SlideShare a Scribd company logo
APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS
DALAM KEHIDUPAN SEHARI- HARI
Abstraksi
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam
pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan elektron bebasnya
kepada ion logam pusat. Senyawa kompleks memiliki peranan penting dalam
kehidupan sehari – hari. Aplikasi senyawa ini meliputi bidang kesehatan, farmasi,
industri, dan lingkungan, pertanian dan bidang lainnya. Banyak contoh aplikasi
senyawa kompleks ini yang telah diterapkan dalam kehidupan sehari- hari yang
pemamfaatannya sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia, hewan dan
tanaman. Mulai dari pengikatan oksigen oleh Fe menjadi senyawa kompleks untuk
bernapas, seperti Sulfadiazin dan sulfamerazin merupakan ligan yang sering
digunakan untuk obat antibakteri. Penggunaannya secara luas untuk pengobatan
infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram-positif dan Gram negatif tertentu,
beberapa jamur, dan protozoa, dapat mengurangi dampak negatif pencemaran
lingkungan seperti polusi udara, dapat mengurangi bahkan menghentikan turunnya
potensial fuel cell pada katoda, penghilang rasa nyeri tulang yang disebabkan oleh
metastasis kanker prostat, payudara, paru-paru dan ginjal ke tulang, telah berhasil
dilakukan diagnosa dini dan terapi terhadap penyakit kanker, pelapisan pupuk
Nitrogen dengan asam humat menghasilkan pupuk urea yang lebih tidak mudah larut
untuk peningkatan efisiensi. Masih banyak lagi aplikasi senyawa kompleks yang
belum diuraikan. Selain aplikasi senyawa kompleks yang dapat mensejahterakan
kehidupan, banyak juga senyawa kompleks yang aplikasinya dapat membahayakan
kelangsungan hidup mahluk dimuka bumi ini. Contoh kecil aplikasi Rhodamin B dan
metanil yellow yang seharusnya dipakai sebagai pewarna pada tekstil di salah
gunakan menjadi pewarna pada makanan yang sering dikomsumsi anak-anak.
Penelitian senyawa kompleks terus berkembang baik sintesis maupun aplikasinya
yang dapat mensejahterakan kehidupan.
1. PENDAHULUAN
Senyawa kompleks memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari - hari.
Aplikasi senyawa ini meliputi bidang kesehatan, farmasi, industri, dan lingkungan.
Manusia setiap hari senantiasa memerlukan oksigen untuk bernapas. Proses
pengikatan oksigen oleh Fe menjadi senyawa kompleks dalam tubuh merupakan
salah satu contoh aplikasi senyawa kompleks dalam keseharian. Senyawa kompleks
terbentuk akibat terjadinya ikatan kovalen koordinasi antara suatu atom atau ion
logam dengan suatu ligan ( ion atau molekul netral ). Logam yang dapat membentuk
kompleks biasanya merupakan logam transisi, alkali, atau alkali tanah. Studi
pembentukan kompleks menjadi hal yang menarik untuk dipelajari karena kompleks
yang terbentuk dimungkinkan memberi banyak manfaat, misalnya untuk ekstraksi
dan penanganan keracunan logam berat.
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam
pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan elektron bebasnya
kepada ion logam pusat. Donasi pasangan elektron ligan kepada ion logam pusat
menghasilkan ikatan kovalen koordinasi sehingga senyawa kompleks juga disebut
senyawa koordinasi. Senyawa-senyawa kompleks memiliki bilangan koordinasi dan
struktur bermacam-macam. Mulai dari bilangan koordinasi dua sampai delapan
dengan struktur linear, tetrahedral, segi empat planar, trigonal bipiramidal dan
oktahedral. Namun kenyataan menunjukkan bilangan koordinasi yang banyak
dijumpai adalah enam dengan struktur pada umumnya oktahedral. (Iis Siti Jahro)
Penelitian kompleks terus berkembang dari kompleks inti tunggal mengarah
pada kompleks yang memiliki dua ion logam pusat yang dikenal sebagai kompleks
berinti ganda (binuklir). Pembentukan kompleks berinti ganda memerlukan ligan
jembatan yang dapat menghubungkan ion logam pusat yang satu dengan yang
lainnya. Ion oksalat (C2O4
2-
) merupakan salah satu ligan jembatan yang banyak
digunakan akhir-akhir ini karena keunikannya yang dapat menghasilkan struktur
kompleks multidimensi (1, 2 atau 3 dimensi). Selain itu ion oksalat dapat berperan
sebagai mediator pertukaran sifat magnet diantara ion-ion logam pusat. Beberapa
senyawa kompleks oksalat yang telah berhasil disintesis diantaranya; {[A]
[MI
MIII
(C2O4)3]} dengan MI
= Li, Na, MIII
= Cr, Fe, {[A][M2
II
(C2O4)3]}4
dengan MII
=
Mn, Fe dan {[A][MII
MIII
(C2O4)3]}5
dengan MII
= Mn, MIII
= CrIII
. Pembentukan
kompleks inti ganda [MnII
CrIII
(C2O4)3]-
dari kompleks [CrIII
(C2O4)3]3-
dengan MnII
dalam larutan air berlangsung melalui mekanisme reaksi adisi. (Iis Siti Jahro)
Senyawa kompleks telah banyak dipelajari dan diteliti melalui suatu tahapan-
tahapan reaksi (mekanisme reaksi) dengan menggunakan ion-ion logam serta ligan
yang berbeda-beda. Ligan memiliki kemampuan sebagai donor pasangan elektron
sehingga dapat dibedakan atas ligan monodentat, bidentat, tridentat dan polidentat.
Dalam kimia koordinasi, NO atau NO2 dapat berperan sebagai ligan sehingga
membentuk senyawa kompleks dengan beberapa logam transisi (Rilyanti, M dan
Sembiring, Z., 2005). Beberapa ligan dapat dideretkan dalam suatu deret
spektrokimia berdasarkan kekuatan medannya, yang tersusun sebagai berikut : I-
<>-
<>2- <>- <>- <>- <>- <>- <>2-<>- <>- < ox =" oksalat," en =" etilendiamin," bipi ="
2,2’-bipiridin" fen =" fenantrolin">2 dalam deret spektrokimia lebih kuat
dibandingkan ligan-ligan feroin (fenantrolin, bipiridin dan etilendiamin) dan lebih
lemah dari ligan CN.
NOx merupakan kelompok gas yang terdapat di atmosfer, terdiri dari NO dan
NO2, dimana gas NO tidak berwarna sedangkan gas NO2 berwarna coklat kemerah-
merahan dan berbau tajam ( Sastrawijaya, 1991). NO atau NO2 adalah bahan
pencemar yang berbahaya dan memerlukan penanggulangan. Sumber utama NOx
selain dari aktivitas bakteri, aktivitas manusia juga merupakan konstribusi yang
cukup besar (bplhd. jakarta.go.id/ info/ NKLD / 2001 /DOCS/ Buku-II/ docs/
411.htm).
2. APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS
Aplikasi senyawa kompleks sangat beragam dan banyak sekali karena
penelitian tentang senyawa kompleks terus berkembang dan perkembangannya sangat
pesat sekali sejalan dengan perkembangan IPTEK. Dalam makalah ini diuraikan
hanya sebagian kecil saja aplikasi senyawa kompleks tersebut.
