SlideShare a Scribd company logo
PENERAPAN HUKUM 2
  TERMODINAMIKA
      Oleh La Tahang
Contoh penerapan hukum I termodinamika




         Kopi panas memberikan energi ke
              lingkungan, tetapi kopi tak bisa menjadi
              panas pada lingkungan yang dingin.
         Bola lampu menyala, dll.

Proses hanya dapat berlangsung dalam satu arah → hukum I tak menjelaskan arah.

 Hukum II termodinamika:
 Hukum ke-II → menjelaskan bahwa energi mempunyai kualitas disamping
     kuantitas.
 Hukum ke-II → digunakan pada penentuan batas teoritis untuk performansi
     suatu mesin (sistem keteknikan) dan memprediksikan degree of completion
     dari reaksi kimia.
Proses dapat terjadi pada arah yang jelas dan tidak dapat terjadi pada
 arah kebalikannnya. Proses harus memenuhi hukum 1 dan hukum 2
 termodinamika untuk dapat berlangsung.

              KETAKSAMAAN CLAUSIUS
Hukum II termodinamika berhubungan dengan ketaksamaan
    Ketaksamaan Clausius (R.J.E Clausius / 1822-1888).

                                                      dQ
         = integral yang dilakukan pada siklus.             0
                                                      T
       Ketaksamaan ini absah untuk setiap siklus, reversibel maupun
        irreversibel.

       Setiap perpindahan panas ke atau dari sistem dapat dipandang
        sebagai perubahan dari perpindahan panas tersebut.
VALIDITAS KETAKSAMAAN CLAUSIUS

            WC      QR dEC            WC      Wrev     Wsys
           Pada kasus mesin reversibel :
                                         Q
             QR       Q          WC   TR   dEC
                                         T
             TR       T                    Q
                                 WC   TR     → dEC
                                           T
           Jika tak ada irreversibilitas di dalam sistem
           (alat siklus reversibel) → sistem menjadi
           reversibel internal (WC, int rev = 0) :
                  Q
                                 0
                  T    int,rev
ENTROPI
   Berdasarkan ketaksamaan Clausius → sifat
    baru : entropi.
                                              dQ
    Clausius [1865] memilih istilah dS
                                              T
    entropi dan menandakan                          int,rev
                                                               (kJ/K)
    dengan huruf S yang              S   S2    S1
    didefinisikan                         2   dQ
                                         1    T     int ,rev



   Entropi → sifat ekstensif (kadang2 dihubungkan
    dengan entropi total).
   Entropi → sifat zat yang mengukur derajat
    keacakan mikroskopis.
CONTOH
Sebuah bejana kaku berisi 173 mol udara pada 15 oC, 100
kPa. Sejumlah panas dipindahkan dari sumber luar ke
dalam bejana yang menaikkan temperatur udara menjadi 40
oC. Jika proses reversibel internal dan udara sebagai gas

ideal, hitunglah perubahan entropi selama proses ini !
(M = 28,9 g/mol, cv = 0,717 kJ/kg.K)
Solusi :
           Q       W        U             Q      U           Qint,rev   mcv dT
               2   dQ             2   mcv dT            T2
           S                                   mcv ln
               1    T   int,rev
                                  1     T               T1

           S       0,3 kJ/K
KASUS KHUSUS PROSES PERPAN ISOTERMAL INT-REV
          2    Q               2    Q             1    2
     S                                                     Q   int,rev
          1    T   int,rev
                               1   To   int,rev
                                                  To   1


          Q
     S                       (kJ/kg)
          To
      Dimana : To =             temperatur mutlak sistem (konstan)
               Q =              perpindahan panas untuk
                                proses reversibel internal

   Perubahan entropi suatu sistem selama proses internal
   reversibel dapat posisitif atau negatif (bergantung arah
   Q, masuk atau keluar).
PRODUKSI ENTROPI
   Setiap entropi yang dibangkitkan atau yang
    diciptakan selama proses irreversibel, dan
    pembangkitan ini karena kehadiran irreversibilitas
    disebut dengan produksi entropi Sgen.
                        2 Q
               S 2 S1        S gen
                       1 T

   Entropi dari suatu sistem yang diisolasi selalu
    bertambah, atau untuk kasus reversibel dapat
    dipertahankan konstan.
   Untuk sistem tertutup entropi tidak pernah
    berkurang (salah satu dari prinsip produksi entropi).
PRODUKSI ENTROPI
   Sebuah sistem dan lingkungannya dapat dipandang
    sebagai dua sub sistem dari suatu sistem terisolasi, dan
    produksi entropi dari sistem terisolasi ini adalah jumlah
    dari entropi dari sistem dan lingkungannya.

   Hal ini disebut sebagai produksi entropi total Stotal atau
    entropi yang dibangkitkan Sgen

           Sisolated 0      S gen    Stotal       S sys         S surr 0
   Perubahan entropi dari suatu sistem dapat bernilai
    negatif, tetapi Ssys + Ssurr tidak.
   Prinsip pertambahan entropi :                      0 proses irreversib el
                                    S gen     Stotal   0      proses reversibel
                                                          0   proses imposibel
HUBUNGAN T-dS
Bentuk diferensial persamaan kekekalan energi
untuk sistem tertutup yang berisi substansi
kompresibel :
 Qint,rev        Wint,rev   dU         Persamaan Gibbs
                                       (dapat diterapkan pada sistem
T .dS P.dV           dU
                                       terbuka / tertutup)
T .dS       dU       P.dV
T .ds       du P.dv
            du    P.dv
   ds                            h u   P.v
            T       T
            dh    v.dP           dh du P.dv v.dP
   ds
            T      T
PERUBAHAN ENTROPI                      PADAT & CAIR

