Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian pola kebudayaan, unsur-unsur kebudayaan, dan tingkat perkembangan desa berdasarkan typologi desa. 2. Juga dibahas tentang ciri-ciri petani di Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses perubahan. 3. Hubungan antara pola kebudayaan dan lingkungan alam juga dijelaskan.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
PPT INI BERJUDUL UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN, TUGAS DARI MATA KULIAH TEKNOLOGI INOVASI PENYULUHAN PERTANIAN. KELAS III C, PROGRAM STUDY PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN. POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG.
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
This material is my class lesson at Faculty of Agriculture, UNSOED, Purwokerto. The material is use also for another classes due to 5 parallel classes of Element of Soil Sciences Lecturing. In this Paper we make Chapter 5 (Soil Chemistry) and Chapter 6 (Essential Plant Nutrient) are merge as PDF File for Slide Share. I am (Purwandaru Widyasunu) proudly share this material for my student and also for another classes.
PPT INI BERJUDUL UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN, TUGAS DARI MATA KULIAH TEKNOLOGI INOVASI PENYULUHAN PERTANIAN. KELAS III C, PROGRAM STUDY PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN. POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG.
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
This material is my class lesson at Faculty of Agriculture, UNSOED, Purwokerto. The material is use also for another classes due to 5 parallel classes of Element of Soil Sciences Lecturing. In this Paper we make Chapter 5 (Soil Chemistry) and Chapter 6 (Essential Plant Nutrient) are merge as PDF File for Slide Share. I am (Purwandaru Widyasunu) proudly share this material for my student and also for another classes.
Budaya dan Komunikasi. Model Komunikasi Antarbudaya. Prinsip untuk meningkatkan komunikasi antarbudaya. Pendekatan sistem terhadap budaya. Bahasa. Memahami perbedaan-perbedaan budaya. Karakteristik-karakteristik budaya. Pendekatan Sistem terhadap budaya.
prinsip, hambatan dan pintu masuk komunikasi antarbudaya.
presentasi ini dibuat sebagai tugas mata kuliah komunikasi antar budaya, jurusan Ilmu Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Analisis Ratio - Analisis Laporan Keuanganphatar_augrah
Analisa rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap suatu perusahaan tertentu.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...Universitas Sriwijaya
Model tradisional administrasi publik tetap menjadi teori manajemen
sektor publik yang paling lama dan unsur – unsurnya tidak hilang dalam
sekejap, namun teori ini kini dianggap kuno dan kebutuhan masyarakat yang
berubah dengan cepat.
Sistem Administrasi sebelumnya mempunyai satu karakteristik yang
bersifat pribadi yaitu didasarkan atas kesetiaan kepada individu tertentu
seperti raja, menteri, bukan impersonal tetapi bedasarkan legalitas dan hukum.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanian
1.
2. Pengertian Pola kebudayaan (Sajogyo)
• Pola bersikap yg berlandaskan nilai budaya dan pola berpikir,
• Pola bertindak dan berkelakuan dlm keg. masyarakat,
• Pola sarana benda-benda (fisik).
Kebudayaan Asal kata dari kata buddayah (akal/budi)
• Semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat
• Bersifat kompleks yg mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dll.
• Berkenaan dg segala unsur yg telah diterima oleh masyarakat
secara luas.
3. 7 unsur yg terdpt pd kebudayaan masy. (Culture Universals) :
1. Peralatan dan perlengkapan hidup (pakaian, rumah, alat rumah
tangga, dll.),
2. Mata pencaharian dan sistem ekonomi (pertanian, peternakan,
perikanan, dll.),
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi
politik, sistem hukum, sistem perkawinan),
4. Bahasa (lisan/tulisan),
5. Kesenian (seni tari, seni rupa, seni suara, dll.),
6. Sistem pengetahuan, dan
7. Sistem kepercayaan.
► Kebudayaan = Culture (Colere) ≠ Kebiasaan (Habit)
4. Adat pola kebudayaan dpt ditinjau dr beberapa aspek :
1. Tingkat nilai budaya : hakikat bidang manusia, kedudukan
manusia dlm ruang dan waktu, karya manusia, hub. manusia
dg lingkungan alam, hakikat hubungan antar manusia,
2. Tingkat norma-norma : cara, kebiasaan, tata kelakuan, dan
adat istiadat,
3. Sistem hukum : tata kelakuan dlm kehidupan sehari-hari baik
secara tertulis atau tidak tetapi nyata akibat hukumnya,
4. Aturan-aturan khusus : aturan jual beli, aturan sopan santun,
dll.
