Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi. Mata kuliah ini membahas tentang peranti keras, peranti lunak, komunikasi, dan jenis-jenis jaringan komputer.
Sim, dimas luhur, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, implementasi sistem informasi...
Sim, dimas luhur, prof. dr. ir. hapzi ali,mm,cma,sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas mercubuana 2017
1. Nama : Dimas Luhur
NIM : 43116110145
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA.
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manjamen
Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi
Dalam dunia sumber daya Komputasi dan Komuniskasi kita akan mempelajari beberapa hal di bawah ini:
1. Peranti keras
2. Alat – alat komputasi pribadi
3. Peranti lunak
4. Komunikasi
5. Jenis – jenis jaringan
PERANTI KERAS
Fitur yang menjadi perhatian kita dalam peranti keras adalah prosecor, memory, ruang penyimpanan, alat-
alat input dan output, serta multimedia
Prosesor (yang disebut pula sebagai unit pemroses pusat atau central processing unit – CPU) adalah tempat
di mana pemrosesan data dilakukan.
Memori yang disebut juga ruang penyimpanan primer atau random acces memory (RAM), mengacu pada
area penyimpanan yang terdapat pada papan sikuti komputer. Memori adalah barang yang rentan karena
isinya akan hilang ketika daya komputer di matikan. Memori di dalam sebuah komputer sangatlah cepat jika
dibandingkan dengan mengakses data di sebuah alat penyimpanan, seperti sebuah disk.
Ruang penyimpanan adalah ruang penyimpanan yang terpasang secara permanen di dalam komputer.
Alat-alat input dan output, komputer tidak akan banyak berguna tanpa alat-alat input dan output. Data yang
diterima dari manusia mengacu pada input yang diisi oleh seseorang yang mengetik pada sebuah keyboard,
menekan mouse,menyentuh monitor, berbicara ke microfon, atau interaksi lain yang serupa. Dua alat output
yang paling dikenal adalah layar komputer, yang terkadang disebut monitor dan printer.
Multimedia adalah evolusi utama alat input dan output, penggunaan lebih dari satu media pada saat yang
sama.
2. ALAT-ALAT KOMPUTASI PRIBADI
Komputasi pribadi telah lama dihubung-hubungkan dengan komputer mikro. Komputer mikro saat
muncul pertama kali bukan tergabung dalam suatu jaringan, setiap pengguna komputer mikro menggunakan
sumber daya ini hanya untuk keperluan komputasi pribadinya saja. Kini masing-masing pengguna sebuah
komputer mikro dapat berbagai file, printer, dan sumber daya lainnya ketika terhubung oleh satu jaringan.
Telepon selular dengan pesan dan video interakti
Telepon selular cerdas
Jaringan rumah
Keamanan komputasi rumah
PERANTI LUNAK
Terdapat dua jenis dasar peranti lunak: peranti lunak sistem dan aplikasi. Peranti lunak sistem
dibutuhkan untuk menggunakan komputer, sedangkan peranti lunak aplikasi memproses data pengguna.
Peranti lunak aplikasi dapat diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibuat sesuai pesanan untuk pengguna
tertentu.
· Peranti lunak sistem (system software) menjalankan tugas-tugas mendasar yang dibutuhkan oleh
seluruh pengguna dari satu komputer tertentu.
· Peranti lunak aplikasi, ketika komputer pertama dikembangkan, bahasa pemrograman masih belum
ada. Programer akan memasukkan serangkaian angka nol dan satu ke dalam memori komputer untuk
mengendalikan operasinya.
KOMUNIKASI
Kecepatan transmisi data antarkomputer yang berlangsung melalui sistem telepon publik sering kali
lebih lambat daripada ketika komputer tersambung melalui jaringannya sendiri.
· Koneksi publik. Seseorang yang menggunakan sistem telepon tetap dapat memahami komunikasi
bahkan ketika saluran tersebut memiliki suara statis atau suara berdengung, sedangkan komputer
membutuhkan koneksi yang sangat dapat diandalkan.
· Saluran pribadi adalah suatu sirkuit yang selalu terbuka untuk lalu lintas komunikasi Anda.
3. · Jaringan pribadi maya adalah jawaban dari pertanyaan diatas. Untuk mengimplementasikan jaringan
pribadi maya organisasi perlu mengadakan kontark dengan penyedia layanan internet yang menggunakan
peranti lunak tunneling.
· Komunikasi-Jaringan. Interkoneksi sistem terbuka terdiri atas sebuah model tujuh lapisan.