   Substansi inkompresibel (padat & cairan), dv = 0
    , cp = c v = c   du = c.dt :
                             T2
               s2 s1 cavg ln
                             T1
   Isentropik    tak ada perubahan entropi selama
    proses reveribel internal dan adibatik (s2 = s1) :
                           T2
             s2 s1 cavg ln    0
                           T1
             T2 T1
CONTOH
1.   Metana cairan digunakan secara umum untuk sistem
     cryogenik. Hitunglah perubahan entropi metana sewaktu
     mengalami proses dari 110 K, 1 MPa menjadi 120 K, 5
     MPa, jika metana diasumsi sebagai fluida inkompresibel !
     (cavg = 3.4785 kJ/kg.K)

Solusi :


2.   Besi 50 kg, 500 K dilemparkan ke dalam danau besar yang
     bertempe-ratur 285 K. Besi kemudian mencapai
     kesetimbangan termal dengan air danau. Asumsi panas
     spesifik rata2 besi 0,45 kJ/kg.K, tentukan (a) perubahan
     entropi besi (b) perubahan entropi air danau (c)
     perubahan entropi total untuk proses ini !
CONTOH
Solusi : (a)                       T2                     285
                Sbesi     mcavg ln          50 x0,45 x ln       12,65 kJ/K
                                   T1                     500
         (b)
               Q W      U      KE    PE
               Qbesi mc avg (T2 T1 ) 50 x0,45 x(285 500 )         4837 ,5 kJ

               Qdanau        Qbesi 4837,5 kJ
                          Qdanau   4837,5
                S danau                   16,97 kJ/K
                          Tdanau    285

         (c)    Stotal     Sbesi   Sdanau      12,65 16,97 4,32 kJ/K
PERUBAHAN ENTROPI                                                       GAS IDEAL
    Bentuk Umum :                     s2   s1
                                                 2
                                                     C v (T )
                                                                dT
                                                                       R ln
                                                                              v2
                                                 1              T             v1
                                                 2                            P2
                                                                dT
                                       s2   s1       C p (T )          R ln
                                                 1              T             P1

                           T2          v2
     s2 s1   cv ,avg ln         R ln
                           T1          v1
                                                 A.        Panas spesifik konstan
                           T2          P2
     s2 s1   c p ,avg ln        R ln
                           T1          P1


                                                                       T2             v2
                                            s2       s1   c v,av ln           Ru ln
                                                                       T1             v1
                      Basis mol :                                                          kJ/(kmol.K )
                                                                       T2             P2
                                            s2       s1   c p ,av ln          Ru ln
                                                                       T1             P1
PERUBAHAN ENTROPI                                                     GAS IDEAL
B.   Panas spesifik bervariasi
    Entropi pada Treferensi (0 absolut) :
             T                                     2
         o              dT                 o   o              dT
     s         c p (T )                s   2   s
                                               1     c p (T )        Cp            Aktual Cp
             0
                        T                          1
                                                              T
                                                                           Average Cp
    Perubahan entropi dari T1 dan T2 :                            Cp,av

                           o   o            P2
      s2 s1            s   2   s
                               1       R ln
                                            P1
                                                                              T1     Tav   T2   T
                           o       o               P2
      s 2 s1           s   2   s   1   Ru ln
                                                   P1
PROSES ISENTROPIK                    GAS IDEAL
A.   Panas spesifik konstan :




     Kombinasi lain yang lebih kompak →
PROSES ISENTROPIK                     GAS IDEAL
B.   Panas spesifik bervariasi :



        Tekanan relatif, Pr = exp(s°/R)

      Volume spesifik relatif, vr :
Reservoar Energi Panas:
Media yang dapat menyerap/melepas panas tanpa terjadinya
perubahan temperatur yang berarti pada media
tersebut, contoh: laut, sungai, danau, udara atmosfer, tungku
pembakaran pada industri. Reservoar yang menghasilkan
energi dalam bentuk panas disebut source dan yang
menyerap panas disebut sink.
Mesin Termal
Kerja dapat diubah seluruhnya secara langsung menjadi panas, tapi
mengubah panas menjadi kerja dibutuhkan alat khusus yang disebut
mesin termal.
                                    Karakteristik mesin termal:
                                    1. Menerima panas dari sumber
                                       bertemperatur tinggi (source)
                                    2. Mengubah sebagian energi
                                       menjadi kerja (biasanya dalam
                                       bentuk putaran poros)
                                    3. Membuang panas sisa ke sink
                                    4. Bekerja dalam satu siklus
Mesin termal dan semua alat yang bekerja dalam siklus
memerlukan fluida untuk terjadinya perpindahan panas.
Fluida ini disebut fluida kerja. Mesin termal identik dengan
alat yang menghasilkan kerja yang beroperasi pada satu
siklus termodinamika, contoh pembangkit tenaga uap.
Kerja netto yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga
adalah selisih antara kerja yang dihasilkan dengan kerja
yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem.


