SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Hizb mengartikan Iman berbeda dengan pengertian para 
‘ulama pada umumnya. 
Iman menurut Hizb: 
التصديق الجازم المطابق للواقع عن دليل 
“Pembenaran yang bersifat pasti yang sesuai dengan fakta 
berdasarkan suatu bukti” 
Iman menurut ‘ulama pada umumnya: 
التصديق بالقلب والاقرار باللسان والعمل بالجوارح 
“Pembenaran dengan hati, pernyataan dengan lisan, dan 
perbuatan dengan anggota tubuh.”
Pengertian Iman oleh Hizb adalah pengertian Iman 
sesungguhnya secara bahasa dan realita, sedangkan 
pengertian Iman oleh ‘Ulama pada umumnya adalah Iman 
yang kaitannya dengan perbuatan seorang hamba. 
Ungkapan al-qaul bi-l-lisaan dan al-’amal bi-l-jawaarih 
semata-mata menandakan kesempurnaan Iman, bukan 
iman itu sendiri. Hal ini karena keimanan yang benar 
akan meniscayakan ‘amal.
Contoh dalil bahwa iman adalah amalan batin: 
قال الله تعالى: وَإِ ذ قَالَ إِب رَاهِي م رَ ب أَرِنِ كَ يفَ تُ يِي ال مَ وتَى قَالَ أَوَلَ ت ؤمِ ن قَالَ بَ لَى 
] وَلَكِ ن لِيَط مَئِ ن قَ لبِ ]البقرة/ 260 
قال الله تعالى: يَا أَيُّ هَا ال ذِينَ آَمَن وا آَمِن وا بِا للِّ وَرَ سولِهِ وَال كِتَابِ ال ذِي ن زلَ عَلَى رَ سولِهِ 
وَال كِتَابِ ال ذِي أَن زَلَ مِ ن قَ ب ل وَمَ ن يَ ك ف ر بِا للِّ وَمَلََئِكَتِهِ وَ كت بِهِ و ر سلِهِ وَال يَ ومِ ا لَْخِرِ 
] فَ قَ د ضَ ل ضَلََلًا بَعِيدًا ]النساء/ 136 
قال الله تعالى: يَا أَيُّ هَا ال ر سو ل لَا يَ زن كَ ال ذِ ينَ ي سَارِع ونَ فِ ال ك فرِ مِنَ ا ل ذِينَ قَال وا 
] آَمَن ا بِأَف وَاهِهِ م وَلَ ت ؤمِ ن ق ل وب ه م وَمِنَ ال ذِينَ هَا دوا ... ]المائدة/ 41 
] قال الله تعالى: وَأَ ما مَ ن آَمَنَ وَعَمِلَ صَالًِِا فَ لَه جَزَاء ا لِ سنَ ]الكهف/ 88 
قال ) جبريل ( فأخبرن عن الإيمان قال ، ) النب ( : أن تؤمن بالله وملَئكته وكتبه 
ورسله واليوم الْخر وتؤمن بالقدر خيره وشره ]رواه مسلم[
Contoh dalil iman dengan konsekwensinya berupa 
amalan zhahir: 
قال الله تعالى: لَا تََِ د قَ ومًا ي ؤمِن ونَ بِا للِّ وَال يَ ومِ ا لَْخِرِ ي وَادُّونَ مَ ن حَا د ا للّ وَرَ سولَه وَلَ و كَان وا آَبَاءَ ه م أَ و أَب نَاءَ ه م أَ و إِ خوَانَ ه م أَ و عَشِيرَتَ ه م أ ولَئِكَ كَتَبَ فِ 
] ق ل وبِِِ م ا لإِيمَانَ وَأَي دَ ه م بِ رو ح مِ نه ]المجادل / 22 
قال النب صلى الله عليه وسلم: لا يزن الزان حين يزن وهو مؤمن ولا يشرب 
الخمر حين يشربِا وهو مؤمن ولا يسرق السارق حين يسرق وهو مؤمن ]رواه 
البخاري[ 
قال النب صلى الله عليه وسلم: من كان يؤمن بالله واليوم الْخر فلَ يؤذ جاره 
ومن كان يؤمن بالله واليوم الْخر فليكرم ضيفه ومن كان يؤمن بالله واليوم 
الْخر فليقل خيرا أو ليصمت ]رواه البخاري[
قال البخاري : واليقين هو العلم الِاصل للقلب بعد النظر والاستدلال ، 
فيوجب قوة التصديق حتى ينفي الريب ويوجب طمأنين القلب بالإيمان 
وسكونه وارتياحه به ، وقد جعله ابن مسعود الإيمان كله . وكذا قال الشعب 
- أيضا . 
Imam Al-Bukhoriy: “keyakinan adalah ilmu yang sampai 
di hati setelah pengkajian dan pembuktian, maka ia 
meniscayakan kuatnya pembenaran sampai pada taraf 
menafikan keraguan dan meniscayakan ketentraman, 
ketenangan, dan kelegaan hati dengan keimanan 
tersebut. Ibnu Mas’ud menganggap keyakinan adalah 
keimanan itu sendiri. Demikian pula dikatakan oleh Imam 
Asy-Sya’biy” [Ibn Rojab, Fathu-l-Baariy, jilid I hal. 13]
واتفق أهل السن من المحدثين والفقهاء والمتكلمين على أن المؤمن الذى يَكم 
بأنه من أهل القبل ولا يخلد فى النار لا يكون الا من اعتقد بقلبه دين الاسلَم 
اعتقادا جازما خاليا من الشكوك ونطق بالشهادتين . 
"Ahli Sunnah dari kalangan ahli hadits, para fuqaha, dan 
ahli kalam, telah sepakat bahwa seseorang mukmin yang 
dihukumi sebagai ahli kiblat (muslim) dan tidak kekal di 
dalam neraka, hanyalah siapa-siapa yang meyakini 
dienu-l-Islaam di dalamnya hatinya secara pasti tanpa 
keraguan sedikitpun, dan ia mengucapkan dua kalimat 
syahadat.” [An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, jilid I hal. 
149]
واعلم أن مذهب أهل الِق أنه لا يكفر أحد من أهل القبل بذنب ولا يكفر 
أهل الاهواء والبدع وأن من جحد ما يعلم من دين الاسلَم ضرورة حكم 
بردته وكفره . 
“Ketahuilah, bahwa madzhab ‘ulama yang benar adalah 
bahwa seorang ahlul kiblat tidak dihukumi kafir hanya 
dikarenakan suatu dosa tertentu, dan tidak pula 
dihukumi kafir para pengikut hawa nasfsu dan bid’ah.” 
[An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, jilid I hal. 150]
Hizbut Tahrir menolak penggunaan Hadits Ahad dalam 
masalah Akidah, maka karenanya Hizb dianggap 
mengingkari Siksa Kubur dan pertanyaan malaikat 
Munkar dan Nakir, Kemunculan Imam Mahdi dan 
Dajjal, Turunnya Nabi Isa as, Syafa’at Rasulullah saw, 
dll., karena semuanya itu landasannya adalah hadits-hadits 
Ahad. Karena itulah Hizbut Tahrir sama dengan 
Mu’tazilah
Hizbut Tahrir tidak menggunakan Hadits Ahad sebagai 
landasan akidah, karena ia bersifat zhanniy (dugaan) 
tidak qath’iy (pasti). Sementara memunculkan kayakinan 
tidak bisa kecuali hanya dengan dalil yang bersifat 
qath’iy, yaitu Al-Qur’an dan Hadits Mutawatir. 
Adapun terhadap Hadits Ahad yang shahih, jika terkait 
syari’at wajib diamalkan, dan jika terkait keyakinan cukup 
dibenarkan. 
Hal ini tidak sebagaimana Mu’tazilah yang menolak 
hadits Ahad dalam hal akidah secara mutlak.
Apakah hadits ahad yang Shahih berfaedah ‘ilm 
(keyakinan) atau zhann (dugaan)  perbedaan ulama 
sejak dulu: 
1. Hadits ahad berfaedah ‘ilm (keyakinan) 
a. Secara mutlak  imam ibn hazm azh-dzahiri 
b. Jika ada qorinah  imam al-amidi 
c. Jika telah disepakati umat untuk diterima (shahih 
Bukhari dan shahih Muslim)  imam ibnu shalah 
2. Hadits ahad berfaedah zhann (dugaan) tidak 
berfaedah ‘ilm (keyakinan)  imam an-nawawi dan 
jumhur ulama
An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 1/131: 
فالذى عليه جماهير المسلمين من الصحاب والتابعين فمن بعدهم من المحدثين 
والفقهاء وأصحاب الاصول أن خبر الواحد الثق حج من حجج الش رع يلزم 
العمل بِا ويفيد الظن ولا يفيد العلم . 
“dan yang merupakan pendapat mayoritas kaum muslim 
dari kalangan sahabat, tabi’ien dan siapa-siapa setelah 
mereka dari kalangan ulama hadits, ulama fiqh, dan 
ulama ushul, bahwa khabar ahad yang terpercaya (sahih) 
merupakan hujjah di antara hujjah-hujjah syara’ yang 
wajib diamalkan, dan bahwa dia berfaedah zhann 
(dugaan) tidak berfaedah ‘ilm (keyakinan).”
وذهب بعض المحدثين إلى أن الْحاد التى فى صحيح البخارى أو صحيح 
مسلم تفيد العلم دون غيرها من الْحاد وقد قدمنا هذا القول وابطاله فى 
الفصول وهذه الأقاويلكلها سوى قول الجمهور باطل ... 
“Sebagian ‘ulama hadits berpendapat bahwa hadits ahad 
di dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim berfaeah 
‘ilm (yakin), tidak hadits ahad selainnya. Dan kami telah 
menjelaskan pendapat ini beserta bantahan terhadapnya 
di banyak fashal. Semua pendapat-pendapat ini selain 
pendapat jumhur adalah batil (salah) …
... وأما من قال يوجب العلم فهو مكابر للحس وكيف يَصل العلم 
واحتمال الغلط والوهم والكذب وغير ذلك متطرق إليه . والله أعلم . 
… Adapun orang yang berpendapat bahwa hadits ahad 
meniscayakan ‘ilm maka dia telah berpaling dari 
kenyataan. Bagaimana bisa hadits ahad menghasilkan 
‘ilm sementara kemungkinan adanya penyimpangan, 
kealpaan, pemalsuan dan yang lainnya ada padanya. 
Wallahu ‘alam.” [An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, jilid I 
hal. 132]
Bahwa khabar ahad tidak berfaedah ilmu = 
pendapat jumhur ‘ulama  bukan klaim Imam 
An-Nawawi 
فصل هل يوجب خبر الواحد العدل العلم مع العمل أو العمل دون العلم 
قال أبو محمد قال أبو سليمان والِسين عن أبي علي الكرابيسي والِارث بن أسد 
المحاسب وغيرهم أن خبر الواحد العدل عن مثله إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم 
يوجب العلم والعمل معا ، وبِذا نقول ، وقد ذكر هذا القول أحمد بن إسحاق 
المعروف بابن خويز منداد عن مالك بن أنس . وقال الِنفيون والشافعيون وجمهور 
المالكيين وجميع المعتزل والخوارج إن خبر الواحد لا يوجب العلم ، ومعن هذا عند 
جميعهم أنه قد يمكن أن يكون كذبا أو موهوما فيه واتفقوا كلهم ف هذا ، وسوى 
بعضهم بين المسند والمرسل . ... )لينظر الإحكام ف أصول الأحكام لابن حزم - 
) دار الِديث - القاهرة - ج 1 / ص 131
Bersifat Pasti) 
dan At-Tashdiiqu-l-Jaazim (Pembenaran yang Bersifat Pasti) 
Misalnya anda membeli beras dari sebuah toko seberat 3 kilogram 
dan penjual menimbang beras tersebut di hadapan mata kepala 
anda langsung. Jika di perjalanan pulang anda ditanya berapa 
berat beras yang anda bawa? Tentunya anda akan langsung 
menjawab 3 kilogram! Tapi jika ditanya lebih lanjut: beranikah anda 
bersumpah bahwa beras tersebut benar-benar 3 kilogram, tidak 
lebih dan tidak kurang walau hanya 1 miligram pun? Tentu anda 
tidak akan berani, karena timbangan penjual beras tadi berpeluang 
salah, bisa karena takaran timbangannya dikurangi, rusak, penjual 
yang lalai, atau yang lainnya. Pembenaran anda terhadap 3 
kilogram di sini baru pembenaran saja yang tidak bersifat 
pasti. 
Kecuali jika kemudian anda membuktikan berat beras tersebut 
dengan timbangan-timbangan lainnya hingga jumlah timbangan 
yang memustahilkan terjadi kesalahan bahwa berat beras tersebut 
benar-benar 3 kilogram persis, tidak kuarang dan tidak lebih. Maka 
pembenaran anda atas 3 kilogram yang terakhir inilah 
pembenaran yang bersifat pasti dan anda akan berani
Hizb dianggap telah mengkafirkan umat islam serta 
para pemimpin mereka, lantaran Hizb menyebut negeri-negeri 
kaum muslim yang ada saat ini dengan sebutan 
Daaru-l-Kufr (negara kufur), karena tidak menerapkan 
