SlideShare a Scribd company logo
OLEH:
YUNI MARIYATI
( 1.C / 16.130 )
ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM PERSYARAFAN
SISTEM SARAF
 Sistem saraf adalah pemula kegiatan otot tubuh &
pengatur fungsi mental dan fisik
 Merupakan sistem koordinasi atau sistem kontrol
yang bertugas menerima rangsang,
menghantarkan rangsang ke seluruh tubuh, dan
memberikan respon terhadap rangsangan
tersebut.
 Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh (suhu,
cahaya, suara, bau, tekanan dll) atau berasal dari
dalam tubuh (rasa lapar, haus dll)
 Dalam menjalankan tugasnya, sistem syaraf
dengan alat indera serta sistem hormon
membentuk koordinasi tubuh
Jaringan saraf merupakan salah satu dari 4
jaringan dasar tubuh manusia.
Tersusun oleh sel saraf (neuron) dan sel
penyokong (neuroglia) yang berfungsi untuk
komunikasi.
Fungsi :
• Untuk memproses informasi dari lingkungan
melalui komponen sensoris.
• Fungsi kognitif yang lebih tinggi
• Untuk mengkoordinasikan dan melakukan fungsi
motorik.
next
Unit struktural dan fungsional terkecil dari
sistem saraf
Jumlah : ± 10 11
Terdiri dari:
 Dendrit  penerima rangsang
Soma (perikarion, tubuh sel)  menyediakan
bhn makanan u/ hidup sel
Akson  penghantar impuls
SEL SARAF/NEURON
BAGIAN-BAGIAN NEURON
Struktur neuron pada manusia
Dendrit
Badan Sel
Nukleus
Akson
Arah Jalannya
impuls
Sinapsis
Selubung Myelin
Terminal sinapsis
Neuron Pra Sinaps
Neuron Pasca Sinaps
Selubung Myelin
Nodus
Ranvier
Sel Schwan
Sel Schwan
Nucleus Sel
Schwann
Akson
Selubung myelin
Nodus Ranvier
0.1 µm
Akson
next
NEUROGLIA
Sel penyangga/sel penyokong neuron & membantu sel
saraf melakukan fungsi integratif dan komunikatifnya.
Jumlah : 5-10 x neuron (90% dari seluruh sel yang ada di
SSP)
Mempunyai kemampuan bermitosis
Walaupun jumlahnya besar, tugas sel glia hanya separuh dari
volume otak, karena percabangan sel glia tidak se-luas
percabangan yang dilakukan neuron
Yaitu :
sel schwann (sst), sel satelit (sst), oligodendrosit, sel
ependimal (ssp), astrosit, mikroglia (ssp)
GLIA
Susunan Sistem Syaraf Pada Manusia
Gambar 1: Susunan Sistem Syaraf pada Manusia, terdiri atas 2 kelompok yaitu SSP dan SST
Otak
Sumsum
tulang
belakang
Syaraf Kranial
Syaraf Spinal
Sistem Syaraf
Pusat (SSP)
Sistem Syaraf Tepi
(SST)
NERVOUS SYSTEM
Central NS Peripheral NS
Brain Spinal cord
Forebrain
Midbrain
Hindbrain
Cerebrum Limbic
system
Thalamus
Hypothalamus
Reticular
Formation
(extend to
midbrain)
Cerebelum
Pons
Medulla Oblongata
SISTEM SARAF
Sistem saraf sebagai jalur utama informasi biologis,
bertanggung jawab mengendalikan seluruh proses
biologi dan gerakan tubuh dan dapat menerima
informasi dan menginterpretasinya melalui sinyal elektrik
di dalam sistem
Terdiri atas sistem saraf pusat (CNS) dan sistem saraf
perifer (PNS).
PNS bekerja mendeteksi dan mengirimkan impuls
elektrokimia yang digunakan pada sistem saraf
PNS terdiri dari saraf-saraf yang membawa impuls
antara CNS dengan otot, kelenjar, kulit dan organ-organ
lain
CNS bertugas menerima dan menginterpretasikan sinyal
dari PNS dan mengirimkan sinyal itu kembali, baik sadar
maupun tidak sadar.
Central Nervous System (CNS)
OTAK
SUMSUM TULANG BELAKANG/MEDULA
SPINALIS
OTAK
 Merupakan pusat kendali tubuh
 Bobot + 2% dari total BB (+1-1,5 kg)
 Memerlukan 20% dari oksigen dalam tubuh
 Terdiri dari batang otak, serebrum,
serebelum
 Terdapat jaringan kelabu (grey matter) dan
putih (white matter)
Gray Matter - White Matter
Grey Matter – bagian SSP yang mengandung
serabut saraf yang tidak bermyelin –korteks
serebral (otak bagian luar), bag dalam
sumsum tlg belakang
White Matter – bagian SSP yang mengandung
serabut saraf (akson) yang bermyelin (warna
putih) - lapisan dalam serebrum
Substansi Kelabu
(Kumpulan badan sel, dendrit dan akson tak bermielin)
