SlideShare a Scribd company logo
Assalamualikum Wr. Wb
Kelompok 3
Putri Permatasari S
Lisa Marlina
Siti Aisah
Roni Susanto
Safrudin Harahap
Mahmudi . R
Eriyanti Julyana
SEDIAAN SEMI SOLID
Sediaan farmasi semisolidamerupakan produk topikal
yaitu untuk diaplikasikan padakulit atau membran
mukosauntuk memberikan efek lokal dan kadang-
kadang sistemik.
Jenis-jenis sediaan semi solid
SALEP
KRIM/CREAM PASTA
GEL
SALEP MATA
Keuntungan dan kekurangan
sediaan semi solid
Bentuk sediaan semi solid memiliki konsistensi dan wujud antara
solid dan liquid.
Bentuk sediaan semi solid jikadibandingkan dengan bentuk sediaan
solid dan liquid, dalam pemakaian topical. “memiliki keunggulan
dalam hal adhesivitassediaan sehinggamemberi waktu tinggal yang
relativelebih sama”. Selain itu fungsi perlindungan terhadap kulit
lebih Nampak padasediaan semi solid
Kelebihannya
Praktis, mudah dibawa, mudah dipakai
Dan mudah padapengabsorbsinya
Kekurangan sediaan semi solid
berdasarkan basis :
1. Kekurangan basis
hidrokarbon
 Sifatnyayang berminyak
dapat meninggalkan noda
padapakaian sertasulit
tercuci dan sulit dibersihkan
padapermukaan kulit.
2. Kekurangan basis
absorpsi
 Kurang tepat biladipakai
sebagai pendukung bahan-
bahan antibiotic dan bahan-
bahan kurang stabil dengan
adanyaair mempuyai sifat
hidrofil atau dapat mengikat
air.
Pengertian sediaan krim/cream
FarmakopeIndonesiaEdisi IV 
krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu
atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan
dasar yang sesuai. FormulariumNasional
krim adalah sediaan setengah padat, berupaemulsi kental
mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk
pemakaian luar.
Keuntungan dan kekurangan
sediaan krim
Kelebihan sediaan krim, yaitu:
1.Mudah menyebar rata
2.Praktis
3.Mudah dibersihkan atau dicuci
4.Carakerjaberlangsung padajaringan setempat
5.Tidak lengket terutamatipem/a
6.Memberikan rasadingin (cold cream) berupatipea/m
7.Digunakan sebagai kosmetik
8.Bahan untuk pemakaian topikal jumlah yang
diabsorpsi tidak cukup beracun.
Kekurangan sediaan krim, yaitu:
1.Susah dalam pembuatannya karena
pembuatan krim harus dalam keadaan
panas.
2.Gampang pecah disebabkan dalam
pembuatan formula tidapas.
3.Mudah kering dan mudah rusak
khususnya tipe a/m karena terganggu sistem
campuran terutama disebabkan oleh
perubahan suhu dan perubahan komposisi
disebabkan penambahan salah satu fase
secara berlebihan.
Penggolongan sediaan krim
Krim terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asam-
asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air yang dapat dicuci
dengan air dan lebih ditujukan untuk pemakaian kosmetikadan estetika.
Adaduatipekrim, yaitu:
Tipea/m, yaitu air
terdispersi dalam
minyak
Tipem/a, yaitu minyak
terdispersi dalam air
Cara pembuatan sediaan krim
Kemudian larutan berair secaraperlahan-lahan ditambahkan kedalam
campuran lemak yang cair dan diaduk secarakonstan, temperatur
dipertahankan selama5-10 menit untuk mencegah kristalisasi dari
lilin/lemak.
komponen yang larut dalam air dipanaskan padasuhu yang
samadengan komponen lemak.
Selanjutnyacampuran perlahan-lahan didinginkan dengan
pengadukan yang terus-menerussampai campuran mengental.
Pembuatan sediaan krim meliputi prosespeleburan dan
prosesemulsifikasi.
Formula dasar sediaan krim
Faseminyak, yaitu bahan obat
yang larut dalam minyak,
bersifat asam.
Faseair, yaitu bahan obat yang
larut dalam air, bersifat basa.
CONTOH FORMULA
Metodepertamayaitu bahan-bahan yang
larut dalam minyak (faseminyak) dilebur
bersamadi penangasair padasuhu 70
OC sampai semuabahan lebur, dan
bahan-bahan yang larut dalam air (fase
air) dilarutkan terlebih dahulu dengan air
panasjugapadasuhu 70 OC sampai
semuabahan larut, kemudian baru
dicampurkan, digeruskuat sampai
terbentuk massakrim.
metodekedua, semuabahan ,
baik faseminyak maupun
faseair dicampurkan untuk
dilebur di ataspenangasair
sampai lebur, baru
kemudiaan digerussampai
terbentuk massakrim.
KOMPOSISI FORMULA KRIM:
Pengertian Pasta
Berdasarkan FI IV : Pasta merupakan sediaan
semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan
obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal
Fornas : Pasta adalah sediaan berupa massa lembek
yang dimaksudkan untuk pemakaian luar, digunakan
sebagai antiseptikum atau pelindung kulit.
Contoh Pasta yang sering digunakan : Pasta gigi,
pastazink oksidadan lain-lain.
Penggolongan Pasta
Adaduakelompok utama
pasta(FI IV)
Kelompok pastayang
dibuat dari gel fasetunggal
mengandung air.  
Kelompok pasta
berlemak. 
Penggolongan Pasta(IMO)
Ada3 Macam Pasta
PastaBerlemak,
PastaKering,
PastaPendingin
Keuntungan dan kerugian
sediaan pasta
Keuntungan Sediaan Pasta
Mengikat cairan sekret (eksudat)
Tidak mempunyai dayapenetrasi gatal dan
terbuka, sehinggamengurangi rasagatal
lokal.
Lebih melekat padakulit sehingga
kontaknyadengan jaringan lebih lama.
Konsentrasi lebih kental dari salep
Dayaadsorpsi sediaan pastalebih besar
dan kurang berlemak dibandingkan dengan
sediaan salep.
Kerugian Sediaan Pasta
Karenasifat pastayang kaku
dan tidak dapat ditembus, pasta
padaumumnyatidak sesuai
untuk pemakaian padabagian
tubuh yang berbulu
Dapat mengeringkan kulit dan
merusak lapisan kulit epidermis
Dapat menyebabkan iritasi
kulit.
Formula dasar pasta
Formula Umum :
1. Zat Aktif
Zat aktif yang sering
digunakan misalnya
zink okside, sulfur dan
zat aktif lain yang
tentunyadapat dibuat
dalam bentuk
semisolid.
2. Basis Pasta
(Dispensing for
Pharm)
1. BasisHidrokarbon
Eks: Vaselin untuk pasta
zinc, Parafin cair untuk
pastaalluminium
BasisAbsorpsi
                Eks: Lanolin
Basisair – misibel
BasisLarut air 
Cara pembuatan sediaan pasta
1. Pencampuran
Komponen dari pastadicampur bersama-samadengan segalacara
sampai yang ratatercapai
2. Peleburan
Semuaatau beberapakomponen dari pastadicampurkan dengan
meleburkannyasecarabersamaan, kemudian didinginkan dengan
pengadukan yang konstan sampai mengental komponen-komponen
yang tidak dicairkan biasanyadtambahkan padacampuran yang
sedang mengental setelah didinginkan dan kemudian diaduk.
Pengertian sediaan gel
Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang
dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul
organik yang  besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. gel
kadang – kadang disebut jeli. (FI IV, hal 7)
Gel adalah sediaan bermassalembek, berupasuspensi
yang dibuat dari zarah kecil senyawaan organik atau
makromolekul senyawa  organik, masing-masing terbungkus
dan saling terserap oleh cairan (Formularium Nasional,
hal 315)
Keuntungan dan kerugian
sediaan gel
Keuntungan sediaan gel :
Untuk hidrogel : efek pendinginan
pada kulit saat digunakan; penampilan
sediaan yang jernih dan elegan; pada
pemakaian di kulit setelah kering
meninggalkan film tembus pandang,
elastis, daya lekat tinggi yang tidak
menyumbat pori sehingga pernapasan
pori tidak terganggu; mudah dicuci
dengan air; pelepasan obatnya baik;
