Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Kimia kelas X ini membahas:
1) Hukum Gay-Lussac dan hipotesis Avogadro yang menjelaskan perbandingan volume gas yang bereaksi, dan
2) Metode pembelajaran kooperatif model STAD untuk mengajarkan kedua konsep tersebut.
1. Ridwan menghibur Gina yang sedih karena tidak lulus ujian masuk fakultas kedokteran dengan menyamakan situasi tersebut dengan konsep reaksi kimia dan pereaksi pembatas.
2. Ridwan menjelaskan bahwa fakultas kedokteran mewakili pereaksi pembatas karena kuota yang terbatas, sementara Gina mewakili pereaksi berlebih.
3. Ridwan menyemangati Gina dengan mengatakan bahwa keber
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan perubahan entalpi pembakaran (ΔHC) naftalen menggunakan kalorimeter bom. Perubahan entalpi diukur dengan membakar sampel di dalam kalorimeter yang berisi air, dan mengukur kenaikan suhu air. Kenaikan suhu ini digunakan untuk menghitung jumlah kalor yang diserap air dan kalorimeter. ΔHC naftalen dihitung dengan menggunakan persamaan kesetimbangan kalor yang melibatkan kalor re
Dokumen tersebut membahas tentang metode analisis gravimetri khususnya untuk menentukan kadar nikel menggunakan reagen dimetil glikoksime. Langkah-langkah percobaan meliputi pembuatan larutan nikel, penambahan reagen, pembentukan endapan, penyaringan, pengeringan, dan penimbangan endapan untuk dihitung kadar nikel berdasarkan faktor gravimetri.
Dokumen tersebut membahas mengenai hukum-hukum termodinamika yang meliputi hukum Boyle-Gay Lussac, hukum pertama dan kedua termodinamika, serta proses-proses yang dialami oleh gas seperti proses isotermal, isokorik, isobarik dan adiabatik. Dokumen ini juga menjelaskan konsep gas ideal dan rumus-rumus yang terkait dengan hukum-hukum tersebut beserta contoh soalnya.
Titrasi adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu larutan dengan menitrasi larutan yang diuji dengan larutan baku secara bertahap hingga titik akhir. Terdapat beberapa teori asam-basa seperti teori Arrhenius, Brønsted-Löwry, dan Lewis beserta prosedur titrasi dan perhitungannya pada titik ekuivalen.
1. Ridwan menghibur Gina yang sedih karena tidak lulus ujian masuk fakultas kedokteran dengan menyamakan situasi tersebut dengan konsep reaksi kimia dan pereaksi pembatas.
2. Ridwan menjelaskan bahwa fakultas kedokteran mewakili pereaksi pembatas karena kuota yang terbatas, sementara Gina mewakili pereaksi berlebih.
3. Ridwan menyemangati Gina dengan mengatakan bahwa keber
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan perubahan entalpi pembakaran (ΔHC) naftalen menggunakan kalorimeter bom. Perubahan entalpi diukur dengan membakar sampel di dalam kalorimeter yang berisi air, dan mengukur kenaikan suhu air. Kenaikan suhu ini digunakan untuk menghitung jumlah kalor yang diserap air dan kalorimeter. ΔHC naftalen dihitung dengan menggunakan persamaan kesetimbangan kalor yang melibatkan kalor re
Dokumen tersebut membahas tentang metode analisis gravimetri khususnya untuk menentukan kadar nikel menggunakan reagen dimetil glikoksime. Langkah-langkah percobaan meliputi pembuatan larutan nikel, penambahan reagen, pembentukan endapan, penyaringan, pengeringan, dan penimbangan endapan untuk dihitung kadar nikel berdasarkan faktor gravimetri.
Dokumen tersebut membahas mengenai hukum-hukum termodinamika yang meliputi hukum Boyle-Gay Lussac, hukum pertama dan kedua termodinamika, serta proses-proses yang dialami oleh gas seperti proses isotermal, isokorik, isobarik dan adiabatik. Dokumen ini juga menjelaskan konsep gas ideal dan rumus-rumus yang terkait dengan hukum-hukum tersebut beserta contoh soalnya.
