Dokumen tersebut membahas pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing yang dikombinasikan dengan Macromedia Flash media untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMA pada topik kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat ketika diajarkan dengan metode tersebut karena membimbing siswa belajar secara sistematis dan mandiri.
1. PENGARUH METODE INKUIRI TERBIMBING DIKOMBINASIKAN DENGAN
MACROMEDIA FLASH MEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA TOPIK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
Retno Dwi Suyanti1), Yeni Purwati2)
1) Dosen Jurusan Kima dan Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan
2) Mahasiswa Pascasarjana Prodi Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Medan
Abstract
The influence of guided inquiry learning method combined with Macromedia Flash
media to enhance the student’s achievement toward chemistry for Senior High School
(SHS) on the teaching of Solubility and Solubility Product is explained. The research was
conducted onto second year of State SHS 2 in Kisaran Kabupaten Asahan, Province of
North Sumatra through teaching of students by using guided inquiry learning method
combined with Macromedia Flash media as innovation learning method. Solubility and
solubility product was choosen as a chemistry subject that was compulsory for second year
SHS students. The influence of guided inquiry learning method combined with
Macromedia Flash media assited to improve student’s achievements on the chemistry
subject were assesses, that was by comparing their ability to solve chemistry problems
before and after the teaching processes have been carried out. The study concluded that the
student’s achievements on chemistry were improved when they are taught using guided
inquiry learning method combined with Macromedia Flash media because the teaching
method combined with teaching media guided the students to study systematically on
understanding and solving chemistry problems and encourage students to study
independently.
Key words : Guided inquiry learning method, Macromedia Flash media, solubility and
solubility product topic, student learning outcomes
Abstrak
Pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing dikombinasikan dengan
Macromedia Flash media untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa SMA pada
pengajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan dijelaskan. Penelitian ini dilakukan pada kelas
dua SMA Negeri 2 Kisaran Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara melalui
pengajaran siswa dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing
dikombinasikan dengan Macromedia Flash media sebagai metode pembelajaran inovasi.
2. Kelarutan dan hasil kali kelarutan dipilih sebagai mata pelajaran kimia yang wajib untuk
siswa kelas 2 SMA. Pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing dikombinasikan
dengan Macromedia Flash media diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran kimia, dengan membandingkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah
kimia sebelum dan sesudah proses belajar mengajar dilakukan. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia meningkat ketika
siswa diajarkan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dikombinasikan
dengan Macromedia Flash media karena metode pengajaran yang dikombinasikan dengan
media pembelajaran memandu siswa untuk belajar secara sistematis dalam memahami dan
memecahkan masalah kimia dan mendorong siswa untuk belajar mandiri.
Kata Kunci : Metode pembelajaran inkuiri terbimbing, Macromedia Flash media ,
kelarutan dan hasil kali kelarutan dan hasil belajar siswa
Pendahuluan
Ilmu alam memiliki hubungan yang erat berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
fenomena alam secara sistematis, sehingga ilmu alam tidak hanya terfokus pada
penguasaan pengetahuan dalam bentuk kumpulan fakta, konsep, atau prinsip-prinsip, tetapi
juga dalam proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan menjadi sarana bagi siswa untuk
belajar tentang diri sendiri, lingkungan, dan juga sebagai prospek untuk pengembangan
lebih lanjut dalam menerapkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Proses
belajar yang menekankan pada pengalaman langsung menyediakan kesempatan untuk
mengembangkan kompetensi anak dan membuat peserta didik mampu menggali dan
memahami tentang sifat ilmiah. Sains diarahkan untuk mencari tahu dan melakukan
penyelidikan, sehingga diharapkan sains dapat membantu peserta didik untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitarnya (Tim Pendidikan Kimia, 2010).
