SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MODUL PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
Objek IPA dan Pengamatannya
KELAS VII
Disusun Oleh :
Andhika Hartanty, Amd. Keb.
PERGURUAN EKA MAHARDHIKA INDONESIA
SMP BENTENG BETAWI
Berbudaya, Berakhlak dan Berilmu
TERAKREDITASI”A”
NPSN : 69900923 NSS : 202286102193
Jl. KH. Hasyim Ashari Gg. Hj. Halimah Kel. Poris Pelawad Utara Kec. Cipondoh Tangerang
website. www.smpbentengbetawi.com email. bentengbetawischool@gmail.com Telp. 021 22260262
MODUL PEMBELAJARAN
Objek IPA dan Pengamatannya
A. Pendahuluan
Menjawab tantangan pengembangan pendidikan menengah pertama
sebagaimana yang termuat dalam Rencana Strategis Tahun 2020-2021, Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama melakukan berbagai strategi peningkatan
mutu sumber daya manusia (SDM) dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Peningkatan mutu pelaksanaan pembelajaran di sekolah dilakukan dengan
berbagai strategi, salah satu diantaranya melalui penerapan pendekatan pendidikan
dan pelatihan berbasis kompetensi (competency based education and training).
Pendekatan berbasis kompetensi digunakan sebagai acuan dalam pengembangan
kurikulum, pengembangan bahan ajar, pelaksanaan pembelajaran,dan pengembangan
prosedur penilaian.
Terkait dengan pengembangan bahan ajar, saat ini pengembangan bahan ajar
dalam bentuk modul menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Hal ini merupakan
konsekuensi diterapkannya kurikulum tingkat satuan pendidikan berbasis kompetensi
di sekolah.
Pendekatan kompetensi mempersyaratkan penggunaan modul dalam
pelaksanaan pembelajarannya. Modul dapat membantu sekolah dalam mewujudkan
pembelajaran yang berkualitas. Penerapan modul dapat mengkondisikan kegiatan
pembelajaran lebih terencana dengan baik, mandiri, tuntas dan dengan hasil (output)
yang jelas.
Mengingat pentingnya peranan modul untuk meningkatkan kualitas proses
bembelajaran di SMP, maka guru sebagai orang yang paling bertanggung jawab
terhadap keberhasilan proses pembelajaran, dituntut untuk dapat memahami
pengertian, karakteristik, prinsip, ketentuan dan prosedur pengembangan modul.
B. Pengertian Objek IPA dan Pengamatan
Objek yang dipelajari dalam IPA meliputi seluruh benda di alam dengan
segala interaksinya untuk dipelajari pola-pola keteraturannya. Penyelidikan ilmiah
IPA melibatkan sejumlah proses yang harus dikuasai, antara lain seperti berikut:
1. Pengamatan
Melibatkan pancaindra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat ukur
yang sesuai. Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi.
2. Membuat Inferensi
Merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan. Penjelasan ini digunakan
untuk menemukan pola-pola atau hubungan-hubungan antar aspek yang dimati,
serta membuat prediksi.
3. Mengomunikasikan
Mengomunikasikan hasil penyelidikan baik insan maupun tulisan. Hal
yang dikomunikasikan termasuk data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik
bagan, dan gambaran yng relevan.
C. Bagian-Bagian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikelompokkan menjadi empat bagian
sebagai berikut.
1. Fisika
Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang aspek mendasar alam, seperti
materi, energi, cahaya, gerak panas dan berbagai gejala fisik alam lainnya
2. Kimia
Kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu mengenai materi dan
perubahannya serta interaksi antar materi yang satu dengan materi yang lain
3. Biologi
Biologi adalah cabang IPA yang mempelajari sistem kehidupan mulai dari
ukuran yang kecil sampai dengan lingkungan yang sangat luas.
4. Ilmu Bumi dan Antariksa
Ilmu Bumi dan Antariksa merupakan cabang IPA yang mempelajari tentang
asal mula bumi, perkebangan dan keadaannya saat ini, bintang, planet dan
berbagai benda langit lainnya.
D. Pengukuran IPA
Pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan mengukur suatu besaran dari
objek atau benda. Pengertian pengukuran tersebut menunjukkan bahwa dalam
kegiatan mengukur dibutuhkan alat ukur yang sesuai dengan besarannya.
Sedangkan mengukur adalah membandingkan nilai besaran yang diukur
dengan alat ukur yang sesuai, misalnya mengukur lebar meja dengan mistar,
mengukur kecepatan lari dengan stopwacth, atau mengukur massa benda dengan
neraca.
Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan
nilai dan satuan. Satuan adalah pembanding dalam sebuah pengukuran.
Di dalam melakukan kegiatan pengukuran terhadap suatu benda, yang
terpenting adalah menggunakan alat ukur yang sesuai dan standar.
Syarat pengukuran tersebut harus dipenuhi untuk mendapatkan nilai ukur yang
tepat. Pengukuran yang teliti akan menghasilkan nilai yang akurat. Semakin tinggi
tingkat ketelitian sebuah alat ukur, maka nilai pengukuran semakin baik.
E. Besaran Pokok dan Besaran Turunan
Berdasarkan jenis satuanya, maka besaran dibedakan menjadi besaran
pokok dan besaran turunan.
1. Besaran Pokok
Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih
dahulu, terdiri atas tujuh besaran.
Berikut ini tujuh besaran pokok besarta satuannya berdasarkan Satuan Internasional
(SI).
1.1. Tabel Besaran Pokok.
2. Besaran Turunan
Besaran turunan merupakan besaran fisika yang diturunkan dari satu atau
lebih besaran pokok. Selain tujuh besaran pokok, besaran fisika lainnya termasuk
besaran turunan.
Contoh besaran turunan adalah Berat, Luas, Volume, Kecepatan, Percepatan,
Massa Jenis, Berat jenis, Gaya, Usaha, Daya, Tekanan, Energi Kinetik, Energi
Potensial, Momentum, Impuls, Momen inersia, dll. Dalam fisika, selain tujuh besaran
pokok yang disebutkan di atas, lainnya merupakan besaran turunan. Besaran Turunan
selengkapnya akan dipelajari pada masing-masing pokok bahasan dalam pelajaran
fisika.
1.2. Tabel Besaran Turunan.
F. Satuan Baku dan Tidak Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah disepakati pemakaiannya secara
internasional atau disebut juga Sistem Internasional (SI).
Syarat satuan baku adalah berlaku internasional, mudah ditiru, dan tidak berubah.
Satuan dalam Sistem Internasional dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem MKS (meter –
kilogram – sekon) dan sistem CGS (centimeter – gram – sekon).
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional, hanya
digunakan pada wilayah tertentu saja.
Sebelum ditemukannya alat ukur, maka penduduk pada jaman dahulu
menggunakan satuan tidak baku untuk pedoman pengukuran. Contoh satuan tidak baku,
antara lain hasta, depa, kaki, lengan, dan tumbak.
G. Alat Ukur
Alat ukur digunakan dalam pengukuran sesuai dengan besaran yang akan diukur.
Setiap alat ukur memiliki tingkat ketelian yang berbeda-beda, tergantung pada skala yang
ada. Semakin kecil skala yang digunakan, maka alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang
tinggi.
Penggunaan suatu alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain
ketelitian hasil ukur, ukuran besaran yang diukur, dan bentuk benda yang akan diukur.
Berikut ini beberapa alat ukur panjang, massa, dan waktu yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Alat Ukur Panjang
1.1. Mistar
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang biasa digunakan untuk
mengukur panjang dan lebar benda.
Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki
ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya, yaitu 0,5 mm.
1.2. Jangka Sorong
Jangka sorong sering digunakan untuk mengukur diameter bola kecil, tebal
uang logam, maupun diameter dalam tabung.
Terdapat dua jenis skala pada Jangka sorong, yaitu skala utama yang terdapat
pada rahang tetap jangka sorong dan skala nonius, yaitu skala pada rahang yang
dapat digeser. Tingkat ketelitian jangka sorong sampai dengan 0,01 cm atau 0,1
mm.
1.3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur yang difungsikan untuk mengukur
diameter benda tipis, misalkan plat.Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian,
yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir).
Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros
ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala
dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian.Satu bagian pada
skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer
sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm
2. Alat Ukur Massa
2.1. Neraca O’hauss Tiga Lengan
Sesuai dengan namanya, neraca O’hauss tiga lengan mempunyai lengan
berjumlah tiga dan satu cawan tempat benda. Neraca ini adalah alat ukur massa
yang memiliki tingkat ketelitian 0,1 gram.
2.2. Neraca Digital
Neraca digital merupakan alat ukur massa yang sering ada di dalam
laboratorium untuk menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
Neraca digital mempunyai tingkat ketelitian lebih besar daripada neraca O’huss,
