SlideShare a Scribd company logo
BAB I
                                      PENDAHULUAN


1.1. DEFENISI DAN RUANG LINGKUP

       Istilah taksonomi diciptakan oleh A.P. de Candolle, seorang ahli tumbuhan bangsa Swiss
di herbarium Genewa, yang artinya teori tentang klasifikasi tumbuhan (Rideng, 1989).   Secara
etimologi taksonomi berasal dari bahasa Yunani: takson artinya unit atau kelompok, dan nomos
artinya hukum; jadi hukum atau aturan yang digunakan untuk menempatkan suatu makhluk
hidup pada takson tertentu. Kegiatan pokok taksonomi tumbuhan ada tiga yaitu penamaan,
pertelaan ciri-ciri dan penggolongan. Taksonomi merupakan bagian dari sistematika
(Rifai,1976). Sistematika cakupannya lebih luas yaitu meliputi taksonomi, studi evolusi dan
filogeni (Stuessy,1989).

1.2. TUJUAN
       Tujuan taksonomi tumbuhan adalah:
   1. Untuk penemuan flora-flora di dunia
   2. Memberikan sebuah metode identifikasi dan komunikasi yang tepat
   3. Menghasilkan sistem klasifikasi yang terkait dan menyeluruh
   4. Memberikan nama ilmiah yang benar pada setiap takson tumbuhan sesuai dengan aturan
       tata nama tumbuhan.
   5. Membuat keteraturan dan keharmonian ilmu pengetahuan mengenai organisme sehingga
       tercipta suatu sistim yang sederhana dan dapat digunakan orang lain.

       Ahli taksonomi tumbuhan mempunyai peranan dan tanggung jawab dalam membantu
usaha konservasi jenis, membuat cagar alam dan mencegah punahnya jenis-jenis tumbuhan
tertentu. Taksonomi tumbuhan juga mempunyai peranan dalam program-progam pembangunan
menuju ke swasembada pangan mencakup: a. Intensifikasi; yaitu dengan memberikan saran
dalam memilih tumbuhan antar varietas atau antar jenis yang hendak disilangkan untuk
memperoleh bibit unggul. b. Diversifikasi (pembudidayaan berbagai jenis tanaman); taksonomi
tumbuhan dapat membantu memilih jenis-jenis tumbuhan yang cocok untuk tujuan tersebut. c.
Ekstensifikasi (perluasan areal); taksonomi dapat memilih jenis tumbuhan yang dapat digunakan
sebagai indikator tanah.
Di samping itu taksonomi juga berperan dalam pengembangan obat-obat tradisional. Dalam
industri tempe misalnya, taksonomi dapat berperan dalam memilih jenis-jenis lain yang semarga
dengan kedelai (bahan baku tempe) yang mempunyai kadar lemak dan protein yang lebih tinggi,
sehingga secara teoritis dapat juga dipakai sebagai bahan baku tempe di samping kedele yang
sudah umum dikenal (Rideng, 1989).


1.3. HUBUNGAN DENGAN ILMU BOTANI LAIN
       Seorang ahli taksonomi harus mempunyai pengetahuan tentang morfologi, embriologi,
anatomi, sitogenetik dan ilmu sejenis lainnya.     Cabang ilmu ini merupakan dasar dari
botani, tapi di lain pihak perkembangannya sangat tergantung pada kemajuan cabang-cabang
botani lainnya. Data-data yang diungkapkan sebagai hasil penelitian sitologi, genetika, anatomi,
ekologi, morfologi, palinologi, palaentologi, fitogeografi, fitokimia dan cabang-cabang botani
lain sangat berguna bagi botani sistematika. Akan tetapi ilmu-ilmu itu sendiri tidaklah akan
berjalan pesat secara efisien tanpa bantuan botani sistematika. Percobaan-percobaan yang
dilakukan dalam cabang-cabang botani yang banyak tersebut tidak mungkin dapat diulangi dan
kebenaran kesimpulannya dikukuhkan kalau identitas atau nama tumbuhan objeknya meragukan.
Kekurangcermatan dalam penamaan objek percobaan akan menyebabkan nilai suatu penelitian
merosot atau bahkan tidak ada harganya sama sekali (Rifai, 1989).


