Stabilitas suatu senyawa kompleks dipengaruhi oleh atom pusat, ligan, dan harga konstanta stabilitas (βn). Semakin besar nilai βn, semakin stabil kompleks tersebut."
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang Teori Orbital Molekul (TOM) yang menjelaskan pembentukan ikatan kimia antara atom-atom dalam membentuk molekul. TOM menjelaskan bagaimana orbital-orbital atom tumpang tindih dan membentuk orbital-orbital molekul ikatan dan antiikatan, serta urutan pengisian elektron pada orbital-orbital tersebut. Contoh penerapan TOM pada beberapa molekul diatomik seperti H2, O2, dan
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan pengukuran konversi energi listrik menjadi kalor menggunakan kalorimeter. Pada percobaan ini, arus listrik dialirkan ke dalam air dalam kalorimeter dan kenaikan suhunya diukur. Data percobaan seperti arus, tegangan, dan waktu diukur untuk menghitung faktor konversi energi listrik menjadi kalor."
1. Senyawa kompleks memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari meliputi bidang kesehatan, farmasi, dan lingkungan. Contohnya adalah proses pengikatan oksigen oleh besi menjadi senyawa kompleks untuk bernapas.
Dokumen tersebut membahas tentang laju reaksi dan kinetika kimia. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa:
1) Laju reaksi menggambarkan seberapa cepat reaktan terpakai dan produk terbentuk.
2) Kinetika kimia mempelajari laju reaksi kimia dan mekanisme reaksinya.
3) Faktor seperti konsentrasi reaktan, temperatur, dan kehadiran katalis dapat mempengaruhi la
Stabilitas suatu senyawa kompleks dipengaruhi oleh atom pusat, ligan, dan harga konstanta stabilitas (βn). Semakin besar nilai βn, semakin stabil kompleks tersebut."
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang Teori Orbital Molekul (TOM) yang menjelaskan pembentukan ikatan kimia antara atom-atom dalam membentuk molekul. TOM menjelaskan bagaimana orbital-orbital atom tumpang tindih dan membentuk orbital-orbital molekul ikatan dan antiikatan, serta urutan pengisian elektron pada orbital-orbital tersebut. Contoh penerapan TOM pada beberapa molekul diatomik seperti H2, O2, dan
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan pengukuran konversi energi listrik menjadi kalor menggunakan kalorimeter. Pada percobaan ini, arus listrik dialirkan ke dalam air dalam kalorimeter dan kenaikan suhunya diukur. Data percobaan seperti arus, tegangan, dan waktu diukur untuk menghitung faktor konversi energi listrik menjadi kalor."
1. Senyawa kompleks memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari meliputi bidang kesehatan, farmasi, dan lingkungan. Contohnya adalah proses pengikatan oksigen oleh besi menjadi senyawa kompleks untuk bernapas.
Dokumen tersebut membahas tentang laju reaksi dan kinetika kimia. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa:
1) Laju reaksi menggambarkan seberapa cepat reaktan terpakai dan produk terbentuk.
2) Kinetika kimia mempelajari laju reaksi kimia dan mekanisme reaksinya.
3) Faktor seperti konsentrasi reaktan, temperatur, dan kehadiran katalis dapat mempengaruhi la
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan kadar MnO2 dalam batu kawi menggunakan metode titrasi redoks permanganatometri. Batu kawi direaksikan dengan asam oksalat berlebih untuk mengoksidasi MnO2, kemudian larutan di-titrasi kembali dengan KMnO4 untuk menentukan kelebihan asam oksalat. Rumus perhitungan digunakan untuk menghitung kadar MnO2 dalam batu kawi berdasarkan
Dokumen tersebut membahas tentang sistem, kerja, kalor, dan energi dalam termodinamika. Ada tiga jenis sistem yaitu sistem terisolasi, tertutup, dan terbuka. Kerja atau usaha terjadi ketika gaya bergerak sejajar dengan perpindahan. Kalor merupakan energi yang dipindahkan karena perbedaan suhu dan dapat berpindah lewat konduksi, konveksi, dan radiasi. Energi dalam suatu sistem tergantung pada suhun
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang tiga topik utama: (1) packing efisiensi untuk simple cubic, body centered cubic, dan face centered cubic; (2) penjelasan indeks Miller untuk menentukan orientasi bidang kristal; (3) rumus untuk menghitung jarak antar bidang kristal untuk berbagai sistem kristal.
