Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)fentyagustin1
seluruh pembagian taksa yang ada di dalam kingdom Monera serta ciri-ciri umum dari divisi Schizophyta dan ciri-ciri khusus yang terdapat di setiap kelas maupun ordo dari divisi Schizophyta.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)fentyagustin1
seluruh pembagian taksa yang ada di dalam kingdom Monera serta ciri-ciri umum dari divisi Schizophyta dan ciri-ciri khusus yang terdapat di setiap kelas maupun ordo dari divisi Schizophyta.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
Materi : Diferensiasi sosial RAS
Nama kelompok :
Afiatul R.
Ajeng A.R
Alfi Lailatul R.
Ariska Listya D.
Maulani S.
Yunda Gian Dwi P.
Sekolah : SMA Negeri 2 Lumajang
Kelas : XI IPS 1
Materi : Diferensiasi sosial RAS
Nama kelompok :
Afiatul R.
Ajeng A.R
Alfi Lailatul R.
Ariska Listya D.
Maulani S.
Yunda Gian Dwi P.
Sekolah : SMA Negeri 2 Lumajang
Kelas : XI IPS 1
Daily agri report by epic research limited of 08 march 2017Epic Research
Epic Research is a leading financial advisory services provider. We offer daily report on different segment of market to enable traders gain a overview of market's performance .
Materi “Lembaga Sosial” dalam mata pelajaran sosiologi untuk kelas XII SMA/MA Program IPS.
Materi memuat tentang: Definisi lembaga sosial, proses terbentuknya lembaga sosial, fungsi lembaga sosial, klasifikasi lembaga sosial, dan jenis-jenis lembaga sosial
Moderasi agama memegang peranan vital dalam mempertahankan kerukunan antar umat beragama, menjaga stabilitas sosial, dan mempromosikan nilai-nilai toleransi serta kerjasama lintas agama. Dalam konteks Indonesia, negara dengan beragam kepercayaan dan keyakinan, moderasi agama menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Moderasi agama merupakan konsep yang mengajarkan pendekatan yang seimbang dalam praktik keagamaan, dengan menekankan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, serta penolakan terhadap ekstremisme dan intoleransi. Di Indonesia, moderasi agama tidak hanya menjadi prinsip panduan dalam praktik keagamaan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Kehadiran Islam di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter moderasi agama. Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, agama ini telah meresap ke dalam budaya dan masyarakat Indonesia dengan pendekatan yang toleran dan inklusif. Selain itu, keberadaan agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, dan Kristen juga turut membentuk lanskap keberagaman agama di Indonesia. Moderasi agama membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dialog antar agama, kegiatan lintas agama, dan kerjasama sosial, moderasi agama memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih dalam antar penganut agama. Hal ini mengurangi potensi konflik antar kelompok agama dan mendorong terbentuknya hubungan yang harmonis di antara mereka. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi agama melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Salah satu contohnya adalah Pancasila, yang menekankan pada prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan Indonesia dalam keberagaman. Selain itu, pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Dewan Gereja Indonesia (DGI) merupakan upaya konkret untuk mendorong dialog antaragama dan pencegahan ekstremisme agama. Meskipun moderasi agama memiliki dampak positif yang besar dalam masyarakat Indonesia, tetapi masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mewujudkannya sepenuhnya. Salah satunya adalah adanya kelompok-kelompok radikal yang mempromosikan ideologi ekstremisme agama. Kelompok-kelompok ini seringkali menimbulkan konflik dan ketegangan antar umat beragama, serta mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Selain itu, ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap umat beragama juga menjadi masalah serius dalam konteks moderasi agama. Diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas agama masih terjadi di beberapa daerah, memperumit upaya untuk mencapai kerukunan antar umat beragama secara menyeluruh. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya moderasi agama melalui pendidikan agama yang inklusif dan holistik.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Kul 5. sosper. lembaga, kelompok & organisasi sosial pertanian
1.
2. PENGERTIAN
Sajogyo : Suatu kesatuan yg terdiri dari dua atau lebih dimana
diantara mereka terjadi komunikasi dua arah dan di dalam
interaksi (timbal-balik) satu sama lain.
Soerjono : Himpunan atau kesatuan masyarakat yg hidup
bersama oleh karena adanya hubungan antara mereka.
Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal-
balik yg saling pengaruh-mempengaruhi dan juga suatu
kesadaran untuk saling tolong-menolong.
Beberapa istilah yg berkaitan dg group/kelompok sosial
1. Gregoriousness : Adanya naluri yang dimiliki oleh setiap
individu untuk hidup dg manusia lainnya
2. Kategori Sosial : Sejumlah orang yg digolongkan atas dasar ciri
tertentu tanpa mempersoalkan ada tdknya komunikasi dan
interaksi antara mereka. Cth : jenis kelamin dan umur.
3. 3. Agregasi Sosial : Kumpulan orang dalam arti terdapat
pengelompokkan secara fisik tanpa mempersoalkan adanya
komunikasi antara mereka. Cth : Penduduk suatu negeri.
Syarat-syarat Group/Kelompok Sosial
Sajogyo : (1) Keturunan satu nenek moyang, (2) Tempat tinggal
bersama (unsur teritorial), dan (3) Adanya kepentingan bersama
Soerjono : (1) Adanya kesadaran anggota kelompok bhw
mereka merupakan bagian dr suatu kelompok, (2) Terdapat
hubungan timbal-balik antar anggota kelompok, dan (3)
Terdapat suatu faktor yg dimiliki secara bersama.
Koentjaraningrat : (1) Hubungan kekerabatan, (2) Hubungan
tinggal dekat, (3) Tujuan-tujuan khusus, dan (4) Ikatan dari atas
(pemerintahan negara).
4. CIRI-CIRI LEMBAGA SOSIAL
A. Ciri utama lembaga sosial (J.B. Chitambar)
Merupakan seperangkat pola perilaku yg diterima termasuk
peranan-peranan dan tatacara (prosedur) yg diwajibkan.
Pola perilaku yg ada berpusat pd kebutuhan manusia dan
karena terorganisir dpt mengarahkan perilaku orang dlm
memebuhi kebutuhan tersebut.
Pola perilaku tersebut berlangsung cukup lama dan secara
menyeluruh dpt dipandang relatif mantap.
5. B. Ciri lembaga sosial (Gillin dan Gillin)
Suatu organisasi dari pola-pola pemikiran dan pola-pola
perilaku yg terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan
dan hasil-hasilnya.
Suatu tingkat kekekalan tertentu yg merupakan ciri dari semua
lembaga kemasyarakatan.
Lembaga kemasyatakatan mempunyai satu atau beberapa
tujuan tertentu.
Lembaga sosial memiliki alat perlengkapan yg digunakan untuk
mencapai tujuan.
Adanya lambang atau simbol yg merupakan ciri khas dari
lembaga kemasyarakatan.
Lembaga kemasyarakatan memiliki suatu tradisi (tertulis/tidak)
yg merumuskan tujuan, tata tertib yg berlaku dll.
6. PROSES PELEMBAGAAN SOSIAL
Proses dpt berlangsung secara terencana maupun tidak.
Proses pelembagaan sosial merupakan suatu proses mengatur
dan membina pola-pola prosedur disertai sanksi-sanksi dlm
masyarakat (Anderson).
Aspek perilaku merupakan norma-norma yg berlaku pd setiap
aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Proses : Norma-norma baru mulanya dikenal, diakui, dihargai,
dan akhirnya ditaati dlm kehidupan sehari-hari.
Proses pelembagaan ini dpt berlangsung sampai dg taraf
mendarah daging atau dihayati oleh masyarakat.
Kekuatan norma-norma yg ada tergantung pd kekuatan sanksi
yg dikenakan untuk setiap pelanggaran (cara – kebiasaan – tata
kelakuan – adat istiadat).
7. TIPE-TIPE LEMBAGA SOSIAL
A. Berdasarkan perkembangannya :
Crescive institution (tdk direncanakan). Lembaga paling primer
dan tumbuh secara adat, spt keluarga, perkawinan, gotong
royong dll.
Enacted institution (direncanakan). Sengaja dibentuk untuk
mencapai tujuan tertentu, spt lembaga pendidikan, lembaga
penelitian dll.
B. Berdasarkan sistem nilai-nilai yg diterima masyarakat :
Basic Institution. Lembaga yg dianggap penting krn berguna
untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dlm
masyarakat, spt keluarga, lembaga pendidikan, negara dll.
