Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomDiva Pendidikan
Download Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Model Pembelajaran Struktur Atom dengan Mix Method Luring dan Daring:
1. Model Pembelajaran Flipped Classroom
Model ini memanfaatkan kombinasi pembelajaran luring dan daring. Sebelum pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapatkan akses pada materi pembelajaran Struktur Atom secara daring, baik melalui video pembelajaran, bahan ajar atau modul. Setelah mempelajari materi tersebut, peserta didik akan diminta untuk memahami materi dan menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut. Selanjutnya, saat pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapat kesempatan untuk mengklarifikasi dan memperdalam pemahaman mereka dengan bimbingan dari guru dan berbagai kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif seperti diskusi, percobaan dan simulasi.
2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran ini memadukan pembelajaran daring dan luring dengan menekankan pada pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik diberi tugas untuk merancang suatu proyek yang berkaitan dengan Struktur Atom, seperti merancang model atom, membuat animasi tentang interaksi partikel subatomik, atau melakukan percobaan sederhana terkait dengan muatan dan massa partikel subatomik. Proyek-proyek ini kemudian akan disajikan oleh peserta didik melalui platform daring, seperti presentasi video atau forum diskusi daring. Selanjutnya, pada pertemuan tatap muka, peserta didik dapat menunjukkan proyeknya secara langsung dan melakukan diskusi dan refleksi bersama dengan guru dan teman-temannya.
3. Model Pembelajaran Kolaboratif
Model pembelajaran kolaboratif ini memadukan pembelajaran luring dan daring dengan fokus pada pembelajaran dalam kelompok. Peserta didik akan dikelompokkan dan diberikan tugas untuk membahas materi Struktur Atom secara daring. Setelah itu, mereka akan berkumpul pada pertemuan tatap muka untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka secara bersama-sama. Selama pertemuan, peserta didik akan diminta untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka, mengerjakan tugas kelompok, dan memberikan presentasi hasil pembahasan mereka. Model pembelajaran kolaboratif dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial dan belajar bersama-sama dengan teman-temannya.
Dengan menggunakan model pembelajaran tersebut, peserta didik dapat memahami materi Struktur Atom dengan lebih baik dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, baik pada pembelajaran luring maupun daring.
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomDiva Pendidikan
Download Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Model Pembelajaran Struktur Atom dengan Mix Method Luring dan Daring:
1. Model Pembelajaran Flipped Classroom
Model ini memanfaatkan kombinasi pembelajaran luring dan daring. Sebelum pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapatkan akses pada materi pembelajaran Struktur Atom secara daring, baik melalui video pembelajaran, bahan ajar atau modul. Setelah mempelajari materi tersebut, peserta didik akan diminta untuk memahami materi dan menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut. Selanjutnya, saat pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapat kesempatan untuk mengklarifikasi dan memperdalam pemahaman mereka dengan bimbingan dari guru dan berbagai kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif seperti diskusi, percobaan dan simulasi.
2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran ini memadukan pembelajaran daring dan luring dengan menekankan pada pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik diberi tugas untuk merancang suatu proyek yang berkaitan dengan Struktur Atom, seperti merancang model atom, membuat animasi tentang interaksi partikel subatomik, atau melakukan percobaan sederhana terkait dengan muatan dan massa partikel subatomik. Proyek-proyek ini kemudian akan disajikan oleh peserta didik melalui platform daring, seperti presentasi video atau forum diskusi daring. Selanjutnya, pada pertemuan tatap muka, peserta didik dapat menunjukkan proyeknya secara langsung dan melakukan diskusi dan refleksi bersama dengan guru dan teman-temannya.
3. Model Pembelajaran Kolaboratif
Model pembelajaran kolaboratif ini memadukan pembelajaran luring dan daring dengan fokus pada pembelajaran dalam kelompok. Peserta didik akan dikelompokkan dan diberikan tugas untuk membahas materi Struktur Atom secara daring. Setelah itu, mereka akan berkumpul pada pertemuan tatap muka untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka secara bersama-sama. Selama pertemuan, peserta didik akan diminta untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka, mengerjakan tugas kelompok, dan memberikan presentasi hasil pembahasan mereka. Model pembelajaran kolaboratif dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial dan belajar bersama-sama dengan teman-temannya.
Dengan menggunakan model pembelajaran tersebut, peserta didik dapat memahami materi Struktur Atom dengan lebih baik dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, baik pada pembelajaran luring maupun daring.
. Hukum Kekekalan Massa ( Lavoisier)
2. Hukum Proust ( Hukum Perbandingan tetap)
3. Hukum Dalton ( Hukum Perbandingan Berganda)
4. Hukum Boyle
5. Hukum Gay Lussac
6. Hipotesis avogadro
7. Konsep Ar
8. Konsep Mr
9. Konsep mol
10. Massa molar
11. Volume molar
12. Pereaksi Pembatas
by Niken, teacher at Bogor High School of Chemical Analyst.
Berisi tentang macam-macam hukum dasar dalam kimia yang akan memudahkan kita dalam mempelajari stoikiometri
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 1 of 28
HUKUM DASAR KIMIA
DAN
PERHITUNGAN KIMIA
Mata Pelajaran : Kimia
K e l a s : X
Nomor Modul : Kim.X.04
Penulis : Ernavita M.Pd
Sekolah Menengah Atas Negeri 50 Jakarta
Jakarta Timur
2. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 2 of 28
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 3
Kegiatan Belajar 1: Hukum Dasar Kimia 4
Petunjuk
Uraian Materi
A. Hukum Kekekalan Massa 4
B. Hukum Perbandingan Tetap 5
C. Hukum Perbandingan Berganda 7
D. Hukum Perbandingan Volume 8
TUGAS KEGIATAN 1 10
Kegiatan Belajar 2: Perhitungan Kimia 12
Petunjuk
Uraian Materi
A. Penerapan Hukum Gay Lussac dan Avogadro 12
B. Konsep Mol dan Kemolaran 14
C. Pereaksi Pembatas 19
D. Rumus Empiris, Air Kristal dan Kadar zat dalam Senyawa 20
TUGAS KEGIATAN 2 24
KUNCI KEGIATAN 26
PENUTUP 27
GLOSARIUM 27
DAFTAR PUSTAKA 28
3. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 3 of 28
PENDAHULUAN
Selamat… Anda telah menyelesaikan modul ketiga dengan baik, sekarang Anda akan
mempelajari modul ke empat.
Pada modul ini Anda akan mempelajari tentang “Hukum Dasar Kimia dan penerapannya
dalam Perhitungan Kimia“. Namun sebelum mempelajari modul ini, Anda sebaiknya
mengingat kembali modul ketiga, karena modul ini, erat hubungannya dengan modul tersebut.
Materi yang akan dibahas dalam modul ini adalah, Hukum Lavoisier, Hukum Proust, Hukum
Dalton, Hukum Gay Lussac, Hukum Avogadro dan Perhitungan Kimia. Modul ini dibagi
menjadi dua kegiatan. Kegiatan ke-1 membahas tentang Hukun Dasar Kimia dan kegiatan ke-2
membahas tentang Perhitungan Kimia.
Untuk memudahkan Anda memahami modul ini, bacalah setiap kegiatan baik-baik, dan jika
ada tugas latihan dan tes, haruslah Anda kerjakan seluruhnya. Dalam mempelajari modul ini
sangat sarat dengan perhitungan (angka-angka), jadi Anda perlu memperhatikan contoh-contoh
soal dengan teliti. Dan hitungan-hitungan yang ada dalam modul ini merupakan dasar dari
hitungan kimia di modul-modul berikutnya.
Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu 24 x 45 menit. Mudah-mudahan dengan
mengikuti semua petunjuk dalam modul ini, Anda dapat memahaminya dengan baik, dan
jangan lupa, jika Anda mendapatkan kesulitan, coba diskusikan dengan teman atau tanyakan
pada guru.
Selamat belajar, Semoga Anda sukses…
4. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 4 of 28
KEGIATAN BELAJAR 1
A. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier).