Tiga kalimat:
Rencana pembelajaran mata pelajaran kimia tentang kesetimbangan kimia membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan seperti konsentrasi, suhu, dan tekanan serta strategi pembelajaran berbasis masalah dan demonstrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem dan lingkungan, serta hubungan antara keduanya. Sistem dapat berupa zat atau campuran zat yang dipelajari sifat-sifatnya pada kondisi tertentu, sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem. Sistem dan lingkungan dapat melakukan pertukaran energi atau materi, dan tergantung pada jenis pertukarannya sistem dibedakan menjadi sistem tersekat, tertutup
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriqlp
Reaksi saponifikasi antara NaOH dan CH3COOC2H5 ditentukan kinetikanya dengan metode konduktometri pada variasi suhu. Hasilnya menunjukkan reaksi berorde kedua dengan konstanta laju reaksi berkisar antara 10-7-10-6 M/s dan energi aktivasi -67 kJ/mol.
Sifat keperiodikan unsur meliputi:
1. Jari-jari atom berkurang dari kiri ke kanan dan bertambah dari atas ke bawah dalam satu periode dan golongan.
2. Energi ionisasi bertambah dari kiri ke kanan dan berkurang dari atas ke bawah.
3. Afinitas elektron bertambah dari kiri ke kanan dan berkurang dari atas ke bawah.
4. Keelektronegatifan bertambah dari kiri ke kanan
Dokumen tersebut merangkum sistem periodik unsur kimia, mulai dari penemuan awal hingga perkembangan teori-teori penting seperti teori Dobereiner, Newlands, dan Mendeleev. Juga dijelaskan beberapa sifat periodik unsur seperti jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan elektronegativitas yang berubah secara berkala di dalam sistem periodik.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan kadar MnO2 dalam batu kawi menggunakan metode titrasi redoks permanganatometri. Batu kawi direaksikan dengan asam oksalat berlebih untuk mengoksidasi MnO2, kemudian larutan di-titrasi kembali dengan KMnO4 untuk menentukan kelebihan asam oksalat. Rumus perhitungan digunakan untuk menghitung kadar MnO2 dalam batu kawi berdasarkan
Dokumen tersebut membahas tentang sistem, kerja, kalor, dan energi dalam termodinamika. Ada tiga jenis sistem yaitu sistem terisolasi, tertutup, dan terbuka. Kerja atau usaha terjadi ketika gaya bergerak sejajar dengan perpindahan. Kalor merupakan energi yang dipindahkan karena perbedaan suhu dan dapat berpindah lewat konduksi, konveksi, dan radiasi. Energi dalam suatu sistem tergantung pada suhun
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang tiga topik utama: (1) packing efisiensi untuk simple cubic, body centered cubic, dan face centered cubic; (2) penjelasan indeks Miller untuk menentukan orientasi bidang kristal; (3) rumus untuk menghitung jarak antar bidang kristal untuk berbagai sistem kristal.
Tiga kalimat:
Rencana pembelajaran mata pelajaran kimia tentang kesetimbangan kimia membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan seperti konsentrasi, suhu, dan tekanan serta strategi pembelajaran berbasis masalah dan demonstrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem dan lingkungan, serta hubungan antara keduanya. Sistem dapat berupa zat atau campuran zat yang dipelajari sifat-sifatnya pada kondisi tertentu, sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem. Sistem dan lingkungan dapat melakukan pertukaran energi atau materi, dan tergantung pada jenis pertukarannya sistem dibedakan menjadi sistem tersekat, tertutup
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriqlp
Reaksi saponifikasi antara NaOH dan CH3COOC2H5 ditentukan kinetikanya dengan metode konduktometri pada variasi suhu. Hasilnya menunjukkan reaksi berorde kedua dengan konstanta laju reaksi berkisar antara 10-7-10-6 M/s dan energi aktivasi -67 kJ/mol.