Tingkat-tingkat dirinci sehingga fungsi yang tepat dari masing-masing lapisan komunikasi dapat
didefinisikan dengan jelas.
· Protokol untuk komunikasi komputer. Komputer awalnya tidak dirancang untuk berbagi data
dengan komputer lainnya, dan hanya dengan terminal-terminal. Terminal adalah suatu alat yang tidak
memiliki ruang penyimpanan atau prosessor, terminal hanya menyediakan alat memasukkan dan
menampilkan data bagi komputer.
· Paket adalah satu bagian dari data total yang akan dikomunikasikan, digabungkan dengan
alamat komputer yang dituju, komputer pengirim dan informasi kendali lainnya.
· Alamat jaringan internet. Untuk menjalankan paket-paket melalui jaringan, setiap komputer yang
menangani paket data harus memiliki satu alamat yang unik. Alamat IP adalah empat bagian kumpulan
angka, yang dipisahkan oleh titik.
JENIS-JENIS JARINGAN
Meskipun banyak pengguna merasakan sperti hanya terdapat satu jaringan, yaitu internet, terdapat
beberapa jenis jaringan yang membangun blo-blok yang bergabung dan memungkinkan terjadinya Internet.
Jaringan area lokal adalah sekelompok komputer dan alat-alat lainnya yang terkoneksi oleh satu media yang
sama.
Internet. Internet telah memberikan dampak yang jauh lebih besar pada komunikasi berbasis komputer
daripada perkembangan yang lain, dan ia juga telah memunculkan aplikasi-aplikasi khusus lainnya.
Alternatif pengembangan system nya ?
PENDEKATAN SISTEM
Pencarian asal muasal proses pemecahan masalah secara sistematis mengarah pada Jhon Dewey, seorang
profesor ilmu filosofi di Columbia University. Dalam sejarah buku di tahun 1910, Dewey mengidentifikasi
tiga rangkaian pertimbangan yang terlibat dalam pecehan sebuah koversi secara memadai.
1. Mengenali kontroversi.
2. Mempertimbangkan klaim-klaim alternatif.
3. Membentuk satu pertimbangan.
4. Dewey tidak mempergunakan istilah pendekatan sistem, namun ia menyadari adanya sifat berurutan dari
pemecahan masalah mengidentifikasi suatu masalah, mempertimbangkan berbagai cara untuk
memecahkannya, dan terakhir memilih solusi yang terlihat paling baik.
Urut-Urutan Langkah
Meskipun banyak uraian mengenai pendekatan sistem mengakui pola dasar yang sama, namun jumlah
langkahnya dapat bervariasi, kita menggunakan 10 langkah, yang dikelompokkan menjadi tiga tahapan,
antara lain:
1. Upaya Persiapan
Menyiapkan pemecahan masalah dengan memberikan suatu orientasi sistem.
2. Upaya defenisi
Terdiri atas pengidentifikasian masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
3. Upaya Solusi
Melibatkan pengidentifikasian solusi-solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu solusi yang
terlihat paling baik, menerapkan solusi tersebut, dan menindaklanjutinya untuk memastikan bahwa masalah
telah terpecahkan.
Upaya Persiapan
Tiga langkah persiapan tidak harus dikerjakan secara berurutan. Selain itu, langkah-langkah ini dapat terjadi
selama jangka waktu yang lama dimulai dari sekarang.
Langkah 1 – Melihat perusahaan sebagai suatu sistem
5. Anda harus dapat memandang perusahaan, anda sebagai suatu sistem. Hal ini dapat terlaksana dengan
mempergunakan meodel sistem umum. Anda seharusnya dapat melihat bagaimana perusahaan atau unit
organisasi Anda sesuai dengan model.
Langkah 2 – Mengenal sistem lingkungan
Hubungan perusahaan atau organisasi dengan lingkungan juga merupakan suatu hal yang penting. Delapan
unsur lingkungan yang telah diperlajari, memberikan suatu cara yang efektif dalam memosisikan perusahaan
sebagai suatu sistem dalam lingkungannya.
Langkah 3 – Mengidentifikasi subsistem perusahaan
Subsistem utama perusahaan dapat mengambil beberapa bentuk. Bentuk termudah yang dapat dilihat
manajer adalah area-area bisnis. Masing-masing area dapat dianggap sebagai suatu sistem yang terpisah.