sistem islam, yakni Khilafah Islamiyyah. Serta 
menyebut kematian kaum muslimin saat ini dengan 
mati dalam keadaan jahiliyah, di mana kondisi 
jahiliyyah identik dengan kesyirikan dan kekufuran.
Dalam pandangan Hizb, negeri-negeri kaum muslim saat 
ini adalah daaru-l-kufr (negara kufur) karena tidak 
berhukum dengan hukum Allah swt. Hal ini sesuai 
dengan pandangan jumhur ‘ulama, bahwa negara yang 
tidak memberlakukan hukum Islam bukanlah daaru-l-islaam 
(negara islam), melainkan daaru-l-kufr.
قال الجمهور دار الإسلَم هي التي نزلها المسلمون وجرت عليها أحكام 
الإسلَم . وما ل تَر عليه أحكام الإسلَم ل يكن دار إسلَم وإن لاصقها . 
فهذه الطائف قريب إلى مك جدا ول تصر دار إسلَم بفتح مك . 
“Jumhur ‘ulama berkata: daaru-l-islaam adalah negara 
yang dihuni oleh kaum muslim dan berlaku di dalamnya 
hukum-hukum Islam. Setiap yang tidak berlaku di 
dalamnya hukum-hukum Islam, bukanlah daaru-l-islaam 
meski ia berdekatan dengannya. Dan ini negeri Thaif, 
sangat dekat dengan Mekah, tapi tidak secara otomatis 
menjadi daaru-l-islaam dengan peristiwa Fathu Makkah.” 
(Ibn Qoyyim Al-Jauziyyah, Ahkaamu Ahli-dz-Dzimmah, 
2/728)
Akan tetapi, penyebutan terhadap suatu negeri dengan 
sebutan daaru-l-kufr, tidak berarti menganggap semua 
penghuninya kafir. Istilah daaru-l-kufr hanya 
menandakan bahwa negeri tersebut tidak berhukum 
dengan hukum-hukum Islam. Demikian sebaliknya, 
sebutan daaru-l-islaam tidak berarti menganggap semua 
penghuninya muslim, karena daaru-l-islam pada 
faktanya juga dihuni oleh non-muslim, baik berstatus 
sebagai kafir dzimmiy maupun kafir musta-min. 
Adapun penguasa yang tidak menerapkan hukum islam, 
Hizb memandang: jika perbuatannya disertai keyakinan 
maka dia kafir, jika tidak disertai keyakinan maka dia 
brdosa (zhaalim/faasiq).
وقد أمر الله السلطان أن يَكم بما أنزل الله على رسول الله، وجعل مَن حكم 
بغير ما أنزل الله كافر اً إن اعتقد به واعتقد بعدم صلَحي ما أنزل على رسوله، 
وجعله عاصي اً إن حكم به ول يعتقده . 
“Allah swt telah memerintahkan penguasa untuk 
berhukum dengan apa yang Allah swt turunkan atas 
Rasulullah saw, dan menjadikan siapa-siapa yang 
berhukum dengan selain apa yang diturunkan Allah swt 
sebagai kafir jika menyakininya, dan meyakini tidak 
adanya kemaslahatan pada apa yang diturunkan atas 
Rasul-Nya, serta menjadikannya bermaksiat jika 
berhukum dengannya (selain hukum Allah swt) tanpa 
meyakininya.” [Syaikh Taqyuddin An-Nabhaaniy, 
Muqaddimatu-d-Dustuur, hlm 6]
وقال عكرم ومن ل يَكم بما أنزل الله جاحد اً به فقد كفر ومن أقر به ول يَكم 
به فهو ظال فاسق وهذا قول ابن عباس أيض اً . 
“Berkata ‘Ikrimah ra: siapa-siapa yang tidak berhukum 
dengan apa yang diturunkan Allah swt karena keingkaran 
terhadapnya maka dia benar-benar telah kafir, dan siapa-siapa 
masih mengakuinya tapi tidak mau berhukum 
dengannya maka dia zhalim lagi fasiq. Ini juga perkataan 
Ibn ‘Abbas ra.” [Tafsiir Al-Khaazin, 2/289]
والمراد بالميت الجاهلي وهي بكسر الميم حال الموت كموت أهل الجاهلي على 
ضلَل وليس له امام مطاع لأنهم كانوا لا يعرفون ذلك وليس المراد أنه يموت 
كافرا بل يموت عاصيا 
“Yang dimaksud dengan kematian jahiliyah [dengan mim 
dibaca kasroh] adalah keadaan kematiannya seperti 
kematian masyarakat jahiliyyah di atas kesesatan dan 
tidak memiliki seorang pemimpin yang ditaati, karena 
mereka belum mengenal hal tersebut. Bukan 
dimaksudkan mati dalam keadaan kafir, melainkan mati 
dalam keadaan bermaksiat.” [Ibn Hajar, Fathu-l-baariy, 
13/7]
ومن مات وليس ف عنقه بيع فقد مات ميت جاهلي ، ووجه الاستدلال بِذا 
الِديث هو أن الرسول أوجب على كل مسلم أن تكون ف عنقه بيع لخليف 
ول يوجب أن يبايعكل مسلم الخليف 
“… Aspek argumentatif dari hadits ini adalah bahwa 
Rasulullah saw mewajibkan atas setiap muslim untuk 
mengadakan di lehernya bai’at untuk seorang khalifah, 
dan tidak mewajibkan agar setiap muslim membai’at 
khalifah.” [Taqyuddiin An-Nabhaaniy, Muqaddimatu-d- 
Dustuur, 100]
Hizb dianggap menafikan Qadar, sehingga tidak ada 
bedanya dengan mu’tazilah 
Hizb menyalahkan pemahaman Ahlus Sunnah dalam 
bab Qadha dan Qadar dan menyamakannya dengan 
Jabriyyah
Firoq Konsep al-iraadah & khalqu-l-af’aal 
Konsep tawalludu-l-af’aal 
Qadariyah 
Manusia punya kebebasan 
berkehendak dan menciptakan 
perbuatannya sendiri 
Manusia yang 
menciptakan tawalludu-l- 
af’aal 
Jabariyah 
Manusia terikat dengan kehendak 
Allah swt dan perbuatannya ciptaan 
Allah 
Allah yang 
menciptakan tawalludu-l- 
af’aal 
Ahlu 
Sunnah 
(Asy’ariyya 
h) 
Manusia memiliki kasb ikhtiyari tapi 
terikat dengan kehendak Allah dan 
perbuatannya ciptaan Allah 
Allah yang 
menciptakan tawalludu-l- 
af’aal 
Perbuatan yang bersifat pilihan terjadi 
Tawalludu-l-af’aal
Hizb mengimani Qadar yang berarti ketetapan Allah atas benda-benda 
dan ‘ilmu-Nya yang tertulis di Lauhi-l-Mahfuuzh: 
) إذا ذ كِرَ القَدَ ر فأ مسِ كوا ( أي إذا ذ كر علم الله وتقديره للأشياء فلَ تخوضوا ف ذلك ، 
لأن كون تقدير الأشياء من الله يعني أنه كتبها ف اللوح المحفوظ وهذا يعني أنه علمها ، 
وكون الله عالم اً بِا هو من صفات الله التي يجب الإيمان بِا 
(Hadits Nabi): “Jika dituturkan (tentang) Qadar maka diamlah” yakni 
jika disebut ilmu Allah dan ketetapannya atas benda-benda maka 
jangan larut dalam membicarakannya, karena ketetapan atas benda-benda 
oleh Allah yaitu bahwa Dia telah menulisnya di Lauhu-l- 
Mahfuuzh, ini berarti Dia mengetahuinya. Dan kemahatahuan Allah 
terhadapnya adalah diantara sifat-sifat Allah yang wajib diimani. 
[Taqyuddin An-Nabhaaniy, Asy-Syakhshiyyatu-l-Islaamiyyah, 1/78] 
Tidak sebagaimana disangkakan bahwa Hizb sama dengan 
Mu’tazilah, karena mu’tazilah mengingkari Qadar secara mutlak.
yang beranggapan bahwa Al-Asy’ariyyah termasuk Jabariyyah dalam 
bab ini bukan hanya Syaikh Taqyuddin. Berikut berkata Imam Al-Aiji 
(data original): 
Kelompok ke-Enam, Al-Jabriyyah … Al-Jabr (paksaan) adalah menisbatkan perbuatan 
hamba kepada Allah swt. Al-Jabriyyah ada yang pertengahan, yaitu menetapkan adanya 
usaha pada diri hamba, seperti kelompok Asy’ariyyah. Dan ada yang murni, yang tidak 
menetapkan itu tadi, seperti kelompok Jahmiyyah, mereka adalah pengikut Jahm bin 
Shafwaan. … [al-Iji, Al-Mawaaqif, 3/712]
Juga Imam Al-Jurjaniy (data original): 
Kata Al-Jabriyyah berasal dari kata Al-Jabr yaitu menisbatkan perbuatan hamba kepada 
Allah swt. Dan Al-Jabriyyah ada dua: Pertengahan, yaitu menetapkan adanya usaha 
pada diri hamba dalam melakukan perbuatan, seperti kelompok Asy’ariyyah. Dan Murni 
(pure), yang tidak menetapkan itu tadi, seperti kelompok Jahmiyyah. [Al-Jurjaniy, Al- 
Ta’riifaat, hlm 101]
Hizb dianggap membolehkan laki-laki dan wanita yang 
bukan suami-isteri dan bukan mahramnya untuk saling 
berciuman.
Anggapan tersebut tidak benar dan bertentangan dengan 
apa yang diadopsi oleh Hizb. Hizb mengatakan: 
فقبل الرجل لامرأة أجنبي يريدها ، فقبل المرأة لرجل أجنب تريدها هي قبل 
محرم 
“Ciuman seorang laki-laki terhadap wanita asing yang 
diinginkannya, atau sebaliknya, adalah ciuman yang 
diharamkan” [Taqyuddin An-Nabhaniy, An-Nizhaamu-l- 
Ijtimaa’iy fi-l-islaam, 55]
Hizb dianggap membolehkan laki-laki dan wanita yang 
bukan suami-isteri dan bukan mahramnya untuk 
berjabat tangan, sehingga siapa pun boleh menjabat 
tangan siapa saja dari kalangan wanita yang bukan 
mahramnya.
Hizb memang mengadopsi pendapat yang menganggap 
berjabat tangan antara laki-laki dan wanita yang bukan 
mahram adalah mubah (boleh), tapi dengan syarat: tidak 
disertai syahwat dan aman dari fitnah.
Kebolehan ini berdasarkan hadits: 
عَ ن أ م عَطِي أَ ن رَ سولَ ا للِّ صَل ى ا للّ عَلَ يهِ وَسَل مَ أَخَذَ عَلَى الن سَاءِ فِيمَا أَخَذَ 
أَ ن لَا يَ ن حنَ فَ قَالَتِ ا مرَأَة يَا رَ سولَ ا للِّ إِ ن ا مرَأَة أَ سعَدَت ني أَفَلََ أ سعِ دهَا 
فَ قَبَضَ ت يَدَهَا وَقَ بَضَ رَ سو ل ا للِّ صَل ى ا للّ عَلَ يهِ وَسَل مَ يَدَه ف لَ م ي بَايِ عهَا . 
Dari Ummu ‘Athiyyah, bahwa Rasulullah saw mengambil 
bai’at atas kaum wanita untuk tidak melakukan niyaahah 
(meratapi mayat), berkata seorang wanita: wahai 
Rasulullah, sesungguhnya ada seorang wanita dulu 
menyertaiku ber-niyahah, tidakkah aku boleh 
membalasnya, maka ia menarik tangannya, Rasulullah 
pun juga menarik tangannya dan beliau tidak jadi 
membai’atnya. [HR. Ahmad – Sahih]
Memperkuat: 
عن هند بنت عتب قالت : يا نب الله ، بايعني . فنظر إلى يدها فقال : 
لا أبايعك حتى تغيري كفيك كأنهما كفا سَب ع . 
Dari Hindun binti ‘Utbah berkata: wahai Rasulullah saw, 
bai’atlah aku. Rasulullah saw melihat ke arah tangan 
Hindun, kemudian bersabda: “aku tidak mau 
membai’atmu sebelum kamu merubah kedua telapak 
tanganmu (dengan pacar), kedua telapak tangan itu 
seperti kedua telapak tangan binatang buas (seperti 
tangan laki-laki)”. [HR. Abu Dawud – Hasan] 
Wajhu-l-istidlaal: jika bai’at terhadap wanita cukup dengan 
isyarat atau ucapan, maka tidak perlu Nabi saw 
memerintahkan Hindun berpacar.
كان يصافح النساء ف بيع الرضوان ... قيل هذا مخصوص به لعصمته فلَ 
يجوز لغيره مصافح اجنبي لعدم أمن الفتن . 
“Adalah (Rasulullah saw) beliau menjabat tangan wanita 
pada saat bai’at ridhwan … ada yang mengatakan ini 
dikhususkan bagi Rasulullah saw saja karena 
kema’shumannya maka tidak boleh bagi selain beliau untuk 
menjabat tangan wanita asing dikarenakan tidak ada 