Sifat keperiodikan unsur meliputi:
1. Jari-jari atom berkurang dari kiri ke kanan dan bertambah dari atas ke bawah dalam satu periode dan golongan.
2. Energi ionisasi bertambah dari kiri ke kanan dan berkurang dari atas ke bawah.
3. Afinitas elektron bertambah dari kiri ke kanan dan berkurang dari atas ke bawah.
4. Keelektronegatifan bertambah dari kiri ke kanan
Dokumen tersebut merangkum sistem periodik unsur kimia, mulai dari penemuan awal hingga perkembangan teori-teori penting seperti teori Dobereiner, Newlands, dan Mendeleev. Juga dijelaskan beberapa sifat periodik unsur seperti jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan elektronegativitas yang berubah secara berkala di dalam sistem periodik.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat periodik unsur, meliputi jari-jari atom dan ion, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, serta sifat logam dan nonlogam. Sifat-sifat tersebut berubah secara beraturan di dalam sistem periodik baik dalam satu golongan maupun periode.
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke orbital elektron terluar yang stabil. Jari-jari atom dipengaruhi oleh jumlah kulit elektron dan muatan inti, sehingga dalam satu periode jari-jari atom semakin kecil dari kiri ke kanan dan dalam satu golongan semakin besar dari atas ke bawah."
Dokumen tersebut membahas sifat-sifat periodik unsur kimia seperti jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, sifat logam, kereaktifan, dan titik leleh serta titik didih. Secara umum disebutkan bahwa semakin ke bawah dalam satu golongan, sifat-sifat tersebut akan semakin berkurang kecuali jari-jari atom yang akan semakin besar, sed
SIFAT SISTEM PERIODIK UNSUR : Energi ionisasi (KIMIA KELAS X)Khansha Hanak
Materi kimia kelas X, energi ionisasi adalah salah satu sifat yang menentukan tata letak sistem periodik unsur-unsur kimia. Energi ionisasi berhubungan dengan sifat-sifat periodik yang lain seperti elektronegatifitas dll
Dokumen ini membahas tentang sistem periodik unsur, konfigurasi elektron, dan hubungannya dengan sifat-sifat periodik seperti jari-jari atom, energi ionisasi, dan afinitas elektron. Dokumen ini juga menjelaskan bagaimana konfigurasi elektron berhubungan dengan golongan dan periode dalam tabel periodik.
Dokumen tersebut membahas berbagai model ikatan kimia antara lain ikatan ionik, kovalen, logam, serta aspek-aspek energi yang terkait. Secara ringkas, dibahas pembentukan ikatan melalui transfer elektron untuk ikatan ionik dan sharing elektron untuk ikatan kovalen dan logam. Juga dibahas mengenai energi kisi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti ukuran ion dan muatannya.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
3. S P U
16
Sulfur Phosphorus Uranium
15 92
MUATAN INTI EFEKTIF
Memperlajari muatan inti efektif akan sangat membantu untuk
memahami sifat keperiodikan unsur.
Nilai muatan inti efektif kurang dari nilai muatan inti yang
sesungguhnya. Hal ini dikarenakan adanya efek perisai yang dilakukan
elektron yang berada di dekat inti terhadap elektron-elektron pada kulit
luar. Adanya elektron-elektron perisai mengurangi gaya tarik
elektrostatik antara proton yang berada di inti dengan elektron yang
berada di kulit luar.
Muatan inti efektif dalam satu periode bertambah dari kiri ke kanan.