Manajer juga dapat melihat tingkat-tingkat manajemen sebagai suatu subsistem. Subsistem memiliki
hubungan atasan-bawahan dan terhubung oleh arus informasi maupun keputusan. Ketika manajer melihat
perusahaan dengan cara seperti ini, arti penting arus informasi menjadi jelas. Tanpa adanya arus ini
manajemen di tingkat yang lebih tinggi akan terpisah dari manajemen di tingkat yang lebih rendah.
Manajer juga dapat menggunakan arus sumber daya sebagai dasar untuk membagi perusahaan menjadi
subsistem-subsistem. Keuangan, sumber daya manusia, dan layanan informasi semuanya mencerminkan
unit-unit organisasi yang ditujukan untuk memfasilitasi arus-arus sumber daya tertentu. Manajemen rantai
pasokan akan berkepentingan dengan pengolahan arus-arus sumber daya ini.
Ketika manajer dapat melihat perusahaan sebagai suatu sistem dari subsistem-subsistem yang berada di
dalam suatu lingkungan, maka suatu orientasi sistem telah tercapai. Manajer telah menyelesaikan upaya
persiapan dan kini siap untuk mempergunakan pendekatan sistem dalam memecahkan masalah.
Upaya Defenisi
Upaya defenisi biasanya diransang oleh suatu pemicu masalah (problem trigger)-suatu sinyal yang
menandakan bahwa keadaan berjalah lebih baik atau lebih buruk dari yang telah direncanakan. Sinyal ini
dapat berasal dari dalam perusahaan atau lingkungannya, dan akan mengawali suatu proses pemecahan
masalah. Pada kebanyakan kasus, pemicunya adalah respons terhadap gejala suatu masalah dan biasanya
lebih jelas daripada akar permasalahan itu sendiri.
Gejala (symptom) adalah suatu kondisi yang ditimbulkan oleh masalah dan biasanya lebih jelas dari pada
akar masalah tersebut. Sebagai contoh: suatu gejala dapat berupa penjualan yang rendah dan yang tercermin
di dalam suatu sistem pelaporan penjualan. Menemukan akar permasalahan dari penjualan yang rendah
dapat mengharuskan dilakukannya penggalian terhadap beberapa lapisan gejala sebelum dapat
mengidentifikasikannya sebagai pelatihan tenaga penjualan yang buruk.
Kita mendefenisikan suatu masalah sebagai suatu kondisi atau kejadian yang merugikan atau berpotensi
merugikan atau mengungtungkan atau berpotensi menguntungkan bagi perusahaan. Pernyataan ini mengakui
6. bahwa para manajer akan bereaksi atas keadaan yang berjalan yang lebih baik dari yang diharapkan, sam
halnya seperit keadaan yang berjalan lebih buruk yang diharapkan. Dalam hal kinerja yang lebih baik,
manajer ingin mengetahui mengapa hal itu terjadi sehingga dapat terus dilanjutkan. Dalam hal kinerja yang
lebih buruk, manajer ingin mengembalikan kinerja kembali sesuai dengan harapan.
Langkah 4 - Melanjutkan dari tingkat sistem ke tingkat subsistem
Ketika manajer mencoba untuk memahami masalah, analisis akan memulai pada sistem yang menjadi
tanggung jawab manajer tersebut. Sistem ini dapat berupa perusahaan atau salah satu unitnya. Analisis
kemudian dilanjutkan menuju ke bawah hierarki sistem, tingkat demi tingkat.
Manajer pertama kali mempelajari posisi sistem sehubungan dengan lingkungannya. Apakah sistem dalam
keadaan seimbang dengan lingkungannya? Apakah sumber daya mengalir dengan cara yang diharapkan di
anatara sistem dan lingkungannya? Apakah sistem mampu memenuhi tujuannya dalam memberikan produk
dan jasa bagi lingkungannya?
Selanjutnya, manajemen menganalisis sistem dilihat dari subsistem-subsistem-nya. Apakah subsistem telah
terintegrasi menjadi satu unit yang berfungsi dengan lancer, yang bekerja ke arah pencapaian tujuan sistem?
Tujuan dari analisis dari atas ke bawah in adalah untuk mengidentifikasi tingkat sistem di mana terdapat
penyebab terjadinya masalah.
Langkah 5- Menganalisis bagian-bagian sistem dalam urutan-urutan tertentu
Seiring dengan manajer yang mempelajari masing-masing tingkat sistem, unsur-unsur sistem mencerminkan
prioritas dari masing-masing unsure untuk di dalam proses pemecahan masalah, sebagai contoh, satu
masalah dalam unsure 4 tidak akan dapat dipecahkan jika terdapat masalah dalam unsur 3.