Titrasi adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu larutan dengan menitrasi larutan yang diuji dengan larutan baku secara bertahap hingga titik akhir. Terdapat beberapa teori asam-basa seperti teori Arrhenius, Brønsted-Löwry, dan Lewis beserta prosedur titrasi dan perhitungannya pada titik ekuivalen.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis reaksi kimia dan konsep-konsep termokimia yang terkait, yaitu:
1. Dibedakannya reaksi kimia menjadi reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan pelepasan atau penyerapan kalor.
2. Penjelasan mengenai beberapa jenis entalpi standar yang meliputi entalpi pembentukan, penguraian, pembakaran, pelarutan dan beberapa contoh per
Dokumen tersebut membahas tentang elektrokimia dan sel volta, termasuk komponen sel volta seperti elektroda dan reaksi redoks, notasi sel volta, potensial sel dan deret aktivitas logam.
Laporan praktikum kimia mengenai penentuan kekuatan ikatan hidrogen antara kloroform dan aseton menggunakan kalorimeter. Hasilnya menunjukkan pembentukan ikatan hidrogen antara kedua zat tersebut ditandai dengan terjadinya kenaikan suhu dan diperoleh nilai ΔH sebesar 0,824 kJ untuk aseton dan 0,826 kJ untuk kloroform.
Dokumen tersebut membahas tentang pelajaran kimia di kelas X tentang konsep mol, yang mencakup penjelasan guru mengenai mol, jumlah partikel, massa molar, dan volume molar, serta kemolaran larutan dan contoh soal latihan. Guru juga membagi siswa menjadi kelompok untuk mendiskusikan konsep mol dan menyelesaikan soal, serta memberikan latihan dan tugas.
1. Senyawa kompleks memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari meliputi bidang kesehatan, farmasi, dan lingkungan. Contohnya adalah proses pengikatan oksigen oleh besi menjadi senyawa kompleks untuk bernapas.
Praktikan membuat garam Mohr dengan melarutkan serbuk besi dalam asam sulfat untuk membentuk larutan FeSO4 dan mencampurkannya dengan larutan (NH4)2SO4 yang dibuat dari netralisasi asam sulfat dan amonia. Larutan dicampur dan dipanaskan hingga mengkristal menjadi garam Mohr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan IV dalam tabel periodik yaitu titanium, zirkonium, hafnium, dan rutherfordium. Ia menjelaskan tentang sifat-sifat kimia, sejarah penemuan, reaksi senyawa halida dan oksidanya, proses ekstraksi logamnya, serta kegunaan masing-masing unsur golongan IV tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang belerang dan sifat-sifatnya. Belerang dapat ditemukan secara alami dalam berbagai bentuk kristal dan merupakan unsur penting dalam kehidupan. Belerang dapat mengalami modifikasi kristal pada berbagai suhu dan dapat dihasilkan dalam bentuk gas seperti hidrogen sulfida. Asam sulfat merupakan senyawa penting yang dapat bereaksi dengan berbagai zat.
kalor penguapan sebagai energi pengaktifanLinda Rosita
1. Laporan praktikum kimia tentang kalor penguapan sebagai energi pengaktifan.
2. Tujuan praktikum adalah mengetahui energi pengaktifan etanol pada berbagai suhu dan hubungannya dengan laju penguapan.
3. Hasilnya menunjukkan bahwa laju penguapan etanol berbanding terbalik dengan waktu dan berbanding lurus dengan suhu.
Dokumen tersebut membahas tentang kinetika kimia, termasuk persamaan laju reaksi dan orde reaksi, faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi seperti konsentrasi pereaksi dan suhu, serta hubungannya dengan teori tumbukan. Teori tumbukan menyatakan bahwa reaksi terjadi ketika molekul-molekul pereaksi bertumbukan dan memiliki energi kinetik minimum tertentu yang disebut energi aktivasi.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran fisika kelas X ini membahas tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran tentang gas ideal, strategi, model, dan metode pembelajaran yang digunakan."
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis reaksi kimia dan konsep-konsep termokimia yang terkait, yaitu:
1. Dibedakannya reaksi kimia menjadi reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan pelepasan atau penyerapan kalor.
