Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini mahasiswa dapat:
1. Memahami definisi manajemen operasional
2. Memahami alasan mempelajari manajemen operasional.
3. Memahami asal-usul manajemen operasional.
4. Memahami kegiatan operasi dalam sektor jasa
5. Memahami produktivitas
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini mahasiswa dapat:
1. Memahami definisi manajemen operasional
2. Memahami alasan mempelajari manajemen operasional.
3. Memahami asal-usul manajemen operasional.
4. Memahami kegiatan operasi dalam sektor jasa
5. Memahami produktivitas
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. Kompetensi Pokok BahasanKompetensi Pokok Bahasan
Setelah mengikuti pokok bahasan ini,Setelah mengikuti pokok bahasan ini,
mahasiswa diharapkan mampu:mahasiswa diharapkan mampu:
Menguasai pengendalian tingkatMenguasai pengendalian tingkat
persediaan sebagai kebijaksananpersediaan sebagai kebijaksanan
pengawasan sistem produksi yangpengawasan sistem produksi yang
berjalan.berjalan.
Menentukan perencanan kebutuhanMenentukan perencanan kebutuhan
material untuk memprediksimaterial untuk memprediksi
kebutuhan yang diperlukan dalamkebutuhan yang diperlukan dalam
produksi.produksi.
Menentukan perencanaan produksiMenentukan perencanaan produksi
atau rencana pemesanan komponenatau rencana pemesanan komponen
dan material yang diperlukan.dan material yang diperlukan.
3. IntroductionIntroduction
Pokok bahasan ini merupakan pokokPokok bahasan ini merupakan pokok
bahasan yang menekankan padabahasan yang menekankan pada
proses pengadaanproses pengadaan
material/komponen dengan jenis,material/komponen dengan jenis,
jumlah, dan saat yang tepat dalamjumlah, dan saat yang tepat dalam
upaya pengendalian persediaan.upaya pengendalian persediaan.
Perencanaan kebutuhan material iniPerencanaan kebutuhan material ini
diharapkan mampu mengendalikandiharapkan mampu mengendalikan
persediaan dan meminimalkan biayapersediaan dan meminimalkan biaya
persediaan, sehingga menghasilkanpersediaan, sehingga menghasilkan
efisiensi produksi.efisiensi produksi.
4. Material Requirement PlanningMaterial Requirement Planning (MRP)(MRP)
DefinisiDefinisi
Suatu prosedur logis berupa aturan keputusanSuatu prosedur logis berupa aturan keputusan
dan teknik transaksi berbasis komputer yangdan teknik transaksi berbasis komputer yang
dirancang untuk menterjemahkan jadwal indukdirancang untuk menterjemahkan jadwal induk
produksi menjadi “kebutuhan bersih” untukproduksi menjadi “kebutuhan bersih” untuk
semuasemua itemitem..
TujuanTujuan
Penjadwalan item pada saat dibutuhkan (tidakPenjadwalan item pada saat dibutuhkan (tidak
lebih awal dan tidak terlambat).lebih awal dan tidak terlambat).
Item dependen dan diskritItem dependen dan diskrit
Produk kompleksProduk kompleks
Job shopJob shop
Assemble to orderAssemble to order
5. Asumsi dalam MRPAsumsi dalam MRP
Lead timeLead time untuk seluruhuntuk seluruh itemitem yangyang
diketahui atau dapat diperkirakan.diketahui atau dapat diperkirakan.
Setiap persediaan selalu dalam kontrol.Setiap persediaan selalu dalam kontrol.
Semua komponen untuk suatu perakitanSemua komponen untuk suatu perakitan
harus tersedia pada saat suatu pesananharus tersedia pada saat suatu pesanan
untuk perakitan tersebut dilakukan.untuk perakitan tersebut dilakukan.
Pengadaan dan pemakaian terhadapPengadaan dan pemakaian terhadap
persediaan bersifat diskrit.persediaan bersifat diskrit.
Proses pembuatan suatuProses pembuatan suatu itemitem dengandengan itemitem
yang lain bersifatyang lain bersifat idependenidependen..
7. Master Production ScheduleMaster Production Schedule (MPS) (1)(MPS) (1)
MPS menentukan prosedur MRP denganMPS menentukan prosedur MRP dengan
jadwal pemenuhan produk jadi.jadwal pemenuhan produk jadi.
MPS menunjukkan jumlah produksiMPS menunjukkan jumlah produksi bukanbukan
demand.demand.