Substansi Putih
(Kumpulan akson bermielin)
Ventrikel
(rongga berisi
cairan serebrospinal)
Gambar 3 : Susunan anatomi otak yang disayat vertikal.
Grey matter
Pembagian Otak
Otak
Depan
Telencephalon
Otak
Tengah
Otak
Belakang
Diencephalon
Mesencephalon
Metencephalon
Myelencephalon
Cerebrum (Otak Besar)
Diencephalon (thalamus, hipothalamus, epithalamus)
Otak Tengah (merupakan bagan dari batang otak)
Pons (bagian dari batang otak), cerebellum
Medulla oblongata (bagian dari batang otak)
Otak Tengah
Otak Belakang
Otak Depan
a. Embrio saat berumur
1 bulan
(b) Embrio saat berumur 5 minggu
(c) Otak manusia dewasa
Mesencephalon
Metencephalon
Myelencephalon
Syaraf Spinal
Diencephalon
Telencephalon
Cerebral
Diencephalon:
Hipothalamus
Thalamus
Kelenjar Pineal
(bagian dari epithalamus)
Batang Otak:
Otak Tengah
Pons
Medulla
oblongata
Cerebellum (Otak Kecil)
Syaraf Spinal
SEREBRUM (1)
 Merupakan bagian terbesar otak
 Fungsi : mengendalikan mental, tingkah
laku, pikiran, kesadaran, kemauan,
kecerdasan, kemampuan berbicara, bahasa
 Mengandung substansi/jaringan kelabu
dan putih
 Terdiri dari 2 hemisfer : kiri dan kanan
 Sebelah kiri mengendalikan bagian tubuh
sebelah kanan tubuh, begitu pula
sebaliknya
 Bagian luar substansi kelabu : korteks
 Korteks serebri bergulung2/berlipat tidak teratur  luas
permukaan >>.
 Lipatan otak disebut girus
 Lekukan diantaranya disebut sulkus
 Sulkus yang terdalam membentuk fisura longitudinalis
dan lateralis
 Fisura dan sulkus membagi otak menjadi beberapa lobus, yg
letaknya sesuai dengan tulang yang berada di atasnya
SEREBRUM (2)
 Terbagi menjadi bagian2 yang disebut LOBUS
1. Lobus frontalis
2. Lobus parietalis
3. Lobus oksipitalis
4. Lobus temporalis
SEREBRUM (3)
Lob.Frontal
Lob.Temporal Lob.Oksipital
Lob.Parietal
Frontal
association
area
Bicara
Bau
Mendengar
Auditory
association
area
Melihat
Visual
association
area
Somatosensory
association
area
Membaca
Bicara
Rasa
Somatosensorycortex
Motorcortex
SEREBELUM
 Bagian otak terbesar kedua  bag otak
belakang
 Berada di bawah serebrum, pada belakang
tengkorak
 Berperan dalam koordinasi otot & menjaga
keseimbangan  sikap tubuh
 tersusun dari substansi kelabu & putih
 Hemisfer serebeli mengendalikan tonus otot
dan sikap pada sisinya sendiri >< korteks
serebrum
BATANG OTAK
Menghubungkan otak dengan sumsum tulang
belakang
Terdiri dari 2 daerah :
 Pons – menyampaikan sinyal dari serebrum
ke serebelum
 Medulla Oblongata – bag bawah batang
otak, menghubungkan pons dg sumsum tlg
blkg, mengendalikan denyut jantung ,
kecepatan bernafas dan aliran darah dalam
pembuluh
Bagian lain dalam otak
Thalamus
menerima impuls dari reseptor sensorik menyampaikan
informasinya ke bagian yang tepat di serebrum
Hypothalamus
omengatur suhu tubuh rasa lapar, haus, marah, lelah,dll
oMengendalikan kelenjar pituitari untuk fungsi endokrin
•Epithalamus
o Terdapat plexus choroid tempat pembentukan cairan
serebrospinal
o Berhubungan dg sistem limbik (emosi)
o Integrasi informasi olfaktorius
MEDULA SPINALIS/SUMSUM TULANG
BELAKANG
 Panjang + 45 cm
 Garis tengah + 12 mm
 Terdapat jaringan kelabu (bagian dalam) dan putih
(bagian luar)
 Berfungsi membawa rangsangan dari seluruh tubuh
menuju otak dan membawa respon dari otak ke efektor
untuk menanggapi rangsang.
 Fungsi ini dapat dilakukan karena medulla spinalis
membentuk percabangan ke seluruh bagian tubuh, yang
disebut sistem syaraf tepi
 Berperan langsung dalam proses/ gerak refleks
 Mengandung 31 psg saraf spinal
Substansi
putih
Substansi
kelabu
Medulla
spinalis
SISTEM SARAF PERIFER
31 pasang saraf spinal (serabut motorik,
sensorik menyebar pada ekstremitas &
dinding tubuh)
12 pasang saraf kranial (serabut motorik
saja, sensorik saja, atau campuran keduanya
menyebar di daerah leher & kepala)