2. Penjelasan mengenai beberapa jenis entalpi standar yang meliputi entalpi pembentukan, penguraian, pembakaran, pelarutan dan beberapa contoh per
Dokumen tersebut membahas tentang elektrokimia dan sel volta, termasuk komponen sel volta seperti elektroda dan reaksi redoks, notasi sel volta, potensial sel dan deret aktivitas logam.
Laporan praktikum kimia mengenai penentuan kekuatan ikatan hidrogen antara kloroform dan aseton menggunakan kalorimeter. Hasilnya menunjukkan pembentukan ikatan hidrogen antara kedua zat tersebut ditandai dengan terjadinya kenaikan suhu dan diperoleh nilai ΔH sebesar 0,824 kJ untuk aseton dan 0,826 kJ untuk kloroform.
Dokumen tersebut membahas tentang pelajaran kimia di kelas X tentang konsep mol, yang mencakup penjelasan guru mengenai mol, jumlah partikel, massa molar, dan volume molar, serta kemolaran larutan dan contoh soal latihan. Guru juga membagi siswa menjadi kelompok untuk mendiskusikan konsep mol dan menyelesaikan soal, serta memberikan latihan dan tugas.
1. Senyawa kompleks memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari meliputi bidang kesehatan, farmasi, dan lingkungan. Contohnya adalah proses pengikatan oksigen oleh besi menjadi senyawa kompleks untuk bernapas.
Praktikan membuat garam Mohr dengan melarutkan serbuk besi dalam asam sulfat untuk membentuk larutan FeSO4 dan mencampurkannya dengan larutan (NH4)2SO4 yang dibuat dari netralisasi asam sulfat dan amonia. Larutan dicampur dan dipanaskan hingga mengkristal menjadi garam Mohr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan IV dalam tabel periodik yaitu titanium, zirkonium, hafnium, dan rutherfordium. Ia menjelaskan tentang sifat-sifat kimia, sejarah penemuan, reaksi senyawa halida dan oksidanya, proses ekstraksi logamnya, serta kegunaan masing-masing unsur golongan IV tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang belerang dan sifat-sifatnya. Belerang dapat ditemukan secara alami dalam berbagai bentuk kristal dan merupakan unsur penting dalam kehidupan. Belerang dapat mengalami modifikasi kristal pada berbagai suhu dan dapat dihasilkan dalam bentuk gas seperti hidrogen sulfida. Asam sulfat merupakan senyawa penting yang dapat bereaksi dengan berbagai zat.
kalor penguapan sebagai energi pengaktifanLinda Rosita
1. Laporan praktikum kimia tentang kalor penguapan sebagai energi pengaktifan.
2. Tujuan praktikum adalah mengetahui energi pengaktifan etanol pada berbagai suhu dan hubungannya dengan laju penguapan.
3. Hasilnya menunjukkan bahwa laju penguapan etanol berbanding terbalik dengan waktu dan berbanding lurus dengan suhu.
Dokumen tersebut membahas tentang kinetika kimia, termasuk persamaan laju reaksi dan orde reaksi, faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi seperti konsentrasi pereaksi dan suhu, serta hubungannya dengan teori tumbukan. Teori tumbukan menyatakan bahwa reaksi terjadi ketika molekul-molekul pereaksi bertumbukan dan memiliki energi kinetik minimum tertentu yang disebut energi aktivasi.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran fisika kelas X ini membahas tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran tentang gas ideal, strategi, model, dan metode pembelajaran yang digunakan."
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang tekanan gas ideal dan hubungannya dengan energi kinetik. Materi pembelajaran mencakup pengertian dan persamaan tekanan gas ideal serta hubungan antara tekanan, energi kinetik, dan volume gas. Kegiatan pembelajaran meliputi observasi simulasi, diskusi kelompok, dan presentasi untuk memahami konsep-konsep tersebut. Penilaian dilakukan untuk mengukur penguasaan siswa terhad
Hukum Gay Lussac dan hipotesis Avogadro membentuk dasar stoikiometri reaksi gas, di mana perbandingan volum gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksi jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, memungkinkan perhitungan volum gas lain berdasarkan volum yang diketahui.