jaminan aman dari fitnah.” [Al-Haafizh Al-Manawi, At-Taisiir bi-syarhi- 
l-jaami’ish-shaghiir, 2/538] 
Di situ Al-Haafizh Al-Manawi menuliskan apa adanya bahwa 
Nabi saw benar-benar bejabat tangan dengan wanita saat 
bai’at, hanya saja jika itu merupakan kekhususan bagi 
Beliau maka harus ada qariinah (indikasi) yang 
menunjukkan hal tersebut.
) جمع الجوامع أو الجامع الكبير للسيوطي - )ج 1 / ص 16177 
لأن يطعن فى رأس أحدكم مخيط من حديد خير له من أن يمس امرأة لا تُل له 
)الطبرانى عن معقل بن يسار( 
4( : رجاله / 20 ، رقم 487 ( . قال الهيثمى ) 326 / أخرجه الطبرانى ) 212 
رجال الصحيح .
) سنن النسائي الكبرى - )ج 6 / ص 473 
أبو هريرة عن النب صلى الله عليه و سلم : إن الله تبارك وتعالى كتب على بن 
آدم حظه من الزنا أدرك ذلك لا محال فزنا اليدين البطش وزنا اللسان النطق 
والنفس تمن وتشتهي والفرج يصدق ذلك ويكذبه
لكن .» إن لا أصافح النساء « وتُرم مصافح المرأة لقوله صل ى الله عليه وسلم 
الجمهور غير الشافعي أجازوا مصافح العجوز التي لا تشتهى ومس يدها لانعدام 
خوف الفتن ، قال الِنابل : كره أحمد مصافح النساء، وشدد أيض اً حتى لمحرم، وجوزه 
لوالد، وأخذ يد عجوز شوهاء. وحرم الشافعي المس والنظر للمرأة مطلقاً، ولو كانت 
المرأة عجوز اً. تَوز المصافح بحائل يمنع المس المباشر. 
“Haram hukumnya menjabat tangan wanita berdasarkan sabda 
Nabi saw: “sesungguhnya aku tidak menjabat tangan wanita”, 
akan tetapi mayoritas ‘ulama selain syafi’iyyah membolehkan 
berjabat tangan dan menyentuh tangan wanita tua yang tidak 
menimbulkan syahwat, karena tidak ditakutkan akan timbul fitnah. 
Berkata ‘ulama hanabilah: Imam Ahmad bin Hambal memakruhkan 
berjabat tangan dengan wanita, dan sangat memakruhkannya 
meski terhadap mahram, namun membolehkannya bagi orang tua, 
dan membolehkan pula menyentuh tangan wanita tua yang buruk 
rupa. Ulama syafi’iyyah mengharamkan menyentuh dan melihat 
wanita secara mutlak, meskipun wanita yang sudah tua, berjabat 
tangan boleh dengan menggunakan pelapis yang mencegah dari 
bersentuhan secara langsung.” [Wahbah Zuhaili, Al-fiqhu-l-islaamiy 
wa adillatuhu, 4/206]
Hizb dianggap memberontak terhadap penguasa yang 
sah, padahal hal tersebut tidak dibenarkan dalam Islam
Pemberontakan yang dilarang dalam Islam adalah 
pemberontakan terhadap penguasa kaum muslim atau 
khalifah yang berhukum dengan syari’at Islam. 
Adapun terhadap pengauasa kaum muslim yang 
mencampakkan syari’at Islam di tengah-tengah 
perjalanan kekuasaannya maka harus diperangi. Dan 
terhadap penguasa negara sekular yang tidak berhukum 
dengan syari’at Islam sejak awal kekuasaannya maka 
harus berlepas diri darinya, disertai perjuangan untuk 
mengembalikan kehidupan islami.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: خيار أئمتكم الذين تُبونهم ويَبونكم ويصلون 
عليكم وتصلون عليهم وشرار أئمتكم الذين تبغضونهم يبغضونكم وتلعنونهم 
ويلعنونكم ، قيل يا رسول الله أفلَ ننابذهم بالسيف؟ فقال: لا ما أقاموا فيكم الصلَة 
وإذا رأيتم من ولاتكم شيئا تكرهونه فاكرهوا عمله ولا تنزعوا يدا من طاع ]رواه 
مسلم[ 
Lafazh aimmatikum (imam-imam kalian) di situ menunjukkan 
para khalifah, karena merekalah pemimpin kaum muslim (yang 
dimaksud “kalian” oleh Nabi saw di hadits itu adalah kaum 
muslim). Sedangkan para pemimpin selain negara Khilafah 
tidak bisa disebut atau diklaim sebagai pemimpin kaum 
muslim. 
Alasan “selama mereka masih mendirikan shalat” 
menunjukkan bahwa sistem yang dimaksud Rasulullah saw 
adalah sistem Islam, karena mengharuskan pemimpinnya 
muslim ditandai dengan “mendirikan shalat”.
ينكر تعالى على من خرج عن حكم الله المحكم المشتمل على كل خير، الناهي عن كل 
شر وعدل إلى ما سواه من الْراء والأهواء والاصطلَحات، التي وضعها الرجال بلَ 
مستند من شريع الله ... ومن فعل ذلك منهم فهو كافر يجب قتاله حتى يرجع إلى 
حكم الله ورسوله، فلَ يَكم بسواه ف قليل ولاكثير 
“Allah mengingkari siapa-siapa (penguasa) yang tidak 
menerapkan hukum Allah swt yang jelas, konprehensif meliputi 
segala kebaikan dan mencegah dari segala keburukan, serta 
berpaling kepada selainnya yang berupa pendapat, hawa nafsu, 
dan istilah-istilah yang ditetapkan oleh manusia tanpa bersandar 
kepada syari'at Allah ... siapa-siapa dari mereka melakukan hal 
tersebut maka ia telah kafir wajib diperangi hingga kembali 
menerapkah hukum Allah dan Rasul-Nya, maka tidak boleh 
berhukum kepada selain hukum Allah, baik sedikit maupun 
banyak” [Ibnu Katsir, Tafsiru-l-Qur-aani-l-’Azhiim, 3/131]
وأما من عطل منهم شرع الله ول يَكم به وحكم بغيره ؛ فهؤلاء خارجون عن 
طاع المسلمين فلَ طاع لهم على الناس ؛ لأنهم ضيعوا مقاصد الإمام التي من 
أجلها ن صبوا واستحقوا السمع والطاع وعدم الخروج 
“... Sedangkan siapa-siapa dari mereka (penguasa) yang 
memberhentikan penerapan syari'at Allah swt, tidak 
berhukum dengannya dan berhukum dengan selainnya, 
maka mereka itu keluar dari (tidak layak) mendapat 
ketaatan kaum muslim, maka tidak ada kewajiban bagi 
kaum muslimin menaati mereka, karena mereka telah 
menghilangkan tujuan dari pada imamah (menerapkan 
syari'at Allah), dimana untuk itulah mereka diangkat serta 
diberikan ketaatan dan kepatuhan, dan tidak boleh 
memberontak (terhadap mereka).” [Al-Atsariy, ‘Aqiidatu-s- 
Salafi-sh-Shaalih Ahli-s-Sunnah wa-l-Jamaa’ah, 132]
Jika kaum muslim tidak lagi memiliki pemimpin (khalifah), 
maka solusinya berlepas diri dari pemimpin-pemimpin 
yang menyeru pada kesesatan, selain tentunya 
mendakwahkan islam semampunya. 
عن حذيف بن اليمان يقول كان الناس يسألون رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الخير 
وكنت أسأله عن الشر مخاف أن يدركني فقلت يا رسول الله إنا كنا ف جاهلي وشر فجاءنا 
الله بِذا الخير فهل بعد هذا الخير من شر قال نعم قلت وهل بعد ذلك الشر من خير قال 
نعم وفيه دخن قلت وما دخنه قال قوم يهدون بغير هديي تعرف منهم وتنكر قلت فهل 
بعد ذلك الخير من شر قال نعم دعاة على أبواب جهنم من أجابِم إليها قذفوه فيها قلت 
يا رسول الله صفهم لنا قال هم من جلدتنا ويتكلمون بألسنتنا قلت فما تأمرن إن أدركني 
ذلك قال تلزم جماع المسلمين وإمامهم قلت فإن ل يكن لهم جماع ولا إمام قال فاعتزل 
تلك الفرقكلها ولو أن تعض بأصل شجرة حتى يدركك الموت وأنت على ذلك .
saw tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang 
keburukan karena khawatir akan menimpaku, maka aku katakan: wahai 
Rasulullah saw, kami dahulu berada dalam masa jahiliyyah dan keburukan, 
kemudian Allah swt datangkan kebaikan ini (Islam), lalu apakah setelah 
kebaikan ini ada keburukan? beliau berkata: “Ya”. aku berkata: dan apakah 
setelah keburukan tesebut ada kebaikan lagi? beliau berkata: “Ya, dan di masa 
itu ada asap (bertanda polusi)”. aku bertanya: apa asapnya? beliau menjawab: 
“kaum yang memberi petunjuk dengan selain petunjukku, kamu mengenali di 
antara mereka dan mengingkarinya”. aku bertanya: apakah setelah kebaikan itu 
ada keburukan? beliau menjawab: “Ya, para pendakwah di depan pintu-pintu 
neraka jahannam, siapa yang memenuhi seruan mereka maka mereka akan 
melemparkannya kedalamnya (Jahannam)”. aku bertanya: gambarkanlah 
(tentang mereka) kepada kami wahai Rasulullah saw. Beliau berkata: “mereka 
adalah dari kalangan kita, berkata-kata dengan bahasa kita pula”. aku bertanya: 
lalu apa yang engkau perintahkan kepadaku jika aku ada di masa itu? beliau 
bersabda: “Berpegang teguhlah terhadap jama'ah kaum muslimin dan imam 
mereka (khalifah)”. aku berkata: bagaimana jika mereka tidak lagi memiliki 
jama'ah dan imam? beliau berkata: “Maka jauhilah kelompok-kelompok (yang 
menyeru kepada kesesatan) tersebut seluruhnya, sekalipun kamu harus 
menggigit akar pohon hingga kematian menjumpaimu sedangkan kamu dalam
Hizb dianggap tidak mewajibkan jihad sebelum berdiri 
Khilafah 
Hizb dianggap tidak akan bisa menegakkan khilafah 
tanpa menggunakan jihad
Hizb berpendapat bahwa jihad baik yang bersifat 
offensive maupun ketika musuh datang menyerang 
adalah wajib. Disebutkan di dalam kitab Asy- 
Syakhshiyyatu-l-Islaamiyyah jilid II sebagai berikut: 
والجهاد فرض كفاي ابتداء ، وفرض عين إن هجم العدو على من هاجمهم ، 
وفرضكفاي على غيرهم . 
“Jihad (hukumnya) fardhu kifayah jika bersifat offensive, 
dan fardhu ‘ain atas mereka yang diserang musuh dan 
fardhu kifayah atas selain mereka yang diserang 
musuh.” [Taqyuddin An-Nabhaaniy, Asy-Syakhshiyyatu-l- 
Islamiyyah, 2/151]
Kewajiban berjihad berlaku terus hingga hari kiamat tiba. 
Dalam kitab Muqaddimatu-d-Dustur, Syaikh Taqyuddin 
mengutip hadits berikut: 
قال النب صلى الله عليه وسلم: ... والجهاد ما ض منذ بعثن الله إلى أن يقاتل 
آخر أمتى الدجال لا يبطله جور جائر ولا عدل عادل ... 
Rasulullah saw bersabda: “… (kewajiban) jihad berlaku 
sejak Allah swt mengutusku sampai umatku yang 
terakhir memerangi Dajjal, kezhaliman dan keadilan 
seseorang (peguasa) tidak bisa menggugurkannya, ...” 
[HR. Abu Dawud dan Al-Baihaqi]
Akan tetapi dalam penerapannya, baik menurut 
ketentuan syara’ maupun secara faktual, jihad yang 
bersifat offensive tidak bisa dilakukan tanpa keberadaan 
khalifah. Jihad yang saat ini bisa dilakukan baru jihad 
yang berisfat diffesive, yaitu ketika musuh datang 
menyerang negeri-negeri kaum muslim. 
Sedangkan perkara Hizb tidak mendirikan khilafah 
dengan jihad, itu dikarenakan jihad bukanlah metode 
yang dicontohkan Nabi saw untuk mendirikan suatu 
negara. Metode yang beliau contohkan adalah thalabu-n-nushrah, 
bukan jihad.
Menepis persepsi salah tentang ht

