2. Mempelajari tentang teori, sintesis, struktur, sifat
dan reaktifitas senyawa kompleks
Senyawa kompleks atau senyawa koordinasi
merupakan senyawa yang pembentukkannya
melibatkan ikatan kovalen koordinasi antara logam atau
ion logam sebagai atom pusat dan ligan.
3. SENYAWA KOMPLEKS SECARA HISTORIK
Andreas Libavius
(1540-1616)
Tetraamin Tembaga (II) Cu
NH3
H3N
H3N
NH3
2+
Vauqualin
(1763-1829)
M
H3N NH3
NH3H3N
2+
M
Cl Cl
ClCl
2-
Zeise
(1789-1847)
Pt
Cl
ClCl
-
H2C
CH2
Garan Vauquelin dan
Garam Hijau Magnus
Garam Zeise
5. Pada tahun 1798 Tassaert menemukan bahwa jika
larutan kobal (III) klorida ditambah larutan NH3 dan
dibiarkan semalam,akan terbentuk kristal-kristal
CoCl3.6NH3 yang berwarna orange.
Tasaert dan para ilmuwan
masa itu tidak dapat
menjelaskan mengapa dua
senyawa yang mempunyai
valensi jenuh masih dapat
berikatan membentuk
senyawa baru?
? ??
6. amina-amina logam dianggap sebagai
senyawa-senyawa ammonium yang
tersubstitusi.
TEORI AMMONIUM GRAHAM (1805-1869)
dua atom hidrogen, masing-masing satu dari setiap
ion ammonium, disubstitusi oleh sebuah atom
tembaga karena tembaga memiliki valensi dua
sedangkan hidrogen satu”
Hanya bisa diterapkan bila jumlah NH3 yang terikat
pada logam jumlahnya sama dengan valensi logam.
Ada fakta yang menunjukkan bahwa senyawa
kompleks yang mengandung NH3 yang jumlahnya
berbeda dengan valensi atom logam, yang
menyebabkan teori ini ditinggalkan.
KELEMAH
AN
7. TEORI MOLEKULER KEKULE (1805-1869)
1. Senyawa atomik merupakan senyawa yang perbandingan jumlah atom-
atomnya bersesuaian dengan valensi tetapnya. dari atom-atom
penyusun senyawa tersebut. Misal : H2O, NH3, HCl, PCl3, NaCl, dan
CoCl3
2. Senyawa molekuler adalah senyawa yang tersusun dari beberapa
senyawa atomik. Misal : NH4Cl dan [Co(NH3)6]Cl3
Senyawa molekuler tdak sekuat ikatan dalam senyawa atomik dan
senyawa molekuler kurang stabil.(1) atom karbon memiliki valensi empat (quadrivalent);
(2) rumus metana adalah CH4
(3) atom-atom karbon dapat membentuk rantai
•dianggap valid pada saat itu karna keberhasilan
Kekule mengungkapkan struktur metana dan
benzena
•valensi logam transisi tidak hanya satu
•senyawa kompleks banyak yang stabil. seperti
CoCl3?6NH3 dan Co(NO3)3?6NH3
KELEMAH
AN
8. Blomstrand dan Jorgensen mengajukan teori rantai
untuk struktur kompleks logam. Karena tiap-tiap unsur
mempunyai valensi yang tetap
1869
Blomstrand
dan
Jorgensen
TEORI RANTAI BLOMSTRAND-JORGENSEN
27Co : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
3d7
mengatakan
bahwa :
Dalam
kompleks
kobal (III)
hanya ada
tiga ikatan.
9. Struktur Kobal (III)
Struktur III CoCl3.4NH3
Struktur IV CoCl3.3NH3
Struktur I CoCl3.6NH3
Struktur II CoCl3.5NH3
Co NH3
NH3
NH3 Cl
Cl
NH3 NH3 NH3 Cl
Co NH3
NH3
Cl
Cl
NH3 NH3 NH3 Cl
Co NH3
Cl
Cl
NH3 NH3 NH3 Cl
Co NH3
Cl
Cl
NH3 NH3 Cl
10. KELEMAHAN TEORI BLOMSTRAND-JORGENSEN
Struktur 4
Pada struktur I, II, dan III cocok dengan teori, sedangkan
struktur IV tidak sesuai teori
Hasil-hasil
eksperime
n
Tidak menghantarkan listrik dan tidak
memberikan endapan dengan larutan AgNO3
Struktur 4
Teoritis
Masih tedapat 1 atom
Cl yang dapat terionCo NH3
Cl
Cl
NH3 NH3 Cl
CoCl3.6NH3 (jingga-kuning) + AgCl (excess)
3 AgCl
CoCl3.5NH3 (pink) + AgCl (excess)
2 AgCl
CoCl3.4NH3 + AgCl (excess) 1 AgCl
CoCl3.3NH3 (biru-hijau) + AgCl (excess) -
Hasil eksperimen
11. Tahun 1891-1893 Alfred Werner memberikan teori
tentang senyawa-senyawa kompleks yang disebut
TEORI KOORDINASI, yang mempunyai tiga postulat
penting.