                        Wnet,out = Wout – Win    [kJ]
                        Wnet,out = Qin – Qout    [kJ]


                       Efisiensi Termal
Qout adalah jumlah energi yang dibuang pada siklus. Qout
tidak pernah nol, sehingga kerja netto mesin termal selalu
lebih kecil dari jumlah panas yang masuk. Hanya sebagian
panas yang diubah jadi kerja. Fraksi panas yang masuk
terhadap kerja yang dihasilkan disebut efisiensi termal, ηth.
Pada mesin termal keluaran yang
diinginkan adalah kerja output dan
yang dibutuhkan adalah panas
masuk, sehingga efisiensi termal:
PERNYATAAN KELVIN-PLANK
   Pernyataan Kelvin-Plank dari            Reservoir energi
    hukum II termodinamika :                    termal


       Tak mungkin setiap peralatan                      QH
       yang beroperasi pada siklus
       menerima panas dari reservoir                           Wnet,out = QH
       tunggal dan menghasilkan
       kerja bersih seluruhnya.     MESIN
                                    KALOR
   Pernyataan K-P dapat juga
    dijelaskan sebagai mesin                              QL = 0

    kalor yang tak dapat
    mempunyai efisiensi termal
    100 %.
REFRIGERATOR
   Perpindahan panas yang alami
    terjadi dari media Ttinggi ke Trendah.
                                                        Lingkungan
   Refrigerator : alat yang                                  QH
    digunakan untuk memindahkan                  Kondensor
    panas dari media temperatur
    rendah ke temperatur tinggi.             Katup
                                                                     Wnet,in
                                             ekspansi
    Fluida kerja dari siklus refrigerasi
                                                         Kompresor

    disebut refrigeran.                          Evaporator
                                                QL
   Siklus yang paling umum adalah
    siklus refrigerasi kompresi              Ruangan yang
                                              didinginkan
    uap, dengan 4 komponen utama.
REFRIGERATOR
Lingkungan
 panas, TH                  Efisiensi refrigerator
                             ditampilkan dalam istilah
           QH
                             koefisien prestasi (COP) :
                                       keluaran yang diharapkan    QL
                  Wnet,in     COPR
                                       masukan yang dibutuhkan    Wnet ,in
                                      QL         1
                            COPR                            Wnet ,in QH QL
             QL
                                    QH QL   QH / QL 1

                                   Efisiensi tidak pernah besar
Ruangan yang
didinginkan, TL                    dari 1 sedangkan COPR besar
                                   dari 1.
PERNYATAAN CLAUSIUS
   Pernyataan Clausius dari hukum II
    termodinamika :
       Tak mungkin membuat peralatan       Lingkungan
                                            panas, TH
       yang beroperasi pada siklus yang
       memindahkan panas dari benda                   QH

       Trendah ke Ttinggi tanpa ada
       menghasilkan efek (W).                                Wnet,in=0


    Pernyataan Kelvin-Plank dan Clausius
    adalah pernyataan negatif dan tidak                 QL
    dapat dibuktikan.
    Sama dengan hukum fisika yang          Ruangan yang
                                           didinginkan, TL
    lain, hukum II termodinamika juga
    didasarkan pada observasi
    eksperimental, no experiment has
    been conducted.
MESIN KALOR CARNOT
                                     Merupakan mesin kalor yang
Reservoir temperatur                  beroperasi dengan siklus Carnot
     tinggi, TH                       Reversibel (dibalik jadi
                                      refrigerator / pompa kalor).
               QH

                                     Dengan skala temperatur
      Carnot
       HE
                       Wnet,out       termodinamik (skala yang tidak
                                      bergantung sifat-sifat zat untuk
               QL                     mengukur temperatur) yang
                                      dikemukakan Lord Kelvin : QH                      TH
Reservoir temperatur                  Efisiensi mesin                        QL   rev
                                                                                        TL
                                         Carnot : 1
  rendah, TL
                                                 QL           TL
                                       th, rev 1
                                                  QH          TH
                                              1                        1
                                      COPR             dan   COPHP
                                             QH                         QL
                                                  1                  1
                                             QL                        QH
EFISIENSI ISENTROPIK                   ALAT ALIRAN STEDI

   Proses isentropik → tak ada irreversibilitas dan
    diperlakukan sebagai proses ideal untuk alat
    adiabatik.
   Efisiensi isentropik (efisiensi adiabatik) →
    mengukur penyimpangan proses aktual dari
    proses ideal.



                                       Didefinisikan
                                        berbeda →
                                        bergantung
                                        tugas.
EFISIENSI ISENTROPIK             TURBIN


   Dengan mengabaikan
    perubahan energi kinetik dan
    potensial :



   Rancangan baik → turbin
    besar, efisiensi isentropik di
    atas 90%.
EFISIENSI ISENTROPIK KOMPRESOR          &
                         POMPA


                                   KOMPRESOR
   Dengan mengabaikan
    perubahan energi kinetik dan
    potensial :




   Rancangan baik → efisiensi
    isentropik kompresor : 80-
    90%.
EFISIENSI ISENTROPIK   NOSEL


   Dengan mengabaikan
    kecepatan masuk (V1 << V2) :



    Efisiensi isentropik nosel :
    90-95%.
QUIS
1.    Udara dikompres dengan kompresor adiabatik dari 100 kPa, 12°C
      menjadi 800 kPa pada laju stedi 0.2 kg/s. Jika efisiensi isentropik
      kompresor 80%, tentukan (a) temperatur udara keluar (b) daya
      yang dibutuhkan kompresor. (cp = 1,005 kJ/kg.K dan k = 1,4)

2.    Berapakah entropi molar Ne (g) volume tetap pada temperatur
      500 K, jika entropi molarnya pada temperatur 298 K adalah
      146,22 J/K.mol
      (M = 20,18 g/mol dan cp,M = 20,786 J/K.mol)

3.    Hitunglah besar perubahan entropi, jika argon 25 oC, 1 atm
      berada dalam wadah 500 cm3 : (M = 39,95 g/mol dan cp,M =
      20,786 J/K.mol)
     a.  Dibiarkan memuai isotermal menjadi 1000 cm3.
     b. Setelah memuai, kemudian dipanaskan dengan volume tetap
         sampai 100 oC.
TUGAS
1.    Udara dikompres dengan kompresor adiabatik dari 100
      kPa, 12°C menjadi 800 kPa pada laju stedi 0.2 kg/s. Jika
      efisiensi isentropik kompresor 80%, tentukan (a) temperatur
      udara keluar (b) daya yang dibutuhkan kompresor. (cp =
      1,005 kJ/kg.K dan k = 1,4)