More Related Content

What's hot

tugas presentasi kelompok II ibadah sunnah & bid'ah
tugas presentasi kelompok II ibadah sunnah & bid'ahtugas presentasi kelompok II ibadah sunnah & bid'ah
tugas presentasi kelompok II ibadah sunnah & bid'ahAnin Rodahad
 
Allah swt melaknat mereka yang menyakiti kaum mukmin
Allah swt melaknat mereka yang menyakiti kaum mukminAllah swt melaknat mereka yang menyakiti kaum mukmin
Allah swt melaknat mereka yang menyakiti kaum mukminRizky Faisal
 
BERAMAL DENGAN IKHLAS DAN TINGKAH LAKU TERPUJI
BERAMAL DENGAN IKHLAS DAN TINGKAH LAKU TERPUJIBERAMAL DENGAN IKHLAS DAN TINGKAH LAKU TERPUJI
BERAMAL DENGAN IKHLAS DAN TINGKAH LAKU TERPUJIYunisa Astuti
 
Salah paham thd ht
Salah paham thd htSalah paham thd ht
Salah paham thd htKafi Hidonis
 
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkanKaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkanUzairi Azali
 
Amalan bidaah dalam masyarakat melayu
Amalan bidaah dalam masyarakat melayuAmalan bidaah dalam masyarakat melayu
Amalan bidaah dalam masyarakat melayuKamarudin Jaafar
 
Pendapat ulama syafi
Pendapat ulama syafiPendapat ulama syafi
Pendapat ulama syafimunawir_army
 
penilaian syiah terhadap ahli sunnah
 penilaian syiah terhadap ahli sunnah penilaian syiah terhadap ahli sunnah
penilaian syiah terhadap ahli sunnahR&R Darulkautsar
 
Makalah Qowaid Fiqihiyyah Kl.4 HTN1.Smt6.docx
Makalah Qowaid Fiqihiyyah Kl.4 HTN1.Smt6.docxMakalah Qowaid Fiqihiyyah Kl.4 HTN1.Smt6.docx
Makalah Qowaid Fiqihiyyah Kl.4 HTN1.Smt6.docxmediapro5
 
Presentation hadits istiqamah
Presentation hadits istiqamahPresentation hadits istiqamah
Presentation hadits istiqamahsitibanjar25
 
Memahami hadis tentang iman dan ibadah
Memahami hadis tentang iman dan ibadahMemahami hadis tentang iman dan ibadah
Memahami hadis tentang iman dan ibadahAlvie Messi
 
Kaidah al yaqin la yuzalu bi
Kaidah al yaqin la yuzalu biKaidah al yaqin la yuzalu bi
Kaidah al yaqin la yuzalu biMutiara Ar-Razi
 

What's hot (18)

Agama
AgamaAgama
Agama
 
tugas presentasi kelompok II ibadah sunnah & bid'ah
tugas presentasi kelompok II ibadah sunnah & bid'ahtugas presentasi kelompok II ibadah sunnah & bid'ah
tugas presentasi kelompok II ibadah sunnah & bid'ah
 
Allah swt melaknat mereka yang menyakiti kaum mukmin
Allah swt melaknat mereka yang menyakiti kaum mukminAllah swt melaknat mereka yang menyakiti kaum mukmin
Allah swt melaknat mereka yang menyakiti kaum mukmin
 
Kitab iman
Kitab imanKitab iman
Kitab iman
 
BERAMAL DENGAN IKHLAS DAN TINGKAH LAKU TERPUJI
BERAMAL DENGAN IKHLAS DAN TINGKAH LAKU TERPUJIBERAMAL DENGAN IKHLAS DAN TINGKAH LAKU TERPUJI
BERAMAL DENGAN IKHLAS DAN TINGKAH LAKU TERPUJI
 
Al qur'an
Al qur'anAl qur'an
Al qur'an
 
Salah paham thd ht
Salah paham thd htSalah paham thd ht
Salah paham thd ht
 
Bid'ah
Bid'ahBid'ah
Bid'ah
 
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkanKaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
 
Amalan bidaah dalam masyarakat melayu
Amalan bidaah dalam masyarakat melayuAmalan bidaah dalam masyarakat melayu
Amalan bidaah dalam masyarakat melayu
 
Pendapat ulama syafi
Pendapat ulama syafiPendapat ulama syafi
Pendapat ulama syafi
 
penilaian syiah terhadap ahli sunnah
 penilaian syiah terhadap ahli sunnah penilaian syiah terhadap ahli sunnah
penilaian syiah terhadap ahli sunnah
 
Tafsir al 'ashr
Tafsir al 'ashrTafsir al 'ashr
Tafsir al 'ashr
 
Makalah Qowaid Fiqihiyyah Kl.4 HTN1.Smt6.docx
Makalah Qowaid Fiqihiyyah Kl.4 HTN1.Smt6.docxMakalah Qowaid Fiqihiyyah Kl.4 HTN1.Smt6.docx
Makalah Qowaid Fiqihiyyah Kl.4 HTN1.Smt6.docx
 
Ikhlas dalam beribadah
Ikhlas dalam beribadahIkhlas dalam beribadah
Ikhlas dalam beribadah
 
Presentation hadits istiqamah
Presentation hadits istiqamahPresentation hadits istiqamah
Presentation hadits istiqamah
 
Memahami hadis tentang iman dan ibadah
Memahami hadis tentang iman dan ibadahMemahami hadis tentang iman dan ibadah
Memahami hadis tentang iman dan ibadah
 