kemampuan penyebarannya pada kulit
baik.
Kerugian Sediaan Gel
Untuk hidrogel : harusmenggunakan
zat aktif yang larut di dalam air
sehinggadiperlukan penggunaan
peningkat kelarutan seperti surfaktan
agar gel tetap jernih padaberbagai
perubahan temperatur, tetapi gel
tersebut sangat mudah dicuci atau
hilang ketikaberkeringat, kandungan
surfaktan yang tinggi dapat
menyebabkan iritasi dan hargalebih
mahal
Cara pembuatan sediaan gel
R/ Gelatin 20
Aqua 40
Gliserin 25
Zinci Oxyd 15
Pembuatannya
Kedalam botol bermulut lebar
dimasukkan gelatin dan air dan
didiamkan sebentar agar gelatin
mengembang . Kemudian
diapanaskan diatastangasair sampai
gelatin larut
Dalam lumpang Zinci Oxydum
digerusdengan gliserin dan setelah
ratadimasukkan kedalam botol
yang berisi gelatin tadi, aduk sampai
ratadan dingin.
PENGGOLONGAN GEL
BERDASARKAN SIFAT FASA KOLOID :
A. Gel anorganik contoh : bentonit magma
B. Gel organik, pembentuk gel berupapolimer
BERDASARKAN JENIS PELARUT
 BERDASARKAN JENIS:
 Hidrogel (adalah aqueousgel (pelarutnyaair) yang mengandung polimer tidak
 larut air) Contoh : bentonit magma, gelatin.
 Organogel (mengandung pelarut bukan air/pelarut organik) Contoh : plastibasedan dispersi
logam stearat dalam minyak.
 Xerogel (gel padat dengan konsentrasi pelarut yang rendah) diperoleh dengan
 evaporasi pelarut sehinggahanyatertinggal kerangkagel.Contoh : gelatin kering,tragakan
ribbonsdan acaciatears, dan sellulosakering dan polystyrene.
 Emulgel adalah kombinasi gel dan emulsi dalam satu sediaan di manaemulsi
(baik itu w/o atau o/w) digunakan sebagai pembawauntuk menghantarkan
obat-obat hidrofobik yang tidak dapat dihantarkan oleh gel saja.
BERDASARKAN JENIS FASE TERDISPERSI
 Gel fasetunggal, terdiri dari makromolekul organik yang tersebar
serbasamadalam suatu cairan sedemikian hinggatidak terlihat
adanyaikatan antaramolekul makro yang terdispersi dan cairan.Gel
fasetunggal dapat dibuat dari makromolekul sintetik (misal
karbomer) atau dari gom alam (misal tragakan). Molekul organik
larut dalam fasakontinu.
 Gel sistem duafasa, terbentuk jikamasagel terdiri dari jaringan
partikel kecil yang terpisah. Dalam sistem ini, jikaukuran partikel
dari faseterdispersi relatif besar, masagel kadang-kadang dinyatakan
sebagai magma. Partikel anorganik tidak larut, hampir secara
keseluruhan terdispersi padafasakontinu.
FORMULA BAKU
FORMULA umum/standar:
 Zat aktif
 Basisgel
 Zat tambahan
FORMULASI UMUM GEL
 Zat aktif
 Basisgel
 Peningkat penetrasi
 Peningkat konsistensi
 Pengawet
 Pendapar
 Antioksidan
 Pengompleks
Formula gel yang paling sederhana
 Air
 thickened agent berupa go m alam (tragakan, guar, xanthan), bahan
semisintetik ( MC, CMC, HEC), sintetik (polimer karbomer-karbovinil)
ataupun clay (silikat,hectorite).
 zat aktif dan
 zat tambahan lainnya.
PERHITUNGAN GEL
Jumlah zat aktif selalu ditimbang dalam jumlah
5% berlebih untuk mencegah kemungkinan
berkurangnyakadar dalam sediaan akibat proses
pembuatan ataupun dalam penyimpanannya.
Basisgel ditimbang 20-25% berlebih .
SIFAT DAN KARAKTERISTIK GEL
 SWELLING
 SINERESIS
 STRUKTUR
 EFEK SUHU
 EFEK ELEKTROLIT
 ELASTISITASDAN RIGIDITAS
 RHEOLOGI
SWELLING
 Gel dapat mengembang dengan mengabsorbsi cairan
sehinggaterjadi peningkatan volume. Hal ini dapat
dianggap sebagai faseawal disolusinya.Pelarut akan
mempenetrasi matriksgel sehinggainteraksi gel-gel
digantikan oleh interaksi gel-pelarut
SINERESIS
 Selamadidiamkan sistem gel dapat kontraksi.
Mekanismeterjadinyakontraksi berhubungan dengan
relaksasi dari tekanan elastisyang timbul selama
pembentukan gel. Ketikatekanan ini hilang, ruang
intersititial bagi pelarut akan berkurang sehinggacairan
pelarut pun akan keluar dan menuju kepermukaan gel,
peristiwainilah yang disebut sineresis.
STRUKTUR
 Rantai panjang suatu pembentuk gel akan diperpanjang dalam pelarut yang baik
seperti yang terjadi padagel aqueousdi manaterjadi ikatan hidrogenantaraair
dan gugushidroksil padagelling agent.
 Garam akan menarik bagian air dari suatu bagian hidrasi polimer sehingga
terbentuk lebih banyak ikatan molekuler sekunder yang mengakibatkan
pembekuan dan pengendapan.
 Penambahan kation di- atau trivalent seperti penambahan Cu padalarutan.
 CMC Naatau CapadaNa-alginat akan membentuk gel.
EFEK ELEKTROLIT
 Konsentrasi elektrolit yang sangat tinggi akan berpengaruh
padagel hidrofilik dimanakoloid digaramkan (melarut).
 Gel yang tidak terlalu hidrofilik dengan konsentrasi.
elektrolit kecil akan meningkatkan rigiditasgel dan
mengurangi waktu untuk menyusun diri sesudah pemberian
tekanan geser.
 Gel Na-alginat akan segeramengerasdengan adanya
sejumlah konsentrasi ion kalsium yang disebabkan karena
terjadinyapengendapan parsial dari alginat sebagai kalsium
alginat yang tidak larut.
ELASTISITAS DAN RIGIDITAS
 Sifat ini merupakan karakteristik dari gel gelatin agar
dan nitroselulosa, selamatransformasi dari bentuk sol
menjadi gel terjadi peningkatan elastisitasdengan
peningkatan konsentrasi pembentuk gel.
 Bentuk struktur gel resisten terhadap perubahan atau
deformasi dan mempunyai aliran viskoelastik. Struktur
gel dapat bermacam-macam tergantung dari komponen
pembentuk gel.
RHEOLOGI
 Larutan pembentuk gel (gelling agent) dan dispersi padatan yang
terflokulasi memberikan sifat aliran pseudoplastisyang khas, dan
menunjukkan aliran non – Newton (menggunakan alat brookfield) yang
dikarakterisasi oleh penurunan viskositasdan peningkatan laju aliran.
 Tiksotropi merupakan pembentukan reversibel gel-sol tanpaadanya
perubahan volumeataupun suhu dalam waktu yang cukup lama, hal ini
merupakan sifat alir non Newtonian.
 Sifat alir gel umumnyaadalah pseudoplastisdimanaviskositasakan
menurun ketikalaju pengadukan ditingkatkan.
 Gel tidak memiliki sifat alir yang bebasseperti bahan
yang lebih padat.
 Gel akan kembali mengalir ketikapengadukan
ditingkatkan hinggavolumeyield value.
 Pengaruh suhu terhadap struktur gel tergantung pada
sifat kimiawi polimer dan mekanismeinteraksinya
dengan medium.
 Banyak pembentuk Pengaruh BM terhadap karakteristik
gel: Polimer yang sangat panjang akan semakin mudah
terjerat atau kusut dan menghasilkan viskositasyang
lebih tinggi.
Pengertian sediaan salep
 Salep : sediaan semi padat yang terdiri dari komponen basis
yang dapat berupabasislarut air (polietilenglikol/PEG), atau
basisberlemak, seperti minyak mineral, petrolatum
menurut FI Edisi III
 Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan
dan digunakan sebagai obat luar
 Bahan obat haruslarut atau terdispersi homogeny kedalam
dasar salep yang cocok.
Keuntungan dan kerugian
sediaan salep
KEUNTUNGAN :
 Yaitu salep yang kuat
menarik air, biasanyadasar
salep tipeo/w (oil in water)
atau seperti dasar
hydrophobic tetapi
konsistensinyalebih lembek,
kemungkinan jugatipew/o
(water n oil) antaralain
campuran sterol dan
petrolatum.
KERUGIAN :
 Yaitu salep-salep dengan
bahan dasar berlemak,
misalnya: campuran dari
