SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
SEJARAH SENYAWA
(KOMPLEKS)
KOORDINASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
ALMAUN
ANDI MUSDALIFAH
DEBBY ZULFITRI CAHYUNI
FATHMASARI
ISMAR
WA ODE IRMA KEMALASARI
KELOMPOK 1
Mempelajari tentang teori, sintesis, struktur, sifat
dan reaktifitas senyawa kompleks
Senyawa kompleks atau senyawa koordinasi
merupakan senyawa yang pembentukkannya
melibatkan ikatan kovalen koordinasi antara logam atau
ion logam sebagai atom pusat dan ligan.
SENYAWA KOMPLEKS SECARA HISTORIK
Andreas Libavius
(1540-1616)
Tetraamin Tembaga (II) Cu
NH3
H3N
H3N
NH3
2+
Vauqualin
(1763-1829)
M
H3N NH3
NH3H3N
2+
M
Cl Cl
ClCl
2-
Zeise
(1789-1847)
Pt
Cl
ClCl
-
H2C
CH2
Garan Vauquelin dan
Garam Hijau Magnus
Garam Zeise
Sejarah Perkembangan
SENYAWA
KOORDINASI
Blomstrand
&
Jorgensen
(1869)
Tassaert
1798
Alfred
Werner
(1891-1893)
Sidgwick
(1940)
Teori
Senyawa
Molekuler
Kekule
(1854)
Thomas
Graham
(1805 –
1869)
Pada tahun 1798 Tassaert menemukan bahwa jika
larutan kobal (III) klorida ditambah larutan NH3 dan
dibiarkan semalam,akan terbentuk kristal-kristal
CoCl3.6NH3 yang berwarna orange.
Tasaert dan para ilmuwan
masa itu tidak dapat
menjelaskan mengapa dua
senyawa yang mempunyai
valensi jenuh masih dapat
berikatan membentuk
senyawa baru?
? ??
amina-amina logam dianggap sebagai
senyawa-senyawa ammonium yang
tersubstitusi.
TEORI AMMONIUM GRAHAM (1805-1869)
dua atom hidrogen, masing-masing satu dari setiap
ion ammonium, disubstitusi oleh sebuah atom
tembaga karena tembaga memiliki valensi dua
sedangkan hidrogen satu”
Hanya bisa diterapkan bila jumlah NH3 yang terikat
pada logam jumlahnya sama dengan valensi logam.
Ada fakta yang menunjukkan bahwa senyawa
kompleks yang mengandung NH3 yang jumlahnya
berbeda dengan valensi atom logam, yang
menyebabkan teori ini ditinggalkan.
KELEMAH
AN
TEORI MOLEKULER KEKULE (1805-1869)
1. Senyawa atomik merupakan senyawa yang perbandingan jumlah atom-
atomnya bersesuaian dengan valensi tetapnya. dari atom-atom
penyusun senyawa tersebut. Misal : H2O, NH3, HCl, PCl3, NaCl, dan
CoCl3
2. Senyawa molekuler adalah senyawa yang tersusun dari beberapa
senyawa atomik. Misal : NH4Cl dan [Co(NH3)6]Cl3
Senyawa molekuler tdak sekuat ikatan dalam senyawa atomik dan
senyawa molekuler kurang stabil.(1) atom karbon memiliki valensi empat (quadrivalent);
(2) rumus metana adalah CH4
(3) atom-atom karbon dapat membentuk rantai
