SlideShare a Scribd company logo
Perencanaan Kebutuhan MaterialPerencanaan Kebutuhan Material
((Material Requirement PlanningMaterial Requirement Planning))
Kompetensi Pokok BahasanKompetensi Pokok Bahasan
Setelah mengikuti pokok bahasan ini,Setelah mengikuti pokok bahasan ini,
mahasiswa diharapkan mampu:mahasiswa diharapkan mampu:
 Menguasai pengendalian tingkatMenguasai pengendalian tingkat
persediaan sebagai kebijaksananpersediaan sebagai kebijaksanan
pengawasan sistem produksi yangpengawasan sistem produksi yang
berjalan.berjalan.
 Menentukan perencanan kebutuhanMenentukan perencanan kebutuhan
material untuk memprediksimaterial untuk memprediksi
kebutuhan yang diperlukan dalamkebutuhan yang diperlukan dalam
produksi.produksi.
 Menentukan perencanaan produksiMenentukan perencanaan produksi
atau rencana pemesanan komponenatau rencana pemesanan komponen
dan material yang diperlukan.dan material yang diperlukan.
IntroductionIntroduction
 Pokok bahasan ini merupakan pokokPokok bahasan ini merupakan pokok
bahasan yang menekankan padabahasan yang menekankan pada
proses pengadaanproses pengadaan
material/komponen dengan jenis,material/komponen dengan jenis,
jumlah, dan saat yang tepat dalamjumlah, dan saat yang tepat dalam
upaya pengendalian persediaan.upaya pengendalian persediaan.
 Perencanaan kebutuhan material iniPerencanaan kebutuhan material ini
diharapkan mampu mengendalikandiharapkan mampu mengendalikan
persediaan dan meminimalkan biayapersediaan dan meminimalkan biaya
persediaan, sehingga menghasilkanpersediaan, sehingga menghasilkan
efisiensi produksi.efisiensi produksi.
Material Requirement PlanningMaterial Requirement Planning (MRP)(MRP)
 DefinisiDefinisi
Suatu prosedur logis berupa aturan keputusanSuatu prosedur logis berupa aturan keputusan
dan teknik transaksi berbasis komputer yangdan teknik transaksi berbasis komputer yang
dirancang untuk menterjemahkan jadwal indukdirancang untuk menterjemahkan jadwal induk
produksi menjadi “kebutuhan bersih” untukproduksi menjadi “kebutuhan bersih” untuk
semuasemua itemitem..
 TujuanTujuan
Penjadwalan item pada saat dibutuhkan (tidakPenjadwalan item pada saat dibutuhkan (tidak
lebih awal dan tidak terlambat).lebih awal dan tidak terlambat).
 Item dependen dan diskritItem dependen dan diskrit
 Produk kompleksProduk kompleks
 Job shopJob shop
 Assemble to orderAssemble to order
Asumsi dalam MRPAsumsi dalam MRP
 Lead timeLead time untuk seluruhuntuk seluruh itemitem yangyang
diketahui atau dapat diperkirakan.diketahui atau dapat diperkirakan.
 Setiap persediaan selalu dalam kontrol.Setiap persediaan selalu dalam kontrol.
 Semua komponen untuk suatu perakitanSemua komponen untuk suatu perakitan
harus tersedia pada saat suatu pesananharus tersedia pada saat suatu pesanan
untuk perakitan tersebut dilakukan.untuk perakitan tersebut dilakukan.
 Pengadaan dan pemakaian terhadapPengadaan dan pemakaian terhadap
persediaan bersifat diskrit.persediaan bersifat diskrit.
 Proses pembuatan suatuProses pembuatan suatu itemitem dengandengan itemitem
yang lain bersifatyang lain bersifat idependenidependen..
Input dan Output MRPInput dan Output MRP
Master Production ScheduleMaster Production Schedule (MPS) (1)(MPS) (1)
 MPS menentukan prosedur MRP denganMPS menentukan prosedur MRP dengan
jadwal pemenuhan produk jadi.jadwal pemenuhan produk jadi.
 MPS menunjukkan jumlah produksiMPS menunjukkan jumlah produksi bukanbukan
demand.demand.
 MPS bisa merupakan kombinasi antaraMPS bisa merupakan kombinasi antara
pesanan langsung konsumen danpesanan langsung konsumen dan
peramalan demand.peramalan demand.
 MPS menunjukkan jumlah yang harusMPS menunjukkan jumlah yang harus
diproduksi,diproduksi, bukanbukan jumlah yang bisajumlah yang bisa
diproduksi.diproduksi.
Master Production ScheduleMaster Production Schedule (MPS) (2)(MPS) (2)
MPS Item Period
1 2 3 4 5 6 7 8
Clipboard 86 93 119 100 100 100 100 100
Lapboard 0 50 0 50 0 50 0 50
Lapdesk 75 120 47 20 17 10 0 0
Pencil Case 125 125 125 125 125 125 125 125
Bill Of MaterialBill Of Material (BOM) (1)(BOM) (1)
 Istilah lain dariIstilah lain dari Bill Of MaterialBill Of Material (BOM) adalah(BOM) adalah
Struktur Produk.Struktur Produk.
 Struktur produk berisi informasi tentangStruktur produk berisi informasi tentang
hubungan antara komponen- komponen dalamhubungan antara komponen- komponen dalam
suatu perakitan.suatu perakitan.
Bill Of MaterialBill Of Material (BOM) (2)(BOM) (2)
Dependensi Vertical dan HorizontalDependensi Vertical dan Horizontal
Catatan persediaanCatatan persediaan
 Catatan keadaan persediaanCatatan keadaan persediaan
menggambarkan status semuamenggambarkan status semua itemitem
yang ada dalam persediaan.yang ada dalam persediaan.
 Catatan persediaan untuk keperluanCatatan persediaan untuk keperluan
MRP harusMRP harus akuratakurat..
!!
Bagaimana agar akurat?Bagaimana agar akurat?
 Penyimpanan yang baik.Penyimpanan yang baik.
 Bangun dan jalankan prosedurBangun dan jalankan prosedur
pengambilan inventori.pengambilan inventori.
 Catat transaksi inventori.Catat transaksi inventori.
 Hitung secara reguler jumlah fisikHitung secara reguler jumlah fisik
inventori.inventori.
 Cocokkan segera bila terjadiCocokkan segera bila terjadi
perbedaan antara catatan dan hasilperbedaan antara catatan dan hasil
perhitungan fisik.perhitungan fisik.
Output Sistem MRPOutput Sistem MRP
 Rencana pemesanan atau rencanaRencana pemesanan atau rencana
produksi yang dibuat atas dasarproduksi yang dibuat atas dasar leadlead
timetime..
 Merupakan tindakan pengendalianMerupakan tindakan pengendalian
persediaan dan penjadwalanpersediaan dan penjadwalan
produksi.produksi.
Mekanisme MRP (1)Mekanisme MRP (1)
 NettingNetting
Merupakan proses perhitungan kebutuhan bersihMerupakan proses perhitungan kebutuhan bersih
((net requirementnet requirement) yang besarnya merupakan) yang besarnya merupakan
selisih antara kebutuhan kotor (selisih antara kebutuhan kotor (gross requirementgross requirement))
dengan jadwal penerimaan persediaan (dengan jadwal penerimaan persediaan (scheduleschedule
order receiptorder receipt) dan persediaan awal yang tersedia) dan persediaan awal yang tersedia
((beginning inventorybeginning inventory).).
 OffsettingOffsetting
Merupakan proses yang bertujuan menentukanMerupakan proses yang bertujuan menentukan
saat yang tepat untuk melakukan pemesanansaat yang tepat untuk melakukan pemesanan
dalam memenuhi kebutuhan bersih.dalam memenuhi kebutuhan bersih.
Mekanisme MRP (2)Mekanisme MRP (2)
 LottingLotting
Merupakan suatu proses untuk menentukanMerupakan suatu proses untuk menentukan
besarnya jumlah pesanan optimal untuk setiapbesarnya jumlah pesanan optimal untuk setiap
itemitem secara individual didasarkan pada hasilsecara individual didasarkan pada hasil
perhitungan kebutuhan bersih yang telahperhitungan kebutuhan bersih yang telah
dilakukan dari prosesdilakukan dari proses netting.netting.
 Exploding/EplotionExploding/Eplotion
ExplodingExploding merupakan proses perhitunganmerupakan proses perhitungan
kebutuhan kotor untukkebutuhan kotor untuk itemitem pada level yang lebihpada level yang lebih
bawah. Perhitungan ini didasarkan padabawah. Perhitungan ini didasarkan pada
pemesananpemesanan item-itemitem-item produk pada level yangproduk pada level yang
lebih atas.lebih atas.
Mekanisme MRP (3)Mekanisme MRP (3)
Contoh kasus:Contoh kasus:
 OrderOrder 2525
 Persediaan:Persediaan:
LampsLamps 33
Base assembliesBase assemblies 77
ShaftShaft 44
TubingTubing 1616
(setiap shaft(setiap shaft membutuhkanmembutuhkan
2 feet tubing)2 feet tubing)
NettingNetting
LampLamp
 Permintaan kotorPermintaan kotor 2525
 PersediaanPersediaan - 3- 3
 Permintaan bersihPermintaan bersih 2222
Base assemblyBase assembly
 Permintaan kotorPermintaan kotor 2222
 PersediaanPersediaan - 7- 7