yaitu 0,01 gram.
2.3. Neraca Analitis Dua Lengan
Neraca jenis ini akan banyak terlihat di toko-toko emas, karena digunakan
untuk mengukur massa emas. Pada neraca analitis dua lengan, terdapat dua lengan
dengan wadah kecil dari logam untuk menimbang.
Lengan satu digunakan untuk meletakkan benda/logam yang akan ditimbang,
lengan dua untuk meletakkann bobot timbangan. Neraca ini memiliki tingkat
ketelitian 0,001 gram.
2.4. Neraca Pasar
Neraca pasar sering disebut juga sebagai neraca mekanik meja. Neraca pasar
dimanfaatkan oleh para pedagang kelontong untuk menimbang barang dagangan
mereka.
Ketelitian neraca pasar sangat rendah, yaitu 50 gram. Anak timbangan pada
neraca ini adalah 50 gram, 100 gram (1 ons), 200 gram, 500 gr dan 1 kg. Massa
yang terukur sama dengan jumlah massa anak timbangan yang digunakan.
3. Alat Ukur Waktu
3.1. Arloji
Arloji atau jam tangan merupakan alat penunjuk waktu yang dipakai di
pergelangan tangan manusia. Jam tangan pertama kali diperkenalkan pada abad ke-
16.
Pada saat itu, semua jam tangan dan alat penunjuk waktu lainnya
menggunakan mesin penggerak mekanik manual (hand winding). Arloji
mempunyai tingkat ketelitian 1 sekon.
3.2. Stopwatch
Stopwatch merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur lamanya
waktu yang diperlukan dalam sebuah kegiatan, misalnya mengukur kecepatan
pelari dan perenang dalam sebuah lomba olahraga. Stopwatch memiliki tingkat
ketelitian 0,1 sekon
3.3. Jam Matahari
Jam matahari atau sundial adalah alat yang mengunakan matahari untuk
menentukan waktu. Sebelum ada alat ukur waktu yang modern seperti saat ini,
orang-orang pada jaman dahulu memanfaatkan jam matahari sebagai penunjuk
waktu
H. Penutup
Penulisan modul belajar merupakan proses penyusunan materi pembelajaran
yang dikemas secara sistematis sehingga siap dipelajari oleh peserta diklat untuk
mencapai kompetensi atau sub kompetensi.
Penyusunan modul belajar harus mengacu pada kompetensi yang terdapat di
dalam garis-garis besar program pendidikan dan pelatihan (GBPP) Kurikulum SMK,
atau unit kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja yang telah dikembangkan dalam
format GBPP.
Untuk menghasilkan modul pembelajaran yang mampu memerankan fungsi
dan perannya dalam pembelajaran yang efektif, modul perlu dirancang dan
dikembangkan dengan mengikuti kaidah dan elemen yang mensyaratkannya.
I. Kerjakan Soal
1. Langkah awal yang harus dilakukan dalam sebuah penyelidikan IPA adalah….
A. mengamati
B. mengkomunikasikan
C. menanyakan
D. mempresentasikan
Kunci jawaban: A
2. Pengertian inferensi dalam penyelidikan IPA adalah ….
A. mengumpulkan data dan informasi melalui pengamatan
B. merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan
C. membuat laporan tertulis tentang kesimpulan akhir dari hasil pengamatan
D. melakukan pengamatan menggunakan panca indera
Kunci jawaban : B
3. Objek pengamatan IPA adalah ….
A. hanya makhluk hidup saja
B. hanya bumi dan makhluk hidup
C. ruang angkasa dan tata surya
D. seluruh benda di alam dan segala interaksinya
Kunci jawaban : D
4. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat mempelajari IPA adalah mampu ….
A. berpikir kritis dan logis
B. meningkatkan kualitas hidup
C. memahami berbagai hal di sekitar kita
D. memanfaatkan kekayaan alam sebanyak-banyaknya
Kunci jawaban : D
5. Di bawah ini adalah bagian dari ilmu IPA, kecuali ….
A. Fisika
B. Geografi
C. Biologi
D. Kimia
Kunci jawaban : B
6. Seorang ilmuan sedang melakukan penelitian dengan cermat di laboratorium. Dia
meneliti suatu zat untuk mengetahui jenis zat tersebut. Bidang IPA yang sedang
dipelajari oleh ilmuan tersebut adalah ….
A. Kimia
B. Fisika
C. Biologi
D. Astronomi
Kunci jawaban : A
7. Membandingkan besaran yang diukur dengan besaran yang sesuai adalah
pengertian dari ….
A. penyelidikan
B. penafsiran
C. pengukuran
D. pengamatan
Kunci jawaban : C
8. Panjang meja makan 2 meter. Sesuai pernyataan tersebut, yang merupakan besaran
adalah ….
A. panjang
B. meja makan
C. 2
D. meter
Kunci jawaban : A
9. Satuan waktu dalam Sistem Internasional (SI) adalah…
A. jam
B. sekon
C. menit
D. milidetik
Kunci jawaban : B
10. Massa cabe yang dibeli ibu dari pasar adalah 2,5 kg. Apabila diubah menjadi
satuan gram, maka massa cabe tersebut adalah ….
A. 25 gram
B. 250 gram
C. 2.500 gram
D. 25.000 gram
Kunci jawaban : C

