Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mengklasifikasikan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri morfologi dan filogenetiknya. Dokumen ini membahas definisi dan ruang lingkup taksonomi, tujuannya untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan tumbuhan, serta hubungannya dengan ilmu botani lain seperti anatomi dan sitogenetik. Taksonomi tumbuhan juga berperan dalam konservasi dan pemanfaatan tumbuhan. Dokumen ini menjelaskan emp
Istilah taksonomi diciptakan oleh A.P. de Candolle, seorang ahli tumbuhan bangsa Swiss di herbarium Genewa, yang artinya teori tentang klasifikasi tumbuhan. Secara etimologi taksonomi berasal dari bahasa Yunani: takson artinya unit atau kelompok, dan nomos artinya hukum; jadi hukum atau aturan yang digunakan untuk menempatkan suatu makhluk hidup pada takson tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sifat dan ciri taksonomi tumbuhan beserta macam-macamnya seperti morfologi, anatomi, palinologi, sitologi, embriologi, fisiologi dan fitokimia. Dokumen juga menjelaskan proses identifikasi dan penamaan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri taksonominya.
Ke 3-identifikasi-taksonomi-dan-klasifikasi-tumbuhanMuhammad Abduh
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi dan klasifikasi tumbuhan serta morfologi bagian-bagian tumbuhan seperti daun, akar, dan batang. Termasuk contoh-contoh klasifikasi tumbuhan berdasarkan kemampuan membuat makanan, habitat, dan makanan hewan. Juga dibahas tentang taksonomi dalam biologi sebagai ilmu pengelompokan organisme berdasarkan hierarki tertentu.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berpengaruh pula terhadap perkembangan ilmu taksonomi tumbuhan. Perubahan klasifikasi organisme hidup yang semula dua dunia kemudian menjadi empat dunia, atau dari empat dunia menjadi lima dunia, telah mengakibatkan sekelompok atau sebagian kelompok organisme yang semula termasuk dalam dunia tumbuhan dipindahkan ke dalam dunia (regnum)
Istilah taksonomi diciptakan oleh A.P. de Candolle, seorang ahli tumbuhan bangsa Swiss di herbarium Genewa, yang artinya teori tentang klasifikasi tumbuhan. Secara etimologi taksonomi berasal dari bahasa Yunani: takson artinya unit atau kelompok, dan nomos artinya hukum; jadi hukum atau aturan yang digunakan untuk menempatkan suatu makhluk hidup pada takson tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sifat dan ciri taksonomi tumbuhan beserta macam-macamnya seperti morfologi, anatomi, palinologi, sitologi, embriologi, fisiologi dan fitokimia. Dokumen juga menjelaskan proses identifikasi dan penamaan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri taksonominya.
Ke 3-identifikasi-taksonomi-dan-klasifikasi-tumbuhanMuhammad Abduh
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi dan klasifikasi tumbuhan serta morfologi bagian-bagian tumbuhan seperti daun, akar, dan batang. Termasuk contoh-contoh klasifikasi tumbuhan berdasarkan kemampuan membuat makanan, habitat, dan makanan hewan. Juga dibahas tentang taksonomi dalam biologi sebagai ilmu pengelompokan organisme berdasarkan hierarki tertentu.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berpengaruh pula terhadap perkembangan ilmu taksonomi tumbuhan. Perubahan klasifikasi organisme hidup yang semula dua dunia kemudian menjadi empat dunia, atau dari empat dunia menjadi lima dunia, telah mengakibatkan sekelompok atau sebagian kelompok organisme yang semula termasuk dalam dunia tumbuhan dipindahkan ke dalam dunia (regnum)
Teks tersebut membahas tentang keanekaragaman makhluk hidup dan klasifikasi makhluk hidup. Makhluk hidup memiliki berbagai bentuk, ukuran, dan habitat. Untuk mempelajari dan mengelompokkan makhluk hidup yang beragam, dilakukan klasifikasi dengan menempatkan makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dalam satu kelompok. Sistem klasifikasi terus berkembang dengan menambah jumlah kingdom.