MPS bisa merupakan kombinasi antaraMPS bisa merupakan kombinasi antara
pesanan langsung konsumen danpesanan langsung konsumen dan
peramalan demand.peramalan demand.
MPS menunjukkan jumlah yang harusMPS menunjukkan jumlah yang harus
diproduksi,diproduksi, bukanbukan jumlah yang bisajumlah yang bisa
diproduksi.diproduksi.
9. Bill Of MaterialBill Of Material (BOM) (1)(BOM) (1)
Istilah lain dariIstilah lain dari Bill Of MaterialBill Of Material (BOM) adalah(BOM) adalah
Struktur Produk.Struktur Produk.
Struktur produk berisi informasi tentangStruktur produk berisi informasi tentang
hubungan antara komponen- komponen dalamhubungan antara komponen- komponen dalam
suatu perakitan.suatu perakitan.
12. Catatan persediaanCatatan persediaan
Catatan keadaan persediaanCatatan keadaan persediaan
menggambarkan status semuamenggambarkan status semua itemitem
yang ada dalam persediaan.yang ada dalam persediaan.
Catatan persediaan untuk keperluanCatatan persediaan untuk keperluan
MRP harusMRP harus akuratakurat..
!!
13. Bagaimana agar akurat?Bagaimana agar akurat?
Penyimpanan yang baik.Penyimpanan yang baik.
Bangun dan jalankan prosedurBangun dan jalankan prosedur
pengambilan inventori.pengambilan inventori.
Catat transaksi inventori.Catat transaksi inventori.
Hitung secara reguler jumlah fisikHitung secara reguler jumlah fisik
inventori.inventori.
Cocokkan segera bila terjadiCocokkan segera bila terjadi
perbedaan antara catatan dan hasilperbedaan antara catatan dan hasil
perhitungan fisik.perhitungan fisik.
14. Output Sistem MRPOutput Sistem MRP
Rencana pemesanan atau rencanaRencana pemesanan atau rencana
produksi yang dibuat atas dasarproduksi yang dibuat atas dasar leadlead
timetime..
Merupakan tindakan pengendalianMerupakan tindakan pengendalian
persediaan dan penjadwalanpersediaan dan penjadwalan
produksi.produksi.
15. Mekanisme MRP (1)Mekanisme MRP (1)
NettingNetting
Merupakan proses perhitungan kebutuhan bersihMerupakan proses perhitungan kebutuhan bersih
((net requirementnet requirement) yang besarnya merupakan) yang besarnya merupakan
selisih antara kebutuhan kotor (selisih antara kebutuhan kotor (gross requirementgross requirement))
dengan jadwal penerimaan persediaan (dengan jadwal penerimaan persediaan (scheduleschedule
order receiptorder receipt) dan persediaan awal yang tersedia) dan persediaan awal yang tersedia
((beginning inventorybeginning inventory).).
OffsettingOffsetting
Merupakan proses yang bertujuan menentukanMerupakan proses yang bertujuan menentukan
saat yang tepat untuk melakukan pemesanansaat yang tepat untuk melakukan pemesanan
dalam memenuhi kebutuhan bersih.dalam memenuhi kebutuhan bersih.
16. Mekanisme MRP (2)Mekanisme MRP (2)
LottingLotting
Merupakan suatu proses untuk menentukanMerupakan suatu proses untuk menentukan
besarnya jumlah pesanan optimal untuk setiapbesarnya jumlah pesanan optimal untuk setiap
itemitem secara individual didasarkan pada hasilsecara individual didasarkan pada hasil
perhitungan kebutuhan bersih yang telahperhitungan kebutuhan bersih yang telah
dilakukan dari prosesdilakukan dari proses netting.netting.
Exploding/EplotionExploding/Eplotion
ExplodingExploding merupakan proses perhitunganmerupakan proses perhitungan
kebutuhan kotor untukkebutuhan kotor untuk itemitem pada level yang lebihpada level yang lebih
bawah. Perhitungan ini didasarkan padabawah. Perhitungan ini didasarkan pada
pemesananpemesanan item-itemitem-item produk pada level yangproduk pada level yang
lebih atas.lebih atas.
21. LottingLotting
Teknik yang dipergunakan dalam MRP untukTeknik yang dipergunakan dalam MRP untuk
memperoleh ukuranmemperoleh ukuran LotLot pengorderan yang palingpengorderan yang paling
ekonomis.ekonomis.
