Profile Business of Unilever Indonesia
1. History
2.Business Coverage
3.Vision/Mission
4.Organization
5.Customers
6.Competitors
7.Supply chain proses
*please request to download this*
thanks,
Profile Business of Unilever Indonesia
1. History
2.Business Coverage
3.Vision/Mission
4.Organization
5.Customers
6.Competitors
7.Supply chain proses
*please request to download this*
thanks,
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Menurut O’Brien (2005) sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Sistem informasi juga merupakan suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Imbar dan Haryani, 2008). Informasi di dalam sebuah perusahaan sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan.
Pengertian Managemen rantai supply
Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management) adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen.
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTMuhammad Rafi Kambara
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
• Konsep Supply Chain adalah sistem yang memungkinkan perpindahan barang dari produsen agar hal-hal seperti keterlambatan penyampaian, salah barang, dsb bisa dikurangi atau tidak terjadi. • Konsep lama logistik : sebagai persoalan intern perusahaan dan pemecahannya diutamakan pada pemecahan intern perusahaan. • Konsep baru logistik : dilihat sebagai masalah yang lebih luas sejak dari bahan dasar samapai barang jadi yang dipakai oleh konsumen akhir, sehingga merupakan mata rantai penyediaan barang. • Pengertian SCM menurut para ahli :
Membahas mengenai Managemen Rantai Pasokan, Penyusunan Jadwal Kerja, Sistem Tepat Waktu ( JIT ), & Perencanaan Agregat Jangka Pendek dan Jangka Menengah
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. “SUPPLY CHAIN MANAGEMENT”
Oleh :
Thoriq Anugrah F. P. 1201110191
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
2014
2. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Pengertian SCM (Supply Chain Management)
Ada beberapa sumber yang mendefinisikan SCM (Supply Chain Management), berikut ini
diantaranya :
1. SCM (Supply Chain Management) adalah konsep atau mekanisme untuk meningkatkan
produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi dan
aliran kuantitas bahan.
2. Supply Chain Management adalah koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan
antara perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai suplai bisa juga berarti seluruh jenis
kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang
produk yang sudah dipakai.
3. Supply chain Management dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk
entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari
bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada konsumen akhir. Menyimak dari
definisi ini, maka suatu supply chain terdiri dari perusahaan yang mengangkat bahan baku
dari bumi/alam, perusahaan yang mentransformasikan bahan baku menjadi bahan setengah
jadi atau komponen, supplier bahan-bahan pendukung produk, perusahaan perakitan,
distributor, dan retailer yang menjual barang tersebut ke konsumen akhir. Dengan definisi ini
tidak jarang supply chain juga banyak diasosiasikan dengan suatu jaringan value adding
activities.
Keunggulan kompetitif dari SCM adalah bagaimana ia mampu me-manage aliran barang atau
produk dalam suatu rantai supply. Dengan kata lain, model SCM mengaplikasikan bagaimana
suatu jaringan kegiatan produksi dan distribusi dari suatu perusahaan dapat bekerja bersama-sama
untuk memenuhi tuntutan konsumen.
Tujuan utama dari SCM adalah:
1. penyerahan / pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen
2. mengurangi biaya
3. meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain (bukan hanya satu perusahaan)
4. mengurangi waktu
5. memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi
3. Komponen SCM dan Teknologi
Sistem SCM memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Aliran informasi bergerak sangat cepat dan akurat antara elemen jaringan supply chain
seperti: Pabrik, Suppliers, Pusat distribusi, Konsumen, dan sebagainya).
2. Informasi bergerak sangat cepat untuk menanggapi perpindahan produk
3. Setiap elemen dapat mengatur dirinya
4. Terjadi integrasi dalam proses permintaan dan penyelesaian produk
5. Kemampuan internet.
Peralatan fungsional yang dimiliki sistem SCM adalah:
· Demand management/forecasting
Perangkat peralatan dengan menggunakan teknik-teknik peramalan secara statistik. Perangkat
ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil peramalan yang lebih akurat.
· Advanced planning and scheduling
Suatu peralatan dalam rangka menciptakan taktik perencanaan, jangka menengah dan
panjang berikut keputusan-keputusan menyangkut sumber yang harus diambil dalam rangka
melengkapi jaringan supply
· Transportation management
Suatu fungsi yang berkaitan dengan proses pendisitribusian produk dalam supply chain
· Distribution and deployment
Suatu alat perencanaan yang menyeimbangkan dan mengoptimalkan jaringan distribusi pada
waktu yang diperlukan. Dalam hal ini, Vendor Managed Invetory dijadikan pertimbangan
dalam rangka optimalisasi.