2.    Berapakah entropi molar Ne (g) volume tetap pada
      temperatur 500 K, jika entropi molarnya pada temperatur 298
      K adalah 146,22 J/K.mol
      (M = 20,18 g/mol dan cp,M = 20,786 J/K.mol)

3.    Hitunglah besar perubahan entropi, jika argon 25 oC, 1 atm
      berada dalam wadah 500 cm3 : (M = 39,95 g/mol dan cp,M =
      20,786 J/K.mol)
     a.  Dibiarkan memuai isotermal menjadi 1000 cm3.
     b. Setelah memuai, kemudian dipanaskan dengan volume tetap
         sampai 100 oC.
TUGAS
4.   Sampel gas sempurna awalnya menempati wadah 15 liter, 250
     K, 1 atm dimampatkan secara isotermal. Sampai volume
     berapa gas harus dimampatkan sehingga entropi berkurang
     sebesar 5 J/K ?

5.   Sampel aluminium 1,75 kg didinginkan pada tekanan konstan
     dari temperatur 300 K menjadi 265 K. Hitunglah jumlah
     energi yang harus diambil sebagai kalor dan perubahan
     entropi sampel tersebut !
     (M = 26,98 g/mol dan c = 24,35 J/K.mol)

6.   Argon masuk turbin adiabatik pada 800 oC, 1,5 MPa dengan
     laju 80 kg/min dan keluar pada 200 kPa. Jika daya keluaran
     aktual turbin 370 kW, tentukan efisiensi isentropik turbin !

More Related Content

What's hot

2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
Nur Azizah
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Aris Wibowo
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
Hukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaHukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaEdi B Mulyana
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
Mahammad Khadafi
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
jayamartha
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
KLOTILDAJENIRITA
 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem Termodinamika
AlpiYanti
 
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifTermodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
jayamartha
 
Soal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsanSoal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsan
rohmatul ifani
 
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
Saya Kamu
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Ali Hasimi Pane
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Sahrul Sindriana
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiAli Hasimi Pane
 
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropiTermodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
jayamartha
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
umammuhammad27
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaswd_amaliah
 
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
umammuhammad27
 

What's hot (20)

2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyata
 
Termodinamika modul
Termodinamika modulTermodinamika modul
Termodinamika modul
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Hukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaHukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika kedua
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem Termodinamika
 
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifTermodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
 
Soal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsanSoal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsan
 
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
 
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropiTermodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
 

Viewers also liked

HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
Hendri Apriliyan
 
Termodinamika ichi
Termodinamika ichiTermodinamika ichi
Termodinamika ichivideljorgi
 
Entropi dan hukum termodinamika
Entropi dan hukum termodinamikaEntropi dan hukum termodinamika
Entropi dan hukum termodinamika
Jho Baday
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
Mercu Buana University
 
Pendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter FisikaPendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter Fisika
FKIP UHO
 
Tugas termodinamika
Tugas termodinamikaTugas termodinamika
Tugas termodinamikacucucuit
 
Bab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat VolumetrisBab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat Volumetrisgalih
 
Bahan termodinamika
Bahan termodinamikaBahan termodinamika
Bahan termodinamika
Yudhi Priady
 
Fisika TERMODINAMIKA
Fisika TERMODINAMIKAFisika TERMODINAMIKA
Fisika TERMODINAMIKA
Pradhana Satria
 
Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)Dewi Ponco
 
statika struktur diktat
statika struktur diktatstatika struktur diktat
statika struktur diktatWayan Yase
 
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin PanasHukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Jefris Okdean
 
Contoh Soal dan Pembahasan Termodinamika
Contoh Soal dan Pembahasan TermodinamikaContoh Soal dan Pembahasan Termodinamika
Contoh Soal dan Pembahasan TermodinamikaRenny Aniwarna
 
Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)
Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)
Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)Ryan Rori
 
Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6
Fadelia Selvonia
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
Nur Huda
 

Viewers also liked (20)

Bab 5 hukum termodinamika kedua(2)
Bab 5 hukum termodinamika kedua(2)Bab 5 hukum termodinamika kedua(2)
Bab 5 hukum termodinamika kedua(2)
 
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
 
Aplikasi termodinamika
Aplikasi termodinamikaAplikasi termodinamika
Aplikasi termodinamika
 
Termodinamika ichi
Termodinamika ichiTermodinamika ichi
Termodinamika ichi
 
Entropi dan hukum termodinamika
Entropi dan hukum termodinamikaEntropi dan hukum termodinamika
Entropi dan hukum termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Pendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter FisikaPendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter Fisika
 
Tugas termodinamika
Tugas termodinamikaTugas termodinamika
Tugas termodinamika
 
getaran
getarangetaran
getaran
 
Bab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat VolumetrisBab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat Volumetris
 
Bahan termodinamika
Bahan termodinamikaBahan termodinamika
Bahan termodinamika
 
Fisika TERMODINAMIKA
Fisika TERMODINAMIKAFisika TERMODINAMIKA
Fisika TERMODINAMIKA
 
Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)
 
statika struktur diktat
statika struktur diktatstatika struktur diktat
statika struktur diktat
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin PanasHukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
 
Contoh Soal dan Pembahasan Termodinamika
Contoh Soal dan Pembahasan TermodinamikaContoh Soal dan Pembahasan Termodinamika
Contoh Soal dan Pembahasan Termodinamika
 
Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)
Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)
Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)
 
Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 

Similar to Penerapan hukum 2 termodinamika

Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Hukum termo iii(entropy).rina (1)Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Annie Fitriia
 