Saraf Spinal
Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu
(serviks, toraks, lumbar, sakral, koksigeal)
Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang
belakang di atasnya :
 8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8
 12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12
 5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5
 5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5
 1 pasang saraf spinal koksigeal; C0
31 pasang saraf spinal (1)
31 pasang saraf spinal (2)
Saraf kranial (1)
Saraf kranial I: olfaktorius
Saraf kranial II: optikus
Saraf kranial III: okulomotorius
Saraf kranial IV : trokhlearis
Saraf kranial V: trigeminalis
Saraf kranial VI: abdusens
Saraf kranial VII: fasialis
Saraf kranial VIII: vestibulokohlear
Saraf kranial IX: glosofaringeal
Saraf kranial X : vagus
Saraf kranial XI : asesorius
Saraf kranial XII: hipoglosus
Saraf kranial (2)
I (olfaktorius) = serabut sensorik, menerima &
menghantar impuls pada sensasi penciuman
II (optikus) = transmisi impuls dari dan ke retina
mata
III (okulomotorius), IV (trokhlearis), VI (abdusens) =
serabut motorik mensuplai otot ekstrinsik mata.
III (okulomotorius) = mensuplai serabut otonom otot
siliaris intrinsik & otot sfingter iris
V (trigeminalis) = saraf kranial terbesar, serabut
campuran
VII (fasialis) = serabut motorik & sensorik
mempersarafi otot wajah, kelenjar ludah & lakrimal
Saraf kranial (3)
VIII (vestibulokohlear) = saraf sensorik terdistribusi di
telinga dalam dan mempersarafi pendengaran &
keseimbangan
IX (glosofaringeal) = saraf campuran, mempersarafi
lidah & farings
X (vagus) = serabut campuran, terdistribusi paling
luas, mensuplai farings, larings, organ dalaman di
rongga leher, dada & abdomen
XI (asesorius) = bergabung dan terdistribusi dengan
serabut vagus
XII (hipoglosus) = saraf motorik, mensuplai otot
intrinsik dan ekstrinsik lidah
Distribusi saraf2 kranial
TENGKORAK.
MENINGEN (DURAMATER,
ARAKNOIDMATER DAN PIAMATER).
CAIRAN SEREBROSPINAL (CSF).
SAWAR DARAH OTAK.
Bagian-bagian pelindung SSP
 Meningen terdiri dari 3 lapisan:
1. Duramater (lap. luar): terdiri atas jaringan
penghubung, pembuluh darah, dan saraf
2. Lapisan arachnoid (lap. tengah): elastis
3. Piamater (lap.dalam): mengandung saraf &
pembuluh darah
Meningen
Meningen
• Cairan serebrospinal : cairan yang terdapat di dalam
ruang-ruang otak (ventrikel otak), yaitu:
– Ruang subarakhnoid
– Ventrikel otak
– Kanal sentralis medula spinalis
• Cairan dihasilkan oleh pleksus khoroid
• Cairan bening/seperti air, mengandung : air, glukosa,
asam amino, vit C, B & asam folat.
• Direabsorpsi dari ruang subaraknoid ke dalam darah
vena melalui vilus araknoidalis.
Cairan Serebrospinal / CSF
Cairan serebrospinal
PROSES PEMBENTUKAN, SIRKULASI
DAN REABSORPSI TERJADI TERUS
MENERUS.
VOLUME CSF/CSS SEKITAR 125 – 150 ML
DIGANTIKAN LEBIH DARI 3X SEHARI.
GANGGUAN SALAH SATU PROSES 
HIDROSEFALUS  KERUSAKAN OTAK 
RETARDASI MENTAL BILA TIDAK
DITERAPI.
FUNGSI:
Utama = cairan peredam getaran (shock-absorbing).
Pertukaran bahan/nutrient antara darah dan otak.
MERUPAKAN SUATU LAPISAN YANG
MENSELEKSI PEMASUKAN ZAT-ZAT ATAU
MATERIAL KE DALAM PARENKIM OTAK.
DIBENTUK OLEH 3 KOMPONEN, YAITU:
Dinding sel endotel
Lamina basal sel endotel
Kaki perivaskular astrosit
DIANTARA SEL-SEL ENDOTEL KAPILER
TERDAPAT TAUT SEKAP YANG AKAN
MELAPISI CELAH ANTARA SEL-SEL ENDOTEL
KAPILER DARAH DAN MENCEGAH LEWATNYA
ZAT-ZAT YANG MELINTASI CELAH INI.
Sawar darah otak (Blood Brain Barier)
MELINDUNGI SSP DARI PERUBAHAN
KONSENTRASI ION YANG TERJADI
SECARA TIBA-TIBA DI CAIRAN
EKSTRASEL.
MENCEGAH MASUKNYA MOLEKUL-
MOLEKUL DARI SIRKULASI KE
DALAM LCS YANG DAPAT
MENGGANGGU FUNGSI NORMAL
NEURON DI DALAM SSP.
Fungsi sawar darah otak
Anatomi persyarafan

