also liked (18)

Email
EmailEmail
Email
 
Tokoh Berpengaruh Nahdlatul Ulama
Tokoh Berpengaruh Nahdlatul UlamaTokoh Berpengaruh Nahdlatul Ulama
Tokoh Berpengaruh Nahdlatul Ulama
 
Global Warming
Global WarmingGlobal Warming
Global Warming
 
Lapisan Kulit Bumi
Lapisan Kulit BumiLapisan Kulit Bumi
Lapisan Kulit Bumi
 
Pengaturan IP Address Di Komputer
Pengaturan IP Address Di KomputerPengaturan IP Address Di Komputer
Pengaturan IP Address Di Komputer
 
Kumpulan Dongeng Jawa
Kumpulan Dongeng JawaKumpulan Dongeng Jawa
Kumpulan Dongeng Jawa
 
Cara Mencangkok Tanaman
Cara Mencangkok TanamanCara Mencangkok Tanaman
Cara Mencangkok Tanaman
 
Alat-Alat Ukur Fisika
Alat-Alat Ukur FisikaAlat-Alat Ukur Fisika
Alat-Alat Ukur Fisika
 
Makalah Multiceps spp
Makalah Multiceps sppMakalah Multiceps spp
Makalah Multiceps spp
 
Maklah Echinococcus Granulosus
Maklah Echinococcus GranulosusMaklah Echinococcus Granulosus
Maklah Echinococcus Granulosus
 
POWER POIN LINGKUNGAN HIDUP
POWER POIN LINGKUNGAN HIDUPPOWER POIN LINGKUNGAN HIDUP
POWER POIN LINGKUNGAN HIDUP
 
Crito Jawa Lan Unsusr Intrinsik
Crito Jawa Lan Unsusr IntrinsikCrito Jawa Lan Unsusr Intrinsik
Crito Jawa Lan Unsusr Intrinsik
 
Makalah Observasi
Makalah ObservasiMakalah Observasi
Makalah Observasi
 
Kultum Bertaqwa
Kultum BertaqwaKultum Bertaqwa
Kultum Bertaqwa
 
Power Point Filsafat Islam
Power Point Filsafat IslamPower Point Filsafat Islam
Power Point Filsafat Islam
 
Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAWSejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
 
Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan Fabel
Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan FabelKumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan Fabel
Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan Fabel
 
POWER POIN USAHA PERJUANGAN MEMEPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
POWER POIN USAHA PERJUANGAN MEMEPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIAPOWER POIN USAHA PERJUANGAN MEMEPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
POWER POIN USAHA PERJUANGAN MEMEPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
 

Similar to Indra Pada Manusia

Similar to Indra Pada Manusia (20)

Tugas biologi ( alat indera)
Tugas biologi ( alat indera)Tugas biologi ( alat indera)
Tugas biologi ( alat indera)
 
Bagian Bagian Mata
Bagian Bagian MataBagian Bagian Mata
Bagian Bagian Mata
 
Mata
MataMata
Mata
 
Mata
MataMata
Mata
 
INDRA
INDRAINDRA
INDRA
 
INDERA PENGELIHATAN MANUSIA.pptx
INDERA PENGELIHATAN MANUSIA.pptxINDERA PENGELIHATAN MANUSIA.pptx
INDERA PENGELIHATAN MANUSIA.pptx
 
Makalah biooptik
Makalah biooptikMakalah biooptik
Makalah biooptik
 
Ppt bio sistem indra kel.5 (edited)
Ppt bio sistem indra kel.5 (edited)Ppt bio sistem indra kel.5 (edited)
Ppt bio sistem indra kel.5 (edited)
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Sistem organ tubuh manusia
Sistem organ tubuh manusiaSistem organ tubuh manusia
Sistem organ tubuh manusia
 
ANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptxANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptx
 
5 indera
5 indera5 indera
5 indera
 
Tugas Makalah TIK Nadia Safira 2D PGSD
Tugas Makalah TIK Nadia Safira 2D PGSDTugas Makalah TIK Nadia Safira 2D PGSD
Tugas Makalah TIK Nadia Safira 2D PGSD
 
Indera manusia 1
Indera manusia 1Indera manusia 1
Indera manusia 1
 
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
 
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalamStruktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
 