Subsidiary Institution. Lembaga yg dianggap kurang penting,
spt arisan, rekreasi, dll.
8. C. Berdasarkan penerimaan masyarakat :
Sanctioned Institution. Lembaga yg diterima oleh masyarakat,
spt sekolah, perusahaan, dll.
Unsanctioned Institution. Lembaga yg ditolak oleh masyarakat,
spt pengijon, kelompok penjahat, lintah darat dll.
D. Berdasarkan faktor penyebarannya :
General Institution. Lembaga yg dikenal oleh penduduk dunia,
spt agama.
Restricted Institution. Lembaga yg secara khusus dikenal/
dianut oleh masyarakat tertentu saja, spt Islam, Kristen, dll.
9. E. Berdasarkan fungsinya :
Operative Institution. Lembaga yg menghimpun pola-pola atau
cara-cara yg diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga
bersangkutan, spt lembaga industrialisasi.
Regulative Institution. Lembaga yg berfungsi untuk mengawasi
tata kelakuan yg tidak menjadi bagian yg mutlak dari lembaga
tersebut, spt kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dll.
10. LEMBAGA SOSIAL PENTING
A. Keluarga
Merupakan kelompok sosial terkecil yg terdiri dr ayah, ibu,
anak.
Hubungan sosial diantara anggota keluarga relatif tetap dan di-
dasarkan atas ikatan perkawinan dan atau adopsi.
Fungsi keluarga adalah untuk merawat, memelihara, dan
melindungi anak dlm rangka sosialisasinya agar mereka mampu
mengendalikan diri dan berjiwa sosial.
Merupakan lembaga sosial krn keluarga menghimpun norma-
norma yg merupakan sumber pola-pola perilaku.
Macam keluarga
- Jumlah anggota keluarga : Keluarga Inti dan Keluarga Luas
- Garis keturunan : Matrilineal, Patrilineal, Brayat man.
11. B. Lembaga penguasaan tanah
Lembaga penguasaan tanah dibedakan menjadi :
Hak persekutuan atas tanah, spt perkuburan, bengkok, dll.
Hak perorangan.
Hak pertuan. Tidak hanya hak atas tanah tetapi juga
menyangkut sumberdaya lainnya seperti tanah, sungai, pantai,
dll. Contoh : marga, negara, dll.
12. PENGERTIAN
Chester I. Barnard : Suatu sistem tentang aktivitas-aktivitas
kerjasama dari dua orang atau lebih, sesuatu yg tdk berwujud
dan tdk bersifat pribadi, sebagian besar mengenai hubungan-
hubungan.
Dalton E. Mc Farland : Suatu kelompok orang yg dapat
disamakan dengan menyumbangkan usaha mereka bagi
tercapainya tujuan-tujuan.
Ralp Currier Davies : Suatu kelompok-kelompok yg sedang
bekerja ke arah tujuan bersama di bawah kepemimpinan.
Sajogyo : Suatu kelompok yg memusatkan diri pd tujuan yg
lebih khusus dan terbatas (lembaga memiliki tujuan yg lebih
luas).
Bierens De Haan : Pada suatu organisasi selalu ada hubungan
dg tujuan tertentu, organisasi adalah penguasaan dan
koordinasi, dari semua faktor yg diperlukan untuk perwujudan
tujuan sebaik mungkin.
13. Ciri-ciri organisasi Sosial (Sajogyo)
Mempunyai batasan-batasan yg tegas dan jelas,
Mengenai keanggotaan yg formal, status, dan peranan,
Mempunyai struktur administrasi sendiri dg peranan-peranan
dan fungsi-fungsinya yg ditentukan secara jelas,
Menganut prinsip-prinsip dan beberapa prosedur kerja dlm
mencapai tujuan-tujuan yg dijabarkan secara nyata, dan
Membina sarana pengendalian sosial, wewenang, dan cara
pengambilan keputusan. Peraturan organisasi menentukan dg
tegas wewenang, prosedur pengambilan keputusan dan
pedoman kerja bagi perilaku para anggota.