Hukum-hukum dasar kimia meliputi hukum Dalton tentang perbandingan massa unsur dalam senyawa, hukum Gay-Lussac tentang perbandingan volume gas yang bereaksi dan hasilnya, serta hukum Avogadro mengenai hubungan antara volume dan jumlah molekul gas. Ketiga hukum ini memberikan landasan penting dalam memahami reaksi kimia.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang reaksi reduksi oksidasi dalam mata pelajaran kimia untuk siswa kelas X semester 2. RPP ini menjelaskan kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam 3 pertemuan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas konsep mol sebagai satuan jumlah zat dalam kimia. Pembelajaran akan menjelaskan hubungan antara mol dengan jumlah partikel, massa, dan volume suatu zat serta menerapkannya dalam perhitungan kimia melalui contoh soal. Tujuannya agar siswa memahami penggunaan mol sebagai alat untuk menghitung zat dalam reaksi kimia.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas teori kinetik gas untuk siswa kelas XI IPA semester 2. Materi akan disampaikan dalam 4 pertemuan melalui diskusi, eksperimen, dan presentasi kelompok. Tujuan pembelajaran antara lain menjelaskan hukum-hukum gas, menggunakan persamaan keadaan gas ideal, dan menerapkan teori kinetik gas dalam memecahkan masalah. Metode penilaian mencakup pengamatan sikap,
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri, yang merupakan kajian hubungan kuantitatif dalam reaksi kimia. Dibahas pula beberapa hukum dasar kimia seperti hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum kelipatan perbandingan. Selain itu, dibahas pula konsep-konsep seperti mol, rumus empiris, rumus molekul, dan penyetaraan persamaan reaksi.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Nanga Pinoh
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Hukum Gay-Lussac dan Hipotesis Avogadro
Alokasi waktu : 1 x pertemuan ( 20 menit pelajaran )
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
KD pada KI-3:
3.11 Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan
reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan
perhitungan kimia
Indikator:
Memahami Konsep hukum Gay-lussac dan hipotesis Avogadro
2. KD pada KI-4:
4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa atom relatif dan massa molekul
relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk
menyelesaikan perhitungan kimia
Indikator:
Mengolah informasi, sehingga mampu menjelaskan hukum Gay-lussac dan hipotesis
Avogadro
Menganalisis informasi, sehingga dapat menentukan rumus molekul berbagai zat dari
volum gas pereaksi atau hasil reaksi berdasarkan hukum Gay Lussac dan hipotesis
Avogadro.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan pengertian hukum Gay-lussac dan hipotesis Avogadro
2. Menentukan rumus molekul berbagai zat dari volum gas pereaksi atau hasil reaksi
berdasarkan hukum Gay Lussac dan hipotesis Avogadro.
D. MATERI KIMIA
1. Hukum Gay-Lussac (Hukum Perbandingan Volume)
Bunyi hukum Gay-Lussac adalah : "Bila di ukur pada suhu dan tekanan yang sama,
volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan
bulat dan sederhana"
Hukum Gay-Lussac di dasari oleh hasil penemuan ahli kimia inggris yang bernama
Henry Cavendish (1731-1810) bahwa perbandingan volume gas hidrogen yang bereaksi
dengan gas oksigen membentuk air adalah 2:1 dengan syarat harus di ukur pada suhu dan
tekanan yang sama.pada tahun 1808, Joseph Louis Gay Lussac melakukan percobaan serupa
dengan menggunakan berbagai macam gas. Ia menemukan bahwa perbandingan volume gas-
gas dalam reaksi selalu merupakan bilangan bulat sederhana.
Joseph Louis Gay Lussac menemukan hasil sebagai berikut :
1) Pada reaksi antara gas hidrogen dan gas klorin membentuk hidrogen klorida,
perbandingan volumnya adalah 1 : 1 : 2.
3. V liter (T,P) V liter (T,P) 2V liter (T,P)
Gas hidrogen Gas Klorin Gas hidrogen klorida
2) Pada reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen membentuk uap air, perbandingan
volumnya adalah 2 : 1 : 2.
2V liter (T,P) V liter (T,P) 2V liter (T,P)
Gas hidrogen Gas oksigen Uap air
3) Pada reaksi antara gas nitrogen dan gas hidrogen membentuk amonia, perbandingan
volumnya adalah 1 : 3 : 2.