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalamStruktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
 
Alat Indera
Alat InderaAlat Indera
Alat Indera
 
Panca indra
Panca indraPanca indra
Panca indra
 
PANCA INDRA KARYA RAHMAT
PANCA INDRA KARYA RAHMATPANCA INDRA KARYA RAHMAT
PANCA INDRA KARYA RAHMAT
 

More from Firdika Arini

Kumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggrisKumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggrisFirdika Arini
 
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisCerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisFirdika Arini
 
Soal dan pembahasan statika
Soal dan pembahasan statikaSoal dan pembahasan statika
Soal dan pembahasan statikaFirdika Arini
 
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan airBiokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan airFirdika Arini
 
Fungsi limit aljabar tak terhingga
Fungsi limit aljabar tak terhinggaFungsi limit aljabar tak terhingga
Fungsi limit aljabar tak terhinggaFirdika Arini
 
Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaFirdika Arini
 
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisCerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisFirdika Arini
 
Kumpulan mite bahasa jawa
Kumpulan mite bahasa jawaKumpulan mite bahasa jawa
Kumpulan mite bahasa jawaFirdika Arini
 
Cara menggunakan email
Cara menggunakan emailCara menggunakan email
Cara menggunakan emailFirdika Arini
 
Cerita tentang kelurga bahasa inggris
Cerita tentang kelurga bahasa inggrisCerita tentang kelurga bahasa inggris
Cerita tentang kelurga bahasa inggrisFirdika Arini
 
Lapora study tour ke malang
Lapora study tour ke malangLapora study tour ke malang
Lapora study tour ke malangFirdika Arini
 
Macam macam sistem informasi
Macam macam sistem informasiMacam macam sistem informasi
Macam macam sistem informasiFirdika Arini
 
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyahSejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyahFirdika Arini
 
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)Firdika Arini
 
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikutUn bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikutFirdika Arini
 
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikanUn bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikanFirdika Arini
 
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikanUn bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikanFirdika Arini
 
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikanUn bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikanFirdika Arini
 

More from Firdika Arini (20)

Kumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggrisKumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggris
 
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisCerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
 
Soal dan pembahasan statika
Soal dan pembahasan statikaSoal dan pembahasan statika
Soal dan pembahasan statika
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan airBiokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
 
Fungsi limit aljabar tak terhingga
Fungsi limit aljabar tak terhinggaFungsi limit aljabar tak terhingga
Fungsi limit aljabar tak terhingga
 
Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusia
 
Narrative text
Narrative textNarrative text
Narrative text
 
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisCerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
 
Kumpulan mite bahasa jawa
Kumpulan mite bahasa jawaKumpulan mite bahasa jawa
Kumpulan mite bahasa jawa
 
Cara menggunakan email
Cara menggunakan emailCara menggunakan email
Cara menggunakan email
 
Cerita tentang kelurga bahasa inggris
Cerita tentang kelurga bahasa inggrisCerita tentang kelurga bahasa inggris
Cerita tentang kelurga bahasa inggris
 
Lapora study tour ke malang
Lapora study tour ke malangLapora study tour ke malang
Lapora study tour ke malang
 
Macam macam sistem informasi
Macam macam sistem informasiMacam macam sistem informasi
Macam macam sistem informasi
 
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyahSejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
 
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
 
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikutUn bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
 
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikanUn bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
 
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikanUn bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
 
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikanUn bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