Agar lebih mudah memahami, perhatikan contoh di bawah ini:
11Na memiliki proton sebanyak 11
4. S P U
16
Sulfur Phosphorus Uranium
15 92
MUATAN INTI EFEKTIF
Muatan inti efektif dalam satu periode bertambah dari kiri ke kanan.
Agar lebih mudah memahami pernyataan di atas, perhatikan contoh di bawah ini
11Na memiliki proton sebanyak 11
kulit pertama terdapat 2 elektron
kulit kedua terdapat 8 elektron
kulit ketiga terdapat 1 elektron
Jadi, muatan inti efektif Na = +1
Kita anggap bahwa: Muatan inti efektif = muatan inti – banyaknya elektron di kulit dalam
12Mg memiliki proton sebanyak 12
kulit pertama terdapat 2 elektron
kulit kedua terdapat 8 elektron
kulit ketiga terdapat 2 elektron
Jadi, muatan inti efektif Mg = +2
13Al memiliki proton sebanyak 13
kulit pertama terdapat 2 elektron
kulit kedua terdapat 8 elektron
kulit ketiga terdapat 3 elektron
Jadi, muatan inti efektif Al = +3
6. S P U
16
Sulfur Phosphorus Uranium
15 92
JARI-JARI ATOM
Pengertian
Jari-jari atom adalah setengah jarak antara dua inti atom sejenis.
Kecenderungan
• Dalam satu periode, jari-jari atom berkurang dari kiri ke kanan
Hal ini dikarenakan muatan inti bertambah positif sementara elektron-
elektron yang jumlahnya bertambah masih menempati kulit yang sama.
Keadaan ini menyebabkan gaya tarik-menarik inti terhadap elektron
semakin kuat. Akibatnya, jari-jari atom semakin kecil.
• Dalam satu golongan, jari-jari atom bertambah dari atas ke bawah
Hal ini dikarenakan meski muatan inti bertambah positif, namun jumlah
kulit semakin banyak. Keadaan ini menyebabkan gaya tarik-menarik inti
terhadap elektron semakin lemah. Akibatnya, jari-jari atom bertambah
besar.
7. S P U
16
Sulfur Phosphorus Uranium
15 92
JARI-JARI ION
Sifat
Kation (ion positif) memiliki jari-jari yang lebih kecil dibandingkan
atom netralnya.
Anion (ion negatif) memiliki jari-jari yang lebih besar dibandingkan
atom netralnya.
Latihan soal
Urutkan ion-ion berikut berdasarkan kenaikan jari-jari ionnya.
Ca2+, K+, Al3+
Penyelesaian
Unsur K dan Ca berada pada periode 4, sedangkan unsur Al berada
pada periode 3
Maka jari-jari ion Al3+ < Ca3+ < K+
9. S P U
16
Sulfur Phosphorus Uranium
15 92
ENERGI IONISASI
Pengertian
Energi minimum yang dibutuhkan untuk memindahkan satu
elektron terluar dari atom untuk membentuk ion dengan
muatan +1.
Ada juga energi ionisasi kedua (EI2)
Harga EI2 selalu lebih besar dibandingkan EI1, karena untuk
melepaskan muatan negative (elektron) dari ion bermuatan
positif lebih sulit dibandingkan melepaskan elektron dari
atom netral.
Ada 3 faktor yang mempengaruhi besarnya energi ionisasi
atom:
a. Jari-jari atom. Semakin besar jari-jari atom, semakin kecil
energi ionisasi.
b. Muatan inti positif. Semakin besar muatan inti, semakin
besar energi ionisasi
c. Jumlah elektron di kulit atom. Semakin banyak jumlah
elektron di kulit dalam, semakin kecil energi ionisasi. Hal
ini dikarenakan elektron di kulit dalam akan mengurangi
gaya tarik-menarik inti terhadap elektron terluar.
