Halogen berasal dari kata halos=garam , genes= pembentuk. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, Karenanya halogen ditemukan di alam hanya dalam bentuk kombinasi ( senyawa ) dengan unsur lain atau berada dalam keadaan diatomik (misalnya F2, Cl2, Br2, I2 ). Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen berasal dari kata halos=garam , genes= pembentuk. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, Karenanya halogen ditemukan di alam hanya dalam bentuk kombinasi ( senyawa ) dengan unsur lain atau berada dalam keadaan diatomik (misalnya F2, Cl2, Br2, I2 ). Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Teori orbital molekul merupakan teori yang paling lengkap karena menyangkut interaksi elektrostatik dan interaksi kovalen . Berdasarkan teori orbital molekul, pada pembentukkan senyawa kompleks, orbital-orbital pada atom pusat dengan orbital-orbital dari ligan saling berinteraksi membentuk orbital-orbital molekul baru. Berdasarkan pedekatan linier, orbital-orbital molekul senyawa kompleks dianggap merupakan kombinasi linier dari orbital-orbital atom pusat dan orbital-orbital ligan. Perbedaan energy antara orbital-orbital atom pusat dengan ligan dapat diabaikan oleh karena itu dalam menggambarkan orbital molekul senyawa kompleks cukup digambarkan dengan orbital-orbital valensinya
Nama Halogen berasal dari bahasa
Yunani Halos dan Genes, (Halos = garam,
Genes = pembentuk) sehingga artinya
pembentuk garam.
Halogen adalah unsur nonlogam yang
paling reaktif, berbau, berwarna,
beracun, serta tidak terdapat bebas
di alam
Halogen terdapat
pada golongan VIIA atau golongan 17.
Teori orbital molekul merupakan teori yang paling lengkap karena menyangkut interaksi elektrostatik dan interaksi kovalen . Berdasarkan teori orbital molekul, pada pembentukkan senyawa kompleks, orbital-orbital pada atom pusat dengan orbital-orbital dari ligan saling berinteraksi membentuk orbital-orbital molekul baru. Berdasarkan pedekatan linier, orbital-orbital molekul senyawa kompleks dianggap merupakan kombinasi linier dari orbital-orbital atom pusat dan orbital-orbital ligan. Perbedaan energy antara orbital-orbital atom pusat dengan ligan dapat diabaikan oleh karena itu dalam menggambarkan orbital molekul senyawa kompleks cukup digambarkan dengan orbital-orbital valensinya
Nama Halogen berasal dari bahasa
Yunani Halos dan Genes, (Halos = garam,
Genes = pembentuk) sehingga artinya
pembentuk garam.
Halogen adalah unsur nonlogam yang
paling reaktif, berbau, berwarna,
beracun, serta tidak terdapat bebas
di alam
Halogen terdapat
pada golongan VIIA atau golongan 17.
kimia dasar dua tentang kimia kimia kimiaSusiloHadi22
Â
ttenatng kimia dasar
membahass edhhhhhhhhhhhha jiajudh kahdu jsdowied gdkjabde bdhdjab jbshbijab ajsbbs tng kimia dasar
membahass edhhhhhhhhhhhha jiajudh kahdu tng kimia dasar
membahass edhhhhhhhhhhhha jiajudh kahdutng kimia dasar
membahass edhhhhhhhhhhhha jiajudh kahdutng kimia dasar
membahass edhhhhhhhhhhhha jiajudh kahdutng kimia dasar
membahass edhhhhhhhhhhhha jiajudh kahdutng kimia dasar
membahass edhhhhhhhhhhhha jiajudh kahdutng kimia dasar
membahass edhhhhhhhhhhhha jiajudh kahdutng kimia dasar
membahass edhhhhhhhhhhhha jiajudh kahdu
Kimia - Redoks - Bagian 5 - Sel Volta Bagian 2
Semoga bisa membantu. Thanks to my friends for creating this great presentation :). Enjoy!!
Other link --> http://www.mediafire.com/download/j57aow72gn2d7vi/5._Kel_9_-_Sel_Volta_II.pptx
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. DERET VOLTA
Pengetahuan tentang Deret Keaktifan Logam sangat penting
untuk menjelaskan apakah suatu reaksi redoks dapat berlang-
sung atau tidak (tanpa data Eo
).
