Modul ini membahas tentang objek IPA dan pengamatannya serta pengukuran dalam IPA. Objek IPA meliputi seluruh benda di alam beserta interaksinya untuk dipelajari pola-polanya. Langkah awal penyelidikan IPA adalah pengamatan menggunakan panca indera. IPA dibagi menjadi empat bagian yaitu fisika, kimia, biologi, dan ilmu bumi. Pengukuran dalam IPA melibatkan penggunaan alat ukur yang
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
MODUL IPA
1. MODUL PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
Objek IPA dan Pengamatannya
KELAS VII
Disusun Oleh :
Andhika Hartanty, Amd. Keb.
PERGURUAN EKA MAHARDHIKA INDONESIA
SMP BENTENG BETAWI
Berbudaya, Berakhlak dan Berilmu
TERAKREDITASI”A”
NPSN : 69900923 NSS : 202286102193
Jl. KH. Hasyim Ashari Gg. Hj. Halimah Kel. Poris Pelawad Utara Kec. Cipondoh Tangerang
website. www.smpbentengbetawi.com email. bentengbetawischool@gmail.com Telp. 021 22260262
2. MODUL PEMBELAJARAN
Objek IPA dan Pengamatannya
A. Pendahuluan
Menjawab tantangan pengembangan pendidikan menengah pertama
sebagaimana yang termuat dalam Rencana Strategis Tahun 2020-2021, Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama melakukan berbagai strategi peningkatan
mutu sumber daya manusia (SDM) dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Peningkatan mutu pelaksanaan pembelajaran di sekolah dilakukan dengan
berbagai strategi, salah satu diantaranya melalui penerapan pendekatan pendidikan
dan pelatihan berbasis kompetensi (competency based education and training).
Pendekatan berbasis kompetensi digunakan sebagai acuan dalam pengembangan
kurikulum, pengembangan bahan ajar, pelaksanaan pembelajaran,dan pengembangan
prosedur penilaian.
Terkait dengan pengembangan bahan ajar, saat ini pengembangan bahan ajar
dalam bentuk modul menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Hal ini merupakan
konsekuensi diterapkannya kurikulum tingkat satuan pendidikan berbasis kompetensi
di sekolah.
Pendekatan kompetensi mempersyaratkan penggunaan modul dalam
pelaksanaan pembelajarannya. Modul dapat membantu sekolah dalam mewujudkan
pembelajaran yang berkualitas. Penerapan modul dapat mengkondisikan kegiatan
pembelajaran lebih terencana dengan baik, mandiri, tuntas dan dengan hasil (output)
yang jelas.
Mengingat pentingnya peranan modul untuk meningkatkan kualitas proses
bembelajaran di SMP, maka guru sebagai orang yang paling bertanggung jawab
terhadap keberhasilan proses pembelajaran, dituntut untuk dapat memahami
pengertian, karakteristik, prinsip, ketentuan dan prosedur pengembangan modul.
B. Pengertian Objek IPA dan Pengamatan
Objek yang dipelajari dalam IPA meliputi seluruh benda di alam dengan
segala interaksinya untuk dipelajari pola-pola keteraturannya. Penyelidikan ilmiah
IPA melibatkan sejumlah proses yang harus dikuasai, antara lain seperti berikut:
3. 1. Pengamatan
Melibatkan pancaindra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat ukur
yang sesuai. Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi.
2. Membuat Inferensi
Merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan. Penjelasan ini digunakan
untuk menemukan pola-pola atau hubungan-hubungan antar aspek yang dimati,
serta membuat prediksi.
3. Mengomunikasikan
Mengomunikasikan hasil penyelidikan baik insan maupun tulisan. Hal
yang dikomunikasikan termasuk data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik
bagan, dan gambaran yng relevan.
C. Bagian-Bagian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikelompokkan menjadi empat bagian
sebagai berikut.
1. Fisika
Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang aspek mendasar alam, seperti
materi, energi, cahaya, gerak panas dan berbagai gejala fisik alam lainnya
2. Kimia
Kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu mengenai materi dan
perubahannya serta interaksi antar materi yang satu dengan materi yang lain
3. Biologi
Biologi adalah cabang IPA yang mempelajari sistem kehidupan mulai dari
ukuran yang kecil sampai dengan lingkungan yang sangat luas.
4. Ilmu Bumi dan Antariksa
Ilmu Bumi dan Antariksa merupakan cabang IPA yang mempelajari tentang
asal mula bumi, perkebangan dan keadaannya saat ini, bintang, planet dan
berbagai benda langit lainnya.
D. Pengukuran IPA
Pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan mengukur suatu besaran dari
objek atau benda. Pengertian pengukuran tersebut menunjukkan bahwa dalam
kegiatan mengukur dibutuhkan alat ukur yang sesuai dengan besarannya.