 Permintaan bersihPermintaan bersih 1515
Shaft (1 per Base assembly)Shaft (1 per Base assembly)
 Permintaan kotorPermintaan kotor 1515
 PersediaanPersediaan - 4- 4
 Permintaan bersihPermintaan bersih 1111
Tubing (2 feet per shaft assembly)Tubing (2 feet per shaft assembly)
 Permintaan kotorPermintaan kotor 2222
 PersediaanPersediaan - 16- 16
 Permintaah bersihPermintaah bersih 66
OffsettingOffsetting
Lead time:Lead time:
LampsLamps 2 minggu2 minggu
Base assemblyBase assembly 1 minggu1 minggu
ShaftShaft 2 minggu2 minggu
TubingTubing 3 minggu3 minggu
mingguminggu
LottingLotting
 Teknik yang dipergunakan dalam MRP untukTeknik yang dipergunakan dalam MRP untuk
memperoleh ukuranmemperoleh ukuran LotLot pengorderan yang palingpengorderan yang paling
ekonomis.ekonomis.
TeknikTeknik Lot SizingLot Sizing::
 Lot For LotLot For Lot (LFL)(LFL)
 Least Unit CostLeast Unit Cost (LUC)(LUC)
 Least Total CostLeast Total Cost (LTC)(LTC)
 Part Period BalancingPart Period Balancing (PPB)(PPB)
 Period Order QuantityPeriod Order Quantity (POQ)(POQ)
 Economic Order QuantityEconomic Order Quantity (EOQ)(EOQ)
 Fixed Periode RequirementFixed Periode Requirement (FPR)(FPR)
 Fixed Order QuantityFixed Order Quantity (FOQ)(FOQ)
MRP Chart (1)MRP Chart (1)
Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross requirements 25 15 120 0 60 0 15 0
Scheduled receipts
Projected on hand 50 25 10 0 0 0 0 0 0
Net requirements 110 60 15
Planned order receipts 110 60 15
Planned order releases 110 60 15
Lead time : 2
Ukuran lot: LFL
Safety stock: 0
Inventory: 50
MRP Chart (2)MRP Chart (2)
Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross requirements 10 15 15 10 15 10 15 10
Scheduled receipts 2525
Projected on hand 30 20 5 15 5 15 5 15 5
Net requirements 10 10
Planned order receipts 25 25
Planned order releases 2525 2525
Lead time : 3
Ukuran lot: 25
Safety stock: 0
Inventory: 30
Perbandingan Teknik Lotting (1)Perbandingan Teknik Lotting (1)
1. Lot for Lot (L4L)1. Lot for Lot (L4L)
 Pesan sejumlah yang diperlukanPesan sejumlah yang diperlukan
(tidak ada(tidak ada on hand inventoryon hand inventory).).
 Mengasumsikan bahwa order dapatMengasumsikan bahwa order dapat
dilakukan untuk jumlah berapapun.dilakukan untuk jumlah berapapun.
 Contoh kasus, jika lead time 2,Contoh kasus, jika lead time 2,
ongkos set up $ 5.75, dan ongkosongkos set up $ 5.75, dan ongkos
simpan $ 0.05, maka:simpan $ 0.05, maka:
Perbandingan Teknik Lotting (2)Perbandingan Teknik Lotting (2)
 Ongkos set upOngkos set up : 9 x $ 5.75: 9 x $ 5.75 = $ 51.75= $ 51.75
 Ongkos simpanOngkos simpan :: = 0= 0
++
 Ongkos totalOngkos total = $ 51.75= $ 51.75
00 11 22 33 44 55 66 77 88 99
GRGR 1212 1515 99 1717 88 1010 1616 77 1111
SRSR 1212 1515
POHPOH 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00
PORecPORec 99 1717 88 1010 1616 77 1111
PORelPORel 99 1717 88 1010 1616 77 1111
PeriodePeriode
Perbandingan Teknik Lotting (3)Perbandingan Teknik Lotting (3)
2. Least Unit Cost (LUC)2. Least Unit Cost (LUC)
 Pilih ongkos per unit terkecil selamaPilih ongkos per unit terkecil selama
periode berurutan.periode berurutan.
 Contoh kasus, jika lead time 2,Contoh kasus, jika lead time 2,
ongkos set up $ 5.75, dan ongkosongkos set up $ 5.75, dan ongkos
simpan $ 0.05, maka:simpan $ 0.05, maka:
Perbandingan Teknik Lotting (4)Perbandingan Teknik Lotting (4)
 Ongkos set upOngkos set up : 2 x $ 5.75: 2 x $ 5.75 = $ 11.50= $ 11.50
 Ongkos simpanOngkos simpan :: = $ 9.55= $ 9.55
++
 Ongkos totalOngkos total = $ 21.05= $ 21.05
00 11 22 33 44 55 66 77 88 99
GRGR 1212 1515 99 1717 88 1010 1616 77 1111
SRSR 5353
POHPOH 00 4141 2626 1717 00 4444 3434 1818 1111 00
PORecPORec 5252
PORelPORel 5252
PeriodePeriode
Perbandingan Teknik Lotting (5)Perbandingan Teknik Lotting (5)
Periode Jumlah
Order
Ongkos
Set up
Ongkos
Simpan
Ongkos
Total
Ongkos
Per Unit
1 12 5.75 0 5.75 0.479
1 – 2 27 5.75 15 x 0.05 = 0.75 6.50 0.240
1 – 3 36 5.75 15 x 0.05 + 9 x 0.1
= 1.65
7.40 0.205
1 – 4 53 5.75 15 x 0.05 + 9 x 0.1 +
17 x 0.15 = 4.20
9.95 0.188
1 – 5 61 5.75 5.80 11.55 0.189
5 8 5.75 0 5.75 0.719
5 – 6 18 5.75 10 x 0.05 = 0.5 6.25 0.343
5 – 7 34 5.75 10 x 0.05 + 16 x 0.1
= 2.1
7.85 0.230
5 – 8 41 5.75 10 x 0.05 + 16 x 0.1 +
7 x 0.15 = 3.15
8.90 0.217
5 – 9 52 5.75 5.35 11.10 0.213
Perbandingan Teknik Lotting (6)Perbandingan Teknik Lotting (6)
3. Least Total Cost (LTC)3. Least Total Cost (LTC)
 Pilih ongkos total minimumPilih ongkos total minimum
(menggabungkan kebutuhan sampai(menggabungkan kebutuhan sampai
ongkos simpan mendekati ongkosongkos simpan mendekati ongkos
pesan).pesan).
 Contoh kasus, jika lead time 2,Contoh kasus, jika lead time 2,
ongkos set up $ 5.75, dan ongkosongkos set up $ 5.75, dan ongkos
simpan $ 0.05, maka:simpan $ 0.05, maka:
Perbandingan Teknik Lotting (7)Perbandingan Teknik Lotting (7)
 Ongkos set upOngkos set up : 2 x $ 5.75 = $ 11.50: 2 x $ 5.75 = $ 11.50
 Ongkos simpanOngkos simpan : 179 x $ 0.05 = $ 8.95: 179 x $ 0.05 = $ 8.95
++
 Ongkos totalOngkos total = $ 20.45= $ 20.45
00 11 22 33 44 55 66 77 88 99
GRGR 1212 1515 99 1717 88 1010 1616 77 1111
SRSR 6161
POHPOH 00 4949 3434 2525 88 00 3434 1818 1111 00
PORecPORec 4444
PORelPORel 4444
PeriodePeriode
Perbandingan Teknik Lotting (8)Perbandingan Teknik Lotting (8)
 Perhitungan untuk penyelesaian LTCPerhitungan untuk penyelesaian LTC
 Jadi, kebutuhan untuk periode 2 sampai 5 harus dipesan padaJadi, kebutuhan untuk periode 2 sampai 5 harus dipesan pada
periode 1 adalah 12 + 15 + 9 + 17 + 8 = 61.periode 1 adalah 12 + 15 + 9 + 17 + 8 = 61.
 Perhitungan yang sama akan menghasilkan pemesanan padaPerhitungan yang sama akan menghasilkan pemesanan pada
periode 6 sebanyak 44.periode 6 sebanyak 44.
Periode Unit Periods
Carried
Period Carrying Cost Kumulatif
1 12 0 12 x 0.05 x 0 = 0.00 0.00
2 15 1 15 x 0.05 x 1 = 0.75 0.75
3 9 2 9 x 0.05 x 2 = 0.90 1.65
4 17 3 17 x 0.05 x 3 = 2.55 4.20
5 8 4 8 x 0.05 x 4 = 1.60 5.80
Perbandingan Teknik Lotting (9)Perbandingan Teknik Lotting (9)
4. Part Period Balancing (PPB)4. Part Period Balancing (PPB)
 Suatu variasi LTC.Suatu variasi LTC.
 Konversi ongkos pesan menjadiKonversi ongkos pesan menjadi equivalent partequivalent part
periodsperiods (EPP)(EPP)
EPP = s/kEPP = s/k
s = ongkos pesans = ongkos pesan
k = ongkos simpan per unit per periodek = ongkos simpan per unit per periode
periodspart115
periodpart0.05
5.75
EPP ==
Perbandingan Teknik Lotting (10)Perbandingan Teknik Lotting (10)
Periode Kebutuhan Periods
Carried
Part Periods Kumulatif
1 12 0 0 0
2 15 1 15 15
3 9 2 18 33
4 17 3 51 84
5 8 4 32 116
6 10 5 50 166
116 mendekati EPP (=115)116 mendekati EPP (=115)
MRP Chart dan Struktur Produk (1)MRP Chart dan Struktur Produk (1)
Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross requirements 25 15 120 0 60 0 15 0
Scheduled receipts
Projected on hand 50 25 10 0 0 0 0 0 0
Net requirements 110 60 15
Planned order receipts 110 60 15
Planned order releases 110 60 15
LT = 2LT = 2 KK
MRP Chart dan Struktur Produk (2)MRP Chart dan Struktur Produk (2)
Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross requirements 220 120 30
Scheduled receipts 3030
Projected on hand 225 35 35 0 0 0 0 0 0
Net requirements 85 30
Planned order receipts 85 30
Planned order releases 8585 3030
LT = 1LT = 1 MM
 Merupakan perencanaanMerupakan perencanaan prioritas kapasitasprioritas kapasitas
yang berperan dalam pengembangan MPS.yang berperan dalam pengembangan MPS.
 RCCP melakukan validasi terhadap MPS,RCCP melakukan validasi terhadap MPS,
guna menetapkan sumber-sumber spesifikguna menetapkan sumber-sumber spesifik
tertentu khususnya yang diperkirakan akantertentu khususnya yang diperkirakan akan
menjadi hambatan potensial adalah cukupmenjadi hambatan potensial adalah cukup
untuk melaksanakan MPS (Gaspersz, 2002).untuk melaksanakan MPS (Gaspersz, 2002).
