Kelumpuhan saraf fasialis merupakan kelumpuhan otot-otot wajah yang dapat terjadi akibat berbagai etiologi seperti kondisi bawaan, infeksi, cedera, gangguan pembuluh darah, atau penyakit tertentu dan dapat menyebabkan deformitas kosmetik dan fungsional yang serius pada wajah. Kelainan ini dapat didiagnosis dan diobati dengan berbagai metode seperti fisioterapi, obat-obatan, atau
1. The document discusses different types of pain including acute pain, neuropathic pain, and chronic pain.
2. It defines acute pain as a normal physiological response to tissue damage, such as from surgery, trauma, or acute illness. Chronic pain persists beyond normal tissue healing time.
3. Neuropathic pain is initiated or caused by primary lesions or dysfunction in the nervous system and can involve both peripheral and central nervous system pathways.
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulitpeternugraha
Kortikosteroid topikal memiliki mekanisme kerja yang kompleks melalui jalur genomik dan nongenomik. Pemilihan kortikosteroid dan penggunaannya harus mempertimbangkan faktor penyakit, pasien, dan obat. Kortikosteroid topikal dapat mengobati berbagai penyakit kulit dengan respons yang bervariasi, namun harus digunakan dengan tepat dosis dan lama pengobatan untuk mencapai efek maksimal dan menghind
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi hidung serta penjelasan mengenai epistaksis (mimisan). Hidung terdiri atas hidung luar dan cavitas nasi yang dibagi menjadi bagian kanan dan kiri oleh septum nasi. Epistaksis adalah gejala berupa perdarahan dari hidung yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di dalam hidung, dengan insidensi sekitar 60% populasi dunia yang pernah mengalaminya. Penyebab epist
Kelumpuhan saraf fasialis merupakan kelumpuhan otot-otot wajah yang dapat terjadi akibat berbagai etiologi seperti kondisi bawaan, infeksi, cedera, gangguan pembuluh darah, atau penyakit tertentu dan dapat menyebabkan deformitas kosmetik dan fungsional yang serius pada wajah. Kelainan ini dapat didiagnosis dan diobati dengan berbagai metode seperti fisioterapi, obat-obatan, atau
1. The document discusses different types of pain including acute pain, neuropathic pain, and chronic pain.
2. It defines acute pain as a normal physiological response to tissue damage, such as from surgery, trauma, or acute illness. Chronic pain persists beyond normal tissue healing time.
3. Neuropathic pain is initiated or caused by primary lesions or dysfunction in the nervous system and can involve both peripheral and central nervous system pathways.
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulitpeternugraha
Kortikosteroid topikal memiliki mekanisme kerja yang kompleks melalui jalur genomik dan nongenomik. Pemilihan kortikosteroid dan penggunaannya harus mempertimbangkan faktor penyakit, pasien, dan obat. Kortikosteroid topikal dapat mengobati berbagai penyakit kulit dengan respons yang bervariasi, namun harus digunakan dengan tepat dosis dan lama pengobatan untuk mencapai efek maksimal dan menghind
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi hidung serta penjelasan mengenai epistaksis (mimisan). Hidung terdiri atas hidung luar dan cavitas nasi yang dibagi menjadi bagian kanan dan kiri oleh septum nasi. Epistaksis adalah gejala berupa perdarahan dari hidung yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di dalam hidung, dengan insidensi sekitar 60% populasi dunia yang pernah mengalaminya. Penyebab epist
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi sistem pendengaran dan keseimbangan pada telinga. Sistem pendengaran terdiri atas telinga luar, tengah, dan dalam, dimana gelombang bunyi ditransmisikan melalui membran timpani, tulang pendengaran, dan koklea untuk mengaktifkan sel-sel rambut dan saraf auditorius. Sistem keseimbangan mendeteksi gerakan kepala melalui kanal semicirkularis dan otolit. Informasi dikirim ke p
Dokumen tersebut membahas tentang trauma maksilofasial yang meliputi definisi, etiologi, klasifikasi, lokasi, jenis fraktur, gejala klinis, dan diagnosis radiologis. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan trauma yang dapat mengenai tulang dan jaringan wajah serta klasifikasi fraktur berdasarkan lokasi dan jenisnya.