TeknikTeknik Lot SizingLot Sizing::
Lot For LotLot For Lot (LFL)(LFL)
Least Unit CostLeast Unit Cost (LUC)(LUC)
Least Total CostLeast Total Cost (LTC)(LTC)
Part Period BalancingPart Period Balancing (PPB)(PPB)
Period Order QuantityPeriod Order Quantity (POQ)(POQ)
Economic Order QuantityEconomic Order Quantity (EOQ)(EOQ)
Fixed Periode RequirementFixed Periode Requirement (FPR)(FPR)
Fixed Order QuantityFixed Order Quantity (FOQ)(FOQ)
22. MRP Chart (1)MRP Chart (1)
Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross requirements 25 15 120 0 60 0 15 0
Scheduled receipts
Projected on hand 50 25 10 0 0 0 0 0 0
Net requirements 110 60 15
Planned order receipts 110 60 15
Planned order releases 110 60 15
Lead time : 2
Ukuran lot: LFL
Safety stock: 0
Inventory: 50
23. MRP Chart (2)MRP Chart (2)
Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross requirements 10 15 15 10 15 10 15 10
Scheduled receipts 2525
Projected on hand 30 20 5 15 5 15 5 15 5
Net requirements 10 10
Planned order receipts 25 25
Planned order releases 2525 2525
Lead time : 3
Ukuran lot: 25
Safety stock: 0
Inventory: 30
24. Perbandingan Teknik Lotting (1)Perbandingan Teknik Lotting (1)
1. Lot for Lot (L4L)1. Lot for Lot (L4L)
Pesan sejumlah yang diperlukanPesan sejumlah yang diperlukan
(tidak ada(tidak ada on hand inventoryon hand inventory).).
Mengasumsikan bahwa order dapatMengasumsikan bahwa order dapat
dilakukan untuk jumlah berapapun.dilakukan untuk jumlah berapapun.
Contoh kasus, jika lead time 2,Contoh kasus, jika lead time 2,
ongkos set up $ 5.75, dan ongkosongkos set up $ 5.75, dan ongkos
simpan $ 0.05, maka:simpan $ 0.05, maka:
26. Perbandingan Teknik Lotting (3)Perbandingan Teknik Lotting (3)
2. Least Unit Cost (LUC)2. Least Unit Cost (LUC)
Pilih ongkos per unit terkecil selamaPilih ongkos per unit terkecil selama
periode berurutan.periode berurutan.
Contoh kasus, jika lead time 2,Contoh kasus, jika lead time 2,
ongkos set up $ 5.75, dan ongkosongkos set up $ 5.75, dan ongkos
simpan $ 0.05, maka:simpan $ 0.05, maka:
28. Perbandingan Teknik Lotting (5)Perbandingan Teknik Lotting (5)
Periode Jumlah
Order
Ongkos
Set up
Ongkos
Simpan
Ongkos
Total
Ongkos
Per Unit
1 12 5.75 0 5.75 0.479
1 – 2 27 5.75 15 x 0.05 = 0.75 6.50 0.240
1 – 3 36 5.75 15 x 0.05 + 9 x 0.1
= 1.65
7.40 0.205
1 – 4 53 5.75 15 x 0.05 + 9 x 0.1 +
17 x 0.15 = 4.20
9.95 0.188
1 – 5 61 5.75 5.80 11.55 0.189
5 8 5.75 0 5.75 0.719
5 – 6 18 5.75 10 x 0.05 = 0.5 6.25 0.343
5 – 7 34 5.75 10 x 0.05 + 16 x 0.1
= 2.1
7.85 0.230
5 – 8 41 5.75 10 x 0.05 + 16 x 0.1 +
7 x 0.15 = 3.15
8.90 0.217
5 – 9 52 5.75 5.35 11.10 0.213
29. Perbandingan Teknik Lotting (6)Perbandingan Teknik Lotting (6)
3. Least Total Cost (LTC)3. Least Total Cost (LTC)
Pilih ongkos total minimumPilih ongkos total minimum
(menggabungkan kebutuhan sampai(menggabungkan kebutuhan sampai
ongkos simpan mendekati ongkosongkos simpan mendekati ongkos
pesan).pesan).