Rough Cut Capacity PlanningRough Cut Capacity Planning (RCCP)(RCCP)
Perhitungan RCCP digunakan tiga metode (Fogarty.Perhitungan RCCP digunakan tiga metode (Fogarty.
Dkk, 1991):Dkk, 1991):
 Capacity Planning using Overall FactorsCapacity Planning using Overall Factors (CPOF)(CPOF)
Metode yang menggunakan data masa lalu untukMetode yang menggunakan data masa lalu untuk
menentukanmenentukan prosentase jam produksi total padaprosentase jam produksi total pada
stasiun kerja. Prosentase inistasiun kerja. Prosentase ini digunakan untukdigunakan untuk
memperkirakan kapasitas kerja pada setiap stasiunmemperkirakan kapasitas kerja pada setiap stasiun
kerja untuk setiap waktu jadwal induk produksi.kerja untuk setiap waktu jadwal induk produksi.
 Bill of Labor ApproachBill of Labor Approach (BOLA)(BOLA)
Metode yang menggunakan pendekatan daftarMetode yang menggunakan pendekatan daftar
tenaga kerja menggunakan rincian data pada waktutenaga kerja menggunakan rincian data pada waktu
standar untuk setiap produkstandar untuk setiap produk pada stasiun kerja.pada stasiun kerja.
Metode RCCP (1)Metode RCCP (1)
 Resources profile approachResources profile approach (RPA)(RPA)
Pendekatan metode ini terdapat perbedaanPendekatan metode ini terdapat perbedaan
dengan kedua metode di atas yaitu terletakdengan kedua metode di atas yaitu terletak
pada alokasi jam-jam produksi mingguan padapada alokasi jam-jam produksi mingguan pada
stasiun kerja individual.stasiun kerja individual. Load profileLoad profile sebagaisebagai
tampilan dari kebutuhantampilan dari kebutuhan kapasitas mendatangkapasitas mendatang
berdasarkan pesanan-pesanan yangberdasarkan pesanan-pesanan yang
direncanakan dan dikeluarkan sepanjang suatudirencanakan dan dikeluarkan sepanjang suatu
periode waktu tertentu. Perhitunganperiode waktu tertentu. Perhitungan
sumberdaya kritis adalah penggunaan jamsumberdaya kritis adalah penggunaan jam
mesin untuk membuat laporan kebutuhanmesin untuk membuat laporan kebutuhan
kapasitas waktu dari proses produksikapasitas waktu dari proses produksi
berdasarkan analisis RCCP untuk uji kelayakanberdasarkan analisis RCCP untuk uji kelayakan
jadwal induk produksi.jadwal induk produksi.
Metode RCCP (2)Metode RCCP (2)
 Proses penentuan jumlah tenaga kerja danProses penentuan jumlah tenaga kerja dan
mesin yang dibutuhkan untukmesin yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan kegiatan produksi.menyelesaikan kegiatan produksi.
 Suatu perincian membandingan kapasitasSuatu perincian membandingan kapasitas
yang diperlukan oleh MRP oleh pemesananyang diperlukan oleh MRP oleh pemesanan
sekarang dalam proses verifikasi yangsekarang dalam proses verifikasi yang
mendasari dalam membuat suatu akhirmendasari dalam membuat suatu akhir
penerimaan terhadap pengendali jadwalpenerimaan terhadap pengendali jadwal
produksi (MPS) (Fogarty dkk, 1991).produksi (MPS) (Fogarty dkk, 1991).
Capacity Requirement PlanningCapacity Requirement Planning (CRP)(CRP)
Tujuan utama CRPTujuan utama CRP
 Menunjukkan perbandingan antaraMenunjukkan perbandingan antara
beban yang ditetapkan pada pusat-beban yang ditetapkan pada pusat-
pusat kerja melalui pesanan kerjapusat kerja melalui pesanan kerja
yang ada dan kapasitas dari setiapyang ada dan kapasitas dari setiap
pusat kerja selama periode waktupusat kerja selama periode waktu
tertentu (Garpezs, 1998).tertentu (Garpezs, 1998).
Input CRPInput CRP
 Input untuk menjalankan CRP adalahInput untuk menjalankan CRP adalah
Planned order releasesPlanned order releases : merupakan salah: merupakan salah
satu output dari MRP.satu output dari MRP.
 CRP menerjemahkanCRP menerjemahkan Planned orderPlanned order
releasesreleases menjadi jam kerja di setiapmenjadi jam kerja di setiap WorkWork
centercenter dalam setiap periode.dalam setiap periode.
 Informasi yang diperlukan untuk CRPInformasi yang diperlukan untuk CRP
adalah:adalah: operations number, operation,operations number, operation,
planned work center, possible alternateplanned work center, possible alternate
work center, standard setup time,work center, standard setup time,
standard run time per unit, tooling neededstandard run time per unit, tooling needed
at each work center,at each work center, dan lain-lain.dan lain-lain.
Output CRPOutput CRP
 Laporan beban pusat kerja (Laporan beban pusat kerja (Work centerWork center
load reportload report). Laporan ini menunjukkan). Laporan ini menunjukkan
hubungan antara kapasitas dan beban.hubungan antara kapasitas dan beban.
 PerbaikanPerbaikan Schedule of planned factorySchedule of planned factory
order releasesorder releases. Perbaikan jadwal ini. Perbaikan jadwal ini
menggambarkan bahwa output dari MRPmenggambarkan bahwa output dari MRP
disesuaikan terhadapdisesuaikan terhadap Specific releaseSpecific release
datesdates untukuntuk factory ordersfactory orders berdasarkanberdasarkan
perhitungan keterbatasan kapasitas.perhitungan keterbatasan kapasitas.
Metode Pengukuran Kapasitas (1)Metode Pengukuran Kapasitas (1)
 Theoretical CapacityTheoretical Capacity ((Maximum CapacityMaximum Capacity))
merupakan kapasitas maksimum yangmerupakan kapasitas maksimum yang
mungkin dari sistem manufakturing yangmungkin dari sistem manufakturing yang
didasarkan pada asumsi mengenai adanyadidasarkan pada asumsi mengenai adanya
kondisi ideal seperti: tigakondisi ideal seperti: tiga shifshif per hari,per hari,
tujuh hari per minggu, tidak adatujuh hari per minggu, tidak ada downtimedowntime
mesin dll.mesin dll. Theoretical capacityTheoretical capacity diukurdiukur
berdasarkan pada jam kerja yang tersediaberdasarkan pada jam kerja yang tersedia
untuk melakukan pekerjaan, tanpa suatuuntuk melakukan pekerjaan, tanpa suatu
kesempatan untuk berhenti atau istirahat,kesempatan untuk berhenti atau istirahat,
downtimedowntime mesin, atau alasan lainnya.mesin, atau alasan lainnya.
Metode Pengukuran Kapasitas (2)Metode Pengukuran Kapasitas (2)
 Demonstarted CapacityDemonstarted Capacity ((Actual CapacityActual Capacity))
merupakan tingkat output yang dapat diharapkanmerupakan tingkat output yang dapat diharapkan
berdasarkan pada pengalaman, yang mengukurberdasarkan pada pengalaman, yang mengukur
produksi secara aktual dari pusat kerja di waktuproduksi secara aktual dari pusat kerja di waktu
lalu, yang biasanya diukur menggunakan angkalalu, yang biasanya diukur menggunakan angka
rata-rata berdasarkan beban kerja normal.rata-rata berdasarkan beban kerja normal.
 Rated CapacityRated Capacity ((Calculated CapacityCalculated Capacity) diukur) diukur
berdasarkan penyesuaian kapasitas teoritisberdasarkan penyesuaian kapasitas teoritis
dengan faktor produktivitas yang telahdengan faktor produktivitas yang telah
ditentukan olehditentukan oleh Demonstrated CapacityDemonstrated Capacity. Dihitung. Dihitung
melalui penggandaan waktu kerja yang tersediamelalui penggandaan waktu kerja yang tersedia
dengan faktor utilisasi dan efisiensi.dengan faktor utilisasi dan efisiensi.
KesimpulanKesimpulan
1.1. MRP merupakan prosedur yang dirancang untukMRP merupakan prosedur yang dirancang untuk
menterjemahkan jadwal induk produksi menjadimenterjemahkan jadwal induk produksi menjadi
kebutuhan bersih semuakebutuhan bersih semua itemitem..
2.2. Input dari MRP adalahInput dari MRP adalah inventory record, bill ofinventory record, bill of
material, master production schedulematerial, master production schedule..
3.3. Output dari MRP adalahOutput dari MRP adalah Planned order releasePlanned order release..
4.4. Kelancaran proses produksi (terkendalinyaKelancaran proses produksi (terkendalinya
perencanaan kebutuhan material/komponen)perencanaan kebutuhan material/komponen)
tidak lepas dari terintegrasinya peran MRP,tidak lepas dari terintegrasinya peran MRP,
RCCP, dan CRP.RCCP, dan CRP.