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri atau jamur. Gejala utamanya nyeri telinga dan keluarnya cairan. Penatalaksanaannya meliputi antiseptik, antibiotik topikal atau oral, tergantung berat ringannya. Komplikasinya dapat berupa perikondritis, selulitis, atau otitis eksterna berat.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis leukosit beserta penjelasan mengenai hitungan dan penyebab peningkatan atau penurunan jumlah masing-masing jenis leukosit."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang definisi nyeri, klasifikasi nyeri berdasarkan patofisiologi, dan prinsip-prinsip dasar dalam pengelolaan nyeri seperti penilaian nyeri, pemilihan obat analgetik sesuai dengan tingkat keparahan nyeri, serta pertimbangan dalam pemberian obat analgesik.
deep neck abscess
kuliah dalam bahasa indonesia
abses leher dalam adalah penyakit akibat terkumpulnya pus dalam rongga-rongga di leher
abses leher dalam merupakan gawat darurat bidang THT-KL
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, tanda dan gejala, metode monitoring, cara pemeriksaan neurologik, komplikasi, dan pemeriksaan diagnostik dari tekanan intrakranial (TIK). TIK adalah tekanan yang diakibatkan cairan serebrospinal dalam ventrikel otak dengan nilai normal antara 5-15 mmHg. Peningkatan TIK dapat disebabkan oleh peningkatan volume darah s
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis morfologi penyakit kulit primer dan sekunder beserta contoh-contohnya, seperti makula, papula, plak, urtika, nodul, vesikel, pustula, dan komedo. Jenis-jenis morfologi tersebut dibedakan berdasarkan karakteristik fisiknya seperti ukuran, konsistensi, dan isiannya. Dokumen ini berguna bagi diagnosis penyakit kulit secara
Hakim 6 (pagi) Medulla Spinalis dan JarasR.F Hakim
Medulla spinalis dan sistem saraf sensorimotorik memberikan informasi tingkat tinggi dan esensial. Medulla spinalis terletak di dalam canal tulang belakang dan berisi inti-inti abu-abu yang membentuk lintasan saraf sensorik dan motorik. Lintasan-lintasan ini menghubungkan medulla spinalis dengan otak dan memfasilitasi komunikasi saraf.
Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial meliputi gejala klinis seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan kesadaran. Peningkatan tekanan dapat disebabkan oleh edema otak, perdarahan, atau tumor dan dapat menyebabkan komplikasi seperti herniasi otak. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan CT scan dan pemantauan tekanan intrakranial secara terus-menerus. Pengobatan meliputi mannitol, hiper
Saraf wajah merupakan saraf kranial ke-7 yang mengandung serat saraf motorik, parasimpatis, dan sensoris. Saraf ini menginervasi otot-otot wajah, kelenjar-kelenjar lakrimal dan saliva, serta membawa informasi sensoris dari lidah dan telinga luar. Kerusakan pada saraf wajah dapat menyebabkan kelumpuhan otot-otot wajah secara kontralateral tergantung lokasi gangguannya, seperti pada fascial
Saraf glossopharyngeal adalah saraf kranial kesembilan yang membawa informasi sensorik dan motorik, dan terutama didistribusikan di lidah dan faring. Lobus oksipital adalah pusat pemrosesan visual otak yang mengandung korteks visual primer dan area ekstrastriate. Saraf kranial adalah 12 pasang saraf yang mencuat dari otak dan terkait dengan struktur kepala dan leher.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi sistem pendengaran dan keseimbangan pada telinga. Sistem pendengaran terdiri atas telinga luar, tengah, dan dalam, dimana gelombang bunyi ditransmisikan melalui membran timpani, tulang pendengaran, dan koklea untuk mengaktifkan sel-sel rambut dan saraf auditorius. Sistem keseimbangan mendeteksi gerakan kepala melalui kanal semicirkularis dan otolit. Informasi dikirim ke p
Dokumen tersebut membahas tentang trauma maksilofasial yang meliputi definisi, etiologi, klasifikasi, lokasi, jenis fraktur, gejala klinis, dan diagnosis radiologis. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan trauma yang dapat mengenai tulang dan jaringan wajah serta klasifikasi fraktur berdasarkan lokasi dan jenisnya.