Unsur 1- Mengevalusi standar. Standar kinerja bagi suatu sistem biasanya dinyatakan dalam bentuk rencana,
anggaran dan kuota. Manajemen menentukan standar dan harus memastikan bahwa standar tersebut realistis,
dapat dipahami, dapati diukur, dan valid.
Unsur 2- Membandingkan Output Sistem dengan Standar.setelah manajer merasa puas dengan standar-
standarnya. Mereka lalu mengevaluasi output sistem dengan membandingkannya pada standar.
Unsur 3- Mengevaluasi manajemen. Diberikan satu penilaian kritis atas manajemen dan struktur organisasi
sistem. Apakah terdapat tim manajemen sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang diminta? Apakah terdapat
cukup manajer, dan apakah mereka memiliki keahlian dan kemampuan yang tepat? Dengan alasan yang
sama, apakah struktur organisasi membantu atau menghalangi proses pemecahan masalah? Dalam beberapa
kasus, mungkin dibutuhkan pembuatan satu unit baru.
7. Unsur 4- Mengevaluasi Prosesor Informasi. Ada kemungkinan terdapat tim menajemen yang baik, namun
tim tersebut tidak mendapatkan informasi yang ia butuhkan. Jika kasusnya seperti ini, kebutuhan harus
diidentifikasi dan sistem informasi yang memadai harus dirancang dan diimplementasikan.
Unsur 5-Mengevaluasi Input dan Sumber Daya Input. Ketika analisis pada sistim di tingkat ini telah tercapai,
sistem konseptual tidak lagi menjadi masalah, dan masalah terdapat pada sistem fisik, analisis akan
dilakukan oleh sumber daya fisik di dalam unsure input dari sistem.
Unsur 6- Mengevaluasi Proses transpormasi. Prosedur-prosedur dan praktik-praktik yang tidak efesien dapat
menimbulkan kesulitan dalam mengubah input menjadi output. Otomatisasi, robot, desain dan produk yang
dibantu oleh komputer, serta produksi yang diintegrasikan oleh komputer adalah dari upaya untuk
memecahkan masalah.
Unsur 7- Mengevaluasi Sumber Daya Output. Dalam menganalisis unsure 2. Kita memberikan perhatian
pada output yang diproduksi oleh sistem. Di sini kita akan mempertimbangkan sumber daya fisik dalam
unsure outuput suatu sistem. Contoh dari sumber daya sepeti ini adalah gudang barang jadi, personel dan
mesin-mesing dok pengiriman, serta armada truk pengirim.
Dengan selesainya upaya defenisi, lokasi masalah jika dilihat dari tingkat dan unsur sistem telah ditentukan,
kini masalah akan dapat dipecahkan.
Upaya Solusi
Upaya solusi melibatkan suatu pertimbangan atas alternative-alternatif yang layak, pemilihan alternative
terbaik, dan diimplementasikan, jangan lupa menindaklanjuti implementasikan untuk memastikan bahwa
solusi tersebut efektif.
Langkah 6 - Mengidentifikasi solusi-solusi alternatif.
Manajer mengidentifikasi cara-cara yang berbeda untuk memecahkan masalah yang sama. Sebagai contoh,
asumsikan bahwa masalahnya adalah sebuah komputer yang tidak dapat menangani peningkatan volume
aktivitias perusahaan.
Terdapat tiga solusi alternative yang diidentifikasi: 1. Menambahkan lebih banyak alat ke komputer yang
sudah ada untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatannya 2. Mengganti komputer yang ada dengan
komuter yang lebih besar 3. Mengganti komputer yang ada dengan LAN komputer-komputer yang lebih
kecil.
8. Langkah 7 - Mengevaluasi solusi-solusi alternatif.
Semua alternatif harus dievaluasi dengan mengggunakan kriteria evaluasi yang sama, yang mengukur
seberapa baik satu alternative akan memecahkan masalah. Evaluasi akan menghasilkan keuntungan dan
kerugian dari pengimplementasian masing-masing alternative. Namun ukuran fundamentalnya adalah
sampai sejarah mana satu alternative memungkinkan sistem mencapai tujuannya.
Langkah 8 – Memilih solusi yang terbaik.
Setelah mengevaluasi alternative-alternatif, kita harus memilih alternative yang terbaik. Henry Mintzberg,
seseorang teoretikus manajemen, mengidentifikasi tiga cara yang dilakukan manajer dalammemilih
alternative yang terbaik.
