Halogen berasal dari kata halos=garam , genes= pembentuk. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, Karenanya halogen ditemukan di alam hanya dalam bentuk kombinasi ( senyawa ) dengan unsur lain atau berada dalam keadaan diatomik (misalnya F2, Cl2, Br2, I2 ). Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen berasal dari kata halos=garam , genes= pembentuk. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, Karenanya halogen ditemukan di alam hanya dalam bentuk kombinasi ( senyawa ) dengan unsur lain atau berada dalam keadaan diatomik (misalnya F2, Cl2, Br2, I2 ). Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Nama Halogen berasal dari bahasa
Yunani Halos dan Genes, (Halos = garam,
Genes = pembentuk) sehingga artinya
pembentuk garam.
Halogen adalah unsur nonlogam yang
paling reaktif, berbau, berwarna,
beracun, serta tidak terdapat bebas
di alam
Halogen terdapat
pada golongan VIIA atau golongan 17.
Nama Halogen berasal dari bahasa
Yunani Halos dan Genes, (Halos = garam,
Genes = pembentuk) sehingga artinya
pembentuk garam.
Halogen adalah unsur nonlogam yang
paling reaktif, berbau, berwarna,
beracun, serta tidak terdapat bebas
di alam
Halogen terdapat
pada golongan VIIA atau golongan 17.
Bagi siswa kelas XII IPA, silahkan pelajari dan diskusikan materi sel volta berikut ini, analisis dan catat pertanyaan yang muncul saat belajar materi ini!
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. SEL VOLTA
AGUNG SUNTARA
AHMAD THORIQ
AMANU
RIZKY PUTRI
FAJRIANTI
ROSVI SETYORINI
TYA HANDARA PUTRI
2. SEL VOLTA
SEL VOLTA
Bagian dari sel elektrokimia ( tempat penerapan
reaksi redoks )
1. Sel volta: perubahan energi kimia menjadi
energi listrik (contoh: aki, baterai)
2. Sel elektrolisis: perubahan energi listrik
menjadi energi kimia. Contoh: penyepuhan
logam, pemisahan unsur-unsur dan
senyawanya.
3. SEL VOLTA
Sel volta
tempat terjadinya perubahan energi kimia
menjadi energi listrik.
Dalam sel volta : ada elektroda (tempat terjadinya reaksi redoks)
terdapat: -Katoda : tempat terjadinya reaksi reduksi, dan
sebagai kutub (+)
-Anoda : tempat terjadinya reaksi oksidasi, dan
sebagai kutub (-)
4. BAGIAN-BAGIAN SEL VOLTA
1. Voltmeter, untuk
menentukan besarnya
potensial sel.
2. Jembatan garam (salt
bridge), untuk menjaga
kenetralan muatan listrik
pada larutan.
3. Anode, elektrode negatif,
tempat terjadinya reaksi
oksidasi. pada gambar,
yang bertindak sebagai
anode adalah elektrode
Zn/seng (zink electrode).
4. Katode, elektrode positif,
tempat terjadinya reaksi
reduksi. pada gambar,
yang bertindak sebagai
katode adalah elektrode
Cu/tembaga (copper
electrode).
5. NOTASI SEL
Oksidasi || Reduksi
Anoda | ion || ion | Katoda
logam Y|ion Y||ion X|logam X
Pada notasi sel, bagian kanan menyatakan katode (yang mengalami reduksi),
dan bagian kiri menyatakan anode (yang mengalami oksidasi). Pemisahan oleh
jembatan garam dinyatakan dengan || sedangkan batas fasa dinyatakan |
6. NOTASI SEL
Contoh penulisan notasi sel
Fe + Cu2+ Fe2+ + Cu
Notasi sel : Anoda | ion || ion | katoda
Fe | Fe2+ || Cu2+ | Cu
7. DERET VOLTA
Li K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au
Semakin kekiri letak logam maka semakin mudah
teroksidasi (reduktor), semakin sukar tereduksi
Semakin kekanan letak logam maka semakin sukar
teroksidasi, semakin mudah tereduksi
Logam dikiri dapat mereduksi ion-ion logam yang
ada dikanannya, tetapi logam yang ada dikanan tidak
dapat mereduksi ion-ion logam yang dikirinya.
Semakin kekanan harga potensial (Eo ) reduksi
semakin besar
Fe + Cu2+ Fe2++ Cu
8. POTENSIAL ELEKTRODA STANDAR
Mengukur potensial standar
Pengukuran potensial elektroda ditentukan
dengan cara menghubungkannya dengan
elektroda pembanding , yaitu elektroda hidrogen
dalam keadaan standar pada konsentrasi 1 M,
tekanan hidrogen 1 atm, suhu 25◦ C, dan dengan
nilai potensial elektroda hidrogen 0 volt.
9. POTENSIAL ELEKTRODA STANDAR
ELEKTRODA STANDARNYA DIAPAIN??
Elektroda standar itu dihubungkan dengan logam yang diukur
menggunakan sebuah voltmeter. Nilai yang terbaca adalah nilai potensial
standar dari logam yang diukur.
11. POTENSIAL SEL
Potensial sel adalah perbedaan antara
kedua sel yang terdapat di dalam sel volta.
Potensial sel = potensial reduksi – potensial oksidasi
Esel = Eo
Reduksi - Eo
Oksidasi
= Eo
katoda - Eo
anoda
= Eo
besar - Eo
kecil
Katoda (+)
Anoda (-)
12. POTENSIAL SEL
Diketahui 2 elektroda sebagai berikut
Fe3+
(aq) + 3e- Fe(s) Eo = +0,77 v
Mn2+
(aq) + 2e- Mn(s) Eo = -1,05 v
Logam Fe reduksi (sbg Katoda)
Logam Mn oksidasi (sbg Anoda)
Esel = Eo
Reduksi - Eo
Oksidasi
= Eo
besar – Eo
kecil
= 0,77 – ( -1,05) = 1,82 V
13. REAKSI REDOKS SPONTAN
Suatu reaksi redoks dapat dikatakan spontan apabila
potensial sel yang dihasilkannya bertanda positif.
CONTOH:
Fe3+
(aq) + 3e- Fe(s) Eo = +0,77 v
Mn2+
(aq) + 2e- Mn(s) Eo = -1,05 v
2Fe 3+ + 3Mn 2Fe + 3Mn2+
Esel = Eo
Reduksi - Eo
Oksidasi
= Eo
besar – Eo
kecil
= 0,77 – ( -1,05) = +1,82 V
karena tanda Esel positif, maka reaksi tsb adalah reaksi
redoks spontan.
Reaksi redoks spontan juga dapat diliat berdasarkan deret
volta, jika logam bebas terletak disebelah kiri ion.