Massa KI dan Pb(NO3)2 Massa PbI2 dan KNO3
Sebelum bereaksi sesudah bereaksi
Hukum kekekalan massa berbunyi:
Hukum Dasar Kimia
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan anda dapat:
Membuktikan berdasarkan percobaan atau data percobaan bahwa massa zat,
sebelum dan sesudah reaksi tetap (hukum kekekalan massa atau Hukum
Lavoisier).
Membuktikan berdasarkan data percobaan tentang perbandingan massa dua unsur
yang bersenyawa, Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust).
Membuktikan berlakunya hukum kelipatan perbandingan (Hukum Dalton), pada
beberapa senyawa.
Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan volume
(Hukum Gay Lussac).
Pernahkah Anda memperhatikan sepotong besi yang dibiarkan di
udara terbuka, setelah beberapa lama besi menjadi berkarat. Jika kita
timbang massa besi sebelum berkarat dengan besi yang sudah berkarat,
ternyata massa besi yang berkarat lebih besar. Benarkah demikian? Ya
benar, karena besi bereaksi dengan oksigen dan uap air yang ada di
udara
Pada reaksi kimia disertai terjadinya zat baru, apakah pada peristiwa
tersebut juga terjadi perubahan massa? Pada percobaan larutan kalium
Yodida (KI) dengan Timbal II Nitrat (Pb(NO3)2), untuk mengetahui
massa zat sebelum dan sesudah reaksi, ditimbang larutan KI dan
larutan Pb(NO3)2 sebelum direaksikan dan sesudah direaksikan.
Ternyata massa zat sebelum bereaksi sama dengan massa zat setelah
terjadi reaksi
2KI(aq) + Pb(NO3)2(aq) → PbI2(s) + 2KNO3(aq)
Bening bening kuning bening
Perhatikanlah gambar dibawah ini!
"Massa zat sebelum reaksi adalah sama dengan massa zat hasil reaksi"
5. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 5 of 28
Contoh:
1. Satu gram pualam (CaCO3 ) dimasukkan dalam tabung reaksi terbuka yang berisi 10 gram
asam klorida, bagaimana massa zat dalam tabung reaksi sebelum dan sesudah reaksi?
Jelaskan!
Penyelesaian:
Batu pualam bereaksi dengan asam klorida menghasilkan kalsium klorida, air dan gas karbon
dioksida, dengan persamaan reaksi:
CaCO3(s) + 2HCl → CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Massa setelah terjadi reaksi lebih kecil, karena gas karbondioksida keluar dari tabung reaksi
yang terbuka.
2. Pita magnesium ditimbang sebanyak 12 gram dan dioksidasi, berapa gram gas oksigen
dibutuhkan untuk memperoleh 20 gram magnesium oksida (MgO)
Penyelesaian:
Pita magnesium dioksidasi berarti pita magnesium bereaksi dengan oksigen.
Massa magnesium + massa oksigen = massa magnesium oksida
12 gram + massa oksigen = 20 gram
Massa oksigen = 20 gram – 12 gram = 8 gram
Bagaimana, Anda sudah mengertikan? Agar Anda lebih mengerti lagi, coba kerjakan latihan
berikut!
LATIHAN
1. Dalam ruangan tertutup dipanaskan dengan sempurna 100 gram kalsium karbonat dan gas
karbondioksida yang terjadi ditampung. Berat kalsium oksida setelah pemanasasan
ditimbang 56 gram. Berapa berat gas karbon dioksida yang dihasilkan?
2. Sebanyak 56 gram besi direaksikan dengan 32 gram belerang dengan cara dipanaskan sampai
berpijar. Berapa berat besi II sulfida (FeS) yang terjadi?
Jika Anda sudah mengerjakannya, cocokanlah dengan kunci jawaban berikut.
KUNCI LATIHAN
1. Massa kalsium karbonat → massa gas karbondioksida + massa kalsium oksida
100 gram = massa gas karbondioksida + 56 gram
Massa gas karbondioksida = 100 gram - 56 gram = 44 gram
2
Besi + belerang → besi II sulfida
56 gram + 32 gram = besi II sulfida
Berat besi II sulfida = 88 gram
Bagaimana jawaban Anda? benar kan…?
B. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Anda pasti mengenal air, rumus molekul air adalah H2O. Air dibentuk oleh dua
unsur yaitu unsur Hidrogen dan Oksigen. Seperti Anda ketahui bahwa materi
mempunyai massa, termasuk hidrogen dan oksigen. Bagaimana kita mengetahui
6. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 6 of 28
massa unsur hidrogen dan oksigen yang terdapat dalam air?, seorang ahli kimia Perancis, yang
bernama Joseph Louis Proust (1754-1826), mencoba menggabungkan hidrogen dan oksigen
untuk membentuk air.
Tabel 04.1 Hasil Eksperimen Proust terhadap air
Massa Hidrogen Yang
Direaksikan (gram)
Massa Oksigen Yang
Direaksikan (gram)
Massa Air Yang
Terbentuk (gram)
Sisa Oksigen Atau
hidrogen (gram)
1
2
1
2
8
8
9
16
9
9
9
18
-
1 gram hidrogen
1 gram oksigen
-
Dari tabel di atas terlihat, bahwa setiap 1 gram gas hidrogen bereaksi dengan 8 gram oksigen,
menghasilkan 9 gram air. Hal ini membuktikan bahwa massa hidrogen dan massa oksigen yang
terkandung dalam air memiliki perbandingan yang tetap yaitu 1 : 8, berapapun banyaknya air
yang terbentuk. Dari percobaan yang dilakukannya, Proust mengemukakan teorinya yang
terkenal dengan, Hukum Perbandingan Tetap, yang berbunyi:
Sudah mengertikah Anda? Anda perhatikan contoh di bawah ini!
Contoh:
Jika kita mereaksikan 4 gram hidrogen dengan 40 gram oksigen, berapa gram air yang
terbentuk?
Penyelesaian:
Reaksi H2 + O2 → H2O
Perbandingan Massa 1 gram 8 gram 9 gram
Jika awal reaksi 4 gram 40 gram ….. gram?
Yang bereaksi 4 gram 8/1 x 4 gram =32 jam 9/1 x 4 gram = 36 gram
Sisa oksigen (40 – 32)gram= 8 gram
Bagaimana, Anda sudah mengertikan? Agar Anda lebih mengerti lagi, coba kerjakan latihan
berikut!
LATIHAN
1. Bila Karbon dibakar dengan gas oksigen akan diperoleh senyawa Karbondioksida. Hasil
percobaan tertera pada tabel berikut.
Reaksi Karbon dengan Oksigen.
No Massa Karbon
(gram)
Massa Oksigen
(gram)
Massa Karbondioksida
(gram)
Unsur Yang
Bersisa (gram)
1
2
3
4
3
12
26
72
8
36
64
200
11
44
88
264
-
4 gram O
2 gram C
8 gram O
Apakah data di atas menunjukkan berlakunya hukum perbandingan tetap (Proust)?
Jika berlaku, berapa perbandingan massa karbon dan oksigen dalam senyawa
karbondioksida?
2. Dalam senyawa XY diketahui perbandingan massa X : massa Y = 2 : 3. Jika terdapat 60
gram senyawa XY, tentukan massa masing-masing unsur dalam senyawa tersebut!
"Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap"
7. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 7 of 28
3. Perbandingnan, massa Fe : massa S = 7 : 4, untuk membentuk senyawa besi sulfida. Bila 30
gram besi (Fe) dan 4 gram belerang (S) dibentuk menjadi senyawa besi sulfida, berapa gram
massa besi sulfida (FeS) yang dapat terjadi?
Jika Anda sudah mengerjakannya, cocokanlah dengan kunci jawaban berikut.
KUNCI LATIHAN
1. Data di atas sesuai dengan Hukum Perbandingan Tetap karena dari data 1, 2, 3, 4,
perbandingan massa Karbon : massa Oksigen dalam senyawa Karbondioksida selalu 3 : 8
2. Perbandingan massa X : massa Y = 2 : 3 maka jumlah perbandingan = 5. Untuk
membentuk senyawa XY
Jumlah senyawa XY = 60 gram
Maka, massa A dalam senyawa tersebut =2/5 x 60 = 24 gram
massa Y dalam senyawa tersebut = 3/5x 60 = 36 gram
3 Reaksi Fe + S → FeS
Perbandingan Massa 7 4 11
Jika awal reaksi 30 gram 4 gram ….. gram?
