SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
 Gagal nafas adalah kegagalan sistem pernafasan
untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan
karbondioksida dalam jumlah yang dapat
mengakibatkan gangguan pada kehidupan (RS
Jantung “Harapan Kita”, 2001).
 Gagal nafas terjadi bilamana pertukaran oksigen
terhadap karbondioksida dalam paru-paru tidak
dapat memelihara laju konsumsi oksigen dan
pembentukan karbon dioksida dalam sel-sel
tubuh. Sehingga menyebabkan tegangan oksigen
kurang dari 50 mmHg (Hipoksemia) dan
peningkatan tekanan karbondioksida lebih besar
dari 45 mmHg (hiperkapnia). (Brunner & Sudarth,
Menurut Price (2005) gagal nafas terbagi menjadi
dua :
 Gagal nafas akut adalah gagal nafas yang timbul
pada pasien yang parunya normal secara
struktural maupun fungsional sebelum awitan
penyakit timbul.
 Sedangkan gagal nafas kronik adalah terjadi
pada pasien dengan penyakit paru kronik seperti
bronkitis kronik, emfisema dan penyakit paru
hitam (penyakit penambang batubara)
Menurut Subekti (2011) dan Rab (2008), gagal nafas terbagi
menjadi , yaitu :
 Gagal Nafas Hipoksemia / Tipe 1
Dengan karakteristik PaO2 kurang dari 60 mm Hg dengan
PaCO2 normal atau rendah. penyakit paru akut secara umum
meliputi pengisian cairan atau kolap unit alveolar
Hipoksemia
Terjadi pada penyakit cardiogenic atau noncardigenic pulmonary
edema (ARDS) , pneumonia, dan pulmonary hemorrhage
 Gagal Nafas Hiperkapnia / Tipe II
Ditandai dengan PaCO2 lebih dari 50 mm Hg.
Hiperkapnia
Sering kali disertai dengan hipoksemia
Terjadi pada drug overdose, neuromuscular disease, chest wall
abnormalities, dan severe airway disorders [COPD].
Etiologi dari gagal nafas :
1. Depresi sistem saraf pusat
2. Kelainan usaha nafas
3. Gangguan pada paru-paru
1. Gangguan ekstrinsik
paru
A. Penekanan pusat
pernapasan
 Overdosis obat
(sedative, narkotik)
 Trauma serebral atau
infark
 Poliomielitis bulbar
 Ensefalitis
B. Gangguan
neuromuscular
 Cedera medulla
servikalis
 Sindrom Guilain-
Baree
 Sklerosis amiotrofik
lateral
 Miastenia gravis
 Distrofi muskular
Menurut Price (2005), berikut adalah penyebab
gagal nafas : :
C. Gangguan Pleura
dan dinding dada
 Cedera dada (flail
chest, fraktur tulang
iga)
 Pneumothorak
 Efusi Pleura
 Kifoskoliosis
 Obesitas
2. Gangguan Intrinsik
Paru
a. Gangguan obstruktif
difus
 Emfisema, bronkitis
kronik
 Asma
 Fibrosis kistik
b. Gangguan retrisik
paru
 Fibrosis interstitial
karena berbagai
sebab
 Sarkoidosis
 Edema paru
 Ateletaksis
 Pneumonia
konsolidasi
C. Gangguan pembuluh
darah paru :
 Emboli paru
 Emfisema berat
Gagal nafas terbagi menjadi dua jenis yaitu gagal
nafas tipe I atau yang sering disebut sebagai
hypoxemia dan gagal nafas tipe II atau yang
sering disebut hypercapnia. Kedua tipe gagal
nafas yaitu Tipe 1 (hypoxemia) dan Tipe II
(hiperkapnia) ini akan menyebabkan gagalnya
