Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (Depkes, 2006).
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (Depkes, 2006).
Pengobatan komplemeter merupakan satu corak praktek kesehatan yang seringkali masih menimbulkan kesimpangsiuran tentang batasannya, posisi disiplin dan keterkaitannya dengan istilah pengobatan konvensional
Power Point Kedokteran Naturopathy oleh Dokter SantunHariasanR
Naturopathy: A Holistic Approach to Health and Wellness
In today's fast-paced and stressful world, people are increasingly becoming aware of the importance of maintaining good health and wellness. However, conventional medicine often focuses on treating symptoms rather than addressing the root cause of illnesses. This is where naturopathy comes into the picture. Naturopathy is a holistic approach to healthcare that emphasizes the body's inherent healing abilities and uses natural therapies to promote health and prevent diseases. In this essay, we will explore the principles, benefits, and limitations of naturopathy, as well as its role in modern healthcare.
Principles of Naturopathy
Naturopathy is based on six fundamental principles that form the foundation of this holistic approach to healthcare. These principles are:
1. The Healing Power of Nature: Naturopathy recognizes that the body has an innate healing ability that can be harnessed to promote health and prevent diseases. This principle emphasizes the importance of supporting the body's natural healing processes through lifestyle changes, dietary modifications, and natural therapies.
2. Identify and Treat the Cause: Naturopathy believes that treating the underlying cause of an illness is more effective than just managing its symptoms. This principle involves identifying the root cause of an illness through a thorough evaluation of the patient's medical history, lifestyle habits, and environmental factors.
3. First Do No Harm: Naturopathy places great emphasis on minimizing harm to the patient by using natural therapies that are safe, effective, and non-invasive. This principle involves avoiding unnecessary medications, surgeries, and other invasive procedures that may have adverse side effects.
4. Doctor as Teacher: Naturopathy recognizes that patients play a crucial role in their own health and wellness journey. This principle involves educating patients about their health conditions, treatment options, and lifestyle modifications that can promote optimal health.
5. Treat the Whole Person: Naturopathy recognizes that health is not just about the absence of diseases but also about physical, mental, emotional, and spiritual well-being. This principle involves addressing all aspects of a person's health through a holistic approach that considers their unique needs and circumstances.
6. Prevention: Naturopathy places great emphasis on preventing diseases rather than just treating them once they occur. This principle involves promoting healthy lifestyle habits, such as regular exercise, healthy eating habits, stress management techniques, and regular check-ups to detect diseases at an early stage when they are more treatable.
Benefits of Naturopathy
Naturopathy offers several benefits that make it an attractive option for many people seeking holistic healthcare solutions. Some of these benefits include:
1. Safe and Natural Therapies: Naturopathic treatments are generally safe, natura
3. • Konvensional/modern/barat: perkembangan
teknologi indutri zat kimia sintetis; canggih
mahal, penyakit membandel, beragam;
sering terjadi malpraktik; antibiotik
berkembang kuman jadi ganas dan bandel;
putus asa terhadap pengobatan kanker; arah
lebih pada menghilangkan gejala, efek samping
berbahaya
• Pengobatan alternatif: tidak dipakai karena
takut ditertawakan, pakar selanjutnya
terbukti melihat hasil bukan cara, masyarakat
tertarik, terbukti mempunyai potensi, biaya
lebih rasional.
4. • Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini
menjadi sorotan banyak negara.
• Pengobatan komplementer atau alternatif menjadi
bagian penting dalam pelayanan kesehatan di
Amerika Serikat dan negara lainnya (Snyder &
Lindquis, 2002). Estimasi di Amerika Serikat 627
juta orang adalah pengguna terapi alternatif dan
386 juta orang yang mengunjungi praktik
konvensional (Smith et al., 2004).
• Data lain menyebutkan terjadi peningkatan jumlah
pengguna terapi komplementer di Amerika dari
33% pada tahun 1991 menjadi 42% di tahun 1997
(Eisenberg, 1998 dalam Snyder & Lindquis, 2002).
5. • Alternatif: pilihan cara pengobatan yang dapat
digunakan untuk pengobatan penyakit tertentu
selain pengobatan barat
• Modern: prinsip paliatif (menghilangkan gejala)
didasari oleh penelitian ilmiah yang akurat.
• Tradisional: mengandalkan prinsip alopati
(menyembuhkan) kaidah fuzzy logic bisa ya/tidak
tergantung faktor lain yang berperan
• Holistik: pendekatan dalam terapi tradisional
karena pendekatan sinergi antara tubuh, pikiran
dan jiwa
• Komplementer: penggunaan terapi tradisional ke
dalam pengobatan modern. Ada yang sudah
integrasi contoh: diet, herbal dan akupunktur.