4. Sedangkan mengukur adalah membandingkan nilai besaran yang diukur
dengan alat ukur yang sesuai, misalnya mengukur lebar meja dengan mistar,
mengukur kecepatan lari dengan stopwacth, atau mengukur massa benda dengan
neraca.
Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan
nilai dan satuan. Satuan adalah pembanding dalam sebuah pengukuran.
Di dalam melakukan kegiatan pengukuran terhadap suatu benda, yang
terpenting adalah menggunakan alat ukur yang sesuai dan standar.
Syarat pengukuran tersebut harus dipenuhi untuk mendapatkan nilai ukur yang
tepat. Pengukuran yang teliti akan menghasilkan nilai yang akurat. Semakin tinggi
tingkat ketelitian sebuah alat ukur, maka nilai pengukuran semakin baik.
E. Besaran Pokok dan Besaran Turunan
Berdasarkan jenis satuanya, maka besaran dibedakan menjadi besaran
pokok dan besaran turunan.
1. Besaran Pokok
Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih
dahulu, terdiri atas tujuh besaran.
Berikut ini tujuh besaran pokok besarta satuannya berdasarkan Satuan Internasional
(SI).
1.1. Tabel Besaran Pokok.
2. Besaran Turunan
Besaran turunan merupakan besaran fisika yang diturunkan dari satu atau
lebih besaran pokok. Selain tujuh besaran pokok, besaran fisika lainnya termasuk
besaran turunan.
5. Contoh besaran turunan adalah Berat, Luas, Volume, Kecepatan, Percepatan,
Massa Jenis, Berat jenis, Gaya, Usaha, Daya, Tekanan, Energi Kinetik, Energi
Potensial, Momentum, Impuls, Momen inersia, dll. Dalam fisika, selain tujuh besaran
pokok yang disebutkan di atas, lainnya merupakan besaran turunan. Besaran Turunan
selengkapnya akan dipelajari pada masing-masing pokok bahasan dalam pelajaran
fisika.
1.2. Tabel Besaran Turunan.
F. Satuan Baku dan Tidak Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah disepakati pemakaiannya secara
internasional atau disebut juga Sistem Internasional (SI).
Syarat satuan baku adalah berlaku internasional, mudah ditiru, dan tidak berubah.
Satuan dalam Sistem Internasional dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem MKS (meter –
kilogram – sekon) dan sistem CGS (centimeter – gram – sekon).
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional, hanya
digunakan pada wilayah tertentu saja.
Sebelum ditemukannya alat ukur, maka penduduk pada jaman dahulu
menggunakan satuan tidak baku untuk pedoman pengukuran. Contoh satuan tidak baku,
antara lain hasta, depa, kaki, lengan, dan tumbak.
G. Alat Ukur
Alat ukur digunakan dalam pengukuran sesuai dengan besaran yang akan diukur.
Setiap alat ukur memiliki tingkat ketelian yang berbeda-beda, tergantung pada skala yang
ada. Semakin kecil skala yang digunakan, maka alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang
tinggi.
Penggunaan suatu alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain
ketelitian hasil ukur, ukuran besaran yang diukur, dan bentuk benda yang akan diukur.
Berikut ini beberapa alat ukur panjang, massa, dan waktu yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
6. 1. Alat Ukur Panjang
1.1. Mistar
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang biasa digunakan untuk
mengukur panjang dan lebar benda.
Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki
ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya, yaitu 0,5 mm.
1.2. Jangka Sorong
Jangka sorong sering digunakan untuk mengukur diameter bola kecil, tebal
uang logam, maupun diameter dalam tabung.
Terdapat dua jenis skala pada Jangka sorong, yaitu skala utama yang terdapat
pada rahang tetap jangka sorong dan skala nonius, yaitu skala pada rahang yang
dapat digeser. Tingkat ketelitian jangka sorong sampai dengan 0,01 cm atau 0,1
mm.
1.3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur yang difungsikan untuk mengukur
diameter benda tipis, misalkan plat.Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian,
yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir).
Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros
ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala
dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian.Satu bagian pada
skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer
sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm
2. Alat Ukur Massa
2.1. Neraca O’hauss Tiga Lengan
Sesuai dengan namanya, neraca O’hauss tiga lengan mempunyai lengan
berjumlah tiga dan satu cawan tempat benda. Neraca ini adalah alat ukur massa
yang memiliki tingkat ketelitian 0,1 gram.
2.2. Neraca Digital
Neraca digital merupakan alat ukur massa yang sering ada di dalam
laboratorium untuk menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
Neraca digital mempunyai tingkat ketelitian lebih besar daripada neraca O’huss,
yaitu 0,01 gram.
7. 2.3. Neraca Analitis Dua Lengan
Neraca jenis ini akan banyak terlihat di toko-toko emas, karena digunakan
untuk mengukur massa emas. Pada neraca analitis dua lengan, terdapat dua lengan
dengan wadah kecil dari logam untuk menimbang.