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5AnhariSA
Dokumen tersebut membahas sejarah awal klasifikasi tumbuhan, mulai dari Theophrastus pada abad ke-4 SM hingga Linnaeus pada abad ke-18 M. Dokumen juga menjelaskan perkembangan sistem klasifikasi tumbuhan dari semula berdasarkan karakteristik fisik menjadi berdasarkan hubungan kekerabatan setelah teori evolusi Darwin. Selain itu, dibahas pula mengenai tata nama tumbuhan dan cara-cara penentuan
1. Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri fisik dan cara hidupnya. 2. Terdapat berbagai sistem klasifikasi yang terus berkembang seiring waktu. 3. Sistem lima kingdom saat ini diakui sebagai standar, membagi makhluk hidup menjadi Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia.
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Praktikum ini melibatkan identifikasi dan klasifikasi enam jenis tumbuhan yang berbeda hingga tingkat spesies menggunakan kunci determinasi. Jenis-jenis tumbuhan tersebut diidentifikasi sebagai paku, lumut, bunga kertas, kelapa, lada, dan jambu air.
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi tumbuhan dan tata nama tumbuhan. Ia menjelaskan bahwa taksonomi tumbuhan adalah pengenalan, pemberian nama, dan klasifikasi tumbuhan. Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem tata nama binomial yang terdiri dari nama genus dan spesies dalam bahasa Latin. Dokumen ini juga menjelaskan aturan-aturan penulisan nama ilmiah tumbuhan sesuai dengan Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan
1. Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan klasifikasi makhluk hidup, mulai dari pengelompokan awal oleh Aristoteles, Theoprastus, dan Dioscorides hingga sistem klasifikasi modern yang dikembangkan oleh Linnaeus. 2. Juga dibahas tujuan, manfaat, dan cara klasifikasi makhluk hidup serta beberapa sistem klasifikasi yang dikembangkan oleh para ahli. 3. Sistem klasifikasi lima kingdom saat ini merupak
Makalah ini membahas tentang klasifikasi makhluk hidup dan manfaatnya. Klasifikasi digunakan untuk mengelompokkan organisme berdasarkan ciri-ciri yang sama. Sistem klasifikasi Linnaeus masih digunakan karena sederhana dan fleksibel. Ada beberapa tingkatan takson dalam klasifikasi, seperti kingdom, divisi, kelas, hingga spesies. Klasifikasi memudahkan mempelajari dan berkomunikasi tentang makhluk hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi tumbuhan dan unit-unit klasifikasinya. Ia menjelaskan bahwa klasifikasi tumbuhan digunakan untuk mengelompokkan berbagai jenis tumbuhan ke dalam golongan-golongan berdasarkan ciri-ciri mereka, dimulai dari spesies sebagai satuan dasar hingga golongan yang lebih besar. Dokumen tersebut juga membahas berbagai sistem klasifikasi dan kategori taksonomi yang
Teks tersebut membahas tentang keanekaragaman makhluk hidup dan klasifikasi makhluk hidup. Makhluk hidup memiliki berbagai bentuk, ukuran, dan habitat. Untuk mempelajari dan mengelompokkan makhluk hidup yang beragam, dilakukan klasifikasi dengan menempatkan makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dalam satu kelompok. Sistem klasifikasi terus berkembang dengan menambah jumlah kingdom.
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5AnhariSA
Dokumen tersebut membahas sejarah awal klasifikasi tumbuhan, mulai dari Theophrastus pada abad ke-4 SM hingga Linnaeus pada abad ke-18 M. Dokumen juga menjelaskan perkembangan sistem klasifikasi tumbuhan dari semula berdasarkan karakteristik fisik menjadi berdasarkan hubungan kekerabatan setelah teori evolusi Darwin. Selain itu, dibahas pula mengenai tata nama tumbuhan dan cara-cara penentuan
1. Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri fisik dan cara hidupnya. 2. Terdapat berbagai sistem klasifikasi yang terus berkembang seiring waktu. 3. Sistem lima kingdom saat ini diakui sebagai standar, membagi makhluk hidup menjadi Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia.