Contoh kasus, jika lead time 2,Contoh kasus, jika lead time 2,
ongkos set up $ 5.75, dan ongkosongkos set up $ 5.75, dan ongkos
simpan $ 0.05, maka:simpan $ 0.05, maka:
30. Perbandingan Teknik Lotting (7)Perbandingan Teknik Lotting (7)
Ongkos set upOngkos set up : 2 x $ 5.75 = $ 11.50: 2 x $ 5.75 = $ 11.50
Ongkos simpanOngkos simpan : 179 x $ 0.05 = $ 8.95: 179 x $ 0.05 = $ 8.95
++
Ongkos totalOngkos total = $ 20.45= $ 20.45
00 11 22 33 44 55 66 77 88 99
GRGR 1212 1515 99 1717 88 1010 1616 77 1111
SRSR 6161
POHPOH 00 4949 3434 2525 88 00 3434 1818 1111 00
PORecPORec 4444
PORelPORel 4444
PeriodePeriode
31. Perbandingan Teknik Lotting (8)Perbandingan Teknik Lotting (8)
Perhitungan untuk penyelesaian LTCPerhitungan untuk penyelesaian LTC
Jadi, kebutuhan untuk periode 2 sampai 5 harus dipesan padaJadi, kebutuhan untuk periode 2 sampai 5 harus dipesan pada
periode 1 adalah 12 + 15 + 9 + 17 + 8 = 61.periode 1 adalah 12 + 15 + 9 + 17 + 8 = 61.
Perhitungan yang sama akan menghasilkan pemesanan padaPerhitungan yang sama akan menghasilkan pemesanan pada
periode 6 sebanyak 44.periode 6 sebanyak 44.
Periode Unit Periods
Carried
Period Carrying Cost Kumulatif
1 12 0 12 x 0.05 x 0 = 0.00 0.00
2 15 1 15 x 0.05 x 1 = 0.75 0.75
3 9 2 9 x 0.05 x 2 = 0.90 1.65
4 17 3 17 x 0.05 x 3 = 2.55 4.20
5 8 4 8 x 0.05 x 4 = 1.60 5.80
32. Perbandingan Teknik Lotting (9)Perbandingan Teknik Lotting (9)
4. Part Period Balancing (PPB)4. Part Period Balancing (PPB)
Suatu variasi LTC.Suatu variasi LTC.
Konversi ongkos pesan menjadiKonversi ongkos pesan menjadi equivalent partequivalent part
periodsperiods (EPP)(EPP)
EPP = s/kEPP = s/k
s = ongkos pesans = ongkos pesan
k = ongkos simpan per unit per periodek = ongkos simpan per unit per periode
periodspart115
periodpart0.05
5.75
EPP ==
33. Perbandingan Teknik Lotting (10)Perbandingan Teknik Lotting (10)
Periode Kebutuhan Periods
Carried
Part Periods Kumulatif
1 12 0 0 0
2 15 1 15 15
3 9 2 18 33
4 17 3 51 84
5 8 4 32 116
6 10 5 50 166
116 mendekati EPP (=115)116 mendekati EPP (=115)
34. MRP Chart dan Struktur Produk (1)MRP Chart dan Struktur Produk (1)
Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross requirements 25 15 120 0 60 0 15 0
Scheduled receipts
Projected on hand 50 25 10 0 0 0 0 0 0
Net requirements 110 60 15
Planned order receipts 110 60 15
Planned order releases 110 60 15
LT = 2LT = 2 KK
35. MRP Chart dan Struktur Produk (2)MRP Chart dan Struktur Produk (2)
Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross requirements 220 120 30
Scheduled receipts 3030
Projected on hand 225 35 35 0 0 0 0 0 0
Net requirements 85 30
Planned order receipts 85 30
Planned order releases 8585 3030
LT = 1LT = 1 MM
36. Merupakan perencanaanMerupakan perencanaan prioritas kapasitasprioritas kapasitas
yang berperan dalam pengembangan MPS.yang berperan dalam pengembangan MPS.
RCCP melakukan validasi terhadap MPS,RCCP melakukan validasi terhadap MPS,
guna menetapkan sumber-sumber spesifikguna menetapkan sumber-sumber spesifik
tertentu khususnya yang diperkirakan akantertentu khususnya yang diperkirakan akan
menjadi hambatan potensial adalah cukupmenjadi hambatan potensial adalah cukup
untuk melaksanakan MPS (Gaspersz, 2002).untuk melaksanakan MPS (Gaspersz, 2002).
