SlideShare a Scribd company logo
Konsep Dasar
Elektroterapi
Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
Pendahulua
n
Elektrisitas sering
dideskripsikan sebagai
Kuat arus (charge)
Frekuensi arus (current
frequency)
Voltase (voltage)
Tahanan
(impedance/resistance)
Arus,Voltase dan Tahanan (Hukum
Ohm)
Hubungan antara arus, voltase dan
hambatan didefinisikan dalam hukum
Ohm
Arus berbanding sama dengan voltase,
ketika voltase ditingkatkan maka arus
juga meningkat pada nilai tahanan
yang menetap
Arus berbanding terbalik dengan
hambatan, ketika nilai tahanan
meningkat dengan voltase menetap
maka arus akan turun
Total arus akan meningkat jika voltase
ditingkatkan atau tahanan diturunkan
Karakteristik
Elektroterapi
Jaringan Tubuh
Dapat distimulasi
Otot
Saraf
Sel darah
Membran sel
Tidak dapat distimulasi
Tulang
Kartilago
Ligamen
Tendon
Sehingga dirasa nyaman saat arus masuk kedalam jaringan
Turunnya nilai tahanan jaringan sehingga penggunaan arus relatif rendah
Menurunkan nilai tahanan sangat diperlukan dalam penatalaksanaan elektroterapi
Semakin tinggi kandungan cairan semakin tinggi daya hantar arus dan semakin rendah tahanannya
Setiap jaringan mempunyai nilai tahanan yang berbeda-beda tergantung kandungan cairan dalam jaringan
Tahanan jaringan tubuh sering diistilahkan dengan resistance atau impedance
Jaringan tubuh mempunyai nilai tahanan (1000 + V)18
Arus mampu
mengalir dengan 2
syarat:
Ada sumber elektris
yang menciptakan
beda potensial
(positif dan negatif)
Ada medium
penghantarnya
Electrotherapy
Generator
Conducting
Pathway
NaCl (Sodium
Chloride)
Resting Membrane Potential
(RMP)
Saat saraf tidak aktif/ istirahat maka potensial didalam membrane saraf
lebih negatif dibanding potensial di luar membrane saraf
Depolarisasi &
Hiperpolarisasi
Dibawah elektrode Anoda terjadi
hiperpolarisasi saraf
Dibawah elektrode Katoda terjadi depolarisasi
Aksi
Potensial
Absolute Refractory
Periode
• Ketika saraf sudah terdepolarisasi, maka tidak dapat ditambahkan aksi
potensial
• Saraf tidak dapat distimulasi lagi meskipun ditingkatkan intensitasnya
Relative Refractory
Periode
• Setelah terjadi depolarisasi dan repolarisasi menuju RMP,
maka saraf dapat distimulasi namun dengan intensitas arus
yang lebih tinggi
Aksi
Potensial
Aktivitas elektro-kimia yang
ditandai dengan depolarisasi
dan repolarisasi secara cepat
Aliran
Ion
• Ion positif (cation) bergerak dan berkumpul menuju elektrode
negatif (katoda)
• Ion negatif (anion) bergerak dan berkumpul menuju elektrode positif
Ion Sodium
(Na++)
Ion sodium (Na++) menuju
elektrode negatif dengan
mengikat air membentuk
sodium hydroxide (NaOH)
Reaksi kimia
menurunkan
keasaman
jaringan dan
melembutkan
jaringan
Ion Chloride
(Cl-)
Ion chloride (Cl-) menuju ke
elektrode positif dengan
mengikat air membentuk
hydrochloric acid (HCL)
Reaksi kimia
meningkatkan
keasaman
jaringan dan
mengeraskan,
mengiritasi
jaringan
Klasifikasi
Arus
Direct Current (DC)
Alternating Current (AC)
Pulsatile Current
(Interupted)
Direct Current
(DC)
Karena potensial pada elektrode tidak pernah bergantian maka potensial terjadi
akumulasi elektris yang menimbulkan reaksi kimia atau efek polaritas
Salah satu elektrode tetap menjadi anoda dan satunya lagi tetap menjadi katoda
Direct current merupakan arus searah
Alternating Current (AC)
Karena secara terus menerus bergantian polaritas tiap detiknya, maka tidak berpotensi
terjadi reksi kimia atau efek polaritas
Digunakan satuan pulse per second (pps) atau Hertz (Hz)
Setiap siklus (cycle) bergantian polaritas pada tiap detiknya
Alternating Current merupakan arus bolak-balik tidak terputus
Pulsatile Current
(Interupted)
Pulsatile current
merupakan arus terputus
(interrupted)
Direct current yang diputus
(Interupted Direct Current)
atau Alternating current
yang diputus
Bentuk
Arus
Arus mempunyai bentuk
dikarenakan adanya hubungan
amplitude (intensitas) dengan
durasi pulsa
Amplitude atau intensitas
adalah kuatnya arus dalam
satuan mili ampere (Ma)
Durasi pulsa adalah lamanya
arus menetap dalam satuan
microsecond (µs), millisecond
(Ms) atau second (S)
Frekuensi
Arus
Ketika stimulasi saraf motoris maka semakin tinggi frekuensi menimbulkan kontraksi tetanic
(100Hz)
Ketika stimulasi saraf sensoris maka semakin tinggi frekuensi semakin nyaman (> 80Hz)
Jaringan tubuh merespon durasi pulsa (pulse duration) bukan durasi fase (phase duration)
Frekuensi arus adalah jumlah pengulangan arus (pulsa) tiap detik
Modifikasi
Arus
• Modifikasi arus ditujukan agar arus tidak mudah diadaptasi oleh
jaringan, sehingga jaringan selalu terstimulasi selama terapi
• Modifikasi dapat dilakukan dengan mengubah intensitas, durasi dan
frekuensi tiap detik
Tingkatan
stimulasi
Elektroterapi
menimbulkan 3 level
respon eksitasi
Sensoris
Motoris
Nyeri (pain)
Tingkatan Stimulasi Pada Aplikasi
Klinis
Nyeri (pain) : stimulasi sampai terasa sakit diaplikasikan pada kondisi kronis
Motoris : stimulasi sampai menimbulkan kontraksi otot, dapat digunakan untuk memfasilitasi
kontraksi otot atau mengurangi bengkak (twitch contraction)
Sensoris : benar-benar terasa nyata biasanya diaplikasikan pada kondisi sub akut-kronis
Subsensoris : sedikit terasa biasanya diaplikasikan pada kondisi akut
SEKIAN & TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Modul : Strength Duration Curve (SDC)
Modul : Strength Duration Curve (SDC)Modul : Strength Duration Curve (SDC)
Modul : Strength Duration Curve (SDC)
aditya romadhon
 