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Praktikum ini melibatkan identifikasi dan klasifikasi enam jenis tumbuhan yang berbeda hingga tingkat spesies menggunakan kunci determinasi. Jenis-jenis tumbuhan tersebut diidentifikasi sebagai paku, lumut, bunga kertas, kelapa, lada, dan jambu air.
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi tumbuhan dan tata nama tumbuhan. Ia menjelaskan bahwa taksonomi tumbuhan adalah pengenalan, pemberian nama, dan klasifikasi tumbuhan. Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem tata nama binomial yang terdiri dari nama genus dan spesies dalam bahasa Latin. Dokumen ini juga menjelaskan aturan-aturan penulisan nama ilmiah tumbuhan sesuai dengan Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan
1. Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan klasifikasi makhluk hidup, mulai dari pengelompokan awal oleh Aristoteles, Theoprastus, dan Dioscorides hingga sistem klasifikasi modern yang dikembangkan oleh Linnaeus. 2. Juga dibahas tujuan, manfaat, dan cara klasifikasi makhluk hidup serta beberapa sistem klasifikasi yang dikembangkan oleh para ahli. 3. Sistem klasifikasi lima kingdom saat ini merupak
Makalah ini membahas tentang klasifikasi makhluk hidup dan manfaatnya. Klasifikasi digunakan untuk mengelompokkan organisme berdasarkan ciri-ciri yang sama. Sistem klasifikasi Linnaeus masih digunakan karena sederhana dan fleksibel. Ada beberapa tingkatan takson dalam klasifikasi, seperti kingdom, divisi, kelas, hingga spesies. Klasifikasi memudahkan mempelajari dan berkomunikasi tentang makhluk hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi tumbuhan dan unit-unit klasifikasinya. Ia menjelaskan bahwa klasifikasi tumbuhan digunakan untuk mengelompokkan berbagai jenis tumbuhan ke dalam golongan-golongan berdasarkan ciri-ciri mereka, dimulai dari spesies sebagai satuan dasar hingga golongan yang lebih besar. Dokumen tersebut juga membahas berbagai sistem klasifikasi dan kategori taksonomi yang
Modul ini membahas klasifikasi tumbuhan berdasarkan sistem filogenetik, mencakup klasifikasi tumbuhan lumut yang terdiri dari 3 kelas, tumbuhan paku yang terbagi ke 4 kelas, dan tumbuhan berbiji yang terbagi menjadi tumbuhan berbiji terbuka dan tertutup.
Biologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup pada berbagai tingkatan organisasi, mulai dari molekul hingga ekosistem. Dokumen ini menjelaskan ruang lingkup dan objek biologi, serta prinsip-prinsip dasar klasifikasi makhluk hidup menurut sistem taksonomi.
Makalah ini membahas tentang keanekaragaman hayati pada 3 tingkat, yaitu gen, jenis, dan ekosistem. Hewan dibagi menjadi invertebrata dan vertebrata, sedangkan tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berklorofil dan tidak berklorofil. Biosistematik digunakan untuk mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan tatanama tumbuhan. Terdapat 3 konsep utama taksonomi yaitu identifikasi, tatanama, dan klasifikasi. Dokumen juga menjelaskan sistem klasifikasi tumbuhan menurut Carolus Linnaeus yang terdiri dari kingdom, divisi, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies.
Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari teori dan praktik klasifikasi organisme. Klasifikasi diperlukan untuk mengelompokkan keanekaragaman organisme berdasarkan ciri-ciri yang sama dan hubungan evolusionernya. Sistem klasifikasi telah berkembang dari dua kingdom menjadi enam kingdom saat ini untuk mencerminkan kekerabatan antar organisme lebih baik.
