Slide ini berisi ringkasan sejarah perpecahan dalam Islam. Terjadinya banyak penyimpangan dalam Islam yang dilakukan oleh aliran-aliran sesat. Dari slide ini kita dapat memahami secara global sebagian pemahaman induk aliran-aliran sesat. Wallahu a'lam bishshawab...
2. • Firoq dollah berarti golongan yang sesat, dalam arti salah memilih jalan
dalam menempuh Islam.
• Kesesatan bisa berupa bid’ah dan juga bisa kekafiran.
• Tetapi yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah bid’ah, yaitu salah
memilih jalan dalam meniti Islam.
• Adapun mereka yang sudah keluar dari Islam, maka mereka bukanlah
orang-orang yang dimaksud dalam golongan ini.
• Seperti yang dikabarkan oleh Rasululloh bahwa firqah dollah tsb akan
bermunculan hingga 72 golongan.
3. • Perpecahan ini terjadi pada masa-masa terakhir khulafa’urrasyidin (empat
khalifah yang mendapat petunjuk)
• Munculnya golongan sesat pertama yang mengkristal sebagai sebuah
kelompok terjadi pada zaman kekhilafahan ‘Ali bin Abi Tolib ra.
• Yaitu ketika terjadi perselisihan pendapat tentang cara penyelesaian kasus
pembunuhan Utsman bin ‘Affan. Antara Ali bin Abi Tolib ra dengan
Muawwiyyah bin Abi Sufyan ra.
• Manhaj Ahlussunnah dalam hal tersebut adalah tidak mencampuri apa-apa
yang terjadi di antara mereka, bahkan harus mendo’akan kebaikan bagi
mereka semua.
4. • Firqah sesat pertama muncul ketika terjadi kesepakatan antara pihak Ali bin
Abi Tolib dengan Muawwiyyah ra2, untuk menyelesaikan kasus
pembunuhan Utsaman dengan cara damai (yaitu dengan cara mengangkat
seorang hakim dari masing-masing pihak)
• Mereka adalah kelompok Khowarij yang berarti “Orang yang keluar”.
• Mereka memahami dalil al-Qur’an tidak dengan manhaj Ahlussunnah. (Qs.
5: 44)
• Mereka mengkafirkan Ali bin Abi Tolib, karena menurut mereka dengan
mengangkat seorang hakim, berarti telah memberi hak Tasyri’ kepada
makhluk, yang berarti kesyirikan yang sangat nyata.
5. • Pada hakikatnya, kedua hakim tersebut tidak diberi mandat untuk
membuat suatu hukum, tetapi hanya untuk menghakimi kedua pihak
dengan hukum Alloh swt. Ini adalah permasalahan yang sangat sederhana.
• Oleh karena itu selain karena kebodohan pada mayoritas mereka, disinyalir
pula adanya niat buruk dari pemimpin mereka yang menggerakkan mereka
keluar dari jama’atul muslimin.
• Mereka juga dikenal dengan Haruriyin sebutan ini diambil dari suatu
tempat yang digunakan mereka untuk berkumpul, bernama Haruro.
• Melalui proses yang panjang manhaj ini berkembang dan mencakup hampir
seluruh segi agama.
6. Pengkafiran para pelaku dosa besar.
Sebagai reaksi dari paham khowarij, muncullah pemahaman sesat yang
menolak hubungan antara amal dan kekufuran.
Manhaj ini dinamakan manhaj irja’. Penganutnya dinamakan
Murji’/pluralnya Murji’ah.
Mereka berpendapat bahwa iman seseorang tidak berkaitan dengan amal.
Kedua kelompok ini enggan mengikuti menhaj shahabat yang pada waktu
itu masih hidup, maka sesatlah mereka.
Kesalahan Manhaj Khowarij
8. o Iman adalah di dalam hati (I’tiqad fil qolb)
o Iman di lisan.
o Amal hanya sebagai pelengkap saja.
Iman menurut irja/murji’ah
Iman menurut khowarij
o Jika salah satu dari pelengkap runtuh, maka runtuhlah semua imannya.
o Orang yang melalukan dosa besar maka kafir.
11. • Bersamaan dengan munculnya Khowarij, benih-benih syiah pun tumbuh.
• Bahkan Abdulloh bin Saba’ sudah bekerja di bawah tanah di masa khilafah
Utsman bin ‘Affan ra.
• Firqah syi’ah yang dicetuskan oleh Abdulloh bin Saba’ adalah firqah sesat
yang kesesatannya sampai pada taraf kesyirikan, yaitu menuhankan Ali bin
Abi Tolib.
• Firqah ini pada mulanya hanya terbatas pada sikap mengutamakan Ali bin
Abi Tolib ra atas Abu Bakar dan Umar ra2. hal ini bertentangan dengan
manaj Ahlussunnah wal Jama’ah.
Munculnya Syi’ah
12. • Ini bertentangan dengan manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah yang
menetapkan urutan afdholiyah (keutamaan) sama persis seperti urutan
kekhilafahan mereka.
• Bahkan Ali bin Abi Tolib sendiri tidak menyetujui atas diutamakannya
beliau atas Abu Bakar dan Umar ra2.
• Syi’ah pada waktu itu hanya sebagai suatu kelompok politik yang
mendukung kholifah Ali bin Abi Tolib dan anak keturunannya.
• Tetapi pemahaman ini kemudian mengembang sampai pada tingkat
kekufuran.
Munculnya Syi’ah
13. • Mereka senantiasa gigih mendakwahkan manhaj Ahlussunnah wal
Jama’ah.
• Tidak ada satupun dari mereka yang masuk ke dalam salah satu firqah-
firqah tersebut.
• Istilah Ahlussunnah, pengikutan pada sunnah dan yang semisalnya telah
menjadi istilah resmi di antara para penuntut ilmu.
• Hal ini tidak bermksud sebagai firqah tersendiri dalam tubuh kaum
muslimin. Sebab seluruh kaum muslimin adalah Ahlussunnah.
Para shahabat, tabi’in dan tabu’uttabi’in:
14. • Tidak mengikuti metode sahabat dalam memahami al-Qur’an dan as-
Sunnah.
• Berpedoman kepada sumber-sumber lain selain kepada al-Kitab (al-
Qur’an) dan as-Sunnah dalam mengambil hukum-hukum Islam, seperti
bersandar pada akal, mimpi, filsafat dan lain-lainnya.
SEBAB UTAMA PENYIMPANGAN FIROQ DOLLAH
PADA WAKTU ITU BERAKAR PADA DUA HAL:
Kedua sebab tersebut dilahirkan oleh hawa nafsu dan
kejahilan (kebodohan), yang kemudian bercabang menjadi
sebab-sebab yang banyak.