Perbedaan antara organisasi dan kelompok : Aspek yg menjadi
fokus organisasi adalah tujuan dan pembagian pekerjaannya,
sedangkan kelompok terfokus pada ikatan psikologisnya.
14. Suatu organisasi diperlukan karena : (1) suatu kelompok makin
bertambah luas dan (2) tujuan sukar dicapai oleh kelompok yg
terbatas.
Pada fase kelompok berubah menjadi organisasi, mk ikatan
pribadi makin renggang dan juga norma kelompok berubah.
Organisasi diperlukan untuk : (1) mengadakan pembagian
pekerjaan, (2) perincian tentang cara pencapaian tujuan, dan (3)
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
Organisasi (Dra. Mirrian S. Arif, M.Sc.) : Kejasama orang-orang
atau kelompok orang untuk mencapai tujuan yg diinginkan.
Syarat organisasi : ada orang, ada kerjasama, dan ada tujuan.
15. Macam-Macam Organisasi Sosial
A. Berdasarkan siapa penerima untung utama (Blau dan Scot) :
Organisasi saling untung.
Organisasi perusahaan.
Organisasi pengabdian.
Organisasi negara
B. Berdasarkan sistem wewenang (Amital Etzioni) :
Organisasi yg mengutamakan wewenang multak.
Organisasi yg mengutamakan kegunaan.
Organisasi yg mengutamakan wewenang normatif.
Organisasi gabungan.
C. Berdasarkan tanggapan anggota thd wadahnya (Amital
Etzioni) :
Organisasi alienatif (terpaksa sbg anggota).
Organisasi kalkulatif (balas jasa yg setimpal).
Organisasi moral (sesuai dg nilai-nilai yg diharapkan).
16. D. Berdasarkan tingkat kepastian struktur (Herbert Hick) :
Organisasi formal.
Organisasi informal.
E. Berdasarkan keterlibatan emosi anggota (Herbert Hick) :
Organisasi primer (secara penuh melibatkan emosi para
anggota, pribadi dan tatap muka).
Organisasi sekunder (hubungan berdasarkan akal rasional,
perjanjian, reward, dll).
F. Berdasarkan tujuan (Herbert Hick) : Organisasi pengabdian,
organisasi ekonomi, organisasi pertahanan, organisasi
keagamaan, organisasi negara, organisasi sosial.
G. Berdasarkan kebutuhan sosial (Talcot Persons) : Organisasi
ekonomi, organisasi politik, organisasi integratif (yatim piatu,
rumah sakit, pengadilan), organisasi pemeliharaan (museum,
kebun binatang, pendidikan, dll).
17. H. Berdasarkan pembagian biaya dan nilai (Alfred Kuhn) :
Organisasi koperasi, keuntungan, pengabdian, dan organisasi
penekan (partai politik, perserikatan buruh).
I. Berdasarkan luas wilayahnya (Sutarto) :
Organisasi daerah, Organisasi nasional, Organisasi
internasional.
J. Berdasarkan jumlah pucuk pimpinan (Sutarto) : Organisasi yg
dipimpin oleh satu orang dan Organisasi yg dipimpin oleh
beberapa orang (presidium, direksi, dewan, majelis).
K. Berdasarkan saluran wewenang (Sutarto) : Organisasi jalur,
Organisasi fungsional, Organisasi jalur dan staf, Organisasi
fungsional dan jalur, Organisasi fungsional dan staf, Organisasi
fungsional, jalur, dan staf.
18. KOMUNITAS (COMMUNITY)
Komunitas adalah suatu sistem sosial yg mencakup sejumlah
struktur sosial yg melembaga dan menjalin hubungan antar
peranan yg paling menguntungkan dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan sejumlah orang/kelompok/organisasi.
Komunitas merupakan suatu sistem sosial yg mengikat
sejumlah kelompok-kelompok dan organisasi yg mempunyai
tujuan masing-masing.
Contoh : Organisasi pemerintahan desa
Pemerintahan Desa (Koentjaraningrat)
Tata pemerintahan yg terdiri dr satu dewan desa. Misal
Minangkabau yg terdiri dari suku-suku.
Tata pemerintahan desa yg terdiri dr 2 orang kepala desa. Misal
desa-desa di Sumbar : Kepala kampung dan lebai.
Tata pemerintahan desa terdiri dr satu kepala desa.