Kobalt merupakan salah satu logam unsur transisi dengan konfigurasi elektron
3d7
yang dapat membentuk kompleks. Kobalt yang relatif stabil berada sebagai Co(II)
ataupun Co(III). Namun dalam senyawa sederhana Co, Co(II) lebih stabil dari
Co(III). Ion – ion Co2+
dan ion terhidrasi [Co(H2O)6]2+
stabil di air. Kompleks kobalt
dimungkinkan dapat terbentuk dengan berbagai macam ligan, diantaranya sulfadiazin
dan sulfamerazin. Sulfadiazin dan sulfamerazin merupakan ligan yang sering
digunakan untuk obat antibakteri. Keduanya merupakan turunan dari sulfonamid
yang penggunaannya secara luas untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Gram-positif dan Gram negatif tertentu, beberapa jamur, dan protozoa
(Siswandono dan Soekardjo : 1995 ).
Salah satu keistimewaan dari reaksi kompleks adalah reaksi pergantian ligan
melalui efek trans. Reaksi pergantian ligan ini terjadi dalam kompleks oktahedral
dan segi empat. Ligan –ligan yang menyebabkan gugus yang letaknya trans
terhadapnya bersifat labil, dikatakan mempunyai efek trans yang kuat.
Untuk mengetahui kemampuan senyawa kompleks dengan ligan- ligan feroin
berinteraksi dengan gas NO2, maka perlu dilakukan penelitian meliputi sintesis dan
karakterisasi senyawa kompleks Co(II) menggunakan ligan bipiridin dan sianida serta
mempelajari interaksinya dengan gas NO2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman reaksi subtitusi kompleks melalui efek trans dan hasilnya
digunakan sebagai acuan dalam pemanfaatan senyawa kompleks sebagai absorben
gas NOx, sehingga dapat mengurangi dampak negatif pencemaran lingkungan seperti
polusi udara.
Berbagai senyawa kompleks yang mempunyai struktur planar N4, telah
terbukti mempunyai kemampuan untuk mereduksi oksigen dengan 4-elektron transfer
proses. Proses logam yang berkarat karena oksidasi pada permukaan logam adalah
proses yang sangat familier. Proses respirasi biologis pada makhluk hidup dimana
terjadi perubahan oksigen menjadi air pada hemoglobin adalah proses yang penting.
Proses reduksi oksigen yang langsung menjadi air tanpa hasil samping adalah proses
sempurna 4-elektron transfer (O2 + H+ + 4e- → H2O) pada hemoglobin. (Eniya
Listiani Dewi)
Proses reduksi oksigen melalui senyawa kompleks Cytochrome-c Oxidase
(Cyt-c) merupakan contoh proses seperti pada elektroda positif fuel cell (katoda).
Pada proses biologis, transfer 4-elektron berjalan tanpa hasil sampingan peroksida
(H2O2). Sedangkan pada katoda fuel cell, dimana saat ini state-of-the-art katalis
adalah platina (Pt) yang mereduksi oksigen dengan 2-elektron transfer (O2 + 2H+ +
2e- → H2O2) menghasilkan peroksida dan selanjutnya tereduksi lagi menjadi air
(H2O2 + 2H+ + 2e- → 2H2O). Sehingga terdapat 2 tahapan reaksi yang berlangsung
pada katoda. Untuk itu dengan senyawa kompleks yang menyerupai struktur Cyt-c,
dimana model planar katalis lebih memungkinkan untuk mereduksi oksigen dengan
mudah, maka pada makalah akan dikenalkan katalis yang mampu mereduksi oksigen
dengan bentuk planar berlogam center Fe, Co, dan Cu dengan ligan yang berbeda.
(Eniya Listiani Dewi)
Dengan adanya aplikasi senyawa kompleks ini, diharapkan problem drop
potensial yang disebabkan oleh peroksida pada katoda dimana menjadi penyebab
utama turunnya potensial fuel cell, menjadi berkurang atau tidak ada, karena reaksi
yang terjadi adalah 4-elektron transfer proses. (Eniya Listiani Dewi)
Senyawa kompleks renium-186 fosfonat, 186Re-HEDP
(HEDP=hydroxyethyli dienediphosphonate) dan 186Re-EDTMP (EDTMP
=ethylenediaminetetra methylphosphonate), dewasa ini telah luas digunakan sebagai
penghilang rasa nyeri tulang yang disebabkan oleh metastasis kanker prostat,
payudara, paru-paru dan ginjal ke tulang.
Penggunaan radiofarmaka tersebut merupakan pengganti penggunaan
analgesik, hormon, kemoterapi, dan narkotik yang diketahui memberikanefek
samping yang tidak diinginkan. Metode preparasi dan uji kualitas senyawa kompleks
186Re-HEDP dan 186Re-EDTMP telah dikembangkan untuk tujuan produksi
komersial.Penentuan kemurnian radiokimia dengan kromatografi kertas dalam
berbagai kepolaran pelarut menunjukkan kemurnian radiokimia diatas 90% sampai
hari ketiga setelah proses penandaan dilakukan. ( Adang H.G , dkk)
Disamping itu hasil pengujian menunjukkan pula bahwa larutan senyawa
kompleks bebas pirogen dan steril. Hasil uji pada binatang percobaan tikus putih
menunjukkan kandungan senyawa kompleks di dalam darah mencapai puncaknya
pada 5 menit setelah penyuntikan. Sedangkan ekskresi radiofarmaka kedua kompleks
di dalam urin menunjukkan adanya keradioaktifan sekitar 41% dan 38,5 % dalam
bentuk perenat, 186ReO4 -, setelah 20 jam penyuntikan. Hasil biodistribusi dan
pencitraan (imaging) menggunakan kamera gamma terhadap mencit dan tukus putih
normal menunjukkan bahwa senyawa kompleks 186Re-HEDP dan 186Re-EDTMP
terakumulasi cukup nyata di tulang.( Adang H.G , dkk)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK dalam bidang kedokteran
nuklir sangat didukung oleh perkembangan iptek di bidang radiofarmaka. Dengan
perkembangan iptek radio farmaka telah berhasil dilakukan diagnosa dini dan terapi
terhadap penyakit kangker menggunakan radio nuklida yang sesuai. Penyakit kangker
telah menghantui masyarakat dunia karena banyak menyebabkan kematian.
Kedokteran nukilr telah menerapkan deteksi ini, berbagai macam kanker dan cara
terapi yang efektif dengan memanfaatkan radiasi dari radio isotop yang diberikan
kadalam tubuh atau sel kanker tang bersangkutan. .(Sulaiman, dkk ; 2007)
Radio isatop yang dapat digunakan untuk terapi kanker diantaranya adalah Ytrium-90
(90
Y) yang merupakan radio isotop pemancar sinar b dengan energi 2,28 Mev dan
waktu paro (T1/2) 64,1 jam. Itrium-90 yang digunakan untuk terapi dapat diperoleh
dari hasil peluruhan stronsium-90 (90
Sr) dapat dipisahkan dari induknya 90
Sr
(campuran 90
Sr - 90
Y ) yang merupakan radio nuklir dan hasil belah 235U. Metode
pemisahan yang telah dikembangkan saat ini adalah metode ekstraksi pelarut dan
kromatografi kolm dengan menggunakan penukar ion.(Sulaiman, dkk ; 2007)
Pemupukan dalam kegiatan budidaya tebu memegang peranan yang teramat
penting, selain dapat meningkatkan produksi biomassanya, pupuk juga dapat
meningkatkan keragaman dan kualitas hasil yang diperoleh. Masalah utama