Rough Cut Capacity PlanningRough Cut Capacity Planning (RCCP)(RCCP)
37. Perhitungan RCCP digunakan tiga metode (Fogarty.Perhitungan RCCP digunakan tiga metode (Fogarty.
Dkk, 1991):Dkk, 1991):
Capacity Planning using Overall FactorsCapacity Planning using Overall Factors (CPOF)(CPOF)
Metode yang menggunakan data masa lalu untukMetode yang menggunakan data masa lalu untuk
menentukanmenentukan prosentase jam produksi total padaprosentase jam produksi total pada
stasiun kerja. Prosentase inistasiun kerja. Prosentase ini digunakan untukdigunakan untuk
memperkirakan kapasitas kerja pada setiap stasiunmemperkirakan kapasitas kerja pada setiap stasiun
kerja untuk setiap waktu jadwal induk produksi.kerja untuk setiap waktu jadwal induk produksi.
Bill of Labor ApproachBill of Labor Approach (BOLA)(BOLA)
Metode yang menggunakan pendekatan daftarMetode yang menggunakan pendekatan daftar
tenaga kerja menggunakan rincian data pada waktutenaga kerja menggunakan rincian data pada waktu
standar untuk setiap produkstandar untuk setiap produk pada stasiun kerja.pada stasiun kerja.
Metode RCCP (1)Metode RCCP (1)
38. Resources profile approachResources profile approach (RPA)(RPA)
Pendekatan metode ini terdapat perbedaanPendekatan metode ini terdapat perbedaan
dengan kedua metode di atas yaitu terletakdengan kedua metode di atas yaitu terletak
pada alokasi jam-jam produksi mingguan padapada alokasi jam-jam produksi mingguan pada
stasiun kerja individual.stasiun kerja individual. Load profileLoad profile sebagaisebagai
tampilan dari kebutuhantampilan dari kebutuhan kapasitas mendatangkapasitas mendatang
berdasarkan pesanan-pesanan yangberdasarkan pesanan-pesanan yang
direncanakan dan dikeluarkan sepanjang suatudirencanakan dan dikeluarkan sepanjang suatu
periode waktu tertentu. Perhitunganperiode waktu tertentu. Perhitungan
sumberdaya kritis adalah penggunaan jamsumberdaya kritis adalah penggunaan jam
mesin untuk membuat laporan kebutuhanmesin untuk membuat laporan kebutuhan
kapasitas waktu dari proses produksikapasitas waktu dari proses produksi
berdasarkan analisis RCCP untuk uji kelayakanberdasarkan analisis RCCP untuk uji kelayakan
jadwal induk produksi.jadwal induk produksi.
Metode RCCP (2)Metode RCCP (2)
39. Proses penentuan jumlah tenaga kerja danProses penentuan jumlah tenaga kerja dan
mesin yang dibutuhkan untukmesin yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan kegiatan produksi.menyelesaikan kegiatan produksi.
Suatu perincian membandingan kapasitasSuatu perincian membandingan kapasitas
yang diperlukan oleh MRP oleh pemesananyang diperlukan oleh MRP oleh pemesanan
sekarang dalam proses verifikasi yangsekarang dalam proses verifikasi yang
mendasari dalam membuat suatu akhirmendasari dalam membuat suatu akhir
penerimaan terhadap pengendali jadwalpenerimaan terhadap pengendali jadwal
produksi (MPS) (Fogarty dkk, 1991).produksi (MPS) (Fogarty dkk, 1991).
Capacity Requirement PlanningCapacity Requirement Planning (CRP)(CRP)
40. Tujuan utama CRPTujuan utama CRP
Menunjukkan perbandingan antaraMenunjukkan perbandingan antara
beban yang ditetapkan pada pusat-beban yang ditetapkan pada pusat-
pusat kerja melalui pesanan kerjapusat kerja melalui pesanan kerja
yang ada dan kapasitas dari setiapyang ada dan kapasitas dari setiap
pusat kerja selama periode waktupusat kerja selama periode waktu
tertentu (Garpezs, 1998).tertentu (Garpezs, 1998).
41. Input CRPInput CRP
Input untuk menjalankan CRP adalahInput untuk menjalankan CRP adalah
Planned order releasesPlanned order releases : merupakan salah: merupakan salah
satu output dari MRP.satu output dari MRP.
CRP menerjemahkanCRP menerjemahkan Planned orderPlanned order
releasesreleases menjadi jam kerja di setiapmenjadi jam kerja di setiap WorkWork
centercenter dalam setiap periode.dalam setiap periode.