•dianggap valid pada saat itu karna keberhasilan
Kekule mengungkapkan struktur metana dan
benzena
•valensi logam transisi tidak hanya satu
•senyawa kompleks banyak yang stabil. seperti
CoCl3?6NH3 dan Co(NO3)3?6NH3
KELEMAH
AN
Blomstrand dan Jorgensen mengajukan teori rantai
untuk struktur kompleks logam. Karena tiap-tiap unsur
mempunyai valensi yang tetap
1869
Blomstrand
dan
Jorgensen
TEORI RANTAI BLOMSTRAND-JORGENSEN
27Co : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
3d7
mengatakan
bahwa :
Dalam
kompleks
kobal (III)
hanya ada
tiga ikatan.
Struktur Kobal (III)
Struktur III CoCl3.4NH3
Struktur IV CoCl3.3NH3
Struktur I CoCl3.6NH3
Struktur II CoCl3.5NH3
Co NH3
NH3
NH3 Cl
Cl
NH3 NH3 NH3 Cl
Co NH3
NH3
Cl
Cl
NH3 NH3 NH3 Cl
Co NH3
Cl
Cl
NH3 NH3 NH3 Cl
Co NH3
Cl
Cl
NH3 NH3 Cl
KELEMAHAN TEORI BLOMSTRAND-JORGENSEN
Struktur 4
Pada struktur I, II, dan III cocok dengan teori, sedangkan
struktur IV tidak sesuai teori
Hasil-hasil
eksperime
n
Tidak menghantarkan listrik dan tidak
memberikan endapan dengan larutan AgNO3
Struktur 4
Teoritis
Masih tedapat 1 atom
Cl yang dapat terionCo NH3
Cl
Cl
NH3 NH3 Cl
CoCl3.6NH3 (jingga-kuning) + AgCl (excess) 
3 AgCl
CoCl3.5NH3 (pink) + AgCl (excess) 
2 AgCl
CoCl3.4NH3 + AgCl (excess)  1 AgCl
CoCl3.3NH3 (biru-hijau) + AgCl (excess)  -
Hasil eksperimen
Tahun 1891-1893 Alfred Werner memberikan teori
tentang senyawa-senyawa kompleks yang disebut
TEORI KOORDINASI, yang mempunyai tiga postulat
penting.
Kebanyakan
unsur
mempunyai
2 jenis
valensi
Tiap-tiap unsur
berkehendak
untuk
menjenuhkan
baik valensi
primer maupun
valensi sekunder
Valensi
sekuder
digambarkan
dalam ruang
Valensi Primer
Valensi
Skunder
elektron valensi
atau bilangan
kovalensi atau
bilangan
koordinasi
TEORI KOORDINASI WERNER
Aplikasi Postulat Teori Koordinasi
1. [Co(NH3)6]Cl3 2. [Co(NH3)5Cl]Cl2
3. [Co(NH3)4Cl2]Cl 4. [Co(NH3)3Cl3]
Penentuan Struktur Senyawa Kompleks
oleh Werner
[Co(NH3)6]Cl3
Valensi primer (bil. Oksidasi) dari
Kobalt (III) adalah 3, dan dijenuhkan
oleh tiga ion Cl-.
Valensi sekunder (bil. Koordinasi)
dari Kobalt (III) adalah 6.
Amoniak yang diikat dengan valensi
sekunder disebut LIGAN (ligand).
Ligan-ligan berada di dalam
DAERAH KOORDINASI
(Coordination Sphere)
[Co(NH3)5Cl] Cl2  [Co(NH3)5Cl]2+ +
2Cl-
Jumlah amoniak hanya ada 5
sehingga satu atom Cl mempunyai
dua fungsi, yaitu menjenuhkan
valensi sekunder dan valensi
primer
Penentuan Struktur Senyawa Kompleks
oleh Werner
Atom Cl berada dalam