More Related Content

What's hot

Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuanLaporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuanNurqanaah M
 
Objek ipa dan pengamatannya (Materi kelas 7 Kurikulum 2013)
Objek ipa dan pengamatannya (Materi kelas 7 Kurikulum 2013)Objek ipa dan pengamatannya (Materi kelas 7 Kurikulum 2013)
Objek ipa dan pengamatannya (Materi kelas 7 Kurikulum 2013)Felicia Dewi
 
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Arif Wicaksono
 
Latihan soal dan pembahasan besaran dan satuan
Latihan soal dan pembahasan besaran dan satuanLatihan soal dan pembahasan besaran dan satuan
Latihan soal dan pembahasan besaran dan satuanNursyam Bundarefan
 
Ppt media pembelajaran
Ppt media pembelajaranPpt media pembelajaran
Ppt media pembelajaranatabik_umam
 
TEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURANTEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURANRafben Andika
 
Besaran, satuan, dan pengukuran
Besaran, satuan,  dan pengukuran   Besaran, satuan,  dan pengukuran
Besaran, satuan, dan pengukuran Nadia Santosa
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPotpotya Fitri
 
Dasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuranDasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuranNata Nata
 
Besaran, satuan dan pengukuran
Besaran, satuan dan pengukuranBesaran, satuan dan pengukuran
Besaran, satuan dan pengukuranHalimatus Sakdiah
 
Kelas 7: Objek IPA dan Pengamatannya
Kelas 7: Objek IPA dan PengamatannyaKelas 7: Objek IPA dan Pengamatannya
Kelas 7: Objek IPA dan PengamatannyaOkta Harti
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatNurul Hanifah
 
Bab 1 besaran dan pengukuran
Bab 1 besaran dan pengukuranBab 1 besaran dan pengukuran
Bab 1 besaran dan pengukuranGunaryo Nugroho
 
1. pengamatan ipa (besaran dan satuan)
1. pengamatan ipa  (besaran dan satuan)1. pengamatan ipa  (besaran dan satuan)
1. pengamatan ipa (besaran dan satuan)Bernad Marbun
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuanuzaelzandri
 

What's hot (19)

Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuanLaporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
 
Objek ipa dan pengamatannya (Materi kelas 7 Kurikulum 2013)
Objek ipa dan pengamatannya (Materi kelas 7 Kurikulum 2013)Objek ipa dan pengamatannya (Materi kelas 7 Kurikulum 2013)
Objek ipa dan pengamatannya (Materi kelas 7 Kurikulum 2013)
 
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
 
Latihan soal dan pembahasan besaran dan satuan
Latihan soal dan pembahasan besaran dan satuanLatihan soal dan pembahasan besaran dan satuan
Latihan soal dan pembahasan besaran dan satuan
 
Ppt media pembelajaran
Ppt media pembelajaranPpt media pembelajaran
Ppt media pembelajaran
 
TEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURANTEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURAN
 
Besaran, satuan, dan pengukuran
Besaran, satuan,  dan pengukuran   Besaran, satuan,  dan pengukuran
Besaran, satuan, dan pengukuran
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokok
 
Dasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuranDasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuran
 
Pengukuran, Besaran, dan Satuan
Pengukuran, Besaran, dan SatuanPengukuran, Besaran, dan Satuan
Pengukuran, Besaran, dan Satuan
 
Besaran, satuan dan pengukuran
Besaran, satuan dan pengukuranBesaran, satuan dan pengukuran
Besaran, satuan dan pengukuran
 
Kelas 7: Objek IPA dan Pengamatannya
Kelas 7: Objek IPA dan PengamatannyaKelas 7: Objek IPA dan Pengamatannya
Kelas 7: Objek IPA dan Pengamatannya
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
 