10. S P U
16
Sulfur Phosphorus Uranium
15 92
ENERGI IONISASI
Kecenderungan
• Dalam satu periode, energi ionisasi bertambah dari kiri
ke kanan
Hal ini dikarenakan muatan inti bertambah positif dan nilai
jari-jari atom berkurang. Keadaan ini menyebabkan gaya
tarik-menarik inti terhadap elektron terluar semakin kuat.
Akibatnya, energi ionisasi semakin bertambah.
• Dalam satu golongan, energi ionisasi berkurang dari atas
ke bawah
Hal ini dikarenakan meski muatan inti bertambah positif,
namun jari-jari atom bertambah besar. Keadaan ini
menyebabkan gaya Tarik-menarik inti terhadap elektron
terluar semakin lemah. Akibatnya, energi ionisasi semakin
berkurang.
11. S P U
16
Sulfur Phosphorus Uranium
15 92
ENERGI IONISASI
Terdapat penyimpangan dalam keteraturan nilai energi ionisasi di atas. Sebagai contoh, pada periode 2, terjadi penurunan energi
iomisasi dari Be (golongan IIA) ke B (golongan IIIA) dan dari N (golongan VA) ke O (golongan VIA). Hal ini berkaitan dengan kestabilan
konfigurasi elektron yang akan kita bahas pada tanggal 12 Oktober 2018, pada subbab bilangan kuantum.
12. S P U
16
Sulfur Phosphorus Uranium
15 92
ENERGI IONISASI
Dari table di atas, terlihat bahwa nilai EI1 lebih kecil dibandingkan nilai EI2; nilai EI2 lebih kecil dibandingan EI3; dan seterusnya. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin sulit memindahkan elektron berikutnya karena semakin kuatnya gaya Tarik-menarik inti terhadap elektron.
14. S P U
16
Sulfur Phosphorus Uranium
15 92
AFINITAS ELEKTRON
Pengertian
Energi yang terlibat (pelepasan energi, - atau penyerapan energi, +) jika suatu atom
atau ion dalam fase gas menerima satu elektron.
Semakin negatif nilai AE dari atom unsur, maka semakin mudah atom tersebut
menerima elektron dan membentuk ion negatif.
Kecenderungan
Golongan IIA dan VIIIA memiliki nilai AE positif, karena konfigurasi elektronnya
relatif stabil sehingga sulit menerima elektron.
• Dalam satu periode, nilai negatif AE bertambah dari kiri ke kanan
Hal ini dikarenakan muatan inti bertambah positif dan jari-jari atom berkurang.
Keadaan ini menyebabkan gaya Tarik menarik inti terhadap elektron yang
ditambahkan akan semakin kuat. Akibatnya, AE semakin bertambah
• Dalam satu golongan, nilai negatif AE berkurang dari atas ke bawah
Hal ini dikarenakan meski muatan inti bertambah positif, namun jumlah elektron di
kulit dalam semakin banyak. Keadaan ini menyebabkan gaya Tarik-menarik inti
terhadap elektron yang ditambahkan semakin lemah. Akibatnya, AE semakin
berkurang
16. S P U
16
Sulfur Phosphorus Uranium
15 92
KEELEKTRONEGATIFAN
Pengertian
Suatu kemampuan atom untuk menarik elektron dalam suatu ikatan
kimia.
Kecenderungan
• Dalam satu periode, keelektronegatifan bertambah dari kiri ke
kanan
Hal ini dikarenakan muatan inti bertambah positif dan jari-jari atom
berkurang. Keadaan ini menyebabkan gaya Tarik-menarik inti
terhadap elektron semakin kuat. Akibatnya, kemampuan atom untuk
menarik elektron menjadi semakin besar.
• Dalam satu golongan, keelektronegatifan berkurang dari atas ke
bawah
Hal ini dikarenakan meski muatan inti bertambah positif, namun
jumlah elektron di kulit dalam semakin banyak. Akibatnya, jari-jari
atom bertambah besar dan kemampuan inti untuk menarik elektron
menjadi lemah.