Konsep dasar PNF
Konsep dasar PNFKonsep dasar PNF
Konsep dasar PNF
Yanto Physio
 
Teknik teknik PNF
Teknik teknik PNFTeknik teknik PNF
Teknik teknik PNF
Yanto Physio
 
Terapi Ultrasound III.pptx
Terapi Ultrasound III.pptxTerapi Ultrasound III.pptx
Terapi Ultrasound III.pptx
aditya romadhon
 
Ppt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaPpt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaKANDA IZUL
 
Cervical root syndrome
Cervical root syndromeCervical root syndrome
Cervical root syndrome
sriyulianti19
 
Kontra indikasi umum tens
Kontra indikasi umum tensKontra indikasi umum tens
Kontra indikasi umum tens
ayulesttari
 
Six minute walking test
Six minute walking testSix minute walking test
Six minute walking test
bastianus juatmadja
 
Frozen shoulder
Frozen shoulderFrozen shoulder
Frozen shoulder
Handini Kusuma Putri
 
Pengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi MekanikPengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi Mekanik
Yanto Physio
 
High Frequency Current (SWD & MWD).pptx
High Frequency Current (SWD & MWD).pptxHigh Frequency Current (SWD & MWD).pptx
High Frequency Current (SWD & MWD).pptx
aditya romadhon
 
osteoarthritis.ppt
osteoarthritis.pptosteoarthritis.ppt
osteoarthritis.ppt
SebastianMihardja1
 
Fisioterapi pada gangguan perkembangan
Fisioterapi pada gangguan perkembanganFisioterapi pada gangguan perkembangan
Fisioterapi pada gangguan perkembangan
Anda Sella Permata
 
Konsep dasar terapi manual
Konsep dasar terapi manualKonsep dasar terapi manual
Konsep dasar terapi manual
Yanto Physio
 