Yang bereaksi 7/4 x 4 gram =7 gram 4 gram 11/4 x 4 gram = 11 gram
Sisa oksigen (30-7)gram= 23 gram
Bagaimana jawaban Anda? Mudah-mudahan benar ya…
C. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
Pada tahun 1805 Dalton menyelidiki perbandingan unsur-unsur pada setiap senyawa dan
didapatkan suatu pola keteraturan. Pola tersebut dinyatakan sebagai hukum Perbandingan
Berganda yang bunyinya:
Contoh:
1. Dalam molekul air (H2O) perbandingan H : O = 1 : 8
hidrogen peroksida (H2O2), perbandingan H : O = 1 : 16
Maka perbandingan O dalam air dan hidrogen peroksida adalah 8 : 16 = 1 : 2
2 Belerang dengan gas oksigen dapat membentuk senyawa yang berbeda yaitu senyawa SO2,
SO3, jika massa belerang pada senyawa tersebut sama maka perbandingan massa oksigen
dalam senyawa SO2, SO3 dapat dilihat pada tabel berikut
No. Senyawa Massa belerang Massa Oksigen
1.
2.
SO2
SO3
32 gram
32 gram
32 gram
48 gram
Jadi, perbandingan massa oksigen untuk massa belerang yang sama pada senyawa SO2,
SO3 adalah 32 : 48 atau 2 : 3
Bagaimana, Anda sudah mengertikan? Agar Anda lebih mengerti lagi, coba kerjakan latihan
berikut!
“Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa,
dimana massa salah satu unsur tersebut tetap (sama), maka
perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa
tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana”
8. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 8 of 28
LATIHAN
1. Sebanyak 28 gram Nitrogen direaksikan dengan oksigen dapat membentuk dua macam
senyawa. Senyawa yang pertama membutuhkan 48 gram oksigen dan yang kedua
membutuhkan 80 gram oksigen. Berapa perbandingan Oksigen pada kedua senyawa
tersebut? Dan apa rumus senyawanya?
2. Tembaga direaksikan dengan gas oksigen membentuk dua macam senyawa. Bila 128
gram tembaga yang direaksikan, ternyata senyawa yang pertama membutuhkan 32 gram
gas oksigen, sedangkan senyawa yang kedua dengan jumlah oksigen yang sama tembaga
yang dibutuhkan 256 gram . Tentukan perbandingan tembaga pada reaksi pertama dan
kedua, dan apa rumus senyawa yang terbentuk.
3. Nitrogen dan oksigen dapat membentuk senyawa-senyawa N2O, NO, N2O3, dan N2O4
dengan komposisi massa terlihat pada tabel berikut.
Perbandingan Nitrogen dan oksigen dalam senyawanya.
Senyawa Massa Nitrogen Massa Oksigen
N2O
NO
N2O3
N2O4
28
14
28
28
16
16
48
64
Tentukan perbandingan oksigen dalam senyawa nitrogen tersebut
KUNCI LATIHAN
1. Perbandingan oksigen dalam senyawa nitrogen:
Senyawa Nitrogen Oksigen Perbandingan
1.
2.
28
28
48
80
7 : 12
7 : 20
Perbandingan Oksigen dalam senyawa tersebut adalah 12 : 20 atau 3 : 5
Senyawanya adalah N2O3 dan N2O5
2. Senyawa tembaga dan oksigen
Senyawa Tembaga Oksigen Perbandingan
1.
2.
128
256
32
32
4 : 1
8 : 1
Perbandingan tembaga dalam senyawa adalah 4 : 8 atau 1 : 2
Senyawanya adalah CuO dan Cu2O
3. Perbandingan Nitrogen dan oksigen dalam senyawanya.
Senyawa Massa Nitrogen Massa Oksigen Perbandingan
N2O
NO
N2O3
N2O4
28
14
28
28
16
16
48
64
7 : 4
7 : 8
7 : 12
7 : 16
Dari tabel tersebut, terlihat bahwa bila massa N dibuat tetap (sama), sebanyak 7 gram, maka
perbandingan massa oksigen dalam:
N2O : NO : N2O3 : N2O4 = 4 : 8 : 12 : 16 atau 1 : 2 : 3 ..: 4
Bagaimana jawaban Anda? Tentunya benar bukan?
D. Hukum Perbandingan Volume (Gay Lusssac)
Pada awalnya para ilmuwan menemukan bahwa, gas Hidrogen dapat bereaksi
dengan gas Oksigen membentuk air. Perbandingan volume gas Hidrogen dan
Oksigen dalam reaksi tersebut adalah tetap, yakni 2 : 1.
9. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 9 of 28
Hukum perbandingan volum dikemukakan oleh Gay Lussac (1778-1850) yang berbunyi:
Contoh: Pada suhu dan tekanan yang sama 2 Liter gas hidrogen direaksikan dengan 1 Liter gas
oksigen menghasilkan 2 Liter uap air.
Hal ini dapat dituliskan 2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)
Volum 2 Liter 1 Liter 2 Liter
Perbandingan volum H2(g) : O2(g) : H2O (g) = 2 : 1 : 2
Nah… sekarang Anda telah selesai membahas Hukum-hukum Dasar Kimia yang meliputi
Hukum Kekekalan Massa, Hukum Perbandingan Tetap, Hukum Kelipatan Perbandingan dan
Hukum Perbandingan Volume. Hukum Dasar Kimia ini akan diterapkan pada perhitungan
kimia, oleh karena itu pahamilah dengan baik materi ini untuk memudahkan Anda dalam
mempelajari topik berikutnya.
RANGKUMAN
Untuk mengukur apakah Anda benar-benar paham akan materi kegiatan belajar 1, Anda
kerjakan tugas mandiri berikut! Tugas 1
Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama volum gas-gas yang
bereaksi dan volum gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan yang
bulat dan sederhana.
10. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 10 of 28
TUGAS KEGIATAN 1
PILIHAN GANDA
Petunjuk: Pilihlah jawaban yang benar!
1. Perhatikan persamaan reaksi berikut:
P4(g) + 5 O2(g) 2P2O5(g)
Pernyataan yang benar menurut hukum Lavoisier adalah...
A. massa P4 = massa 5 O2
B. massa P4 = massa 5 O2= massa 2P2O5
C. massa P4 + 5 O2 = massa 2P2O5
D. massa P4 + 5 O2 < massa 2 P2O5
E. massa P4 + 5 O2> massa 2 P2O5
2. Bila dialirkan 44 gram gas CO2 ke dalam 40 gram MgO dalam ruangan tertutup,
maka massa magnesium karbonat (MgCO3) yang terjadi adalah...
A. 4 gram
B. 40 gram
C. 44 gram
D. 84 gram
E. 176 gram
3. Perhatikan tabel berikut
Massa Kalsium Massa Belerang Massa Kalsium Sulfida
20 gram 16 gram 36 gram
160 gram 128 gram 288 gram
Bila yang direaksikan 80 gram kalsium dan 64 gram belerang, maka massa kalsium
sulfida terbentuk adalah...
A. 36 gram
B. 72 gram
C. 128 gram
D. 144 gram
E. 288 gram
4. Data percobaan
No perc Massa Tembaga Massa Oksigen Massa Tembaga II Oksida
1 64 gram 16 gram 80 gram
2 32 gram 8 gram 40 gram
3 130 gram 32 gram 160 gram
Dari data tersebut diatas pernyataan yang benar adalah...
A. Perbandingan massa tembaga dengan massa oksigen dalam tembaga II oksida
adalah 2:1
B. Dalam reaksi massa tembaga ditambah massa oksigen lebih kecil dari massa
tembaga II oksida
C. Massa tembaga yang tidak bereaksi pada percobaan ketiga 2 gram
D. Bila tembaga yang direaksikan 10 gram, maka oksigen yang dibutuhkan untuk
tepat habis bereaksi 5 gram
E. Dalam reaksi massa tembaga ditambah massa oksigen lebih besar dari massa
tembaga II oksida
5. Data percobaan
Massa karbon Massa Oksigen Massa Karbon Dioksida
12 gram
3 gram
24 gram
72 gram
32 gram
8 gram
64 gram
192 gram
44 gram
11 gram
88 gram
264 gram
Berdasarkan data tersebut diatas perbandingan massa karbon dengan oksigen
dalam karbon dioksida adalah...
11. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 11 of 28
A. 3 : 4
B. 3 : 8
C. 3 : 11
D. 8 : 3
E. 11 : 3
6. Direaksikan 28 gram Silikon dengan 32 gram oksigen terbentuk 60 gram Silikon IV
oksida (SiO2), Perbandingan Silikon dengan Oksigen dalam Silikon IV oksida
adalah...
A. 1 : 2
B. 1 : 4
C. 2 : 1.
D. 7 : 8
E. 8 : 7
7. Beberapa senyawa berikut:
1. H2O 2.SO2 3. H2O2 4. MgO 5.SO3
Senyawa yang memenuhi ketentuan hukum Dalton adalah ...
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 1 dan 4
D. 3 dan 4
E. 2 dan 5
8. Perhatikan data volum gas yang bereaksi berikut.
Volume Gas
Karbonmonoksida
Volume Gas oksigen Volume Gas Karbondioksida
15 dm3
7,5 dm3
15 dm3
3 dm3
1,5 dm3
3 dm3
20 dm3
10 dm3
20 dm3
Perbandingan volume gas karbon monoksida dengan gas oksigen dalam reaksi
tersebut diatas adalah...
A. 1 : 2
B. 2 : 1
C. 2 : 2
D. 3 : 1
E. 1 : 3
9. Perhatikan data percobaan reaksi 2 Cl2(g) + 5 O2(g) 2 Cl2O5(g)
Volume gas klor Volume gas oksigen Volume gas klor penta oksida
4 dm3
10 dm3
X dm3
10 dm3
25 dm3
Y dm3
Harga X dan Y adalah...
A. 2 dan 5
B. 2 dan 25
C. 4 dan 10
D. 5 dan 25
E. 10 dan 25
10. Reaksi gas nitrogen dan gas oksigen membentuk dinitrogen trioksida, dengan
persamaan reaksi 2N2(g) + 3O2(g) 2 N2O3(g)
Perbandingan volum gas nitrogen dan gas oksigen yang bereaksi adalah...
A. 1 : 3
B. 2 : 2
C. 2 : 3
D. 3 : 2
E. 3 : 1
12. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 12 of 28
KEGIATAN BELAJAR 2
Anda telah mempelajari Hukum Dasar Kimia dengan baik, kegiatan 2 ini merupakan
aplikasi dari Hukum Dasar Kimia, oleh karena itu pahamilah... selamat belajar!
A. Penerapan Hukum Gay Lussac dan Avogadro
Masih ingatkah Anda tentang hukum Gay Lussac pada kegiatan 1? Coba Anda
buka kembali modulnya!
Pada keadaan yang sama perbandingan koefisien reaksi sebanding dengan
perbandingan volum, seiring dengan ini Avogadro mengemukakan teorinya tentang
molekul.
Hukum Avogadro
Avogadro seorang ahli kimia dari Italia, pada tahun 1811, mengemukakan teori
bahwa:
Sehingga hukum perbandingan volum dapat lebih dikembangkan.
N2(g) + 3 H2(g) 2NH3(g)
Perbandingan koefisien reaksi 1 : 3 : 2
Perbandingan volume 1 Liter : 3 Liter : 2 Liter
Perbandingan molekul 1 molekul : 3 molekul : 2 molekul
Dari persamaan reaksi tersebut diperoleh bahwa pada suhu dan tekanan yang sama
perbandingan volum dan perbandingan molekul setara dengan perbandingan koefisien
reaksi
Contoh: Pada ruangan tertentu direaksikan 4 Liter gas metan dengan gas oksigen
Reaksi CH4(g) + O2(g) CO2 (g) + H2O(g) (reaksi belum setara)
Tentukan:
a. persamaan reaksi
b. volum gas oksigen yang dibutuhkan, gas CO2 dan uap air (H2O) yang
terbentuk pada keadaan yang sama
c. Bila dalam ruangan terdapat L molekul gas metan berapa molekul gas oksigen,
gas karbon dioksida dan uap air
Penyelesaian.
a. Persamaan reaksi CH4(g) + 2O2 (g) CO2 (g) + 2H2O(g)
perbandingan koefisien reaksi 1 : 2 : 1 : 2
Perhitungan Kimia
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan anda dapat:
Menerapkan Hukum Gay Lussac dan Avogadro
Menjelaskan pengertian mol, massa molar dan volum molar pada STP atau keadaan
tertentu
Menghitung massa atau volum hasil reaksi yang diperoleh dari sejumlah massa atau
volum tertentu pereaksi atau sebaliknya (pereaksi pembatas)
Menentukan rumus empiris, rumus molekul dan kadar zat dalam suatu senyawa
Pada suhu dan tekanan yang sama semua gas bervolum sama mengandung
jumlah molekul yang sama
13. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 13 of 28
b. Volum gas oksigen yang dibutuhkan = literliterx 84
1
2
volum gas CO2 yang terbentuk = literliterx 44
1
1
volum uap air yang terbentuk = literliterx 84
1
2
c. molekul gas oksigen = molekulLmolekulxL 2
1
2
molekul gas CO2 = molekulLmolekulxL
1
1
molekul uap air terbentuk = molekulLmolekulxL 2
1
2
Sudah mengertikah Anda? Untuk lebih mengerti lagi cobalah Anda kerjakan latihan
berikut!
LATIHAN.
1. Pada suhu dan tekanan tertentu, satu molekul gas N2 bereaksi dengan tiga
molekul H2, membentuk 2 molekul gas NH3.
Bila yang direaksikan 5 molekul gas N2 berapa molekul gas hidrogen yang
bereaksi dan berapa mulekul gas NH3 yang terjadi?
2. Dalam ruang tertentu dimasukkan 20 Liter gas ammoniak dibakar dengan
oksigen terbentuk gas nitrogen dioksida dan uap air dengan reaksi
NH3(g) + O2(g) NO2(g) + H2O(g)
Tentukan: a. persamaan reaksi setara.
b. volum gas oksigen yang dibutuhkan
c. volum gas Nitrogen dioksida dan uap air yang terbentuk pada
keadaan yang sama
d. bila terdapat 100 molekul gas NH3, berapa molekul gas oksigen
yang dibutuhkan
Jika Anda sudah mengerjakannya, cocokanlah dengan kunci jawaban berikut.
KUNCI LATIHAN
1. Persamaan reaksi: N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Perbandingan koefisien reaksi 1 : 3 : 2
Bila yang direaksikan 5 molekul gas N2 maka:
Molekul gas hidrogen = 3/1 x 5 molekul = 15 molekul
Molekul gas NH3 yang terjadi =2/1 x 5 molekul = 10 molekul
2. a. Persamaan reaksi 4 NH3(g) + 7 O2(g) 4 NO2(g) + 6H2O(g)
Perbandingan koefisien 4 : 7 : 4 : 6
b. volume oksigen yang dibutuhkan = 7/4 x 20 L = 35 L
c. volume gas NO2 yang terjadi = 4/4 x 20 L = 7 L
volume uap air yang terjadi = 6/4 x 20 L = 30 L
d. molekul gas oksigen yang dibutuhkan = 7/4 x 100 molekul = 175 molekul
Bagaimana hasil latihannya, betul semua kan? Lanjutkanlah ke materi berikutnya!
14. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 14 of 28
B. Konsep Mol dan Kemolaran
a. Mol
Bila Anda ingin menimbang berat badan satuannya Kg, atau mengukur tinggi
badan satuannya cm kan? Salah satu satuan dalam hitungan kimia adalah mol.
Dalam satu mol zat terkandung sejumlah tetapan Avogadro partikel zat tersebut.