Modul 1-pengukuran
Modul 1-pengukuranModul 1-pengukuran
Modul 1-pengukuran
 
Bab 1 besaran dan pengukuran
Bab 1 besaran dan pengukuranBab 1 besaran dan pengukuran
Bab 1 besaran dan pengukuran
 
1. pengamatan ipa (besaran dan satuan)
1. pengamatan ipa  (besaran dan satuan)1. pengamatan ipa  (besaran dan satuan)
1. pengamatan ipa (besaran dan satuan)
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
PENGUKURAN
PENGUKURANPENGUKURAN
PENGUKURAN
 
Kelas07 02 bab 1
Kelas07 02 bab 1Kelas07 02 bab 1
Kelas07 02 bab 1
 

Similar to MODUL IPA

rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfNurMahmudah14
 
BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptx
BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptxBAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptx
BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptxRatnaWardani7
 
1. rpp pengukuran man bangil
1. rpp pengukuran man bangil1. rpp pengukuran man bangil
1. rpp pengukuran man bangilgud_din
 
1. rpp pengukuran rev 1 je
1. rpp pengukuran rev 1 je1. rpp pengukuran rev 1 je
1. rpp pengukuran rev 1 jeRiyand Say
 
Pengukuran, besaran dan satuan
Pengukuran, besaran dan satuanPengukuran, besaran dan satuan
Pengukuran, besaran dan satuanbilly ferdian
 
Media Pembelajaran Besaran Pokok.pptx
Media Pembelajaran Besaran Pokok.pptxMedia Pembelajaran Besaran Pokok.pptx
Media Pembelajaran Besaran Pokok.pptxRamliAzhari1
 
VII 1 - OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.pdf
VII 1 - OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.pdfVII 1 - OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.pdf
VII 1 - OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.pdfRaihanaKusumaAmani
 
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdfAgusHidayat69
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran 01
Rencana pelaksanaan pembelajaran 01Rencana pelaksanaan pembelajaran 01
Rencana pelaksanaan pembelajaran 01Achaq Abdul
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda PadatLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padatyudhodanto
 
Alat ukur
Alat ukur Alat ukur
Alat ukur VJ Asenk
 
Pengukuran ipa smp semester 1
Pengukuran ipa smp semester 1Pengukuran ipa smp semester 1
Pengukuran ipa smp semester 1Febri Susanti
 
Rpp pengukuran panjang
Rpp pengukuran panjangRpp pengukuran panjang
Rpp pengukuran panjanglitaaldila
 

Similar to MODUL IPA (20)

rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdf
 
BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptx
BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptxBAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptx
BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGUKURAN.pptx
 
1. rpp pengukuran
1. rpp pengukuran1. rpp pengukuran
1. rpp pengukuran
 
1. rpp pengukuran
1. rpp pengukuran1. rpp pengukuran
1. rpp pengukuran
 
Rpp fis 1.1
Rpp fis 1.1Rpp fis 1.1
Rpp fis 1.1
 
1. rpp pengukuran man bangil
1. rpp pengukuran man bangil1. rpp pengukuran man bangil
1. rpp pengukuran man bangil
 
1. rpp pengukuran rev 1 je
1. rpp pengukuran rev 1 je1. rpp pengukuran rev 1 je
1. rpp pengukuran rev 1 je
 
Kelas07 02 bab 1
Kelas07 02 bab 1Kelas07 02 bab 1
Kelas07 02 bab 1
 
Pengukuran, besaran dan satuan
Pengukuran, besaran dan satuanPengukuran, besaran dan satuan
Pengukuran, besaran dan satuan
 
Media Pembelajaran Besaran Pokok.pptx
Media Pembelajaran Besaran Pokok.pptxMedia Pembelajaran Besaran Pokok.pptx
Media Pembelajaran Besaran Pokok.pptx
 
VII 1 - OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.pdf
VII 1 - OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.pdfVII 1 - OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.pdf
VII 1 - OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.pdf
 
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran 01
Rencana pelaksanaan pembelajaran 01Rencana pelaksanaan pembelajaran 01
Rencana pelaksanaan pembelajaran 01
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda PadatLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Alat ukur
Alat ukur Alat ukur
Alat ukur
 
Pengukuran ipa smp semester 1
Pengukuran ipa smp semester 1Pengukuran ipa smp semester 1
Pengukuran ipa smp semester 1
 
Rpp pengukuran panjang
Rpp pengukuran panjangRpp pengukuran panjang
Rpp pengukuran panjang
 