Analisis- suatu evaluasi sistematis atas pilihan-pilihan, dengan mempertimbangkan konsekuensinya pada
sasaran organisasi, contohnya adalah presentasi yang diberikan oleh tim pengembang kepara streering
committee SIM, memberikan keuntungan dan kerugian dari semua pilihan.
Pertimbangan,- proses mental dari seorang manajer, sebagai contoh, seorang manajer produksi akan
menerapkan pengalaman dan intuisinya dalam mengevaluasi tata ruang sebuah pabrik baru yang diusulkan
oleh suatu model matematis
Tawar-menawar-negoisasi di anatara beberapa manajer. Satu contoh adalah tawar-menawar yang terjadi di
antara para anggota komite aksekutif sehubungan dengan sistem manajemen basis data mana yang akan
digunakan.
Langkah 9- Mengimplementasikan solusi.
Masalah tidak akan terpecahkan hanya dengan memilih solusi yang terbaik. Kita perlu
mengimplementasikan solusi tersebut. Dalam contoh, perlu dilakukan pemasangan peralatan komputasi yang
dibutuhkan.
Langkah 10- Menindaklanjuti untuk memastikan keefektifan solusi.
Manajer dan para pengembang hendaknya tetap mengawasi situasi untuk memastikan bahwa solusi yang
dipilih telah mencapai hasil yang direncanakan. Ketika solusi tidak mampu mencapai harapan, kita perlu
melaksanakan kembali langkah-langkah pemecahan masalah untuk mengetahui di mana letak kesalahan.
Selajutnya dilakukan uji coba kembali. Proses ini dilakukan berulang-ulang samapai manajer merasa puas
dengna pemecahan masalah.
SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
Pendekatan sistem merupakan sebuah metodologi. Metodologi adalah satu cara yang direkomendasikan
dalam melakukan sesuatu. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar dalam memecahkan segala jenis
masalah. Siklus hidup pengembangan sistem (System development life cycle – SDLC) adalah aplikasi dari
pendekatan sistem bagi pengembangan suatu sistem informasi.
9. SDLC TRADISIONAL
Tidak dibutuhkan waktu lama bagi seorang pengembang sistem yang pertama untuk mengetahui bahwa
terdapat beberapa tahahan pekerjaan pengembangan yang perlu dilakukan dalam urutan-urutan tertentu jika
suatu proyek ingin memiliki kemungkinan berhasil yang paling besar, tahapan-tahapan tersebut adalah:
Perencanaan, Analisis, Desain, Implementasi, Penggunaan
Proyek direncanakan dan sumber-sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan kemudian
disatukan. Sistem yang ada juga dianalisis untuk memahami maslah dan menentukan prasyaratan fungsional
dari sistem yang baru. Sistem baru ini kemudian dirancang dan diimplementasikan. Setelah implementasi,
sistem kemudian digunakan idealnya untuk jangka waktu yang lama.
Karena pekerjaan-pekerjaan di atas mengikuti satu pola yang teratur dan dilaksanakan dengan cara dari atas
ke bawah. SDLC tradisional sering kali tersebut sebagai pendekatan air terjun (waterfull approach).
Aktivitas ini memiliki aliran satu arah-menuju ke penyelesaian proyek.
Mudah bagi kita untuk melihat bagaimana SDLC tradisional dapat dikatakan sebagai suatu aplikasi dari
pendekatan sistem. Masalah akan didefenisikan dalam tahap-tahap perencanaan dan analisis. Solusi-solusi
alternative diidentifikasi dan dievaluasi dalam tahap desain. Lalu. Solusi yang terbai diimplementasikan dan
digunakan. Selama tahap penggunaan umpan balik dikumpulkan untuk melihat seberapa baik sistem mampu
memecahkan masalah yang telah ditentukan.
PROTOTYPING
Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi pengembang dan
calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai . proses pembuatan
prototype ini disebut prototyping. Dasar pemikirannya adalah membuat prototype secepat mungkin , bahkan
dalam waktu semalam, lalu memperoleh umpan balik dari pengguna yang akan memungkinkan prototype
tersebut diperbaiki kembali dengan sangat cepat.
Jenis-jenis prototype
Terdapat dua jenis prototype : evolusioner dan persyaratan. Prototype evolusioner (evolutionary prototype)
terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari
sistem yang baru. Prototype ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi, satu prototype evolusioner akan
menjadi sistem actual. Akan tetapi, prototype persyaratan (requirements prototype) dikembangkan sebagai
satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak
mampu mengungkapkan dengan jelas apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototype persyaratan
seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur , pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang
dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototype persyaratan telah mencapai
tujuannya dan proyek lainakan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototype
persyaratan tidak selalu menjadi sistem aktual.