Fakta yang terlihat di lapangan tentang pembelajaran sains khususnya pembelajaran
kimia masih diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran dalam satu arah di mana
peran guru masih dominan. Hal ini menyebabkan kurangnya minat siswa dan nilai yang
dicapai oleh siswa kurang dari yang diharapkan. Selain itu, masih ditemukan bahwa banyak
guru kimia yang mengajarkan kimia dengan menggunakan model pembelajaran yang masih
bersifat verbal. Dalam proses belajar, siswa pasif dan hanya menerima pengetahuan dari
3. guru. Hal ini yang mengakibatkan lemahnya pemahaman siswa dalam konsep-konsep dasar
kimia.
Konsep kelarutan dan hasil kali kelarutam merupakan salah satu topik dalam kimia
yang cukup sulit bagi siswa, sehingga memerlukan pemahaman mendalam dalam rangka
untuk menguasai materi ini sepenuhnya. Salah satu cara alternatif yang bisa dilakukan
untuk membantu siswa untuk memahami tentang konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan
adalah mengembangkan inovasi pembelajaran gabungan metode pembelajaran inkuiri
terbimbing dengan Macromedia Flash media.
Metode pembelajaran inkuiri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dari masalah yang ditanyakan (Sanjaya, 2006). Metode pembelajaran ini
diharapkan dapat membuat siswa mengingat konsep lebih lama karena mereka belajar dan
memperoleh konsep dari proses berpikir kritis dan analitis, serta menemukan jawaban
mereka sendiri dari masalah yang akan dipecahkan .
Macromedia Flash adalah sebuah konsep pembelajaran kombinasi dengan
menggunakan teknologi audiovisual yang dapat menghasilkan fitur baru yang dapat
digunakan dalam sektor pendidikan. Pengajaran berbasis multimedia dapat menyajikan
materi pengajaran yang lebih menarik, tidak monoton dan membuat pelajaran lebih mudah
untuk dikomunikasikan Siswa dapat mempelajari materi secara individual dengan
menggunakan komputer yang memiliki program multimedia (Sarwiko, 2011).
Penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini telah dilakukan oleh
Aruan (2009) tentang pengaruh penerapan media visual pada topik kelarutan dan hasil kali
kelarutan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan rata-rata gain ternormalisasi
dalam kategori sedang dengan nilai rata-rata gain untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah 0, 42 dan 0, 35. Dari gain ternormalisasi dinormalisasi untuk kedua kelas, kita dapat
menyimpulkan bahwa penerapan media visual pada topik kelarutan dan hasil kali kelarutan
dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Aruan, diperoleh adanya pengaruh
media visual pada untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada topik kelarutan dan
hasil kali kelarutan, sedangkan untuk penelitian ini akan melihat pengaruh metode
pembelajaran inkuiri terbimbing yang dikombinasikan dengan menggunakan Macromedia
Flash media. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena dalam penelitian
4. ini penyelidikan yang digunakan difokuskan pada metode pembelajaran inkuiri terbimbing
dan media pembelajarannya adalah Macromedia Flash yang dikategorikan sebagai media
audio visual.
Metode Inkuiri Terbimbing
Inkuiri terbimbing adalah salah satu dari beberapa tingkatan dalam metode
pembelajaran inkuiri dimana siswa diberi kesempatan untuk bekerja, merencanakan dan
merumuskan prosedur, menganalisis hasil dan membuat kesimpulan sendiri, sementara
dalam penentuan topik, pertanyaan, dan bahan-bahan yang mendukung, guru hanya
bertindak sebagai fasilitator. (Suyanti, 2010).
Menurut Sanjaya dalam (Suyanti, 2010) menyatakan bahwa secara umum proses
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri dapat dilakukan dengan
langkah-langkah yaitu: orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
pengumpulan data, pengujian hipotesis, dan menarik kesimpulan.
a. Orientasi.