RPP SMP IPA Kelas VII
RPP SMP IPA Kelas VIIRPP SMP IPA Kelas VII
RPP SMP IPA Kelas VII
 
Besaran masa
Besaran masaBesaran masa
Besaran masa
 

Recently uploaded

R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 

Recently uploaded (11)

R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 

MODUL IPA

  • 1. MODUL PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Objek IPA dan Pengamatannya KELAS VII Disusun Oleh : Andhika Hartanty, Amd. Keb. PERGURUAN EKA MAHARDHIKA INDONESIA SMP BENTENG BETAWI Berbudaya, Berakhlak dan Berilmu TERAKREDITASI”A” NPSN : 69900923 NSS : 202286102193 Jl. KH. Hasyim Ashari Gg. Hj. Halimah Kel. Poris Pelawad Utara Kec. Cipondoh Tangerang website. www.smpbentengbetawi.com email. bentengbetawischool@gmail.com Telp. 021 22260262
  • 2. MODUL PEMBELAJARAN Objek IPA dan Pengamatannya A. Pendahuluan Menjawab tantangan pengembangan pendidikan menengah pertama sebagaimana yang termuat dalam Rencana Strategis Tahun 2020-2021, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama melakukan berbagai strategi peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Peningkatan mutu pelaksanaan pembelajaran di sekolah dilakukan dengan berbagai strategi, salah satu diantaranya melalui penerapan pendekatan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi (competency based education and training). Pendekatan berbasis kompetensi digunakan sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum, pengembangan bahan ajar, pelaksanaan pembelajaran,dan pengembangan prosedur penilaian. Terkait dengan pengembangan bahan ajar, saat ini pengembangan bahan ajar dalam bentuk modul menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Hal ini merupakan konsekuensi diterapkannya kurikulum tingkat satuan pendidikan berbasis kompetensi di sekolah. Pendekatan kompetensi mempersyaratkan penggunaan modul dalam pelaksanaan pembelajarannya. Modul dapat membantu sekolah dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas. Penerapan modul dapat mengkondisikan kegiatan pembelajaran lebih terencana dengan baik, mandiri, tuntas dan dengan hasil (output) yang jelas. Mengingat pentingnya peranan modul untuk meningkatkan kualitas proses bembelajaran di SMP, maka guru sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap keberhasilan proses pembelajaran, dituntut untuk dapat memahami pengertian, karakteristik, prinsip, ketentuan dan prosedur pengembangan modul. B. Pengertian Objek IPA dan Pengamatan Objek yang dipelajari dalam IPA meliputi seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola-pola keteraturannya. Penyelidikan ilmiah IPA melibatkan sejumlah proses yang harus dikuasai, antara lain seperti berikut:
  • 3. 1. Pengamatan Melibatkan pancaindra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat ukur yang sesuai. Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi. 2. Membuat Inferensi Merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan. Penjelasan ini digunakan untuk menemukan pola-pola atau hubungan-hubungan antar aspek yang dimati, serta membuat prediksi. 3. Mengomunikasikan Mengomunikasikan hasil penyelidikan baik insan maupun tulisan. Hal yang dikomunikasikan termasuk data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik bagan, dan gambaran yng relevan. C. Bagian-Bagian IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikelompokkan menjadi empat bagian sebagai berikut. 1. Fisika Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang aspek mendasar alam, seperti materi, energi, cahaya, gerak panas dan berbagai gejala fisik alam lainnya 2. Kimia Kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu mengenai materi dan perubahannya serta interaksi antar materi yang satu dengan materi yang lain 3. Biologi Biologi adalah cabang IPA yang mempelajari sistem kehidupan mulai dari ukuran yang kecil sampai dengan lingkungan yang sangat luas. 4. Ilmu Bumi dan Antariksa Ilmu Bumi dan Antariksa merupakan cabang IPA yang mempelajari tentang asal mula bumi, perkebangan dan keadaannya saat ini, bintang, planet dan berbagai benda langit lainnya. D. Pengukuran IPA Pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan mengukur suatu besaran dari objek atau benda. Pengertian pengukuran tersebut menunjukkan bahwa dalam kegiatan mengukur dibutuhkan alat ukur yang sesuai dengan besarannya.