5. Tingkat Kemajuan Masyarakat Desa
1. Departemen Dalam Negeri Th. 1972 telah menyusun “Typologi
Desa” untuk mengukur tingkat kemajuan suatu desa dg melihat
keragaman dan jumlah lembaga di desa.
2. Typologi Desa : Teknik untuk mengenal desa beserta tingkat
perkembangannya berdasarkan potensi yg dimiliki desa.
3. Potensi desa : kemampuan yg tersedia untuk melakukan
pembangunan, mencakup potensi alam dan manusia, serta
hasil kerja manusia itu sendiri.
- Potensi alami ; lokasi, luas, air, tanah, flora dan fauna.
- Manusia ; jumlah dan penyebaran penduduk, karakteristiknya
(susunan usia & kelamin, adat & agama, ormas, inisiatif,
pendidikan, kesehatan & tk. nutrisi, swadaya masyarakat)
- Keg. Ekonomi ; Agraris (primer), industri/kerajinan (sekunder),
perdagangan/jasa-jasa (tersier).
6. - Prasarana ; perhubungan, komunikasi, pengairan, pasar,
pendidikan, dan kesehatan.
Tk. Perkembangan desa ditentukan oleh :
1. Imbang daya unsur-unsur dr dlm desa itu sendiri,
2. Pengaruh unsur-unsur dr luar lingkungan desa yg ditentukan
oleh posisi desa terhadap wilayah yg lebih maju (fasilitas),
3. Komposisi jenis dan karakteristik keg. ekonomi.
7. Tahap perkembangan desa berdasarkan typologi desa :
1. Desa swadaya : peran pemimpin besar, potensi belum
termanfaatkan, dan jenis dan kuantitas usaha pembangunan
pd bangunan fisik non produktif,
2. Desa swakarya : terdpt rencana pemb. yg riil, pengambilan
keputusan melalui musyawarah, & usaha pemb. Merupakan
kehendak bersama,
3. Desa swasembada : Terdpt keterampilan dlm pengunaan
potensi pembangunan, terdpt partisipasi masyarakat dlm
pembangunan, & pembangunan sesuai dg rencana dan
fungsinya.
8. Hubungan Desa dan Kota :
1. Pola kebudayaan : masyarakat kota memiliki pengaruh besar
dlm perkembangan kebudayaan di wilayah pedesaan,
2. Hubungan ekonomi : desa merupakan kawasan produsen
produk pertanian (wilayah pendukung) dan kota merupakan
pasar bagi produk pertanian (sbg pusat perekonomian),
3. Pemerintahan negara : hubungan rakyat (+ 65% hidup di wil.
pedesaan) yg patuh pd pemerintahan yg berpusat di kota.
Ciri-ciri Petani di Indonesia :
1. H. Suwardi : empati, kurang aspiratif, fatalis, tidak dpt
berhemat, kurang kosmopolit, kurang inovatif, familism,
jangkauan ke masa depan terbatas, tergantung pd pemerintah,
selalu curiga,
9. 2. Koentjaraningrat : bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan
dasar, kurang mampu menguasai alam, berorientasi hanya
untuk kehidupan masa kini, memiliki ketergantungan yg tinggi
pd sesamanya.
Faktor-faktor yg mempengaruhi keberhasilan proses perubahan :
1. Kemampuan berkomunikasi,
2. Kesesuaian peranan dg kebutuhan masyarakat,
3. Kemampuan untuk memanfaatkan pola tradisional setempat
(kepemimpinan, adat, dll.), dan
4. Adanya partisipasi masyarakat sasaran,
5. Kemampuan untuk memilih waktu dan tempat yg tepat untuk
memperkenalkan ide-ide baru pd masyarakat.