More Related Content

What's hot

pengukuran LOT dengan metode PPB
pengukuran LOT dengan metode PPBpengukuran LOT dengan metode PPB
pengukuran LOT dengan metode PPBabay obay
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan
Anisa Muvit
 
Perencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaanPerencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaanrobertlambey
 
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi ABab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
alawwapnp
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
INDAHMAWARNI1
 
manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasional
Istiqomah II
 
Peramalan sdm
Peramalan sdmPeramalan sdm
Peramalan sdm
Ihrom Lestari
 
Just in time (jit)
Just in time (jit)Just in time (jit)
Just in time (jit)
Rica Bella Pertiwi
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )nurulllah
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan
Simon Patabang
 
Pertemuan ke iii ---analisis deman suppply
Pertemuan ke iii  ---analisis deman suppplyPertemuan ke iii  ---analisis deman suppply
Pertemuan ke iii ---analisis deman suppply
stephaniejessey
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanManajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Herni Rahayuning
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
Reza Aprianti
 
Production Strategy: Level & Chase Strategy _ Materi Training PPIC
Production Strategy: Level & Chase Strategy _ Materi Training PPICProduction Strategy: Level & Chase Strategy _ Materi Training PPIC
Production Strategy: Level & Chase Strategy _ Materi Training PPIC
Kanaidi ken
 
Penjadwalan Jangka Pendek
Penjadwalan Jangka PendekPenjadwalan Jangka Pendek
Penjadwalan Jangka Pendek
Kinanthi Sukma Wening
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
Asep suryadi
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
haris fadilah
 
Kalkulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing)
Kalkulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing)Kalkulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing)
Kalkulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing)
Achmad Agung Ferrianto
 

What's hot (20)

pengukuran LOT dengan metode PPB
pengukuran LOT dengan metode PPBpengukuran LOT dengan metode PPB
pengukuran LOT dengan metode PPB
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan
 
Perencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaanPerencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaan
 
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi ABab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasional
 
Biaya produksi presentasi
Biaya produksi presentasiBiaya produksi presentasi
Biaya produksi presentasi
 
Peramalan sdm
Peramalan sdmPeramalan sdm
Peramalan sdm
 
Just in time (jit)
Just in time (jit)Just in time (jit)
Just in time (jit)
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan
 
Pertemuan ke iii ---analisis deman suppply
Pertemuan ke iii  ---analisis deman suppplyPertemuan ke iii  ---analisis deman suppply
Pertemuan ke iii ---analisis deman suppply
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanManajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
 
Production Strategy: Level & Chase Strategy _ Materi Training PPIC
Production Strategy: Level & Chase Strategy _ Materi Training PPICProduction Strategy: Level & Chase Strategy _ Materi Training PPIC
Production Strategy: Level & Chase Strategy _ Materi Training PPIC
 
Penjadwalan Jangka Pendek
Penjadwalan Jangka PendekPenjadwalan Jangka Pendek
Penjadwalan Jangka Pendek
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
 
Kalkulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing)
Kalkulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing)Kalkulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing)
Kalkulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing)
 

Viewers also liked

Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of MaterialTugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
Vicky Fakhrurrazi
 
Material requirements planning
Material requirements planningMaterial requirements planning
Material requirements planning
Elidad Sukardi
 
Materials requirements planning
Materials requirements planningMaterials requirements planning
Materials requirements planningjetromarquez
 
Materi kuliah manajemen industri2
Materi kuliah manajemen industri2Materi kuliah manajemen industri2
Materi kuliah manajemen industri2
Lilis Ruwetz
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandPusri Indariyah
 
BOM_003_050_059
BOM_003_050_059BOM_003_050_059
BOM_003_050_059
Kelompok_BOM
 
MO II Inventory
MO II InventoryMO II Inventory
MO II Inventory
Lilia Pascariani
 
Bahan presentasi evaluasi produksi
Bahan presentasi evaluasi produksiBahan presentasi evaluasi produksi
Bahan presentasi evaluasi produksiHikmah Madani
 
Manajemen produksi sari roti juhaeri - pasca sarjana universitas pamulang
Manajemen produksi sari roti   juhaeri - pasca sarjana universitas pamulangManajemen produksi sari roti   juhaeri - pasca sarjana universitas pamulang
Manajemen produksi sari roti juhaeri - pasca sarjana universitas pamulang
Juhaeri Susanto
 
Hasil Riset Proses Produksi Pada Sari Roti
Hasil Riset Proses Produksi Pada Sari RotiHasil Riset Proses Produksi Pada Sari Roti
Hasil Riset Proses Produksi Pada Sari Roti
Ricky A Peaceful
 
Analisis Bauran Pemasaran "SARI ROTI"
Analisis Bauran Pemasaran "SARI ROTI"Analisis Bauran Pemasaran "SARI ROTI"
Analisis Bauran Pemasaran "SARI ROTI"
sofiasudani25
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksi
PT. Prudential Life Assurance
 
Material Resource Planning
Material Resource PlanningMaterial Resource Planning
Material Resource Planning
Biswajit Ghosh
 
Material requirement planning presentation
Material requirement planning presentationMaterial requirement planning presentation
Material requirement planning presentationjhanakshah
 
Capacity Requirement Planning
Capacity Requirement PlanningCapacity Requirement Planning
Capacity Requirement Planningsenthil.G
 
Perencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksiPerencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksi
Arina Nur Laili
 

Viewers also liked (18)

Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of MaterialTugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
Tugas Kelompok Manajemen Industri - Bill Of Material
 
Material requirements planning
Material requirements planningMaterial requirements planning
Material requirements planning
 
Materials requirements planning
Materials requirements planningMaterials requirements planning
Materials requirements planning
 
Materi kuliah manajemen industri2
Materi kuliah manajemen industri2Materi kuliah manajemen industri2
Materi kuliah manajemen industri2
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demand
 
BOM_003_050_059
BOM_003_050_059BOM_003_050_059
BOM_003_050_059
 
MO II Inventory
MO II InventoryMO II Inventory
MO II Inventory
 
Bahan presentasi evaluasi produksi
Bahan presentasi evaluasi produksiBahan presentasi evaluasi produksi
Bahan presentasi evaluasi produksi
 
Rccp report
Rccp reportRccp report
Rccp report
 
Manajemen produksi sari roti juhaeri - pasca sarjana universitas pamulang
Manajemen produksi sari roti   juhaeri - pasca sarjana universitas pamulangManajemen produksi sari roti   juhaeri - pasca sarjana universitas pamulang
Manajemen produksi sari roti juhaeri - pasca sarjana universitas pamulang
 