· Production planning
Perencanaan produksi dan jadwal penjualan menggunakan taraf yang dinamis dan teknik
yang optimal.
· Available to-promise
Tanggapan yang cepat dengan mempertimbangkan alokasi, produksi dan kapasitas
transportasi serta biaya dalam keseluruhan rantai supply .
· Supply chain modeler
4. Perangkat dalam bentuk model yang dapat digunakan secara mudah guna mengarahkan serta
mengontrol rantai supply. Melalui model ini, mekanisme kerja dari konsep supply chain
dapat diamati.
· Optimizer
The optimizer ibarat jantung dari sistem supply chain management. Dalamnya terkandung:
linear & integer programming, non-linear programming, heuristics and genetic algorithm.
Genetic algorithm adalah suatu computing technology yang mampu mencari serta
menghasilkan solusi terbaik atas jutaan kemungkinan kombinasi atas setiap parameter yang
digunakan
Permasalahan yang biasa terjadi pada Supply Chain Management adalah :
1. Distribusi Konfigurasi Jaringan: Jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi, pusat
distribusi ( distribution centre/D.C.), gudang dan pelanggan.
2. Strategi Distribusi: Sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung, Berlabuh silang,
strategi menarik atau mendorong, logistik orang ke tiga.
3. Informasi: Sistem terintregasi dan proses melalui rantai suplai untuk membagi informasi
berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris dan transportasi dsb.
4. Manajemen Inventaris: Kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barang mentah, proses
kerja, dan barang jadi.
5. Aliran dana: Mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar dana melewati
entitas didalam rantai suplai.
Upaya mengintegrasikan kemampuan supply chain management dan e-Commerce.
• Information flow – klien memiliki akses terbatas menyangkut perkembangan produk atau
pesanan pelanggan dalam supply chain. Pelanggan SerCom tergantung pada laporan yang
dibuat secara manual setiap bulan dikirim melalui faks dan e-mail. Aliran informasi menjadi
sesuatu yang sangat penting di masa datang, terutama jika dikaitkan dengan program
fulfillment yang kompleks.
• Fulfillment – ketika pesanan terus meningkat, baik jumlah maupun kompleksitasnya, sistem
yang ada sekarang ini tak lagi mampu mengatasi berbagai kebutuhan tersebut. Pesanan dalam
5. jumlah besar cenderung menurun, sedang permintaannya mengikuti perkembangan
kebutuhan. Saat ini, tak ada fasilitas yang mampu memantau dan mengelola status pesanan
dalam supply chain.
• Web based ordering – semua pesanan ditangani melalui EDI (Electronic Data Interchange),
faks atau telepon. SerCom perlu menyediakan layanan pemesanan yang canggih untuk para
pelanggan dan menyediakan fasilitas ESD.
• Perpaduan antara pelanggan dan pemasok perlu terus ditingkatkan untuk memperbaiki
efisiensi dan komunikasi.
Saat ini konsumen menjadi semakin kritis, mereka menuntut penyediaan produk secara tepat
tempat, tepat waktu. Perusahaan manufaktur yang antisipatif akan hal tersebut akan
mendapatkan pelanggan sedangkan yang tidak antisipatif akan kehilangan pelanggan. Supply
chain management menjadi satu solusi terbaik untuk memperbaiki tingkat produktivitas
antara perusahaan-perusahaan yang berbeda.
6. jumlah besar cenderung menurun, sedang permintaannya mengikuti perkembangan
kebutuhan. Saat ini, tak ada fasilitas yang mampu memantau dan mengelola status pesanan
dalam supply chain.
• Web based ordering – semua pesanan ditangani melalui EDI (Electronic Data Interchange),
faks atau telepon. SerCom perlu menyediakan layanan pemesanan yang canggih untuk para
pelanggan dan menyediakan fasilitas ESD.
• Perpaduan antara pelanggan dan pemasok perlu terus ditingkatkan untuk memperbaiki
efisiensi dan komunikasi.
Saat ini konsumen menjadi semakin kritis, mereka menuntut penyediaan produk secara tepat
tempat, tepat waktu. Perusahaan manufaktur yang antisipatif akan hal tersebut akan
mendapatkan pelanggan sedangkan yang tidak antisipatif akan kehilangan pelanggan. Supply
chain management menjadi satu solusi terbaik untuk memperbaiki tingkat produktivitas
antara perusahaan-perusahaan yang berbeda.