Kaidah al yaqin la yuzalu bi
Kaidah al yaqin la yuzalu biKaidah al yaqin la yuzalu bi
Kaidah al yaqin la yuzalu bi
 

Similar to Menepis persepsi salah tentang ht

Makalah tentang aqidah
Makalah tentang aqidahMakalah tentang aqidah
Makalah tentang aqidahWarnet Raha
 
ahluas-sunnahwaljamaahrumi-111212003324-phpapp02 (1).pdf
ahluas-sunnahwaljamaahrumi-111212003324-phpapp02 (1).pdfahluas-sunnahwaljamaahrumi-111212003324-phpapp02 (1).pdf
ahluas-sunnahwaljamaahrumi-111212003324-phpapp02 (1).pdfKHAIRULMOHD7
 
TUGAS PERBAIKAN NILAI IDRUS.pptx
TUGAS PERBAIKAN NILAI IDRUS.pptxTUGAS PERBAIKAN NILAI IDRUS.pptx
TUGAS PERBAIKAN NILAI IDRUS.pptxArdiansyahSyafaat1
 
Polemik seputar shalat tasbih
Polemik seputar shalat tasbihPolemik seputar shalat tasbih
Polemik seputar shalat tasbihMuhsin Hariyanto
 
perbandingan aliran iman dan kufur
perbandingan aliran iman dan kufurperbandingan aliran iman dan kufur
perbandingan aliran iman dan kufurSyifa Syifa
 
Point point hizbiyah ubaid al jaabiry (seri lengkap 1 dan 2)
Point point hizbiyah ubaid al jaabiry (seri lengkap 1 dan 2)Point point hizbiyah ubaid al jaabiry (seri lengkap 1 dan 2)
Point point hizbiyah ubaid al jaabiry (seri lengkap 1 dan 2)UD. Berkah Jaya Komputer
 
Hadits arbain nawawiah
Hadits arbain nawawiahHadits arbain nawawiah
Hadits arbain nawawiahIdrus Abidin
 
Bantahan atas dalih pro miss world (i) inikan negara demokratis, harus salin...
Bantahan atas dalih pro miss world (i)  inikan negara demokratis, harus salin...Bantahan atas dalih pro miss world (i)  inikan negara demokratis, harus salin...
Bantahan atas dalih pro miss world (i) inikan negara demokratis, harus salin...Rizky Faisal
 
Hadis 40 imam an-nawawi..
Hadis 40   imam an-nawawi..Hadis 40   imam an-nawawi..
Hadis 40 imam an-nawawi..Mohd Mokri
 
Aqidah islamiyah
Aqidah islamiyahAqidah islamiyah
Aqidah islamiyahnyongkoh
 
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar haAgusSupriatna33
 
MATERI SYARIAH 11 DALIL SYARIAH YANG DZANNY rev.pdf
MATERI SYARIAH 11 DALIL SYARIAH YANG DZANNY rev.pdfMATERI SYARIAH 11 DALIL SYARIAH YANG DZANNY rev.pdf
MATERI SYARIAH 11 DALIL SYARIAH YANG DZANNY rev.pdfNurulZaman4
 
Prinsip dasar-tauhid-fiqh-dan-akidah
Prinsip dasar-tauhid-fiqh-dan-akidahPrinsip dasar-tauhid-fiqh-dan-akidah
Prinsip dasar-tauhid-fiqh-dan-akidahRatnaKusumasari1
 

Similar to Menepis persepsi salah tentang ht (20)

Makalah tentang aqidah
Makalah tentang aqidahMakalah tentang aqidah
Makalah tentang aqidah
 
ahluas-sunnahwaljamaahrumi-111212003324-phpapp02 (1).pdf
ahluas-sunnahwaljamaahrumi-111212003324-phpapp02 (1).pdfahluas-sunnahwaljamaahrumi-111212003324-phpapp02 (1).pdf
ahluas-sunnahwaljamaahrumi-111212003324-phpapp02 (1).pdf
 
Bab 1(keikhlasan)
Bab 1(keikhlasan)Bab 1(keikhlasan)
Bab 1(keikhlasan)
 
"139 Faedah Hadith"
"139 Faedah Hadith""139 Faedah Hadith"
"139 Faedah Hadith"
 
TUGAS PERBAIKAN NILAI IDRUS.pptx
TUGAS PERBAIKAN NILAI IDRUS.pptxTUGAS PERBAIKAN NILAI IDRUS.pptx
TUGAS PERBAIKAN NILAI IDRUS.pptx
 
Polemik seputar shalat tasbih
Polemik seputar shalat tasbihPolemik seputar shalat tasbih
Polemik seputar shalat tasbih
 
Himpunan 50 hadits_pilihan
Himpunan 50 hadits_pilihanHimpunan 50 hadits_pilihan
Himpunan 50 hadits_pilihan
 
perbandingan aliran iman dan kufur
perbandingan aliran iman dan kufurperbandingan aliran iman dan kufur
perbandingan aliran iman dan kufur
 
Point point hizbiyah ubaid al jaabiry (seri lengkap 1 dan 2)
Point point hizbiyah ubaid al jaabiry (seri lengkap 1 dan 2)Point point hizbiyah ubaid al jaabiry (seri lengkap 1 dan 2)
Point point hizbiyah ubaid al jaabiry (seri lengkap 1 dan 2)
 
Hadits arbain nawawiah
Hadits arbain nawawiahHadits arbain nawawiah
Hadits arbain nawawiah
 
Bantahan atas dalih pro miss world (i) inikan negara demokratis, harus salin...
Bantahan atas dalih pro miss world (i)  inikan negara demokratis, harus salin...Bantahan atas dalih pro miss world (i)  inikan negara demokratis, harus salin...
Bantahan atas dalih pro miss world (i) inikan negara demokratis, harus salin...
 
Arba'un nawawi
Arba'un nawawiArba'un nawawi
Arba'un nawawi
 
Hadis 40 imam an-nawawi..
Hadis 40   imam an-nawawi..Hadis 40   imam an-nawawi..
Hadis 40 imam an-nawawi..
 
Hadis 40
Hadis 40Hadis 40
Hadis 40
 
Hadis 40 imam an-nawawi..
Hadis 40   imam an-nawawi..Hadis 40   imam an-nawawi..
Hadis 40 imam an-nawawi..
 
Hadis 40_Imam Nawawi
Hadis 40_Imam NawawiHadis 40_Imam Nawawi
Hadis 40_Imam Nawawi
 
Aqidah islamiyah
Aqidah islamiyahAqidah islamiyah
Aqidah islamiyah
 
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
 
MATERI SYARIAH 11 DALIL SYARIAH YANG DZANNY rev.pdf
MATERI SYARIAH 11 DALIL SYARIAH YANG DZANNY rev.pdfMATERI SYARIAH 11 DALIL SYARIAH YANG DZANNY rev.pdf
MATERI SYARIAH 11 DALIL SYARIAH YANG DZANNY rev.pdf
 
Prinsip dasar-tauhid-fiqh-dan-akidah
Prinsip dasar-tauhid-fiqh-dan-akidahPrinsip dasar-tauhid-fiqh-dan-akidah
Prinsip dasar-tauhid-fiqh-dan-akidah
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 