2284419
22844192284419
2284419
tunestuneh
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
TermodinamikaStudent
 
02_Termodinamika.pptx
02_Termodinamika.pptx02_Termodinamika.pptx
02_Termodinamika.pptx
SuperBoy35
 
Hukum Thermodinamika
Hukum ThermodinamikaHukum Thermodinamika
Hukum Thermodinamika
khoirilliana12
 
Bab6 kesetimbangan kimia
Bab6 kesetimbangan kimiaBab6 kesetimbangan kimia
Bab6 kesetimbangan kimiaImo Priyanto
 
Hukum hukum termodinamika
Hukum hukum termodinamikaHukum hukum termodinamika
Hukum hukum termodinamika
FKIP UHO
 
374245119-Ppt-Termodinamika.ppt
374245119-Ppt-Termodinamika.ppt374245119-Ppt-Termodinamika.ppt
374245119-Ppt-Termodinamika.ppt
MuhammadHarsya2
 
Hukum termod-nol-dan-pertama-09
Hukum termod-nol-dan-pertama-09Hukum termod-nol-dan-pertama-09
Hukum termod-nol-dan-pertama-09Agustinus Wiyarno
 
termodinamika
termodinamikatermodinamika
termodinamika
IKHTIAR SETIAWAN
 
7. kesetimbangan kimia
7. kesetimbangan kimia7. kesetimbangan kimia
7. kesetimbangan kimia
bima wandika
 
TERMODINAMIKA
TERMODINAMIKATERMODINAMIKA
TERMODINAMIKA
lichor ch
 
Bab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi Kimia
Bab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi KimiaBab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi Kimia
Bab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi Kimia
Jajang Sulaeman
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajarenoels
 
Termodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasTermodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasNuRul Emi
 
Bab6 hubungan energi dalam reaksi kimia
Bab6 hubungan energi dalam reaksi kimiaBab6 hubungan energi dalam reaksi kimia
Bab6 hubungan energi dalam reaksi kimiaZhefSena Al-Djamil
 

Similar to Penerapan hukum 2 termodinamika (20)

Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Hukum termo iii(entropy).rina (1)Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Hukum termo iii(entropy).rina (1)
 
2284419
22844192284419
2284419
 
Hukum termodinamika-i
Hukum termodinamika-iHukum termodinamika-i
Hukum termodinamika-i
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
02_Termodinamika.pptx
02_Termodinamika.pptx02_Termodinamika.pptx
02_Termodinamika.pptx
 
Hukum Thermodinamika
Hukum ThermodinamikaHukum Thermodinamika
Hukum Thermodinamika
 
Bab6 kesetimbangan kimia
Bab6 kesetimbangan kimiaBab6 kesetimbangan kimia
Bab6 kesetimbangan kimia
 
Hukum hukum termodinamika
Hukum hukum termodinamikaHukum hukum termodinamika
Hukum hukum termodinamika
 
374245119-Ppt-Termodinamika.ppt
374245119-Ppt-Termodinamika.ppt374245119-Ppt-Termodinamika.ppt
374245119-Ppt-Termodinamika.ppt
 
Hukum termod-nol-dan-pertama-09
Hukum termod-nol-dan-pertama-09Hukum termod-nol-dan-pertama-09
Hukum termod-nol-dan-pertama-09
 
termodinamika
termodinamikatermodinamika
termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
7. kesetimbangan kimia
7. kesetimbangan kimia7. kesetimbangan kimia
7. kesetimbangan kimia
 
TERMODINAMIKA
TERMODINAMIKATERMODINAMIKA
TERMODINAMIKA
 
Bab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi Kimia
Bab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi KimiaBab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi Kimia
Bab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi Kimia
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Termodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasTermodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gas
 
Bab6 hubungan energi dalam reaksi kimia
Bab6 hubungan energi dalam reaksi kimiaBab6 hubungan energi dalam reaksi kimia
Bab6 hubungan energi dalam reaksi kimia
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 

More from FKIP UHO

Algopacks Presentation
Algopacks PresentationAlgopacks Presentation
Algopacks Presentation
FKIP UHO
 
Soal final fisdas kim
Soal final fisdas kimSoal final fisdas kim
Soal final fisdas kimFKIP UHO
 
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
FKIP UHO
 
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
FKIP UHO
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
FKIP UHO
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
FKIP UHO
 
Pedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetPedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis riset
FKIP UHO
 
pembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetpembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetFKIP UHO
 
Proposal butur
Proposal buturProposal butur
Proposal butur
FKIP UHO
 
Diklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranDiklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaran
FKIP UHO
 
Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013
FKIP UHO
 
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
FKIP UHO
 
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uhoPedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
FKIP UHO
 
Gv token precentation
Gv token precentationGv token precentation
Gv token precentation
FKIP UHO
 
Sop kerjasama
Sop kerjasamaSop kerjasama
Sop kerjasama
FKIP UHO
 
Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1FKIP UHO
 
Program Unggulan
Program UnggulanProgram Unggulan
Program UnggulanFKIP UHO
 
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahanMembangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
FKIP UHO
 
MATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 Kendari
MATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 KendariMATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 Kendari
MATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 Kendari
FKIP UHO
 

More from FKIP UHO (20)

Algopacks Presentation
Algopacks PresentationAlgopacks Presentation
Algopacks Presentation
 
Soal final fisdas kim
Soal final fisdas kimSoal final fisdas kim
Soal final fisdas kim
 
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
 
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
 
Pedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetPedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis riset
 
pembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetpembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis riset
 
Proposal butur
Proposal buturProposal butur
Proposal butur
 
Diklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranDiklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaran
 
Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013
 
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
 
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uhoPedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
 