Hasil Riset Proses Produksi Pada Sari Roti
Hasil Riset Proses Produksi Pada Sari RotiHasil Riset Proses Produksi Pada Sari Roti
Hasil Riset Proses Produksi Pada Sari Roti
 
Analisis Bauran Pemasaran "SARI ROTI"
Analisis Bauran Pemasaran "SARI ROTI"Analisis Bauran Pemasaran "SARI ROTI"
Analisis Bauran Pemasaran "SARI ROTI"
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksi
 
Material Resource Planning
Material Resource PlanningMaterial Resource Planning
Material Resource Planning
 
14. manajemen persediaan
14. manajemen persediaan14. manajemen persediaan
14. manajemen persediaan
 
Material requirement planning presentation
Material requirement planning presentationMaterial requirement planning presentation
Material requirement planning presentation
 
Capacity Requirement Planning
Capacity Requirement PlanningCapacity Requirement Planning
Capacity Requirement Planning
 
Perencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksiPerencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksi
 

Similar to Material Requirement Planning - Modul

Material requirement planning
Material requirement planningMaterial requirement planning
Material requirement planning
SMK Negeri 1 Panji Situbondo
 
ppt-pertemuan-ke-12-materi-ke-11-mrp-dan-erp.pptx
ppt-pertemuan-ke-12-materi-ke-11-mrp-dan-erp.pptxppt-pertemuan-ke-12-materi-ke-11-mrp-dan-erp.pptx
ppt-pertemuan-ke-12-materi-ke-11-mrp-dan-erp.pptx
MukDin1
 
Inventory (persediaan)
Inventory (persediaan)Inventory (persediaan)
Inventory (persediaan)
Eka Wahyuliana
 
Material requirement planning
Material requirement planningMaterial requirement planning
Material requirement planning
Brigita Haryani
 
mrp
mrpmrp
Material Requirement Planning (MRP) _Training "Effective PURCHASING MANAGEMENT"
Material Requirement Planning (MRP)  _Training "Effective PURCHASING MANAGEMENT"Material Requirement Planning (MRP)  _Training "Effective PURCHASING MANAGEMENT"
Material Requirement Planning (MRP) _Training "Effective PURCHASING MANAGEMENT"
Kanaidi ken
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi Produksi
Luthfi Nk
 
Sie04 production informationsystem
Sie04 production informationsystemSie04 production informationsystem
Sie04 production informationsystem
Arif Rahman
 
Sistem informasi manufaktur
Sistem informasi manufakturSistem informasi manufaktur
Sistem informasi manufakturgleebelle
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregat
Ghazy Haq
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregat
Ghazy Haq
 
MRP_Sistem Produksi
MRP_Sistem ProduksiMRP_Sistem Produksi
MRP_Sistem Produksi
Niko Lu
 
ukuran-lot-mrp.ppt
ukuran-lot-mrp.pptukuran-lot-mrp.ppt
ukuran-lot-mrp.ppt
jawayuna
 
Activities order costing
Activities order costingActivities order costing
Activities order costing
Athifah Ningtyas
 
Available to Promise (ATP) & Rough Cut Capacity Plan (RCCP) _ Materi Training...
Available to Promise (ATP) & Rough Cut Capacity Plan (RCCP) _ Materi Training...Available to Promise (ATP) & Rough Cut Capacity Plan (RCCP) _ Materi Training...
Available to Promise (ATP) & Rough Cut Capacity Plan (RCCP) _ Materi Training...
Kanaidi ken
 
SISTEM-INFORMASI-MANUFAKTUR.ppt
SISTEM-INFORMASI-MANUFAKTUR.pptSISTEM-INFORMASI-MANUFAKTUR.ppt
SISTEM-INFORMASI-MANUFAKTUR.ppt
ssuser625035
 
SISTEM-INFORMASI-MANUFAKTUR.ppt
SISTEM-INFORMASI-MANUFAKTUR.pptSISTEM-INFORMASI-MANUFAKTUR.ppt
SISTEM-INFORMASI-MANUFAKTUR.ppt
ssuser625035
 

Similar to Material Requirement Planning - Modul (20)

Material requirement planning
Material requirement planningMaterial requirement planning
Material requirement planning
 
Home
HomeHome
Home
 
Home
HomeHome
Home
 
ppt-pertemuan-ke-12-materi-ke-11-mrp-dan-erp.pptx
ppt-pertemuan-ke-12-materi-ke-11-mrp-dan-erp.pptxppt-pertemuan-ke-12-materi-ke-11-mrp-dan-erp.pptx
ppt-pertemuan-ke-12-materi-ke-11-mrp-dan-erp.pptx
 
Inventory (persediaan)
Inventory (persediaan)Inventory (persediaan)
Inventory (persediaan)
 
Material requirement planning
Material requirement planningMaterial requirement planning
Material requirement planning
 
mrp
mrpmrp
mrp
 
Material Requirement Planning (MRP) _Training "Effective PURCHASING MANAGEMENT"
Material Requirement Planning (MRP)  _Training "Effective PURCHASING MANAGEMENT"Material Requirement Planning (MRP)  _Training "Effective PURCHASING MANAGEMENT"
Material Requirement Planning (MRP) _Training "Effective PURCHASING MANAGEMENT"
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi Produksi
 
Tugas kwh
Tugas kwhTugas kwh
Tugas kwh
 
Sie04 production informationsystem
Sie04 production informationsystemSie04 production informationsystem
Sie04 production informationsystem
 
Sistem informasi manufaktur
Sistem informasi manufakturSistem informasi manufaktur
Sistem informasi manufaktur
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregat
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregat
 
MRP_Sistem Produksi
MRP_Sistem ProduksiMRP_Sistem Produksi
MRP_Sistem Produksi
 
ukuran-lot-mrp.ppt
ukuran-lot-mrp.pptukuran-lot-mrp.ppt
ukuran-lot-mrp.ppt
 
Activities order costing
Activities order costingActivities order costing
Activities order costing
 
Available to Promise (ATP) & Rough Cut Capacity Plan (RCCP) _ Materi Training...
Available to Promise (ATP) & Rough Cut Capacity Plan (RCCP) _ Materi Training...Available to Promise (ATP) & Rough Cut Capacity Plan (RCCP) _ Materi Training...
Available to Promise (ATP) & Rough Cut Capacity Plan (RCCP) _ Materi Training...
 
SISTEM-INFORMASI-MANUFAKTUR.ppt
SISTEM-INFORMASI-MANUFAKTUR.pptSISTEM-INFORMASI-MANUFAKTUR.ppt
SISTEM-INFORMASI-MANUFAKTUR.ppt
 
SISTEM-INFORMASI-MANUFAKTUR.ppt
SISTEM-INFORMASI-MANUFAKTUR.pptSISTEM-INFORMASI-MANUFAKTUR.ppt
SISTEM-INFORMASI-MANUFAKTUR.ppt
 

Recently uploaded

MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
UmiKalsum53666
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
PES2018Mobile
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 

Recently uploaded (11)

MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 

Material Requirement Planning - Modul

  • 1. Perencanaan Kebutuhan MaterialPerencanaan Kebutuhan Material ((Material Requirement PlanningMaterial Requirement Planning))
  • 2. Kompetensi Pokok BahasanKompetensi Pokok Bahasan Setelah mengikuti pokok bahasan ini,Setelah mengikuti pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu:mahasiswa diharapkan mampu:  Menguasai pengendalian tingkatMenguasai pengendalian tingkat persediaan sebagai kebijaksananpersediaan sebagai kebijaksanan pengawasan sistem produksi yangpengawasan sistem produksi yang berjalan.berjalan.  Menentukan perencanan kebutuhanMenentukan perencanan kebutuhan material untuk memprediksimaterial untuk memprediksi kebutuhan yang diperlukan dalamkebutuhan yang diperlukan dalam produksi.produksi.  Menentukan perencanaan produksiMenentukan perencanaan produksi atau rencana pemesanan komponenatau rencana pemesanan komponen dan material yang diperlukan.dan material yang diperlukan.
  • 3. IntroductionIntroduction  Pokok bahasan ini merupakan pokokPokok bahasan ini merupakan pokok bahasan yang menekankan padabahasan yang menekankan pada proses pengadaanproses pengadaan material/komponen dengan jenis,material/komponen dengan jenis, jumlah, dan saat yang tepat dalamjumlah, dan saat yang tepat dalam upaya pengendalian persediaan.upaya pengendalian persediaan.  Perencanaan kebutuhan material iniPerencanaan kebutuhan material ini diharapkan mampu mengendalikandiharapkan mampu mengendalikan persediaan dan meminimalkan biayapersediaan dan meminimalkan biaya persediaan, sehingga menghasilkanpersediaan, sehingga menghasilkan efisiensi produksi.efisiensi produksi.
  • 4. Material Requirement PlanningMaterial Requirement Planning (MRP)(MRP)  DefinisiDefinisi Suatu prosedur logis berupa aturan keputusanSuatu prosedur logis berupa aturan keputusan dan teknik transaksi berbasis komputer yangdan teknik transaksi berbasis komputer yang dirancang untuk menterjemahkan jadwal indukdirancang untuk menterjemahkan jadwal induk produksi menjadi “kebutuhan bersih” untukproduksi menjadi “kebutuhan bersih” untuk semuasemua itemitem..  TujuanTujuan Penjadwalan item pada saat dibutuhkan (tidakPenjadwalan item pada saat dibutuhkan (tidak lebih awal dan tidak terlambat).lebih awal dan tidak terlambat).  Item dependen dan diskritItem dependen dan diskrit  Produk kompleksProduk kompleks  Job shopJob shop  Assemble to orderAssemble to order
  • 5. Asumsi dalam MRPAsumsi dalam MRP  Lead timeLead time untuk seluruhuntuk seluruh itemitem yangyang diketahui atau dapat diperkirakan.diketahui atau dapat diperkirakan.  Setiap persediaan selalu dalam kontrol.Setiap persediaan selalu dalam kontrol.  Semua komponen untuk suatu perakitanSemua komponen untuk suatu perakitan harus tersedia pada saat suatu pesananharus tersedia pada saat suatu pesanan untuk perakitan tersebut dilakukan.untuk perakitan tersebut dilakukan.  Pengadaan dan pemakaian terhadapPengadaan dan pemakaian terhadap persediaan bersifat diskrit.persediaan bersifat diskrit.  Proses pembuatan suatuProses pembuatan suatu itemitem dengandengan itemitem yang lain bersifatyang lain bersifat idependenidependen..
  • 6. Input dan Output MRPInput dan Output MRP
  • 7. Master Production ScheduleMaster Production Schedule (MPS) (1)(MPS) (1)  MPS menentukan prosedur MRP denganMPS menentukan prosedur MRP dengan jadwal pemenuhan produk jadi.jadwal pemenuhan produk jadi.  MPS menunjukkan jumlah produksiMPS menunjukkan jumlah produksi bukanbukan demand.demand.  MPS bisa merupakan kombinasi antaraMPS bisa merupakan kombinasi antara pesanan langsung konsumen danpesanan langsung konsumen dan peramalan demand.peramalan demand.  MPS menunjukkan jumlah yang harusMPS menunjukkan jumlah yang harus diproduksi,diproduksi, bukanbukan jumlah yang bisajumlah yang bisa diproduksi.diproduksi.
  • 8. Master Production ScheduleMaster Production Schedule (MPS) (2)(MPS) (2) MPS Item Period 1 2 3 4 5 6 7 8 Clipboard 86 93 119 100 100 100 100 100 Lapboard 0 50 0 50 0 50 0 50 Lapdesk 75 120 47 20 17 10 0 0 Pencil Case 125 125 125 125 125 125 125 125
  • 9. Bill Of MaterialBill Of Material (BOM) (1)(BOM) (1)  Istilah lain dariIstilah lain dari Bill Of MaterialBill Of Material (BOM) adalah(BOM) adalah Struktur Produk.Struktur Produk.  Struktur produk berisi informasi tentangStruktur produk berisi informasi tentang hubungan antara komponen- komponen dalamhubungan antara komponen- komponen dalam suatu perakitan.suatu perakitan.
  • 10. Bill Of MaterialBill Of Material (BOM) (2)(BOM) (2)
  • 11. Dependensi Vertical dan HorizontalDependensi Vertical dan Horizontal
  • 12. Catatan persediaanCatatan persediaan  Catatan keadaan persediaanCatatan keadaan persediaan menggambarkan status semuamenggambarkan status semua itemitem yang ada dalam persediaan.yang ada dalam persediaan.  Catatan persediaan untuk keperluanCatatan persediaan untuk keperluan MRP harusMRP harus akuratakurat.. !!
  • 13. Bagaimana agar akurat?Bagaimana agar akurat?  Penyimpanan yang baik.Penyimpanan yang baik.  Bangun dan jalankan prosedurBangun dan jalankan prosedur pengambilan inventori.pengambilan inventori.  Catat transaksi inventori.Catat transaksi inventori.  Hitung secara reguler jumlah fisikHitung secara reguler jumlah fisik inventori.inventori.  Cocokkan segera bila terjadiCocokkan segera bila terjadi perbedaan antara catatan dan hasilperbedaan antara catatan dan hasil perhitungan fisik.perhitungan fisik.
  • 14. Output Sistem MRPOutput Sistem MRP  Rencana pemesanan atau rencanaRencana pemesanan atau rencana produksi yang dibuat atas dasarproduksi yang dibuat atas dasar leadlead timetime..  Merupakan tindakan pengendalianMerupakan tindakan pengendalian persediaan dan penjadwalanpersediaan dan penjadwalan produksi.produksi.
  • 15. Mekanisme MRP (1)Mekanisme MRP (1)  NettingNetting Merupakan proses perhitungan kebutuhan bersihMerupakan proses perhitungan kebutuhan bersih ((net requirementnet requirement) yang besarnya merupakan) yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor (selisih antara kebutuhan kotor (gross requirementgross requirement)) dengan jadwal penerimaan persediaan (dengan jadwal penerimaan persediaan (scheduleschedule order receiptorder receipt) dan persediaan awal yang tersedia) dan persediaan awal yang tersedia ((beginning inventorybeginning inventory).).  OffsettingOffsetting Merupakan proses yang bertujuan menentukanMerupakan proses yang bertujuan menentukan saat yang tepat untuk melakukan pemesanansaat yang tepat untuk melakukan pemesanan dalam memenuhi kebutuhan bersih.dalam memenuhi kebutuhan bersih.
  • 16. Mekanisme MRP (2)Mekanisme MRP (2)  LottingLotting Merupakan suatu proses untuk menentukanMerupakan suatu proses untuk menentukan besarnya jumlah pesanan optimal untuk setiapbesarnya jumlah pesanan optimal untuk setiap itemitem secara individual didasarkan pada hasilsecara individual didasarkan pada hasil perhitungan kebutuhan bersih yang telahperhitungan kebutuhan bersih yang telah dilakukan dari prosesdilakukan dari proses netting.netting.  Exploding/EplotionExploding/Eplotion ExplodingExploding merupakan proses perhitunganmerupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untukkebutuhan kotor untuk itemitem pada level yang lebihpada level yang lebih bawah. Perhitungan ini didasarkan padabawah. Perhitungan ini didasarkan pada pemesananpemesanan item-itemitem-item produk pada level yangproduk pada level yang lebih atas.lebih atas.
  • 18. Contoh kasus:Contoh kasus:  OrderOrder 2525  Persediaan:Persediaan: LampsLamps 33 Base assembliesBase assemblies 77 ShaftShaft 44 TubingTubing 1616 (setiap shaft(setiap shaft membutuhkanmembutuhkan 2 feet tubing)2 feet tubing)