Indra Pada Manusia

  • 1. ALAT INDRA KITA Indra mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan. Indra yang kita kenal ada lima, yaitu : 1. Indra penglihat (mata) 2. Indra pendengar (telinga) 3. Indra peraba (kulit) 4. Indra pengecap (lidah) 5. Indra pencium (hidung). Kelima indra tersebut berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan luar, oleh karenanya disebut eksoreseptor. Reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam, misalnya nyeri, kadar oksigen atau karbon dioksida, kadar glukosa dan sebagainya, dis ebut interoreseptor. Sel-sel interoreseptor misalnya terdapat pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dan lain sebagainya. Akan tetapi, sesungguhnya interoreseptor terdapat di seluruh tubuh manusia. Interoreseptor yang membantu koordinasi dalam sikap tubuh disebut kinestesis. 1. MATA Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata. Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Ketiga lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut: Gambar:Indera Penglihat  Sklera Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.  Koroid
  • 2. Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.  Retina Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta. Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga bola mata terbagi dua, yaitu bagian depan terletak di depan lensa berisi carian yang disebut aqueous humor dan bagian belakang terletak di belakang lensa berisi vitreous humor. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar. Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut konjungtivitis. Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah alis. Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam mata. Otot Mata Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).
  • 3. Fungsi Mata Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar. Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja. Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat. Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna. Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat (punctum proximum). Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titik jauh (punctum remotum). Jika kita sangat dekat dengan obyek maka cahaya yang masuk ke mata tampak seperti kerucut, sedangkan jika kita sangat jauh dari obyek, maka sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga sinar tampak paralel. Lihat Gambar 11.18. Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat harus direfraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina agar obyek terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang jelas disebut pemfokusan.
  • 4. Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari obyek yang dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan dibandingkan obyek yang jauh. Mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa. Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari. Saat melihat dekat, otot siliari berkontraksi sehingga memendekkan apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek. Saat melihat jauh, otot siliari relaksasi sehingga apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligamen suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih.Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-berda disebut daya akomodasi. Cara kerja mata manusia pada dasarnya sama dengan cara kerja kamera, kecuali cara mengubah fokus lensa. Kelainan pada Mata Pada anak-anak, titik dekat mata bisa sangat pendek, kira-kira 9 cm untuk anak umur 11 tahun. Makin tua, jarak titik dekat makin panjang. Sekitar umur 40 tahun - 50 tahun terjadi perubahan yang menyolok, yaitu titik dekat mata sampai 50 cm, oleh karena itu memerlukan pertolongan kaca mata untuk membaca berupa kaca mata cembung (positif). Cacat mata seperti ini disebut presbiopi atau mata tua karena proses penuaan. Hal ini disebabkan karena elastisitas lensa berkurang. Penderita presbiopi dapat dibantu dengan lensa rangkap. Mata jauh dapat terjadi pada anak-anak; disebabkan bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang retina. Cacat mata pada anak-anak seperti ini disebut hipermetropi. Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh bola mata terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di depan retina. Pada mata dekat ini orang tidak dapat melihat benda yang jauh, mereka hanya dapat melihat benda yang jaraknya dekat. Untuk cacat seperti ini orang dapat ditolong dengan lensa cekung (negatif). Miopi biasa terjadi pada anak-anak. Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Untuk
  • 5. menolong orang yang cacat seperti ini dibuat lensa silindris, yaitu yang mempunyai beberapa fokus. Katarak adalah cacat mata, yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang. Kelainan-kelainan mata yang lain adalah: 1. Imeralopi (rabun senja): pada senja hari penderita menjadi rabun 2. Xeroftalxni: kornea menjadi keying dan bersisik 3. Keratomealasi: kornea menjadi putih dan rusak. 2. INDERA PENDENGAR Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diol Susunan Telinga Gambar:telinga Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.  Telinga luar Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut
  • 6. halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.  Telinga tengah Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan. Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas. Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval.  Telinga dalam Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran. Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut. 1. Tiga saluran setengah lingkaran 2. Ampula 3. Utrikulus 4. Sakulus 5. Koklea atau rumah siput Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang. Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran
  • 7. (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler. Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran tektoria l yang paralel dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini disebut organ Korti. Cara kerja indra pendengaran Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran. Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga sa luran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus. Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang
  • 8. mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala. Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak. 3. INDERA PERABA Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Susunan Kulit Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke bagian luar, pertama adalah stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya. Kedua, yaitu di sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan. Lapisan ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut stratum lusidum dan lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk disebut stratum korneum. Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang. Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut
  • 9. saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik. Fungsi Kulit Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh. Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptorreseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis. 4. INDERA PENGECAP Gbr. Lidah
  • 10. Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut. Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang. 5. INDERA PEMBAU Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap. Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan aksonakson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara. Kelainan Dan Penyakit Pada Alat Indra Kelainan dan penyakit pada alat indra dapat mengganggu manusia ketika berinteraksi terhadap lingkungannya. Berkat kemajuan ilmu pengetahuan, sebagian kelainan dan gangguan tersebut dapat diatasi. Beberapa kelainan dan penyakit yang menyerang alat-alat indra antara lain sebagai berikut. 1. Astigmatis Astigmatis (mata silindris) adalah kelainan pada mafa yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Hal ini terjadi karena penderita tidak mampu melihat garis-garis horizontal dan vertikal secara bersama-sama. Mata tidak mampu memfokuskan pandangan karena kornea mata tidak berbentuk bola. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata silindris.
  • 11. 2. Miopia Miopi (rabun jauh) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat jauh. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu panjang dan bayangan benda jatuh di depan bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cekung (negatif). 3. Hipermetropi Hipermetropia (rabun dekat) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu pendek dan bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cembung (positifl. 4. Presbiopia Presbiopia (rabun dekat danjauh) adalah kelainan yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat dan jauh. Hal itu terjadi ka.rena daya akomodasi mata mulai berkurans. Kelainan ini dialami oleh orang tua sehingga disebut juga mata tua. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata berlensa rangkap, yaitu bagian atas berlensa cekung (negatif) dan bagian bawah berlensa cembung (positif). Kelainan miopia, hipermetropia, dan presbiopia serta cara menolongnya telah kamu pelajari di kelas VIII. 5. Rabun Senja Penderita rabun senja (rabun ayam) tidak dapat melihat dengan baik pada senja dan malam hari ketika cahaya mulai rentang-remang. Gangguan penglihatan ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Cara mencegah dan mengatasi gangguan ini ialah dengan mengonsumsi rnakanan yang banyak mensandung vitamin A. Misa lnya wortel. pepaya, dan tomat. 6. Keratomalasi Keratomalasi ditandai dengan kornea mata yang keruh. Penyebabnya adalah kekurangan vitamin A yang sangat parah. Jadi, penyakit ini merupakan tingkat lanjut rabun senja. Kekurangan vitamin A menimbulkan penebalan selaput lendir mata. Akibatnya, permukaan mata yang biasanya basah menjadi kering dan kasar (xeroftalmia/xerosis). Ji ka tidak segera cliatasi. akan menimbulkan kebutaan. 7. Katarak Katarak (bular mata) merupakan kelainan pada lensa mata. Lensa mata menjadi kabur dan keruh sehingga cahaya yang masuk tidak dapat mencapai retina. Biasanya,
  • 12. katarak diderjta oleh orang yang berusia lanjut. Katarak dapat diatasi dengan tindakan operasi. 8. Juling Kelainan mata ini disebabkan adanya ketidak serasian kerja otot penggerak bola mata kanan dan kiri. Kelainan ini dapat diatasi dengan tindakan operasi pada otot mata. 9. Glaukoma Kelainan ini ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata. Tekanan terjadi karena adanya sumbatan pada saluran di dalam bola mata dan pembentukan cairan di bola mata yang berlebihan. Kelainan yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan kebutaan. Kelainan ini dapat diatasi dengan obat-obatan yang harus diminum seumur hidup atau dengan tindakan pembedahan. 10. Buta Warna Penderita buta warna tidak dapat membedakan warna tertentu. misalnya merah, hijau. dan biru. Buta warna merupakan penyakit keturunan yang tidak dapat disembuhkan. Buta warna lebih banyak diderita laki-laki dari pada perempuan. 11. Radang Telinga Radang telinga dapat terjadi di bagian luar maupun tengah. Radang telinga bagian luar terjadi karena bakteri. jamur. atau virus yang masuk melalui berbagai cara. misalnya masuk bersama air ketika berenang. Radang telinga tengah (otitis media) dapat terjadi karena bakteri atau virus. misalnya virus influenze. yang masuk dari rongga mulut melirlui saluran Eustachius. 12. Otosklerosis Penyakit ini merupakan tuli konduksr yang menahun karena tulang sanggurdi kaku dan tidak dapat bergerak secara leluasa. Penyakit ini harus ditangani oleh dokter THT. 13. Anosmia Anosmia adalah gangguan pada hidung berupa kehilangan kemampuan untuk membau. Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya cidera atau infeksi di dasar kepala, keracunan timbel, kebanyakan merokok, atau tumor otak bagian depan. Untuk mengatasi gangguan ini harus diketahui dulu penyebabnya.