DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURLinda Rosita
Tugas makalah ini membahas tentang distribusi solut antara dua pelarut yang tidak bercampur, yaitu air dan petroleum eter. Dilakukan ekstraksi larutan asam asetat ke dalam petroleum eter untuk menentukan koefisien distribusi melalui titrasi sebelum dan sesudah ekstraksi.
Analisis gravimetri melibatkan pemisahan komponen yang akan ditentukan dari sampel, pengendapannya, dan penimbangan endapan untuk menghitung kadar komponen tersebut berdasarkan beratnya. Metode ini memerlukan endapan yang mudah terbentuk dan disaring serta stabil.
Dokumen ini menjelaskan tentang eksperimen untuk menentukan volume molal parsial komponen larutan dengan menggunakan larutan NaCl dalam air. Hasilnya menunjukkan bahwa konsentrasi larutan berbanding lurus dengan densitas dan volume molal parsial komponen 2, tetapi berbanding terbalik dengan volume molal parsial komponen 1. Semakin tinggi konsentrasi larutan, semakin besar densitas dan volume molal parsial komponen 2-nya, tetapi semakin ke
Dokumen ini memberikan definisi dan jenis-jenis larutan, serta menjelaskan komposisi larutan meliputi fraksi mol, molalitas, dan molaritas. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Jenis larutan mencakup elektrolit, non-elektrolit, jenuh, tidak jenuh, dan lewat jenuh. Komposisi larutan dapat diukur dengan fraksi mol, molalitas, dan molaritas.
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURLinda Rosita
Tugas makalah ini membahas tentang distribusi solut antara dua pelarut yang tidak bercampur, yaitu air dan petroleum eter. Dilakukan ekstraksi larutan asam asetat ke dalam petroleum eter untuk menentukan koefisien distribusi melalui titrasi sebelum dan sesudah ekstraksi.
Analisis gravimetri melibatkan pemisahan komponen yang akan ditentukan dari sampel, pengendapannya, dan penimbangan endapan untuk menghitung kadar komponen tersebut berdasarkan beratnya. Metode ini memerlukan endapan yang mudah terbentuk dan disaring serta stabil.
Dokumen ini menjelaskan tentang eksperimen untuk menentukan volume molal parsial komponen larutan dengan menggunakan larutan NaCl dalam air. Hasilnya menunjukkan bahwa konsentrasi larutan berbanding lurus dengan densitas dan volume molal parsial komponen 2, tetapi berbanding terbalik dengan volume molal parsial komponen 1. Semakin tinggi konsentrasi larutan, semakin besar densitas dan volume molal parsial komponen 2-nya, tetapi semakin ke
Dokumen ini memberikan definisi dan jenis-jenis larutan, serta menjelaskan komposisi larutan meliputi fraksi mol, molalitas, dan molaritas. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Jenis larutan mencakup elektrolit, non-elektrolit, jenuh, tidak jenuh, dan lewat jenuh. Komposisi larutan dapat diukur dengan fraksi mol, molalitas, dan molaritas.
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep kesetimbangan larutan, termasuk kelarutan, hasil kali kelarutan (Ksp), dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat.
Laporan praktikum kimia organik I mengenai percobaan reaksi pengenalan hidrokarbon. Percobaan meliputi pembuatan alkana dari aldehid melalui reduksi Clemensen, uji bromine untuk mengetahui pengaruh cahaya dalam reaksi, uji Bayers untuk mengetes kereaktifan hidrokarbon terhadap oksidator, dan uji asam sulfat untuk membedakan alkana dan sikloalkana. Hasilnya menunjukkan terbentuknya alkana, terb
Titrasi asam basa melibatkan reaksi netralisasi antara asam dan basa. Tujuannya adalah menentukan kadar asam asetat dengan menggunakan titrasi alkalimetri menggunakan larutan NaOH sebagai titran dan indikator sebagai penanda titik akhir reaksi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi lapis tipis (KLT) yang merupakan salah satu metode kromatografi, dengan menjelaskan sejarah, prinsip kerja, alat-alat, dan teknik standar pemisahan KLT.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan kelarutan. Secara umum dijelaskan bahwa larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut, dan kelarutan adalah batas maksimum zat terlarut yang dapat larut pada suhu dan tekanan tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti jenis zat, suhu, tekanan, dan prosedur percobaan untuk menentukan larut
Dokumen tersebut membahas tentang amina dan amida. Amina adalah turunan dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah digantikan oleh gugus alkil atau aril. Amida adalah senyawa yang mengandung gugus fungsional organik dengan gugus karbonil yang berikatan dengan atom nitrogen. Kedua senyawa ini memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta berbagai kegunaan.
Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan kimia, termasuk konsep keadaan setimbang, tetapan kesetimbangan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan seperti konsentrasi, tekanan, dan suhu.
Titrasi nitrimetri menggunakan NaNO2 sebagai titran untuk menitrasi zat yang mengandung gugus amina aromatis atau dapat dihidrolisis menjadi amina aromatis. NaNO2 akan membentuk asam nitrit yang bereaksi dengan sampel membentuk garam diazonium. Titik akhir dapat ditentukan secara visual menggunakan indikator dalam atau luar, atau secara elektrometri menggunakan elektroda. Katalis seperti
Dokumen tersebut membahas tentang definisi larutan dan unsur-unsurnya seperti zat terlarut, pelarut, molalitas, molaritas, normalitas, dan fraksi mol. Selain itu juga membahas tentang faktor yang mempengaruhi kelarutan, jenis larutan, dan sifat-sifat larutan seperti tekanan uap, titik didih, titik beku, dan tekanan osmotik.
Makalah ini membahas tentang sintesis asetanilida dari anilin dan asam asetat glasial melalui reaksi substitusi nukleofilik. Reaksi ini melibatkan anilin sebagai nukleofil dan asam asetat glasial sebagai elektrofil. Mekanisme reaksinya terdiri atas dua tahap yaitu adisi nukleofil pada gugus asam karboksilat dan terbentuknya keadaan zat antara.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan, yaitu sifat yang ditentukan oleh jumlah zat terlarut tanpa memperhatikan jenis zat terlarutnya. Sifat koligatif meliputi penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Dokumen juga membedakan sifat koligatif pada larutan elektrolit dan non-elektrolit.
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep kesetimbangan larutan, termasuk kelarutan, hasil kali kelarutan (Ksp), dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat.
Laporan praktikum kimia organik I mengenai percobaan reaksi pengenalan hidrokarbon. Percobaan meliputi pembuatan alkana dari aldehid melalui reduksi Clemensen, uji bromine untuk mengetahui pengaruh cahaya dalam reaksi, uji Bayers untuk mengetes kereaktifan hidrokarbon terhadap oksidator, dan uji asam sulfat untuk membedakan alkana dan sikloalkana. Hasilnya menunjukkan terbentuknya alkana, terb
Titrasi asam basa melibatkan reaksi netralisasi antara asam dan basa. Tujuannya adalah menentukan kadar asam asetat dengan menggunakan titrasi alkalimetri menggunakan larutan NaOH sebagai titran dan indikator sebagai penanda titik akhir reaksi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi lapis tipis (KLT) yang merupakan salah satu metode kromatografi, dengan menjelaskan sejarah, prinsip kerja, alat-alat, dan teknik standar pemisahan KLT.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan kelarutan. Secara umum dijelaskan bahwa larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut, dan kelarutan adalah batas maksimum zat terlarut yang dapat larut pada suhu dan tekanan tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti jenis zat, suhu, tekanan, dan prosedur percobaan untuk menentukan larut
Dokumen tersebut membahas tentang amina dan amida. Amina adalah turunan dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah digantikan oleh gugus alkil atau aril. Amida adalah senyawa yang mengandung gugus fungsional organik dengan gugus karbonil yang berikatan dengan atom nitrogen. Kedua senyawa ini memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta berbagai kegunaan.
Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan kimia, termasuk konsep keadaan setimbang, tetapan kesetimbangan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan seperti konsentrasi, tekanan, dan suhu.
Titrasi nitrimetri menggunakan NaNO2 sebagai titran untuk menitrasi zat yang mengandung gugus amina aromatis atau dapat dihidrolisis menjadi amina aromatis. NaNO2 akan membentuk asam nitrit yang bereaksi dengan sampel membentuk garam diazonium. Titik akhir dapat ditentukan secara visual menggunakan indikator dalam atau luar, atau secara elektrometri menggunakan elektroda. Katalis seperti
Dokumen tersebut membahas tentang definisi larutan dan unsur-unsurnya seperti zat terlarut, pelarut, molalitas, molaritas, normalitas, dan fraksi mol. Selain itu juga membahas tentang faktor yang mempengaruhi kelarutan, jenis larutan, dan sifat-sifat larutan seperti tekanan uap, titik didih, titik beku, dan tekanan osmotik.