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri atau jamur. Gejala utamanya nyeri telinga dan keluarnya cairan. Penatalaksanaannya meliputi antiseptik, antibiotik topikal atau oral, tergantung berat ringannya. Komplikasinya dapat berupa perikondritis, selulitis, atau otitis eksterna berat.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis leukosit beserta penjelasan mengenai hitungan dan penyebab peningkatan atau penurunan jumlah masing-masing jenis leukosit."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang definisi nyeri, klasifikasi nyeri berdasarkan patofisiologi, dan prinsip-prinsip dasar dalam pengelolaan nyeri seperti penilaian nyeri, pemilihan obat analgetik sesuai dengan tingkat keparahan nyeri, serta pertimbangan dalam pemberian obat analgesik.
deep neck abscess
kuliah dalam bahasa indonesia
abses leher dalam adalah penyakit akibat terkumpulnya pus dalam rongga-rongga di leher
abses leher dalam merupakan gawat darurat bidang THT-KL
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, tanda dan gejala, metode monitoring, cara pemeriksaan neurologik, komplikasi, dan pemeriksaan diagnostik dari tekanan intrakranial (TIK). TIK adalah tekanan yang diakibatkan cairan serebrospinal dalam ventrikel otak dengan nilai normal antara 5-15 mmHg. Peningkatan TIK dapat disebabkan oleh peningkatan volume darah s
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis morfologi penyakit kulit primer dan sekunder beserta contoh-contohnya, seperti makula, papula, plak, urtika, nodul, vesikel, pustula, dan komedo. Jenis-jenis morfologi tersebut dibedakan berdasarkan karakteristik fisiknya seperti ukuran, konsistensi, dan isiannya. Dokumen ini berguna bagi diagnosis penyakit kulit secara
Hakim 6 (pagi) Medulla Spinalis dan JarasR.F Hakim
Medulla spinalis dan sistem saraf sensorimotorik memberikan informasi tingkat tinggi dan esensial. Medulla spinalis terletak di dalam canal tulang belakang dan berisi inti-inti abu-abu yang membentuk lintasan saraf sensorik dan motorik. Lintasan-lintasan ini menghubungkan medulla spinalis dengan otak dan memfasilitasi komunikasi saraf.
Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial meliputi gejala klinis seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan kesadaran. Peningkatan tekanan dapat disebabkan oleh edema otak, perdarahan, atau tumor dan dapat menyebabkan komplikasi seperti herniasi otak. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan CT scan dan pemantauan tekanan intrakranial secara terus-menerus. Pengobatan meliputi mannitol, hiper
Saraf wajah merupakan saraf kranial ke-7 yang mengandung serat saraf motorik, parasimpatis, dan sensoris. Saraf ini menginervasi otot-otot wajah, kelenjar-kelenjar lakrimal dan saliva, serta membawa informasi sensoris dari lidah dan telinga luar. Kerusakan pada saraf wajah dapat menyebabkan kelumpuhan otot-otot wajah secara kontralateral tergantung lokasi gangguannya, seperti pada fascial
Saraf glossopharyngeal adalah saraf kranial kesembilan yang membawa informasi sensorik dan motorik, dan terutama didistribusikan di lidah dan faring. Lobus oksipital adalah pusat pemrosesan visual otak yang mengandung korteks visual primer dan area ekstrastriate. Saraf kranial adalah 12 pasang saraf yang mencuat dari otak dan terkait dengan struktur kepala dan leher.