Lengan satu digunakan untuk meletakkan benda/logam yang akan ditimbang,
lengan dua untuk meletakkann bobot timbangan. Neraca ini memiliki tingkat
ketelitian 0,001 gram.
2.4. Neraca Pasar
Neraca pasar sering disebut juga sebagai neraca mekanik meja. Neraca pasar
dimanfaatkan oleh para pedagang kelontong untuk menimbang barang dagangan
mereka.
Ketelitian neraca pasar sangat rendah, yaitu 50 gram. Anak timbangan pada
neraca ini adalah 50 gram, 100 gram (1 ons), 200 gram, 500 gr dan 1 kg. Massa
yang terukur sama dengan jumlah massa anak timbangan yang digunakan.
3. Alat Ukur Waktu
3.1. Arloji
Arloji atau jam tangan merupakan alat penunjuk waktu yang dipakai di
pergelangan tangan manusia. Jam tangan pertama kali diperkenalkan pada abad ke-
16.
Pada saat itu, semua jam tangan dan alat penunjuk waktu lainnya
menggunakan mesin penggerak mekanik manual (hand winding). Arloji
mempunyai tingkat ketelitian 1 sekon.
3.2. Stopwatch
Stopwatch merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur lamanya
waktu yang diperlukan dalam sebuah kegiatan, misalnya mengukur kecepatan
pelari dan perenang dalam sebuah lomba olahraga. Stopwatch memiliki tingkat
ketelitian 0,1 sekon
3.3. Jam Matahari
Jam matahari atau sundial adalah alat yang mengunakan matahari untuk
menentukan waktu. Sebelum ada alat ukur waktu yang modern seperti saat ini,
orang-orang pada jaman dahulu memanfaatkan jam matahari sebagai penunjuk
waktu
8. H. Penutup
Penulisan modul belajar merupakan proses penyusunan materi pembelajaran
yang dikemas secara sistematis sehingga siap dipelajari oleh peserta diklat untuk
mencapai kompetensi atau sub kompetensi.
Penyusunan modul belajar harus mengacu pada kompetensi yang terdapat di
dalam garis-garis besar program pendidikan dan pelatihan (GBPP) Kurikulum SMK,
atau unit kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja yang telah dikembangkan dalam
format GBPP.
Untuk menghasilkan modul pembelajaran yang mampu memerankan fungsi
dan perannya dalam pembelajaran yang efektif, modul perlu dirancang dan
dikembangkan dengan mengikuti kaidah dan elemen yang mensyaratkannya.
I. Kerjakan Soal
1. Langkah awal yang harus dilakukan dalam sebuah penyelidikan IPA adalah….
A. mengamati
B. mengkomunikasikan
C. menanyakan
D. mempresentasikan
Kunci jawaban: A
2. Pengertian inferensi dalam penyelidikan IPA adalah ….
A. mengumpulkan data dan informasi melalui pengamatan
B. merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan
C. membuat laporan tertulis tentang kesimpulan akhir dari hasil pengamatan
D. melakukan pengamatan menggunakan panca indera
Kunci jawaban : B
3. Objek pengamatan IPA adalah ….
A. hanya makhluk hidup saja
B. hanya bumi dan makhluk hidup
C. ruang angkasa dan tata surya
D. seluruh benda di alam dan segala interaksinya
Kunci jawaban : D
4. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat mempelajari IPA adalah mampu ….
A. berpikir kritis dan logis
9. B. meningkatkan kualitas hidup
C. memahami berbagai hal di sekitar kita
D. memanfaatkan kekayaan alam sebanyak-banyaknya
Kunci jawaban : D
5. Di bawah ini adalah bagian dari ilmu IPA, kecuali ….
A. Fisika
B. Geografi
C. Biologi
D. Kimia
Kunci jawaban : B
6. Seorang ilmuan sedang melakukan penelitian dengan cermat di laboratorium. Dia
meneliti suatu zat untuk mengetahui jenis zat tersebut. Bidang IPA yang sedang
dipelajari oleh ilmuan tersebut adalah ….
A. Kimia
B. Fisika
C. Biologi
D. Astronomi
Kunci jawaban : A
7. Membandingkan besaran yang diukur dengan besaran yang sesuai adalah
pengertian dari ….
A. penyelidikan
B. penafsiran
C. pengukuran
D. pengamatan
Kunci jawaban : C
8. Panjang meja makan 2 meter. Sesuai pernyataan tersebut, yang merupakan besaran
adalah ….
A. panjang
B. meja makan
C. 2
D. meter
Kunci jawaban : A
9. Satuan waktu dalam Sistem Internasional (SI) adalah…
A. jam
10. B. sekon
C. menit
D. milidetik
Kunci jawaban : B
10. Massa cabe yang dibeli ibu dari pasar adalah 2,5 kg. Apabila diubah menjadi
satuan gram, maka massa cabe tersebut adalah ….
A. 25 gram
B. 250 gram
C. 2.500 gram
D. 25.000 gram
Kunci jawaban : C