SlideShare a Scribd company logo
MACAM-MACAM
SEDIAAN LARUTAN
Made by Group 4 Reguler 1
L A R U T A N
Merupakan sediaan cair yang mengandung satu
atau lebih zat kimia yang terlarut
Penggolongan larutan berdasarkan
cara pemberian :
Larutan Oral
Larutan Topikal
L A R U T A N
O R A L
Merupakan sediaan cair
yang dibuat untuk pemberian
oral, mengandung satu atau
lebih zat dengan atau tanpa
bahan pengaroma, pemanis, atau
pewarna yang larut dalam air.
Yang termasuk Larutan Oral :
Potiones Elixir
Sirup
P O T I O N E S
Posio adalah sediaan berupa cairan
yang dimaksudkan untuk diminum,
diramu dan diracik sedemikian
rupa hingga dimungkinkan untuk
diberikan dalam volume dosis
tunggal dalam jumlah yang banyak,
umumnya 50 ml.
Contoh Sediaan Obat Minum
Sirup
Sirup adalah larutan pekat gula
atau gula lain yang cocok yang di
dalamnya ditambahkan obat atau
zat wewangi; merupakan larutan
jernih berasa manis.
Contoh Sediaan Sirup
E L I X I R
Merupakan sediaan berupa larutan
yang mempunyai rasa dan bau
sedap, mengandung selain obat,
juga zat tambahan seperti gula dan
atau zat pemanis lainnya, zat
pengawet, zat warna dan zat
wewangi; digunakan sebagai obat
dalam. Sebagai pelarut utama
digunakan etanol 90% yang
dimaksudkan untuk mempertinggi
kelarutan obat.
Contoh Sediaan Elixir
L A R U T A N
T O P I K A L
Merupakan larutan yang
biasanya mengandung air
tetapi seringkali
mengandung pelarut lain,
seperti etanol dan poliol.
Yang termasuk Larutan Topikal :
Guttae
Nasalis
Collyrium
Guttae
Ophthalmic
ae
Gargarisma
Litus Oris
Guttae
Auriculares
Epithema
Inhalasi
Injeksi
EnemaDouche
C O L L Y R I U M
Merupakan sediaan berupa larutan
steril, jernih, bebas zarah asing,
isotonus, digunakan untuk
membersihkan mata.
Contoh Sediaan Collyrium
Guttae Ophthalmicae
Tetes mata merupakan larutan
steril, bebas partikel asing,
merupakan sediaan yang dibuat
dan dikemas sedemikian rupa
hingga sesuai digunakan
pada mata
Contoh Sediaan Tetes Mata
G A R G A R I S M A
(OBAT KUMUR)
Obat kumur adalah sediaan berupa larutan,
umumnya larutan pekat yang harus diencerkan
dahulu sebelum digunakan, dimaksudkan
untuk digunakan sebagai pencegahan atau
pengobatan infeksi tenggorokan
Tujuan penggunaan :
Agar obat yang terkandung di dalamnya dapat langsung
terkena selaput lendir sepanjang tenggorokan dan
tidak dimaksudkan agar obat itu menjadi pelindung
selaput lendir.
Contoh Sediaan Obat Kumur
L I T U S O R I S
Oles Bibir adalah cairan agak
kental dan pemakaiannya
secara disapukan dalam
mulut.
Contoh Sediaan Litus Oris
Guttae Auriculares
Tetes telinga adalah obat tetes yang
digunakan untuk telinga dengan
cara meneteskan obat ke dalam
telinga.
Contoh Sediaan Tetes Telinga
Guttae Nasales
Tetes hidung merupakan obat
tetes yang digunakan untuk
hidung dengan cara meneteskan
obat ke dalam rongga
hidung; dapat mengandung zat
suspensi, zat dapar dan zat
pengawet
Contoh Sediaan Tetes Hidung
I N H A L A S I
Merupakan adalah sediaan obat
atau larutan atau suspensi terdiri
atas satu atau lebih bahan obat
yang diberikan melalui saluran
napas hidung atau mulut untuk
memperoleh efek lokal atau
sistemik
1 2
3 4
5 6
Contoh Sediaan Inhalasi
I N J E K S I
Merupakan sediaan steril berupa larutan,
emulsi atau suspensi atau serbuk yang
harus dilarutkan atau disuspensikan
lebih dahulu sebelum digunakan,
yang disuntikkan dengan cara
merobek jaringan ke dalam kulit atau
melalui kulit atau selaputlendir.
Contoh Sediaan Injeksi
E N E M A
Lavement/clysma/enema adalah
cairan yang pemakaiannya melalui
anus yang digunakan untuk
membersihkan atau
menghasilkan efek terapi
setempat tau sistemik.
Contoh Sediaan Enema
D O U C H E
Merupakan larutan dalam air
yang dimasukkan dengan suatu
alat ke dalam vagina, baik untuk
pengobatan atau pembersihan.
Contoh Sediaan Douche
E P I T H E M A
Epithema atau Obat Kompres
adalah cairan yang dipakai untuk
mendatangkan rasa dingin pada
tempat tempat yang panas dan
sakit karena radang atau
berdasarkan sifat perbedaan
tekanan osmose digunakan
untuk mengeringkan luka
bernanah.
Contoh Sediaan Obat Kompres
Macam-Macam Sediaan Larutan