More Related Content

What's hot

Posisi pasien kdtk 1
Posisi pasien kdtk 1Posisi pasien kdtk 1
Posisi pasien kdtk 1
AnggerRizkaVirgianti
 
Anatomi sistem persyarafan
Anatomi sistem persyarafanAnatomi sistem persyarafan
Anatomi sistem persyarafan
Cahya
 
Sistem Persyarafan
Sistem PersyarafanSistem Persyarafan
Sistem Persyarafan
Nona Zesifa
 
sistem saraf pusat
sistem saraf pusatsistem saraf pusat
sistem saraf pusat
IFKARIM
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Hetty Astri
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikYesi Tika
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Yabniel Lit Jingga
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Catur Rini
 
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptxKONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
aditya romadhon
 
Materi PPT M2KB2 - Anatomi Fisiologi
Materi PPT M2KB2  - Anatomi FisiologiMateri PPT M2KB2  - Anatomi Fisiologi
Materi PPT M2KB2 - Anatomi Fisiologi
ppghybrid4
 
Anatomi dan fisiologi sistem persyarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persyarafanAnatomi dan fisiologi sistem persyarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persyarafan
Operator Warnet Vast Raha
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Destu Ayu Hapsari
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
Kampus-Sakinah
 
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiAnatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Warnet Raha
 
Sistem Integumen
Sistem IntegumenSistem Integumen
Sistem Integumen
Gita Kostania
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Hetty Astri
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatanWulan Yulian
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Mitha Khair
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumen
Rozyainun
 

What's hot (20)

Posisi pasien kdtk 1
Posisi pasien kdtk 1Posisi pasien kdtk 1
Posisi pasien kdtk 1
 
Anatomi sistem persyarafan
Anatomi sistem persyarafanAnatomi sistem persyarafan
Anatomi sistem persyarafan
 
Sistem Persyarafan
Sistem PersyarafanSistem Persyarafan
Sistem Persyarafan
 
sistem saraf pusat
sistem saraf pusatsistem saraf pusat
sistem saraf pusat
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
 
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptxKONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
 
Sistem saraf kelompok 3
Sistem saraf kelompok 3Sistem saraf kelompok 3
Sistem saraf kelompok 3
 
Materi PPT M2KB2 - Anatomi Fisiologi
Materi PPT M2KB2  - Anatomi FisiologiMateri PPT M2KB2  - Anatomi Fisiologi
Materi PPT M2KB2 - Anatomi Fisiologi
 
Anatomi dan fisiologi sistem persyarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persyarafanAnatomi dan fisiologi sistem persyarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persyarafan
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiAnatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
 
Sistem Integumen
Sistem IntegumenSistem Integumen
Sistem Integumen
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumen
 