penggunaan pupuk N pada lahan pertanian adalah efisiensinya yang rendah karena
kelarutannya yang tinggi dan kemungkinan kehilangannya melalui penguapan,
pelindian dan immobilisasi. Untuk itu telah dilakukan penelitian peningkatan efisiensi
pemupukan N dengan rekayasa kelat urea-humat pada jenis tanah yang mempunyai
tekstur kasar (Entisol) dengan menggunakan tanaman tebu varietas PS 851 sebagai
tanaman indikator. (Sri Nuryani H.U, dkk ; 2007 )
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelapisan urea dengan asam humat yang
berasal dari Gambut Kalimantan sebesar 1% menghasilkan pupuk urea yang lebih
tidak mudah larut daripada yang dilapisi asam humat dari Rawa Pening. Dengan
pelepasan N yang lebih lambat diharapkan keberadaan N di dalam tanah lebih awet
dan pemupukan menjadi lebih efisien. Pupuk urea-humat telah diaplikasikan ke tanah
Psamment (Entisol) yang kandungan pasirnya tinggi (tekstur kasar) untuk mewakili
jenis-jenis tanah yang biasa ditanami tebu dengan tekstur yang paling kasar. Respons
tanaman tebu varietas PS 851 menunjukkan kinerja pertumbuhan yang lebih baik di
tanah Vertisol. (Sri Nuryani H.U, dkk ; 2007 )
Rekayasa kelat urea-humat secara fisik dan kimia terbukti meningkatkan
efisiensi pemupukan N pada tanaman tebu. Penelitian ini memperlihatkan bahwa
memang efisiensi pemupukan N pada tanah Entisol dan Vertisol rendah, bahkan di
Entisol lebih rendah (hanya sekitar 25 %). Aplikasi pupuk urea-humat pada tanah
Vertisol dan Entisol terbukti meningkatkan efisiensi pemupukan N hingga 50 %. Di
tanah Entisol bahkan efisiensi pemupukan yang lebih tinggi dicapai pada dosis pupuk
yang lebih rendah. (Sri Nuryani H.U, dkk ; 2007 )
Rhodamin B Nama Kimia : N-[9-(2-Carboxyphenyl)-6-(diethylamino)-3H-
xanthen-3-ethyethanaminium chlorida. Sinonim: tetra ethylrhodamine; D & C Red
No. 19; Rhodamine B Chloride; C. l. Basic Violet 10; C. l. 45170. dan metanil
yellow Nama kimia : 3-[[4-(phenylamino) phenyl] azo]; C.I. Acid yellow 36;
merupakan zat warna sintetik yang umum digunakan sebagai pewarna tekstil (Djalil,
dkk, 2005).
Walaupun memiliki toksisitas yang rendah, namun pengkonsumsian rhodamin
B dalam jumlah yang besar maupun berulang-ulang menyebabkan sifat kumulatif
yaitu iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada saluran
pencernaan, keracunan, dan gangguan hati/liver (Trestiati, 2003). Rhodamin B
memiliki LD50 sebesar 89,5 mg/kg jika diinjeksikan pada tikus secara intravena
(Merck Index, 2006). Sedangkan untuk metanil yellow dapat menyebabkan iritasi
pada mata jika dikonsumsi dalam jangka panjang (Anonima, 2007). Kuning metanil
juga dapat bertindak sebagai tumor promoting agent dan menyebabkan kerusakan
hati (Djalil, dkk, 2005). Metanil yellow memiliki acute oral toxicity (LD50) sebesar
5000mg/kg pada tikus percobaan (Anonima, 2007).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eddy Setyo Mudjajanto dari Institut
Pertanian Bogor (IPB), menemukan banyak penggunaan zat pewarna rhodamin B dan
metanil yellow pada produk makanan industri rumah tangga. Rhodamin B dan
metanil yellow sering dipakai untuk mewarnai kerupuk, makanan ringan, terasi,
kembang gula, sirup, biskuit, sosis, makaroni goreng, minuman ringan,
cendol,manisan, gipang, dan ikan asap. Makanan yang diberi zat pewarna ini
biasanya berwarna lebih terang (Mudjajanto, 2007)
3. KESIMPULAN
Setelah mengumpulkan dan memahami aplikasi senyawa kompleks yang
bersumber dari jurnal ilmiah atau makalah ilmiah yang didownload dari internet maka
penulis mengammbil kesimpulan sebagai berikut:
1. Aplikasi senyawa kompleks sangat beragam dan banyak sekali.
2. Tujuan utama penelitian tentang senyawa kompleks adalah untuk pengembangan
IPTEK yang berguna untuk kesejahteraan umat manusia dan makhluk lain yang ada
dimuka bumi ini
3. Aplikasi senyawa kompleks banyak juga disalah gunakan oleh oknum atau manusia
sehingga membahayakan kelangsungan hidup bahkan dapat menyebabkan kematian.
4. Penelitian tentang senyawa kompleks ini akan terus berkembang sangat pesat baik
sintesis maupun aplikasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Adang H.G., Sri Aguswarini, Abidin, Karyadi, Sri Bagiawati . 2007. Evaluasi
Biologis
Senyawa Kompleks Renium-186 Fosfonat Sebagai Radiofarmaka Terapi
Paliatif Kanker Tulang. Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka – BATAN
Kawasan PUSPIPTEK – Serpong
Iis Siti Jahro, Djulia Onggo, Ismunandar dan Susanto Imam Rahayu. Kajian
Mekanisme Reaksi Kompleks Multi Inti FeII
-MnII
-CrIII
Dengan Ligan Ion
Oksalat Dan 2,(2’-pyridyl)quinoline Dalam Pelarut Metanol dan Air.
Departemen Kimia, FMIPA Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesha No. 10
Bandung, 40132e-mail : jahrostiis@yahoo.com
Mita Rilyanti , Zipora Sembiring, R.A. Tri Handayani dan EM Subki. 2008. Sintesis
Senyawa Kompleks Cis-[Co(Bipi)2(Cn)2] Dan Uji Interaksinya Dengan Gas
No2 Menggunakan Metoda Spektrofotometri Uv-Vis Dan IR . Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II Universitas Lampung,
Sri Nuryani H.U*, Benito Heru Purwanto*, Azwar Maas*, Wiwik EW**, Oka A
Bannati and K.D. Sasmita. 2007. Peningkatan Efisiensi Pemupukan N Pada
Tanaman Tebu Melalui Rekayasa Khelat Urea-Humat. Jurnal Ilmu Tanah dan
Lingkungan Vol. 7 No.2. p: 93-102.
Eniya Listiani Dewi. BSS_96-1. Studi Respirasi Biologis 4-Elektron Transfer
Sebagai Reaksi Katalis Inorganik Logam Pada Katoda Fuel Cell. Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Pusat Teknologi Material. MH.
Thamrin 8, BPPT II, Lt.22, Jakarta. Email: eniyalist@webmail.bppt.go.id
Sulaiman, Adang Hardi G danNoor Anis Kundari. 2007. Pemisahan Dan
Karakterisasi Spesi Senyawa Kompleks Ytrium-90 Dan Stronsium-90 Dengan
Elektroforesis Kertas. JFN, Vol.1 No.2 . ISSN 1978-8738. Pusat Radioisotop
dan Radiofarmaka – BATAN.
bplhd. jakarta.go.id/ info/ NKLD / 2001 /DOCS/ Buku-II/ docs/ 411.htm.
Diakses tanggal 13 mei 2010 Pukul 11.00 WIB www.google.com/polutan NO)
Rilyanti, M.dan Hadi, S. 2005, Sintesis,Karakterisasi Sifat Magnet dan Analisis
Thermal Kompleks ML’L” (M= Co, L’ = fen dan L” = CN), Jurnal Ilmiah
MIPA BKS – PTS Wilayah Indonesia Barat, Vol. VIII, No. 2, Oktober 2005
Sastrawijaya, T. 1991. Pencamaran Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta.
Hlm 165 201.