lemak-lemak, minyak
lemak,malam yang tak
tercuci dengan air.
Aturan umum sediaan salep
 Dalam membuat sediaan salep memiliki beberapaaturan mengenai bahan pembuatnya,
beberapaaturan salep yang harusdiketahui yaitu:
1. Zat yang dilarutkan dalam dasar salep dilarutkan bilaperlu dengan pemanasan rendah.
Padaumumnyakelarutan obat yang ditambahkan dalam salep lebih besar dalam minyak
lemak daripadadalam vaselin misalnyakamfora, mentol, fenolum, timolum dan
guayakolum dilarutkan dengan caradigerusdalam mortir dengan minyak lemak.
2. 2. Zat yang mudah larut dalam air dan stabil, serta dasar salep mampu
mendukung/menyerap air tersebut, dilarutkan dulu dalam air yang tersedia, setelah itu
ditambahkan bagian dasar salep yang lain.
3. Zat yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih dulu diserbuk dan diayak dengan
derajat ayak
4. Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka campuran tersebut harus diaduk
sampai dinginan 100.
Cara Pembuatan salep
Pemilihan dasar salep yang tepat
 Faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
 1. Laju penglepasan obat yang diinginkan
 2. keinginan peningkatan absorbsi obat oleh dasar salep
 3. kelayakan dasar salep dalam melindungi kelembapan
kulit
 4. kestabilan obat dalam basisnya
 5. pengaruh obat terhadap viskositassalep .
Macam-macam basis salep
 1. Basishidrokarbon (bersifat lemak)
 Memberikan efek emolien, dapat melekat dikulit dalam
waktu yang lama.
sukar dicuci
Dapat mengurangi penguapan kelembapan padakulit
mudah menyebar saat digunakan di kulit, lunak
Contoh Formula
Formulaumum
Standar formulaumum
salep:
R/ zat aktif
Basis
Zat tambahan
Formulamenurut buku-buku
standar
1.Ilmu Meracik Obat
(IMO),2000
Dasar salep hidrokarbon
Vaselin putih
Vaselin kuning
Paraffin cair
Paraffin padat,dll
Contoh :
 Petrolatum USP, adalah campuran hidrokarbon setengah padat
diperoleh dari minyak bumi, warnakuning, melebur antarasuhu 38
dan 60 derajat C.
 Dapat digunakan tunggal atau kombinasi dengan zat lain
 petrolatum putih,USP, berasal dari vaselin kuning yg dihilangkan
warnanyasalep kuning (yellow ointment)
 Tiap 100 g yellow ointment mengandung 5 gram lilin kuning
(berasal dari sarang tawon (apismelifera) dan 95 g petrolatum
 salep putih (whiteointment) Mengandung 5% lilin putih (lilin
lebah murni yg diputihkan) dan 95% petrolatum putih
 parafin Merupakan campuran hidrokarbon padat yg dimurnikan
yg diperoleh dari minyak bumi, tidak berwarna, dapat membuat
dasar salep berlemak menjadi kerasatau kaku
 2. basisserap
 Berperan sebagai emolien meski dayapenutupan terhadap kulit tidak seperti pada
basisberlemak
 Basisini tidak mudah hilang dengan pencucian dengan air
 Basissalep ini dapat digunakan untuk mencampurkan larutan berair dan berlemak
 Contoh:
1) petrolatum hidrofilik
 Berasal dari kolesterol, alkohol stearat, lilin putih, dan petrolatum putih
 Mempunyai kemampuan mengabsorbsi air dengan membentuk emulsi air dalam
minyak
2) Lanolin anhidrida
Mengandung tidak lebih dari 0,25% air
Tidak larut dalam air, tapi dapat bercampur dengan air,
pencampurannyadengan air menghasilkan emulsi air dalam
minyak
3)Lanolin
Bahan semipadat yg berasal dari bulu domba(Ovis aries),
merupakan emulsi air dalam minyak, dengan kandungan air
antara25-30%
 3. Basisyang dapat dicuci dengan air
Adalah emulsi minyak dalam air (krim), vanishing krim
Dapat digunakan padalukayang basah, dengan sistem emulsi
minyak dalam air mempunyai kemampuan menyerap cairan
yang dikeluarkan oleh luka
Jikadigunakan dapat membentuk lapisan tipissemipermeabel
(setelah air menguap padatempat yang digunakan), tapi kalau
emulsi air dalam minyak dari sediaan semipadat akan
membentuk lapisan hidrofobik padakulit.
 Contoh: salep hidrofilik, yg mengandung Na lauril
sulfat sebagai bahan pengemulsi, dengan alkohol
stearat dan petrolatum putih sebagai fase
lemaknya, propilenglikol dan air sebagai fase air
 Sebagai pengawet digunakan metil dan propil
paraben
Pembuatan salep
 1. metode pencampuran
 Caranya semua komponen salep dicampur bersama
sampai sediaan homogen
 Alat yang digunakan dapat berupa lumpang alu dari
porselen
 a) pencampuran bahan padat
Biasanya digunakan spatula logam tahan karat, atau
bisa juga digunakan spatula dari karet yang keras
Bahan obat atau bahan tambahan lain yang berupa
serbuk digerus terlebih dahulu, kemudian
ditambahkan basisnya dan diaduk sampai homogen
2. Metodekedua: peleburan
 Semuaatau beberapakomponen dari salep dicampurkan
dengan melebur bersamadan didinginkan dengan
pengadukan yang konstan sampai mengental.
Komponen yang tidak dicairkan biasanyaditambahkan
padacampuran yang sedang mengental setelah
didinginkan dan diaduk
 Bahn-bahan yang mudah menguap ditambahkan
terakhir, bilatemperatur sudah turun
Pengawetan salep
 Contoh bahan pengawet:
 Hidroksibenzoat, fenol, asam benzoat, asam sorbat,
garam amonium kuartener
Jikaperlu dapat jugaditambahkan antioksidan, BHA,
BHT
Yang perlu diperhatikan dalam formulasi
sediaan topikal
1. Karakteristik fisikokimiabahan aktif yang meliputi:
- kelarutan
- koefisien partisi zat aktif, perbandingan kelarutan
obat dalam lipid dibandingkan kelarutannyadalam air ,
untuk sediaan topikal, bahan-bahan dalam sediaan
harusdapat berpenetrasi kedalam kulit, perlu
diperhatikan sifat (lipofilisitaskulit)
- titik leleh, sebaiknyakurang dari 200 derajat C,
2. Karakterisrik fisik bahan aktif
- warna, bau, rasa
- ukuran molekul (bobot molekul, < 500 Dalton), dan distribusi ukuran partikel
-densitas
-viskositas
3. Stabilitaskimia, fisika, dan mikrobiologi
4. Toksisitaszat aktif
5. databiofarmasi (disolusi, absorbsi, metabolisme, bioavailability, waktu paruh eliminasi)
6. Sifat bahan tambahan
 Perlu diperhatikan :
 1. jumlah zat aktif yang adadalam formula, semakin
banyak akan semakin banyak pulayang dapat mencapai
stratum korneum, sampai diperoleh konsentrasi jenuh
 2. Polaritasformulasi relatif terhadap stratum korneum,
yang diharapkan yaitu zat aktif dalam salep lebih mudah
larut dalam stratum korneum dibandingkan di dalam
formulanya
Pengertian sediaan salep mata
sediaan semipadat yang dapat mengandung
bahan obat tersuspensi, terlarut atau
teremulsi.
 menurut Farmako pe Indo nesia edisi IV
 Salep adalah sedaiaan setengah padat ditujukan untuk
pemakaian topical padakulit atau selaput lendir.
Basis yang digunakan pada pembuatan
salep mata:
 Dapat digunakan kombinasi hidrokarbon dengan
senyawalain seperti kolesterol, adepslanae, dan bisa
jugaditambahkan parafin cair (30%).
 jangan pakai vaselin putih
 Basisemulsi o/w kurang cocok
 perhatikan pengaruh jenisdan jumlah basisterhadap
viskositas
 Pembuatan dilakukan di ruang dengan kondisi aseptik
(perhatikan stabilitaszat aktif kalau ingin menggunakan
sterilisasi awal dengan pemanasan)
 Pengerjaan dilakukan secaraaseptik, di ruang steril
 Alat –alat yang digunakan dalam pembuatan harussteril
(misal lumpang alu)
 Perhatikan ukuran partikel
Contoh :

