Pengertian Managemen rantai supply
Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management) adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen.
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital di Masa Kenormalan Baru
Membahas tentang Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital dan bagaimana sistem dapat dikembangkan untuk memasuki masa kenormalan baru.
Webinar Asosiasi Sistem Manajemen (ASM): “Reformulasi Sistem Manajemen dalam Menghadapi Tatanan Kenormalan Baru” pada hari Kamis 25 Juni 2020
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital di Masa Kenormalan Baru
Membahas tentang Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital dan bagaimana sistem dapat dikembangkan untuk memasuki masa kenormalan baru.
Webinar Asosiasi Sistem Manajemen (ASM): “Reformulasi Sistem Manajemen dalam Menghadapi Tatanan Kenormalan Baru” pada hari Kamis 25 Juni 2020
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTMuhammad Rafi Kambara
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
• Konsep Supply Chain adalah sistem yang memungkinkan perpindahan barang dari produsen agar hal-hal seperti keterlambatan penyampaian, salah barang, dsb bisa dikurangi atau tidak terjadi. • Konsep lama logistik : sebagai persoalan intern perusahaan dan pemecahannya diutamakan pada pemecahan intern perusahaan. • Konsep baru logistik : dilihat sebagai masalah yang lebih luas sejak dari bahan dasar samapai barang jadi yang dipakai oleh konsumen akhir, sehingga merupakan mata rantai penyediaan barang. • Pengertian SCM menurut para ahli :
Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management): adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen.
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTMuhammad Rafi Kambara
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
• Konsep Supply Chain adalah sistem yang memungkinkan perpindahan barang dari produsen agar hal-hal seperti keterlambatan penyampaian, salah barang, dsb bisa dikurangi atau tidak terjadi. • Konsep lama logistik : sebagai persoalan intern perusahaan dan pemecahannya diutamakan pada pemecahan intern perusahaan. • Konsep baru logistik : dilihat sebagai masalah yang lebih luas sejak dari bahan dasar samapai barang jadi yang dipakai oleh konsumen akhir, sehingga merupakan mata rantai penyediaan barang. • Pengertian SCM menurut para ahli :
Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management): adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen.
Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management): adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen.
Tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan (Chopra, 2001, h5). Rantai suplai yang terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut.
Sistem informasi dan manajemen rantai pasokagus supriyono
Sistem Informasi yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan yang berbasis pada pemanfaatan teknologi terpadu peralatan sistem mekanisasi pengolah data sebagai penyedia informasi untuk menunjang semua aspek kegiatan yang berhubungan dengan operasional, manajemen, analisis maupun dalam hal pembuatan keputusan.
Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategik mengenai Manajemen Rantai Pasok yang membahas pengertian rantai pasok, elemen rantai pasok, proses bisnis rantai pasok, kinerja manajemen rantai pasok, dan latihan latihan soal berkaitan dengan manajemen rantai pasok.
2. • Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management):
adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk diciptakan dan
disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah
supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang
rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi
dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi
dalam menyampaikan kepada konsumen.
3. Apa yang dimaksud denganSC?
Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan yang
bekerja secara bersama-sama untuk membuat dan
menyalurkan produk atau jasa kepada konsumen akhir.
Rangkaian atau jaringan ini terbentang dari penambang bahan
mentah (di bagian hulu) sampai retailer / toko (pada bagian
hilir).
4.
5. Supply Chain Management
Supply chain management adalah manajemen terhadap aliran
antar dan diantara tahapan supply chain untuk
memaksimalkan profitabilitas keseluruhan supply chain
6. Tujuan SCM
Tujuan SCM adalah untuk mengurangi ketidakpastian
(uncertainty) dan resiko dalam supply chain.
7. Fungsi SCM
SCM secara fisik mengkonversi bahan baku menjadi produk
jadi dan menghantarkannya ke pemakai akhir .
SCM sebagai mediasi pasar, yakni memastikan bahwa apa
yang disuplai oleh rantai supply mencerminkan aspirasi
pelanggan atau pemakai akhir tersebut .
8. Supply Chain mencakup 3 bagian
1. Upstream Supply Chain
Bagian ini mencakup supplier first-tier dari organisasi (dapat
berupa perusahaan manufaktur atau asembling) dan suppliernya,
yang di dalamnya telah terbina suatu hubungan / relasi.
2. Internal Supply Chain
Bagian ini mencakup semua proses yang digunakan oleh
organisasi dalam mengubah input yang dikirim oleh supplier
menjadi output, mulai dari waktu material tersebut masuk pada
perusahaan sampai pada produk tersebut didistribusikan, di luar
perusahaan tersebut.
9. 3. Downstream Supply Chain
Bagian ini mencakup semua proses yang terlibat dalam
pengiriman produk pada customer akhir
10. Masalah / Tantangan Supply Chain
Kompleksitas Struktur Supply Chain
Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda-
beda
Perbedaan bahasa, zona waktu, dan budaya antar perusahaan
14. Peran Internet
Internet memungkinkan kolaborasi, koordinasi, dan integrasi
dalam praktek di lapangan.
Dengan adanya Internet pihak-pihak pada supply chain bisa
membagi informasi serta melakukan transaksi dengan lebih
cepat, murah dan akurat.
15. Informasi penjualan di supermarket atau ritel akan mudah
bisa dibagi dengan pihak-pihak yang berada di sebelah hulu
supply chain dengan menggunakan Internet.
Aplikasi internet dalam konteks supply chain management:
•Electronic procurement (e-procurement)
•Electronic fulfilment (e-fulfilment)
16. E-Procurement
• Aplikasi internet untuk mendukung proses pengadaan
• Perusahaan otomotif seperti Volkswagen, General Motors,
Daimer Chrysler, dsb menggunakan e-procurement secara
ekstensif untuk:
– Proses pengadaan bahan baku dan komponen
– Item-item yang masuk dalam kelompok MRO (maintenance,
repair, and operations) seperti suku cadang, peralatan tulis
kantor, dan sebagainya.
17. Dapat digunakan untuk mendukung:
Hubungan jangka pendek: e-Auction
Hubungan jangka panjang (kemitraan)
18. E-Fulfillment
Lebih pada bagian hilir supply chain
Beberapa kegiatan yang termasuk dalam proses fulfilment
adalah:
Menerima order dari pelanggan Æ Pelanggan bisa memesan
produk melalui telepon, fax, e-mail, atau web-based ordering.
Mengelola transaksi termasuk proses pembayaran.
19. Manajemen gudang meliputi pengendalian persediaan
produk dan kegiatan administrasi gudang secara umum.
Manajemen transportasi Keputusan mode dan rute
transportasi termasuk di dalamnya.
Komunikasi dengan pelanggan untuk memberikan informasi
status pesanan, dukungan teknis, dan sebagainya.
20. Solusi Masalah Supply Chain
Melakukan outsourcing (dengan menggunakan sumber dari
pihak luar) daripada dilakukan sendiri selama ada permintaan
yang meningkat.
Membeli input secara langsung daripada harus memproduksi
terlebih dahulu.
Menciptakan “strategic partnership” dengan supplier.
21. Menggunakan pendekatan “just in time”dalam melakukan
pembelian, yang mana supplier mengirimkan material yang
dibutuhkan dalam jumlah kecil.
Menggunakan supplier seminimum mungkin.
Memperbaiki hubungan antara supplier dan buyer.
Melakukan proses produksi setelah ada order.