Teks tersebut membahas tentang biologi sebagai ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Biologi memiliki ciri-ciri sebagai ilmu yang sistematis dan berfokus pada objek kajian berupa makhluk hidup serta hasil penelitian yang bersifat objektif dan berupa hukum. Teks tersebut juga menjelaskan ciri-ciri umum yang dimiliki oleh makhluk hidup.
Biologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup, mulai dari tingkat sel hingga ekosistem. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup dan cabang-cabang biologi seperti ekologi, genetika, dan kedokteran. Juga dibahas sistem klasifikasi yang mengelompokkan organisme berdasarkan kekerabatan.
Bab 14 membahas klasifikasi tumbuhan. Terdapat empat divisi tumbuhan yaitu lumut, ganggang, paku, dan tumbuhan berbiji. Setiap divisi memiliki ciri khas tertentu seperti lumut yang reproduksi melalui spora dan ganggang yang dapat melakukan fotosintesis. Klasifikasi tumbuhan didasarkan pada persamaan morfologi dan anatomi antarorganisme.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman makhluk hidup, termasuk definisi keanekaragaman hayati menurut UU RI dan pembahasan tentang jenis, marga, suku, sistem klasifikasi, nomenklatur binominal, dan contoh klasifikasi tumbuhan dan hewan menurut sistem lima kingdom. Dokumen ini juga menjelaskan tentang ciri-ciri kelompok makhluk hidup seperti Monera, Protista, Plantae, Fungi, dan Animalia
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. DEFENISI DAN RUANG LINGKUP
Istilah taksonomi diciptakan oleh A.P. de Candolle, seorang ahli tumbuhan bangsa Swiss
di herbarium Genewa, yang artinya teori tentang klasifikasi tumbuhan (Rideng, 1989). Secara
etimologi taksonomi berasal dari bahasa Yunani: takson artinya unit atau kelompok, dan nomos
artinya hukum; jadi hukum atau aturan yang digunakan untuk menempatkan suatu makhluk
hidup pada takson tertentu. Kegiatan pokok taksonomi tumbuhan ada tiga yaitu penamaan,
pertelaan ciri-ciri dan penggolongan. Taksonomi merupakan bagian dari sistematika
(Rifai,1976). Sistematika cakupannya lebih luas yaitu meliputi taksonomi, studi evolusi dan
filogeni (Stuessy,1989).
1.2. TUJUAN
Tujuan taksonomi tumbuhan adalah:
1. Untuk penemuan flora-flora di dunia
2. Memberikan sebuah metode identifikasi dan komunikasi yang tepat
3. Menghasilkan sistem klasifikasi yang terkait dan menyeluruh
4. Memberikan nama ilmiah yang benar pada setiap takson tumbuhan sesuai dengan aturan
tata nama tumbuhan.
5. Membuat keteraturan dan keharmonian ilmu pengetahuan mengenai organisme sehingga
tercipta suatu sistim yang sederhana dan dapat digunakan orang lain.
Ahli taksonomi tumbuhan mempunyai peranan dan tanggung jawab dalam membantu
usaha konservasi jenis, membuat cagar alam dan mencegah punahnya jenis-jenis tumbuhan
tertentu. Taksonomi tumbuhan juga mempunyai peranan dalam program-progam pembangunan
menuju ke swasembada pangan mencakup: a. Intensifikasi; yaitu dengan memberikan saran
dalam memilih tumbuhan antar varietas atau antar jenis yang hendak disilangkan untuk
memperoleh bibit unggul. b. Diversifikasi (pembudidayaan berbagai jenis tanaman); taksonomi
tumbuhan dapat membantu memilih jenis-jenis tumbuhan yang cocok untuk tujuan tersebut. c.
Ekstensifikasi (perluasan areal); taksonomi dapat memilih jenis tumbuhan yang dapat digunakan
sebagai indikator tanah.
2. Di samping itu taksonomi juga berperan dalam pengembangan obat-obat tradisional. Dalam
industri tempe misalnya, taksonomi dapat berperan dalam memilih jenis-jenis lain yang semarga
dengan kedelai (bahan baku tempe) yang mempunyai kadar lemak dan protein yang lebih tinggi,
sehingga secara teoritis dapat juga dipakai sebagai bahan baku tempe di samping kedele yang
sudah umum dikenal (Rideng, 1989).