Herbal ada yang telah lulus uji klinis disamakan
dengan obat modern.
7. • Terapi komplementer dikenal dengan terapi
tradisional yang digabungkan dalam
pengobatan modern.
• Komplementer adalah penggunaan terapi
tradisional ke dalam pengobatan modern
(Andrewset al., 1999). Terminologi ini dikenal
sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang
menambahkan pendekatan ortodoks dalam
pelayanan kesehatan (Crips & Taylor, 2001).
• Terapi komplementer juga ada yang
menyebutnya dengan pengobatan holistik.
Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang
mempengaruhi individu secara menyeluruh
yaitu sebuah keharmonisan individu untuk
mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa
dalam kesatuan fungsi (Smith et al., 2004).
8. • Terapi komplementer dengan demikian dapat diterapkan dalam
berbagai level pencegahan penyakit.
• Terapi komplementer dapat berupa promosi
kesehatan,pencegahan penyakit ataupun rehabilitasi. Bentuk
promosi kesehatan misalnya memperbaiki gaya hidup dengan
menggunakan terapi nutrisi. Seseorang yang menerapkan nutrisi
sehat, seimbang, mengandung berbagai unsur akan meningkatkan
kesehatan tubuh.
• Intervensi komplementer ini berkembang di tingkat pencegahan
primer, sekunder, tersier dan dapat dilakukan di tingkat individu
maupun kelompok misalnya untuk strategi stimulasi imajinatif
dan kreatif (Hitchcock et al., 1999).
• Pengobatan dengan menggunakan terapi komplementer
mempunyai manfaat selain dapat meningkatkan kesehatan secara
lebih menyeluruh juga lebih murah. Terapi komplementer
terutama akan dirasakan lebih murah bila klien dengan penyakit
kronis yang harus rutin mengeluarkan dana. Pengalaman klien
yang awalnya menggunakan terapi modern menunjukkan bahwa
biaya membeli obat berkurang 200-300 dolar dalam beberapa
bulan setelah menggunakan terapi komplementer (Nezabudkin,
2007).
10. • Alternatif: tidak diajarkan di sekolah kesehatan
• Komplementer: saling melengkapi ex akupunktur
untuk kurangi nyeri, pengganti anastesi
• Holistik: praktisi mengamati individu menyeluruh
dari fisik, pikiran, emosi, asupan nutrisi,
lingkungan hidup & sosial, kondisi jiwa, gaya hidup,
keyakinan dan tata nilai moralnya. Menekankan
segi pendidikan dan tanggung jawab pribadi.
• Alopati (kedokteran): istilah oleh Dr. samuel
pencipta homeopati dan perintis naturopati;
dasarnya unsur tunggal penyebab satu penyakit
sehingga obat atau pembedahan bisa jadi obat
penyakit tertentu.
11. • Integratif: sering dianggap sinonim dengan
komplementer/alternatif.Diberi pengobatan alopati
(kedokteran modern) ditambah 1 pengobatan alternatif
• Alami: pengobatan non invasif, obat non sintetik dalam
mengusahakan ksejahteraan tubuh, pikiran dan jiwa
• Naturopati: serangkaian metode membangkitkan
inheren tubuh dalam menyembuhkan dirinya termasuk
nutrisi, herbal, homeopati, akupunktur, hidroterapi,
fisik, konseling, modifikiasi hidup dan pembedahan
ringan bila perlu, tapi menekankan promosi kesehatan
dari pengobatan.
• Homeopati: memberikan resep bahan yang bila
dikonsumsi pada orang sehat menimbulkan gejala mirip
dengan gejala penyakit tersebut. Pengobatan secara
menyeluruh bersifat holistik. Pengobatan sesuai
temperamen pasien
12. • Hasil-hasil tersebut menyatakan terapi
komplementer sebagai suatu paradigma baru
(Smith et al., 2004).
• Bentuk terapi yang digunakan dalam terapi
komplementer ini beragam sehingga disebut
juga dengan terapi holistik. Terminologi
kesehatan holistik mengacu pada integrasi
secara menyeluruh dan mempengaruhi
kesehatan, perilaku positif, memiliki tujuan
hidup, dan pengembangan spiritual (Hitchcock
et al., 1999).
14. TEORI KEPERAWATAN
• Teori keperawatan yang ada dapat dijadikan dasar bagi
perawat dalam mengembangkan terapi komplementer misalnya
teori transkultural yang dalam praktiknya mengaitkan ilmu
fisiologi, anatomi, patofisiologi, dan lain-lain.
