Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan sifat koligatif larutan. Secara singkat, larutan adalah campuran homogen dua atau lebih zat, sedangkan sifat koligatif larutan antara lain penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Sifat-sifat tersebut bergantung pada konsentrasi zat terlarut dalam larutan.
2. Kelompok 3
1. achmad firzy
vasyandri
2. hafis wardana
3. M. akbar Arrachman
4. mohammad akbar
pahlevi
3. Larutan dan sifat koligatif
larutan
Dalam istilah kimia,
larutan adalah campuran
homogen yang terdiri dari
dua atau lebih zat.
Larutan
0
1
Adalah sifat larutan yang
tidak bergantung pada
jenis zat terlarut
Sifat-sifat
koligatif larutan
0
2
5. BERDASARKAN JUMLAH ZAT TERLARUT,
LARUTAN DAPAT DIBAGI ATAS :
Zat terlarut <<0,1 N
Larutan
ENCER
0
1
Zat terlarut cukup
besar ( 1N, 4N dst)
Larutan
pekat
0
2
Zat terlarut >
maksimum
Larutan
lewat jenuh
0
4
Zat terlarut maksimum
( tergantung pada T )
Larutan jenuh
0
3
7. Molaritas
(m)
01
.2
Molaritas menyatakan jumlah mol zat
terlarut dalam sejumlah tertentu larutan.
M=
πππ π§ππ‘ π‘ππππππ’π‘
π£πππ’ππ ππππ’π‘ππ
=
πππ
ππΏ
Γ 1000 ππΏ/π
m=
πππ π§ππ‘ ππππππ’π‘
ππ ππππππ’π‘
=
πππ π§ππ‘ π‘ππππππ’π‘
π ππππππ’π‘
Γ 1000 π/ππ
8. Normalitas
(n)
01
.3
Normalitas menyatakan jumlah ekuivalen
zat terlarut dalam setiap liter larutan.
N=
πππ’ππ£ππππ π πππ’π‘π
πΏ ππππ’π‘ππ
=
πππ π π π πππ’π‘π
πππ π π πππ’ππ£ππππ
πΏ
=
ππ
ππ
π
πΏ
=
π Γ πππ
πΏ
= π Γ π
Massa ekuivalen adalah massa zat yang diperlukan
untuk menangkap atau melepaskan 1 mol electron dalam
reaksi (reaksi redoks).
9. 2. SIFAT-SIFAT
KOLIGATIF LARUTAN
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak
bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya
bergantung pada konsenstrasi partikel zat terlarutnya.
Sifat-sifat koligatif larutan terdiri dari:
Penurunan Tekanan Uap Jenuh (βπ)
Kenaikan Titik Didih (βππ)
Penurunan Tekanan Titik Beku(βππ)
Tekanan Osmotik (π)
10. 2.1 Penurunan tekanan uap
jenuh (βπ·)
Jika zat yang tidak mudah menguap dilarutkan kedalam
larutan, ternyata tekanan uap jenuh larutan menjadi lebih
rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut murni. Selisih
antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap
jenuh larutan disebut penurunan tekanan uap jenuh βπ . Jika
tekanan uap jenuh pelarut murni dinyatakan dengan PΒ° dan
tekanan uap jenuh larutan dengan P, maka βπ = πΒ° β π.
12. 2.2 Kenaikan titik didih
(βπ»π)
Selisih antara titik didih suatu larutan dengan titik didih
pelarut murni disebut kenaikan titik didih larutan.
βππ = ππ ππππ’π‘ππ β ππ ππππππ’π‘ ππ’πππ
Catatan: tidak berlaku untuk larutan yang mudah menguap.
Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan
dengan:
βππ = π . πΎπ
Dimana: βππ = kenaikan titik didih Β°π , m= molalitas,
Kb=tetapan kenaikan titik didih molal.
Karena:
π =
ππ π‘
ππ
.
1000
ππ π
Untuk larutan elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
βππ = π. ππ. π
13. 2.3 Penurunan titik beku
(βπ»π)
Selisih temperatur titik beku larutan dengan titik beku
pelarut murni disebut penurunan titik beku βππ .
βππ = ππ ππππππ’π‘ ππ’πππ β ππ ππππ’π‘ππ
Menurut Hukum Backman dan Raoult bahwa penurunan
titik beku dan kenaikan titik didih berbanding lurus dengan
molalitas yang terlarut didalamnya. Hukum tersebut
dirumuskan sebagai berikut.
Untuk non elektrolit: βππ = π . πΎπ =
ππ π‘
ππ
.
1000
ππ π
. ππ
Untuk elektrolit : βππ = π . πΎπ. π
Dimana: βππ = ππππ’ππ’πππ π‘ππ‘ππ ππππ’
m= molalitas
Kf= tetapan penurunan titik beku molal
Mr= massa molekul relatif
14. 2.3 Penurunan titik beku
(βπ»π)
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik
beku larutannya dinyatakan sebagai:
ππ = (π β βππ)Β°πΆ
15. 2.4 Tekanan osmotik
Osmosis adalah peristiwa mengalirnya molekul-molekul
pelarut kedalam larutan secara spontan melalui selaput
semipermeabel, atau peristiwa mengalirnya molekul-molekul
zat pelarut dari larutan yang lebih encer kelarutan yang lebih
pekat.
Tekanan osmotik adalah tekanan yang diberikan pada
larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul
pelarut kedalam larutan melalui membrane semi permeabel
(proses osmosis).
16. 2.4 Tekanan osmotik
Menurut VANβT Hoff tekanan osmotik mengikuti hukum gas
ideal:
ππ = ππ π
Karena tekanan osmotik = π maka:
π =
π
π£π π
= ππ π (untuk larutan non elektrolit)
π = ππ ππΌ (untuk larutan elektrolit)
Dimana: π = π‘ππππππ ππ πππ‘ππ
M= Konsentrasi larutan (mol/liter)
R= tetapan gas= 0,082
T= Suhu (Kelvin)
17. 2.6 Sifat Kolegatif Larutan
elektrolit
Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit
memliki nilai yang lebih besar daripada sifat koligatif larutan non
elektrolit. Banyaknya partikel zat terlarut hasil reaksi ionisasi larutan
elektrolit dirumuskan dalam faktor Van't Hoff. Perhitungan sifat
koligatif larutan elektrolit selalu dikalikan dengan faktor Van't Hoff
Contoh: Larutan nonelektrolit
πΆ6π»12π6 1 πππ βΆ πΆ6π»12π6 (1 πππ)
Sedangkan, larutan elektrolit
πππΆπ (1 πππ ) βΆ ππ+ (1 πππ) + πΆπβ (1 πππ)
Dari perbedaan ini maka muncullah Faktor Vanβt Hoff (i)
π = 1 + π β 1 πΌ
Dimana : n= jumlah ion πΌ = πππππππ‘ πππππ ππ π
Semakin kecil konsentrasi larutan elektrolit, harga i semakin
besar, yaitu semakin mendekati jumlah ion yang dihasilkan oleh satu
molekul senyawa elektrolitnya. Untuk larutan encer, yaitu larutan yang
konsentrasinya kurang dari 0,001 m, harga i dianggap sama dengan
jumlah ion