KLASIFIKASI DAN TATA NAMA TUMBUHAN
Pertemuan 12
Putu G.M.W. Mahayasih, M.Farm., Apt.
Prodi Farmasi/Ilmu-Ilmu Kesehatan
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Mahasiswa mampu menjelaskan tata cara penulisan nama
ilmiah dan sistem pengelompokkan tumbuhan berdasarkan
kekerabatan familinya.
Taxonomi tumbuhan
Taxis = susunan, Nomos = Aturan
Taxonomi adalah susunan berdasarkan aturan tertentu
Menurut Lawrence dalam bukunya Taxonomy of Vascular
Plants
“Cabang ilmu biologi yang mencakup identifikasi, tatanama,
dan klasifikasi pada obyek biologi”
Unsur utama taksonomi:
• Identifikasi/ Pengenalan
• Tatanama
• Klasifikasi
Konsep Taksonomi
a. Identifikasi
Mengungkapkan dan menetapkan identitas
menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang
tepat dalam sistem klasifikasi
Alasan Identifikasi
1. Tumbuhan yg akan diidentifikasi belum dikenal oleh dunia ilmu
pengetahuan, jadi belum ada nama ilmiahnya, dan belum tau
tempatnya yg tepat dalam sistem klasifikasi
Spesimen
Deskripsi
Ciri-ciri diagnostik
Sesuai ketentuan KITT
Alasan Identifikasi
2.Tumbuhan yg akan diidentifikasi itu sudah dikenal oleh dunia
ilmu pengetahuan, sudah ditentukan nama & tempatnya yg tepat
dalam sistem klasifikasi
Menanyakan identitas tumbuhan kepada seorang ahli
Mencocokan dgn spesimen herbarium yg telah teridentifikasi
Mencocokan dgn candra dan gambar yg ada di dalam buku
flora atau monografi
Penggunaan kunci identifikasi
Pendalaman Literatur
 Buku Flora
 Buku Monografi
 Index Kewensis
 Kode Internasional Tatanama Tumbuhan (KITT)
 IPNI (International Plant Name Index)
Kunci Identifikasi/Determinasi
Determinasi Tumbuhan adalah proses dalam menentukan nama/
jenis tumbuhan secara spesifik
Serentetan pertanyaan yg jawabanya harus ditemukan pada
spesimen yg akan diidentifikasi
 Perawakan tumbuhan dan daur hidup
 Ekologi
 Akar
 Batang
 Daun
 Alat-alat lainnya
 Bunga
 Buah dan Biji
Contoh kunci determinasi
Konsep Taksonomi
b. Tatanama
Nama ilmiah adalah nama-nama dalam bahasa latin
atau bahasa yang diperlakukan sebagai bahasa latin
tanpa memperhatikan dari bahasa mana asalnya
Sistem pemberian nama
• Nama daerah/nama lokal/ nama umum
• Nama ilmiah
Nama Umum Nama Ilmiah
Tidak mengikuti ketentuan
Manapun (tanpa metode
Penamaaan)
Melalui kesepakatan internasional
yang diatur dalam KITT
Bersifat lokal atau setempat Bersifat internasional (netral)
Mudah dieja dan dihafalkan Kadang-kadang sulit dieja /dihafalkan
Tidak jelas untuk kategori
yang mana nama itu diguna-
kan
Dengan indikasi yang jelas untuk
kategori mana nama itu dimaksud
Satu takson mempunyai nama
yang berbeda/banyak sinonim
Satu takson hanya mempunyai
satu nama yang benar
Pisang, banana, gedang Musa acuminata
Sistem Penamaan Binomial
Aturan penulisan:
a) Nama genus diikuti oleh nama spesies
b)Nama genus selalu diawali oleh huruf kapital, nama
spesies selalu diawali huruf kecil
c) Pada teks dengan huruf tegak, nama ilmiah ditulis
dengan huruf miring
d)Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis
bawah yang terpisah untuk nama genus dan nama
spesies
Memberi Nama Baru
 Diatur oleh kode botani dan nomenklatur
 Kode pertama telah digariskan dalam kongres Botani
International di Paris tahun 1876 yang menyatakan:
1. Suatu tumbuhan hanya mempunyai satu nama ilmiah
yang berlaku
2. Nama tsb harus tertua dipakai sejak Species Plantarum
Linnaeus diterbitkan tahun 1753
3. Dua jenis atau marga yang berlainan tidak dapat
mempunyai nama yang sama
4. Nama gabungan marga dan jenis harus diikuti nama
atau nama-nama penemunya
International Code of Botanical Nomenclature
 Untuk kebenaran suatu penulisan nama ilmiah
 Mengandung kerangka penggantian nama yang
dapat dipertanggungjawabkan
c. Klasifikasi
Pembentukan
kelompok
Disusun takson-takson
secara teratur mengikuti
Suatu Hierarki
Taksonomi Tumbuhan
• Sistem Klasifikasi Alami (Theophrastus, 370SM-285SM)
“pohon, semak, perdu, dan herba”
• Sistem Klasifikasi Buatan (Carolus Linnaeus, 1707 – 1778)
“beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau sayuran”
• Sistem Klasifikasi Filogenetik (Charles Darwin, 1859)
Urutan perkembangan makhluk hidup serta hubungan kekerabatan