Gv token precentation
Gv token precentationGv token precentation
Gv token precentation
 
Sop kerjasama
Sop kerjasamaSop kerjasama
Sop kerjasama
 
Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1
 
Soal lab
Soal labSoal lab
Soal lab
 
Program Unggulan
Program UnggulanProgram Unggulan
Program Unggulan
 
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahanMembangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
 
MATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 Kendari
MATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 KendariMATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 Kendari
MATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 Kendari
 

Recently uploaded

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 

Recently uploaded (20)

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 

Penerapan hukum 2 termodinamika

  • 1. PENERAPAN HUKUM 2 TERMODINAMIKA Oleh La Tahang
  • 2. Contoh penerapan hukum I termodinamika Kopi panas memberikan energi ke lingkungan, tetapi kopi tak bisa menjadi panas pada lingkungan yang dingin. Bola lampu menyala, dll. Proses hanya dapat berlangsung dalam satu arah → hukum I tak menjelaskan arah. Hukum II termodinamika: Hukum ke-II → menjelaskan bahwa energi mempunyai kualitas disamping kuantitas. Hukum ke-II → digunakan pada penentuan batas teoritis untuk performansi suatu mesin (sistem keteknikan) dan memprediksikan degree of completion dari reaksi kimia.
  • 3. Proses dapat terjadi pada arah yang jelas dan tidak dapat terjadi pada arah kebalikannnya. Proses harus memenuhi hukum 1 dan hukum 2 termodinamika untuk dapat berlangsung. KETAKSAMAAN CLAUSIUS Hukum II termodinamika berhubungan dengan ketaksamaan Ketaksamaan Clausius (R.J.E Clausius / 1822-1888). dQ  = integral yang dilakukan pada siklus. 0 T  Ketaksamaan ini absah untuk setiap siklus, reversibel maupun irreversibel.  Setiap perpindahan panas ke atau dari sistem dapat dipandang sebagai perubahan dari perpindahan panas tersebut.
  • 4. VALIDITAS KETAKSAMAAN CLAUSIUS WC QR dEC WC Wrev Wsys Pada kasus mesin reversibel : Q QR Q WC TR dEC T TR T Q WC TR → dEC T Jika tak ada irreversibilitas di dalam sistem (alat siklus reversibel) → sistem menjadi reversibel internal (WC, int rev = 0) : Q 0 T int,rev
  • 5. ENTROPI  Berdasarkan ketaksamaan Clausius → sifat baru : entropi. dQ Clausius [1865] memilih istilah dS T entropi dan menandakan int,rev (kJ/K) dengan huruf S yang S S2 S1 didefinisikan 2 dQ 1 T int ,rev  Entropi → sifat ekstensif (kadang2 dihubungkan dengan entropi total).  Entropi → sifat zat yang mengukur derajat keacakan mikroskopis.
  • 6. CONTOH Sebuah bejana kaku berisi 173 mol udara pada 15 oC, 100 kPa. Sejumlah panas dipindahkan dari sumber luar ke dalam bejana yang menaikkan temperatur udara menjadi 40 oC. Jika proses reversibel internal dan udara sebagai gas ideal, hitunglah perubahan entropi selama proses ini ! (M = 28,9 g/mol, cv = 0,717 kJ/kg.K) Solusi : Q W U Q U Qint,rev mcv dT 2 dQ 2 mcv dT T2 S mcv ln 1 T int,rev 1 T T1 S 0,3 kJ/K
  • 7. KASUS KHUSUS PROSES PERPAN ISOTERMAL INT-REV 2 Q 2 Q 1 2 S Q int,rev 1 T int,rev 1 To int,rev To 1 Q S (kJ/kg) To Dimana : To = temperatur mutlak sistem (konstan) Q = perpindahan panas untuk proses reversibel internal Perubahan entropi suatu sistem selama proses internal reversibel dapat posisitif atau negatif (bergantung arah Q, masuk atau keluar).
  • 8. PRODUKSI ENTROPI  Setiap entropi yang dibangkitkan atau yang diciptakan selama proses irreversibel, dan pembangkitan ini karena kehadiran irreversibilitas disebut dengan produksi entropi Sgen. 2 Q S 2 S1 S gen 1 T  Entropi dari suatu sistem yang diisolasi selalu bertambah, atau untuk kasus reversibel dapat dipertahankan konstan.  Untuk sistem tertutup entropi tidak pernah berkurang (salah satu dari prinsip produksi entropi).
  • 9. PRODUKSI ENTROPI  Sebuah sistem dan lingkungannya dapat dipandang sebagai dua sub sistem dari suatu sistem terisolasi, dan produksi entropi dari sistem terisolasi ini adalah jumlah dari entropi dari sistem dan lingkungannya.  Hal ini disebut sebagai produksi entropi total Stotal atau entropi yang dibangkitkan Sgen Sisolated 0 S gen Stotal S sys S surr 0  Perubahan entropi dari suatu sistem dapat bernilai negatif, tetapi Ssys + Ssurr tidak.  Prinsip pertambahan entropi : 0 proses irreversib el S gen Stotal 0 proses reversibel 0 proses imposibel