Menepis persepsi salah tentang ht

  • 1.
  • 2. Hizb mengartikan Iman berbeda dengan pengertian para ‘ulama pada umumnya. Iman menurut Hizb: التصديق الجازم المطابق للواقع عن دليل “Pembenaran yang bersifat pasti yang sesuai dengan fakta berdasarkan suatu bukti” Iman menurut ‘ulama pada umumnya: التصديق بالقلب والاقرار باللسان والعمل بالجوارح “Pembenaran dengan hati, pernyataan dengan lisan, dan perbuatan dengan anggota tubuh.”
  • 3. Pengertian Iman oleh Hizb adalah pengertian Iman sesungguhnya secara bahasa dan realita, sedangkan pengertian Iman oleh ‘Ulama pada umumnya adalah Iman yang kaitannya dengan perbuatan seorang hamba. Ungkapan al-qaul bi-l-lisaan dan al-’amal bi-l-jawaarih semata-mata menandakan kesempurnaan Iman, bukan iman itu sendiri. Hal ini karena keimanan yang benar akan meniscayakan ‘amal.
  • 4. Contoh dalil bahwa iman adalah amalan batin: قال الله تعالى: وَإِ ذ قَالَ إِب رَاهِي م رَ ب أَرِنِ كَ يفَ تُ يِي ال مَ وتَى قَالَ أَوَلَ ت ؤمِ ن قَالَ بَ لَى ] وَلَكِ ن لِيَط مَئِ ن قَ لبِ ]البقرة/ 260 قال الله تعالى: يَا أَيُّ هَا ال ذِينَ آَمَن وا آَمِن وا بِا للِّ وَرَ سولِهِ وَال كِتَابِ ال ذِي ن زلَ عَلَى رَ سولِهِ وَال كِتَابِ ال ذِي أَن زَلَ مِ ن قَ ب ل وَمَ ن يَ ك ف ر بِا للِّ وَمَلََئِكَتِهِ وَ كت بِهِ و ر سلِهِ وَال يَ ومِ ا لَْخِرِ ] فَ قَ د ضَ ل ضَلََلًا بَعِيدًا ]النساء/ 136 قال الله تعالى: يَا أَيُّ هَا ال ر سو ل لَا يَ زن كَ ال ذِ ينَ ي سَارِع ونَ فِ ال ك فرِ مِنَ ا ل ذِينَ قَال وا ] آَمَن ا بِأَف وَاهِهِ م وَلَ ت ؤمِ ن ق ل وب ه م وَمِنَ ال ذِينَ هَا دوا ... ]المائدة/ 41 ] قال الله تعالى: وَأَ ما مَ ن آَمَنَ وَعَمِلَ صَالًِِا فَ لَه جَزَاء ا لِ سنَ ]الكهف/ 88 قال ) جبريل ( فأخبرن عن الإيمان قال ، ) النب ( : أن تؤمن بالله وملَئكته وكتبه ورسله واليوم الْخر وتؤمن بالقدر خيره وشره ]رواه مسلم[
  • 5. Contoh dalil iman dengan konsekwensinya berupa amalan zhahir: قال الله تعالى: لَا تََِ د قَ ومًا ي ؤمِن ونَ بِا للِّ وَال يَ ومِ ا لَْخِرِ ي وَادُّونَ مَ ن حَا د ا للّ وَرَ سولَه وَلَ و كَان وا آَبَاءَ ه م أَ و أَب نَاءَ ه م أَ و إِ خوَانَ ه م أَ و عَشِيرَتَ ه م أ ولَئِكَ كَتَبَ فِ ] ق ل وبِِِ م ا لإِيمَانَ وَأَي دَ ه م بِ رو ح مِ نه ]المجادل / 22 قال النب صلى الله عليه وسلم: لا يزن الزان حين يزن وهو مؤمن ولا يشرب الخمر حين يشربِا وهو مؤمن ولا يسرق السارق حين يسرق وهو مؤمن ]رواه البخاري[ قال النب صلى الله عليه وسلم: من كان يؤمن بالله واليوم الْخر فلَ يؤذ جاره ومن كان يؤمن بالله واليوم الْخر فليكرم ضيفه ومن كان يؤمن بالله واليوم الْخر فليقل خيرا أو ليصمت ]رواه البخاري[
  • 6. قال البخاري : واليقين هو العلم الِاصل للقلب بعد النظر والاستدلال ، فيوجب قوة التصديق حتى ينفي الريب ويوجب طمأنين القلب بالإيمان وسكونه وارتياحه به ، وقد جعله ابن مسعود الإيمان كله . وكذا قال الشعب - أيضا . Imam Al-Bukhoriy: “keyakinan adalah ilmu yang sampai di hati setelah pengkajian dan pembuktian, maka ia meniscayakan kuatnya pembenaran sampai pada taraf menafikan keraguan dan meniscayakan ketentraman, ketenangan, dan kelegaan hati dengan keimanan tersebut. Ibnu Mas’ud menganggap keyakinan adalah keimanan itu sendiri. Demikian pula dikatakan oleh Imam Asy-Sya’biy” [Ibn Rojab, Fathu-l-Baariy, jilid I hal. 13]
  • 7. واتفق أهل السن من المحدثين والفقهاء والمتكلمين على أن المؤمن الذى يَكم بأنه من أهل القبل ولا يخلد فى النار لا يكون الا من اعتقد بقلبه دين الاسلَم اعتقادا جازما خاليا من الشكوك ونطق بالشهادتين . "Ahli Sunnah dari kalangan ahli hadits, para fuqaha, dan ahli kalam, telah sepakat bahwa seseorang mukmin yang dihukumi sebagai ahli kiblat (muslim) dan tidak kekal di dalam neraka, hanyalah siapa-siapa yang meyakini dienu-l-Islaam di dalamnya hatinya secara pasti tanpa keraguan sedikitpun, dan ia mengucapkan dua kalimat syahadat.” [An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, jilid I hal. 149]
  • 8. واعلم أن مذهب أهل الِق أنه لا يكفر أحد من أهل القبل بذنب ولا يكفر أهل الاهواء والبدع وأن من جحد ما يعلم من دين الاسلَم ضرورة حكم بردته وكفره . “Ketahuilah, bahwa madzhab ‘ulama yang benar adalah bahwa seorang ahlul kiblat tidak dihukumi kafir hanya dikarenakan suatu dosa tertentu, dan tidak pula dihukumi kafir para pengikut hawa nasfsu dan bid’ah.” [An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, jilid I hal. 150]
  • 9. Hizbut Tahrir menolak penggunaan Hadits Ahad dalam masalah Akidah, maka karenanya Hizb dianggap mengingkari Siksa Kubur dan pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir, Kemunculan Imam Mahdi dan Dajjal, Turunnya Nabi Isa as, Syafa’at Rasulullah saw, dll., karena semuanya itu landasannya adalah hadits-hadits Ahad. Karena itulah Hizbut Tahrir sama dengan Mu’tazilah
  • 10. Hizbut Tahrir tidak menggunakan Hadits Ahad sebagai landasan akidah, karena ia bersifat zhanniy (dugaan) tidak qath’iy (pasti). Sementara memunculkan kayakinan tidak bisa kecuali hanya dengan dalil yang bersifat qath’iy, yaitu Al-Qur’an dan Hadits Mutawatir. Adapun terhadap Hadits Ahad yang shahih, jika terkait syari’at wajib diamalkan, dan jika terkait keyakinan cukup dibenarkan. Hal ini tidak sebagaimana Mu’tazilah yang menolak hadits Ahad dalam hal akidah secara mutlak.
  • 11. Apakah hadits ahad yang Shahih berfaedah ‘ilm (keyakinan) atau zhann (dugaan)  perbedaan ulama sejak dulu: 1. Hadits ahad berfaedah ‘ilm (keyakinan) a. Secara mutlak  imam ibn hazm azh-dzahiri b. Jika ada qorinah  imam al-amidi c. Jika telah disepakati umat untuk diterima (shahih Bukhari dan shahih Muslim)  imam ibnu shalah 2. Hadits ahad berfaedah zhann (dugaan) tidak berfaedah ‘ilm (keyakinan)  imam an-nawawi dan jumhur ulama
  • 12. An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 1/131: فالذى عليه جماهير المسلمين من الصحاب والتابعين فمن بعدهم من المحدثين والفقهاء وأصحاب الاصول أن خبر الواحد الثق حج من حجج الش رع يلزم العمل بِا ويفيد الظن ولا يفيد العلم . “dan yang merupakan pendapat mayoritas kaum muslim dari kalangan sahabat, tabi’ien dan siapa-siapa setelah mereka dari kalangan ulama hadits, ulama fiqh, dan ulama ushul, bahwa khabar ahad yang terpercaya (sahih) merupakan hujjah di antara hujjah-hujjah syara’ yang wajib diamalkan, dan bahwa dia berfaedah zhann (dugaan) tidak berfaedah ‘ilm (keyakinan).”
  • 13. وذهب بعض المحدثين إلى أن الْحاد التى فى صحيح البخارى أو صحيح مسلم تفيد العلم دون غيرها من الْحاد وقد قدمنا هذا القول وابطاله فى الفصول وهذه الأقاويلكلها سوى قول الجمهور باطل ... “Sebagian ‘ulama hadits berpendapat bahwa hadits ahad di dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim berfaeah ‘ilm (yakin), tidak hadits ahad selainnya. Dan kami telah menjelaskan pendapat ini beserta bantahan terhadapnya di banyak fashal. Semua pendapat-pendapat ini selain pendapat jumhur adalah batil (salah) …
  • 14. ... وأما من قال يوجب العلم فهو مكابر للحس وكيف يَصل العلم واحتمال الغلط والوهم والكذب وغير ذلك متطرق إليه . والله أعلم . … Adapun orang yang berpendapat bahwa hadits ahad meniscayakan ‘ilm maka dia telah berpaling dari kenyataan. Bagaimana bisa hadits ahad menghasilkan ‘ilm sementara kemungkinan adanya penyimpangan, kealpaan, pemalsuan dan yang lainnya ada padanya. Wallahu ‘alam.” [An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, jilid I hal. 132]
  • 15. Bahwa khabar ahad tidak berfaedah ilmu = pendapat jumhur ‘ulama  bukan klaim Imam An-Nawawi فصل هل يوجب خبر الواحد العدل العلم مع العمل أو العمل دون العلم قال أبو محمد قال أبو سليمان والِسين عن أبي علي الكرابيسي والِارث بن أسد المحاسب وغيرهم أن خبر الواحد العدل عن مثله إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم يوجب العلم والعمل معا ، وبِذا نقول ، وقد ذكر هذا القول أحمد بن إسحاق المعروف بابن خويز منداد عن مالك بن أنس . وقال الِنفيون والشافعيون وجمهور المالكيين وجميع المعتزل والخوارج إن خبر الواحد لا يوجب العلم ، ومعن هذا عند جميعهم أنه قد يمكن أن يكون كذبا أو موهوما فيه واتفقوا كلهم ف هذا ، وسوى بعضهم بين المسند والمرسل . ... )لينظر الإحكام ف أصول الأحكام لابن حزم - ) دار الِديث - القاهرة - ج 1 / ص 131
  • 16. Bersifat Pasti) dan At-Tashdiiqu-l-Jaazim (Pembenaran yang Bersifat Pasti) Misalnya anda membeli beras dari sebuah toko seberat 3 kilogram dan penjual menimbang beras tersebut di hadapan mata kepala anda langsung. Jika di perjalanan pulang anda ditanya berapa berat beras yang anda bawa? Tentunya anda akan langsung menjawab 3 kilogram! Tapi jika ditanya lebih lanjut: beranikah anda bersumpah bahwa beras tersebut benar-benar 3 kilogram, tidak lebih dan tidak kurang walau hanya 1 miligram pun? Tentu anda tidak akan berani, karena timbangan penjual beras tadi berpeluang salah, bisa karena takaran timbangannya dikurangi, rusak, penjual yang lalai, atau yang lainnya. Pembenaran anda terhadap 3 kilogram di sini baru pembenaran saja yang tidak bersifat pasti. Kecuali jika kemudian anda membuktikan berat beras tersebut dengan timbangan-timbangan lainnya hingga jumlah timbangan yang memustahilkan terjadi kesalahan bahwa berat beras tersebut benar-benar 3 kilogram persis, tidak kuarang dan tidak lebih. Maka pembenaran anda atas 3 kilogram yang terakhir inilah pembenaran yang bersifat pasti dan anda akan berani