Laser - Fisioterapi
Laser - FisioterapiLaser - Fisioterapi
Laser - FisioterapiRahmat Zeb
 
Hidroterapi
HidroterapiHidroterapi
Hidroterapi
Feby Septiana
 
Disfungsi Cerebellum.pptx
Disfungsi Cerebellum.pptxDisfungsi Cerebellum.pptx
Disfungsi Cerebellum.pptx
aditya romadhon
 
Skoliosis presentasi
Skoliosis presentasiSkoliosis presentasi
Skoliosis presentasi
Amanda J Rumalatu
 

What's hot (20)

Modul : Strength Duration Curve (SDC)
Modul : Strength Duration Curve (SDC)Modul : Strength Duration Curve (SDC)
Modul : Strength Duration Curve (SDC)
 
Konsep dasar PNF
Konsep dasar PNFKonsep dasar PNF
Konsep dasar PNF
 
Teknik teknik PNF
Teknik teknik PNFTeknik teknik PNF
Teknik teknik PNF
 
Terapi Ultrasound III.pptx
Terapi Ultrasound III.pptxTerapi Ultrasound III.pptx
Terapi Ultrasound III.pptx
 
Ppt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaPpt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansia
 
Cervical root syndrome
Cervical root syndromeCervical root syndrome
Cervical root syndrome
 
Kontra indikasi umum tens
Kontra indikasi umum tensKontra indikasi umum tens
Kontra indikasi umum tens
 
Six minute walking test
Six minute walking testSix minute walking test
Six minute walking test
 
Frozen shoulder
Frozen shoulderFrozen shoulder
Frozen shoulder
 
Pengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi MekanikPengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi Mekanik
 
High Frequency Current (SWD & MWD).pptx
High Frequency Current (SWD & MWD).pptxHigh Frequency Current (SWD & MWD).pptx
High Frequency Current (SWD & MWD).pptx
 
osteoarthritis.ppt
osteoarthritis.pptosteoarthritis.ppt
osteoarthritis.ppt
 
strain
strainstrain
strain
 
Fisioterapi pada gangguan perkembangan
Fisioterapi pada gangguan perkembanganFisioterapi pada gangguan perkembangan
Fisioterapi pada gangguan perkembangan
 
Konsep dasar terapi manual
Konsep dasar terapi manualKonsep dasar terapi manual
Konsep dasar terapi manual
 
Laser - Fisioterapi
Laser - FisioterapiLaser - Fisioterapi
Laser - Fisioterapi
 
Hidroterapi
HidroterapiHidroterapi
Hidroterapi
 
Disfungsi Cerebellum.pptx
Disfungsi Cerebellum.pptxDisfungsi Cerebellum.pptx
Disfungsi Cerebellum.pptx
 
Osteoarthritis
OsteoarthritisOsteoarthritis
Osteoarthritis
 
Skoliosis presentasi
Skoliosis presentasiSkoliosis presentasi
Skoliosis presentasi
 

Similar to 1. Konsep Dasar Elektroterapi.pptx

List dinamis 1
List dinamis 1List dinamis 1
List dinamis 1
Aries Kuncoro
 
Bab ii ok
Bab ii okBab ii ok
Bab ii ok
Emmi TwoenSe
 
dasar arus kelistrikan
dasar arus kelistrikandasar arus kelistrikan
dasar arus kelistrikan
YusufAriBahtiar
 
Microsoft powerpoint-biolistrik2-internet-read-only-compatibility-mode
Microsoft powerpoint-biolistrik2-internet-read-only-compatibility-modeMicrosoft powerpoint-biolistrik2-internet-read-only-compatibility-mode
Microsoft powerpoint-biolistrik2-internet-read-only-compatibility-modewindaayuningtyas
 
Modul pet
Modul petModul pet
Modul pet
Firdaus_Santosa
 
Konsep arus listrik
Konsep arus listrikKonsep arus listrik
Konsep arus listrikYusuf Sihite
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
Rahma Shofiyyah
 
Tegangan DC Pada Komputer
Tegangan DC Pada KomputerTegangan DC Pada Komputer
Tegangan DC Pada Komputer
M Cahyo Ardi Prabowo
 