Massa 1 atom C-12 = 1,99268. 10-23
gram
Jadi dalam 12 gram C-12 terdapat =
gram
gram
23
10.99268,1
12
= 6.02.1023
atom C
Maka 1 mol setiap zat mengandung 6.02.1023
partikel zat itu. (tetapan Avogadro= L
(Loschmidt)
1 mol gas O2 = 6.02.1023
molekul O2
2 mol ion Na +
= 2 x 6.02.1023
ion Na+
=12,04 .1023
ion Na+
atau 1,204.1024
ion Na+
5 mol atom Na= 5 x 6.02.1023
atom Na = 3,01.1024
atom Na
Jadi
Contoh
1. Berapa jumlah partikel yang terkandung dalam
a. 2 mol ion Na+
b. 5 mol N2O
Penyelesaian:
a. Jumlah ion Na+
=
Namol
Naion
xNamol
1
10.02,6
2
23
Jumlah ion Na+
= 1,204. 1024
ion Na+
b. Jumlah molekul N2O =
ONmol
ONmolekul
xONmol
2
2
23
2
1
10.02,6
5
Jumlah molekul N2O = 3,01.1024
molekul N2O
2. Berapa mol terdapat di dalam 3,612.1025
molekul CO2
Penyelesaian:
Jumlah mol molekul CO2 =
2
23
2
2
25
10.02,6
1
10.612,3
COmolekul
COmol
xCOmolekul
Jumlah mol molekul CO2 = 60 mol
Bagaimana perhitungannya, mudahkan? Cobalah kerjakan latihan ini!
LATIHAN
1. Berapa jumlah partikel yang terkandung dalam 4 mol atom Fe
2. Berapa mol terdapat di dalam 3,01.1019
ion Na+
L = 6,02. 1023
Jumlah partikel =
mol
LAvogadrotetapan
mol
1
Mol =
LAvogadrotetapan
mol
partikel
1
15. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 15 of 28
Anda pasti bisa mengerjakannya.. mudahkan? Cocokkanlah jawaban Anda dengan
kunci jawaban berikut!
KUNCI LATIHAN
1. Jumlah atom Fe =
Featommol
Featom
xFeatommol
1
10.02,6
4
23
Jumlah atom Fe = 2,408. 1024
atom Fe
2 Jumlah mol ion Na+
=
Naion
Naionmol
xNaion 23
19
10.02,6
1
10.01,3
Jumlah mol ion Na+
= 5. 10-5
mol
Nah... benarkan? Sukses buat Anda...
b. Massa Molar
Massa molar zat adalah massa zat yang terdapat dalam 1 mol, yang dinyatakan
dengan gram.
Massa 1 mol zat = Mr (Massa molekul relatif) zat yang dinyatakan dengan gram
Massa atom relatif (Ar) suatu unsur adalah massa atom dari zat tersebut yang
dibandingkan dengan massa 1 atom karbon isotop 12 (C-12),. Karbon isotop 12
digunakan sebagai standar dalam penentuan massa atom. Dengan demikian
didapatkan suatu rumusan sebagai berikut:
Massa atom relatif (Ar) sudah tercantum dalam tabel periodik
Massa Molekul relatif (Mr) merupakan gabungan dari massa atom relatif, dan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Dalam perhitungan menentukan Mr suatu zat tidak perlu menggunakan rumusan ini
karena 1/12 x 12 hasilnya sama dengan 1
Contoh
1. Berapa Mr dari Na2SO4. 10H2O. Bila Ar Na = 23, S =32 , O =16, H =1
Penyelesaian:Na2SO4.10H2O terdiri dari 2 atom Na+1atom S+14atom O+20 atom H
Maka Mr Na2SO4. 10H2O = (2 x 23) + (1 x 32) + (14 x 16) + (20 x 1)
Maka Mr Na2SO4. 10H2O = 322
2. Berapa mol terdapat dalam 4,5 gram Al2(SO4)3.6 H2O, bila Ar Al =27, S =32,
O =16, H = 1
Gram =
mol
Mr
moljumlah
1
Mol =
Mr
mol
gram
1
Ar X =
121121
1
Catommassax
Xatomrataratamassa
Mr X =
121121
1
Catommassax
Xmolekulrataratamassa
16. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 16 of 28
Penyelesaian: Mr Al2(SO4)3. 6 H2O = 2 Al + 3S + 18 O + 12 H
= (2 x 27) + (3 x 32) + (18 x 16) + (12 x 1)
= 450
Mol Al2(SO4)3. 6 H2O =
OHSOAlMr
mol
OHSOAlgram
2342
2342
6
1
6
Mol Al2(SO4)3. 6 H2O =
gram
mol
OHSOAlgram
450
1
65,4 2342
Mol Al2(SO4)3. 6 H2O = 0,01 mol
Mudahkan perhitungannya,? Kerjakan ya ...latihan ini!
LATIHAN
1. Berapa Mr dari C6H12O6, bila diketahui Ar C=12, H = 1 O =16.
2. Berapa massa 3 mol NaCl, Bila Ar Na =23 dan Cl = 35,5.
OK... mudahkan? Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut!
KUNCI LATIHAN
1. C6H12O6, terdiri dari 6 atom C + 12 atom H + 6 atom O
maka Mr C6H12O6, = (6 x 12) + (12 x 1) + ( 6 x 16)
maka Mr C6H12O6 = 180
2 Mr NaCl = 23 + 35,5 = 58,5
massa 3 mol NaCl =
NaClmol
NaClMr
xNaClmol
1
massa 3 mol NaCl =
NaClmol
NaClgram
xNaClmol
1
5,58
3
massa 3 mol NaCl = 175,5 gram
Ya... Anda benar semua... Sukses! Silahkan Anda lanjutkan ke materi berikutnya.
c. Volum Molar
Volum molar menunjukkan volum 1 mol gas pada keadaan strandar. Volum 1 mol
gas pada STP (0O
C, 1 atm) = 22,4 Liter
Contoh 1. Berapa volum 5 mol gas CO2 pada keadaan STP
Penyelesaian: Volum gas CO2 =
2
2
1 COmol
STPvolum
COmol
Volum gas CO2 =
2
2
1
4,22
5
COmol
Liter
COmol
Volum gas CO2 = 112 Liter
Hukum Avogadro menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama setiap gas
yang mempunyai volum sama mengandung jumlah molekul yang sama (molnya
sama)
Volum = mol x 22,4 Liter
1 mol
mol = volum x 1 mol
22,4 Liter
2
1
2
1
n
n
V
V
V = volum
n = mol
17. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 17 of 28
Contoh: Gas Nitrogen sebanyak 2 mol mempunyai volum 44,8 Liter, berapa volum
6 mol gas hidrogen?
Penyelesaian:
2
2
2
2
H
N
H
N
n
n
V
V
jadi
mol
mol
V
Liter
H 6
28,44
2
Maka volum H2 = 134,4 Liter
Bila tidak dalam keadaan standar, volum gas dapat ditentukan dengan menggunakan
rumus gas ideal yaitu
Dimana P = tekanan (atm)
V = volum (Liter)
n = mol
R = tetapan gas ( 0,082 atm mol-1
Liter K-1
)
T = suhu (Kelvin)
Contoh: Berapa volum 5 mol gas Nitrogen bila diukur pada suhu 37O
C dan tekanan
3 atm
Penyelesaian: P = 3 atm
T = 37 + 273 = 310 0
C
n = 5 mol
R = 0,082 atm mol-1
Liter K-1
PV = n RT
3 atm V = 5 mol x 0,082 atm mol-1
Liter K-1
310 K
V = 42,37 Liter
Volum 5 mol gas Nitrogen adalah 42,37 Liter
Nah... latihan menunggu Anda...
LATIHAN
1. Berapa mol terdapat dalam 5,6 Liter gas CO2 pada keadaan standar
2. Pada keadaan tertentu terdapat 4 mol gas oksigen mempunyai volum 89,6 Liter,
berapa mol terdapat dalam 112 Liter gas metana?
3. Dalam ruangan yang bertekanan 2 atm terdapat 60 Liter gas asetilen. Berapa mol
gas tersebut bila suhu ruangan 270
C
OK... mudahkan? Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut!