Orientasi adalah langkah untuk memandu kondisi belajar atau iklim pembelajaran
yang responsif. Guru merangsang dan mendorong siswa berpikir untuk memecahkan
masalah. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan dalam orientasi langkah adalah: (1)
menjelaskan topik, tujuan pembelajaran dan hasil yang diharapkan akan dicapai oleh siswa,
(2) menjelaskan pentingnya ktopik dan belajar sebagai motivasi bagi siswa.
b. Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah adalah langkah untuk membimbing siswa dalam masalah
yang mengandung teka-teki. Masalah yang diberikan adalah masalah yang menantang
siswa untuk berpikir dalam memecahkan teka-teki. Sebuah teka-teki yang menjadi masalah
dalam penyelidikan harus mengandung konsep yang jelas dan tepat. Konsep-konsep dalam
masalah adalah konsep-konsep yang telah diketahui sebelumnya oleh siswa.
c. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah yang dibahas. Sebagai jawaban
sementara, hipotesis harus diuji kebenarannya. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh
guru untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk merumuskan hipotesis yaitu dengan
mengajukan beberapa pertanyaan yang dapat mendukung siswa untuk merumuskan
beberapa hipotesis yang memiliki kemungkinan jawaban dari masalah yang sedang
dibahas.
5. d. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah kegiatan untuk menyaring informasi yang diperlukan
untuk pengujian hipotesis yang diajukan. Proses pengumpulan data membutuhkan motivasi
yang kuat dalam penelitian, ketekunan, dan kemampuan untuk menggunakan potensi dalam
berpikir. Tugas guru dalam langkah ini adalah mengajukan pertanyaan yang dapat
mendukung siswa untuk berpikir dan mencari informasi yang diperlukan.
e. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah proses untuk menentukan jawaban yang dianggap dapat
diterima berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari pengumpulan data. Jadi, guru
dapat mengembangkan kemampuan berpikir rasional siswa. Ini berarti bahwa jawaban yang
benar tidak hanya didasarkan pada argumen tetapi juga didukung oleh data yang diperoleh
dan dapat dipertanggung jawabkan.
f. Menarik Kesimpulan
Menarik kesimpulan adalah proses untuk menggambarkan penemuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mendapatkan kesimpulan yang
akurat, lebih baik jika guru dapat menunjukkan kepada siswa yang data yang relevan.
Macromedia Flash Media
Macromedia Flash adalah sebuah konsep pembelajaran dengan menggunakan
kombinasi teknologi audiovisual yang dapat menghasilkan fitur baru yang dapat digunakan
dalam sektor pendidikan. Pengajaran berbasis multimedia dapat menyajikan materi
pengajaran yang lebih menarik, tidak monoton dan membuat materi pelajaran lebih mudah
untuk dikomunikasikan. Siswa dapat mempelajari materi secara individual dengan
menggunakan komputer yang memiliki program multimedia. (Sarwiko, 2011)
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Dalam kurikulum kimia SMA, pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan
diajarkan pada semester kedua di kelas XI (Depdiknas, 2006). Kelarutan dan hasil kali
kelarutan merupakan salah satu pokok bahasan yang sulit dipahami oleh siswa SMA karena
merupakan gabungan konsep abstrak dengan perhitungan kimia. Banyak siswa yang
mengalami kesukaran untuk memahami pokok bahasan ini karena guru yang mengajar
6. belum menemukan metode dan media mengajar yang sesuai untuk mengajarkan pokok
bahasan ini sehingga para siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar.Dalam garis
besar program pengajaran (GBPP) mata pelajaran kimia SMA, kelarutan dan hasil kali
kelarutan meliputi : (1) kelarutan, (2) hasil kali kelarutan, (3) hubungan antara kelarutan
dan hasil kali kelarutan, (4) kesetimbangan kimia dalam kelarutan, (5) kelarutan dalam
pelarut murni, (6) kelarutan yang dipengaruhi oleh pengaruh ion senama dan (5) reaksi
pengendapan.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSBI SMA Negeri 2 Kisaran program sains kelas XI
pada bulan Februari sampai April Tahun Ajaran 2011/2012. Populasi penelitian ini adalah
semua siswa kelas XI program IPA di RSBI SMA Negeri 2 Kisaran Tahun Ajaran
2011/2012. Sampel penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode Random
sampling yaitu dengan memilih secara acak dua kelas di sekolah tanpa mempertimbangkan
hasil belajar siswa. Dari jumlah populasi, diambil 2 kelas sebagai sampel, satu kelas akan
dijadikan sebagai kelas eksperimen (kelas yang diberikan pengajaran dengan menggunakan
metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan kombinasi Macromedia Flash media) dan
satu kelas akan dijadikan sebagai kelas kontrol (kelas yang diberikan pengajaran dengan
menggunakan metode konvensional dengan media charta). Alat pengumpul data adalah
evaluasi belajar (soal-soal kimia berbentuk pilihan berganda) terdiri atas (1) evaluasi
pendahuluan, (2) evaluasi akhir pertama dan (3) evaluasi akhir kedua. Evaluasi belajar
disusun oleh peneliti berdasarkan GBPP dengan sebaran tingkat kesulitan yang sudah
distandarisasi, ujicoba dan validasi.