Biolistrik
BiolistrikBiolistrik
Biolistrik
Cahya
 
Dasar pemahaman listrik ayup 1
Dasar pemahaman listrik ayup 1Dasar pemahaman listrik ayup 1
Dasar pemahaman listrik ayup 1Najla Zahira
 
Elektronika Dasar Otomotif Kelas X SMK.pptx
Elektronika Dasar Otomotif Kelas X SMK.pptxElektronika Dasar Otomotif Kelas X SMK.pptx
Elektronika Dasar Otomotif Kelas X SMK.pptx
kanakkiniKamEh
 
Biolistrik 02
Biolistrik 02Biolistrik 02
Biolistrik 02
hammad hammad
 
PRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIKPRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIK
Dwi Ratna
 
arus listrik dan hukum ohm.pptx
arus listrik dan hukum ohm.pptxarus listrik dan hukum ohm.pptx
arus listrik dan hukum ohm.pptx
LanzaKipli
 
teori daftar listrik
teori daftar listrikteori daftar listrik
teori daftar listrik
achyar fadila permadani
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
Selly Noviyanty Yunus
 
Listrik dinamis adiya
Listrik dinamis adiyaListrik dinamis adiya
Listrik dinamis adiyaadityavikky
 

Similar to 1. Konsep Dasar Elektroterapi.pptx (20)

List dinamis 1
List dinamis 1List dinamis 1
List dinamis 1
 
Bab ii ok
Bab ii okBab ii ok
Bab ii ok
 
dasar arus kelistrikan
dasar arus kelistrikandasar arus kelistrikan
dasar arus kelistrikan
 
Microsoft powerpoint-biolistrik2-internet-read-only-compatibility-mode
Microsoft powerpoint-biolistrik2-internet-read-only-compatibility-modeMicrosoft powerpoint-biolistrik2-internet-read-only-compatibility-mode
Microsoft powerpoint-biolistrik2-internet-read-only-compatibility-mode
 
Modul pet
Modul petModul pet
Modul pet
 
Konsep arus listrik
Konsep arus listrikKonsep arus listrik
Konsep arus listrik
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Fundamental of el listrik dasar ruri
Fundamental of el listrik dasar ruriFundamental of el listrik dasar ruri
Fundamental of el listrik dasar ruri
 
Final efp (repaired)
Final efp (repaired)Final efp (repaired)
Final efp (repaired)
 
Tegangan DC Pada Komputer
Tegangan DC Pada KomputerTegangan DC Pada Komputer
Tegangan DC Pada Komputer
 
Biolistrik
BiolistrikBiolistrik
Biolistrik
 
Dasar pemahaman listrik ayup 1
Dasar pemahaman listrik ayup 1Dasar pemahaman listrik ayup 1
Dasar pemahaman listrik ayup 1
 
Elektronika Dasar Otomotif Kelas X SMK.pptx
Elektronika Dasar Otomotif Kelas X SMK.pptxElektronika Dasar Otomotif Kelas X SMK.pptx
Elektronika Dasar Otomotif Kelas X SMK.pptx
 
Biolistrik 02
Biolistrik 02Biolistrik 02
Biolistrik 02
 
PRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIKPRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIK
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
arus listrik dan hukum ohm.pptx
arus listrik dan hukum ohm.pptxarus listrik dan hukum ohm.pptx
arus listrik dan hukum ohm.pptx
 
teori daftar listrik
teori daftar listrikteori daftar listrik
teori daftar listrik
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
 
Listrik dinamis adiya
Listrik dinamis adiyaListrik dinamis adiya
Listrik dinamis adiya
 

More from aditya romadhon

Latihan Fitness And Mobility Exercise (FAME) Pada Pasien Stroke
Latihan Fitness And Mobility Exercise (FAME) Pada Pasien StrokeLatihan Fitness And Mobility Exercise (FAME) Pada Pasien Stroke
Latihan Fitness And Mobility Exercise (FAME) Pada Pasien Stroke
aditya romadhon
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
aditya romadhon
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Faradic Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Faradic CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Faradic Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Faradic Current
aditya romadhon
 
Materi Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration Curve
Materi Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration CurveMateri Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration Curve
Materi Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration Curve
aditya romadhon
 