Makalah ini membahas tentang sintesis asetanilida dari anilin dan asam asetat glasial melalui reaksi substitusi nukleofilik. Reaksi ini melibatkan anilin sebagai nukleofil dan asam asetat glasial sebagai elektrofil. Mekanisme reaksinya terdiri atas dua tahap yaitu adisi nukleofil pada gugus asam karboksilat dan terbentuknya keadaan zat antara.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan, yaitu sifat yang ditentukan oleh jumlah zat terlarut tanpa memperhatikan jenis zat terlarutnya. Sifat koligatif meliputi penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Dokumen juga membedakan sifat koligatif pada larutan elektrolit dan non-elektrolit.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang identifikasi dan klasifikasi larutan, termasuk jenis-jenis larutan, sifat koligatif larutan seperti penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Dokumen tersebut juga membahas perbedaan sifat koligatif antara larutan elektrolit dan non-elektrolit.
Bab 1 membahas sifat-sifat koligatif larutan yang meliputi penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih dan penurunan titik beku, serta tekanan osmotik. Sifat-sifat ini hanya bergantung pada konsentrasi zat terlarut dan berlaku untuk larutan elektrolit maupun nonelektrolit. Sifat-sifat koligatif dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti pendingin, antibeku, dan desalinasi air laut
Bab 1 membahas sifat-sifat koligatif larutan yang meliputi penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Sifat-sifat ini hanya bergantung pada konsentrasi zat terlarut dan berlaku untuk larutan elektrolit maupun nonelektrolit. Sifat-sifat koligatif dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi seperti pendingin, cairan antibeku, dan desalin
Bab 1 membahas sifat-sifat koligatif pada larutan seperti penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Sifat-sifat ini hanya bergantung pada konsentrasi zat terlarut dan dapat dijelaskan oleh hukum Raoult, hubungan van't Hoff, dan faktor van't Hoff untuk larutan elektrolit. Sifat-sifat koligatif dimanfaatkan dalam ber
PPT_Larutan dan Sifat Koligatif Larutan_KIMIA FISIKA.pptxaliandosaputra
Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan sifat koligatif larutan. Secara singkat, larutan adalah campuran homogen dua atau lebih zat, sedangkan sifat koligatif larutan antara lain penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Sifat-sifat tersebut bergantung pada konsentrasi zat terlarut dalam larutan.
Makalah ini membahas dua sifat koligatif larutan yaitu penurunan titik beku dan tekanan osmosis. Penurunan titik beku terjadi karena partikel zat terlarut menghambat pergerakan molekul pelarut, sehingga suhu lebih rendah diperlukan untuk membeku. Tekanan osmosis terjadi karena perbedaan konsentrasi zat terlarut di kedua sisi membran semipermeabel, sehingga air akan bergerak ke arah lar
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
3. Larutan terdiri dari zat
pelarut (solven) dan zat
terlarut (solut).
Zat pelarut biasanya
memiliki jumlah yang lebih
besar dibandingkan dengan
zat terlarut dan mudah
5. YANG HARUS DIKUASAI
1. Molaritas (M)
2. Molalitas (m)
3. Fraksi mol (X)
KONSENTRASI LARUTAN
6. MolaritasBanyaknya zat terlarut di dalam satu liter larutan.
)(
1000
)(
1
)(
)(
mLVMr
gr
LVMr
gr
LV
moln
M
Keterangan
n : jumlah mol zat terlarut
V : Volume larutan
gr : massa zat terlarut
Mr : Massa molekul relatif
7. Molalitas
Banyaknya zat terlarut di dalam 1 kg zat pelarut
)(
1000
)(
1
)(
)(
grPMr
gr
kgPMr
gr
kgP
moln
m
Keterangan
n : jumlah mol zat terlarut
P : massa zat pelarut
gr : massa zat terlarut
Mr : Massa molekul relatif
8. Fraksi mol
Perbandingan jumlah mol komponen suatu zat
terhadap total mol semua komponen yang
terdapat dalam larutan
pt
t
t
nn
n
X
tp
p
p
nn
n
X
Keterangan
Xt : Fraksi mol zat terlarut
Xp : Fraksi mol zat pelarut
nt : jumlah mol zat terlarut
np : jumlah mol zat pelarut
9. SIFAT
KOLIGATIF
Definisi
Bentuk-bentuk sifat koligatif laruta
Sifat larutan yang tidak tergantung
pada jenis zat terlarut, tetapi
bergantung pada konsentrasi zat
terlarut
1. Penurunan Tekanan Uap Jenuh
)( bT
)(4. Tekanan osmotik
3. Kenaikan titik didih larutan
2. Penurunan Titik beku larutan )( fT
)( P
PENTING!!!!!!!!!