salep matakloramfenicol 0,92-1,08% selain basissalep
dapat ditambahkan propilenglikol

Pengemas: tube(wadah kedap maksimal kapasitas10
g), terlindung cahaya(paling lama6 bulan.

Salep matadeksametason 0,09-0,11% deksametason
dihaluskan dulu baru dicampur dengan basisnya

Penyimpanan =sda
Cara Pembuatan
sediaan salep mata
Bahan obat ditambahkan sebagai larutan steril atau serbuk
steril termikronisasi padadasar salep steril, hasil akhir
dimasukkan secaraasepti kedalam tubesteril
Bahan obat dan dasar salep disterilkan dengan carayang
cocok, sedangkan tubedisterilkan dengan autoklaf pada
suhu 115 C Sampai 116 C, selamatidak kurang dari 30
menit.
Keuntungan dan kerugian
sediaan salep mata
KEUNTUNGAN
 Dapat memberikan bioavailabilitas
lebih besar daripadasediaan larutan
dalam air yang ekuivalen.
 Onset dan waktu puncak absorbsi yang
lebih lama.
 Waktu kontak yang lebih lama
sehinggajumlah obat yang diabsobsi
lebih tinggi.
KERUGIAN
 Dapat mengganggu penglihatan,
kecuali jikadigunakan saat akan
tidur/
 Dari tempat kerjanyayaitu bekerja
padakelopak mata, kelenjar sebasea,
konjungtiva, korneadan iris.
TERIMAKASIH 

More Related Content

What's hot

Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan Larutan
Yulinda Kartika
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
Surya Amal
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Surya Amal
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
Surya Amal
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
university muhammadiyah of purwokwerto
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
andi septi
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
Dokter Tekno
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
DeLas Rac
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
Sapan Nada
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
1234ulha
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
Abulkhair Abdullah
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrikTrie Marcory
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
sisabihi
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Surya Amal
 

What's hot (20)

Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Emulsi (7)
Emulsi (7)Emulsi (7)
Emulsi (7)
 
Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan Larutan
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 

Viewers also liked

Formulation of Emulsion
Formulation of EmulsionFormulation of Emulsion
Formulation of Emulsion
সারন দাস
 
Emulsions
EmulsionsEmulsions
emulsion
emulsionemulsion
emulsion
sara27sara
 
Emulsion
EmulsionEmulsion
Emulsion
suwonoma
 
Emulsion
EmulsionEmulsion
Emulsion
Amit M Gupta
 
Emulsion stability
Emulsion stabilityEmulsion stability
Emulsion stability
Professor Abd Karim Alias
 

Viewers also liked (8)

Zoella Book Club
Zoella Book ClubZoella Book Club
Zoella Book Club
 
Improve Your Searching
Improve Your SearchingImprove Your Searching
Improve Your Searching
 
Formulation of Emulsion
Formulation of EmulsionFormulation of Emulsion
Formulation of Emulsion
 
Emulsions
EmulsionsEmulsions
Emulsions
 
emulsion
emulsionemulsion
emulsion
 
Emulsion
EmulsionEmulsion
Emulsion
 
Emulsion
EmulsionEmulsion
Emulsion
 
Emulsion stability
Emulsion stabilityEmulsion stability
Emulsion stability
 

Similar to Sediaan semi solid

Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013
Aiiu Nda Chupter II
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
Cholid Maradanger
 
Inkompatibilitas salep
Inkompatibilitas salepInkompatibilitas salep
Inkompatibilitas salep
pujihartati5
 
Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan Suspensi
Akfar ikifa
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obatRukmana Suharta
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
marwahhh
 
Kul1. basis salep
Kul1. basis salepKul1. basis salep
Kul1. basis salep
Robby Candra Purnama
 
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptxBENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
ssuserbb0b09
 
emulsi.pptx
emulsi.pptxemulsi.pptx
emulsi.pptx
Aidil284734
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
marwahhh
 