• Hal ini didukung dalam catatan keperawatan Florence
Nightingale yang telah menekankan pentingnya
mengembangkan lingkungan untuk penyembuhan dan
pentingnya terapi seperti musik dalam proses penyembuhan.
• Selain itu, terapi komplementer meningkatkan kesempatan
perawat dalam menunjukkan caring pada klien (Snyder &
Lindquis, 2002).
15. Terapi dan Sistem Pelayanan
National Center for Complementary/ Alternative
Medicine (NCCAM) membuat klasifikasi dari berbagai
terapi dan sistem pelayanan dalam lima kategori :
1. Kategori pertama, mind-body therapy yaitu
memberikan intervensi dengan berbagai teknik
untuk memfasilitasi kapasitas berpikir yang
mempengaruhi gejala fisik dan fungsi tubuh
misalnya perumpamaan (imagery), yoga, terapi
musik, berdoa, journaling, biofeedback, humor, tai
chi, dan terapi seni.
16. 2. Kategori kedua, Alternatif sistem pelayanan yaitu
sistem pelayanan kesehatan yang mengembangkan
pendekatan pelayanan biomedis berbeda dari
Barat misalnya pengobatan tradisiona Cina,
Ayurvedia, pengobatan asli Amerika, cundarismo,
homeopathy, naturopathy.
3. Kategori ketiga dari klasifikasi NCCAM adalah
terapi biologis, yaitu natural dan praktik biologis
dan hasil-hasilnya misalnya herbal, makanan).
17. 4. Kategori keempat adalah terapi manipulatif dan sistem
tubuh. Terapi ini didasari oleh manipulasi dan pergerakan
tubuh misalnya pengobatan kiropraksi, macam-macam pijat,
rolfing, terapi cahaya dan warna, serta hidroterapi.
Terakhir, terapi energi yaitu terapi yang fokusnya berasal
dari energi dalam tubuh (biofields) atau mendatangkan
energi dari luar tubuh misalnya terapetik sentuhan,
pengobatan sentuhan, reiki, external qi gong, magnet.
5. Klasifikasi kategori kelima ini biasanya dijadikan satu
kategori berupa kombinasi antara biofield dan
bioelektromagnetik (Snyder & Lindquis, 2002).
18. • Jenis terapi komplementer banyak sehingga
seorang perawat perlu mengetahui pentingnya
terapi komplementer.
• Perawat perlu mengetahui terapi komplementer
diantaranya untuk membantu mengkaji riwayat
kesehatan dan kondisi klien, menjawab
pertanyaan dasar tentang terapi komplementer
dan merujuk klien untuk mendapatkan informasi
yang reliabel, memberi rujukan terapis yang
kompeten, ataupun memberi sejumlah terapi
komplementer (Snyder & Lindquis, 2002).
• Selain itu, perawat juga harus membuka diri
untuk perubahan dalam mencapai tujuan
perawatan integratif (Fontaine, 2005).
19. • Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan
tentang terapi komplementer diantaranya sebagai
konselor, pendidik kesehatan, peneliti, pemberi
pelayanan langsung, koordinator dan sebagai advokat.
• Sebagai konselor perawat dapat menjadi tempat
bertanya, konsultasi, dan diskusi apabila klien
membutuhkan informasi ataupun sebelum mengambil
keputusan.
• Sebagai pendidik kesehatan, perawat dapat menjadi
pendidik bagi perawat di sekolah tinggi keperawatan
seperti yang berkembang di Australia dengan lebih
dahulu mengembangkan kurikulum pendidikan (Crips &
Taylor, 2001).
• Peran perawat sebagai peneliti di antaranya dengan
melakukan berbagai penelitian yang dikembangkan
dari hasil-hasil evidence-based practice.
Peran Perawat
20. • Perawat dapat berperan sebagai pemberi
pelayanan langsung misalnya dalam praktik
pelayanan kesehatan yang melakukan integrasi
terapi komplementer (Snyder & Lindquis, 2002).
• Perawat lebih banyak berinteraksi dengan klien
sehingga peran koordinator dalam terapi
komplementer juga sangat penting.
• Perawat dapat mendiskusikan terapi
komplementer dengan dokter yang merawat dan
unit manajer terkait.
• Sedangkan sebagai advokat perawat berperan
untuk memenuhi permintaan kebutuhan
perawatan komplementer yang mungkin diberikan
termasuk perawatan alternatif (Smith et
al.,2004).
Peran Perawat