1.4. TAHAP PERKEMBANGAN
       Menurut Davis and Heywood (1963), ada 4 tahapan perkembangan taksonomi yaitu: 1.
Fase eksplorasi; 2. Fase konsolidasi; 3. Fase biosistematik; 4. Fase ensiklopedik. Turril (1935)
membagi tahap ini dengan cara yang berbeda, lebih menunjukkan kesinambungan antara satu
fase ke fase yang lain, yaitu: taksonomi alfa yang ekuivalen dengan fase eksplorasi dan
konsolidasi, dan taksonomi omega ekuivalen dengan fase ensiklopedik. Taksonomi alfa lebih
kurang sepenuhnya tergantung pada ciri morfologi luar, sedangkan taksonomi omega
menekankan pada semua ciri taksonomi yang ada.


    Fase Eksplorasi

       Fase eksplorasi disebut juga fase pioneer, sesuai dengan salah satu tujuan taksonomi
yaitu inventarisasi semua tumbuhan yang ada di muka bumi. Pada fase ini yang lebih ditekankan
adalah identifikasi yang didasarkan pada herbarium yang jumlahnya terbatas. Acuan utama
adalah morfologi dan distribusi tumbuhan tersebut.


    Fase Konsolidasi

       Fase ini disebut juga fase sistematika. Pada fase ini studi lapangan dilakukan secara
intensif dan bahan herbarium sudah lebih lengkap. Banyak tumbuhan yang dinyatakan sebagai
jenis pada fase eksplorasi ternyata merupakan varian dari jenis lainnya dan banyak menemukan
jenis-jenis baru. Pada fase ini flora dan dasar-dasar monografi mulai diterbitkan.


    Fase Biosistematika

       Fase ini disebut juga fase eksperimental. Pengetahuan terhadap tumbuhan bukan hanya
pada distribusi geografis tetapi juga informasi pada tingkat yang lebih luas misalnya jumlah dan
morfologi kromosom. Pada fase ini kegiatan yang menonjol adalah: analisis sistem kawin silang,
pola variasi dan penelitian yang menyangkut aspek-aspek taksonomi di bidang kimia
(kemotaksonomi), taksonomi kuantitatif (numerical taxonomy), sitologi, anatomi, embriologi,
palinologi.


    Fase Ensiklopedik

       Fase ini merupakan koordinasi dari ketiga fase sebelumnya. Semua data (ciri taksonomi)
yang ada dianalisis dan disintesis untuk membuat satu atau lebih sistem klasifikasi yang
mencerminkan hubungan kekerabatan secara filogenetis.

More Related Content

What's hot

Sumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti TaksonomiSumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti Taksonomi
Agustin Dian Kartikasari
 
Kunci determinasi
Kunci determinasiKunci determinasi
Kunci determinasi
Indah Indull
 
Identifikasi tumbuhan
Identifikasi tumbuhanIdentifikasi tumbuhan
Identifikasi tumbuhandenotsudiana
 
Botani pendahuluan 2016 ubp
Botani pendahuluan 2016 ubpBotani pendahuluan 2016 ubp
Botani pendahuluan 2016 ubp
Dokter Tekno
 
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhanPpt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Muhammad Abdul Rohman
 
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan  kelompok 5Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan  kelompok 5
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
AnhariSA
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
PT. Likers Fice.com
 
Dasar-Dasar Klasifikasi
Dasar-Dasar Klasifikasi Dasar-Dasar Klasifikasi
Dasar-Dasar Klasifikasi denotsudiana
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
shafirasalsa11
 
Tata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhanTata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhan
Selly Noviyanty Yunus
 
Klasifikasi
KlasifikasiKlasifikasi
Klasifikasi
Brian Abdillah
 
klasifikasi makhluk hidup
klasifikasi makhluk hidupklasifikasi makhluk hidup
klasifikasi makhluk hidup
Umay Yoshioka
 
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup
kahfinurfa
 
Materi 5 Klasifikasi Keanekaragaman Hayati
Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman HayatiMateri 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati
Materi 5 Klasifikasi Keanekaragaman Hayati
MagdaNae
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupEko Supriyadi
 
Matkul IAD, Kajian 10
Matkul IAD, Kajian 10Matkul IAD, Kajian 10
Matkul IAD, Kajian 10Tania Rizka
 
Makalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidupMakalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidup
Septian Muna Barakati
 