Kebanyakan
unsur
mempunyai
2 jenis
valensi
Tiap-tiap unsur
berkehendak
untuk
menjenuhkan
baik valensi
primer maupun
valensi sekunder
Valensi
sekuder
digambarkan
dalam ruang
Valensi Primer
Valensi
Skunder
elektron valensi
atau bilangan
kovalensi atau
bilangan
koordinasi
TEORI KOORDINASI WERNER
13. Penentuan Struktur Senyawa Kompleks
oleh Werner
[Co(NH3)6]Cl3
Valensi primer (bil. Oksidasi) dari
Kobalt (III) adalah 3, dan dijenuhkan
oleh tiga ion Cl-.
Valensi sekunder (bil. Koordinasi)
dari Kobalt (III) adalah 6.
Amoniak yang diikat dengan valensi
sekunder disebut LIGAN (ligand).
Ligan-ligan berada di dalam
DAERAH KOORDINASI
(Coordination Sphere)
[Co(NH3)5Cl] Cl2 [Co(NH3)5Cl]2+ +
2Cl-
14. Jumlah amoniak hanya ada 5
sehingga satu atom Cl mempunyai
dua fungsi, yaitu menjenuhkan
valensi sekunder dan valensi
primer
Penentuan Struktur Senyawa Kompleks
oleh Werner
Atom Cl berada dalam
daerah koordinasi,
sehingga rumus
kompleks dituliskan
sebagai [Co(NH3)5Cl]Cl2
[Co(NH3)5Cl]Cl2
[Co(NH3)5Cl] Cl2 [Co(NH3)5Cl]2+ +
2Cl-
16. Co NH3
Cl
Cl
NH3 NH3 Cl
Struktur IV
-Tiga atom Cl berikatan
langsung dengan atom
logam
- tiga atom Cl berfungsi
sebagai berada dalam
daerah koordinasi
PERBEDAAN STRUKTUR WERNER DENGAN
BLOMSTRAND-JORGENSEN
Teori
Koordinasi
Teori Rantai
1 atom Cl masih dapat
mengion karena tidak
terikat langsung dengan
atom logam
Atom Cl yang :
-Terikat langsung pada Co
sukar dilepaskan
-Tidak terikat langsung pada
atom Co mudah dilepaskan,
sehingga dengan mudah
dapat diendapkan dengan
penambahan AgNO3
17. Struktur Geometrik Warner
Karena bilangan koordinasi 6 merupakan yang paling
stabil,maka ada tiga kemungkinan struktur geometriknya:
oktahedro
n
Trigonal prisma
sikloheksan
Berdasarkan perbandingan isomer tersebut,maka
oktahedron dianggap sebagai struktur yang paling
stabil,karena sangat simetris(memiliki sudut 60
derajat)
18. 1916
Lewis mengemukakan bahwa suatu ikatan kovalen
terbentuk antara dua atom dalam suatu molekul
melalu pemakaian bersama suatu pasangan
elektron.
1940 Sidgwick mengemukakan suatu teori untuk
pembentukan ikatan koordinasi (kadang-kadang
juga disebut sebagai ikatan polar atau ikatan datif).
Teori Sidgwick
Dasa
r
ligan mendonorkan pasangan elektron kepada ion
logam, sehingga membentuk suatu ikatan koordinasi.
Ligam
Co
NH3
NH3NH3
NH3
NH3
NH3
Contohnya, pada kompleks [Co(NH3)6]3+.
19. Keterangan :
Dimana Z adalah nomor atom logam pusat,
x adalah tingkat oksidasi dari logam pusat tersebut,
n adalah jumlah ligan
y menunjukkan jumlah elektron yang disumbangkan oleh satu
ligan.
jumlah elektron yang mengelilingi ion pusat, termasuk yang
didonorkan oleh ligan disebut sebagai bilangan atom efektif
(Effective Atomic Number, EAN) dari logam tersebut
Aturan Bilangan Atom Efektif.
EAN = ( Z – x ) + ( n x y )
20. Co3+ (nomor atom Co = 27) dalam kompleks
[Co(NH3)6]3+. Setiap ligan NH3 menyumbangkan dua
buah elektron, dan dalam kompleks tersebut, Co3+
dikelilingi oleh 6 ligan NH3. Maka EAN dari Co3+ dalam
kompleks tersebut dapat dihitung
EAN = ( Z – x ) + ( n x y )
= (27 - 3) + (6 x 2)
= 36 (sama dengan nomor atom Kripton, gas
mulia
setelah Co dalam SPU.)