Makalah emulsi
Makalah emulsiMakalah emulsi
Makalah emulsi
Vicha Lamoki
 
PENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.ppt
PENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.pptPENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.ppt
PENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.ppt
youstiana rusita
 
Pengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar KosmetikaPengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar Kosmetika
Fikri Nisa
 
KOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdfKOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdf
IdjaMarasabessy
 
kelompok Emulsi
kelompok Emulsikelompok Emulsi
kelompok Emulsi
Nadia Salsabyla
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
YayahKodariyah
 

Similar to Sediaan semi solid (20)

Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
Inkompatibilitas salep
Inkompatibilitas salepInkompatibilitas salep
Inkompatibilitas salep
 
Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan Suspensi
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obat
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
Kul1. basis salep
Kul1. basis salepKul1. basis salep
Kul1. basis salep
 
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptxBENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
 
emulsi.pptx
emulsi.pptxemulsi.pptx
emulsi.pptx
 
Lotion Pegagan
Lotion PegaganLotion Pegagan
Lotion Pegagan
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Makalah emulsi
Makalah emulsiMakalah emulsi
Makalah emulsi
 
PENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.ppt
PENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.pptPENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.ppt
PENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.ppt
 
Pengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar KosmetikaPengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar Kosmetika
 
KOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdfKOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdf
 
SISTEM KOLOID
SISTEM KOLOIDSISTEM KOLOID
SISTEM KOLOID
 
kelompok Emulsi
kelompok Emulsikelompok Emulsi
kelompok Emulsi
 
E m u_l_s_i
E m u_l_s_iE m u_l_s_i
E m u_l_s_i
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Salep
SalepSalep
Salep
 

More from Dokter Tekno

Buku Saku Pasien
Buku Saku PasienBuku Saku Pasien
Buku Saku Pasien
Dokter Tekno
 
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Dokter Tekno
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Dokter Tekno
 
User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2
Dokter Tekno
 
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Dokter Tekno
 
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 20188. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
Dokter Tekno
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
Dokter Tekno
 
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
Dokter Tekno
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
Dokter Tekno
 
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
4. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 20184. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 2018
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
Dokter Tekno
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
Dokter Tekno
 
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
Dokter Tekno
 
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
Dokter Tekno
 
Skm 2018
Skm 2018Skm 2018
Skm 2018
Dokter Tekno
 
Skm andi
Skm andiSkm andi
Skm andi
Dokter Tekno
 
Contoh kuisioner
Contoh kuisionerContoh kuisioner
Contoh kuisioner
Dokter Tekno
 
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaKonsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Dokter Tekno
 
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Dokter Tekno
 
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimPenatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Dokter Tekno
 
Overview inacbg
Overview inacbgOverview inacbg
Overview inacbg
Dokter Tekno
 

More from Dokter Tekno (20)

Buku Saku Pasien
Buku Saku PasienBuku Saku Pasien
Buku Saku Pasien
 
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
 
User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2
 
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1
 
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 20188. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
 
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
 
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
4. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 20184. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 2018
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
 
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
 
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
 
Skm 2018
Skm 2018Skm 2018
Skm 2018
 
Skm andi
Skm andiSkm andi
Skm andi
 
Contoh kuisioner
Contoh kuisionerContoh kuisioner
Contoh kuisioner
 
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaKonsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
 
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
 
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimPenatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
 
Overview inacbg
Overview inacbgOverview inacbg
Overview inacbg
 

Recently uploaded

Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 

Recently uploaded (20)

Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 

Sediaan semi solid

  • 2. Kelompok 3 Putri Permatasari S Lisa Marlina Siti Aisah Roni Susanto Safrudin Harahap Mahmudi . R Eriyanti Julyana
  • 3. SEDIAAN SEMI SOLID Sediaan farmasi semisolidamerupakan produk topikal yaitu untuk diaplikasikan padakulit atau membran mukosauntuk memberikan efek lokal dan kadang- kadang sistemik.
  • 4. Jenis-jenis sediaan semi solid SALEP KRIM/CREAM PASTA GEL SALEP MATA
  • 5. Keuntungan dan kekurangan sediaan semi solid Bentuk sediaan semi solid memiliki konsistensi dan wujud antara solid dan liquid. Bentuk sediaan semi solid jikadibandingkan dengan bentuk sediaan solid dan liquid, dalam pemakaian topical. “memiliki keunggulan dalam hal adhesivitassediaan sehinggamemberi waktu tinggal yang relativelebih sama”. Selain itu fungsi perlindungan terhadap kulit lebih Nampak padasediaan semi solid Kelebihannya Praktis, mudah dibawa, mudah dipakai Dan mudah padapengabsorbsinya
  • 6. Kekurangan sediaan semi solid berdasarkan basis : 1. Kekurangan basis hidrokarbon  Sifatnyayang berminyak dapat meninggalkan noda padapakaian sertasulit tercuci dan sulit dibersihkan padapermukaan kulit. 2. Kekurangan basis absorpsi  Kurang tepat biladipakai sebagai pendukung bahan- bahan antibiotic dan bahan- bahan kurang stabil dengan adanyaair mempuyai sifat hidrofil atau dapat mengikat air.
  • 7. Pengertian sediaan krim/cream FarmakopeIndonesiaEdisi IV  krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. FormulariumNasional krim adalah sediaan setengah padat, berupaemulsi kental mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar.
  • 8. Keuntungan dan kekurangan sediaan krim Kelebihan sediaan krim, yaitu: 1.Mudah menyebar rata 2.Praktis 3.Mudah dibersihkan atau dicuci 4.Carakerjaberlangsung padajaringan setempat 5.Tidak lengket terutamatipem/a 6.Memberikan rasadingin (cold cream) berupatipea/m 7.Digunakan sebagai kosmetik 8.Bahan untuk pemakaian topikal jumlah yang diabsorpsi tidak cukup beracun. Kekurangan sediaan krim, yaitu: 1.Susah dalam pembuatannya karena pembuatan krim harus dalam keadaan panas. 2.Gampang pecah disebabkan dalam pembuatan formula tidapas. 3.Mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe a/m karena terganggu sistem campuran terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan komposisi disebabkan penambahan salah satu fase secara berlebihan.
  • 9. Penggolongan sediaan krim Krim terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asam- asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk pemakaian kosmetikadan estetika. Adaduatipekrim, yaitu: Tipea/m, yaitu air terdispersi dalam minyak Tipem/a, yaitu minyak terdispersi dalam air
  • 10. Cara pembuatan sediaan krim Kemudian larutan berair secaraperlahan-lahan ditambahkan kedalam campuran lemak yang cair dan diaduk secarakonstan, temperatur dipertahankan selama5-10 menit untuk mencegah kristalisasi dari lilin/lemak. komponen yang larut dalam air dipanaskan padasuhu yang samadengan komponen lemak. Selanjutnyacampuran perlahan-lahan didinginkan dengan pengadukan yang terus-menerussampai campuran mengental. Pembuatan sediaan krim meliputi prosespeleburan dan prosesemulsifikasi.
  • 11. Formula dasar sediaan krim Faseminyak, yaitu bahan obat yang larut dalam minyak, bersifat asam. Faseair, yaitu bahan obat yang larut dalam air, bersifat basa.
  • 12. CONTOH FORMULA Metodepertamayaitu bahan-bahan yang larut dalam minyak (faseminyak) dilebur bersamadi penangasair padasuhu 70 OC sampai semuabahan lebur, dan bahan-bahan yang larut dalam air (fase air) dilarutkan terlebih dahulu dengan air panasjugapadasuhu 70 OC sampai semuabahan larut, kemudian baru dicampurkan, digeruskuat sampai terbentuk massakrim. metodekedua, semuabahan , baik faseminyak maupun faseair dicampurkan untuk dilebur di ataspenangasair sampai lebur, baru kemudiaan digerussampai terbentuk massakrim. KOMPOSISI FORMULA KRIM:
  • 13. Pengertian Pasta Berdasarkan FI IV : Pasta merupakan sediaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal Fornas : Pasta adalah sediaan berupa massa lembek yang dimaksudkan untuk pemakaian luar, digunakan sebagai antiseptikum atau pelindung kulit. Contoh Pasta yang sering digunakan : Pasta gigi, pastazink oksidadan lain-lain.
  • 14. Penggolongan Pasta Adaduakelompok utama pasta(FI IV) Kelompok pastayang dibuat dari gel fasetunggal mengandung air.   Kelompok pasta berlemak.  Penggolongan Pasta(IMO) Ada3 Macam Pasta PastaBerlemak, PastaKering, PastaPendingin
  • 15. Keuntungan dan kerugian sediaan pasta Keuntungan Sediaan Pasta Mengikat cairan sekret (eksudat) Tidak mempunyai dayapenetrasi gatal dan terbuka, sehinggamengurangi rasagatal lokal. Lebih melekat padakulit sehingga kontaknyadengan jaringan lebih lama. Konsentrasi lebih kental dari salep Dayaadsorpsi sediaan pastalebih besar dan kurang berlemak dibandingkan dengan sediaan salep. Kerugian Sediaan Pasta Karenasifat pastayang kaku dan tidak dapat ditembus, pasta padaumumnyatidak sesuai untuk pemakaian padabagian tubuh yang berbulu Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis Dapat menyebabkan iritasi kulit.
  • 16. Formula dasar pasta Formula Umum : 1. Zat Aktif Zat aktif yang sering digunakan misalnya zink okside, sulfur dan zat aktif lain yang tentunyadapat dibuat dalam bentuk semisolid. 2. Basis Pasta (Dispensing for Pharm) 1. BasisHidrokarbon Eks: Vaselin untuk pasta zinc, Parafin cair untuk pastaalluminium BasisAbsorpsi                 Eks: Lanolin Basisair – misibel BasisLarut air 
  • 17. Cara pembuatan sediaan pasta 1. Pencampuran Komponen dari pastadicampur bersama-samadengan segalacara sampai yang ratatercapai 2. Peleburan Semuaatau beberapakomponen dari pastadicampurkan dengan meleburkannyasecarabersamaan, kemudian didinginkan dengan pengadukan yang konstan sampai mengental komponen-komponen yang tidak dicairkan biasanyadtambahkan padacampuran yang sedang mengental setelah didinginkan dan kemudian diaduk.
  • 18. Pengertian sediaan gel Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang  besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. gel kadang – kadang disebut jeli. (FI IV, hal 7) Gel adalah sediaan bermassalembek, berupasuspensi yang dibuat dari zarah kecil senyawaan organik atau makromolekul senyawa  organik, masing-masing terbungkus dan saling terserap oleh cairan (Formularium Nasional, hal 315)
  • 19. Keuntungan dan kerugian sediaan gel Keuntungan sediaan gel : Untuk hidrogel : efek pendinginan pada kulit saat digunakan; penampilan sediaan yang jernih dan elegan; pada pemakaian di kulit setelah kering meninggalkan film tembus pandang, elastis, daya lekat tinggi yang tidak menyumbat pori sehingga pernapasan pori tidak terganggu; mudah dicuci dengan air; pelepasan obatnya baik; kemampuan penyebarannya pada kulit baik. Kerugian Sediaan Gel Untuk hidrogel : harusmenggunakan zat aktif yang larut di dalam air sehinggadiperlukan penggunaan peningkat kelarutan seperti surfaktan agar gel tetap jernih padaberbagai perubahan temperatur, tetapi gel tersebut sangat mudah dicuci atau hilang ketikaberkeringat, kandungan surfaktan yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan hargalebih mahal