[Ringkasan]
Sistem saraf merupakan jaringan komunikasi yang menghubungkan seluruh bagian tubuh dan berperan dalam proses menerima rangsangan luar serta mengontrol otot. Sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat (otak) dan sistem saraf tepi (perifer). Otak berperan mengatur dan mengkoordinasikan sebagian besar gerakan, perilaku, dan fungsi homeostasis tubuh.
Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf kranial dan saraf spinal). Sistem saraf pusat berperan mengkoordinasikan aktivitas tubuh, sedangkan sistem saraf tepi mengontrol otot dan organ. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik yang mengatur gerakan sadar dan sistem saraf otonom yang mengatur proses dalam tubuh secara tak sadar seperti det
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang sistem saraf, yang merupakan bagian tubuh yang mengatur kegiatan tubuh dengan mengirimkan pesan-pesan rangsang. Sistem saraf terdiri dari saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan saraf perifer. Otak dan sumsum tulang belakang berfungsi mengkoordinasikan kerja organ tubuh dan mengendalikan gerakan.
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sasuher lambang
Dokumen tersebut membahas tentang sistem saraf, terutama sistem saraf pusat yang terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dibagi menjadi 3 bagian yaitu otak depan, tengah, dan belakang, dimana otak depan meliputi serebrum, talamus, dan hipotalamus yang mengontrol berbagai fungsi tubuh. Sistem saraf berperan penting dalam mengkoordinasikan tubuh.
Ada 12 pasang saraf otak (saraf kranial) yang meliputi fungsi sensorik dan motorik. Saraf-saraf tersebut meliputi fungsi seperti penciuman, penglihatan, gerakan mata, pendengaran, lidah, dan organ dalam seperti paru-paru dan usus.
Media 7.d.3 sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaIsmail Hamim
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi dan indra pada manusia. Sistem koordinasi terdiri atas sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf somatik dan saraf otonom). Otak berperan sebagai pusat koordinasi utama, sedangkan lima alat indra manusia adalah mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit yang berfungsi untuk menerima rangsangan dari lingkungan.
Sistem saraf adalah pemula kegiatan otot tubuh & pengatur fungsi mental dan fisik
Merupakan sistem koordinasi atau sistem kontrol yang bertugas menerima rangsang, menghantarkan rangsang ke seluruh tubuh, dan memberikan respon terhadap rangsangan tersebut.
Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh (suhu, cahaya, suara, bau, tekanan dll) atau berasal dari dalam tubuh (rasa lapar, haus dll)
Dalam menjalankan tugasnya, sistem syaraf dengan alat indera serta sistem hormon membentuk koordinasi tubuh
Jaringan saraf merupakan salah satu dari 4 jaringan dasar tubuh manusia.
Tersusun oleh sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia) yang berfungsi untuk komunikasi.
Fungsi :
Untuk memproses informasi dari lingkungan melalui komponen sensoris.
Fungsi kognitif yang lebih tinggi Untuk mengkoordinasikan dan melakukan fungsi motorik.
Fibromyalgia adalah gangguan nyeri kronis yang menyebar pada otot dan jaringan lunak. Gejalanya meliputi rasa kaku dan nyeri otot serta kelelahan. Patofisiologinya belum jelas tetapi terkait dengan gangguan sistem saraf pusat dan periferal serta inflamasi. Terapi fisik seperti aerobic, peregangan, dan pijatan dapat membantu mengurangi gejala pasien.