V liter (T,P) 3V liter (T,P) 2V liter (T,P)
Gas nitrogen Gas hidrogen Gas amonia
2. Hipotesis Avogadro
Untuk menjelaskan hukum gay lussac di atas maka pada tahun 1811 Amadeo
Avogadro (1776-1956) dari italia mengajukan yang kemudian di sebut teori avogadro.
Mengapa perbandingan volume gas-gas dalam suatu reaksi merupakan bilangan sederhana?
Banyak ahli termasuk Dalton dan Gay Lussac gagal menjelaskan hukum perbandingan
volume yang ditemukan oleh Gay Lussac. Ketidakmampuan mereka dalam menjelaskan
hukum tersebut karena anggapan bahwa partikel unsur selalu berupa atom tunggal
(monoatomik). Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac.
Menurut Avogadro, partikel unsur tidak selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi
berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik). Avogadro menyebutkan partikel tersebut
sebagai molekul.
2 vol gas hidrogen (T,P) + 1 vol gas oksigen(T,P) → 2 vol uap air (T,P)
Avogadro:
2 molekul hidrogen + 1 molekul oksigen → 2 molekul air
2 H2 + O2 → 2 HxOy
4. Dari sini Avogadro mengajukan hipotesisnya yang dikenal hipotesis Avogadro yang berbunyi
: “Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan
mengandung jumlah molekul yang sama pula”. Jadi, perbandingan volume gas-gas itu juga
merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi. Dengan kata lain
perbandingan volume gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya (Martin S.
Silberberg, 2000).
E. MODEL/METODE PEMBELAJARAN
Model : Kooperatif
Metode : Student Teams-Achievement Divisions (STAD)
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
I. Pendahuluan (fase orientasi) (2 menit):
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
b. Momotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalam
mempelajari topik yang akan dibahas dan menggali pengetahuan awal siswa.
II. Kegiatan Inti:
a. Fase eksplorasi – imajinasi (10 menit)
Guru mengenalkan konsep tentang Hk. Gay-lussac dan hipotesis Avogadro melalui
persentasi power point.
Siswa diminta untuk memperhatikan dan mengamati persentasi power point tersebut
dan mencatat hasilnya.
Siswa diminta menjelaskan Hk. Gay-lussac dan hipotesis Avogadro melalui diskusi
dengan kelompoknya dan menuliskan hasil diskusinya pada LKS_1 (LKS
kelompok).
b. Fase internalisasi (5 menit)
Dengan dibantu siswa, guru membagi siswa menjadi 2 kelompok untuk presentasi,
selanjutnya siswa dari kelompok yang terpilih difasilitasi untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya.
Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan komentar atau
menanggapinya dengan bahasa yang baik dan santun.
5. III. Penutup (fase evaluasi) (3 menit)
a. Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan melakukan refleksi dengan
meminta siswa mengungkapkan perasaan dan pendapatnya.
b. Memberikan tugas rumah tentang teori Hk. Gay-lussac dan hipotesis Avogadro.
G. ALAT/MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN
1. Alat dan Bahan:
a. LCD projector
b. Media Pembelajaran: Papan Tulis dan Powerpoint
c. Lembar kegiatan Siswa
2. Sumber Belajar:
a. Pegangan Siswa
Buku Kimia SMA : Permana, Irvan. 2009. Memahami Kimia 1: SMA/MA
Untuk Kelas X, Semester 1 dan 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan nasional.
b. Pegangan Guru
Sudarmo, Unggal. 2013. KIMIA Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Sudarmo, Unggul. 2006. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta : Phibeta.
H. PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Teknik Penilaian:
a. Aspek Pengetahuan : Tes tertulis
b. Aspek Sikap : Sikap siswa selama pembelajaran berlangsung
c. Aspek Keterampilan : Menjawab Pertanyaan
2. Bentuk Instrumen:
a. Uraian
b. Lembar pengamatan penilaian sikap dan keterampilan
Pontianak, 3 April 2014
Mengetahui
DosenPengampu
Mahasiswa
DiniHadiartiM.Sc
NIP/NIK.
Hilda WenyJayanty
NIM. 111620510
6. LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
No : 1
Jenis : Pelatihan Uji Kemampuan
Bentuk : Uraian
1. 20 ml gas N2 tepat habis bereaksi dengan 50 ml gas O2 menghasilkan 20 ml gas NxOy.