Materi Pembelajaran Fisioterapi Elektroterapi TENS
Materi Pembelajaran Fisioterapi Elektroterapi TENSMateri Pembelajaran Fisioterapi Elektroterapi TENS
Materi Pembelajaran Fisioterapi Elektroterapi TENS
aditya romadhon
 
Materi Pembelajaran Fisioterapi ARUS DIADINAMIS
Materi Pembelajaran Fisioterapi ARUS DIADINAMISMateri Pembelajaran Fisioterapi ARUS DIADINAMIS
Materi Pembelajaran Fisioterapi ARUS DIADINAMIS
aditya romadhon
 
Materi Pembelajaran Fisioterapi Faradic Current
Materi Pembelajaran Fisioterapi Faradic CurrentMateri Pembelajaran Fisioterapi Faradic Current
Materi Pembelajaran Fisioterapi Faradic Current
aditya romadhon
 
11. fibromyalgia.pptx
11. fibromyalgia.pptx11. fibromyalgia.pptx
11. fibromyalgia.pptx
aditya romadhon
 
10. Central Post Stroke Pain.pptx
10. Central Post Stroke Pain.pptx10. Central Post Stroke Pain.pptx
10. Central Post Stroke Pain.pptx
aditya romadhon
 
Traksi Spinal.pptx
Traksi Spinal.pptxTraksi Spinal.pptx
Traksi Spinal.pptx
aditya romadhon
 
8. Complex regional Pain Syndrome.pptx
8. Complex regional Pain Syndrome.pptx8. Complex regional Pain Syndrome.pptx
8. Complex regional Pain Syndrome.pptx
aditya romadhon
 
Gangguan Motorik Pada stroke.pptx
Gangguan Motorik Pada stroke.pptxGangguan Motorik Pada stroke.pptx
Gangguan Motorik Pada stroke.pptx
aditya romadhon
 
Non Inflammatory Osteoarthritis.pptx
Non Inflammatory Osteoarthritis.pptxNon Inflammatory Osteoarthritis.pptx
Non Inflammatory Osteoarthritis.pptx
aditya romadhon
 
STROKE.pptx
STROKE.pptxSTROKE.pptx
STROKE.pptx
aditya romadhon
 
4. Arus Rusia.pptx
4. Arus Rusia.pptx4. Arus Rusia.pptx
4. Arus Rusia.pptx
aditya romadhon
 
Terapi Ultrasound I.pptx
Terapi Ultrasound I.pptxTerapi Ultrasound I.pptx
Terapi Ultrasound I.pptx
aditya romadhon
 
Terapi Ultrasound II.pptx
Terapi Ultrasound II.pptxTerapi Ultrasound II.pptx
Terapi Ultrasound II.pptx
aditya romadhon
 
3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx
3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx
3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx
aditya romadhon
 
2. Hipersensitisasi Nyeri.pptx
2. Hipersensitisasi Nyeri.pptx2. Hipersensitisasi Nyeri.pptx
2. Hipersensitisasi Nyeri.pptx
aditya romadhon
 

More from aditya romadhon (20)

Latihan Fitness And Mobility Exercise (FAME) Pada Pasien Stroke
Latihan Fitness And Mobility Exercise (FAME) Pada Pasien StrokeLatihan Fitness And Mobility Exercise (FAME) Pada Pasien Stroke
Latihan Fitness And Mobility Exercise (FAME) Pada Pasien Stroke
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Faradic Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Faradic CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Faradic Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Faradic Current
 
Materi Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration Curve
Materi Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration CurveMateri Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration Curve
Materi Pembelajaran Fisioterapi Strength Duration Curve
 
Materi Pembelajaran Fisioterapi Elektroterapi TENS
Materi Pembelajaran Fisioterapi Elektroterapi TENSMateri Pembelajaran Fisioterapi Elektroterapi TENS
Materi Pembelajaran Fisioterapi Elektroterapi TENS
 
Materi Pembelajaran Fisioterapi ARUS DIADINAMIS
Materi Pembelajaran Fisioterapi ARUS DIADINAMISMateri Pembelajaran Fisioterapi ARUS DIADINAMIS
Materi Pembelajaran Fisioterapi ARUS DIADINAMIS
 
Materi Pembelajaran Fisioterapi Faradic Current
Materi Pembelajaran Fisioterapi Faradic CurrentMateri Pembelajaran Fisioterapi Faradic Current
Materi Pembelajaran Fisioterapi Faradic Current
 