pertukaran oksigen dalam darah sehingga tubuh
kekurangan oksigen.
Gangguan yang mungkin menyebkan teradinya
hypoxemia dapat diakibatkan oleh :
1. fIO2 rendah
2. Gangguan difusi
3. Hypoventilasi
4. Shunting
5. V/Q mismatch
q12
Diagnosa pasti gagal nafas adalah dari
pemeriksaan analisa gas darah teteapi sering
diagnoa sudah dapat ditegakkan dengan
pmeriksaan klinis saja, yaitu :
 Apneu
 Sianosis
 Perubahan pola nafas
 Analisa gas darah :
PaO2 < 60 mmHg
PaCo2 > 50 mmHg
 Foto thorax
 Airway management
 Koreksi Hipoksemia
 Berikan O2 via nasal cannula, facemask,
non-rebreathing mask, lakukan intubasi dan
gunakan mechanical ventilation bila perlu untuk
memberikan O2 yang adekuat ke jaringan
Pertahankan PaO2 > 60 mmHg, arterial SaO2 >
90%
 Koreksi Hiperkapnia
 Penggunaan ventilasi mekanik
 Obati penyakit yang melatarbelakangi gagal
nafas
1. Anamnesis
a. Gejala
 Gagal nafas total
 Aliran udara di mulut dan hidung tidak dapat didengar/dirasakan. Pada gerakan
nafas spontan terlihat retraksi supra klavikula dan sela iga, tidak ada
pengembangan dada pada inspirasi dan adanya kesulitan inflasi paru.
 Gagal nafas parsial
 Terdenganr suara nafas tambahan seperti snoring dan whizing dan ada retraksi
dada
 Hiperkapni
 Hiperkapnia yaitu penurunan kesadaran (PCO2 meningkat
 Hipoksemia
 Hipoksemia yaitu
 Kekurangan energi/kelelahan, insomnia
 Kehilangan selera makan, mual
A. Inspeksi
 Penggunaan otot bantu
nafas (retraksi
interkostal atau
substernal)
 Terkadang tidak terlihat
pengembangan dada
 Polycythemia
 Papiledema
 Dispnea
 Takipnea (paling sering)
 Cyanosis
 Sputum sedikit berbusa
B. Palpasi
 Ekstremitas hangat
 peningkatan fremitus
(getar vibrasi pada
dinding dada dengan
palpitasi)
C. Perkusi
 Bunyi pekak di atas
area konsolidasi
 Takikardia
 Arrhythmia
D. Auskultasi
 Pada awal normal
namun lemah
 Pada penyakit
tertentu terdengar
suara wheezing
 Ronki
 Snoring
 Crakles
 Pemerikasan Lab Darah Lengkap
 spirometri
 Analisa Gas Darah
 Pemeriksaan Mikrobiologi sputum
 Pemeriksaan Rontgen dada
Melihat keadaan patologik dan atau kemajuan
proses penyakit yang tidak diketahui, terlihat
gambaran akumulasi udara/cairan
 EKG
Mungkin memperlihatkan bukti-bukti regangan
jantung di sisi kanan (Disritmia)
 Bersihan jalan napas tak efektif berhubungan
dengan meningkatnya produksi mukus
 Gangguan pertukaran gas berhubungan
dengan ventilation mismatch dan intrapulmonary
shunt.
 Defisit perawatan diri berhubungan dengan
penurunan kesadaran
 Gangguan komunikasi verbal berhubungan
dengan pemasangan selang ETT (Endo Tracheal
Tube)
Dx. 1
Tujuan : Jalan nafas efektif
Kriteria hasil :
 Jalan nafas klien patent
 Klien dapat melakukan pengeluaran sekresi yang
efektif
 Pada foto thoraks tak tampak gambaran infiltrat
INTERVENSI RASIONAL
a. Mobilisasi sekresi paru dengan cara hidrasi,