Pengembangan prototipe evolusioner
10. Empat langkah dalam pembuatan suatu prototype evolusioner adalah :
1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide
mengenai apa yang diminta dari sistem.
2. Membuat satu prototype. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk
membuat prototype . contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit
prototyping. Generator aplikasi terintegrasi adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat
seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru-menu, laporan , tampilan, basis data, dan seterusnya.
3. Menentukan apakah prototype dapat diterima . pengembang mendemonstrasikan prototype kepada para
pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan.
4. Menggunkan protoptipe.
Pendekatan ini mungkin untuk dilakukan hanya ketika alat-alat prototyping memungkinkan prototype untuk
memiliki seluruh unsur yang penting dari sistem yang baru.
Pengembangan prototipe persyaratan
Langkah-langkah dalam membuat pengembangan prototype persyaratan. Tiga langkah pertama sama dengan
langkah yang diambil dalam membuat sebuah prototype evolusioner. Langkah-langkah selanjutnya adalah
sebagai berikut :
4.Membuat kode sistem baru. Pengembang menggunakan prototype sebagai dasar untuk pengkodean sistem
baru.
5.Menguji sistem baru. Pengembang menguji sistem
6.Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima.
7.Membuat sistem baru menjadi sistem produksi.
Pendekatan ini diikuti ketika prototype ditujukan hanya untuk memliki penampilan dari suatu sistem
produksi, namun tidak ketika ia harus memuat seluruh unsur penting.
11. Daya tarik prototyping.
Pengguna maupun pengembang menyukai prototyping karena alasan-alasan di bawah ini :
· Membaiknya komunikasi antara pengembang dan pengguna.
· Pengembang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menentukan kebutuhan pengguna.
· Pengguna memainkan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan sistem.
· Pengembang dan pengguna menghabiskan waktu dan usaha yang lebih sedikit dalam mengembangkan
sistem.
· Implementasi menjadi jauh lebih mudah karena pengguna tahu apa yang diharapkannya.
Keuntungan-keuntungan di atas memungkinkan prototyping memangkas biaya pengembangan dan
meningkatkan kepuasan pengguna atas sistem yang diserahkan.
Potensi kesulitan dari prototyping
Kesulitan-kesulitan yang dimiliki prototyping adalah sebagai berikut :
· Terburu-buru dalam menyerahkan prototype dapat menyebabkan diambilnya jalan pintas dalam
definisi masalah, evaluasi alternative, dan dokumentasi . jalan pintas ini akan menciptakan usaha – usaha
yang “ cepat dan kotor “.
· Pengguna dapat terlalu gembira dengan prototype yang diberikan , yang mengarah pada ekspetasi
yang tidak realitas sehubungan dengan sistem prduksi nantinya.
· Prototype evolusioner bias jadi tidak terlalu efisien.
· Antarmuka komputer – manusia yang diberikan oleh beberapa alat prototyping tertentu kemungkinan
tidak mencerminkan teknik-teknik desain yang baik.
12. PENGEMBANGAN APLIKASI CEPAT
Rapid Application Development (RAD) atau pengembangan aplikasi cepat adalah kumpulan strategi,
metodologi, dan alat integrasi yang terdapat di dalam suatu kerangka kerja yang disebut rekayasa informasi.
Rekayasa informasi adalah nama yang diberikan kepada keseluruhan pendekatan pengembangan sistem yang
diperlukan sebagai satu aktivitas perusahaan secara menyeluruh. Istilah perusahaan digunkan untuk
menjabarkan keseluruhan perusahaan.
Unsur-unsur penting RAD
RAD membutuhkan empat unsur penting yaitu :
· Manajemen. Khususnya manajemen puncak, hendaknya menjadi penguji coba yang suka melakukan
hal-hal dengan cara baru atau pengadaptasi awal yang dengan cepat mempelajari bagaimana cara
menggunakan metodologi-metodologi baru.
· Orang. Daripada hanya memanfaatkan satu tim untuk melakukan seluruh aktivitas SDLC, RAD
menyadari adanya efisiensi yang dapat dicapai melalui penggunaan tim-tim khusus.
· Metodologi. Metodologi dasar RAD adalah siklus hidup RAD.