Tentukanlah rumus kimia gas NxOy tersebut !
Penyelesaian
Perbandingan volume gas = perbandingan koefisien
N2 : O2 : NxOy = 20 : 50 : 20
N2 : O2 : NxOy = 2 : 5 : 2
Dalam bentuk persamaan reaksi dapat ditulis:
2N2(g) + 5O2(g) → 2NxOy(g)
karena jumlah atom ruas kiri harus sama dengan ruas kanan,maka:
Untuk N : 2x = 4 atau x = 2
Untuk O : 2y = 10 atau y = 5
Dengan demikian rumus kimia NxOy adalah N2O5
No : 2
Jenis : Pelatihan Uji Kemampuan
Bentuk : Uraian
2. Tentukan banyaknya volume gas hidrogen yang bereaksi dengan 16 liter gas oksigen dan
menghasilkan uap air !
Penyelesaian
Untuk menentukan perbandingan volume kita harus mencari perbandingan koefisien gas
dalam reaksi.
H2(g) + O2(g) → H2O(g) (kita setarakan reaksi)
2 H2 + O2 → 2 H2O (setara)
Dari reaksi di atas, didapat perbandingan koefisien zat
H2 : O2 : H2O = 2 : 1 : 2
Diketahui gas oksigen : 16 liter
2
1
x 16 = 32 liter gas hidrogen.
7. PENSKORAN
Soal Deskripsi Skor
1. 20 ml gas N2 tepat
habis bereaksi
dengan 50 ml gas O2
menghasilkan 20 ml
gas NxOy.
Tentukanlah rumus
kimia gas NxOy
tersebut !
Perbandingan volume gas = perbandingan koefisien
N2 : O2 : NxOy = 20 : 50 : 20
N2 : O2 : NxOy = 2 : 5 : 2
Dalam bentuk persamaan reaksi dapat ditulis:
2N2(g) + 5O2(g) → 2NxOy(g)
karena jumlah atom ruas kiri harus sama dengan ruas
kanan,maka:
Untuk N : 2x = 4
x = 2
Untuk O : 2y = 10
y = 5
Dengan demikian rumus kimia NxOy adalah N2O5
25
25
2. Tentukan banyaknya
volume gas hidrogen
yang bereaksi
dengan 16 liter gas
oksigen dan
menghasilkan uap
air !
Untuk menentukan perbandingan volume kita harus mencari
perbandingan koefisien gas dalam reaksi.
H2(g) + O2(g) → H2O(g) (kita setarakan reaksi)
2 H2 + O2 → 2 H2O (setara)
Dari reaksi di atas, didapat perbandingan koefisien zat
H2 : O2 : H2O = 2 : 1 : 2
Diketahui gas oksigen : 16 liter
2
1
x 16 = 32 liter gas hidrogen.
25
25
Jumlah 100
8. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Putussibau
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas / Semester : X/Ganjil
Kompetensi Dasar : Hukum Gay-Lussac dan Hipotesis Avogadro
Petunjuk:
Berikan skor 0 : apabila tidak ditampilkan peserta didik
Berikan skor 1 : apabila ditampilkan peserta didik
Nama Siswa
Indikator Sikap
1 2 3
Skor
a b c d a b C d a b c d
Indikator untuk penilaian sikap
1. Antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
a. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru.
b. Peserta didik tidak mengerjakan pekerjaan lain.
c. Peserta didik spontan bekerja apabila diberi tugas.
d. Peserta didik tidak terpengaruh situasi di luar kelas.
2. Interaksi siswa dengan guru.
a. Peserta didik bertanya kepada guru.
b. Peserta didik menjawab pertanyaan guru.
c. Peserta didik memanfaatkan guru sebagai narasumber.
d. Peserta didik memanfaatkan guru sebagai fasilitator.
3. Partisipasi Peserta didik dalam menyimpulkan hasil pembahasan.
a. Peserta didik mengacungkan tangan untuk ikut menyimpulkan.
b. Peserta didik merespon pernyataan/simpulan temannya.
c. Peserta didik menyempurnakan simpulan yang dikemukakan oleh temannya.
d. Peserta didik menghargai pendapat temannya.