More Related Content

What's hot

236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
Nurwidayanti1212
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
qlp
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonDM12345
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
anorganik Belerang
anorganik Belerang anorganik Belerang
anorganik Belerang
Fera Fajrin
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Cha Cha D Talo
 
Ppt konduktometri
Ppt konduktometriPpt konduktometri
Ppt konduktometri
David Wibawa Aji
 
Struktur kristal ionik
Struktur  kristal ionik Struktur  kristal ionik
Struktur kristal ionik
Ida Farida Ch
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
Ridha Faturachmi
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Dwi Karyani
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
Yasherly Amrina
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiKustian Permana
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field TheoryTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
University Of Jakarta
 
Bab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimerBab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimerImo Priyanto
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
risyanti ALENTA
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiKustian Permana
 

What's hot (20)

Tabulasi kation
Tabulasi kationTabulasi kation
Tabulasi kation
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan keton
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
anorganik Belerang
anorganik Belerang anorganik Belerang
anorganik Belerang
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
 
Ppt konduktometri
Ppt konduktometriPpt konduktometri
Ppt konduktometri
 
Struktur kristal ionik
Struktur  kristal ionik Struktur  kristal ionik
Struktur kristal ionik
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. ii
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field TheoryTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
 
Bab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimerBab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimer
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
 

Similar to 45715687 aplikasi-senyawa-kompleks

Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)noviyanty
 
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)Nurmalina Adhiyanti
 
Daur carbon
Daur carbonDaur carbon
Daur carbon
sitiazizahgajah
 
Redoks
RedoksRedoks
Redoksfita23
 
Makalah Oksigen
Makalah OksigenMakalah Oksigen
Makalah Oksigen
Umi Dahr
 
MAKALAH KIMIA KOROSI
MAKALAH KIMIA KOROSIMAKALAH KIMIA KOROSI
MAKALAH KIMIA KOROSI
Cahya Mutiara
 
logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok
 logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok
logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok
Naufal Sang Pencerah
 