daerah koordinasi,
sehingga rumus
kompleks dituliskan
sebagai [Co(NH3)5Cl]Cl2
[Co(NH3)5Cl]Cl2
[Co(NH3)5Cl] Cl2  [Co(NH3)5Cl]2+ +
2Cl-
[Co(NH3)4Cl2]Cl
[Co(NH3)3Cl3]
[Co(NH3)4Cl2]Cl  [Co(NH3)4Cl2]+ + Cl-
[Co(NH3)3Cl3]
Hasil-hasil
eksperime
n
-Tiga atom Cl berikatan
langsung dengan atom
logam
- tiga atom Cl berfungsi
sebagai berada dalam
daerah koordinasi
Co NH3
Cl
Cl
NH3 NH3 Cl
Struktur IV
-Tiga atom Cl berikatan
langsung dengan atom
logam
- tiga atom Cl berfungsi
sebagai berada dalam
daerah koordinasi
PERBEDAAN STRUKTUR WERNER DENGAN
BLOMSTRAND-JORGENSEN
Teori
Koordinasi
Teori Rantai
1 atom Cl masih dapat
mengion karena tidak
terikat langsung dengan
atom logam
Atom Cl yang :
-Terikat langsung pada Co
sukar dilepaskan
-Tidak terikat langsung pada
atom Co mudah dilepaskan,
sehingga dengan mudah
dapat diendapkan dengan
penambahan AgNO3
Struktur Geometrik Warner
Karena bilangan koordinasi 6 merupakan yang paling
stabil,maka ada tiga kemungkinan struktur geometriknya:
oktahedro
n
Trigonal prisma
sikloheksan
Berdasarkan perbandingan isomer tersebut,maka
oktahedron dianggap sebagai struktur yang paling
stabil,karena sangat simetris(memiliki sudut 60
derajat)
1916
Lewis mengemukakan bahwa suatu ikatan kovalen
terbentuk antara dua atom dalam suatu molekul
melalu pemakaian bersama suatu pasangan
elektron.
1940 Sidgwick mengemukakan suatu teori untuk
pembentukan ikatan koordinasi (kadang-kadang
juga disebut sebagai ikatan polar atau ikatan datif).
Teori Sidgwick
Dasa
r
ligan mendonorkan pasangan elektron kepada ion
logam, sehingga membentuk suatu ikatan koordinasi.
Ligam
Co
NH3
NH3NH3
NH3
NH3
NH3
Contohnya, pada kompleks [Co(NH3)6]3+.
Keterangan :
Dimana Z adalah nomor atom logam pusat,
x adalah tingkat oksidasi dari logam pusat tersebut,
n adalah jumlah ligan
y menunjukkan jumlah elektron yang disumbangkan oleh satu
ligan.
jumlah elektron yang mengelilingi ion pusat, termasuk yang
didonorkan oleh ligan disebut sebagai bilangan atom efektif
(Effective Atomic Number, EAN) dari logam tersebut
Aturan Bilangan Atom Efektif.
EAN = ( Z – x ) + ( n x y )
Co3+ (nomor atom Co = 27) dalam kompleks
[Co(NH3)6]3+. Setiap ligan NH3 menyumbangkan dua
buah elektron, dan dalam kompleks tersebut, Co3+
dikelilingi oleh 6 ligan NH3. Maka EAN dari Co3+ dalam
kompleks tersebut dapat dihitung
EAN = ( Z – x ) + ( n x y )
= (27 - 3) + (6 x 2)
= 36 (sama dengan nomor atom Kripton, gas
mulia
setelah Co dalam SPU.)
KELOMPOK 1