10. BAHAN DISKUSI I
KAITAN ANTARA MODERNISASI, CIRI PETANI INDONESIA, DAN
PERAN AGEN PEMBAHARUAN DALAM PEMBANGUNAN
Pertanyaan :
1. Apakah yg dimaksud dg modernisasi ?
2. Faktor penting dlm proses modernisasi ?
3. Pada kondisi petani yg bagaimanakah proses modernisasi di
wilayah pedesaan dpt berjalan dg baik ?
4. Bagaimanakah peran agen pembaharu dlm pembangunan/
modernisasi di wilayah pedesaan ?
11. • Modernisasi merupakan suatu proses perubahan baik dlm
tingkat individu maupun masyarakat dari keadaan semula ke
dalam keadaan baru yg serba rasional, efisien, dan lebih baik
(Arif Budiman, 1991)
• Modernisasi sangat menekankan faktor manusia dan
budayanya sebagai pokok persoalan.
Ciri-ciri Petani di Indonesia :
1. H. Suwardi : empati, kurang aspiratif, fatalis, tidak dpt
berhemat, kurang kosmopolit, kurang inovatif, familism,
jangkauan ke masa depan terbatas, tergantung pd pemerintah,
selalu curiga,
2. Koentjaraningrat : bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan
dasar, kurang mampu menguasai alam, berorientasi hanya
untuk kehidupan masa kini, memiliki ketergantungan yg tinggi
pd sesamanya.
12. Adat pola kebudayaan dpt ditinjau dr beberapa aspek :
1. Tingkat nilai budaya : hakikat bidang manusia, kedudukan
manusia dlm ruang dan waktu, karya manusia, hub. manusia
dg lingkungan alam, hakikat hubungan antar manusia,
2. Tingkat norma-norma : cara, kebiasaan, tata kelakuan, dan
adat istiadat,
3. Sistem hukum : tata kelakuan dlm kehidupan sehari-hari baik
secara tertulis atau tidak tetapi nyata akibat hukumnya,
4. Aturan-aturan khusus : aturan jual beli, aturan sopan santun,
dll.
Peran agen pembaharu dlm proses modernisasi/pembangunan :
Inisiator (memperkenalkan inovasi), Simulator
(menghubungkan antara inovasi dg kebutuhan sasaran),
Motivator (pendorong perubahan), Katalisator (penggerak
perubahan), Linker (penghubung), Fasilitator (pemandu
proses).
13. Hubungan Pola Kebudayaan dg Lingkungan Alam :
1. Ilmu Antophogeografi : Ilmu yg mempelajari sampai
sejauhmana dan dg cara bagaimana pola kebudayaan suatu
masyarakat itu dibentuk oleh kondisi lingkungan alam.
2. Teori Posibelisme : Alam merupakan pembatas penyeleksi
hal-hal yg mungkin terjadi (possible) pada suatu masyarakat.
Pengukuran Tingkat Kemajuan Desa :
1. Typologi Desa → Potensi alami
2. Pendekatan Steward : Pendekatan dg menggunakan pola
ekologi kebudayaan yg melihat adanya suatu ekosistem
kesaling-ketergantungan antara masyarakat serta lingkungan
alam tempat masyarakat hidup.
Berdasarkan kondisi alam di Indonesia, terdapat dua pola
pertanian yg dikembangkan oleh masyarakat yaitu pola
pertanian sawah dan pola pertanian ladang.
14. Orientasi Nilai Budaya Thd Lingkungan :
1. Orientasi Instrumental : bermaksud untuk memanfaatkan
lingkungan, adanya penguasaan teknologi yg feasible dan
selaras dg alam, teknologi yg berkembang adalah teknologi ke
arah pengembangan usahatani, adanya penguasaan terhadap
SDA (tanah, air, dsb.).
2. Orientasi Menguasai Wilayah Lingkungan : Berkembangnya
persekutuan-persekutuan adat yg melembaga sbg organisasi
pemerintahan wilayah setempat, organisasi pemerintahan
berwenang untuk memberi pertimbangan dan keputusan yg
berkenaan dg pengelolaan SDA setempat (tanah, air, dsb.).
3. Orientasi Pencapaian Integrasi Masyarakat : Dg adanya
persekutuan adat dpt menghindarkan dari berbagai konflik yg
mungkin timbul di masyarakat (politik, ekonomi, dll.).