Klasifikasi makhluk-hidup-power-point
Klasifikasi makhluk-hidup-power-pointKlasifikasi makhluk-hidup-power-point
Klasifikasi makhluk-hidup-power-pointEko Supriyadi
 
BIOLOGI klasifikasi mahluk hidup
BIOLOGI klasifikasi mahluk hidupBIOLOGI klasifikasi mahluk hidup
BIOLOGI klasifikasi mahluk hidup
Ahmad Ali
 

What's hot (20)

Sumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti TaksonomiSumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti Taksonomi
 
Kunci determinasi
Kunci determinasiKunci determinasi
Kunci determinasi
 
Identifikasi tumbuhan
Identifikasi tumbuhanIdentifikasi tumbuhan
Identifikasi tumbuhan
 
Botani pendahuluan 2016 ubp
Botani pendahuluan 2016 ubpBotani pendahuluan 2016 ubp
Botani pendahuluan 2016 ubp
 
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhanPpt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan
 
Equisetinae
EquisetinaeEquisetinae
Equisetinae
 
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan  kelompok 5Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan  kelompok 5
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Dasar-Dasar Klasifikasi
Dasar-Dasar Klasifikasi Dasar-Dasar Klasifikasi
Dasar-Dasar Klasifikasi
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 
Tata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhanTata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhan
 
Klasifikasi
KlasifikasiKlasifikasi
Klasifikasi
 
klasifikasi makhluk hidup
klasifikasi makhluk hidupklasifikasi makhluk hidup
klasifikasi makhluk hidup
 
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup
 
Materi 5 Klasifikasi Keanekaragaman Hayati
Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman HayatiMateri 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati
Materi 5 Klasifikasi Keanekaragaman Hayati
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Matkul IAD, Kajian 10
Matkul IAD, Kajian 10Matkul IAD, Kajian 10
Matkul IAD, Kajian 10
 
Makalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidupMakalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidup
 
Klasifikasi makhluk-hidup-power-point
Klasifikasi makhluk-hidup-power-pointKlasifikasi makhluk-hidup-power-point
Klasifikasi makhluk-hidup-power-point
 
BIOLOGI klasifikasi mahluk hidup
BIOLOGI klasifikasi mahluk hidupBIOLOGI klasifikasi mahluk hidup
BIOLOGI klasifikasi mahluk hidup
 

Similar to 1. definisi ruang_lingkup_

Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggiTugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
marwahmoniCha
 
2. unit unit klasifikasi
2. unit unit klasifikasi2. unit unit klasifikasi
2. unit unit klasifikasi
Chilmi Andreas
 
Biologi M1KB3
Biologi M1KB3Biologi M1KB3
Biologi M1KB3
ppghybrid4
 
adoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdf
adoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdfadoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdf
adoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdf
Airenart
 
Bab 1.ruang lingkup biologi
Bab 1.ruang lingkup biologiBab 1.ruang lingkup biologi
Bab 1.ruang lingkup biologi
Erlando Silalahi
 
Makalah elearning tik
Makalah elearning tikMakalah elearning tik
Makalah elearning tik
wulanagustinafadhilah14
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
LutfiaAyu
 
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.pptPPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
yoin3
 
Botani farmasi 2
Botani farmasi 2Botani farmasi 2
Botani farmasi 2
ninaagustiana2
 
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMPKeanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
FatharaniPutriAdrian
 
LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI-LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI.docx
LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI-LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI.docxLAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI-LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI.docx
LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI-LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI.docx
AgathaHaselvin
 
Bab1hakekatbiologi
Bab1hakekatbiologiBab1hakekatbiologi
Bab1hakekatbiologi
Irawati Ibrahim
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xSMAK 5 Penabur
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas x
SMAK 5 Penabur
 
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptxBab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
DekaMuliya1
 
Bab 14
Bab 14Bab 14
Bab 14
Ajeng Apsari
 
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
Kalisthiana Yi Ku
 
Klasifikasi dan penamaan mikroorganisme
Klasifikasi dan penamaan mikroorganismeKlasifikasi dan penamaan mikroorganisme
Klasifikasi dan penamaan mikroorganisme
Operator Warnet Vast Raha
 