  • 20. Cara pembuatan sediaan gel R/ Gelatin 20 Aqua 40 Gliserin 25 Zinci Oxyd 15 Pembuatannya Kedalam botol bermulut lebar dimasukkan gelatin dan air dan didiamkan sebentar agar gelatin mengembang . Kemudian diapanaskan diatastangasair sampai gelatin larut Dalam lumpang Zinci Oxydum digerusdengan gliserin dan setelah ratadimasukkan kedalam botol yang berisi gelatin tadi, aduk sampai ratadan dingin.
  • 21. PENGGOLONGAN GEL BERDASARKAN SIFAT FASA KOLOID : A. Gel anorganik contoh : bentonit magma B. Gel organik, pembentuk gel berupapolimer
  • 22. BERDASARKAN JENIS PELARUT  BERDASARKAN JENIS:  Hidrogel (adalah aqueousgel (pelarutnyaair) yang mengandung polimer tidak  larut air) Contoh : bentonit magma, gelatin.  Organogel (mengandung pelarut bukan air/pelarut organik) Contoh : plastibasedan dispersi logam stearat dalam minyak.  Xerogel (gel padat dengan konsentrasi pelarut yang rendah) diperoleh dengan  evaporasi pelarut sehinggahanyatertinggal kerangkagel.Contoh : gelatin kering,tragakan ribbonsdan acaciatears, dan sellulosakering dan polystyrene.  Emulgel adalah kombinasi gel dan emulsi dalam satu sediaan di manaemulsi (baik itu w/o atau o/w) digunakan sebagai pembawauntuk menghantarkan obat-obat hidrofobik yang tidak dapat dihantarkan oleh gel saja.
  • 23. BERDASARKAN JENIS FASE TERDISPERSI  Gel fasetunggal, terdiri dari makromolekul organik yang tersebar serbasamadalam suatu cairan sedemikian hinggatidak terlihat adanyaikatan antaramolekul makro yang terdispersi dan cairan.Gel fasetunggal dapat dibuat dari makromolekul sintetik (misal karbomer) atau dari gom alam (misal tragakan). Molekul organik larut dalam fasakontinu.  Gel sistem duafasa, terbentuk jikamasagel terdiri dari jaringan partikel kecil yang terpisah. Dalam sistem ini, jikaukuran partikel dari faseterdispersi relatif besar, masagel kadang-kadang dinyatakan sebagai magma. Partikel anorganik tidak larut, hampir secara keseluruhan terdispersi padafasakontinu.
  • 24. FORMULA BAKU FORMULA umum/standar:  Zat aktif  Basisgel  Zat tambahan
  • 25. FORMULASI UMUM GEL  Zat aktif  Basisgel  Peningkat penetrasi  Peningkat konsistensi  Pengawet  Pendapar  Antioksidan  Pengompleks
  • 26. Formula gel yang paling sederhana  Air  thickened agent berupa go m alam (tragakan, guar, xanthan), bahan semisintetik ( MC, CMC, HEC), sintetik (polimer karbomer-karbovinil) ataupun clay (silikat,hectorite).  zat aktif dan  zat tambahan lainnya.
  • 27. PERHITUNGAN GEL Jumlah zat aktif selalu ditimbang dalam jumlah 5% berlebih untuk mencegah kemungkinan berkurangnyakadar dalam sediaan akibat proses pembuatan ataupun dalam penyimpanannya. Basisgel ditimbang 20-25% berlebih .
  • 28. SIFAT DAN KARAKTERISTIK GEL  SWELLING  SINERESIS  STRUKTUR  EFEK SUHU  EFEK ELEKTROLIT  ELASTISITASDAN RIGIDITAS  RHEOLOGI
  • 29. SWELLING  Gel dapat mengembang dengan mengabsorbsi cairan sehinggaterjadi peningkatan volume. Hal ini dapat dianggap sebagai faseawal disolusinya.Pelarut akan mempenetrasi matriksgel sehinggainteraksi gel-gel digantikan oleh interaksi gel-pelarut
  • 30. SINERESIS  Selamadidiamkan sistem gel dapat kontraksi. Mekanismeterjadinyakontraksi berhubungan dengan relaksasi dari tekanan elastisyang timbul selama pembentukan gel. Ketikatekanan ini hilang, ruang intersititial bagi pelarut akan berkurang sehinggacairan pelarut pun akan keluar dan menuju kepermukaan gel, peristiwainilah yang disebut sineresis.
  • 31. STRUKTUR  Rantai panjang suatu pembentuk gel akan diperpanjang dalam pelarut yang baik seperti yang terjadi padagel aqueousdi manaterjadi ikatan hidrogenantaraair dan gugushidroksil padagelling agent.  Garam akan menarik bagian air dari suatu bagian hidrasi polimer sehingga terbentuk lebih banyak ikatan molekuler sekunder yang mengakibatkan pembekuan dan pengendapan.  Penambahan kation di- atau trivalent seperti penambahan Cu padalarutan.  CMC Naatau CapadaNa-alginat akan membentuk gel.
  • 32. EFEK ELEKTROLIT  Konsentrasi elektrolit yang sangat tinggi akan berpengaruh padagel hidrofilik dimanakoloid digaramkan (melarut).  Gel yang tidak terlalu hidrofilik dengan konsentrasi. elektrolit kecil akan meningkatkan rigiditasgel dan mengurangi waktu untuk menyusun diri sesudah pemberian tekanan geser.  Gel Na-alginat akan segeramengerasdengan adanya sejumlah konsentrasi ion kalsium yang disebabkan karena terjadinyapengendapan parsial dari alginat sebagai kalsium alginat yang tidak larut.
  • 33. ELASTISITAS DAN RIGIDITAS  Sifat ini merupakan karakteristik dari gel gelatin agar dan nitroselulosa, selamatransformasi dari bentuk sol menjadi gel terjadi peningkatan elastisitasdengan peningkatan konsentrasi pembentuk gel.  Bentuk struktur gel resisten terhadap perubahan atau deformasi dan mempunyai aliran viskoelastik. Struktur gel dapat bermacam-macam tergantung dari komponen pembentuk gel.
  • 34. RHEOLOGI  Larutan pembentuk gel (gelling agent) dan dispersi padatan yang terflokulasi memberikan sifat aliran pseudoplastisyang khas, dan menunjukkan aliran non – Newton (menggunakan alat brookfield) yang dikarakterisasi oleh penurunan viskositasdan peningkatan laju aliran.  Tiksotropi merupakan pembentukan reversibel gel-sol tanpaadanya perubahan volumeataupun suhu dalam waktu yang cukup lama, hal ini merupakan sifat alir non Newtonian.  Sifat alir gel umumnyaadalah pseudoplastisdimanaviskositasakan menurun ketikalaju pengadukan ditingkatkan.
  • 35.  Gel tidak memiliki sifat alir yang bebasseperti bahan yang lebih padat.  Gel akan kembali mengalir ketikapengadukan ditingkatkan hinggavolumeyield value.  Pengaruh suhu terhadap struktur gel tergantung pada sifat kimiawi polimer dan mekanismeinteraksinya dengan medium.  Banyak pembentuk Pengaruh BM terhadap karakteristik gel: Polimer yang sangat panjang akan semakin mudah terjerat atau kusut dan menghasilkan viskositasyang lebih tinggi.
  • 36. Pengertian sediaan salep  Salep : sediaan semi padat yang terdiri dari komponen basis yang dapat berupabasislarut air (polietilenglikol/PEG), atau basisberlemak, seperti minyak mineral, petrolatum menurut FI Edisi III  Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar  Bahan obat haruslarut atau terdispersi homogeny kedalam dasar salep yang cocok.
  • 37. Keuntungan dan kerugian sediaan salep KEUNTUNGAN :  Yaitu salep yang kuat menarik air, biasanyadasar salep tipeo/w (oil in water) atau seperti dasar hydrophobic tetapi konsistensinyalebih lembek, kemungkinan jugatipew/o (water n oil) antaralain campuran sterol dan petrolatum. KERUGIAN :  Yaitu salep-salep dengan bahan dasar berlemak, misalnya: campuran dari lemak-lemak, minyak lemak,malam yang tak tercuci dengan air.
  • 38. Aturan umum sediaan salep  Dalam membuat sediaan salep memiliki beberapaaturan mengenai bahan pembuatnya, beberapaaturan salep yang harusdiketahui yaitu: 1. Zat yang dilarutkan dalam dasar salep dilarutkan bilaperlu dengan pemanasan rendah. Padaumumnyakelarutan obat yang ditambahkan dalam salep lebih besar dalam minyak lemak daripadadalam vaselin misalnyakamfora, mentol, fenolum, timolum dan guayakolum dilarutkan dengan caradigerusdalam mortir dengan minyak lemak. 2. 2. Zat yang mudah larut dalam air dan stabil, serta dasar salep mampu mendukung/menyerap air tersebut, dilarutkan dulu dalam air yang tersedia, setelah itu ditambahkan bagian dasar salep yang lain. 3. Zat yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih dulu diserbuk dan diayak dengan derajat ayak 4. Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka campuran tersebut harus diaduk sampai dinginan 100.