  • 19. NettingNetting LampLamp  Permintaan kotorPermintaan kotor 2525  PersediaanPersediaan - 3- 3  Permintaan bersihPermintaan bersih 2222 Base assemblyBase assembly  Permintaan kotorPermintaan kotor 2222  PersediaanPersediaan - 7- 7  Permintaan bersihPermintaan bersih 1515 Shaft (1 per Base assembly)Shaft (1 per Base assembly)  Permintaan kotorPermintaan kotor 1515  PersediaanPersediaan - 4- 4  Permintaan bersihPermintaan bersih 1111 Tubing (2 feet per shaft assembly)Tubing (2 feet per shaft assembly)  Permintaan kotorPermintaan kotor 2222  PersediaanPersediaan - 16- 16  Permintaah bersihPermintaah bersih 66
  • 20. OffsettingOffsetting Lead time:Lead time: LampsLamps 2 minggu2 minggu Base assemblyBase assembly 1 minggu1 minggu ShaftShaft 2 minggu2 minggu TubingTubing 3 minggu3 minggu mingguminggu
  • 21. LottingLotting  Teknik yang dipergunakan dalam MRP untukTeknik yang dipergunakan dalam MRP untuk memperoleh ukuranmemperoleh ukuran LotLot pengorderan yang palingpengorderan yang paling ekonomis.ekonomis. TeknikTeknik Lot SizingLot Sizing::  Lot For LotLot For Lot (LFL)(LFL)  Least Unit CostLeast Unit Cost (LUC)(LUC)  Least Total CostLeast Total Cost (LTC)(LTC)  Part Period BalancingPart Period Balancing (PPB)(PPB)  Period Order QuantityPeriod Order Quantity (POQ)(POQ)  Economic Order QuantityEconomic Order Quantity (EOQ)(EOQ)  Fixed Periode RequirementFixed Periode Requirement (FPR)(FPR)  Fixed Order QuantityFixed Order Quantity (FOQ)(FOQ)
  • 22. MRP Chart (1)MRP Chart (1) Periode PD 1 2 3 4 5 6 7 8 Gross requirements 25 15 120 0 60 0 15 0 Scheduled receipts Projected on hand 50 25 10 0 0 0 0 0 0 Net requirements 110 60 15 Planned order receipts 110 60 15 Planned order releases 110 60 15 Lead time : 2 Ukuran lot: LFL Safety stock: 0 Inventory: 50
  • 23. MRP Chart (2)MRP Chart (2) Periode PD 1 2 3 4 5 6 7 8 Gross requirements 10 15 15 10 15 10 15 10 Scheduled receipts 2525 Projected on hand 30 20 5 15 5 15 5 15 5 Net requirements 10 10 Planned order receipts 25 25 Planned order releases 2525 2525 Lead time : 3 Ukuran lot: 25 Safety stock: 0 Inventory: 30
  • 24. Perbandingan Teknik Lotting (1)Perbandingan Teknik Lotting (1) 1. Lot for Lot (L4L)1. Lot for Lot (L4L)  Pesan sejumlah yang diperlukanPesan sejumlah yang diperlukan (tidak ada(tidak ada on hand inventoryon hand inventory).).  Mengasumsikan bahwa order dapatMengasumsikan bahwa order dapat dilakukan untuk jumlah berapapun.dilakukan untuk jumlah berapapun.  Contoh kasus, jika lead time 2,Contoh kasus, jika lead time 2, ongkos set up $ 5.75, dan ongkosongkos set up $ 5.75, dan ongkos simpan $ 0.05, maka:simpan $ 0.05, maka:
  • 25. Perbandingan Teknik Lotting (2)Perbandingan Teknik Lotting (2)  Ongkos set upOngkos set up : 9 x $ 5.75: 9 x $ 5.75 = $ 51.75= $ 51.75  Ongkos simpanOngkos simpan :: = 0= 0 ++  Ongkos totalOngkos total = $ 51.75= $ 51.75 00 11 22 33 44 55 66 77 88 99 GRGR 1212 1515 99 1717 88 1010 1616 77 1111 SRSR 1212 1515 POHPOH 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 PORecPORec 99 1717 88 1010 1616 77 1111 PORelPORel 99 1717 88 1010 1616 77 1111 PeriodePeriode
  • 26. Perbandingan Teknik Lotting (3)Perbandingan Teknik Lotting (3) 2. Least Unit Cost (LUC)2. Least Unit Cost (LUC)  Pilih ongkos per unit terkecil selamaPilih ongkos per unit terkecil selama periode berurutan.periode berurutan.  Contoh kasus, jika lead time 2,Contoh kasus, jika lead time 2, ongkos set up $ 5.75, dan ongkosongkos set up $ 5.75, dan ongkos simpan $ 0.05, maka:simpan $ 0.05, maka:
  • 27. Perbandingan Teknik Lotting (4)Perbandingan Teknik Lotting (4)  Ongkos set upOngkos set up : 2 x $ 5.75: 2 x $ 5.75 = $ 11.50= $ 11.50  Ongkos simpanOngkos simpan :: = $ 9.55= $ 9.55 ++  Ongkos totalOngkos total = $ 21.05= $ 21.05 00 11 22 33 44 55 66 77 88 99 GRGR 1212 1515 99 1717 88 1010 1616 77 1111 SRSR 5353 POHPOH 00 4141 2626 1717 00 4444 3434 1818 1111 00 PORecPORec 5252 PORelPORel 5252 PeriodePeriode
  • 28. Perbandingan Teknik Lotting (5)Perbandingan Teknik Lotting (5) Periode Jumlah Order Ongkos Set up Ongkos Simpan Ongkos Total Ongkos Per Unit 1 12 5.75 0 5.75 0.479 1 – 2 27 5.75 15 x 0.05 = 0.75 6.50 0.240 1 – 3 36 5.75 15 x 0.05 + 9 x 0.1 = 1.65 7.40 0.205 1 – 4 53 5.75 15 x 0.05 + 9 x 0.1 + 17 x 0.15 = 4.20 9.95 0.188 1 – 5 61 5.75 5.80 11.55 0.189 5 8 5.75 0 5.75 0.719 5 – 6 18 5.75 10 x 0.05 = 0.5 6.25 0.343 5 – 7 34 5.75 10 x 0.05 + 16 x 0.1 = 2.1 7.85 0.230 5 – 8 41 5.75 10 x 0.05 + 16 x 0.1 + 7 x 0.15 = 3.15 8.90 0.217 5 – 9 52 5.75 5.35 11.10 0.213
  • 29. Perbandingan Teknik Lotting (6)Perbandingan Teknik Lotting (6) 3. Least Total Cost (LTC)3. Least Total Cost (LTC)  Pilih ongkos total minimumPilih ongkos total minimum (menggabungkan kebutuhan sampai(menggabungkan kebutuhan sampai ongkos simpan mendekati ongkosongkos simpan mendekati ongkos pesan).pesan).  Contoh kasus, jika lead time 2,Contoh kasus, jika lead time 2, ongkos set up $ 5.75, dan ongkosongkos set up $ 5.75, dan ongkos simpan $ 0.05, maka:simpan $ 0.05, maka:
  • 30. Perbandingan Teknik Lotting (7)Perbandingan Teknik Lotting (7)  Ongkos set upOngkos set up : 2 x $ 5.75 = $ 11.50: 2 x $ 5.75 = $ 11.50  Ongkos simpanOngkos simpan : 179 x $ 0.05 = $ 8.95: 179 x $ 0.05 = $ 8.95 ++  Ongkos totalOngkos total = $ 20.45= $ 20.45 00 11 22 33 44 55 66 77 88 99 GRGR 1212 1515 99 1717 88 1010 1616 77 1111 SRSR 6161 POHPOH 00 4949 3434 2525 88 00 3434 1818 1111 00 PORecPORec 4444 PORelPORel 4444 PeriodePeriode
  • 31. Perbandingan Teknik Lotting (8)Perbandingan Teknik Lotting (8)  Perhitungan untuk penyelesaian LTCPerhitungan untuk penyelesaian LTC  Jadi, kebutuhan untuk periode 2 sampai 5 harus dipesan padaJadi, kebutuhan untuk periode 2 sampai 5 harus dipesan pada periode 1 adalah 12 + 15 + 9 + 17 + 8 = 61.periode 1 adalah 12 + 15 + 9 + 17 + 8 = 61.  Perhitungan yang sama akan menghasilkan pemesanan padaPerhitungan yang sama akan menghasilkan pemesanan pada periode 6 sebanyak 44.periode 6 sebanyak 44. Periode Unit Periods Carried Period Carrying Cost Kumulatif 1 12 0 12 x 0.05 x 0 = 0.00 0.00 2 15 1 15 x 0.05 x 1 = 0.75 0.75 3 9 2 9 x 0.05 x 2 = 0.90 1.65 4 17 3 17 x 0.05 x 3 = 2.55 4.20 5 8 4 8 x 0.05 x 4 = 1.60 5.80
  • 32. Perbandingan Teknik Lotting (9)Perbandingan Teknik Lotting (9) 4. Part Period Balancing (PPB)4. Part Period Balancing (PPB)  Suatu variasi LTC.Suatu variasi LTC.  Konversi ongkos pesan menjadiKonversi ongkos pesan menjadi equivalent partequivalent part periodsperiods (EPP)(EPP) EPP = s/kEPP = s/k s = ongkos pesans = ongkos pesan k = ongkos simpan per unit per periodek = ongkos simpan per unit per periode periodspart115 periodpart0.05 5.75 EPP ==
  • 33. Perbandingan Teknik Lotting (10)Perbandingan Teknik Lotting (10) Periode Kebutuhan Periods Carried Part Periods Kumulatif 1 12 0 0 0 2 15 1 15 15 3 9 2 18 33 4 17 3 51 84 5 8 4 32 116 6 10 5 50 166 116 mendekati EPP (=115)116 mendekati EPP (=115)
  • 34. MRP Chart dan Struktur Produk (1)MRP Chart dan Struktur Produk (1) Periode PD 1 2 3 4 5 6 7 8 Gross requirements 25 15 120 0 60 0 15 0 Scheduled receipts Projected on hand 50 25 10 0 0 0 0 0 0 Net requirements 110 60 15 Planned order receipts 110 60 15 Planned order releases 110 60 15 LT = 2LT = 2 KK
  • 35. MRP Chart dan Struktur Produk (2)MRP Chart dan Struktur Produk (2) Periode PD 1 2 3 4 5 6 7 8 Gross requirements 220 120 30 Scheduled receipts 3030 Projected on hand 225 35 35 0 0 0 0 0 0 Net requirements 85 30 Planned order receipts 85 30 Planned order releases 8585 3030 LT = 1LT = 1 MM
  • 36.  Merupakan perencanaanMerupakan perencanaan prioritas kapasitasprioritas kapasitas yang berperan dalam pengembangan MPS.yang berperan dalam pengembangan MPS.  RCCP melakukan validasi terhadap MPS,RCCP melakukan validasi terhadap MPS, guna menetapkan sumber-sumber spesifikguna menetapkan sumber-sumber spesifik tertentu khususnya yang diperkirakan akantertentu khususnya yang diperkirakan akan menjadi hambatan potensial adalah cukupmenjadi hambatan potensial adalah cukup untuk melaksanakan MPS (Gaspersz, 2002).untuk melaksanakan MPS (Gaspersz, 2002). Rough Cut Capacity PlanningRough Cut Capacity Planning (RCCP)(RCCP)