11. fibromyalgia.pptx
11. fibromyalgia.pptx11. fibromyalgia.pptx
11. fibromyalgia.pptx
 
ESWT.pptx
ESWT.pptxESWT.pptx
ESWT.pptx
 
10. Central Post Stroke Pain.pptx
10. Central Post Stroke Pain.pptx10. Central Post Stroke Pain.pptx
10. Central Post Stroke Pain.pptx
 
Traksi Spinal.pptx
Traksi Spinal.pptxTraksi Spinal.pptx
Traksi Spinal.pptx
 
8. Complex regional Pain Syndrome.pptx
8. Complex regional Pain Syndrome.pptx8. Complex regional Pain Syndrome.pptx
8. Complex regional Pain Syndrome.pptx
 
Gangguan Motorik Pada stroke.pptx
Gangguan Motorik Pada stroke.pptxGangguan Motorik Pada stroke.pptx
Gangguan Motorik Pada stroke.pptx
 
Non Inflammatory Osteoarthritis.pptx
Non Inflammatory Osteoarthritis.pptxNon Inflammatory Osteoarthritis.pptx
Non Inflammatory Osteoarthritis.pptx
 
STROKE.pptx
STROKE.pptxSTROKE.pptx
STROKE.pptx
 
4. Arus Rusia.pptx
4. Arus Rusia.pptx4. Arus Rusia.pptx
4. Arus Rusia.pptx
 
Terapi Ultrasound I.pptx
Terapi Ultrasound I.pptxTerapi Ultrasound I.pptx
Terapi Ultrasound I.pptx
 
Terapi Ultrasound II.pptx
Terapi Ultrasound II.pptxTerapi Ultrasound II.pptx
Terapi Ultrasound II.pptx
 
3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx
3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx
3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx
 
2. Hipersensitisasi Nyeri.pptx
2. Hipersensitisasi Nyeri.pptx2. Hipersensitisasi Nyeri.pptx
2. Hipersensitisasi Nyeri.pptx
 

Recently uploaded

342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
royalbalidigitalprin
 

Recently uploaded (7)