Makalah ikatan hidrogen 2
Makalah ikatan hidrogen 2Makalah ikatan hidrogen 2
Makalah ikatan hidrogen 2
Septian Muna Barakati
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkk
UNIMUS
 
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
noussevarenna
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
Hudaya Sumeri
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometriFransiska Puteri
 
Laporan kuat medan ligan amin air
Laporan kuat medan ligan amin airLaporan kuat medan ligan amin air
Laporan kuat medan ligan amin airSalminah Saleh
 
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomCara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
UIN Alauddin Makassar
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
Septian Muna Barakati
 
Material Humat
Material HumatMaterial Humat
Material Humat
070702
 
3 beberapa reaksi senyawa karbon
3 beberapa reaksi senyawa karbon3 beberapa reaksi senyawa karbon
3 beberapa reaksi senyawa karbon
Universitas Muslim Indonesia Makassar
 
Unsur k
Unsur kUnsur k
Unsur k
Surya Dirja
 
Hidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv aHidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv aKhairunnisa_UPI
 

Similar to 45715687 aplikasi-senyawa-kompleks (20)

Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
 
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
 
Daur carbon
Daur carbonDaur carbon
Daur carbon
 
Daur carbon
Daur carbonDaur carbon
Daur carbon
 
Redoks
RedoksRedoks
Redoks
 
Makalah Oksigen
Makalah OksigenMakalah Oksigen
Makalah Oksigen
 
MAKALAH KIMIA KOROSI
MAKALAH KIMIA KOROSIMAKALAH KIMIA KOROSI
MAKALAH KIMIA KOROSI
 
logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok
 logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok
logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok
 
Makalah ikatan hidrogen 2
Makalah ikatan hidrogen 2Makalah ikatan hidrogen 2
Makalah ikatan hidrogen 2
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkk
 
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
 
Laporan kuat medan ligan amin air
Laporan kuat medan ligan amin airLaporan kuat medan ligan amin air
Laporan kuat medan ligan amin air
 
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomCara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
Material Humat
Material HumatMaterial Humat
Material Humat
 
3 beberapa reaksi senyawa karbon
3 beberapa reaksi senyawa karbon3 beberapa reaksi senyawa karbon
3 beberapa reaksi senyawa karbon
 
Unsur k
Unsur kUnsur k
Unsur k
 
Hidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv aHidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv a
 