  • 37. Perhitungan RCCP digunakan tiga metode (Fogarty.Perhitungan RCCP digunakan tiga metode (Fogarty. Dkk, 1991):Dkk, 1991):  Capacity Planning using Overall FactorsCapacity Planning using Overall Factors (CPOF)(CPOF) Metode yang menggunakan data masa lalu untukMetode yang menggunakan data masa lalu untuk menentukanmenentukan prosentase jam produksi total padaprosentase jam produksi total pada stasiun kerja. Prosentase inistasiun kerja. Prosentase ini digunakan untukdigunakan untuk memperkirakan kapasitas kerja pada setiap stasiunmemperkirakan kapasitas kerja pada setiap stasiun kerja untuk setiap waktu jadwal induk produksi.kerja untuk setiap waktu jadwal induk produksi.  Bill of Labor ApproachBill of Labor Approach (BOLA)(BOLA) Metode yang menggunakan pendekatan daftarMetode yang menggunakan pendekatan daftar tenaga kerja menggunakan rincian data pada waktutenaga kerja menggunakan rincian data pada waktu standar untuk setiap produkstandar untuk setiap produk pada stasiun kerja.pada stasiun kerja. Metode RCCP (1)Metode RCCP (1)
  • 38.  Resources profile approachResources profile approach (RPA)(RPA) Pendekatan metode ini terdapat perbedaanPendekatan metode ini terdapat perbedaan dengan kedua metode di atas yaitu terletakdengan kedua metode di atas yaitu terletak pada alokasi jam-jam produksi mingguan padapada alokasi jam-jam produksi mingguan pada stasiun kerja individual.stasiun kerja individual. Load profileLoad profile sebagaisebagai tampilan dari kebutuhantampilan dari kebutuhan kapasitas mendatangkapasitas mendatang berdasarkan pesanan-pesanan yangberdasarkan pesanan-pesanan yang direncanakan dan dikeluarkan sepanjang suatudirencanakan dan dikeluarkan sepanjang suatu periode waktu tertentu. Perhitunganperiode waktu tertentu. Perhitungan sumberdaya kritis adalah penggunaan jamsumberdaya kritis adalah penggunaan jam mesin untuk membuat laporan kebutuhanmesin untuk membuat laporan kebutuhan kapasitas waktu dari proses produksikapasitas waktu dari proses produksi berdasarkan analisis RCCP untuk uji kelayakanberdasarkan analisis RCCP untuk uji kelayakan jadwal induk produksi.jadwal induk produksi. Metode RCCP (2)Metode RCCP (2)
  • 39.  Proses penentuan jumlah tenaga kerja danProses penentuan jumlah tenaga kerja dan mesin yang dibutuhkan untukmesin yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan produksi.menyelesaikan kegiatan produksi.  Suatu perincian membandingan kapasitasSuatu perincian membandingan kapasitas yang diperlukan oleh MRP oleh pemesananyang diperlukan oleh MRP oleh pemesanan sekarang dalam proses verifikasi yangsekarang dalam proses verifikasi yang mendasari dalam membuat suatu akhirmendasari dalam membuat suatu akhir penerimaan terhadap pengendali jadwalpenerimaan terhadap pengendali jadwal produksi (MPS) (Fogarty dkk, 1991).produksi (MPS) (Fogarty dkk, 1991). Capacity Requirement PlanningCapacity Requirement Planning (CRP)(CRP)
  • 40. Tujuan utama CRPTujuan utama CRP  Menunjukkan perbandingan antaraMenunjukkan perbandingan antara beban yang ditetapkan pada pusat-beban yang ditetapkan pada pusat- pusat kerja melalui pesanan kerjapusat kerja melalui pesanan kerja yang ada dan kapasitas dari setiapyang ada dan kapasitas dari setiap pusat kerja selama periode waktupusat kerja selama periode waktu tertentu (Garpezs, 1998).tertentu (Garpezs, 1998).
  • 41. Input CRPInput CRP  Input untuk menjalankan CRP adalahInput untuk menjalankan CRP adalah Planned order releasesPlanned order releases : merupakan salah: merupakan salah satu output dari MRP.satu output dari MRP.  CRP menerjemahkanCRP menerjemahkan Planned orderPlanned order releasesreleases menjadi jam kerja di setiapmenjadi jam kerja di setiap WorkWork centercenter dalam setiap periode.dalam setiap periode.  Informasi yang diperlukan untuk CRPInformasi yang diperlukan untuk CRP adalah:adalah: operations number, operation,operations number, operation, planned work center, possible alternateplanned work center, possible alternate work center, standard setup time,work center, standard setup time, standard run time per unit, tooling neededstandard run time per unit, tooling needed at each work center,at each work center, dan lain-lain.dan lain-lain.
  • 42. Output CRPOutput CRP  Laporan beban pusat kerja (Laporan beban pusat kerja (Work centerWork center load reportload report). Laporan ini menunjukkan). Laporan ini menunjukkan hubungan antara kapasitas dan beban.hubungan antara kapasitas dan beban.  PerbaikanPerbaikan Schedule of planned factorySchedule of planned factory order releasesorder releases. Perbaikan jadwal ini. Perbaikan jadwal ini menggambarkan bahwa output dari MRPmenggambarkan bahwa output dari MRP disesuaikan terhadapdisesuaikan terhadap Specific releaseSpecific release datesdates untukuntuk factory ordersfactory orders berdasarkanberdasarkan perhitungan keterbatasan kapasitas.perhitungan keterbatasan kapasitas.
  • 43. Metode Pengukuran Kapasitas (1)Metode Pengukuran Kapasitas (1)  Theoretical CapacityTheoretical Capacity ((Maximum CapacityMaximum Capacity)) merupakan kapasitas maksimum yangmerupakan kapasitas maksimum yang mungkin dari sistem manufakturing yangmungkin dari sistem manufakturing yang didasarkan pada asumsi mengenai adanyadidasarkan pada asumsi mengenai adanya kondisi ideal seperti: tigakondisi ideal seperti: tiga shifshif per hari,per hari, tujuh hari per minggu, tidak adatujuh hari per minggu, tidak ada downtimedowntime mesin dll.mesin dll. Theoretical capacityTheoretical capacity diukurdiukur berdasarkan pada jam kerja yang tersediaberdasarkan pada jam kerja yang tersedia untuk melakukan pekerjaan, tanpa suatuuntuk melakukan pekerjaan, tanpa suatu kesempatan untuk berhenti atau istirahat,kesempatan untuk berhenti atau istirahat, downtimedowntime mesin, atau alasan lainnya.mesin, atau alasan lainnya.
  • 44. Metode Pengukuran Kapasitas (2)Metode Pengukuran Kapasitas (2)  Demonstarted CapacityDemonstarted Capacity ((Actual CapacityActual Capacity)) merupakan tingkat output yang dapat diharapkanmerupakan tingkat output yang dapat diharapkan berdasarkan pada pengalaman, yang mengukurberdasarkan pada pengalaman, yang mengukur produksi secara aktual dari pusat kerja di waktuproduksi secara aktual dari pusat kerja di waktu lalu, yang biasanya diukur menggunakan angkalalu, yang biasanya diukur menggunakan angka rata-rata berdasarkan beban kerja normal.rata-rata berdasarkan beban kerja normal.  Rated CapacityRated Capacity ((Calculated CapacityCalculated Capacity) diukur) diukur berdasarkan penyesuaian kapasitas teoritisberdasarkan penyesuaian kapasitas teoritis dengan faktor produktivitas yang telahdengan faktor produktivitas yang telah ditentukan olehditentukan oleh Demonstrated CapacityDemonstrated Capacity. Dihitung. Dihitung melalui penggandaan waktu kerja yang tersediamelalui penggandaan waktu kerja yang tersedia dengan faktor utilisasi dan efisiensi.dengan faktor utilisasi dan efisiensi.
  • 45. KesimpulanKesimpulan 1.1. MRP merupakan prosedur yang dirancang untukMRP merupakan prosedur yang dirancang untuk menterjemahkan jadwal induk produksi menjadimenterjemahkan jadwal induk produksi menjadi kebutuhan bersih semuakebutuhan bersih semua itemitem.. 2.2. Input dari MRP adalahInput dari MRP adalah inventory record, bill ofinventory record, bill of material, master production schedulematerial, master production schedule.. 3.3. Output dari MRP adalahOutput dari MRP adalah Planned order releasePlanned order release.. 4.4. Kelancaran proses produksi (terkendalinyaKelancaran proses produksi (terkendalinya perencanaan kebutuhan material/komponen)perencanaan kebutuhan material/komponen) tidak lepas dari terintegrasinya peran MRP,tidak lepas dari terintegrasinya peran MRP, RCCP, dan CRP.RCCP, dan CRP.