342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
 

1. Konsep Dasar Elektroterapi.pptx

  • 1. Konsep Dasar Elektroterapi Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
  • 2. Pendahulua n Elektrisitas sering dideskripsikan sebagai Kuat arus (charge) Frekuensi arus (current frequency) Voltase (voltage) Tahanan (impedance/resistance)
  • 3. Arus,Voltase dan Tahanan (Hukum Ohm) Hubungan antara arus, voltase dan hambatan didefinisikan dalam hukum Ohm Arus berbanding sama dengan voltase, ketika voltase ditingkatkan maka arus juga meningkat pada nilai tahanan yang menetap Arus berbanding terbalik dengan hambatan, ketika nilai tahanan meningkat dengan voltase menetap maka arus akan turun Total arus akan meningkat jika voltase ditingkatkan atau tahanan diturunkan
  • 4. Karakteristik Elektroterapi Jaringan Tubuh Dapat distimulasi Otot Saraf Sel darah Membran sel Tidak dapat distimulasi Tulang Kartilago Ligamen Tendon
  • 5. Sehingga dirasa nyaman saat arus masuk kedalam jaringan Turunnya nilai tahanan jaringan sehingga penggunaan arus relatif rendah Menurunkan nilai tahanan sangat diperlukan dalam penatalaksanaan elektroterapi Semakin tinggi kandungan cairan semakin tinggi daya hantar arus dan semakin rendah tahanannya Setiap jaringan mempunyai nilai tahanan yang berbeda-beda tergantung kandungan cairan dalam jaringan Tahanan jaringan tubuh sering diistilahkan dengan resistance atau impedance Jaringan tubuh mempunyai nilai tahanan (1000 + V)18
  • 6. Arus mampu mengalir dengan 2 syarat: Ada sumber elektris yang menciptakan beda potensial (positif dan negatif) Ada medium penghantarnya Electrotherapy Generator Conducting Pathway NaCl (Sodium Chloride)
  • 7. Resting Membrane Potential (RMP) Saat saraf tidak aktif/ istirahat maka potensial didalam membrane saraf lebih negatif dibanding potensial di luar membrane saraf
  • 8. Depolarisasi & Hiperpolarisasi Dibawah elektrode Anoda terjadi hiperpolarisasi saraf Dibawah elektrode Katoda terjadi depolarisasi
  • 10. Absolute Refractory Periode • Ketika saraf sudah terdepolarisasi, maka tidak dapat ditambahkan aksi potensial • Saraf tidak dapat distimulasi lagi meskipun ditingkatkan intensitasnya
  • 11. Relative Refractory Periode • Setelah terjadi depolarisasi dan repolarisasi menuju RMP, maka saraf dapat distimulasi namun dengan intensitas arus yang lebih tinggi
  • 12. Aksi Potensial Aktivitas elektro-kimia yang ditandai dengan depolarisasi dan repolarisasi secara cepat
  • 13. Aliran Ion • Ion positif (cation) bergerak dan berkumpul menuju elektrode negatif (katoda) • Ion negatif (anion) bergerak dan berkumpul menuju elektrode positif
  • 14. Ion Sodium (Na++) Ion sodium (Na++) menuju elektrode negatif dengan mengikat air membentuk sodium hydroxide (NaOH) Reaksi kimia menurunkan keasaman jaringan dan melembutkan jaringan
  • 15. Ion Chloride (Cl-) Ion chloride (Cl-) menuju ke elektrode positif dengan mengikat air membentuk hydrochloric acid (HCL) Reaksi kimia meningkatkan keasaman jaringan dan mengeraskan, mengiritasi jaringan
  • 16. Klasifikasi Arus Direct Current (DC) Alternating Current (AC) Pulsatile Current (Interupted)
  • 17. Direct Current (DC) Karena potensial pada elektrode tidak pernah bergantian maka potensial terjadi akumulasi elektris yang menimbulkan reaksi kimia atau efek polaritas Salah satu elektrode tetap menjadi anoda dan satunya lagi tetap menjadi katoda Direct current merupakan arus searah
  • 18. Alternating Current (AC) Karena secara terus menerus bergantian polaritas tiap detiknya, maka tidak berpotensi terjadi reksi kimia atau efek polaritas Digunakan satuan pulse per second (pps) atau Hertz (Hz) Setiap siklus (cycle) bergantian polaritas pada tiap detiknya Alternating Current merupakan arus bolak-balik tidak terputus
  • 19. Pulsatile Current (Interupted) Pulsatile current merupakan arus terputus (interrupted) Direct current yang diputus (Interupted Direct Current) atau Alternating current yang diputus
  • 20. Bentuk Arus Arus mempunyai bentuk dikarenakan adanya hubungan amplitude (intensitas) dengan durasi pulsa Amplitude atau intensitas adalah kuatnya arus dalam satuan mili ampere (Ma) Durasi pulsa adalah lamanya arus menetap dalam satuan microsecond (µs), millisecond (Ms) atau second (S)
  • 21.
  • 22. Frekuensi Arus Ketika stimulasi saraf motoris maka semakin tinggi frekuensi menimbulkan kontraksi tetanic (100Hz) Ketika stimulasi saraf sensoris maka semakin tinggi frekuensi semakin nyaman (> 80Hz) Jaringan tubuh merespon durasi pulsa (pulse duration) bukan durasi fase (phase duration) Frekuensi arus adalah jumlah pengulangan arus (pulsa) tiap detik
  • 23. Modifikasi Arus • Modifikasi arus ditujukan agar arus tidak mudah diadaptasi oleh jaringan, sehingga jaringan selalu terstimulasi selama terapi • Modifikasi dapat dilakukan dengan mengubah intensitas, durasi dan frekuensi tiap detik
  • 24. Tingkatan stimulasi Elektroterapi menimbulkan 3 level respon eksitasi Sensoris Motoris Nyeri (pain)
  • 25. Tingkatan Stimulasi Pada Aplikasi Klinis Nyeri (pain) : stimulasi sampai terasa sakit diaplikasikan pada kondisi kronis Motoris : stimulasi sampai menimbulkan kontraksi otot, dapat digunakan untuk memfasilitasi kontraksi otot atau mengurangi bengkak (twitch contraction) Sensoris : benar-benar terasa nyata biasanya diaplikasikan pada kondisi sub akut-kronis Subsensoris : sedikit terasa biasanya diaplikasikan pada kondisi akut