Informasi yang diperlukan untuk CRPInformasi yang diperlukan untuk CRP
adalah:adalah: operations number, operation,operations number, operation,
planned work center, possible alternateplanned work center, possible alternate
work center, standard setup time,work center, standard setup time,
standard run time per unit, tooling neededstandard run time per unit, tooling needed
at each work center,at each work center, dan lain-lain.dan lain-lain.
42. Output CRPOutput CRP
Laporan beban pusat kerja (Laporan beban pusat kerja (Work centerWork center
load reportload report). Laporan ini menunjukkan). Laporan ini menunjukkan
hubungan antara kapasitas dan beban.hubungan antara kapasitas dan beban.
PerbaikanPerbaikan Schedule of planned factorySchedule of planned factory
order releasesorder releases. Perbaikan jadwal ini. Perbaikan jadwal ini
menggambarkan bahwa output dari MRPmenggambarkan bahwa output dari MRP
disesuaikan terhadapdisesuaikan terhadap Specific releaseSpecific release
datesdates untukuntuk factory ordersfactory orders berdasarkanberdasarkan
perhitungan keterbatasan kapasitas.perhitungan keterbatasan kapasitas.
43. Metode Pengukuran Kapasitas (1)Metode Pengukuran Kapasitas (1)
Theoretical CapacityTheoretical Capacity ((Maximum CapacityMaximum Capacity))
merupakan kapasitas maksimum yangmerupakan kapasitas maksimum yang
mungkin dari sistem manufakturing yangmungkin dari sistem manufakturing yang
didasarkan pada asumsi mengenai adanyadidasarkan pada asumsi mengenai adanya
kondisi ideal seperti: tigakondisi ideal seperti: tiga shifshif per hari,per hari,
tujuh hari per minggu, tidak adatujuh hari per minggu, tidak ada downtimedowntime
mesin dll.mesin dll. Theoretical capacityTheoretical capacity diukurdiukur
berdasarkan pada jam kerja yang tersediaberdasarkan pada jam kerja yang tersedia
untuk melakukan pekerjaan, tanpa suatuuntuk melakukan pekerjaan, tanpa suatu
kesempatan untuk berhenti atau istirahat,kesempatan untuk berhenti atau istirahat,
downtimedowntime mesin, atau alasan lainnya.mesin, atau alasan lainnya.
44. Metode Pengukuran Kapasitas (2)Metode Pengukuran Kapasitas (2)
Demonstarted CapacityDemonstarted Capacity ((Actual CapacityActual Capacity))
merupakan tingkat output yang dapat diharapkanmerupakan tingkat output yang dapat diharapkan
berdasarkan pada pengalaman, yang mengukurberdasarkan pada pengalaman, yang mengukur
produksi secara aktual dari pusat kerja di waktuproduksi secara aktual dari pusat kerja di waktu
lalu, yang biasanya diukur menggunakan angkalalu, yang biasanya diukur menggunakan angka
rata-rata berdasarkan beban kerja normal.rata-rata berdasarkan beban kerja normal.
Rated CapacityRated Capacity ((Calculated CapacityCalculated Capacity) diukur) diukur
berdasarkan penyesuaian kapasitas teoritisberdasarkan penyesuaian kapasitas teoritis
dengan faktor produktivitas yang telahdengan faktor produktivitas yang telah
ditentukan olehditentukan oleh Demonstrated CapacityDemonstrated Capacity. Dihitung. Dihitung
melalui penggandaan waktu kerja yang tersediamelalui penggandaan waktu kerja yang tersedia
dengan faktor utilisasi dan efisiensi.dengan faktor utilisasi dan efisiensi.
45. KesimpulanKesimpulan
1.1. MRP merupakan prosedur yang dirancang untukMRP merupakan prosedur yang dirancang untuk
menterjemahkan jadwal induk produksi menjadimenterjemahkan jadwal induk produksi menjadi
kebutuhan bersih semuakebutuhan bersih semua itemitem..
2.2. Input dari MRP adalahInput dari MRP adalah inventory record, bill ofinventory record, bill of
material, master production schedulematerial, master production schedule..
3.3. Output dari MRP adalahOutput dari MRP adalah Planned order releasePlanned order release..
4.4. Kelancaran proses produksi (terkendalinyaKelancaran proses produksi (terkendalinya
perencanaan kebutuhan material/komponen)perencanaan kebutuhan material/komponen)
tidak lepas dari terintegrasinya peran MRP,tidak lepas dari terintegrasinya peran MRP,
RCCP, dan CRP.RCCP, dan CRP.