Desain penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuasi-eksperimen
dengan dua kelas sampel dijelaskan pada tabel 1. Prosedur penelitian meliputi penyusunan
instrument, pengajaran dan evaluasi. Penyusunan instrument dilakukan mengikuti kisi
GBPP mata pelajaran kimia SMA pokok bahasan klearutan dan hasil kali
kelarutan.Sebelum dilakukan pengajaran, terhadap kelas eksperimen dan kelas control
terlebih dahulu dilakukan evaluasi pendahuluan (pre-test) , bertujuan untuk mengukur
kemampuan dan penguasaan siswa terhadap pokok bahasan yang akan diajarkan, dan
dilanjutkan dengan pengajaran menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing yang
dikombinasikan dengan Macromedia Flash media (kelas eksperimen) dan metode
pengajaran konvensional dengan media charta (kelas kontrol). Selanjutnya dilakukan
7. evaluasi akhir pertama pada akhir pengajaran (post-test ). Data berupa prestasi belajar siswa
diolah secara statistik menggunakan EXCEL Software untuk penarikan kesimpulan.
Tabel 1. Desain Penelitian dengan perlakuan pengajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran inkuiri terbimbing yang dikombinasikan dengan Macromedia
Flash media (kelas eksperimen) dan metode konvensional dan media charta
(kelas kontrol)
Kelas Pre-test (X1) Perlakukan Post-test (X2)
Eksperimen X 1 Eksperimen T 1 Eksperimen X 2 Eksperimen
Kontrol X 1 kontrol T 2 control X 2 control
Hasil Dan Pembahasan
Untuk melihat pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing yang
dikombinasikan dengan Macromedia Flash media dapat dilihat dari prestasi belajar siswa
setelah dilakukan perlakukan pembelajaran untuk pengajaran kelarutan dan hasil kali
kelarutan, yaitu berdasarkan hasil pencapaian siswa seperti dirangkum pada Tabel 2.
Pencapaian siswa pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan pengajaran
menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing yang dikombinasikan dengan
Macromedia Flash media adalah (83,97 ± 6,00) lebih tinggi dibandingkan terhadap prestasi
kelas kontrol yang diberikan perlakukan pengajaran dengan metode konvensional dan
media charta (69,71 ± 5,77). Selain itu juga diadakan analisis terhadap level aspek kognitif
yang terkembangkan akibat penerapan metode pembelajaran inkuiri terbimbing yang
dikombinasikan dengan Macromedia Flash media dengan melihat hasil gain rata-ratanya
seperti dirangkum pada Tabel 3.
Tabel 2. Pencapaian (nilai) siswa RSBI SMA Negeri 2 Kisaran pada pengajaran Kelarutan
dan hasil kali kelarutan berdasarkan hasil evaluasi belajar sesudah pengajaran
dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing yang
dikombinasikan dengan Macromedia Flash media dan metode konvensional
dengan media charta.