· Alat-alat. Alat-alat RAD terutama terdiri atas bahasa-bahasa generasi keempat dan alat-alat rekayasa
peranti lunak dengan bantuan komputer yang memfasilitasi prototyping dan penciptaan kode.
PENGEMBANGAN BERFASE
Pengembangan berfrase adalah adalah suatu pendekatan bagi pengembangan system informasi yang
terdiri atas enam tahap investasi awal, analisis, desain ,kontruksi awal,kontruksi akhir, serta pengujian dan
pemasangan system. Tahap-tahap analis,desain,dan kontruksi awal dilaksanakan untuk setiap modul sistem.
Tahap-tahap Pengembangan Berfase
Investigasi awal
Para pengembang termasuk pengguna dan juga spesialis informasi, melakukan analisis usaha dengan
tujuan untuk mempelajari tentang organisasi dengan masalah sistemnya. Mendefinisikan tujuan,
hambatan,resiko, dan ruang lingkup system baru,mengevaluasi proyek maupun kekayaan system,melakukan
subsidi system menjadi komponen-komponen besar,dan mendapatkan umpan balik pengguna.
Analisis
13. Pengembang menganalisis persyaratan fungsional pengguna untuk masing-masing modul sistem dengan
menggunakan berbagai tekhnik pengumpulan informasi dan kenudian mendokumentasikan temuan-
temuannya dalam bentuk model-model proses,data,dan objek.
Desain
Pengembang merancang komponen dan antarmuka dengan system system lain untuk setiap modul
sistem yang baru dan kemudian mendokumentasikan desain dengan menggunakan berbagai jenis tekhnik
pemodelan.
Kontruksi Awal
Pengembang membuat dan menguji peranti lunak dan data untuk setiap modul system dan
mendapatkan umpan balik dari pengguna. Untuk setiap modul yang tidak menerima persetujuan dari
pengguna, tahap-tahap analisis, desain, dan kontruksi awal akan diulang kembali.
Kontruksi Akhir
Peranti lunak modul diintegrasikan untuk membentuk system yang lengkap, yang diuji bersama-sama
dengan datanya.selain itu,setiap peranti keras yang dibuutuhkan dibdeli dan diuji, fasilitas-fasilitas dibuat,
dan para pengguna dilatih. Pelatihan meliputi prosedur-prosedur yang diikuti oleh para pengguna dalam
menggunakan system dan sering kali prosedur yang haru dikuti dalam pemasangan sistem pada stasiun–
stasiun kerja mereka.
1. Jelaskan bahwa pemberdayaan data secara elektronik lebih baik dari pada manual
2. Mengapa software pesanan melalui konsuktan IT (outsourcing) lebih mahal dari software jadi yang
ada di pasaran software aplikasi ?
Otomatisasi Kantor (Office Automation) digunakan oleh semua orang yang bekerja di dalam kantor. Pada
dasarnya ada 4 kategori pengguna Otomatisasi Kantor, yaitu : a. Manajer Orang yang bertanggung jawab
mengelola sumber daya perusahaan, terutama SDM. b. Profesional Profesional tidak mengelola orang, tetapi
menyumbangkan keahlian khususnya Misalnya : Pembeli, wiraniaga, dan asistenstaff khusus. Manajer dan
professional secara bersama dikenal sebagai pekerja terdidik. c. Sekretaris Biasanya ditugaskan pada pekerja
terdidik tertentu untuk melaksanakan berbagai tugas seperti menangani korespondensi, menjawab telepon,
dan mengatur jadwal pertemuan. d. Pegawai administratif Melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris,
seperti mengoperasikan mesin fotocopy, menyusun dokumen, menyimpan DO. Aplikasi Otomatisasi Kantor
a. Word Processing Word processing adalah penggunaan suatu peralatan elektronik yang secara otomatis
melakukan beberapa tugas yang diperlukan untuk membuat dokumen ketik atau cetak. Word processing
memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah dengan memberikan kemampuan kepada manajer
untuk membuat komunikasi tertulis yang lebih efektif untuk diberikan kepada anggota lain. b. Electronic
Mail Electronic mail yang dikenal dengan e-mail adalah penggunaan jaringan computer yang
memungkinkan pemakai untuk mengirim, menyimpan dan menerima pesan dengan menggunakan terminal
computer dan peralatan penyimpanan. c. Voice Mail Voice mail persis sama dengan electronic mail.