Sifat koligatif hanya ditentukan oleh jumlah partikel dalam larutan dan tidak bergantung pada
jenis zat
10. Sifat koligatif larutan elektrolit berbeda dengan larutan non-
elektrolit karena tergantung pada jumlahpartikel. Jumlah
partikel larutan elektrolit selalulebih besar dari laruan non-
elektrolit karena larutan elektrolit dapat mengalami ionisasi.
11. Penurunan Tekanan Uap Jenuh
t
o
XPP
pelarutmolfraksiX
XPPlartnjenuhuaptekananP
terlarutzatmolfraksiX
murnipelarutjenuhuaptekananP
larutnjenuhuaptekananPenurunanPPP
Dengan
p
p
o
t
o
o
:
INGAT!!!!!!
TEKANAN UAP JENUH LARUTAN < TEKANAN UAP PELARUT
Terjadi ketika adanya zat terlarut di dalam suatu pelarut
Tekanan uap jenuh tekanan maksimum uap pada suhu tertentu.
Hal ini diakibatkan karena laju penguapan = laju kondensasi
Besarnya tekanan uap tidak sama untuk setiap suhu
Dipengaruhi oleh mudah atau sukarnya zat cair untuk menguap
12. Kenaikan Titik
Didih
Titik didih zat cair adalah suhu tetap
pada saat zat cair mendidih. Pada suhu
ini, tekanan uap zat cair sama dengan
tekanan udara di sekitarnya. Hal ini
menyebabkan terjadinya penguapan di
seluruh bagian zat cair. Titik didih zat
cair diukur pada tekanan 1 atmosfer.
Contohnya, titik didih air 100 °C,
artinya pada tekanan udara 1 atm air
Kenaikan titik didih selisih antara
titik didih pelarut murni dengan titik
didih larutan
13. Titik didih cairan berhubungan dengan tekanan uap. Bagaimana hubungannya?
Coba perhatikan penjelasan berikut ini.
Apabila sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang tinggi pada suhu tertentu, maka molekul-
molekul yang berada dalam larutan tersebut mudah untuk melepaskan diri dari permukaan larutan.
Atau dapat dikatakan pada suhu yang sama sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang rendah,
maka molekul-molekul dalam larutan tersebut tidak dapat dengan mudah melepaskan diri dari
larutan. Jadi larutan dengan tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu tertentu akan memiliki titik
didih yang lebih rendah. [1]
Cairan akan mendidih ketika tekanan uapnya menjadi sama dengan tekanan udara luar. Titik didih
cairan pada tekanan udara 760 mmHg disebut titik didih standar atau titik didih normal. Jadi yang
dimaksud dengan titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan
tekanan udara luar (tekanan pada permukaan cairan).
Telah dijelaskan di depan bahwa tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap pelarutnya. Hal
ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut sehingga kecepatan
penguapan berkurang.
15. Penurunan Titik Beku
Titik beku suatu larutan
suhu pada saat tekanan uap
cairan (larutan) itu sama
dengan tekanan uap pelarut
padat murni
Penurunan titik beku selisih
antara titik beku pelarut
murni dengan titik beku
larutan
ATAU
17. Tekanan Osmotik
Osmosis Bergeraknya molekul pelarut dari larutan yang konsentrasinya
rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi melalui membran semipermeabel
KONSENTRASI TINGGIKONSENTRASI RENDAH KONSENTRASI TINGGIKONSENTRASI RENDAH
18. Tekanan hidrostatik dari dari proses osmosis untuk mengimbangi
tekanan pelarut yang terdapat pada larutan yang memiliki konsentrasi
rendah.
)(
:
KmutlakSuhuT
gasTetapanR
MolaritasM
Dengan
MRT
Tekanan Osmotik DEFINISI