  • 10. HUBUNGAN T-dS Bentuk diferensial persamaan kekekalan energi untuk sistem tertutup yang berisi substansi kompresibel : Qint,rev Wint,rev dU Persamaan Gibbs (dapat diterapkan pada sistem T .dS P.dV dU terbuka / tertutup) T .dS dU P.dV T .ds du P.dv du P.dv ds h u P.v T T dh v.dP dh du P.dv v.dP ds T T
  • 11. PERUBAHAN ENTROPI PADAT & CAIR  Substansi inkompresibel (padat & cairan), dv = 0 , cp = c v = c du = c.dt : T2 s2 s1 cavg ln T1  Isentropik tak ada perubahan entropi selama proses reveribel internal dan adibatik (s2 = s1) : T2 s2 s1 cavg ln 0 T1 T2 T1
  • 12. CONTOH 1. Metana cairan digunakan secara umum untuk sistem cryogenik. Hitunglah perubahan entropi metana sewaktu mengalami proses dari 110 K, 1 MPa menjadi 120 K, 5 MPa, jika metana diasumsi sebagai fluida inkompresibel ! (cavg = 3.4785 kJ/kg.K) Solusi : 2. Besi 50 kg, 500 K dilemparkan ke dalam danau besar yang bertempe-ratur 285 K. Besi kemudian mencapai kesetimbangan termal dengan air danau. Asumsi panas spesifik rata2 besi 0,45 kJ/kg.K, tentukan (a) perubahan entropi besi (b) perubahan entropi air danau (c) perubahan entropi total untuk proses ini !
  • 13. CONTOH Solusi : (a) T2 285 Sbesi mcavg ln 50 x0,45 x ln 12,65 kJ/K T1 500 (b) Q W U KE PE Qbesi mc avg (T2 T1 ) 50 x0,45 x(285 500 ) 4837 ,5 kJ Qdanau Qbesi 4837,5 kJ Qdanau 4837,5 S danau 16,97 kJ/K Tdanau 285 (c) Stotal Sbesi Sdanau 12,65 16,97 4,32 kJ/K
  • 14. PERUBAHAN ENTROPI GAS IDEAL  Bentuk Umum : s2 s1 2 C v (T ) dT R ln v2 1 T v1 2 P2 dT s2 s1 C p (T ) R ln 1 T P1 T2 v2 s2 s1 cv ,avg ln R ln T1 v1 A. Panas spesifik konstan T2 P2 s2 s1 c p ,avg ln R ln T1 P1 T2 v2 s2 s1 c v,av ln Ru ln T1 v1 Basis mol : kJ/(kmol.K ) T2 P2 s2 s1 c p ,av ln Ru ln T1 P1
  • 15. PERUBAHAN ENTROPI GAS IDEAL B. Panas spesifik bervariasi  Entropi pada Treferensi (0 absolut) : T 2 o dT o o dT s c p (T ) s 2 s 1 c p (T ) Cp Aktual Cp 0 T 1 T Average Cp  Perubahan entropi dari T1 dan T2 : Cp,av o o P2 s2 s1 s 2 s 1 R ln P1 T1 Tav T2 T o o P2 s 2 s1 s 2 s 1 Ru ln P1
  • 16. PROSES ISENTROPIK GAS IDEAL A. Panas spesifik konstan : Kombinasi lain yang lebih kompak →
  • 17. PROSES ISENTROPIK GAS IDEAL B. Panas spesifik bervariasi :  Tekanan relatif, Pr = exp(s°/R)  Volume spesifik relatif, vr :
  • 18. Reservoar Energi Panas: Media yang dapat menyerap/melepas panas tanpa terjadinya perubahan temperatur yang berarti pada media tersebut, contoh: laut, sungai, danau, udara atmosfer, tungku pembakaran pada industri. Reservoar yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut source dan yang menyerap panas disebut sink.
  • 19. Mesin Termal Kerja dapat diubah seluruhnya secara langsung menjadi panas, tapi mengubah panas menjadi kerja dibutuhkan alat khusus yang disebut mesin termal. Karakteristik mesin termal: 1. Menerima panas dari sumber bertemperatur tinggi (source) 2. Mengubah sebagian energi menjadi kerja (biasanya dalam bentuk putaran poros) 3. Membuang panas sisa ke sink 4. Bekerja dalam satu siklus
  • 20. Mesin termal dan semua alat yang bekerja dalam siklus memerlukan fluida untuk terjadinya perpindahan panas. Fluida ini disebut fluida kerja. Mesin termal identik dengan alat yang menghasilkan kerja yang beroperasi pada satu siklus termodinamika, contoh pembangkit tenaga uap.
  • 21. Kerja netto yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga adalah selisih antara kerja yang dihasilkan dengan kerja yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem. Wnet,out = Wout – Win [kJ] Wnet,out = Qin – Qout [kJ] Efisiensi Termal Qout adalah jumlah energi yang dibuang pada siklus. Qout tidak pernah nol, sehingga kerja netto mesin termal selalu lebih kecil dari jumlah panas yang masuk. Hanya sebagian panas yang diubah jadi kerja. Fraksi panas yang masuk terhadap kerja yang dihasilkan disebut efisiensi termal, ηth.
  • 22. Pada mesin termal keluaran yang diinginkan adalah kerja output dan yang dibutuhkan adalah panas masuk, sehingga efisiensi termal:
  • 23. PERNYATAAN KELVIN-PLANK  Pernyataan Kelvin-Plank dari Reservoir energi hukum II termodinamika : termal Tak mungkin setiap peralatan QH yang beroperasi pada siklus menerima panas dari reservoir Wnet,out = QH tunggal dan menghasilkan kerja bersih seluruhnya. MESIN KALOR  Pernyataan K-P dapat juga dijelaskan sebagai mesin QL = 0 kalor yang tak dapat mempunyai efisiensi termal 100 %.