Similar to Anatomi persyarafan

Sistem Indra Manusia
Sistem Indra ManusiaSistem Indra Manusia
Sistem Indra Manusia
Putri Larasantang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
suher lambang
 
Sistem Sara1 F
Sistem Sara1 FSistem Sara1 F
Sistem Sara1 F
Biologi Irwanto
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
Jundatul Millah
 
S. koord ok
S. koord okS. koord ok
S. koord ok
hafidzalisni
 
SISTEM_SARAF_ppt.ppt
SISTEM_SARAF_ppt.pptSISTEM_SARAF_ppt.ppt
SISTEM_SARAF_ppt.ppt
ClarissaAmeliniaDaor
 
SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF.ppt.ppt
SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF.ppt.pptSISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF.ppt.ppt
SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF.ppt.ppt
AgathaHaselvin
 
Materi Anfis_Persarafan.pdf
Materi Anfis_Persarafan.pdfMateri Anfis_Persarafan.pdf
Materi Anfis_Persarafan.pdf
hasrul10
 
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdfsistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
AgathaHaselvin
 
Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan
Anatomi Fisiologi Sistem PersarafanAnatomi Fisiologi Sistem Persarafan
Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan
pjj_kemenkes
 
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
kurkurr
 
SISTEM SARAF.ppt
SISTEM SARAF.pptSISTEM SARAF.ppt
SISTEM SARAF.ppt
JenniEkaKharisma
 
Sistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada ManusiaSistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada Manusia
Donna Dwipermana
 
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Manik Puush
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafan
materi-x2
 
Sistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusiaSistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusia
Siti Jubaedah
 
sistem persarafan.pptx
sistem persarafan.pptxsistem persarafan.pptx
sistem persarafan.pptx
titin639524
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
Fithry Auliya
 
PPT Sistem Syaraf.pptx
PPT Sistem Syaraf.pptxPPT Sistem Syaraf.pptx
PPT Sistem Syaraf.pptx
alviannuriansyah
 

Similar to Anatomi persyarafan (20)

Sistem Indra Manusia
Sistem Indra ManusiaSistem Indra Manusia
Sistem Indra Manusia
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
 
Sistem Sara1 F
Sistem Sara1 FSistem Sara1 F
Sistem Sara1 F
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
S. koord ok
S. koord okS. koord ok
S. koord ok
 
SISTEM_SARAF_ppt.ppt
SISTEM_SARAF_ppt.pptSISTEM_SARAF_ppt.ppt
SISTEM_SARAF_ppt.ppt
 
SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF.ppt.ppt
SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF.ppt.pptSISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF.ppt.ppt
SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF-SISTEM_SARAF.ppt.ppt
 
Materi Anfis_Persarafan.pdf
Materi Anfis_Persarafan.pdfMateri Anfis_Persarafan.pdf
Materi Anfis_Persarafan.pdf
 
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdfsistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan
Anatomi Fisiologi Sistem PersarafanAnatomi Fisiologi Sistem Persarafan
Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan
 
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
 
SISTEM SARAF.ppt
SISTEM SARAF.pptSISTEM SARAF.ppt
SISTEM SARAF.ppt
 
Sistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada ManusiaSistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada Manusia
 
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafan
 
Sistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusiaSistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusia
 
Sistem persarafan
Sistem persarafanSistem persarafan
Sistem persarafan
 
sistem persarafan.pptx
sistem persarafan.pptxsistem persarafan.pptx
sistem persarafan.pptx
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
PPT Sistem Syaraf.pptx
PPT Sistem Syaraf.pptxPPT Sistem Syaraf.pptx
PPT Sistem Syaraf.pptx
 

Recently uploaded

Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 

Recently uploaded (20)

Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 

Anatomi persyarafan

  • 1. OLEH: YUNI MARIYATI ( 1.C / 16.130 ) ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERSYARAFAN
  • 2. SISTEM SARAF  Sistem saraf adalah pemula kegiatan otot tubuh & pengatur fungsi mental dan fisik  Merupakan sistem koordinasi atau sistem kontrol yang bertugas menerima rangsang, menghantarkan rangsang ke seluruh tubuh, dan memberikan respon terhadap rangsangan tersebut.  Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh (suhu, cahaya, suara, bau, tekanan dll) atau berasal dari dalam tubuh (rasa lapar, haus dll)  Dalam menjalankan tugasnya, sistem syaraf dengan alat indera serta sistem hormon membentuk koordinasi tubuh
  • 3. Jaringan saraf merupakan salah satu dari 4 jaringan dasar tubuh manusia. Tersusun oleh sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia) yang berfungsi untuk komunikasi. Fungsi : • Untuk memproses informasi dari lingkungan melalui komponen sensoris. • Fungsi kognitif yang lebih tinggi • Untuk mengkoordinasikan dan melakukan fungsi motorik. next
  • 4. Unit struktural dan fungsional terkecil dari sistem saraf Jumlah : ± 10 11 Terdiri dari:  Dendrit  penerima rangsang Soma (perikarion, tubuh sel)  menyediakan bhn makanan u/ hidup sel Akson  penghantar impuls SEL SARAF/NEURON
  • 6. Struktur neuron pada manusia Dendrit Badan Sel Nukleus Akson Arah Jalannya impuls Sinapsis Selubung Myelin Terminal sinapsis Neuron Pra Sinaps Neuron Pasca Sinaps
  • 7. Selubung Myelin Nodus Ranvier Sel Schwan Sel Schwan Nucleus Sel Schwann Akson Selubung myelin Nodus Ranvier 0.1 µm Akson next
  • 8. NEUROGLIA Sel penyangga/sel penyokong neuron & membantu sel saraf melakukan fungsi integratif dan komunikatifnya. Jumlah : 5-10 x neuron (90% dari seluruh sel yang ada di SSP) Mempunyai kemampuan bermitosis Walaupun jumlahnya besar, tugas sel glia hanya separuh dari volume otak, karena percabangan sel glia tidak se-luas percabangan yang dilakukan neuron Yaitu : sel schwann (sst), sel satelit (sst), oligodendrosit, sel ependimal (ssp), astrosit, mikroglia (ssp)
  • 10. Susunan Sistem Syaraf Pada Manusia Gambar 1: Susunan Sistem Syaraf pada Manusia, terdiri atas 2 kelompok yaitu SSP dan SST Otak Sumsum tulang belakang Syaraf Kranial Syaraf Spinal Sistem Syaraf Pusat (SSP) Sistem Syaraf Tepi (SST)
  • 11. NERVOUS SYSTEM Central NS Peripheral NS Brain Spinal cord Forebrain Midbrain Hindbrain Cerebrum Limbic system Thalamus Hypothalamus Reticular Formation (extend to midbrain) Cerebelum Pons Medulla Oblongata
  • 12.
  • 13. SISTEM SARAF Sistem saraf sebagai jalur utama informasi biologis, bertanggung jawab mengendalikan seluruh proses biologi dan gerakan tubuh dan dapat menerima informasi dan menginterpretasinya melalui sinyal elektrik di dalam sistem Terdiri atas sistem saraf pusat (CNS) dan sistem saraf perifer (PNS). PNS bekerja mendeteksi dan mengirimkan impuls elektrokimia yang digunakan pada sistem saraf PNS terdiri dari saraf-saraf yang membawa impuls antara CNS dengan otot, kelenjar, kulit dan organ-organ lain CNS bertugas menerima dan menginterpretasikan sinyal dari PNS dan mengirimkan sinyal itu kembali, baik sadar maupun tidak sadar.
  • 14.
  • 15. Central Nervous System (CNS) OTAK SUMSUM TULANG BELAKANG/MEDULA SPINALIS
  • 16. OTAK  Merupakan pusat kendali tubuh  Bobot + 2% dari total BB (+1-1,5 kg)  Memerlukan 20% dari oksigen dalam tubuh  Terdiri dari batang otak, serebrum, serebelum  Terdapat jaringan kelabu (grey matter) dan putih (white matter)
  • 17.
  • 18.
  • 19. Gray Matter - White Matter Grey Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf yang tidak bermyelin –korteks serebral (otak bagian luar), bag dalam sumsum tlg belakang White Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf (akson) yang bermyelin (warna putih) - lapisan dalam serebrum