More Related Content

What's hot

Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangreza_kaligis
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilikelfisusanti
 
Kereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliKereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliLolla Mustafa
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaIndra Yudhipratama
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanDokter Tekno
 
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
2.1. Teori Werner dan NAE.pptxDewiSri20
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
SEJARAH PERKEMBANGAN SENYAWA KOMPLEKS
SEJARAH PERKEMBANGAN SENYAWA KOMPLEKSSEJARAH PERKEMBANGAN SENYAWA KOMPLEKS
SEJARAH PERKEMBANGAN SENYAWA KOMPLEKSAprima Reza
 
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiReaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiRihlatul adni
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTUniversity Of Jakarta
 
Bab 2-alkana-dan-sikloalkana-rev
Bab 2-alkana-dan-sikloalkana-revBab 2-alkana-dan-sikloalkana-rev
Bab 2-alkana-dan-sikloalkana-revAndrew Hutabarat
 
Kekuatan asam basa lewis
Kekuatan asam basa lewisKekuatan asam basa lewis
Kekuatan asam basa lewisNia Sasria
 

What's hot (20)

Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
 
Stereokimia tep thp
Stereokimia tep thpStereokimia tep thp
Stereokimia tep thp
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilik
 
Kereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliKereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkali
 
Simetry
SimetrySimetry
Simetry
 
Spektrometri massa
Spektrometri massaSpektrometri massa
Spektrometri massa
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
 
Elektrokimia
ElektrokimiaElektrokimia
Elektrokimia
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
SEJARAH PERKEMBANGAN SENYAWA KOMPLEKS
SEJARAH PERKEMBANGAN SENYAWA KOMPLEKSSEJARAH PERKEMBANGAN SENYAWA KOMPLEKS
SEJARAH PERKEMBANGAN SENYAWA KOMPLEKS
 
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiReaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Bab 2-alkana-dan-sikloalkana-rev
Bab 2-alkana-dan-sikloalkana-revBab 2-alkana-dan-sikloalkana-rev
Bab 2-alkana-dan-sikloalkana-rev
 
Konduktometri
KonduktometriKonduktometri
Konduktometri
 
Konformasi isomer
Konformasi isomerKonformasi isomer
Konformasi isomer
 
Kekuatan asam basa lewis
Kekuatan asam basa lewisKekuatan asam basa lewis
Kekuatan asam basa lewis
 

Similar to Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru

Ikatan pada Molekul dan Ion Kompleks
Ikatan pada Molekul dan Ion KompleksIkatan pada Molekul dan Ion Kompleks
Ikatan pada Molekul dan Ion KompleksRima-Rochan FbiOne's
 
1f. ikatan kimia_basrib.kimia
1f. ikatan kimia_basrib.kimia1f. ikatan kimia_basrib.kimia
1f. ikatan kimia_basrib.kimiabaskimia
 
Ikatan Pada Ion dan Molekul Kompleks
Ikatan Pada Ion dan Molekul KompleksIkatan Pada Ion dan Molekul Kompleks
Ikatan Pada Ion dan Molekul KompleksRima_Melani
 
Tugas kimia dasar 2 pengertian ikatan kimia
Tugas kimia dasar 2 pengertian ikatan kimiaTugas kimia dasar 2 pengertian ikatan kimia
Tugas kimia dasar 2 pengertian ikatan kimiaSylvester Saragih
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field TheoryTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field TheoryUniversity Of Jakarta
 
258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereenWarnet Raha
 
Ikatan Kimia ppt
Ikatan Kimia pptIkatan Kimia ppt
Ikatan Kimia ppthafizona
 
Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)Lamtiur Sihotang
 
Ikatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfIkatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfCHakun1999
 

Similar to Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru (20)

Presentation kimia industri
Presentation kimia industriPresentation kimia industri
Presentation kimia industri
 
Ikatan pada Molekul dan Ion Kompleks
Ikatan pada Molekul dan Ion KompleksIkatan pada Molekul dan Ion Kompleks
Ikatan pada Molekul dan Ion Kompleks
 
1f. ikatan kimia_basrib.kimia
1f. ikatan kimia_basrib.kimia1f. ikatan kimia_basrib.kimia
1f. ikatan kimia_basrib.kimia
 
Ikatan kimia bab 3-4
Ikatan kimia bab 3-4Ikatan kimia bab 3-4
Ikatan kimia bab 3-4
 
Ikatan Pada Ion dan Molekul Kompleks
Ikatan Pada Ion dan Molekul KompleksIkatan Pada Ion dan Molekul Kompleks
Ikatan Pada Ion dan Molekul Kompleks
 