Central Post Stroke Pain (CPSP) adalah sindroma nyeri neuropatik yang terjadi setelah serangan stroke akibat lesi pada thalamus dan posterior limb internal capsule. Nyeri CPSP berupa rasa terbakar, tertusuk, dan kesetrum yang dapat muncul secara spontan atau dengan stimulus dan sulit dihilangkan. Diagnosa CPSP didasarkan pada karakteristik klinis seperti nyeri, allodynia, dan hipersensitivitas terhadap stimulus dingin. Terapi utama CPS
Russian Current adalah stimulasi arus bolak-balik berfrekuensi tinggi 2500 Hz yang diberikan dalam bentuk pulsa selama 10 detik diikuti istirahat 50 detik, untuk meningkatkan kekuatan otot secara progresif tanpa menimbulkan kelelahan. Arus ini ditemukan oleh ilmuwan Rusia Yakov Kotz pada tahun 1977 dan digunakan dalam latihan kekuatan dan rehabilitasi otot.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar elektroterapi. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa elektroterapi melibatkan stimulasi jaringan tubuh menggunakan arus listrik dengan berbagai karakteristik seperti voltase, arus, frekuensi, dan bentuk gelombang. Stimulasi dapat menimbulkan respon sensoris, motoris, atau nyeri tergantung tingkatannya.
2. Pendahulua
n
Nucleus sup.salivatory = sub lingual & sub mandibula salivary (secretomotor)
Nucleus lacrimatory = parasimpatis kelenjar lacrimal (secretomotor)
Nucleus solitary = sensoris 2/3 anterior lidah
Nucleus trigeminal = sensoris telinga luar & refleks lakrimasi
Nucleus motorik = otot wajah
Ke-5 saraf tersebut berasal dari nucleus yang berbeda
Saraf motorik, saraf sensoris (special visceral & general somatic) dan 2 saraf parasimpatis
Saraf fasialis terdiri dari 3 macam serabut saraf
Saraf fasialis merupakan saraf cranial ke-7
3. Somatotopic korteks motorik wajah berada di
precentral gyrus/sulcus
Traktus descending (motorik) yang
menghubungkan korteks motorik wajah dan
motor nucleus 7 disebut sebagai
corticobulbar/corticonuclear
UMN kontralateral inervasi otot wajah kuadran
atas dan bawah & UMN ipsilateral inervasi otot
wajah kuadran atas
Fascial palsy (supra-nuclear lesion) & bell’s palsy
(infra-nuclear lesion) berbeda tanda gejala yang
ditampilkan
Fungsi utama nucleus motorik adalah kontraksi
otot wajah volunteer, otot stapedius, otot auricular
dan otot stylohyoid
Sedangkan ekspresi wajah sebenarnya melewati
traktus yang berbeda, dipengaruhi oleh system
limbik & extrapyramidal
Saraf
motorik
4. Pyramidal & extrapyramidal pada otot
wajah
Traktus pyramidal untuk
menggerakkan otot wajah secara
volunteer (diperintah)
Traktus extrapyramidal untuk
menggerakkan otot wajah secara
involunter (ekspresi wajah)
6. Saraf parasimpatis &
sensoris
Saraf parasimpatis inervasi kelenjar lakrimal &
kelenjar salivary (sub lingual & sub mandibular)
Kelenjar lakrimal mendapat input dari
hipotalamus (respon emosional) & trigeminal
(reflex lacrimation/irritation)
Saraf parasimpatis & sensoris tergabung dalam
saraf intermedius
Saraf sensoris inervasi rasa pada palatum, dasar
mulut dan 2/3 anterior lidah
Sedangkan saraf motoris membentuk motor root
sendiri
7. Supranuclear & infranuclear
lesion
Fascial palsy
(supranuclear lesion)
kelumpuhan otot
wajah kontralateral
kuadran bawah
Bell’s palsy
(infranuclear lesion)
kelumpuhan otot
wajah kontralateral
kuadran atas &
bawah
8. Bentuk gangguan pada perjalanan
saraf tepi
D = A+B+C+ menurunnya lakrimasi
C = A + B + hyperacusis (over sensitive
pendengaran)
B = motorik, penurunan saliva & tergangguanga
sensoris 2/3 anterior lidah
A = murni motorik