KUNCI LATIHAN
1. Dalam 5,6 Liter gas CO2 terdapat =
STPVolum
mol
OCvolum
1
2
Mol gas CO2 =
Liter
mol
OLiterC
4,22
1
6,5 2
Mol gas CO2 = 0,25 mol
2 Jumlah mol gas metan adalah:
tantan me
oksigen
me
oksigen
n
n
V
V
jadi
tan
4
112
6,89
memol
mol
Liter
Liter
Maka mol gas metan = 5 mol
3 P = 2 atm
T = 27 + 273 = 300 0
C
V = 60 Liter
R = 0,082 atm mol-1
Liter K-1
PV = nRT
18. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 18 of 28
PV = n RT
2 atm 60 Liter = mol x 0,082 atm mol-1
Liter K-1
300 K
mol = 4,878 mol
Mol gas asetilen pada keadaan tersebut adalah 4,878 mol
Benarkan….? Sukses lagi buat Anda. Lanjutkan ya materinya!
d. Molaritas (M)
Molaritas menunjukkan jumlah mol zat terlarut dalam volum larutan
Contoh 1. Barapa molaritas larutan bila 0,5 gram NaOH dilarutkan sampai volum
500 mL Ar Na = 23, O =16 dan H = 1
Penyelesaian: Mr NaOH = 23 + 16 + 1 = 40
tan
1000
larumLterlarutMr
terlarutgram
M
mL
gram
M
500
1000
40
5,0
Molaritas NaOH = 0,025 M
Contoh 2 Berapa molaritas larutan bila dalam 100 mL terdapat 0,5 mol
Penyelesaian: M = mol
V
M = 0,5 mol = 5 M
0,100 Liter
Contoh: 3. Berapa mol terdapat di dalam 250 mL larutan 0,01 M
Penyelesaian: mol = V x M
Mol = 250 mL x 0,01 M = 2,5 mmol = 0,0025 mol
Latihan lagi .....
LATIHAN
1. Barapa berat Na2SO4 yang harus ditimbang untuk membuat 500 mL larutan dengan
konsentrasi 0,2 M. Ar Na = 23, S = 32, O = 16
2. Berapa mol terdapat dalam 500 mL larutan NaOH 0,25 M
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut!
KUNCI LATIHAN
1. Mr Na2SO4 = (2x23) + (1x32) + (4x16) = 142
tan
1000
larumLterlarutMr
terlarutgram
M
tantan laruV
n
laruLiter
terlarutmol
M
atau
tan
1
laruLiterterlarutMr
terlarutgram
M
atau
tan
1000
larumLterlarutMr
terlarutgram
M
M =
V
mol
Atau mol = M x V (Liter)
Atau mmol = M x V (mL)
atau
19. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 19 of 28
mL
gram
M
500
1000
142
2,0
berat Na2SO4 yang harus ditimbang adalah 14,2 gram
2 Dalam 500 mL larutan NaOH 0,25 M terdapat = V x M
= 500 mL x 0,25 mmol/mL
Dalam 500 mL larutan NaOH 0,25 M terdapat = 125 mmol = 0,125 mol
C. Pereaksi Pembatas
Bila zat yang direaksikan sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya, reaksi
disebut equivalen. Bila tidak, zat hasil ditentukan oleh pereaksi yang habis dalam
reaksi, yang disebut dengan pereaksi pembatas.
Contoh:
1. Direaksikan 50 mL Pb(NO3)2 2 M dengan 25 mL MgCl2 1 M. Ar Pb = 207,
N = 14, O = 16, Mg = 24, Cl = 35,5. Tentukan:
a. Pereaksi pembatas.
b. Mol zat yang sisa.
c. Berat endapan yang terjadi
Penyelesaian:
Langkah I.
Tentukan masing-masing mol zat yang direaksikan.
50 mL Pb(NO3)2 2 M = 50 mL x 2 mmol = 100 mmol
mL
25 mL MgCl2 1 M. = 25 mL x 1 mmol = 25 mmol
mL
Langkah 2
Tentukan persamaan reaksi.
Pb(NO3)2(aq) + MgCl2(aq) PbCl2(s) + Mg(NO3)2(aq)
Perbandingan koef reaksi 1 : 1 : 1 : 1
Mula-mula 100 mmol 25 mmol - -
Yang bereaksi: 1
/1 x 25 mmol=25 mmol 25 mmol 1
/1x 25mmol=25mmol. 1
/1x 25mmol=25mmol.
Setelah reaksi 75 mmol - 25mmol. 25mmol.
Langkah 3
a. Pereaksi pembatas adalah MgCl2 Karena habis bereaksi
b. Zat yang sisa adalah Pb(NO3)2.
Setelah terjadi reaksi terdapat sisa Pb(NO3)2 75 mmol = 0,075 mol
c. Zat yang mengendap adalah PbCl2 = 25 mmol x 279 mgram
1 mmol
Zat yang mengendap adalah PbCl2 = 6975 mgram = 6,975 gram.
Sekarang latihan ya....
LATIHAN
Direaksikan logam magnesium dengan 100 mL HCl 3 M. Gas yang terjadi diukur
pada suhu 270
C dan tekanan 1 atm sebanyak 50 mL. Bila Ar Mg = 24, H = 1, Cl =
35,5 dan R = 0,082 atm mol-1
K-1
Liter. Tentukan :
a. mol gas yang terjadi?
b. mol HCl yang direaksikan
c. mol HCl yang tidak bereaksi
d. Berat magnesium yang direaksikan.
Catatan:
Untuk mencari
Pb(NO3)2 ,PbCl2
atau Mg(NO3)2 lihat
perbandingan
koefisien reaksi
dan kalikan dengan
jumlah zat yang
habis bereaksi
20. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 20 of 28
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban berikut!
KUNCI LATIHAN
a. Mol gas Hidrogen yang terjadi pada suhu 270
C, tekanan 1 atm dan volum 50 mL
adalah:
P = 1 atm. V = 50 mL = 0,05 Liter, R = 0,082 atm mol-1
K-1
Liter,
K = 27 + 273 = 300 K
PV =n RT
1 atm. 0,05 Liter = n . 0,082 atm mol-1
K-1
Liter . 300 K
n = 0,002 mol
Mol gas hidrogen yang terjadi = 0,002 mol
b. Mol HCl yang direaksikan 100 mL HCl 3 M = 100 mL x 3 mmol
1 mL
Mol HCl yang direaksikan = 300 mmol = 0,3 mol
c. Mol HCl yang tidak bereaksi:
Persamaan reaksi: Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
Perb koefisien 1 : 2 : 1 : 1
Mula-mula 0,002mol 0,3 mol
Yang bereaksi: 1
/1x0,002mol = 0,002mol 2
/1x0,002mol =0,004mol 0,002mol
setelah reaksi - 0,296 mol 0,002 mol
mol HCl yang tidak bereaksi = 0,296 mol
d. Berat magnesium yang direaksikan= 0,002 mol x 24 gram
1 mol
Berat magnesium yang direaksikan = 0,048 gram
Keterangan :
Gas hidrogen yang terjadi 0,002 mol, larutan HCl yang direaksikan 0,3 mol berarti
sebagai pereaksi pembatas adalah logam magnesium, maka logam magnesium yang
direaksikan (mula-mula) adalah 1
/1 x 0,002 mol = 0,002 mol
D. Rumus Empiris, Air kristal dan Kadar zat dalam Senyawa
a. Rumus Empiris
Rumus empiris merupakan rumus perbandingan terkecil dari suatu molekul yang
dapat ditentukan dari prosentase massa unsur-unsur pembentuknya. Seperti H2O
terdiri dari 11% atom H dan 89% atom O atau H2O terdiri dari 2 atom H dan 1
atom O
Rumus empiris dapat berupa rumus molekul, tapi rumus molekul tidak dapat
berupa rumus empiris, seperti H2O merupakan rumus empiris dan juga rumus
molekul, H2O2 hanya berupa rumus molekul tapi bukan rumus empiris, karena
rumus empirisnya HO Karena itu rumus molekul (RM) = (RE)n
Contoh
Suatu senyawa hidrokarbon terdiri dari 80% C dan sisanya hidrogen. Bila massa
molekul relatif senyawa tersebut 30, tentukan rumus empiris dan rumus
molekulnya.