  • 17. Hizb dianggap telah mengkafirkan umat islam serta para pemimpin mereka, lantaran Hizb menyebut negeri-negeri kaum muslim yang ada saat ini dengan sebutan Daaru-l-Kufr (negara kufur), karena tidak menerapkan sistem islam, yakni Khilafah Islamiyyah. Serta menyebut kematian kaum muslimin saat ini dengan mati dalam keadaan jahiliyah, di mana kondisi jahiliyyah identik dengan kesyirikan dan kekufuran.
  • 18. Dalam pandangan Hizb, negeri-negeri kaum muslim saat ini adalah daaru-l-kufr (negara kufur) karena tidak berhukum dengan hukum Allah swt. Hal ini sesuai dengan pandangan jumhur ‘ulama, bahwa negara yang tidak memberlakukan hukum Islam bukanlah daaru-l-islaam (negara islam), melainkan daaru-l-kufr.
  • 19. قال الجمهور دار الإسلَم هي التي نزلها المسلمون وجرت عليها أحكام الإسلَم . وما ل تَر عليه أحكام الإسلَم ل يكن دار إسلَم وإن لاصقها . فهذه الطائف قريب إلى مك جدا ول تصر دار إسلَم بفتح مك . “Jumhur ‘ulama berkata: daaru-l-islaam adalah negara yang dihuni oleh kaum muslim dan berlaku di dalamnya hukum-hukum Islam. Setiap yang tidak berlaku di dalamnya hukum-hukum Islam, bukanlah daaru-l-islaam meski ia berdekatan dengannya. Dan ini negeri Thaif, sangat dekat dengan Mekah, tapi tidak secara otomatis menjadi daaru-l-islaam dengan peristiwa Fathu Makkah.” (Ibn Qoyyim Al-Jauziyyah, Ahkaamu Ahli-dz-Dzimmah, 2/728)
  • 20. Akan tetapi, penyebutan terhadap suatu negeri dengan sebutan daaru-l-kufr, tidak berarti menganggap semua penghuninya kafir. Istilah daaru-l-kufr hanya menandakan bahwa negeri tersebut tidak berhukum dengan hukum-hukum Islam. Demikian sebaliknya, sebutan daaru-l-islaam tidak berarti menganggap semua penghuninya muslim, karena daaru-l-islam pada faktanya juga dihuni oleh non-muslim, baik berstatus sebagai kafir dzimmiy maupun kafir musta-min. Adapun penguasa yang tidak menerapkan hukum islam, Hizb memandang: jika perbuatannya disertai keyakinan maka dia kafir, jika tidak disertai keyakinan maka dia brdosa (zhaalim/faasiq).
  • 21. وقد أمر الله السلطان أن يَكم بما أنزل الله على رسول الله، وجعل مَن حكم بغير ما أنزل الله كافر اً إن اعتقد به واعتقد بعدم صلَحي ما أنزل على رسوله، وجعله عاصي اً إن حكم به ول يعتقده . “Allah swt telah memerintahkan penguasa untuk berhukum dengan apa yang Allah swt turunkan atas Rasulullah saw, dan menjadikan siapa-siapa yang berhukum dengan selain apa yang diturunkan Allah swt sebagai kafir jika menyakininya, dan meyakini tidak adanya kemaslahatan pada apa yang diturunkan atas Rasul-Nya, serta menjadikannya bermaksiat jika berhukum dengannya (selain hukum Allah swt) tanpa meyakininya.” [Syaikh Taqyuddin An-Nabhaaniy, Muqaddimatu-d-Dustuur, hlm 6]
  • 22. وقال عكرم ومن ل يَكم بما أنزل الله جاحد اً به فقد كفر ومن أقر به ول يَكم به فهو ظال فاسق وهذا قول ابن عباس أيض اً . “Berkata ‘Ikrimah ra: siapa-siapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah swt karena keingkaran terhadapnya maka dia benar-benar telah kafir, dan siapa-siapa masih mengakuinya tapi tidak mau berhukum dengannya maka dia zhalim lagi fasiq. Ini juga perkataan Ibn ‘Abbas ra.” [Tafsiir Al-Khaazin, 2/289]
  • 23. والمراد بالميت الجاهلي وهي بكسر الميم حال الموت كموت أهل الجاهلي على ضلَل وليس له امام مطاع لأنهم كانوا لا يعرفون ذلك وليس المراد أنه يموت كافرا بل يموت عاصيا “Yang dimaksud dengan kematian jahiliyah [dengan mim dibaca kasroh] adalah keadaan kematiannya seperti kematian masyarakat jahiliyyah di atas kesesatan dan tidak memiliki seorang pemimpin yang ditaati, karena mereka belum mengenal hal tersebut. Bukan dimaksudkan mati dalam keadaan kafir, melainkan mati dalam keadaan bermaksiat.” [Ibn Hajar, Fathu-l-baariy, 13/7]
  • 24. ومن مات وليس ف عنقه بيع فقد مات ميت جاهلي ، ووجه الاستدلال بِذا الِديث هو أن الرسول أوجب على كل مسلم أن تكون ف عنقه بيع لخليف ول يوجب أن يبايعكل مسلم الخليف “… Aspek argumentatif dari hadits ini adalah bahwa Rasulullah saw mewajibkan atas setiap muslim untuk mengadakan di lehernya bai’at untuk seorang khalifah, dan tidak mewajibkan agar setiap muslim membai’at khalifah.” [Taqyuddiin An-Nabhaaniy, Muqaddimatu-d- Dustuur, 100]
  • 25. Hizb dianggap menafikan Qadar, sehingga tidak ada bedanya dengan mu’tazilah Hizb menyalahkan pemahaman Ahlus Sunnah dalam bab Qadha dan Qadar dan menyamakannya dengan Jabriyyah
  • 26. Firoq Konsep al-iraadah & khalqu-l-af’aal Konsep tawalludu-l-af’aal Qadariyah Manusia punya kebebasan berkehendak dan menciptakan perbuatannya sendiri Manusia yang menciptakan tawalludu-l- af’aal Jabariyah Manusia terikat dengan kehendak Allah swt dan perbuatannya ciptaan Allah Allah yang menciptakan tawalludu-l- af’aal Ahlu Sunnah (Asy’ariyya h) Manusia memiliki kasb ikhtiyari tapi terikat dengan kehendak Allah dan perbuatannya ciptaan Allah Allah yang menciptakan tawalludu-l- af’aal Perbuatan yang bersifat pilihan terjadi Tawalludu-l-af’aal
  • 27. Hizb mengimani Qadar yang berarti ketetapan Allah atas benda-benda dan ‘ilmu-Nya yang tertulis di Lauhi-l-Mahfuuzh: ) إذا ذ كِرَ القَدَ ر فأ مسِ كوا ( أي إذا ذ كر علم الله وتقديره للأشياء فلَ تخوضوا ف ذلك ، لأن كون تقدير الأشياء من الله يعني أنه كتبها ف اللوح المحفوظ وهذا يعني أنه علمها ، وكون الله عالم اً بِا هو من صفات الله التي يجب الإيمان بِا (Hadits Nabi): “Jika dituturkan (tentang) Qadar maka diamlah” yakni jika disebut ilmu Allah dan ketetapannya atas benda-benda maka jangan larut dalam membicarakannya, karena ketetapan atas benda-benda oleh Allah yaitu bahwa Dia telah menulisnya di Lauhu-l- Mahfuuzh, ini berarti Dia mengetahuinya. Dan kemahatahuan Allah terhadapnya adalah diantara sifat-sifat Allah yang wajib diimani. [Taqyuddin An-Nabhaaniy, Asy-Syakhshiyyatu-l-Islaamiyyah, 1/78] Tidak sebagaimana disangkakan bahwa Hizb sama dengan Mu’tazilah, karena mu’tazilah mengingkari Qadar secara mutlak.
  • 28. yang beranggapan bahwa Al-Asy’ariyyah termasuk Jabariyyah dalam bab ini bukan hanya Syaikh Taqyuddin. Berikut berkata Imam Al-Aiji (data original): Kelompok ke-Enam, Al-Jabriyyah … Al-Jabr (paksaan) adalah menisbatkan perbuatan hamba kepada Allah swt. Al-Jabriyyah ada yang pertengahan, yaitu menetapkan adanya usaha pada diri hamba, seperti kelompok Asy’ariyyah. Dan ada yang murni, yang tidak menetapkan itu tadi, seperti kelompok Jahmiyyah, mereka adalah pengikut Jahm bin Shafwaan. … [al-Iji, Al-Mawaaqif, 3/712]
  • 29. Juga Imam Al-Jurjaniy (data original): Kata Al-Jabriyyah berasal dari kata Al-Jabr yaitu menisbatkan perbuatan hamba kepada Allah swt. Dan Al-Jabriyyah ada dua: Pertengahan, yaitu menetapkan adanya usaha pada diri hamba dalam melakukan perbuatan, seperti kelompok Asy’ariyyah. Dan Murni (pure), yang tidak menetapkan itu tadi, seperti kelompok Jahmiyyah. [Al-Jurjaniy, Al- Ta’riifaat, hlm 101]
  • 30. Hizb dianggap membolehkan laki-laki dan wanita yang bukan suami-isteri dan bukan mahramnya untuk saling berciuman.
  • 31. Anggapan tersebut tidak benar dan bertentangan dengan apa yang diadopsi oleh Hizb. Hizb mengatakan: فقبل الرجل لامرأة أجنبي يريدها ، فقبل المرأة لرجل أجنب تريدها هي قبل محرم “Ciuman seorang laki-laki terhadap wanita asing yang diinginkannya, atau sebaliknya, adalah ciuman yang diharamkan” [Taqyuddin An-Nabhaniy, An-Nizhaamu-l- Ijtimaa’iy fi-l-islaam, 55]
  • 32. Hizb dianggap membolehkan laki-laki dan wanita yang bukan suami-isteri dan bukan mahramnya untuk berjabat tangan, sehingga siapa pun boleh menjabat tangan siapa saja dari kalangan wanita yang bukan mahramnya.
  • 33. Hizb memang mengadopsi pendapat yang menganggap berjabat tangan antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram adalah mubah (boleh), tapi dengan syarat: tidak disertai syahwat dan aman dari fitnah.
  • 34. Kebolehan ini berdasarkan hadits: عَ ن أ م عَطِي أَ ن رَ سولَ ا للِّ صَل ى ا للّ عَلَ يهِ وَسَل مَ أَخَذَ عَلَى الن سَاءِ فِيمَا أَخَذَ أَ ن لَا يَ ن حنَ فَ قَالَتِ ا مرَأَة يَا رَ سولَ ا للِّ إِ ن ا مرَأَة أَ سعَدَت ني أَفَلََ أ سعِ دهَا فَ قَبَضَ ت يَدَهَا وَقَ بَضَ رَ سو ل ا للِّ صَل ى ا للّ عَلَ يهِ وَسَل مَ يَدَه ف لَ م ي بَايِ عهَا . Dari Ummu ‘Athiyyah, bahwa Rasulullah saw mengambil bai’at atas kaum wanita untuk tidak melakukan niyaahah (meratapi mayat), berkata seorang wanita: wahai Rasulullah, sesungguhnya ada seorang wanita dulu menyertaiku ber-niyahah, tidakkah aku boleh membalasnya, maka ia menarik tangannya, Rasulullah pun juga menarik tangannya dan beliau tidak jadi membai’atnya. [HR. Ahmad – Sahih]
  • 35. Memperkuat: عن هند بنت عتب قالت : يا نب الله ، بايعني . فنظر إلى يدها فقال : لا أبايعك حتى تغيري كفيك كأنهما كفا سَب ع . Dari Hindun binti ‘Utbah berkata: wahai Rasulullah saw, bai’atlah aku. Rasulullah saw melihat ke arah tangan Hindun, kemudian bersabda: “aku tidak mau membai’atmu sebelum kamu merubah kedua telapak tanganmu (dengan pacar), kedua telapak tangan itu seperti kedua telapak tangan binatang buas (seperti tangan laki-laki)”. [HR. Abu Dawud – Hasan] Wajhu-l-istidlaal: jika bai’at terhadap wanita cukup dengan isyarat atau ucapan, maka tidak perlu Nabi saw memerintahkan Hindun berpacar.