humidikasi, fisioterapi dada dan postural drainage
b. Lakukan suctioning setiap 2-4 jam sekali atau
bila perlu sesuai indikasi
c.Observasi penurunan ekspansi dinding dada
dan adanya peningkatan fremitus
d. Catat karakteristik bunyi napas
e.Catat karakteristik dan produksi sputum
f. Pertahankan posisi tubuh/kepala dengan tepat.
g. Observasi status respirasi : frekuensi,
kedalaman nafas, reguralitas, adanya dipsneui.
h. Berikan ok.sigen yang lembab, cairan intravena
yang adekuat sesuai kemampuan pasien
i. Berikan terapi nebulizer dengan obat mukolitik,
bronkodilator sesuai indikasi
j.Bantu dengan/berikan fisioterapi dada, perkusi
dada/vibrasi sesuai indikasi.
a.Memudahkan dalam mengeluarkan sekresi.
b. Mengeluarkan sekret yang terakumulasi di jalan
nafas, seraya mencegah terjadinya trauma jalan
nafas, mencegah hipoksia dan mengurangi risiko
infeksi paru
c. Ekspansi dada terbatas atau
tak simetris sehubungan dengan akumulasi cairan,
edema, dan sekret dalam seksi lobus. Konsolidasi
paru dan pengisian cairan dapat meningkatkan
fremitus.
d. Bunyi napas menunjukkan aliran udara melalui
trakeobronkial dan dipengaruhi oleh adanya cairan,
mukus, atau obstruksi aliran udara lain.
e. Karakteristik batuk dapat berubah tergantung pada
penyebab/etiologi gagal pernafasan. Sputum bila ada
mungkin banyak, kental, berdarah, dan /atau purulen
f. Mempertahankan kepatenan jalan napas
g. Mengevaluasi keefektifan fungsi respirasi
h. Kelembaban mengurangi akumulasi sekret dan
meningkatkan transport oksigen
i. Pengobatan dibuat untuk meningkatkan ventilasi/
bronkodilatasi/ kelembaban dengan kuat pada alveoli
dan untuk menghancurkan mucous/ sekret
J, Meningkatkan ventilasi pada semua segmenparu
dan membantu drainase sekret
Dx. 2
Kriteria Hasil :
• Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang
adekuat
• Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress
pernafasan
• Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih,
•tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
•Tanda tanda vital dalam rentang normal
Intervernsi Rasional
a. Observasi status pernafasan secara periodik : RR
(frekuensi nafas), suara nafas, keteraturan nafas,
kedalaman nafas, penggunaan otot bantu nafas, ekspansi
dada dan kesimetrisan gerak dada.
b. Monitor tanda-tanda hipoksia. Pantau SaO2 , pantau
adanya kemungkinan pasien tampak sesak, sianosis.
c. Pantau HR / denyut nadi. Catat kemungkinan
perubahan irama jantung
d.Observasi tingkat kesadaran pasien. Adakah apatis,
gelisah, bingung, somnolen.
e. Cek AGDA setiap 10 – 30 menit setelah perubahan
setting ventilator
f. Monitor hasil AGDA selama periode penyapihan /
weaning ventilator
g. Berikan obat sesuai indikasi. Contoh steroid, antibiotik,
bronkodilator, ekspentoran.
a. Takipnea adalah mekanisme kompensasi untuk
hipoksemia. Suara nafas bersih (clear lung) menjamin