  • 20. Substansi Kelabu (Kumpulan badan sel, dendrit dan akson tak bermielin) Substansi Putih (Kumpulan akson bermielin) Ventrikel (rongga berisi cairan serebrospinal) Gambar 3 : Susunan anatomi otak yang disayat vertikal. Grey matter
  • 21. Pembagian Otak Otak Depan Telencephalon Otak Tengah Otak Belakang Diencephalon Mesencephalon Metencephalon Myelencephalon Cerebrum (Otak Besar) Diencephalon (thalamus, hipothalamus, epithalamus) Otak Tengah (merupakan bagan dari batang otak) Pons (bagian dari batang otak), cerebellum Medulla oblongata (bagian dari batang otak) Otak Tengah Otak Belakang Otak Depan a. Embrio saat berumur 1 bulan (b) Embrio saat berumur 5 minggu (c) Otak manusia dewasa Mesencephalon Metencephalon Myelencephalon Syaraf Spinal Diencephalon Telencephalon Cerebral Diencephalon: Hipothalamus Thalamus Kelenjar Pineal (bagian dari epithalamus) Batang Otak: Otak Tengah Pons Medulla oblongata Cerebellum (Otak Kecil) Syaraf Spinal
  • 22. SEREBRUM (1)  Merupakan bagian terbesar otak  Fungsi : mengendalikan mental, tingkah laku, pikiran, kesadaran, kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara, bahasa  Mengandung substansi/jaringan kelabu dan putih  Terdiri dari 2 hemisfer : kiri dan kanan  Sebelah kiri mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan tubuh, begitu pula sebaliknya
  • 23.  Bagian luar substansi kelabu : korteks  Korteks serebri bergulung2/berlipat tidak teratur  luas permukaan >>.  Lipatan otak disebut girus  Lekukan diantaranya disebut sulkus  Sulkus yang terdalam membentuk fisura longitudinalis dan lateralis  Fisura dan sulkus membagi otak menjadi beberapa lobus, yg letaknya sesuai dengan tulang yang berada di atasnya SEREBRUM (2)
  • 24.  Terbagi menjadi bagian2 yang disebut LOBUS 1. Lobus frontalis 2. Lobus parietalis 3. Lobus oksipitalis 4. Lobus temporalis SEREBRUM (3)
  • 26. SEREBELUM  Bagian otak terbesar kedua  bag otak belakang  Berada di bawah serebrum, pada belakang tengkorak  Berperan dalam koordinasi otot & menjaga keseimbangan  sikap tubuh  tersusun dari substansi kelabu & putih  Hemisfer serebeli mengendalikan tonus otot dan sikap pada sisinya sendiri >< korteks serebrum
  • 27. BATANG OTAK Menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang Terdiri dari 2 daerah :  Pons – menyampaikan sinyal dari serebrum ke serebelum  Medulla Oblongata – bag bawah batang otak, menghubungkan pons dg sumsum tlg blkg, mengendalikan denyut jantung , kecepatan bernafas dan aliran darah dalam pembuluh
  • 28. Bagian lain dalam otak Thalamus menerima impuls dari reseptor sensorik menyampaikan informasinya ke bagian yang tepat di serebrum Hypothalamus omengatur suhu tubuh rasa lapar, haus, marah, lelah,dll oMengendalikan kelenjar pituitari untuk fungsi endokrin •Epithalamus o Terdapat plexus choroid tempat pembentukan cairan serebrospinal o Berhubungan dg sistem limbik (emosi) o Integrasi informasi olfaktorius
  • 29.
  • 30. MEDULA SPINALIS/SUMSUM TULANG BELAKANG  Panjang + 45 cm  Garis tengah + 12 mm  Terdapat jaringan kelabu (bagian dalam) dan putih (bagian luar)  Berfungsi membawa rangsangan dari seluruh tubuh menuju otak dan membawa respon dari otak ke efektor untuk menanggapi rangsang.  Fungsi ini dapat dilakukan karena medulla spinalis membentuk percabangan ke seluruh bagian tubuh, yang disebut sistem syaraf tepi  Berperan langsung dalam proses/ gerak refleks  Mengandung 31 psg saraf spinal
  • 32. SISTEM SARAF PERIFER 31 pasang saraf spinal (serabut motorik, sensorik menyebar pada ekstremitas & dinding tubuh) 12 pasang saraf kranial (serabut motorik saja, sensorik saja, atau campuran keduanya menyebar di daerah leher & kepala)