Penyelesaian: Senyawa hidrokarbon CXHY
C = 80% dan H = 20 % , misalkan senyawa tersebut 100 gram, maka:
C = 80 gram dan H = 20 gram
21. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 21 of 28
Perbandingan C : H = 80 : 20
12 1
= 6,67 : 20
= 1 : 3
Rumus empiris = CH3
Rumus molekulnya adalah RM = (RE)n
30 = ( CH3)n
30 = ( 12 + 3. 1)n
30 = 15n
n = 2
Jadi rumus molekulnya adalah (CH3)2 = C2H6
b. Air Kristal
Suatu senyawa yang dapat mengikat sejumlah tertentu molekul air disebut dengan
air kristal. Senyawa yang mengandung air kristal disebut dengan hidrat dan yang
tidak mengandung air kristal disebut anhidrat.
Contoh:
Ditimbang 225 gram aluminium sulfat hidrat (Al2(SO4)3 xH2O), kemudian
dipanaskan. Sisanya ditimbang kembali tinggal 171 gram. Berapa molekul air kristal
senyawa tersebut.
Penyelesaian: Al2(SO4)3. x H2O Al2(SO4)3 + x H2O
558 gram 342 gram ? gram (ingat hukum Lavoisier)
massa air = 558 gram – 342 gram = 216 gram
Mr Al2(SO4)3. = 342
Mr H2O = 18
Perbandingan Al2(SO4)3 : x H2O
342 gram 216 gram
342 18
1 : 12
Molekul air kristalnya adalah Al2(SO4)3. 12 H2O
c. Kadar zat dalam senyawa/campuran
Kadar zat merupakan banyaknya zat tersebut yang terdapat dalam
senyawa/campuran. Prosentase merupakan bagian zat dalam 100 bagian
campuran
%100
tan
%
campuranlarugram
terlarutzatgram
berat %100
tan
%
laruvolum
terlarutzatvolum
volum
%100
tan
/%
laruvolum
terlarutzatgram
volumberat
Prosentase unsur dalam senyawa
A dalam AXBY
%100%
YX BAMr
AArx
A
22. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 22 of 28
Contoh 1. Di dalam 250 gram pupuk ZA terdapat 80 gram ZA murni. Berapa %
kemurnian pupuk ZA tersebut?
Penyelesaian: pupuk ZA murni 80 gram, pupuk ZA 250 gram
% kemurnian pupuk ZA = %100
250
80
gram
gram
% kemurnian pupuk ZA = 32%
Contoh 2. Kedalam 150 mL air dimasukkan 50 mL cuka. Berapa kadar cuka dalam
larutan?
Penyelesaian: Cuka 50 mL (zat terlarut)
Larutan terdiri dari cuka dan air = 50 mL + 150 mL = 200 mL
Kadar cuka dalam larutan = %100
200
50
mL
mL
Kadar cuka dalam larutan = 25 %
Contoh 3. Berapa perbandingan N dengan H dalam NH3? Dan berapa prosentase N
dan H dalam NH3 ? Ar N = 14 dan H = 1
Penyelesaian: massa N = 1 x Ar N
massa H 3 x Ar H
= 1 x 14
3 x 1
= 14
3
Perbandingan massa N : H = 14 : 3
Prosentase N dalam NH3 = jumlah N x Ar N x 100%
Mr NH3
= 1 x 14 x 100%
17
Prosentase N dalam NH3 = 82,35%
Prosentase H dalam NH3 = jumlah H x Ar H x 100%
Mr NH3
= 3 x 1 x 100%
17
Prosentase H dalam NH3 = 17,65 %
Contoh 4. Udara mengandung 91% gas neon isotop 20 dan 9% gas neon isotop 22.
Berapa massa rata-rata gas neon?
Penyelesaian: Massa rata-rata gas neon = % massa neon isotop 20 + % massa neon isotop 22
Jumlah seluruh atom neon
Massa rata-rata gas neon = 91% x 20 sma + 9% x 22 sma
100%
Massa rata-rata gas neon = 20,18 sma
Anda sudah memahami perhitungannya? Cobalah kerjakan latihan berikut!
LATIHAN
1. Tentukan rumus empiris suatu senyawa yang terdiri dari 11% H dan 89 % O
2. Garam Na2SO4 hidrat mengandung 55,9 % molekul air. Tentukan rumus molekul
air kristal garam tersebut! Ar Na = 23, S = 32 , O = 16 dan H = 1
23. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 23 of 28
3. Seorang tukang kebun membutuhkan unsur Nitrogen 25 gram. Bila pupuk yang
tersedia pupuk ZA [(NH4)2SO4] Berapa gram pupuk tersebut harus digunakan? Ar
N = 14, H = 1, S = 32 dan O = 16
4. Bila di alam terdapat dua macam isotop gas argon, 75% terdiri dari gas argon isotop
40. Massa rata-rata gas argon di alam 39,75. Berapa massa isotop gas argon yang
lain?
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban berikut!
KUNCI LATIHAN
1 Senyawa = 100% misalkan senyawa tersebut 100 gram
Maka massa unsur H = 11 gram dan O = 89 gram
Perbandingan H : O = massa H : massa O
Ar H Ar O
= 11 : 89
1 16
= 11 : 5,6
= 2 : 1
Maka rumus senyawa tersebut adalah H2O
2 Garam Na2SO4 hidrat mengandung 55,9 % molekul air.
Misalkan garam Na2SO4 hidrat = 100 gram
H2O 55,9% = 55,9 gram
Na2SO4 = (100 – 55,9) = 44,1 gram
Mr Na2SO4 = 142
Mr H2O = 18
Na2SO4 x H2O → Na2SO4 + x H2O
Perbandingan mol 44,1 : 55,9
142 18
0,31 : 3,1
1 : 10
Jadi rumus molekul air kristal adalah Na2SO4 . 10 H2O
3
Pupuk ZA adalah (NH4)2SO4
Nitrogen yang dibutuhkan 25 gram
Mr (NH4)2SO4 = 132
Pupuk ZA yng harus digunakan = nitrogenjumlahx
ArN
SONHMr
.2
)( 424
Pupuk ZA yng harus digunakan = gramgramx 86,11725
28
132
4
Dua macam isotop gas argon
Gas argon isotop 40 = 75%.
Gas argon isotop X = (100 - 25)% = 25 %
Massa rata-rata gas argon di alam 39,75.
Massa rata-rata gas Argon = % massa argon isotop 40 + % massa argon
Jumlah seluruh atom neon
39,75 = 75% x 40 sma + 25% x X sma
100%
Massa rata-rata gas argon = 39 sma
24. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 24 of 28
Tuntas sudah Anda mempelajari Perhitungan Kimia yang mencakup penerapan
Hukum Gay Lussac dan Avogadro, pengertian mol, massa molar dan volum molar
pada STP atau keadaan tertentu, menghitung massa atau volum hasil reaksi yang
diperoleh dari sejumlah massa atau volum tertentu pereaksi atau sebaliknya (pereaksi
pembatas) dan menentukan rumus empiris, rumus molekul dan kadar zat dalam suatu
senyawa
RANGKUMAN
TUGAS KEGIATAN 2
PILIHAN GANDA
Petunjuk: Pilihlah jawaban yang benar!
1. Perhatikan persamaan reaksi berikut
C4H10 (g) + 6,5 O2 (g) 4CO2 (g) + 5H2O (g)
Bila gas karbon dioksida yang terbentuk 25 dm3
maka gas butana yang direaksikan
adalah...
A. 1,0 dm3
B. 6,25 dm3
C. 6,5 dm3
D. 10 dm3
E. 50 dm3
2. Perhatikan persamaan reaksi berikut
CH4(g) + 4 Cl2(g) CCl4 (g) + 4 HCl(g)
Bila gas metan mempunyai 3,01. 1023
molekul, maka gas klor yang dibutuhkan
untuk tepat bereaksi adalah...
A. 7,5. 1022
molekul
B. 1,204. 1023
molekul
C. 3,01. 1023
molekul
D. 6,02. 1023
molekul
E. 1,204. 1024
molekul
3. Jumlah molekul yang terdapat dalam 2,5 mol asam sulfat adalah...
A. 2,408. 1023
molekul
B. 6,02. 1023
molekul
C. 1,204 1024
molekul
D. 1,505. 1024
molekul
E. 3,01. 1024
molekul
4. Jumlah mol yang terdapat dalam 2,408.1025
atom emas adalah...