tidak adanya retensi sekret yang mempengaruhi proses
pernafasan. Peningkatan upaya pernafasan
/ penggunaan otot bantu nafas dapat menunjukkan
derajat hipoksemia. Ekspansi dada dan kesimetrisan
gerak dada menjamin adanya ventilasi adekuat pada
kedua paru.
b. Penurunan saturasi oksigen bermakna (desaturasi 5 g
hemoglobin) terjadi sebelum sianosis. Sianosis sentral
dari “organ” hangat contoh lidah, bibir, dan daun telinga
adalah paling indikatif dari hipoksemia sistemik.Sianosis
perifer kuku/ ekstremitas sehubungan dengan
vasokonstriksi.
c. Hipoksemia dapat menyebabkan mudah terangsang
pada miokardium, meningkatkan HR, menghasilkan
berbagai distritmia.
d. Dapat menunjukkan berlanjutnya hipoksia jaringan
otak, hipoksemia dan/atau asidosis
e. Mengevaluasi kemampuan fungsi respirasi pasien
terhadap perubahan setting ventilator
f. Untuk mengetahui kesiapan fungsi respirasi pasien
terkait proses weaning ventilator
Dx.3
Tujuan : Selama menjalani proses perawatan,
kebutuhan ADL (activity daily living) terpenuhi
Kriteria hasil :
Semua anggota badan pasien tampak bersih, daki
(-), sekret (-)
Intervensi Rasional
•Bantu ADL pasien : mandi, oral
hygiene, toileting, berpakaian,
makan, minum, perubahan posisi
•Berikan rangsangan pada pasien
agar pasien mampu melakukan
tindakan minimal untuk dirinya
•Libatkan pasien dalam perubahan
posisi dan pemenuhan ADL sesuai
kemampuan pasien
•Kolaborasi dengan tim rehabilitasi
dalam memberikan tindakan
fisioterapi
•Memenuhi kebutuhan dasar / ADL pasien
dan mengurangi konsumsi oksigen untuk
aktivitas
• Mengetahui kemampuan minimal pasien
dalam memenuhi kebutuhan dirinya
• Pasien ikut bertanggung jawab terhadap
kesehatan dirinya dan untuk merangsang
peningkatan kemampuan pasien dalam
memenuhi ADL
•Mencegah kontraktur, memperbaiki
sirkulasi ke jaringan perifer dan
mencegah kemungkinan timbul dekubitus
Dx. 4
Tujuan : klien mampu berkomunikasi secara efektif
Kriteria hasil :
 klien mampu menggunakan alat komunikasi
alternatif
 klien mampu mengutarakan
maksud/keinginannya
Intervensi Rasional
• Evaluasi kemampuan klien untuk
berkomunikasi dengan orang lain dengan
cara yang lain
•Ajarkan pada pasien untuk
menggunakan alat komunikasi alternatif,
contoh tulisan, gambar, gesture
•Gunakan kalimat tanya yang
membutuhkan jawaban tertutup (ya/tidak)
saat berkomunikasi dengan pasien
• Klarifikasi setiap tulisan / pernyataan
pasien menggunakan pertanyaan tertutup
Klien mungkin mampu berkomunikasi
menggunakan bahasa isarat atau menulis
Sebagai sarana alternatif bagi pasien
untuk mengutarakan keinginannya.
Kemampuan berkomunikasi bisa
mengurangi kecemasan.
Memudahkan bagi pasien untuk
berkomunikasi secara lugas dan dapat
mengurangi upaya energi ekstra untuk
berkomunikasi
Memastikan bahwa pesan dari pasien
dapat diterima dengan benar sesuai
maksud / keinginan pasien