45715687 aplikasi-senyawa-kompleks

  • 1. APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI- HARI Abstraksi Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan elektron bebasnya kepada ion logam pusat. Senyawa kompleks memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari – hari. Aplikasi senyawa ini meliputi bidang kesehatan, farmasi, industri, dan lingkungan, pertanian dan bidang lainnya. Banyak contoh aplikasi senyawa kompleks ini yang telah diterapkan dalam kehidupan sehari- hari yang pemamfaatannya sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia, hewan dan tanaman. Mulai dari pengikatan oksigen oleh Fe menjadi senyawa kompleks untuk bernapas, seperti Sulfadiazin dan sulfamerazin merupakan ligan yang sering digunakan untuk obat antibakteri. Penggunaannya secara luas untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram-positif dan Gram negatif tertentu, beberapa jamur, dan protozoa, dapat mengurangi dampak negatif pencemaran lingkungan seperti polusi udara, dapat mengurangi bahkan menghentikan turunnya potensial fuel cell pada katoda, penghilang rasa nyeri tulang yang disebabkan oleh metastasis kanker prostat, payudara, paru-paru dan ginjal ke tulang, telah berhasil dilakukan diagnosa dini dan terapi terhadap penyakit kanker, pelapisan pupuk Nitrogen dengan asam humat menghasilkan pupuk urea yang lebih tidak mudah larut untuk peningkatan efisiensi. Masih banyak lagi aplikasi senyawa kompleks yang belum diuraikan. Selain aplikasi senyawa kompleks yang dapat mensejahterakan kehidupan, banyak juga senyawa kompleks yang aplikasinya dapat membahayakan kelangsungan hidup mahluk dimuka bumi ini. Contoh kecil aplikasi Rhodamin B dan metanil yellow yang seharusnya dipakai sebagai pewarna pada tekstil di salah gunakan menjadi pewarna pada makanan yang sering dikomsumsi anak-anak.
  • 2. Penelitian senyawa kompleks terus berkembang baik sintesis maupun aplikasinya yang dapat mensejahterakan kehidupan. 1. PENDAHULUAN Senyawa kompleks memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari - hari. Aplikasi senyawa ini meliputi bidang kesehatan, farmasi, industri, dan lingkungan. Manusia setiap hari senantiasa memerlukan oksigen untuk bernapas. Proses pengikatan oksigen oleh Fe menjadi senyawa kompleks dalam tubuh merupakan salah satu contoh aplikasi senyawa kompleks dalam keseharian. Senyawa kompleks terbentuk akibat terjadinya ikatan kovalen koordinasi antara suatu atom atau ion logam dengan suatu ligan ( ion atau molekul netral ). Logam yang dapat membentuk kompleks biasanya merupakan logam transisi, alkali, atau alkali tanah. Studi pembentukan kompleks menjadi hal yang menarik untuk dipelajari karena kompleks yang terbentuk dimungkinkan memberi banyak manfaat, misalnya untuk ekstraksi dan penanganan keracunan logam berat. Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan elektron bebasnya kepada ion logam pusat. Donasi pasangan elektron ligan kepada ion logam pusat menghasilkan ikatan kovalen koordinasi sehingga senyawa kompleks juga disebut senyawa koordinasi. Senyawa-senyawa kompleks memiliki bilangan koordinasi dan struktur bermacam-macam. Mulai dari bilangan koordinasi dua sampai delapan dengan struktur linear, tetrahedral, segi empat planar, trigonal bipiramidal dan oktahedral. Namun kenyataan menunjukkan bilangan koordinasi yang banyak dijumpai adalah enam dengan struktur pada umumnya oktahedral. (Iis Siti Jahro) Penelitian kompleks terus berkembang dari kompleks inti tunggal mengarah pada kompleks yang memiliki dua ion logam pusat yang dikenal sebagai kompleks
  • 3. berinti ganda (binuklir). Pembentukan kompleks berinti ganda memerlukan ligan jembatan yang dapat menghubungkan ion logam pusat yang satu dengan yang lainnya. Ion oksalat (C2O4 2- ) merupakan salah satu ligan jembatan yang banyak digunakan akhir-akhir ini karena keunikannya yang dapat menghasilkan struktur kompleks multidimensi (1, 2 atau 3 dimensi). Selain itu ion oksalat dapat berperan sebagai mediator pertukaran sifat magnet diantara ion-ion logam pusat. Beberapa senyawa kompleks oksalat yang telah berhasil disintesis diantaranya; {[A] [MI MIII (C2O4)3]} dengan MI = Li, Na, MIII = Cr, Fe, {[A][M2 II (C2O4)3]}4 dengan MII = Mn, Fe dan {[A][MII MIII (C2O4)3]}5 dengan MII = Mn, MIII = CrIII . Pembentukan kompleks inti ganda [MnII CrIII (C2O4)3]- dari kompleks [CrIII (C2O4)3]3- dengan MnII dalam larutan air berlangsung melalui mekanisme reaksi adisi. (Iis Siti Jahro) Senyawa kompleks telah banyak dipelajari dan diteliti melalui suatu tahapan- tahapan reaksi (mekanisme reaksi) dengan menggunakan ion-ion logam serta ligan yang berbeda-beda. Ligan memiliki kemampuan sebagai donor pasangan elektron sehingga dapat dibedakan atas ligan monodentat, bidentat, tridentat dan polidentat. Dalam kimia koordinasi, NO atau NO2 dapat berperan sebagai ligan sehingga membentuk senyawa kompleks dengan beberapa logam transisi (Rilyanti, M dan Sembiring, Z., 2005). Beberapa ligan dapat dideretkan dalam suatu deret spektrokimia berdasarkan kekuatan medannya, yang tersusun sebagai berikut : I- <>- <>2- <>- <>- <>- <>- <>- <>2-<>- <>- < ox =" oksalat," en =" etilendiamin," bipi =" 2,2’-bipiridin" fen =" fenantrolin">2 dalam deret spektrokimia lebih kuat dibandingkan ligan-ligan feroin (fenantrolin, bipiridin dan etilendiamin) dan lebih lemah dari ligan CN. NOx merupakan kelompok gas yang terdapat di atmosfer, terdiri dari NO dan NO2, dimana gas NO tidak berwarna sedangkan gas NO2 berwarna coklat kemerah- merahan dan berbau tajam ( Sastrawijaya, 1991). NO atau NO2 adalah bahan