No Hasil Belajar Sampel
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 Rata-rata Pre-test 25,15 24,41
2 Standar Deviasi Rata-rata pre-test 10,69 9,60
3. Rata-rata Post-test 83,97 69,71
4. Standar Deviasi rata-rata post-test 6,00 5,77
8. Tabel 3. Perbandingan Gain Rata-rata dari Tiap Level Aspek Kognitif Pada kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Sampel Gain Rata-rata yang diperoleh pada tiap Level Aspek
Kognitif
C1 C2 C3 C4
1 Kelas eksperimen 0,54 0,92 0,84 0,74
2 Kelas kontrol 0,51 0,38 0,21 0,09
Dari hasil penelitian, penerapan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan
Macromedia Flash media sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang
konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan sehingga dapat memberikan efek pada
peningkatan hasil belajar siswa.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Aksela (2012), diperoleh bahwa
adanya hubungan antara metode pembelajaran inkuiri dengan minat dalam mempelajari
materi kimia pada topik sel bahan bakar. Hal ini didukung penelitian lain yang menyatakan
bahwa metode pembelajaran inkuiri memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam
memotivasi dan meningkatkan minat belajar siswa (Lavonen & al., 2005). Bagi guru yang
hendak menerapkan metode inkuiri dalam proses belajar mengajar di sekolah harus
memperhatikan kesesuaian materi dengan metode yang digunakan. Selain itu juga perlu
dilakukan desain materi pelajaran ketika hendak diajarkan dengan menggunakan metode
pembelajaran inkuiri. Karena metode pembelajaran inkuiri sering dianggap menghabiskan
banyak waktu untuk menerapkannya didalam kelas sehingga membutuhkan keahlian
tersendiri dari guru yang bersangkutan (DeBoer, 2004).
Selain itu, metode pembelajaran inkuiri terbimbing terbukti mampu meningkatkan
kemampuan berpikir logis siswa, meningkatkan prestasi kognitif siswa secara keseluruhan
dalam logika (Matthew, 2013) yang konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Naiagbo (1997), Timothy dan Awodi (1997), Purwanto (2012) dan Dagoli (1999). Para
peneliti ini menyimpulkan dari investigasi mereka bahwa siswa yang diajarkan dengan
menggunakan metode pengajaran inkuiri terbimbing lebih baik daripada yang diajarkan
dengan menggunakan metode konvensional (ekspositori / ceramah) dalam hal prestasi
kognitif.
Macromedia Flash adalah sebuah program yang dapat memunculkan pesan audio
visual yang lebih jelas bagi siswa dengan berbagai gambar animasi yang dapat merangsang
9. minat siswa dalam belajar. Hal ini dapat membuat bahan ajar lebih menarik, tidak monoton,
serta konsep yang membingungkan bagi siswa dapat dipahami dengan mudah dengan
bantuan Macromedia Flash umedia karena animasi yang muncul sangat menarik dan
mudah dimengerti. Macromedia Flash media dapat membantu siswa untuk belajar,
mengatur dan menyimpan informasi dalam rangka untuk mengenali segera (memori yang
sempurna) untuk semua yang diinginkan. Penggunaan media pembelajaran seperti
Macromedia Flash media dapat dijadikan sebagai media audio visual yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil gain rata-rata dari setiap level aspek kognitif yang ditingkatkan dengan
penerapan metode pembelajaran inkuiri terbimbing yang dikombinasikan dengan
Macromedia Flash media pada kelas eksperimen adalah C2 (0,92, kategori tinggi) dan
diikuti oleh C3 (0,84, kategori tinggi) dan C4 (0,74 , kategori tinggi). Sedangkan gain rata-rata
dari setiap level aspek kognitif yang ditingkatkan dengan penerapan metode
konvensional dengan media charta pada kelas kontrol adalah C1 (0.51, kategori sedang)
dan C2 (0,38, kategori sedang).
Tingkat aspek kognitif yang meningkat pada kelas eksperimen adalah C2
(pemahaman), C3 (aplikasi) dan C4 (analisis) sedangkan tingkat aspek kognitif yang
meningkat pada kelas kontrol adalah C1 (pengetahuan) dan C2 (pemahaman). Ini berarti
bahwa untuk pelaksanaan penelitian ini metode pembelajaran inkuiri terbimbing yang
dikombinasikan dengan Macromedia Flash media akan memberikan peningkatan pada
level kognitif siswa pada aspek C2 (pemahaman), C3 (aplikasi) dan C4 (analisis).