More Related Content

Similar to Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit

Similar to Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit (20)

Askep ards tahyr
Askep ards tahyrAskep ards tahyr
Askep ards tahyr
 
Ppt emfisema
Ppt emfisemaPpt emfisema
Ppt emfisema
 
Gagal Nafas
Gagal NafasGagal Nafas
Gagal Nafas
 
Askep ards tahyr AKPER PEMKAB MUNA
Askep ards tahyr AKPER PEMKAB MUNA Askep ards tahyr AKPER PEMKAB MUNA
Askep ards tahyr AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep ards tahyr AKPER PEMKAB MUNA
Askep ards tahyr AKPER PEMKAB MUNA Askep ards tahyr AKPER PEMKAB MUNA
Askep ards tahyr AKPER PEMKAB MUNA
 
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
 
Emphysema paru
Emphysema paruEmphysema paru
Emphysema paru
 
Ards AKPER PEMKAB MUNA
Ards AKPER PEMKAB MUNA Ards AKPER PEMKAB MUNA
Ards AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep ards
Askep ardsAskep ards
Askep ards
 
PPT ARDS
PPT ARDSPPT ARDS
PPT ARDS
 
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi PleuraAsuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
 
Pengkajian tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian tenggelam AKPER PEMKAB MUNA Pengkajian tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep trauma tusuk
Askep trauma tusukAskep trauma tusuk
Askep trauma tusuk
 
Makalah anvis "enfisema"
Makalah anvis "enfisema"Makalah anvis "enfisema"
Makalah anvis "enfisema"
 
Gangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasiGangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasi
 
Askep ards
Askep ardsAskep ards
Askep ards
 
4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
jurnal efusu flaura
jurnal efusu flaurajurnal efusu flaura
jurnal efusu flaura
 
Ventilator askep
Ventilator askepVentilator askep
Ventilator askep
 

Recently uploaded

materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxmateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxAnonymous3RBNAX
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfYPramudiya
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxFotocameraM10
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxDianLestariDian
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxgunadarmabarra
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...puskesmastambakaji
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxwijayanti1974
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarangjualobat34
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024PUTRA ADI IRAWAN
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandungjualobat34
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxmateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
 
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandunganKimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
 
cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899
cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899
cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
 
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Cikarang
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
 
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandunganKimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Balikpapan jual obat penggugur kandungan
 
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandunganKimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
 
Farmasi tersedia obat penggugur kandungan
Farmasi tersedia obat penggugur kandunganFarmasi tersedia obat penggugur kandungan
Farmasi tersedia obat penggugur kandungan
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
 

Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit

  • 1.
  • 2.  Gagal nafas adalah kegagalan sistem pernafasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam jumlah yang dapat mengakibatkan gangguan pada kehidupan (RS Jantung “Harapan Kita”, 2001).  Gagal nafas terjadi bilamana pertukaran oksigen terhadap karbondioksida dalam paru-paru tidak dapat memelihara laju konsumsi oksigen dan pembentukan karbon dioksida dalam sel-sel tubuh. Sehingga menyebabkan tegangan oksigen kurang dari 50 mmHg (Hipoksemia) dan peningkatan tekanan karbondioksida lebih besar dari 45 mmHg (hiperkapnia). (Brunner & Sudarth,
  • 3. Menurut Price (2005) gagal nafas terbagi menjadi dua :  Gagal nafas akut adalah gagal nafas yang timbul pada pasien yang parunya normal secara struktural maupun fungsional sebelum awitan penyakit timbul.  Sedangkan gagal nafas kronik adalah terjadi pada pasien dengan penyakit paru kronik seperti bronkitis kronik, emfisema dan penyakit paru hitam (penyakit penambang batubara)
  • 4. Menurut Subekti (2011) dan Rab (2008), gagal nafas terbagi menjadi , yaitu :  Gagal Nafas Hipoksemia / Tipe 1 Dengan karakteristik PaO2 kurang dari 60 mm Hg dengan PaCO2 normal atau rendah. penyakit paru akut secara umum meliputi pengisian cairan atau kolap unit alveolar Hipoksemia Terjadi pada penyakit cardiogenic atau noncardigenic pulmonary edema (ARDS) , pneumonia, dan pulmonary hemorrhage  Gagal Nafas Hiperkapnia / Tipe II Ditandai dengan PaCO2 lebih dari 50 mm Hg. Hiperkapnia Sering kali disertai dengan hipoksemia Terjadi pada drug overdose, neuromuscular disease, chest wall abnormalities, dan severe airway disorders [COPD].
  • 5. Etiologi dari gagal nafas : 1. Depresi sistem saraf pusat 2. Kelainan usaha nafas 3. Gangguan pada paru-paru
  • 6. 1. Gangguan ekstrinsik paru A. Penekanan pusat pernapasan  Overdosis obat (sedative, narkotik)  Trauma serebral atau infark  Poliomielitis bulbar  Ensefalitis B. Gangguan neuromuscular  Cedera medulla servikalis  Sindrom Guilain- Baree  Sklerosis amiotrofik lateral  Miastenia gravis  Distrofi muskular Menurut Price (2005), berikut adalah penyebab gagal nafas : :
  • 7. C. Gangguan Pleura dan dinding dada  Cedera dada (flail chest, fraktur tulang iga)  Pneumothorak  Efusi Pleura  Kifoskoliosis  Obesitas 2. Gangguan Intrinsik Paru a. Gangguan obstruktif difus  Emfisema, bronkitis kronik  Asma  Fibrosis kistik
  • 8. b. Gangguan retrisik paru  Fibrosis interstitial karena berbagai sebab  Sarkoidosis  Edema paru  Ateletaksis  Pneumonia konsolidasi C. Gangguan pembuluh darah paru :  Emboli paru  Emfisema berat
  • 9. Gagal nafas terbagi menjadi dua jenis yaitu gagal nafas tipe I atau yang sering disebut sebagai hypoxemia dan gagal nafas tipe II atau yang sering disebut hypercapnia. Kedua tipe gagal nafas yaitu Tipe 1 (hypoxemia) dan Tipe II (hiperkapnia) ini akan menyebabkan gagalnya pertukaran oksigen dalam darah sehingga tubuh kekurangan oksigen.
  • 10. Gangguan yang mungkin menyebkan teradinya hypoxemia dapat diakibatkan oleh : 1. fIO2 rendah 2. Gangguan difusi 3. Hypoventilasi 4. Shunting 5. V/Q mismatch
  • 11. q12
  • 12. Diagnosa pasti gagal nafas adalah dari pemeriksaan analisa gas darah teteapi sering diagnoa sudah dapat ditegakkan dengan pmeriksaan klinis saja, yaitu :  Apneu  Sianosis  Perubahan pola nafas  Analisa gas darah : PaO2 < 60 mmHg PaCo2 > 50 mmHg  Foto thorax
  • 13.  Airway management  Koreksi Hipoksemia  Berikan O2 via nasal cannula, facemask, non-rebreathing mask, lakukan intubasi dan gunakan mechanical ventilation bila perlu untuk memberikan O2 yang adekuat ke jaringan Pertahankan PaO2 > 60 mmHg, arterial SaO2 > 90%  Koreksi Hiperkapnia  Penggunaan ventilasi mekanik  Obati penyakit yang melatarbelakangi gagal nafas
  • 14.