Ppt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur Vertebrata
Ppt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur VertebrataPpt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur Vertebrata
Ppt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur Vertebrata
Annas Kurniawan
 
Xavi bab iii keanekaragaman
Xavi bab iii keanekaragamanXavi bab iii keanekaragaman
Xavi bab iii keanekaragaman
dhy-at
 

Similar to 1. definisi ruang_lingkup_ (20)

Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggiTugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
 
2. unit unit klasifikasi
2. unit unit klasifikasi2. unit unit klasifikasi
2. unit unit klasifikasi
 
Biologi M1KB3
Biologi M1KB3Biologi M1KB3
Biologi M1KB3
 
adoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdf
adoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdfadoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdf
adoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdf
 
Bab 1.ruang lingkup biologi
Bab 1.ruang lingkup biologiBab 1.ruang lingkup biologi
Bab 1.ruang lingkup biologi
 
Makalah elearning tik
Makalah elearning tikMakalah elearning tik
Makalah elearning tik
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.pptPPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
 
Botani farmasi 2
Botani farmasi 2Botani farmasi 2
Botani farmasi 2
 
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMPKeanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
 
LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI-LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI.docx
LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI-LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI.docxLAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI-LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI.docx
LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI-LAPORAN_EKOLOGI_ANALISIS_VEGETASI.docx
 
Bab1hakekatbiologi
Bab1hakekatbiologiBab1hakekatbiologi
Bab1hakekatbiologi
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas x
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas x
 
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptxBab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
 
Bab 14
Bab 14Bab 14
Bab 14
 
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
 
Klasifikasi dan penamaan mikroorganisme
Klasifikasi dan penamaan mikroorganismeKlasifikasi dan penamaan mikroorganisme
Klasifikasi dan penamaan mikroorganisme
 
Ppt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur Vertebrata
Ppt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur VertebrataPpt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur Vertebrata
Ppt 1. Klasifikasi dan Nomenklatur Vertebrata
 
Xavi bab iii keanekaragaman
Xavi bab iii keanekaragamanXavi bab iii keanekaragaman
Xavi bab iii keanekaragaman
 