Materi Ikatan kimia
Materi Ikatan kimiaMateri Ikatan kimia
Materi Ikatan kimia
 
Tugas kimia dasar 2 pengertian ikatan kimia
Tugas kimia dasar 2 pengertian ikatan kimiaTugas kimia dasar 2 pengertian ikatan kimia
Tugas kimia dasar 2 pengertian ikatan kimia
 
Kuliah 6. Ikatan Kimia.pptx
Kuliah 6. Ikatan Kimia.pptxKuliah 6. Ikatan Kimia.pptx
Kuliah 6. Ikatan Kimia.pptx
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field TheoryTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
 
Kelas 10 007 ikatan kimia
Kelas 10 007 ikatan kimiaKelas 10 007 ikatan kimia
Kelas 10 007 ikatan kimia
 
258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen
 
258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen
 
Ikatan Kimia ppt
Ikatan Kimia pptIkatan Kimia ppt
Ikatan Kimia ppt
 
Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfIkatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdf
 
Kimia organik d3 2012
Kimia organik d3 2012Kimia organik d3 2012
Kimia organik d3 2012
 
Ikatan-Kimia2.ppt
Ikatan-Kimia2.pptIkatan-Kimia2.ppt
Ikatan-Kimia2.ppt
 
Ppt kimin baru
Ppt kimin baruPpt kimin baru
Ppt kimin baru
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 

Recently uploaded

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 

Recently uploaded (11)