  • 4. pencemar yang berbahaya dan memerlukan penanggulangan. Sumber utama NOx selain dari aktivitas bakteri, aktivitas manusia juga merupakan konstribusi yang cukup besar (bplhd. jakarta.go.id/ info/ NKLD / 2001 /DOCS/ Buku-II/ docs/ 411.htm). 2. APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS Aplikasi senyawa kompleks sangat beragam dan banyak sekali karena penelitian tentang senyawa kompleks terus berkembang dan perkembangannya sangat pesat sekali sejalan dengan perkembangan IPTEK. Dalam makalah ini diuraikan hanya sebagian kecil saja aplikasi senyawa kompleks tersebut. Kobalt merupakan salah satu logam unsur transisi dengan konfigurasi elektron 3d7 yang dapat membentuk kompleks. Kobalt yang relatif stabil berada sebagai Co(II) ataupun Co(III). Namun dalam senyawa sederhana Co, Co(II) lebih stabil dari Co(III). Ion – ion Co2+ dan ion terhidrasi [Co(H2O)6]2+ stabil di air. Kompleks kobalt dimungkinkan dapat terbentuk dengan berbagai macam ligan, diantaranya sulfadiazin dan sulfamerazin. Sulfadiazin dan sulfamerazin merupakan ligan yang sering digunakan untuk obat antibakteri. Keduanya merupakan turunan dari sulfonamid yang penggunaannya secara luas untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram-positif dan Gram negatif tertentu, beberapa jamur, dan protozoa (Siswandono dan Soekardjo : 1995 ). Salah satu keistimewaan dari reaksi kompleks adalah reaksi pergantian ligan melalui efek trans. Reaksi pergantian ligan ini terjadi dalam kompleks oktahedral dan segi empat. Ligan –ligan yang menyebabkan gugus yang letaknya trans terhadapnya bersifat labil, dikatakan mempunyai efek trans yang kuat. Untuk mengetahui kemampuan senyawa kompleks dengan ligan- ligan feroin berinteraksi dengan gas NO2, maka perlu dilakukan penelitian meliputi sintesis dan
  • 5. karakterisasi senyawa kompleks Co(II) menggunakan ligan bipiridin dan sianida serta mempelajari interaksinya dengan gas NO2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman reaksi subtitusi kompleks melalui efek trans dan hasilnya digunakan sebagai acuan dalam pemanfaatan senyawa kompleks sebagai absorben gas NOx, sehingga dapat mengurangi dampak negatif pencemaran lingkungan seperti polusi udara. Berbagai senyawa kompleks yang mempunyai struktur planar N4, telah terbukti mempunyai kemampuan untuk mereduksi oksigen dengan 4-elektron transfer proses. Proses logam yang berkarat karena oksidasi pada permukaan logam adalah proses yang sangat familier. Proses respirasi biologis pada makhluk hidup dimana terjadi perubahan oksigen menjadi air pada hemoglobin adalah proses yang penting. Proses reduksi oksigen yang langsung menjadi air tanpa hasil samping adalah proses sempurna 4-elektron transfer (O2 + H+ + 4e- → H2O) pada hemoglobin. (Eniya Listiani Dewi) Proses reduksi oksigen melalui senyawa kompleks Cytochrome-c Oxidase (Cyt-c) merupakan contoh proses seperti pada elektroda positif fuel cell (katoda). Pada proses biologis, transfer 4-elektron berjalan tanpa hasil sampingan peroksida (H2O2). Sedangkan pada katoda fuel cell, dimana saat ini state-of-the-art katalis adalah platina (Pt) yang mereduksi oksigen dengan 2-elektron transfer (O2 + 2H+ + 2e- → H2O2) menghasilkan peroksida dan selanjutnya tereduksi lagi menjadi air (H2O2 + 2H+ + 2e- → 2H2O). Sehingga terdapat 2 tahapan reaksi yang berlangsung pada katoda. Untuk itu dengan senyawa kompleks yang menyerupai struktur Cyt-c, dimana model planar katalis lebih memungkinkan untuk mereduksi oksigen dengan mudah, maka pada makalah akan dikenalkan katalis yang mampu mereduksi oksigen dengan bentuk planar berlogam center Fe, Co, dan Cu dengan ligan yang berbeda. (Eniya Listiani Dewi)
  • 6. Dengan adanya aplikasi senyawa kompleks ini, diharapkan problem drop potensial yang disebabkan oleh peroksida pada katoda dimana menjadi penyebab utama turunnya potensial fuel cell, menjadi berkurang atau tidak ada, karena reaksi yang terjadi adalah 4-elektron transfer proses. (Eniya Listiani Dewi) Senyawa kompleks renium-186 fosfonat, 186Re-HEDP (HEDP=hydroxyethyli dienediphosphonate) dan 186Re-EDTMP (EDTMP =ethylenediaminetetra methylphosphonate), dewasa ini telah luas digunakan sebagai penghilang rasa nyeri tulang yang disebabkan oleh metastasis kanker prostat, payudara, paru-paru dan ginjal ke tulang. Penggunaan radiofarmaka tersebut merupakan pengganti penggunaan analgesik, hormon, kemoterapi, dan narkotik yang diketahui memberikanefek samping yang tidak diinginkan. Metode preparasi dan uji kualitas senyawa kompleks 186Re-HEDP dan 186Re-EDTMP telah dikembangkan untuk tujuan produksi komersial.Penentuan kemurnian radiokimia dengan kromatografi kertas dalam berbagai kepolaran pelarut menunjukkan kemurnian radiokimia diatas 90% sampai hari ketiga setelah proses penandaan dilakukan. ( Adang H.G , dkk) Disamping itu hasil pengujian menunjukkan pula bahwa larutan senyawa kompleks bebas pirogen dan steril. Hasil uji pada binatang percobaan tikus putih menunjukkan kandungan senyawa kompleks di dalam darah mencapai puncaknya pada 5 menit setelah penyuntikan. Sedangkan ekskresi radiofarmaka kedua kompleks di dalam urin menunjukkan adanya keradioaktifan sekitar 41% dan 38,5 % dalam bentuk perenat, 186ReO4 -, setelah 20 jam penyuntikan. Hasil biodistribusi dan pencitraan (imaging) menggunakan kamera gamma terhadap mencit dan tukus putih normal menunjukkan bahwa senyawa kompleks 186Re-HEDP dan 186Re-EDTMP terakumulasi cukup nyata di tulang.( Adang H.G , dkk)
  • 7. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK dalam bidang kedokteran nuklir sangat didukung oleh perkembangan iptek di bidang radiofarmaka. Dengan perkembangan iptek radio farmaka telah berhasil dilakukan diagnosa dini dan terapi terhadap penyakit kangker menggunakan radio nuklida yang sesuai. Penyakit kangker telah menghantui masyarakat dunia karena banyak menyebabkan kematian. Kedokteran nukilr telah menerapkan deteksi ini, berbagai macam kanker dan cara terapi yang efektif dengan memanfaatkan radiasi dari radio isotop yang diberikan kadalam tubuh atau sel kanker tang bersangkutan. .(Sulaiman, dkk ; 2007) Radio isatop yang dapat digunakan untuk terapi kanker diantaranya adalah Ytrium-90 (90 Y) yang merupakan radio isotop pemancar sinar b dengan energi 2,28 Mev dan waktu paro (T1/2) 64,1 jam. Itrium-90 yang digunakan untuk terapi dapat diperoleh dari hasil peluruhan stronsium-90 (90 Sr) dapat dipisahkan dari induknya 90 Sr (campuran 90 Sr - 90 Y ) yang merupakan radio nuklir dan hasil belah 235U. Metode pemisahan yang telah dikembangkan saat ini adalah metode ekstraksi pelarut dan kromatografi kolm dengan menggunakan penukar ion.(Sulaiman, dkk ; 2007) Pemupukan dalam kegiatan budidaya tebu memegang peranan yang teramat penting, selain dapat meningkatkan produksi biomassanya, pupuk juga dapat meningkatkan keragaman dan kualitas hasil yang diperoleh. Masalah utama penggunaan pupuk N pada lahan pertanian adalah efisiensinya yang rendah karena kelarutannya yang tinggi dan kemungkinan kehilangannya melalui penguapan, pelindian dan immobilisasi. Untuk itu telah dilakukan penelitian peningkatan efisiensi pemupukan N dengan rekayasa kelat urea-humat pada jenis tanah yang mempunyai tekstur kasar (Entisol) dengan menggunakan tanaman tebu varietas PS 851 sebagai tanaman indikator. (Sri Nuryani H.U, dkk ; 2007 )