  • 4. Sedangkan mengukur adalah membandingkan nilai besaran yang diukur dengan alat ukur yang sesuai, misalnya mengukur lebar meja dengan mistar, mengukur kecepatan lari dengan stopwacth, atau mengukur massa benda dengan neraca. Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai dan satuan. Satuan adalah pembanding dalam sebuah pengukuran. Di dalam melakukan kegiatan pengukuran terhadap suatu benda, yang terpenting adalah menggunakan alat ukur yang sesuai dan standar. Syarat pengukuran tersebut harus dipenuhi untuk mendapatkan nilai ukur yang tepat. Pengukuran yang teliti akan menghasilkan nilai yang akurat. Semakin tinggi tingkat ketelitian sebuah alat ukur, maka nilai pengukuran semakin baik. E. Besaran Pokok dan Besaran Turunan Berdasarkan jenis satuanya, maka besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan. 1. Besaran Pokok Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu, terdiri atas tujuh besaran. Berikut ini tujuh besaran pokok besarta satuannya berdasarkan Satuan Internasional (SI). 1.1. Tabel Besaran Pokok. 2. Besaran Turunan Besaran turunan merupakan besaran fisika yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. Selain tujuh besaran pokok, besaran fisika lainnya termasuk besaran turunan.
  • 5. Contoh besaran turunan adalah Berat, Luas, Volume, Kecepatan, Percepatan, Massa Jenis, Berat jenis, Gaya, Usaha, Daya, Tekanan, Energi Kinetik, Energi Potensial, Momentum, Impuls, Momen inersia, dll. Dalam fisika, selain tujuh besaran pokok yang disebutkan di atas, lainnya merupakan besaran turunan. Besaran Turunan selengkapnya akan dipelajari pada masing-masing pokok bahasan dalam pelajaran fisika. 1.2. Tabel Besaran Turunan. F. Satuan Baku dan Tidak Baku Satuan baku adalah satuan yang telah disepakati pemakaiannya secara internasional atau disebut juga Sistem Internasional (SI). Syarat satuan baku adalah berlaku internasional, mudah ditiru, dan tidak berubah. Satuan dalam Sistem Internasional dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem MKS (meter – kilogram – sekon) dan sistem CGS (centimeter – gram – sekon). Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional, hanya digunakan pada wilayah tertentu saja. Sebelum ditemukannya alat ukur, maka penduduk pada jaman dahulu menggunakan satuan tidak baku untuk pedoman pengukuran. Contoh satuan tidak baku, antara lain hasta, depa, kaki, lengan, dan tumbak. G. Alat Ukur Alat ukur digunakan dalam pengukuran sesuai dengan besaran yang akan diukur. Setiap alat ukur memiliki tingkat ketelian yang berbeda-beda, tergantung pada skala yang ada. Semakin kecil skala yang digunakan, maka alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Penggunaan suatu alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketelitian hasil ukur, ukuran besaran yang diukur, dan bentuk benda yang akan diukur. Berikut ini beberapa alat ukur panjang, massa, dan waktu yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
  • 6. 1. Alat Ukur Panjang 1.1. Mistar Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang biasa digunakan untuk mengukur panjang dan lebar benda. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya, yaitu 0,5 mm. 1.2. Jangka Sorong Jangka sorong sering digunakan untuk mengukur diameter bola kecil, tebal uang logam, maupun diameter dalam tabung. Terdapat dua jenis skala pada Jangka sorong, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong dan skala nonius, yaitu skala pada rahang yang dapat digeser. Tingkat ketelitian jangka sorong sampai dengan 0,01 cm atau 0,1 mm. 1.3. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup adalah alat ukur yang difungsikan untuk mengukur diameter benda tipis, misalkan plat.Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian.Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm 2. Alat Ukur Massa 2.1. Neraca O’hauss Tiga Lengan Sesuai dengan namanya, neraca O’hauss tiga lengan mempunyai lengan berjumlah tiga dan satu cawan tempat benda. Neraca ini adalah alat ukur massa yang memiliki tingkat ketelitian 0,1 gram. 2.2. Neraca Digital Neraca digital merupakan alat ukur massa yang sering ada di dalam laboratorium untuk menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum. Neraca digital mempunyai tingkat ketelitian lebih besar daripada neraca O’huss, yaitu 0,01 gram.