1.3. HUBUNGAN DENGAN ILMU BOTANI LAIN
Seorang ahli taksonomi harus mempunyai pengetahuan tentang morfologi, embriologi,
anatomi, sitogenetik dan ilmu sejenis lainnya. Cabang ilmu ini merupakan dasar dari
botani, tapi di lain pihak perkembangannya sangat tergantung pada kemajuan cabang-cabang
botani lainnya. Data-data yang diungkapkan sebagai hasil penelitian sitologi, genetika, anatomi,
ekologi, morfologi, palinologi, palaentologi, fitogeografi, fitokimia dan cabang-cabang botani
lain sangat berguna bagi botani sistematika. Akan tetapi ilmu-ilmu itu sendiri tidaklah akan
berjalan pesat secara efisien tanpa bantuan botani sistematika. Percobaan-percobaan yang
dilakukan dalam cabang-cabang botani yang banyak tersebut tidak mungkin dapat diulangi dan
kebenaran kesimpulannya dikukuhkan kalau identitas atau nama tumbuhan objeknya meragukan.
Kekurangcermatan dalam penamaan objek percobaan akan menyebabkan nilai suatu penelitian
merosot atau bahkan tidak ada harganya sama sekali (Rifai, 1989).
1.4. TAHAP PERKEMBANGAN
Menurut Davis and Heywood (1963), ada 4 tahapan perkembangan taksonomi yaitu: 1.
Fase eksplorasi; 2. Fase konsolidasi; 3. Fase biosistematik; 4. Fase ensiklopedik. Turril (1935)
membagi tahap ini dengan cara yang berbeda, lebih menunjukkan kesinambungan antara satu
fase ke fase yang lain, yaitu: taksonomi alfa yang ekuivalen dengan fase eksplorasi dan
konsolidasi, dan taksonomi omega ekuivalen dengan fase ensiklopedik. Taksonomi alfa lebih
kurang sepenuhnya tergantung pada ciri morfologi luar, sedangkan taksonomi omega
menekankan pada semua ciri taksonomi yang ada.
Fase Eksplorasi
Fase eksplorasi disebut juga fase pioneer, sesuai dengan salah satu tujuan taksonomi
yaitu inventarisasi semua tumbuhan yang ada di muka bumi. Pada fase ini yang lebih ditekankan
3. adalah identifikasi yang didasarkan pada herbarium yang jumlahnya terbatas. Acuan utama
adalah morfologi dan distribusi tumbuhan tersebut.
Fase Konsolidasi
Fase ini disebut juga fase sistematika. Pada fase ini studi lapangan dilakukan secara
intensif dan bahan herbarium sudah lebih lengkap. Banyak tumbuhan yang dinyatakan sebagai
jenis pada fase eksplorasi ternyata merupakan varian dari jenis lainnya dan banyak menemukan
jenis-jenis baru. Pada fase ini flora dan dasar-dasar monografi mulai diterbitkan.
Fase Biosistematika
Fase ini disebut juga fase eksperimental. Pengetahuan terhadap tumbuhan bukan hanya
pada distribusi geografis tetapi juga informasi pada tingkat yang lebih luas misalnya jumlah dan
morfologi kromosom. Pada fase ini kegiatan yang menonjol adalah: analisis sistem kawin silang,
pola variasi dan penelitian yang menyangkut aspek-aspek taksonomi di bidang kimia
(kemotaksonomi), taksonomi kuantitatif (numerical taxonomy), sitologi, anatomi, embriologi,
palinologi.
Fase Ensiklopedik
Fase ini merupakan koordinasi dari ketiga fase sebelumnya. Semua data (ciri taksonomi)
yang ada dianalisis dan disintesis untuk membuat satu atau lebih sistem klasifikasi yang
mencerminkan hubungan kekerabatan secara filogenetis.