antara satu dengan yang lainnya
Sejarah perkembangan ketiga
sistem klasifikasi
Periode Sistem Habitus
Periode Sistem Numerik
Periode Sistem Alam
Periode Sistem Filogenetik
Tingkatan Taksonomi (Carolus Linnaeus)
Kingdom (kerajaan)
Filum (Divisi)
Kelas (Classis)
Ordo (Bangsa)
Familia (Suku)
Genus (Marga)
Spesies (Jenis)
Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
1. Menyederhanakan obyek studi makhluk hidup yang
sangat beranekaragam sehingga mudah untuk dipelajari
2. Pengelompokan makhluk hidup untuk menghasilkan
kelompok-kelompok takson
3. Persamaan dan perbedaan ciri suatu makhluk hidup
akan menentukan jenjang takson dan juga
kekerabatannya
4. Jenjang takson menunjukkan bahwa setiap kelompok
kecil makhluk hidup dengan kesamaan ciri tertentu
membentuk kelompok makhluk hidup yang lebih besar
5. Kelompok spesies membentuk genus, kelompok genus
membentuk famili, kemudian terus membentuk ordo,
kelas dan devisio
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Ciri-ciri kingdom plantae
 Organism eukariot multiseluler
 Mempunyai dinding sel yang tersusun selulosa
 Mempunyai klorofil a dan b yang digunakan untuk
fotosintesis
 Mampu menyimpan karbohidrat berupa zat tepung
 Embrionya dilindungi oleh jaringan tumbuhan
parental
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Pengelompokan kingdom plantae menurut struktur tubuh
a) Habitus tumbuh (tegak, menjalar dll)
b) Struktur organ tubuh (akar, batang, dan daun)
c) Tipe ikatan pembuluh (konsentris, kolateral)
d) Keberadaan jaringan pengangkut
e) Kedudukan bentuk, ukuran, dan tulang daun
f) Alat reproduksi dan cara reproduksi (kormophyta
berbiji/ spermatophyta dan kormophyta berspora/
cryptogame)
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Divisi Tumbuhan
 Divisi Thallophyta (tumbuhan talus)
 Divisi Bryophyta (tumbuhan lumut)
 Divisi Pteridophyta (tumbuhan paku)
 Divisi Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub-divisi : Gymnospermae
Sub-divisi : Angiospermaee
Class : Monocothyledone
Class : Dicotyledone
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt

PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt

  • 1.
    KLASIFIKASI DAN TATANAMA TUMBUHAN Pertemuan 12 Putu G.M.W. Mahayasih, M.Farm., Apt. Prodi Farmasi/Ilmu-Ilmu Kesehatan
  • 2.
    KEMAMPUAN AKHIR YANGDIHARAPKAN • Mahasiswa mampu menjelaskan tata cara penulisan nama ilmiah dan sistem pengelompokkan tumbuhan berdasarkan kekerabatan familinya.
  • 3.
    Taxonomi tumbuhan Taxis =susunan, Nomos = Aturan Taxonomi adalah susunan berdasarkan aturan tertentu Menurut Lawrence dalam bukunya Taxonomy of Vascular Plants “Cabang ilmu biologi yang mencakup identifikasi, tatanama, dan klasifikasi pada obyek biologi” Unsur utama taksonomi: • Identifikasi/ Pengenalan • Tatanama • Klasifikasi
  • 4.
    Konsep Taksonomi a. Identifikasi Mengungkapkandan menetapkan identitas menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi
  • 5.
    Alasan Identifikasi 1. Tumbuhanyg akan diidentifikasi belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, jadi belum ada nama ilmiahnya, dan belum tau tempatnya yg tepat dalam sistem klasifikasi Spesimen Deskripsi Ciri-ciri diagnostik Sesuai ketentuan KITT
  • 6.
    Alasan Identifikasi 2.Tumbuhan ygakan diidentifikasi itu sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, sudah ditentukan nama & tempatnya yg tepat dalam sistem klasifikasi Menanyakan identitas tumbuhan kepada seorang ahli Mencocokan dgn spesimen herbarium yg telah teridentifikasi Mencocokan dgn candra dan gambar yg ada di dalam buku flora atau monografi Penggunaan kunci identifikasi
  • 7.
    Pendalaman Literatur  BukuFlora  Buku Monografi  Index Kewensis  Kode Internasional Tatanama Tumbuhan (KITT)  IPNI (International Plant Name Index)
  • 8.
    Kunci Identifikasi/Determinasi Determinasi Tumbuhanadalah proses dalam menentukan nama/ jenis tumbuhan secara spesifik Serentetan pertanyaan yg jawabanya harus ditemukan pada spesimen yg akan diidentifikasi  Perawakan tumbuhan dan daur hidup  Ekologi  Akar  Batang  Daun  Alat-alat lainnya  Bunga  Buah dan Biji
  • 9.
  • 10.