  • 24. REFRIGERATOR  Perpindahan panas yang alami terjadi dari media Ttinggi ke Trendah. Lingkungan  Refrigerator : alat yang QH digunakan untuk memindahkan Kondensor panas dari media temperatur rendah ke temperatur tinggi. Katup Wnet,in ekspansi Fluida kerja dari siklus refrigerasi Kompresor  disebut refrigeran. Evaporator QL  Siklus yang paling umum adalah siklus refrigerasi kompresi Ruangan yang didinginkan uap, dengan 4 komponen utama.
  • 25. REFRIGERATOR Lingkungan panas, TH  Efisiensi refrigerator ditampilkan dalam istilah QH koefisien prestasi (COP) : keluaran yang diharapkan QL Wnet,in COPR masukan yang dibutuhkan Wnet ,in QL 1 COPR Wnet ,in QH QL QL QH QL QH / QL 1 Efisiensi tidak pernah besar Ruangan yang didinginkan, TL dari 1 sedangkan COPR besar dari 1.
  • 26. PERNYATAAN CLAUSIUS  Pernyataan Clausius dari hukum II termodinamika : Tak mungkin membuat peralatan Lingkungan panas, TH yang beroperasi pada siklus yang memindahkan panas dari benda QH Trendah ke Ttinggi tanpa ada menghasilkan efek (W). Wnet,in=0 Pernyataan Kelvin-Plank dan Clausius adalah pernyataan negatif dan tidak QL dapat dibuktikan. Sama dengan hukum fisika yang Ruangan yang didinginkan, TL lain, hukum II termodinamika juga didasarkan pada observasi eksperimental, no experiment has been conducted.
  • 27. MESIN KALOR CARNOT  Merupakan mesin kalor yang Reservoir temperatur beroperasi dengan siklus Carnot tinggi, TH Reversibel (dibalik jadi refrigerator / pompa kalor). QH  Dengan skala temperatur Carnot HE Wnet,out termodinamik (skala yang tidak bergantung sifat-sifat zat untuk QL mengukur temperatur) yang dikemukakan Lord Kelvin : QH TH Reservoir temperatur Efisiensi mesin QL rev TL Carnot : 1 rendah, TL QL TL th, rev 1 QH TH 1 1 COPR dan COPHP QH QL 1 1 QL QH
  • 28. EFISIENSI ISENTROPIK ALAT ALIRAN STEDI  Proses isentropik → tak ada irreversibilitas dan diperlakukan sebagai proses ideal untuk alat adiabatik.  Efisiensi isentropik (efisiensi adiabatik) → mengukur penyimpangan proses aktual dari proses ideal.  Didefinisikan berbeda → bergantung tugas.
  • 29. EFISIENSI ISENTROPIK TURBIN  Dengan mengabaikan perubahan energi kinetik dan potensial :  Rancangan baik → turbin besar, efisiensi isentropik di atas 90%.
  • 30. EFISIENSI ISENTROPIK KOMPRESOR & POMPA KOMPRESOR  Dengan mengabaikan perubahan energi kinetik dan potensial :  Rancangan baik → efisiensi isentropik kompresor : 80- 90%.
  • 31. EFISIENSI ISENTROPIK NOSEL  Dengan mengabaikan kecepatan masuk (V1 << V2) : Efisiensi isentropik nosel : 90-95%.
  • 32. QUIS 1. Udara dikompres dengan kompresor adiabatik dari 100 kPa, 12°C menjadi 800 kPa pada laju stedi 0.2 kg/s. Jika efisiensi isentropik kompresor 80%, tentukan (a) temperatur udara keluar (b) daya yang dibutuhkan kompresor. (cp = 1,005 kJ/kg.K dan k = 1,4) 2. Berapakah entropi molar Ne (g) volume tetap pada temperatur 500 K, jika entropi molarnya pada temperatur 298 K adalah 146,22 J/K.mol (M = 20,18 g/mol dan cp,M = 20,786 J/K.mol) 3. Hitunglah besar perubahan entropi, jika argon 25 oC, 1 atm berada dalam wadah 500 cm3 : (M = 39,95 g/mol dan cp,M = 20,786 J/K.mol) a. Dibiarkan memuai isotermal menjadi 1000 cm3. b. Setelah memuai, kemudian dipanaskan dengan volume tetap sampai 100 oC.
  • 33. TUGAS 1. Udara dikompres dengan kompresor adiabatik dari 100 kPa, 12°C menjadi 800 kPa pada laju stedi 0.2 kg/s. Jika efisiensi isentropik kompresor 80%, tentukan (a) temperatur udara keluar (b) daya yang dibutuhkan kompresor. (cp = 1,005 kJ/kg.K dan k = 1,4) 2. Berapakah entropi molar Ne (g) volume tetap pada temperatur 500 K, jika entropi molarnya pada temperatur 298 K adalah 146,22 J/K.mol (M = 20,18 g/mol dan cp,M = 20,786 J/K.mol) 3. Hitunglah besar perubahan entropi, jika argon 25 oC, 1 atm berada dalam wadah 500 cm3 : (M = 39,95 g/mol dan cp,M = 20,786 J/K.mol) a. Dibiarkan memuai isotermal menjadi 1000 cm3. b. Setelah memuai, kemudian dipanaskan dengan volume tetap sampai 100 oC.
  • 34. TUGAS 4. Sampel gas sempurna awalnya menempati wadah 15 liter, 250 K, 1 atm dimampatkan secara isotermal. Sampai volume berapa gas harus dimampatkan sehingga entropi berkurang sebesar 5 J/K ? 5. Sampel aluminium 1,75 kg didinginkan pada tekanan konstan dari temperatur 300 K menjadi 265 K. Hitunglah jumlah energi yang harus diambil sebagai kalor dan perubahan entropi sampel tersebut ! (M = 26,98 g/mol dan c = 24,35 J/K.mol) 6. Argon masuk turbin adiabatik pada 800 oC, 1,5 MPa dengan laju 80 kg/min dan keluar pada 200 kPa. Jika daya keluaran aktual turbin 370 kW, tentukan efisiensi isentropik turbin !