Perbedaannya bahwa anda hanya mengirimkan pesan dengan mengucapkan pesan tersebut melalui telepon
dan bukan mengetiknya. Dan anda menggunakan telepon untuk memanggil pesan yang telah dikirimkan
kepada anda. Voice mail memerlukan komputer dengan kemampuan menyimpan pesan audio dalam bentuk
14. digital dan mengubahnya kembali menjadi benuk audio saat dipanggil. d. Electronic Calendaring Electronic
calendaring adalah penggunaan jaringan komputer untuk menyimpan dan memanggil acara yang telah
ditetapkan oleh manajer. Electronic calendaring bersifat khusus diantara aplikasi otomatisasi kantor, karena
ia hanya menyusun terjadinya komunikasi bukan mengkomunikasikan informasi. e. Audio Conferencing
Audio conferencing adalah penggunaan peralatan komunikasi suara untuk membuat hubungan audio
diantara orang-orang yang tersebar secara geografis untuk tujuan melakukan konferensi. Audio conferencing
adalah aplikasi Office Automation pertama yang tidak memerlukan komputer. Ia hanya memerlukan
penggunaan fasilitas komunikasi audio dua arah. f. Video Conferencing Video conferencing melengkapi
signal audio dan signal video. Peralatan televisi digunakan untuk mengirim dan menerima signal audio dan
video. Orang yang berada dalam suatu lokasi dapat melihat dan mendengar suara orang yang berada di
lokasi lain selagi konferensi dilakukan. Tiga konfigurasi video conferencing ( tergantung pada peralatan
yang digunakan), yaitu: 1. Video satu arah dan audio satu arah. 2. Video satu arah dan audio dua arah. 3.
Video dan audio dua arah g. Computer Conferencing Computer conferencing adalah penggunaan jaringan
komputer, sehingga member kemampuan seseorang untuk melakukan pertukaran informasi selama proses
terjadinya konferensi. Aplikasi ini hampir sama dengan electronic mail, karena kedua aplikasi ini
menggunakan hardware dan software yang sama. Istilah ‘teleconferencing’ digunakan untuk menjelaskan
ketiga bentuk alat elektronik untuk konferensi. Teleconferencing digunakan dalam seluruh proses
pemecahan masalah yang gunanya untuk menukar informasi diantara pemecah masalah (orang-orang yang
memecahkan masalah) yang berada di kota yang berlainan. h. Facsimile Transmission Facsimile
transmission yang biasanya disebut fax, adalah penggunaan peralatan khusus yang dapat membaca tampilan
dokumen pada ujung channel komunikasi dan membuat salinan atau copy di ujung yang lain. Fax sangat
mudah diimplementasikan dan dioperasikan. Jalur telepon suara dapat berfungsi sebagai channelnya dan
pengoperasian peralatannya tidak lebih sulit daripada mengoperasikan mesin fotocopy. i. Video Text Video
text adalah penggunaan computer untuk tujuan memberikan tampilan materi tekstual pada layar crt. Materi
tekstual dapat berbentuk naratif atau tabulasi, dan ia disimpan dalam penyimpanan sekunder pada computer.
j. Image Storage and Retrieval Beberapa jenis perusahaan mempunyai volume dokumen yang besar,
sehingga mereka harus menyimpannya dalam file agar informasi dapat dipanggil atau didapatkan kembali
jika diperlukan. Untuk mengatasi masalah mengenai penyimpanan dan pemanggilan tampilan maka
digunakan microform, yang berupa microfilm dan microfiche. Microform akan mengurangi kebutuhan ruang
yang diperlukan oleh dokumen kertas sampai sekitar 97%. Image storage and retrieval digunakan dalam
pemecahan masalah ketika ia diperlukan untuk melihat kembali dokumen historis untuk tujuan pemahaman
masalahnya k. Desktop Publishing Desktop publishing atau dtp adalah pembuatan output. tercetak yang
kualitasnya hampir sama dengan yang dihasilkan oleh typesetter. Sistem desktop publishing terdiri atas
mikrokomputer dengan layar crt yang beresolusi tinggi, printer laser, software desktop publishing.
Daftar Pustaka
1. Anonim 1, http://dahlanrais.blogspot.co.id/2015/05/sumber-daya-komputasi-dan-komunikasi.html (
29 - 09 – 2017 , 06:35)
2. Anonim 2, http://kelompoktugassim.blogspot.co.id/2014/05/bab-vii-tentang-pengembangan-
sistem.html ( 29 - 09 – 2017, 06:36)
3. Anonim 3, http://wamroatun.blogspot.co.id/2017/03/kantor-maya-dan-penggunaan-
otomatisasi.html ( 29 - 09 – 2017, 06:37)