  • 8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelapisan urea dengan asam humat yang berasal dari Gambut Kalimantan sebesar 1% menghasilkan pupuk urea yang lebih tidak mudah larut daripada yang dilapisi asam humat dari Rawa Pening. Dengan pelepasan N yang lebih lambat diharapkan keberadaan N di dalam tanah lebih awet dan pemupukan menjadi lebih efisien. Pupuk urea-humat telah diaplikasikan ke tanah Psamment (Entisol) yang kandungan pasirnya tinggi (tekstur kasar) untuk mewakili jenis-jenis tanah yang biasa ditanami tebu dengan tekstur yang paling kasar. Respons tanaman tebu varietas PS 851 menunjukkan kinerja pertumbuhan yang lebih baik di tanah Vertisol. (Sri Nuryani H.U, dkk ; 2007 ) Rekayasa kelat urea-humat secara fisik dan kimia terbukti meningkatkan efisiensi pemupukan N pada tanaman tebu. Penelitian ini memperlihatkan bahwa memang efisiensi pemupukan N pada tanah Entisol dan Vertisol rendah, bahkan di Entisol lebih rendah (hanya sekitar 25 %). Aplikasi pupuk urea-humat pada tanah Vertisol dan Entisol terbukti meningkatkan efisiensi pemupukan N hingga 50 %. Di tanah Entisol bahkan efisiensi pemupukan yang lebih tinggi dicapai pada dosis pupuk yang lebih rendah. (Sri Nuryani H.U, dkk ; 2007 ) Rhodamin B Nama Kimia : N-[9-(2-Carboxyphenyl)-6-(diethylamino)-3H- xanthen-3-ethyethanaminium chlorida. Sinonim: tetra ethylrhodamine; D & C Red No. 19; Rhodamine B Chloride; C. l. Basic Violet 10; C. l. 45170. dan metanil yellow Nama kimia : 3-[[4-(phenylamino) phenyl] azo]; C.I. Acid yellow 36; merupakan zat warna sintetik yang umum digunakan sebagai pewarna tekstil (Djalil, dkk, 2005). Walaupun memiliki toksisitas yang rendah, namun pengkonsumsian rhodamin B dalam jumlah yang besar maupun berulang-ulang menyebabkan sifat kumulatif yaitu iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada saluran pencernaan, keracunan, dan gangguan hati/liver (Trestiati, 2003). Rhodamin B
  • 9. memiliki LD50 sebesar 89,5 mg/kg jika diinjeksikan pada tikus secara intravena (Merck Index, 2006). Sedangkan untuk metanil yellow dapat menyebabkan iritasi pada mata jika dikonsumsi dalam jangka panjang (Anonima, 2007). Kuning metanil juga dapat bertindak sebagai tumor promoting agent dan menyebabkan kerusakan hati (Djalil, dkk, 2005). Metanil yellow memiliki acute oral toxicity (LD50) sebesar 5000mg/kg pada tikus percobaan (Anonima, 2007). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eddy Setyo Mudjajanto dari Institut Pertanian Bogor (IPB), menemukan banyak penggunaan zat pewarna rhodamin B dan metanil yellow pada produk makanan industri rumah tangga. Rhodamin B dan metanil yellow sering dipakai untuk mewarnai kerupuk, makanan ringan, terasi, kembang gula, sirup, biskuit, sosis, makaroni goreng, minuman ringan, cendol,manisan, gipang, dan ikan asap. Makanan yang diberi zat pewarna ini biasanya berwarna lebih terang (Mudjajanto, 2007) 3. KESIMPULAN Setelah mengumpulkan dan memahami aplikasi senyawa kompleks yang bersumber dari jurnal ilmiah atau makalah ilmiah yang didownload dari internet maka penulis mengammbil kesimpulan sebagai berikut: 1. Aplikasi senyawa kompleks sangat beragam dan banyak sekali. 2. Tujuan utama penelitian tentang senyawa kompleks adalah untuk pengembangan IPTEK yang berguna untuk kesejahteraan umat manusia dan makhluk lain yang ada dimuka bumi ini 3. Aplikasi senyawa kompleks banyak juga disalah gunakan oleh oknum atau manusia sehingga membahayakan kelangsungan hidup bahkan dapat menyebabkan kematian. 4. Penelitian tentang senyawa kompleks ini akan terus berkembang sangat pesat baik sintesis maupun aplikasinya.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Adang H.G., Sri Aguswarini, Abidin, Karyadi, Sri Bagiawati . 2007. Evaluasi Biologis Senyawa Kompleks Renium-186 Fosfonat Sebagai Radiofarmaka Terapi Paliatif Kanker Tulang. Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka – BATAN Kawasan PUSPIPTEK – Serpong Iis Siti Jahro, Djulia Onggo, Ismunandar dan Susanto Imam Rahayu. Kajian Mekanisme Reaksi Kompleks Multi Inti FeII -MnII -CrIII Dengan Ligan Ion Oksalat Dan 2,(2’-pyridyl)quinoline Dalam Pelarut Metanol dan Air. Departemen Kimia, FMIPA Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesha No. 10 Bandung, 40132e-mail : jahrostiis@yahoo.com Mita Rilyanti , Zipora Sembiring, R.A. Tri Handayani dan EM Subki. 2008. Sintesis Senyawa Kompleks Cis-[Co(Bipi)2(Cn)2] Dan Uji Interaksinya Dengan Gas No2 Menggunakan Metoda Spektrofotometri Uv-Vis Dan IR . Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II Universitas Lampung, Sri Nuryani H.U*, Benito Heru Purwanto*, Azwar Maas*, Wiwik EW**, Oka A Bannati and K.D. Sasmita. 2007. Peningkatan Efisiensi Pemupukan N Pada Tanaman Tebu Melalui Rekayasa Khelat Urea-Humat. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol. 7 No.2. p: 93-102. Eniya Listiani Dewi. BSS_96-1. Studi Respirasi Biologis 4-Elektron Transfer Sebagai Reaksi Katalis Inorganik Logam Pada Katoda Fuel Cell. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Pusat Teknologi Material. MH. Thamrin 8, BPPT II, Lt.22, Jakarta. Email: eniyalist@webmail.bppt.go.id
  • 11. Sulaiman, Adang Hardi G danNoor Anis Kundari. 2007. Pemisahan Dan Karakterisasi Spesi Senyawa Kompleks Ytrium-90 Dan Stronsium-90 Dengan Elektroforesis Kertas. JFN, Vol.1 No.2 . ISSN 1978-8738. Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka – BATAN. bplhd. jakarta.go.id/ info/ NKLD / 2001 /DOCS/ Buku-II/ docs/ 411.htm. Diakses tanggal 13 mei 2010 Pukul 11.00 WIB www.google.com/polutan NO) Rilyanti, M.dan Hadi, S. 2005, Sintesis,Karakterisasi Sifat Magnet dan Analisis Thermal Kompleks ML’L” (M= Co, L’ = fen dan L” = CN), Jurnal Ilmiah MIPA BKS – PTS Wilayah Indonesia Barat, Vol. VIII, No. 2, Oktober 2005 Sastrawijaya, T. 1991. Pencamaran Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta. Hlm 165 201.