  • 40. Pemilihan dasar salep yang tepat  Faktor-faktor yang perlu diperhatikan:  1. Laju penglepasan obat yang diinginkan  2. keinginan peningkatan absorbsi obat oleh dasar salep  3. kelayakan dasar salep dalam melindungi kelembapan kulit  4. kestabilan obat dalam basisnya  5. pengaruh obat terhadap viskositassalep .
  • 41. Macam-macam basis salep  1. Basishidrokarbon (bersifat lemak)  Memberikan efek emolien, dapat melekat dikulit dalam waktu yang lama. sukar dicuci Dapat mengurangi penguapan kelembapan padakulit mudah menyebar saat digunakan di kulit, lunak
  • 42. Contoh Formula Formulaumum Standar formulaumum salep: R/ zat aktif Basis Zat tambahan Formulamenurut buku-buku standar 1.Ilmu Meracik Obat (IMO),2000 Dasar salep hidrokarbon Vaselin putih Vaselin kuning Paraffin cair Paraffin padat,dll
  • 43. Contoh :  Petrolatum USP, adalah campuran hidrokarbon setengah padat diperoleh dari minyak bumi, warnakuning, melebur antarasuhu 38 dan 60 derajat C.  Dapat digunakan tunggal atau kombinasi dengan zat lain  petrolatum putih,USP, berasal dari vaselin kuning yg dihilangkan warnanyasalep kuning (yellow ointment)  Tiap 100 g yellow ointment mengandung 5 gram lilin kuning (berasal dari sarang tawon (apismelifera) dan 95 g petrolatum
  • 44.  salep putih (whiteointment) Mengandung 5% lilin putih (lilin lebah murni yg diputihkan) dan 95% petrolatum putih  parafin Merupakan campuran hidrokarbon padat yg dimurnikan yg diperoleh dari minyak bumi, tidak berwarna, dapat membuat dasar salep berlemak menjadi kerasatau kaku
  • 45.  2. basisserap  Berperan sebagai emolien meski dayapenutupan terhadap kulit tidak seperti pada basisberlemak  Basisini tidak mudah hilang dengan pencucian dengan air  Basissalep ini dapat digunakan untuk mencampurkan larutan berair dan berlemak  Contoh: 1) petrolatum hidrofilik  Berasal dari kolesterol, alkohol stearat, lilin putih, dan petrolatum putih  Mempunyai kemampuan mengabsorbsi air dengan membentuk emulsi air dalam minyak
  • 46. 2) Lanolin anhidrida Mengandung tidak lebih dari 0,25% air Tidak larut dalam air, tapi dapat bercampur dengan air, pencampurannyadengan air menghasilkan emulsi air dalam minyak 3)Lanolin Bahan semipadat yg berasal dari bulu domba(Ovis aries), merupakan emulsi air dalam minyak, dengan kandungan air antara25-30%
  • 47.  3. Basisyang dapat dicuci dengan air Adalah emulsi minyak dalam air (krim), vanishing krim Dapat digunakan padalukayang basah, dengan sistem emulsi minyak dalam air mempunyai kemampuan menyerap cairan yang dikeluarkan oleh luka Jikadigunakan dapat membentuk lapisan tipissemipermeabel (setelah air menguap padatempat yang digunakan), tapi kalau emulsi air dalam minyak dari sediaan semipadat akan membentuk lapisan hidrofobik padakulit.
  • 48.  Contoh: salep hidrofilik, yg mengandung Na lauril sulfat sebagai bahan pengemulsi, dengan alkohol stearat dan petrolatum putih sebagai fase lemaknya, propilenglikol dan air sebagai fase air  Sebagai pengawet digunakan metil dan propil paraben
  • 49. Pembuatan salep  1. metode pencampuran  Caranya semua komponen salep dicampur bersama sampai sediaan homogen  Alat yang digunakan dapat berupa lumpang alu dari porselen  a) pencampuran bahan padat Biasanya digunakan spatula logam tahan karat, atau bisa juga digunakan spatula dari karet yang keras Bahan obat atau bahan tambahan lain yang berupa serbuk digerus terlebih dahulu, kemudian ditambahkan basisnya dan diaduk sampai homogen
  • 50. 2. Metodekedua: peleburan  Semuaatau beberapakomponen dari salep dicampurkan dengan melebur bersamadan didinginkan dengan pengadukan yang konstan sampai mengental. Komponen yang tidak dicairkan biasanyaditambahkan padacampuran yang sedang mengental setelah didinginkan dan diaduk  Bahn-bahan yang mudah menguap ditambahkan terakhir, bilatemperatur sudah turun
  • 51. Pengawetan salep  Contoh bahan pengawet:  Hidroksibenzoat, fenol, asam benzoat, asam sorbat, garam amonium kuartener Jikaperlu dapat jugaditambahkan antioksidan, BHA, BHT
  • 52. Yang perlu diperhatikan dalam formulasi sediaan topikal 1. Karakteristik fisikokimiabahan aktif yang meliputi: - kelarutan - koefisien partisi zat aktif, perbandingan kelarutan obat dalam lipid dibandingkan kelarutannyadalam air , untuk sediaan topikal, bahan-bahan dalam sediaan harusdapat berpenetrasi kedalam kulit, perlu diperhatikan sifat (lipofilisitaskulit) - titik leleh, sebaiknyakurang dari 200 derajat C,
  • 53. 2. Karakterisrik fisik bahan aktif - warna, bau, rasa - ukuran molekul (bobot molekul, < 500 Dalton), dan distribusi ukuran partikel -densitas -viskositas 3. Stabilitaskimia, fisika, dan mikrobiologi 4. Toksisitaszat aktif 5. databiofarmasi (disolusi, absorbsi, metabolisme, bioavailability, waktu paruh eliminasi) 6. Sifat bahan tambahan
  • 54.  Perlu diperhatikan :  1. jumlah zat aktif yang adadalam formula, semakin banyak akan semakin banyak pulayang dapat mencapai stratum korneum, sampai diperoleh konsentrasi jenuh  2. Polaritasformulasi relatif terhadap stratum korneum, yang diharapkan yaitu zat aktif dalam salep lebih mudah larut dalam stratum korneum dibandingkan di dalam formulanya
  • 55. Pengertian sediaan salep mata sediaan semipadat yang dapat mengandung bahan obat tersuspensi, terlarut atau teremulsi.
  • 56.  menurut Farmako pe Indo nesia edisi IV  Salep adalah sedaiaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topical padakulit atau selaput lendir.
  • 57. Basis yang digunakan pada pembuatan salep mata:  Dapat digunakan kombinasi hidrokarbon dengan senyawalain seperti kolesterol, adepslanae, dan bisa jugaditambahkan parafin cair (30%).  jangan pakai vaselin putih  Basisemulsi o/w kurang cocok  perhatikan pengaruh jenisdan jumlah basisterhadap viskositas
  • 58.  Pembuatan dilakukan di ruang dengan kondisi aseptik (perhatikan stabilitaszat aktif kalau ingin menggunakan sterilisasi awal dengan pemanasan)  Pengerjaan dilakukan secaraaseptik, di ruang steril  Alat –alat yang digunakan dalam pembuatan harussteril (misal lumpang alu)  Perhatikan ukuran partikel
  • 59. Contoh :  salep matakloramfenicol 0,92-1,08% selain basissalep dapat ditambahkan propilenglikol  Pengemas: tube(wadah kedap maksimal kapasitas10 g), terlindung cahaya(paling lama6 bulan.  Salep matadeksametason 0,09-0,11% deksametason dihaluskan dulu baru dicampur dengan basisnya  Penyimpanan =sda
  • 60. Cara Pembuatan sediaan salep mata Bahan obat ditambahkan sebagai larutan steril atau serbuk steril termikronisasi padadasar salep steril, hasil akhir dimasukkan secaraasepti kedalam tubesteril Bahan obat dan dasar salep disterilkan dengan carayang cocok, sedangkan tubedisterilkan dengan autoklaf pada suhu 115 C Sampai 116 C, selamatidak kurang dari 30 menit.
  • 61. Keuntungan dan kerugian sediaan salep mata KEUNTUNGAN  Dapat memberikan bioavailabilitas lebih besar daripadasediaan larutan dalam air yang ekuivalen.  Onset dan waktu puncak absorbsi yang lebih lama.  Waktu kontak yang lebih lama sehinggajumlah obat yang diabsobsi lebih tinggi. KERUGIAN  Dapat mengganggu penglihatan, kecuali jikadigunakan saat akan tidur/  Dari tempat kerjanyayaitu bekerja padakelopak mata, kelenjar sebasea, konjungtiva, korneadan iris.