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 

Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru

  • 1. SEJARAH SENYAWA (KOMPLEKS) KOORDINASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ALMAUN ANDI MUSDALIFAH DEBBY ZULFITRI CAHYUNI FATHMASARI ISMAR WA ODE IRMA KEMALASARI KELOMPOK 1
  • 2. Mempelajari tentang teori, sintesis, struktur, sifat dan reaktifitas senyawa kompleks Senyawa kompleks atau senyawa koordinasi merupakan senyawa yang pembentukkannya melibatkan ikatan kovalen koordinasi antara logam atau ion logam sebagai atom pusat dan ligan.
  • 3. SENYAWA KOMPLEKS SECARA HISTORIK Andreas Libavius (1540-1616) Tetraamin Tembaga (II) Cu NH3 H3N H3N NH3 2+ Vauqualin (1763-1829) M H3N NH3 NH3H3N 2+ M Cl Cl ClCl 2- Zeise (1789-1847) Pt Cl ClCl - H2C CH2 Garan Vauquelin dan Garam Hijau Magnus Garam Zeise
  • 5. Pada tahun 1798 Tassaert menemukan bahwa jika larutan kobal (III) klorida ditambah larutan NH3 dan dibiarkan semalam,akan terbentuk kristal-kristal CoCl3.6NH3 yang berwarna orange. Tasaert dan para ilmuwan masa itu tidak dapat menjelaskan mengapa dua senyawa yang mempunyai valensi jenuh masih dapat berikatan membentuk senyawa baru? ? ??
  • 6. amina-amina logam dianggap sebagai senyawa-senyawa ammonium yang tersubstitusi. TEORI AMMONIUM GRAHAM (1805-1869) dua atom hidrogen, masing-masing satu dari setiap ion ammonium, disubstitusi oleh sebuah atom tembaga karena tembaga memiliki valensi dua sedangkan hidrogen satu” Hanya bisa diterapkan bila jumlah NH3 yang terikat pada logam jumlahnya sama dengan valensi logam. Ada fakta yang menunjukkan bahwa senyawa kompleks yang mengandung NH3 yang jumlahnya berbeda dengan valensi atom logam, yang menyebabkan teori ini ditinggalkan. KELEMAH AN
  • 7. TEORI MOLEKULER KEKULE (1805-1869) 1. Senyawa atomik merupakan senyawa yang perbandingan jumlah atom- atomnya bersesuaian dengan valensi tetapnya. dari atom-atom penyusun senyawa tersebut. Misal : H2O, NH3, HCl, PCl3, NaCl, dan CoCl3 2. Senyawa molekuler adalah senyawa yang tersusun dari beberapa senyawa atomik. Misal : NH4Cl dan [Co(NH3)6]Cl3 Senyawa molekuler tdak sekuat ikatan dalam senyawa atomik dan senyawa molekuler kurang stabil.(1) atom karbon memiliki valensi empat (quadrivalent); (2) rumus metana adalah CH4 (3) atom-atom karbon dapat membentuk rantai •dianggap valid pada saat itu karna keberhasilan Kekule mengungkapkan struktur metana dan benzena •valensi logam transisi tidak hanya satu •senyawa kompleks banyak yang stabil. seperti CoCl3?6NH3 dan Co(NO3)3?6NH3 KELEMAH AN
  • 8. Blomstrand dan Jorgensen mengajukan teori rantai untuk struktur kompleks logam. Karena tiap-tiap unsur mempunyai valensi yang tetap 1869 Blomstrand dan Jorgensen TEORI RANTAI BLOMSTRAND-JORGENSEN 27Co : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d7 mengatakan bahwa : Dalam kompleks kobal (III) hanya ada tiga ikatan.
  • 9. Struktur Kobal (III) Struktur III CoCl3.4NH3 Struktur IV CoCl3.3NH3 Struktur I CoCl3.6NH3 Struktur II CoCl3.5NH3 Co NH3 NH3 NH3 Cl Cl NH3 NH3 NH3 Cl Co NH3 NH3 Cl Cl NH3 NH3 NH3 Cl Co NH3 Cl Cl NH3 NH3 NH3 Cl Co NH3 Cl Cl NH3 NH3 Cl
  • 10. KELEMAHAN TEORI BLOMSTRAND-JORGENSEN Struktur 4 Pada struktur I, II, dan III cocok dengan teori, sedangkan struktur IV tidak sesuai teori Hasil-hasil eksperime n Tidak menghantarkan listrik dan tidak memberikan endapan dengan larutan AgNO3 Struktur 4 Teoritis Masih tedapat 1 atom Cl yang dapat terionCo NH3 Cl Cl NH3 NH3 Cl CoCl3.6NH3 (jingga-kuning) + AgCl (excess)  3 AgCl CoCl3.5NH3 (pink) + AgCl (excess)  2 AgCl CoCl3.4NH3 + AgCl (excess)  1 AgCl CoCl3.3NH3 (biru-hijau) + AgCl (excess)  - Hasil eksperimen