Misal, dapatkah reaksi berikut berlangsung ? :
2Na+
(aq) + Cu(s) Cu2+
(aq) + 2Na(s)
Cu2+
(aq)+ 2Na(s) Cu(s) + 2Na+
(aq)
Tidak dapat, karena Cu lebih mudah mengalami reduksi
dibandingkan Na
Dapat, karena Cu lebih mudah mengalami reduksi dibanding-
kan Na
2. DERET VOLTA
Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, H2O, Zn, Fe, Co, Ni, Sn, Pb, H, Cu, Hg, Ag, Pt, Au
Dari kiri ke kanan
* Eo
semakin positip
* Semakin mudah mengalami reaksi reduksi
* Semakin bersifat oksidator
* Semakin tidak reaktif
* Semakin bersifat kutub positip dalam sel (katoda)
Jadi bila, Cu 2+
(aq)+ 2Na(s) Cu(s) + 2Na+
(aq)
Dapatkah reaksi tersebut berlangsung ?
Unsur logam manakah yang lebih bersifat oksidator ?
Unsur logam manakah yang lebih bersifat anoda dalam sel ?
3. Yaitu : Sel yang dapat menimbulkan energi listrik
melalui proses reaksi kimia (Redoks)
Untuk sekali pakai
Tidak dapat dicharge
6. POTENSIAL SELPOTENSIAL SEL
 CuCu2+2+
+ 2e+ 2e--
ïƒ ïƒ CuCu EEoo
= 0,34 V= 0,34 V
 NiNi ïƒ ïƒ NiNi2+2+
+ 2e+ 2e--
EEoo
== 0,25 V0,25 V
______________________________________________________
Cu2+
+ Ni ïƒ Cu + Ni2+ E sel = 0,59 V
A. SEL PRIMER (Volta)
( + )
( - )
Dari data Potensial Reduksi ke-2 elektroda
Cu2+
+ 2e-
ïƒ Cu Eo
= +0,34 V
Ni2+
+ 2e-
ïƒ Ni Eo
= - 0,25 V
Maka Elektroda Cu lebih mudah mengalami reduksi dibanding-
kan Elektroda Ni. Sehingga Cu adalah Kutub Katoda (+) dan
Ni adalah Kutub Anoda (-)
Sehingga reaksi Sel dan Potensialnya adalah :
7. B. SEL PRIMER (Dry Cell)
Zn + 2MnO2 + 2H+
ïƒ Zn2+
+ Mn2O3 + H2O E sel = 1,5 V
NH4Cl
MnO2
H O
ZnCl2
Carbon
Seng
Elektrolitnya bersifat asam
8. C. SEL PRIMER (Alkaline)
Potensialnya lebih konstan karena tidak melibatkan ion di elektrodanya
Arus yang dihasilkan juga lebih besar karena Anoda Seng-nya berpori
sehingga memperluas permukaan anoda
Usia pemakaian batere lebih tahan lama
Anode (-) : Zn + 2OH-
ïƒ ZnO + H2O + 2e- Eo
= +1,2 V
Katode (+) : 2 MnO2 + 2H2O + 2e- ïƒ Mn2O3 + 2OH-
Eo
= +0,3 V
____________________________________________________________
Zn + 2MnO2 ïƒ ZnO + Mn2O3
E sel = 1,5 V
9. D. SEL SEKUNDER (ACCUMULATOR)
Anode (-) : Pb + SO4
2-
ïƒ PbSO4 + 2e-
Eo
= +0,126 V
Katode (+) : PbO2 + SO4
2-
+ 4H+
+ 2e-
ïƒ PbSO4 + 2H2O Eo
= +1,874 V
___________________________________________________________________
Pb + PbO2 + 2SO4
2-
+ 4H+
ïƒ 2PbSO4 + 2H2O E sel = +2,0 V
Saat aki diisi ulang, terjadi reaksi sebaliknya :
PbSO4 + 2H2O ïƒ Pb + PbO2 + 2SO4
2-
+ 4H+
Bila 6 sel disusun secara seri, akan dihasilkan potensial 12 V
10. E. SEL SEKUNDER (Ni-Cd)
Merupakan sel kering yang dapat diisi kembali
Anode (-) : Cd + 2OH-
ïƒ Cd(OH)2 + 2e-
Eo
= + V
Katode (+) : NiO2 + 2H2O + 2e-
ïƒ Ni(OH)2 + 2OH-
Eo
= + V
____________________________________________________________
Cd + NiO2 + 2H2O ïƒ Cd(OH)2 + Ni(OH)2 E sel = 1,4 V
Dipakai pada : kalkulator, kamera digital
Potensial sel bertahan sangat konstan selama pemakaian
Elektrolitnya basa
11. 1. Struktur selnya :
2. Arus yang dihasilkan :
3. Nilai potensial sel :
4. Sel dapat di-charge ulang tergantung pada jenis elektroda,
dan elektrolitnya
-Sepasang elektroda ïƒ (+) dan (-)
-Elektrolit sebagai penghantar
Searah (DC)
Tergantung jenis elektrodanya dan
dapat ditingkatkan dengan menyusun
sel secara seri