  • 33. Saraf Spinal Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu (serviks, toraks, lumbar, sakral, koksigeal) Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang belakang di atasnya :  8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8  12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12  5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5  5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5  1 pasang saraf spinal koksigeal; C0
  • 34. 31 pasang saraf spinal (1)
  • 35. 31 pasang saraf spinal (2)
  • 36. Saraf kranial (1) Saraf kranial I: olfaktorius Saraf kranial II: optikus Saraf kranial III: okulomotorius Saraf kranial IV : trokhlearis Saraf kranial V: trigeminalis Saraf kranial VI: abdusens Saraf kranial VII: fasialis Saraf kranial VIII: vestibulokohlear Saraf kranial IX: glosofaringeal Saraf kranial X : vagus Saraf kranial XI : asesorius Saraf kranial XII: hipoglosus
  • 37. Saraf kranial (2) I (olfaktorius) = serabut sensorik, menerima & menghantar impuls pada sensasi penciuman II (optikus) = transmisi impuls dari dan ke retina mata III (okulomotorius), IV (trokhlearis), VI (abdusens) = serabut motorik mensuplai otot ekstrinsik mata. III (okulomotorius) = mensuplai serabut otonom otot siliaris intrinsik & otot sfingter iris V (trigeminalis) = saraf kranial terbesar, serabut campuran VII (fasialis) = serabut motorik & sensorik mempersarafi otot wajah, kelenjar ludah & lakrimal
  • 38. Saraf kranial (3) VIII (vestibulokohlear) = saraf sensorik terdistribusi di telinga dalam dan mempersarafi pendengaran & keseimbangan IX (glosofaringeal) = saraf campuran, mempersarafi lidah & farings X (vagus) = serabut campuran, terdistribusi paling luas, mensuplai farings, larings, organ dalaman di rongga leher, dada & abdomen XI (asesorius) = bergabung dan terdistribusi dengan serabut vagus XII (hipoglosus) = saraf motorik, mensuplai otot intrinsik dan ekstrinsik lidah
  • 40. TENGKORAK. MENINGEN (DURAMATER, ARAKNOIDMATER DAN PIAMATER). CAIRAN SEREBROSPINAL (CSF). SAWAR DARAH OTAK. Bagian-bagian pelindung SSP
  • 41.  Meningen terdiri dari 3 lapisan: 1. Duramater (lap. luar): terdiri atas jaringan penghubung, pembuluh darah, dan saraf 2. Lapisan arachnoid (lap. tengah): elastis 3. Piamater (lap.dalam): mengandung saraf & pembuluh darah Meningen Meningen
  • 42.
  • 43. • Cairan serebrospinal : cairan yang terdapat di dalam ruang-ruang otak (ventrikel otak), yaitu: – Ruang subarakhnoid – Ventrikel otak – Kanal sentralis medula spinalis • Cairan dihasilkan oleh pleksus khoroid • Cairan bening/seperti air, mengandung : air, glukosa, asam amino, vit C, B & asam folat. • Direabsorpsi dari ruang subaraknoid ke dalam darah vena melalui vilus araknoidalis. Cairan Serebrospinal / CSF Cairan serebrospinal
  • 44. PROSES PEMBENTUKAN, SIRKULASI DAN REABSORPSI TERJADI TERUS MENERUS. VOLUME CSF/CSS SEKITAR 125 – 150 ML DIGANTIKAN LEBIH DARI 3X SEHARI. GANGGUAN SALAH SATU PROSES  HIDROSEFALUS  KERUSAKAN OTAK  RETARDASI MENTAL BILA TIDAK DITERAPI. FUNGSI: Utama = cairan peredam getaran (shock-absorbing). Pertukaran bahan/nutrient antara darah dan otak.
  • 45.
  • 46. MERUPAKAN SUATU LAPISAN YANG MENSELEKSI PEMASUKAN ZAT-ZAT ATAU MATERIAL KE DALAM PARENKIM OTAK. DIBENTUK OLEH 3 KOMPONEN, YAITU: Dinding sel endotel Lamina basal sel endotel Kaki perivaskular astrosit DIANTARA SEL-SEL ENDOTEL KAPILER TERDAPAT TAUT SEKAP YANG AKAN MELAPISI CELAH ANTARA SEL-SEL ENDOTEL KAPILER DARAH DAN MENCEGAH LEWATNYA ZAT-ZAT YANG MELINTASI CELAH INI. Sawar darah otak (Blood Brain Barier)
  • 47. MELINDUNGI SSP DARI PERUBAHAN KONSENTRASI ION YANG TERJADI SECARA TIBA-TIBA DI CAIRAN EKSTRASEL. MENCEGAH MASUKNYA MOLEKUL- MOLEKUL DARI SIRKULASI KE DALAM LCS YANG DAPAT MENGGANGGU FUNGSI NORMAL NEURON DI DALAM SSP. Fungsi sawar darah otak