    Konsep Taksonomi b. Tatanama Namailmiah adalah nama-nama dalam bahasa latin atau bahasa yang diperlakukan sebagai bahasa latin tanpa memperhatikan dari bahasa mana asalnya
  • 11.
    Sistem pemberian nama •Nama daerah/nama lokal/ nama umum • Nama ilmiah Nama Umum Nama Ilmiah Tidak mengikuti ketentuan Manapun (tanpa metode Penamaaan) Melalui kesepakatan internasional yang diatur dalam KITT Bersifat lokal atau setempat Bersifat internasional (netral) Mudah dieja dan dihafalkan Kadang-kadang sulit dieja /dihafalkan Tidak jelas untuk kategori yang mana nama itu diguna- kan Dengan indikasi yang jelas untuk kategori mana nama itu dimaksud Satu takson mempunyai nama yang berbeda/banyak sinonim Satu takson hanya mempunyai satu nama yang benar Pisang, banana, gedang Musa acuminata
  • 12.
    Sistem Penamaan Binomial Aturanpenulisan: a) Nama genus diikuti oleh nama spesies b)Nama genus selalu diawali oleh huruf kapital, nama spesies selalu diawali huruf kecil c) Pada teks dengan huruf tegak, nama ilmiah ditulis dengan huruf miring d)Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan nama spesies
  • 13.
    Memberi Nama Baru Diatur oleh kode botani dan nomenklatur  Kode pertama telah digariskan dalam kongres Botani International di Paris tahun 1876 yang menyatakan: 1. Suatu tumbuhan hanya mempunyai satu nama ilmiah yang berlaku 2. Nama tsb harus tertua dipakai sejak Species Plantarum Linnaeus diterbitkan tahun 1753 3. Dua jenis atau marga yang berlainan tidak dapat mempunyai nama yang sama 4. Nama gabungan marga dan jenis harus diikuti nama atau nama-nama penemunya
  • 14.
    International Code ofBotanical Nomenclature  Untuk kebenaran suatu penulisan nama ilmiah  Mengandung kerangka penggantian nama yang dapat dipertanggungjawabkan
  • 15.
    c. Klasifikasi Pembentukan kelompok Disusun takson-takson secarateratur mengikuti Suatu Hierarki Taksonomi Tumbuhan • Sistem Klasifikasi Alami (Theophrastus, 370SM-285SM) “pohon, semak, perdu, dan herba” • Sistem Klasifikasi Buatan (Carolus Linnaeus, 1707 – 1778) “beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau sayuran” • Sistem Klasifikasi Filogenetik (Charles Darwin, 1859) Urutan perkembangan makhluk hidup serta hubungan kekerabatan antara satu dengan yang lainnya
  • 16.
    Sejarah perkembangan ketiga sistemklasifikasi Periode Sistem Habitus Periode Sistem Numerik Periode Sistem Alam Periode Sistem Filogenetik
  • 17.
    Tingkatan Taksonomi (CarolusLinnaeus) Kingdom (kerajaan) Filum (Divisi) Kelas (Classis) Ordo (Bangsa) Familia (Suku) Genus (Marga) Spesies (Jenis)
  • 18.
    Tujuan dan ManfaatKlasifikasi 1. Menyederhanakan obyek studi makhluk hidup yang sangat beranekaragam sehingga mudah untuk dipelajari 2. Pengelompokan makhluk hidup untuk menghasilkan kelompok-kelompok takson 3. Persamaan dan perbedaan ciri suatu makhluk hidup akan menentukan jenjang takson dan juga kekerabatannya 4. Jenjang takson menunjukkan bahwa setiap kelompok kecil makhluk hidup dengan kesamaan ciri tertentu membentuk kelompok makhluk hidup yang lebih besar 5. Kelompok spesies membentuk genus, kelompok genus membentuk famili, kemudian terus membentuk ordo, kelas dan devisio
  • 19.
    Kingdom Plantae (Tumbuhan) Ciri-cirikingdom plantae  Organism eukariot multiseluler  Mempunyai dinding sel yang tersusun selulosa  Mempunyai klorofil a dan b yang digunakan untuk fotosintesis  Mampu menyimpan karbohidrat berupa zat tepung  Embrionya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental
  • 20.
    Kingdom Plantae (Tumbuhan) Pengelompokankingdom plantae menurut struktur tubuh a) Habitus tumbuh (tegak, menjalar dll) b) Struktur organ tubuh (akar, batang, dan daun) c) Tipe ikatan pembuluh (konsentris, kolateral) d) Keberadaan jaringan pengangkut e) Kedudukan bentuk, ukuran, dan tulang daun f) Alat reproduksi dan cara reproduksi (kormophyta berbiji/ spermatophyta dan kormophyta berspora/ cryptogame)
  • 21.
    Kingdom Plantae (Tumbuhan) DivisiTumbuhan  Divisi Thallophyta (tumbuhan talus)  Divisi Bryophyta (tumbuhan lumut)  Divisi Pteridophyta (tumbuhan paku)  Divisi Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Sub-divisi : Gymnospermae Sub-divisi : Angiospermaee Class : Monocothyledone Class : Dicotyledone