  • 15. 1. Anamnesis a. Gejala  Gagal nafas total  Aliran udara di mulut dan hidung tidak dapat didengar/dirasakan. Pada gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra klavikula dan sela iga, tidak ada pengembangan dada pada inspirasi dan adanya kesulitan inflasi paru.  Gagal nafas parsial  Terdenganr suara nafas tambahan seperti snoring dan whizing dan ada retraksi dada  Hiperkapni  Hiperkapnia yaitu penurunan kesadaran (PCO2 meningkat  Hipoksemia  Hipoksemia yaitu  Kekurangan energi/kelelahan, insomnia  Kehilangan selera makan, mual
  • 16.
  • 17. A. Inspeksi  Penggunaan otot bantu nafas (retraksi interkostal atau substernal)  Terkadang tidak terlihat pengembangan dada  Polycythemia  Papiledema  Dispnea  Takipnea (paling sering)  Cyanosis  Sputum sedikit berbusa B. Palpasi  Ekstremitas hangat  peningkatan fremitus (getar vibrasi pada dinding dada dengan palpitasi)
  • 18. C. Perkusi  Bunyi pekak di atas area konsolidasi  Takikardia  Arrhythmia D. Auskultasi  Pada awal normal namun lemah  Pada penyakit tertentu terdengar suara wheezing  Ronki  Snoring  Crakles
  • 19.  Pemerikasan Lab Darah Lengkap  spirometri  Analisa Gas Darah  Pemeriksaan Mikrobiologi sputum  Pemeriksaan Rontgen dada Melihat keadaan patologik dan atau kemajuan proses penyakit yang tidak diketahui, terlihat gambaran akumulasi udara/cairan  EKG Mungkin memperlihatkan bukti-bukti regangan jantung di sisi kanan (Disritmia)
  • 20.  Bersihan jalan napas tak efektif berhubungan dengan meningkatnya produksi mukus  Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ventilation mismatch dan intrapulmonary shunt.  Defisit perawatan diri berhubungan dengan penurunan kesadaran  Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan pemasangan selang ETT (Endo Tracheal Tube)
  • 21. Dx. 1 Tujuan : Jalan nafas efektif Kriteria hasil :  Jalan nafas klien patent  Klien dapat melakukan pengeluaran sekresi yang efektif  Pada foto thoraks tak tampak gambaran infiltrat
  • 22. INTERVENSI RASIONAL a. Mobilisasi sekresi paru dengan cara hidrasi, humidikasi, fisioterapi dada dan postural drainage b. Lakukan suctioning setiap 2-4 jam sekali atau bila perlu sesuai indikasi c.Observasi penurunan ekspansi dinding dada dan adanya peningkatan fremitus d. Catat karakteristik bunyi napas e.Catat karakteristik dan produksi sputum f. Pertahankan posisi tubuh/kepala dengan tepat. g. Observasi status respirasi : frekuensi, kedalaman nafas, reguralitas, adanya dipsneui. h. Berikan ok.sigen yang lembab, cairan intravena yang adekuat sesuai kemampuan pasien i. Berikan terapi nebulizer dengan obat mukolitik, bronkodilator sesuai indikasi j.Bantu dengan/berikan fisioterapi dada, perkusi dada/vibrasi sesuai indikasi. a.Memudahkan dalam mengeluarkan sekresi. b. Mengeluarkan sekret yang terakumulasi di jalan nafas, seraya mencegah terjadinya trauma jalan nafas, mencegah hipoksia dan mengurangi risiko infeksi paru c. Ekspansi dada terbatas atau tak simetris sehubungan dengan akumulasi cairan, edema, dan sekret dalam seksi lobus. Konsolidasi paru dan pengisian cairan dapat meningkatkan fremitus. d. Bunyi napas menunjukkan aliran udara melalui trakeobronkial dan dipengaruhi oleh adanya cairan, mukus, atau obstruksi aliran udara lain. e. Karakteristik batuk dapat berubah tergantung pada penyebab/etiologi gagal pernafasan. Sputum bila ada mungkin banyak, kental, berdarah, dan /atau purulen f. Mempertahankan kepatenan jalan napas g. Mengevaluasi keefektifan fungsi respirasi h. Kelembaban mengurangi akumulasi sekret dan meningkatkan transport oksigen i. Pengobatan dibuat untuk meningkatkan ventilasi/ bronkodilatasi/ kelembaban dengan kuat pada alveoli dan untuk menghancurkan mucous/ sekret J, Meningkatkan ventilasi pada semua segmenparu dan membantu drainase sekret