Pelaksanaan metode konvensional dengan media charta akan memberikan peningkatan
level kognitif siswa pada aspek C1 (pengetahuan) dan C2 (pemahaman).
Kesimpulan Dan Saran
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengajaran kimia materi kelarutan
dan hasil kali kelarutan dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing yang
dikombinasikan dengan Macromedia Flash media dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Macromedia Flash media memudahkan siswa memahami konsep dasar kimia
tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan karena memberikan motivasi belajar kepada
siswa. Penyampaian materi pelajaran kimia dengan menggunakan Macromedia Flash
media memberikan kesan pengajaran lebih lama diingat dibandingkan pengajaran dengan
media charta karena teknik penyampaian materi pelajaran dengan menggunakan
10. Macromedia Flash media menarik dan interaktif serta dapat diulang-ulang oleh siswa yang
mendorong siswa untuk belajar mandiri. Diharapkan guru kimia hendaknya menggunakan
kombinasi antara metode dan media pembelajaran untuk penyampaian materi pelajaran
kimia pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan karena sudah terbukti efektif dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa. Perlu dipertimbangkan untuk menggunakan
kombinasi metode dan media pembelajaran untuk pengajaran materi pelajaran pada bidang
studi lain.
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si yang
sudah memberi masukan dan saran kepada penulis dan Bapak Drs. Hendra Ganthi selaku
guru kimia di RSBI SMA Negeri 2 Kisaran yang sudah membantu dalam penelitian ini.
Daftar Pustaka
Aksela, M and Boström, M., (2012), Supporting Students’ Interest through Inquiry-Based
Learning in the Context of Fuel Cells, Mevlana International Journal of Education
(MIJE) 2(3): 53-61
Aruan, R., (2009), Influence Of The Application Of Visual Media On Inquiry Technique At
Solubility And Solubility Product Constant (Ksp) To Increase Student’s Learning
Outcomes, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Dagoli, A.T., (1999), Effects of Guided Inquiry Teaching Method on Students
Achievement in Geometric. Unpublished M.ed Thesis. Faulty of Education.
University of Nigeria, Nsukka.
Depdiknas, (2006), Silabus Kimia Departemen Pendidikan Nasional,
http://www.ghodang.Net
DeBoer, G. E. , (2004), Historical Perspective on Inquiry Teaching in Schools. In. Flick, L.
B. & Ledean, N. G. Scientific inquiry and nature of science: Implications for
teaching, learning, and teacher eduction, (p.17-34) Dordrecht: Kluwer Academic
Publishers.
Lavonen, J., Juuri, K., Meisalo, V., Uitto, A. & Byman, R. (2005). Luonnontieteiden
opetuksen kiinnostavuus peruskoulussa. [Interest in Science Teaching in Basic
Education]. Department of Applied Education: University of Helsinki. p. 5-30.
Matthew, B.M., (2013), A Study on The Effects of Guided Inquiry Teaching Method on
Students Achievement in Logic, The International Research Journal “International
Reseachers” 2(1) : 135-140
11. Naiagbo, C.R., (1997), Effects of Two Teaching Methods on the Achievement and Attitude
in Biology of Students of Different Levels of Scientific Literacy. Unpublished
doctoral Dissertation, Faculty of Education, University of Nigeria, Nsukka.
Purwanto, A., ( 2012), Kemampuan Berpikir Logis Siswa SMA Negeri 8 Kota Bengkulu
Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Fisika, Jurnal
Exacta 10 (2), 133-135
Sanjaya,W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Sarwiko, D., (2011), Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif
Menggunakan Macromedia Director MX (Studi Kasus Mata Kuliah Pengolahan
Citra Pada Jurusan S1 Sistem Informasi),Universitas Guna Darma, 1-12.
Suyanti, D.R., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Tim Pendidikan Kimia, (2010), Dasar-Dasar Pendidikan MIPA, FMIPA Unimed, Medan.
Timothy, J. Awodi S., (1997), The Relative Effects of Inquiry and Lecture Methods on the
Performance of High and Low Achievers in Senior Secondary School Biology.
Journal of Science Teachers Association of Nigeria. 32(1,2) 59 – 64