  • 11. Tahun 1891-1893 Alfred Werner memberikan teori tentang senyawa-senyawa kompleks yang disebut TEORI KOORDINASI, yang mempunyai tiga postulat penting. Kebanyakan unsur mempunyai 2 jenis valensi Tiap-tiap unsur berkehendak untuk menjenuhkan baik valensi primer maupun valensi sekunder Valensi sekuder digambarkan dalam ruang Valensi Primer Valensi Skunder elektron valensi atau bilangan kovalensi atau bilangan koordinasi TEORI KOORDINASI WERNER
  • 12. Aplikasi Postulat Teori Koordinasi 1. [Co(NH3)6]Cl3 2. [Co(NH3)5Cl]Cl2 3. [Co(NH3)4Cl2]Cl 4. [Co(NH3)3Cl3]
  • 13. Penentuan Struktur Senyawa Kompleks oleh Werner [Co(NH3)6]Cl3 Valensi primer (bil. Oksidasi) dari Kobalt (III) adalah 3, dan dijenuhkan oleh tiga ion Cl-. Valensi sekunder (bil. Koordinasi) dari Kobalt (III) adalah 6. Amoniak yang diikat dengan valensi sekunder disebut LIGAN (ligand). Ligan-ligan berada di dalam DAERAH KOORDINASI (Coordination Sphere) [Co(NH3)5Cl] Cl2  [Co(NH3)5Cl]2+ + 2Cl-
  • 14. Jumlah amoniak hanya ada 5 sehingga satu atom Cl mempunyai dua fungsi, yaitu menjenuhkan valensi sekunder dan valensi primer Penentuan Struktur Senyawa Kompleks oleh Werner Atom Cl berada dalam daerah koordinasi, sehingga rumus kompleks dituliskan sebagai [Co(NH3)5Cl]Cl2 [Co(NH3)5Cl]Cl2 [Co(NH3)5Cl] Cl2  [Co(NH3)5Cl]2+ + 2Cl-
  • 15. [Co(NH3)4Cl2]Cl [Co(NH3)3Cl3] [Co(NH3)4Cl2]Cl  [Co(NH3)4Cl2]+ + Cl- [Co(NH3)3Cl3] Hasil-hasil eksperime n -Tiga atom Cl berikatan langsung dengan atom logam - tiga atom Cl berfungsi sebagai berada dalam daerah koordinasi
  • 16. Co NH3 Cl Cl NH3 NH3 Cl Struktur IV -Tiga atom Cl berikatan langsung dengan atom logam - tiga atom Cl berfungsi sebagai berada dalam daerah koordinasi PERBEDAAN STRUKTUR WERNER DENGAN BLOMSTRAND-JORGENSEN Teori Koordinasi Teori Rantai 1 atom Cl masih dapat mengion karena tidak terikat langsung dengan atom logam Atom Cl yang : -Terikat langsung pada Co sukar dilepaskan -Tidak terikat langsung pada atom Co mudah dilepaskan, sehingga dengan mudah dapat diendapkan dengan penambahan AgNO3
  • 17. Struktur Geometrik Warner Karena bilangan koordinasi 6 merupakan yang paling stabil,maka ada tiga kemungkinan struktur geometriknya: oktahedro n Trigonal prisma sikloheksan Berdasarkan perbandingan isomer tersebut,maka oktahedron dianggap sebagai struktur yang paling stabil,karena sangat simetris(memiliki sudut 60 derajat)
  • 18. 1916 Lewis mengemukakan bahwa suatu ikatan kovalen terbentuk antara dua atom dalam suatu molekul melalu pemakaian bersama suatu pasangan elektron. 1940 Sidgwick mengemukakan suatu teori untuk pembentukan ikatan koordinasi (kadang-kadang juga disebut sebagai ikatan polar atau ikatan datif). Teori Sidgwick Dasa r ligan mendonorkan pasangan elektron kepada ion logam, sehingga membentuk suatu ikatan koordinasi. Ligam Co NH3 NH3NH3 NH3 NH3 NH3 Contohnya, pada kompleks [Co(NH3)6]3+.
  • 19. Keterangan : Dimana Z adalah nomor atom logam pusat, x adalah tingkat oksidasi dari logam pusat tersebut, n adalah jumlah ligan y menunjukkan jumlah elektron yang disumbangkan oleh satu ligan. jumlah elektron yang mengelilingi ion pusat, termasuk yang didonorkan oleh ligan disebut sebagai bilangan atom efektif (Effective Atomic Number, EAN) dari logam tersebut Aturan Bilangan Atom Efektif. EAN = ( Z – x ) + ( n x y )
  • 20. Co3+ (nomor atom Co = 27) dalam kompleks [Co(NH3)6]3+. Setiap ligan NH3 menyumbangkan dua buah elektron, dan dalam kompleks tersebut, Co3+ dikelilingi oleh 6 ligan NH3. Maka EAN dari Co3+ dalam kompleks tersebut dapat dihitung EAN = ( Z – x ) + ( n x y ) = (27 - 3) + (6 x 2) = 36 (sama dengan nomor atom Kripton, gas mulia setelah Co dalam SPU.)

Editor's Notes

  1. Karena tiap-tiap unsur mempunyai valensi yang tetap