  • 36. كان يصافح النساء ف بيع الرضوان ... قيل هذا مخصوص به لعصمته فلَ يجوز لغيره مصافح اجنبي لعدم أمن الفتن . “Adalah (Rasulullah saw) beliau menjabat tangan wanita pada saat bai’at ridhwan … ada yang mengatakan ini dikhususkan bagi Rasulullah saw saja karena kema’shumannya maka tidak boleh bagi selain beliau untuk menjabat tangan wanita asing dikarenakan tidak ada jaminan aman dari fitnah.” [Al-Haafizh Al-Manawi, At-Taisiir bi-syarhi- l-jaami’ish-shaghiir, 2/538] Di situ Al-Haafizh Al-Manawi menuliskan apa adanya bahwa Nabi saw benar-benar bejabat tangan dengan wanita saat bai’at, hanya saja jika itu merupakan kekhususan bagi Beliau maka harus ada qariinah (indikasi) yang menunjukkan hal tersebut.
  • 37. ) جمع الجوامع أو الجامع الكبير للسيوطي - )ج 1 / ص 16177 لأن يطعن فى رأس أحدكم مخيط من حديد خير له من أن يمس امرأة لا تُل له )الطبرانى عن معقل بن يسار( 4( : رجاله / 20 ، رقم 487 ( . قال الهيثمى ) 326 / أخرجه الطبرانى ) 212 رجال الصحيح .
  • 38. ) سنن النسائي الكبرى - )ج 6 / ص 473 أبو هريرة عن النب صلى الله عليه و سلم : إن الله تبارك وتعالى كتب على بن آدم حظه من الزنا أدرك ذلك لا محال فزنا اليدين البطش وزنا اللسان النطق والنفس تمن وتشتهي والفرج يصدق ذلك ويكذبه
  • 39. لكن .» إن لا أصافح النساء « وتُرم مصافح المرأة لقوله صل ى الله عليه وسلم الجمهور غير الشافعي أجازوا مصافح العجوز التي لا تشتهى ومس يدها لانعدام خوف الفتن ، قال الِنابل : كره أحمد مصافح النساء، وشدد أيض اً حتى لمحرم، وجوزه لوالد، وأخذ يد عجوز شوهاء. وحرم الشافعي المس والنظر للمرأة مطلقاً، ولو كانت المرأة عجوز اً. تَوز المصافح بحائل يمنع المس المباشر. “Haram hukumnya menjabat tangan wanita berdasarkan sabda Nabi saw: “sesungguhnya aku tidak menjabat tangan wanita”, akan tetapi mayoritas ‘ulama selain syafi’iyyah membolehkan berjabat tangan dan menyentuh tangan wanita tua yang tidak menimbulkan syahwat, karena tidak ditakutkan akan timbul fitnah. Berkata ‘ulama hanabilah: Imam Ahmad bin Hambal memakruhkan berjabat tangan dengan wanita, dan sangat memakruhkannya meski terhadap mahram, namun membolehkannya bagi orang tua, dan membolehkan pula menyentuh tangan wanita tua yang buruk rupa. Ulama syafi’iyyah mengharamkan menyentuh dan melihat wanita secara mutlak, meskipun wanita yang sudah tua, berjabat tangan boleh dengan menggunakan pelapis yang mencegah dari bersentuhan secara langsung.” [Wahbah Zuhaili, Al-fiqhu-l-islaamiy wa adillatuhu, 4/206]
  • 40. Hizb dianggap memberontak terhadap penguasa yang sah, padahal hal tersebut tidak dibenarkan dalam Islam
  • 41. Pemberontakan yang dilarang dalam Islam adalah pemberontakan terhadap penguasa kaum muslim atau khalifah yang berhukum dengan syari’at Islam. Adapun terhadap pengauasa kaum muslim yang mencampakkan syari’at Islam di tengah-tengah perjalanan kekuasaannya maka harus diperangi. Dan terhadap penguasa negara sekular yang tidak berhukum dengan syari’at Islam sejak awal kekuasaannya maka harus berlepas diri darinya, disertai perjuangan untuk mengembalikan kehidupan islami.
  • 42. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: خيار أئمتكم الذين تُبونهم ويَبونكم ويصلون عليكم وتصلون عليهم وشرار أئمتكم الذين تبغضونهم يبغضونكم وتلعنونهم ويلعنونكم ، قيل يا رسول الله أفلَ ننابذهم بالسيف؟ فقال: لا ما أقاموا فيكم الصلَة وإذا رأيتم من ولاتكم شيئا تكرهونه فاكرهوا عمله ولا تنزعوا يدا من طاع ]رواه مسلم[ Lafazh aimmatikum (imam-imam kalian) di situ menunjukkan para khalifah, karena merekalah pemimpin kaum muslim (yang dimaksud “kalian” oleh Nabi saw di hadits itu adalah kaum muslim). Sedangkan para pemimpin selain negara Khilafah tidak bisa disebut atau diklaim sebagai pemimpin kaum muslim. Alasan “selama mereka masih mendirikan shalat” menunjukkan bahwa sistem yang dimaksud Rasulullah saw adalah sistem Islam, karena mengharuskan pemimpinnya muslim ditandai dengan “mendirikan shalat”.
  • 43. ينكر تعالى على من خرج عن حكم الله المحكم المشتمل على كل خير، الناهي عن كل شر وعدل إلى ما سواه من الْراء والأهواء والاصطلَحات، التي وضعها الرجال بلَ مستند من شريع الله ... ومن فعل ذلك منهم فهو كافر يجب قتاله حتى يرجع إلى حكم الله ورسوله، فلَ يَكم بسواه ف قليل ولاكثير “Allah mengingkari siapa-siapa (penguasa) yang tidak menerapkan hukum Allah swt yang jelas, konprehensif meliputi segala kebaikan dan mencegah dari segala keburukan, serta berpaling kepada selainnya yang berupa pendapat, hawa nafsu, dan istilah-istilah yang ditetapkan oleh manusia tanpa bersandar kepada syari'at Allah ... siapa-siapa dari mereka melakukan hal tersebut maka ia telah kafir wajib diperangi hingga kembali menerapkah hukum Allah dan Rasul-Nya, maka tidak boleh berhukum kepada selain hukum Allah, baik sedikit maupun banyak” [Ibnu Katsir, Tafsiru-l-Qur-aani-l-’Azhiim, 3/131]
  • 44. وأما من عطل منهم شرع الله ول يَكم به وحكم بغيره ؛ فهؤلاء خارجون عن طاع المسلمين فلَ طاع لهم على الناس ؛ لأنهم ضيعوا مقاصد الإمام التي من أجلها ن صبوا واستحقوا السمع والطاع وعدم الخروج “... Sedangkan siapa-siapa dari mereka (penguasa) yang memberhentikan penerapan syari'at Allah swt, tidak berhukum dengannya dan berhukum dengan selainnya, maka mereka itu keluar dari (tidak layak) mendapat ketaatan kaum muslim, maka tidak ada kewajiban bagi kaum muslimin menaati mereka, karena mereka telah menghilangkan tujuan dari pada imamah (menerapkan syari'at Allah), dimana untuk itulah mereka diangkat serta diberikan ketaatan dan kepatuhan, dan tidak boleh memberontak (terhadap mereka).” [Al-Atsariy, ‘Aqiidatu-s- Salafi-sh-Shaalih Ahli-s-Sunnah wa-l-Jamaa’ah, 132]
  • 45. Jika kaum muslim tidak lagi memiliki pemimpin (khalifah), maka solusinya berlepas diri dari pemimpin-pemimpin yang menyeru pada kesesatan, selain tentunya mendakwahkan islam semampunya. عن حذيف بن اليمان يقول كان الناس يسألون رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الخير وكنت أسأله عن الشر مخاف أن يدركني فقلت يا رسول الله إنا كنا ف جاهلي وشر فجاءنا الله بِذا الخير فهل بعد هذا الخير من شر قال نعم قلت وهل بعد ذلك الشر من خير قال نعم وفيه دخن قلت وما دخنه قال قوم يهدون بغير هديي تعرف منهم وتنكر قلت فهل بعد ذلك الخير من شر قال نعم دعاة على أبواب جهنم من أجابِم إليها قذفوه فيها قلت يا رسول الله صفهم لنا قال هم من جلدتنا ويتكلمون بألسنتنا قلت فما تأمرن إن أدركني ذلك قال تلزم جماع المسلمين وإمامهم قلت فإن ل يكن لهم جماع ولا إمام قال فاعتزل تلك الفرقكلها ولو أن تعض بأصل شجرة حتى يدركك الموت وأنت على ذلك .
  • 46. saw tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena khawatir akan menimpaku, maka aku katakan: wahai Rasulullah saw, kami dahulu berada dalam masa jahiliyyah dan keburukan, kemudian Allah swt datangkan kebaikan ini (Islam), lalu apakah setelah kebaikan ini ada keburukan? beliau berkata: “Ya”. aku berkata: dan apakah setelah keburukan tesebut ada kebaikan lagi? beliau berkata: “Ya, dan di masa itu ada asap (bertanda polusi)”. aku bertanya: apa asapnya? beliau menjawab: “kaum yang memberi petunjuk dengan selain petunjukku, kamu mengenali di antara mereka dan mengingkarinya”. aku bertanya: apakah setelah kebaikan itu ada keburukan? beliau menjawab: “Ya, para pendakwah di depan pintu-pintu neraka jahannam, siapa yang memenuhi seruan mereka maka mereka akan melemparkannya kedalamnya (Jahannam)”. aku bertanya: gambarkanlah (tentang mereka) kepada kami wahai Rasulullah saw. Beliau berkata: “mereka adalah dari kalangan kita, berkata-kata dengan bahasa kita pula”. aku bertanya: lalu apa yang engkau perintahkan kepadaku jika aku ada di masa itu? beliau bersabda: “Berpegang teguhlah terhadap jama'ah kaum muslimin dan imam mereka (khalifah)”. aku berkata: bagaimana jika mereka tidak lagi memiliki jama'ah dan imam? beliau berkata: “Maka jauhilah kelompok-kelompok (yang menyeru kepada kesesatan) tersebut seluruhnya, sekalipun kamu harus menggigit akar pohon hingga kematian menjumpaimu sedangkan kamu dalam
  • 47. Hizb dianggap tidak mewajibkan jihad sebelum berdiri Khilafah Hizb dianggap tidak akan bisa menegakkan khilafah tanpa menggunakan jihad
  • 48. Hizb berpendapat bahwa jihad baik yang bersifat offensive maupun ketika musuh datang menyerang adalah wajib. Disebutkan di dalam kitab Asy- Syakhshiyyatu-l-Islaamiyyah jilid II sebagai berikut: والجهاد فرض كفاي ابتداء ، وفرض عين إن هجم العدو على من هاجمهم ، وفرضكفاي على غيرهم . “Jihad (hukumnya) fardhu kifayah jika bersifat offensive, dan fardhu ‘ain atas mereka yang diserang musuh dan fardhu kifayah atas selain mereka yang diserang musuh.” [Taqyuddin An-Nabhaaniy, Asy-Syakhshiyyatu-l- Islamiyyah, 2/151]
  • 49. Kewajiban berjihad berlaku terus hingga hari kiamat tiba. Dalam kitab Muqaddimatu-d-Dustur, Syaikh Taqyuddin mengutip hadits berikut: قال النب صلى الله عليه وسلم: ... والجهاد ما ض منذ بعثن الله إلى أن يقاتل آخر أمتى الدجال لا يبطله جور جائر ولا عدل عادل ... Rasulullah saw bersabda: “… (kewajiban) jihad berlaku sejak Allah swt mengutusku sampai umatku yang terakhir memerangi Dajjal, kezhaliman dan keadilan seseorang (peguasa) tidak bisa menggugurkannya, ...” [HR. Abu Dawud dan Al-Baihaqi]
  • 50. Akan tetapi dalam penerapannya, baik menurut ketentuan syara’ maupun secara faktual, jihad yang bersifat offensive tidak bisa dilakukan tanpa keberadaan khalifah. Jihad yang saat ini bisa dilakukan baru jihad yang berisfat diffesive, yaitu ketika musuh datang menyerang negeri-negeri kaum muslim. Sedangkan perkara Hizb tidak mendirikan khilafah dengan jihad, itu dikarenakan jihad bukanlah metode yang dicontohkan Nabi saw untuk mendirikan suatu negara. Metode yang beliau contohkan adalah thalabu-n-nushrah, bukan jihad.