  • 23. Dx. 2 Kriteria Hasil : • Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat • Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasan • Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, •tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips) •Tanda tanda vital dalam rentang normal
  • 24. Intervernsi Rasional a. Observasi status pernafasan secara periodik : RR (frekuensi nafas), suara nafas, keteraturan nafas, kedalaman nafas, penggunaan otot bantu nafas, ekspansi dada dan kesimetrisan gerak dada. b. Monitor tanda-tanda hipoksia. Pantau SaO2 , pantau adanya kemungkinan pasien tampak sesak, sianosis. c. Pantau HR / denyut nadi. Catat kemungkinan perubahan irama jantung d.Observasi tingkat kesadaran pasien. Adakah apatis, gelisah, bingung, somnolen. e. Cek AGDA setiap 10 – 30 menit setelah perubahan setting ventilator f. Monitor hasil AGDA selama periode penyapihan / weaning ventilator g. Berikan obat sesuai indikasi. Contoh steroid, antibiotik, bronkodilator, ekspentoran. a. Takipnea adalah mekanisme kompensasi untuk hipoksemia. Suara nafas bersih (clear lung) menjamin tidak adanya retensi sekret yang mempengaruhi proses pernafasan. Peningkatan upaya pernafasan / penggunaan otot bantu nafas dapat menunjukkan derajat hipoksemia. Ekspansi dada dan kesimetrisan gerak dada menjamin adanya ventilasi adekuat pada kedua paru. b. Penurunan saturasi oksigen bermakna (desaturasi 5 g hemoglobin) terjadi sebelum sianosis. Sianosis sentral dari “organ” hangat contoh lidah, bibir, dan daun telinga adalah paling indikatif dari hipoksemia sistemik.Sianosis perifer kuku/ ekstremitas sehubungan dengan vasokonstriksi. c. Hipoksemia dapat menyebabkan mudah terangsang pada miokardium, meningkatkan HR, menghasilkan berbagai distritmia. d. Dapat menunjukkan berlanjutnya hipoksia jaringan otak, hipoksemia dan/atau asidosis e. Mengevaluasi kemampuan fungsi respirasi pasien terhadap perubahan setting ventilator f. Untuk mengetahui kesiapan fungsi respirasi pasien terkait proses weaning ventilator
  • 25. Dx.3 Tujuan : Selama menjalani proses perawatan, kebutuhan ADL (activity daily living) terpenuhi Kriteria hasil : Semua anggota badan pasien tampak bersih, daki (-), sekret (-)
  • 26. Intervensi Rasional •Bantu ADL pasien : mandi, oral hygiene, toileting, berpakaian, makan, minum, perubahan posisi •Berikan rangsangan pada pasien agar pasien mampu melakukan tindakan minimal untuk dirinya •Libatkan pasien dalam perubahan posisi dan pemenuhan ADL sesuai kemampuan pasien •Kolaborasi dengan tim rehabilitasi dalam memberikan tindakan fisioterapi •Memenuhi kebutuhan dasar / ADL pasien dan mengurangi konsumsi oksigen untuk aktivitas • Mengetahui kemampuan minimal pasien dalam memenuhi kebutuhan dirinya • Pasien ikut bertanggung jawab terhadap kesehatan dirinya dan untuk merangsang peningkatan kemampuan pasien dalam memenuhi ADL •Mencegah kontraktur, memperbaiki sirkulasi ke jaringan perifer dan mencegah kemungkinan timbul dekubitus
  • 27. Dx. 4 Tujuan : klien mampu berkomunikasi secara efektif Kriteria hasil :  klien mampu menggunakan alat komunikasi alternatif  klien mampu mengutarakan maksud/keinginannya
  • 28. Intervensi Rasional • Evaluasi kemampuan klien untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan cara yang lain •Ajarkan pada pasien untuk menggunakan alat komunikasi alternatif, contoh tulisan, gambar, gesture •Gunakan kalimat tanya yang membutuhkan jawaban tertutup (ya/tidak) saat berkomunikasi dengan pasien • Klarifikasi setiap tulisan / pernyataan pasien menggunakan pertanyaan tertutup Klien mungkin mampu berkomunikasi menggunakan bahasa isarat atau menulis Sebagai sarana alternatif bagi pasien untuk mengutarakan keinginannya. Kemampuan berkomunikasi bisa mengurangi kecemasan. Memudahkan bagi pasien untuk berkomunikasi secara lugas dan dapat mengurangi upaya energi ekstra untuk berkomunikasi Memastikan bahwa pesan dari pasien dapat diterima dengan benar sesuai maksud / keinginan pasien