1. definisi ruang_lingkup_

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. DEFENISI DAN RUANG LINGKUP Istilah taksonomi diciptakan oleh A.P. de Candolle, seorang ahli tumbuhan bangsa Swiss di herbarium Genewa, yang artinya teori tentang klasifikasi tumbuhan (Rideng, 1989). Secara etimologi taksonomi berasal dari bahasa Yunani: takson artinya unit atau kelompok, dan nomos artinya hukum; jadi hukum atau aturan yang digunakan untuk menempatkan suatu makhluk hidup pada takson tertentu. Kegiatan pokok taksonomi tumbuhan ada tiga yaitu penamaan, pertelaan ciri-ciri dan penggolongan. Taksonomi merupakan bagian dari sistematika (Rifai,1976). Sistematika cakupannya lebih luas yaitu meliputi taksonomi, studi evolusi dan filogeni (Stuessy,1989). 1.2. TUJUAN Tujuan taksonomi tumbuhan adalah: 1. Untuk penemuan flora-flora di dunia 2. Memberikan sebuah metode identifikasi dan komunikasi yang tepat 3. Menghasilkan sistem klasifikasi yang terkait dan menyeluruh 4. Memberikan nama ilmiah yang benar pada setiap takson tumbuhan sesuai dengan aturan tata nama tumbuhan. 5. Membuat keteraturan dan keharmonian ilmu pengetahuan mengenai organisme sehingga tercipta suatu sistim yang sederhana dan dapat digunakan orang lain. Ahli taksonomi tumbuhan mempunyai peranan dan tanggung jawab dalam membantu usaha konservasi jenis, membuat cagar alam dan mencegah punahnya jenis-jenis tumbuhan tertentu. Taksonomi tumbuhan juga mempunyai peranan dalam program-progam pembangunan menuju ke swasembada pangan mencakup: a. Intensifikasi; yaitu dengan memberikan saran dalam memilih tumbuhan antar varietas atau antar jenis yang hendak disilangkan untuk memperoleh bibit unggul. b. Diversifikasi (pembudidayaan berbagai jenis tanaman); taksonomi tumbuhan dapat membantu memilih jenis-jenis tumbuhan yang cocok untuk tujuan tersebut. c. Ekstensifikasi (perluasan areal); taksonomi dapat memilih jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai indikator tanah.
  • 2. Di samping itu taksonomi juga berperan dalam pengembangan obat-obat tradisional. Dalam industri tempe misalnya, taksonomi dapat berperan dalam memilih jenis-jenis lain yang semarga dengan kedelai (bahan baku tempe) yang mempunyai kadar lemak dan protein yang lebih tinggi, sehingga secara teoritis dapat juga dipakai sebagai bahan baku tempe di samping kedele yang sudah umum dikenal (Rideng, 1989). 1.3. HUBUNGAN DENGAN ILMU BOTANI LAIN Seorang ahli taksonomi harus mempunyai pengetahuan tentang morfologi, embriologi, anatomi, sitogenetik dan ilmu sejenis lainnya. Cabang ilmu ini merupakan dasar dari botani, tapi di lain pihak perkembangannya sangat tergantung pada kemajuan cabang-cabang botani lainnya. Data-data yang diungkapkan sebagai hasil penelitian sitologi, genetika, anatomi, ekologi, morfologi, palinologi, palaentologi, fitogeografi, fitokimia dan cabang-cabang botani lain sangat berguna bagi botani sistematika. Akan tetapi ilmu-ilmu itu sendiri tidaklah akan berjalan pesat secara efisien tanpa bantuan botani sistematika. Percobaan-percobaan yang dilakukan dalam cabang-cabang botani yang banyak tersebut tidak mungkin dapat diulangi dan kebenaran kesimpulannya dikukuhkan kalau identitas atau nama tumbuhan objeknya meragukan. Kekurangcermatan dalam penamaan objek percobaan akan menyebabkan nilai suatu penelitian merosot atau bahkan tidak ada harganya sama sekali (Rifai, 1989). 1.4. TAHAP PERKEMBANGAN Menurut Davis and Heywood (1963), ada 4 tahapan perkembangan taksonomi yaitu: 1. Fase eksplorasi; 2. Fase konsolidasi; 3. Fase biosistematik; 4. Fase ensiklopedik. Turril (1935) membagi tahap ini dengan cara yang berbeda, lebih menunjukkan kesinambungan antara satu fase ke fase yang lain, yaitu: taksonomi alfa yang ekuivalen dengan fase eksplorasi dan konsolidasi, dan taksonomi omega ekuivalen dengan fase ensiklopedik. Taksonomi alfa lebih kurang sepenuhnya tergantung pada ciri morfologi luar, sedangkan taksonomi omega menekankan pada semua ciri taksonomi yang ada.  Fase Eksplorasi Fase eksplorasi disebut juga fase pioneer, sesuai dengan salah satu tujuan taksonomi yaitu inventarisasi semua tumbuhan yang ada di muka bumi. Pada fase ini yang lebih ditekankan
  • 3. adalah identifikasi yang didasarkan pada herbarium yang jumlahnya terbatas. Acuan utama adalah morfologi dan distribusi tumbuhan tersebut.  Fase Konsolidasi Fase ini disebut juga fase sistematika. Pada fase ini studi lapangan dilakukan secara intensif dan bahan herbarium sudah lebih lengkap. Banyak tumbuhan yang dinyatakan sebagai jenis pada fase eksplorasi ternyata merupakan varian dari jenis lainnya dan banyak menemukan jenis-jenis baru. Pada fase ini flora dan dasar-dasar monografi mulai diterbitkan.  Fase Biosistematika Fase ini disebut juga fase eksperimental. Pengetahuan terhadap tumbuhan bukan hanya pada distribusi geografis tetapi juga informasi pada tingkat yang lebih luas misalnya jumlah dan morfologi kromosom. Pada fase ini kegiatan yang menonjol adalah: analisis sistem kawin silang, pola variasi dan penelitian yang menyangkut aspek-aspek taksonomi di bidang kimia (kemotaksonomi), taksonomi kuantitatif (numerical taxonomy), sitologi, anatomi, embriologi, palinologi.  Fase Ensiklopedik Fase ini merupakan koordinasi dari ketiga fase sebelumnya. Semua data (ciri taksonomi) yang ada dianalisis dan disintesis untuk membuat satu atau lebih sistem klasifikasi yang mencerminkan hubungan kekerabatan secara filogenetis.