  • 7. 2.3. Neraca Analitis Dua Lengan Neraca jenis ini akan banyak terlihat di toko-toko emas, karena digunakan untuk mengukur massa emas. Pada neraca analitis dua lengan, terdapat dua lengan dengan wadah kecil dari logam untuk menimbang. Lengan satu digunakan untuk meletakkan benda/logam yang akan ditimbang, lengan dua untuk meletakkann bobot timbangan. Neraca ini memiliki tingkat ketelitian 0,001 gram. 2.4. Neraca Pasar Neraca pasar sering disebut juga sebagai neraca mekanik meja. Neraca pasar dimanfaatkan oleh para pedagang kelontong untuk menimbang barang dagangan mereka. Ketelitian neraca pasar sangat rendah, yaitu 50 gram. Anak timbangan pada neraca ini adalah 50 gram, 100 gram (1 ons), 200 gram, 500 gr dan 1 kg. Massa yang terukur sama dengan jumlah massa anak timbangan yang digunakan. 3. Alat Ukur Waktu 3.1. Arloji Arloji atau jam tangan merupakan alat penunjuk waktu yang dipakai di pergelangan tangan manusia. Jam tangan pertama kali diperkenalkan pada abad ke- 16. Pada saat itu, semua jam tangan dan alat penunjuk waktu lainnya menggunakan mesin penggerak mekanik manual (hand winding). Arloji mempunyai tingkat ketelitian 1 sekon. 3.2. Stopwatch Stopwatch merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam sebuah kegiatan, misalnya mengukur kecepatan pelari dan perenang dalam sebuah lomba olahraga. Stopwatch memiliki tingkat ketelitian 0,1 sekon 3.3. Jam Matahari Jam matahari atau sundial adalah alat yang mengunakan matahari untuk menentukan waktu. Sebelum ada alat ukur waktu yang modern seperti saat ini, orang-orang pada jaman dahulu memanfaatkan jam matahari sebagai penunjuk waktu
  • 8. H. Penutup Penulisan modul belajar merupakan proses penyusunan materi pembelajaran yang dikemas secara sistematis sehingga siap dipelajari oleh peserta diklat untuk mencapai kompetensi atau sub kompetensi. Penyusunan modul belajar harus mengacu pada kompetensi yang terdapat di dalam garis-garis besar program pendidikan dan pelatihan (GBPP) Kurikulum SMK, atau unit kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja yang telah dikembangkan dalam format GBPP. Untuk menghasilkan modul pembelajaran yang mampu memerankan fungsi dan perannya dalam pembelajaran yang efektif, modul perlu dirancang dan dikembangkan dengan mengikuti kaidah dan elemen yang mensyaratkannya. I. Kerjakan Soal 1. Langkah awal yang harus dilakukan dalam sebuah penyelidikan IPA adalah…. A. mengamati B. mengkomunikasikan C. menanyakan D. mempresentasikan Kunci jawaban: A 2. Pengertian inferensi dalam penyelidikan IPA adalah …. A. mengumpulkan data dan informasi melalui pengamatan B. merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan C. membuat laporan tertulis tentang kesimpulan akhir dari hasil pengamatan D. melakukan pengamatan menggunakan panca indera Kunci jawaban : B 3. Objek pengamatan IPA adalah …. A. hanya makhluk hidup saja B. hanya bumi dan makhluk hidup C. ruang angkasa dan tata surya D. seluruh benda di alam dan segala interaksinya Kunci jawaban : D 4. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat mempelajari IPA adalah mampu …. A. berpikir kritis dan logis
  • 9. B. meningkatkan kualitas hidup C. memahami berbagai hal di sekitar kita D. memanfaatkan kekayaan alam sebanyak-banyaknya Kunci jawaban : D 5. Di bawah ini adalah bagian dari ilmu IPA, kecuali …. A. Fisika B. Geografi C. Biologi D. Kimia Kunci jawaban : B 6. Seorang ilmuan sedang melakukan penelitian dengan cermat di laboratorium. Dia meneliti suatu zat untuk mengetahui jenis zat tersebut. Bidang IPA yang sedang dipelajari oleh ilmuan tersebut adalah …. A. Kimia B. Fisika C. Biologi D. Astronomi Kunci jawaban : A 7. Membandingkan besaran yang diukur dengan besaran yang sesuai adalah pengertian dari …. A. penyelidikan B. penafsiran C. pengukuran D. pengamatan Kunci jawaban : C 8. Panjang meja makan 2 meter. Sesuai pernyataan tersebut, yang merupakan besaran adalah …. A. panjang B. meja makan C. 2 D. meter Kunci jawaban : A 9. Satuan waktu dalam Sistem Internasional (SI) adalah… A. jam
  • 10. B. sekon C. menit D. milidetik Kunci jawaban : B 10. Massa cabe yang dibeli ibu dari pasar adalah 2,5 kg. Apabila diubah menjadi satuan gram, maka massa cabe tersebut adalah …. A. 25 gram B. 250 gram C. 2.500 gram D. 25.000 gram Kunci jawaban : C