A. 4.10-1
mol
B. 4.101
mol
C. 2,5. 10-2
mol
D. 2,5.10-3
mol
E. 4.10-3
mol
partikel
gram
molaritas
volum
X Mr
: Mr
: 22,4 L
X 22,4 L
X V : V
X L : L
mol
25. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 25 of 28
5. Jika gas fosfin (PH3) mempunyai 6 mol, maka volume gas tersebut pada keadaan
standar adalah...
A. 2,24 dm3
B. 3,36 dm3
C. 33,6 dm3
D. 22,4 dm3
E. 134,4 dm3
6. Jumlah mol yang terdapat dalam 5,6 dm3
gas asetilen dalam keadaan standar
adalah...
A. 0,24 mol
B. 0,25 mol
C. 0,30 mol
D. 2,4 mol
E. 5,0 mol
7. Ditimbang 2,4 gram cuka (CH3COOH) , bila Ar C = 12, O = 16, dan H = 1 , maka
jumlah mol nya adalah...
A. 0,04 mol
B. 0,25 mol
C. 0,40 mol
D. 2,50 mol
E. 4,00 mol
8. Jumlah molekul yang terdapat dalam 1,71 gram Al2(SO4)3 , bila Ar dari Al= 27,
S = 32, dan O = 16 adalah....
A. 3,01. 1021
molekul
B. 6,02. 1021
molekul
C. 3,01. 1022
molekul
D. 1,204 1023
molekul
E. 6,02. 1023
molekul
9. Garam Inggris hidrat (MgSO4 x H2O) mengandung 51,2% air kristal. Banyaknya
molekul air kristal (harga x) dalam garam tersebut adalah...(Mg =24, S =32, O =16,
H=1)
A. 5
B. 6
C. 7
D. 10
E. 12
10. Kalsium klorida hidrat 1,47 gram dipanaskan, sisanya terdapat 1,11 gram kalsium
klorida anhidrat. CaCl2 xH2O →CaCl 2(s) + xH2O(g)
Jumlah air kristal ( harga x ) adalah...(Ca =40, Cl = 35,5, H =1, O =16)
A. 2
B. 3
C. 5
D. 7
E. 10
11. Dalam senyawa hidrokarbon terdapat 92,3 % C dan sisanya atom H. Bila Mr
senyawa tersebut 26 maka rumus molekul semyawa tersebut adalah...( Ar C=12,
H=1)
A. CH2
B. C2H2
C. C3H6
D. C6H6
E. C6H12
12. Pada pemanasan sempurna 75 gram kalsium karbonat dengan reaksi:
CaCO3(s) →CaO(s) + CO2(g)
Pada keadaan standar volume gas CO2 yang terbentuk 11,2 Liter. Kemurnian
kalsium karbonat adalah... (Ar Ca=40, C=12, O=16)
A. 33,3 %
B. 40,0 %
C. 50,0 %
D. 66,7 %
E. 80,0 %
26. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 26 of 28
13. Kedalam larutan Ba(OH)2 dimasukkan 10 ml H2SO4, terjadi reaksi
Ba(OH)2(aq) + H2SO4(aq) →BaSO4(s) + 2H2O(l) Terbentuk endapan 0,233 gram,
konsentrasi H2SO4 yang direaksikan adalah... Ar Ba=137, S=32, O=16)
A. 0,0001 M
B. 0,001 M
C. 0,01 M
D. 0,1 M
E. 1,0 M
14. Kedalam 10 ml KCl 0,1 M ditambahkan 5 ml Pb(NO3) 0,02 M. Persamaan reaksi:
2KCl(aq) + Pb(NO3)2(aq) → 2KNO3(aq) + PbCl2(s) Sisa zat yang tidak bereaksi
adalah...
A. 0,1 mmol Pb(NO3)2
B. 0,1 mmol KCl
C. 0,2 mmol KCl
D. 0,8 mmol Pb(NO3)2
E. 0,8 mmol KCl
15. Logam X 2.08 gram direaksikan dengan asam klorida
2X(g) + 6HCl(aq) → 2XCl3(aq) + 3 H2(g)
Volume gas hidrogen yang terjadi pada keadaan standar 1,344 Liter, maka massa
atom relatif (Ar) dari X adalah...
A. 24
B. 27
C. 39
D. 52
E. 56
KUNCI TUGAS KEGIATAN
KUNCI TUGAS KEGIATAN 1
Pilihan ganda
1 C 6 D
2 D 7 E
3 D 8 B
4 C 9 C
5 B 10 C
PETUNJUK
Setiap soal, jika benar, nilainya = 1
Jika semua benar, nilainya = 10 x 1 = 10
* Jika score Anda >7 Anda lanjutkan ke kegiatan 2
* Jika score Anda < 7 Ulang kembali kegiatan 1
KUNCI TUGAS KEGIATAN 2
Pilihan ganda
1 B 6 B 11 B
2 E 7 A 12 D
3 D 8 A 13 D
4 B 9 C 14 E
5 E 10 A 15 D
PETUNJUK
Untuk Pilihan Ganda:
Setiap soal jika benar nilainya = 1
Setelah Anda cocokkan jawaban yang benar, hitunglah nilai Anda dengan rumus
berikut:
27. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 27 of 28
10
15
1
x
xbenarjumlah
Nilai
* Jika nilai Anda >7 Anda lanjutkan ke modul berikutnya
* Jika nilai Anda < 7 Ulangi kembali kegiatan 2
Semoga Anda berhasil….
PENUTUP
Selamat… Anda telah berhasil dengan baik mempelajari modul ini. Modul ini
merupakan konsep dasar dalam mempelajari Ilmu Kimia. Oleh karena itu Anda
diharapkan dapat menerapkan pengetahuan Anda tentang modul ini, terhadap proses-
proses kimia yang berhubungan dengan Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia
di dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam modul ini Anda telah berhasil mempelajari Hukum Kekekalan Massa
(Lavoisier), Hukum Perbandingan Tetap (Proust), Hukum Perbandingan Ganda
(Dalton), Hukum Perbandingan volume (Gay Lussac) dan menerapkannya dalam
Perhitungan Kimia.
Sekarang Anda paham akan aplikasi Hukum Dasar Kimia tersebut dalam persamaan
reaksi, bahkan Anda telah dapat mengkonversikan antara mol dengan volume gas,
jumlah partikelnya, massa dan molaritas. Di samping itu Anda juga telah paham akan
konsep mol, rumus empiris, air kristal dan menentukan kadar zat dalam
senyawa/campuran dan menyelesaikan hitungan kimia sederhana.
Semoga modul ini bermanfaat dan dapat memperkaya ilmu pengetahuan Anda, jangan
lupa membaca literatur lain.
Semoga Anda berhasil, selamat mengikuti Tes Akhir Modul.
GLOSARIUM
An hidrat, tidak mengandung molekul air
Bilangan Avogadro, (L). mempunyai nilai 6,02.1023
, bilangan ini merupakan satuan
individual dalam satu mol.
Hidrat, senyawa dengan sejumlah molekul air tertentu yang berhubungan dengan tiap
satuan rumus, misalnya tawas dengan rumus Al2(SO4)3. 12 H2O
Koefisien reaksi, perbandingan mol zat dalam reaksi kimia.
Massa molar, massa (dalam gram) dari satu mol atom, satuan rumus atau molekul.
Satu mol, adalah jumlah zat yang mengandung 6,02.1023
atom, satuan rumus atau
molekul (tetapan Avogadro)
Senyawa, suatu zat yang tersusun oleh dua atau lebih unsur.
Volum molar, volum satu mol setiap gas dalam keadaan standar (STP) yaitu tekanan
1 atm dan suhu 00
C
28. Modul Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia EV Page 28 of 28
DAFTAR PUSTAKA
Ernavita, dkk. 2007. Kimia SMA/MA kelas X, Jakarta. PT Tunas Melati.
Gunawan, J. 1999. Kimia untuk SMA, kelas X, Jakarta. PT Grasindo.
MGMP Kimia DKI Jakarta, Lembaran Kegiatan Siswa Kelas X, Jakarta. CV Purnama.