More Related Content

What's hot

Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Sapan Nada
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
Dokter Tekno
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
Abner D Nero
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
Trie Marcory
 
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaAnalisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Meiseti Awan
 

What's hot (20)

Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Tetes hidung
Tetes hidungTetes hidung
Tetes hidung
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
 
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaAnalisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Serbuk tabur
Serbuk taburSerbuk tabur
Serbuk tabur
 

Similar to Macam-Macam Sediaan Larutan (12)

Pengantar sediaan farmasi
Pengantar sediaan farmasiPengantar sediaan farmasi
Pengantar sediaan farmasi
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
farmasetika kel 8 copy.pptx
farmasetika kel 8 copy.pptxfarmasetika kel 8 copy.pptx
farmasetika kel 8 copy.pptx
 
SOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptxSOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptx
 
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuueeFarmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee
 
Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 1Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 1
 
Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)
Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)
Memahami dasar dasar-farmakologi_(sediaan_obat)
 
Pengertian blangkar
Pengertian blangkarPengertian blangkar
Pengertian blangkar
 
Al iksir
Al iksirAl iksir
Al iksir
 
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptxMATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
 
3._Bentuk_Obat (1).pptx
3._Bentuk_Obat (1).pptx3._Bentuk_Obat (1).pptx
3._Bentuk_Obat (1).pptx
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 

Recently uploaded

Recently uploaded (20)

Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 

Macam-Macam Sediaan Larutan

  • 2. L A R U T A N Merupakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut
  • 3. Penggolongan larutan berdasarkan cara pemberian : Larutan Oral Larutan Topikal
  • 4. L A R U T A N O R A L Merupakan sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis, atau pewarna yang larut dalam air.
  • 5. Yang termasuk Larutan Oral : Potiones Elixir Sirup
  • 6. P O T I O N E S Posio adalah sediaan berupa cairan yang dimaksudkan untuk diminum, diramu dan diracik sedemikian rupa hingga dimungkinkan untuk diberikan dalam volume dosis tunggal dalam jumlah yang banyak, umumnya 50 ml.
  • 8. Sirup Sirup adalah larutan pekat gula atau gula lain yang cocok yang di dalamnya ditambahkan obat atau zat wewangi; merupakan larutan jernih berasa manis.
  • 10. E L I X I R Merupakan sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis lainnya, zat pengawet, zat warna dan zat wewangi; digunakan sebagai obat dalam. Sebagai pelarut utama digunakan etanol 90% yang dimaksudkan untuk mempertinggi kelarutan obat.
  • 12. L A R U T A N T O P I K A L Merupakan larutan yang biasanya mengandung air tetapi seringkali mengandung pelarut lain, seperti etanol dan poliol.
  • 13. Yang termasuk Larutan Topikal : Guttae Nasalis Collyrium Guttae Ophthalmic ae Gargarisma Litus Oris Guttae Auriculares Epithema Inhalasi Injeksi EnemaDouche
  • 14. C O L L Y R I U M Merupakan sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas zarah asing, isotonus, digunakan untuk membersihkan mata.
  • 16. Guttae Ophthalmicae Tetes mata merupakan larutan steril, bebas partikel asing, merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata
  • 18. G A R G A R I S M A (OBAT KUMUR) Obat kumur adalah sediaan berupa larutan, umumnya larutan pekat yang harus diencerkan dahulu sebelum digunakan, dimaksudkan untuk digunakan sebagai pencegahan atau pengobatan infeksi tenggorokan Tujuan penggunaan : Agar obat yang terkandung di dalamnya dapat langsung terkena selaput lendir sepanjang tenggorokan dan tidak dimaksudkan agar obat itu menjadi pelindung selaput lendir.
  • 20. L I T U S O R I S Oles Bibir adalah cairan agak kental dan pemakaiannya secara disapukan dalam mulut.
  • 22. Guttae Auriculares Tetes telinga adalah obat tetes yang digunakan untuk telinga dengan cara meneteskan obat ke dalam telinga.
  • 24. Guttae Nasales Tetes hidung merupakan obat tetes yang digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan obat ke dalam rongga hidung; dapat mengandung zat suspensi, zat dapar dan zat pengawet
  • 26. I N H A L A S I Merupakan adalah sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri atas satu atau lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran napas hidung atau mulut untuk memperoleh efek lokal atau sistemik 1 2 3 4 5 6
  • 28. I N J E K S I Merupakan sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaputlendir.
  • 30. E N E M A Lavement/clysma/enema adalah cairan yang pemakaiannya melalui anus yang digunakan untuk membersihkan atau menghasilkan efek terapi setempat tau sistemik.
  • 32. D O U C H E Merupakan larutan dalam air yang dimasukkan dengan suatu alat ke dalam vagina, baik untuk pengobatan atau pembersihan.
  • 34. E P I T H E M A Epithema atau Obat Kompres adalah cairan yang dipakai untuk mendatangkan rasa dingin pada tempat tempat yang panas dan sakit karena radang atau berdasarkan sifat perbedaan tekanan osmose digunakan untuk mengeringkan luka bernanah.