Dokumen tersebut merupakan rancangan pembelajaran untuk materi pengukuran pada fisika kelas X. Rancangan ini mencakup tujuan pembelajaran, alokasi waktu, materi ajar, metode pembelajaran, kegiatan utama, dan urutan kegiatan pembelajaran selama lima pertemuan.
2. DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................1
1. Informasi Umum.................................................................................................................................2
2. Tujuan Pembelajaran ..........................................................................................................................2
Kode Modul Ajar…………………………………………………………………………………….2
3. Profil Pelajar Pancasila .......................................................................................................................3
4. Pemahaman Bermakna........................................................................................................................4
5. Sarana dan Prasarana ..........................................................................................................................4
6. Target Siswa........................................................................................................................................4
7. Jumlah Siswa ......................................................................................................................................4
8. Ketersediaan materi ............................................................................................................................5
9. Moda Pembelajaran ............................................................................................................................5
10. Materi Ajar, Alat, dan Bahan............................................................................................................5
11. Kegiatan Utama Pembelajaran..........................................................................................................6
12. Asesmen............................................................................................................................................6
13. Persiapan Pembelajaran ....................................................................................................................7
14. Urutan Kegiatan................................................................................................................................8
15. LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................................................14
GLOSARIUM.......................................................................................................................................15
3. 1. Informasi Umum
Nama Penyusun : Novi Rif’atul M, Nova Allysa, Salsabil Aliyah PR., Miftahul K.
Institusi : SMAN 8 Surabaya
Tahun : 2022
Jenjang Sekolah : SMA
Alokasi Waktu : 10 JP ( 10 x 45 menit)
Kompetensi Awal 1. Peserta didik mampu mendefinisikan
pengukuran
2. Peserta didik mengetahui besaran-besaran
fisis yang dapat
diukur yang ditemui dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Peserta didik mengetahui besaran pokok
dan besaran turunan
4. Peserta didik mengetahui Satuan
Internasioal dari suatu besaran
5. Peserta didik mengenal alat ukur jangka
sorong
6. Peserta didik mengenal alat ukur
micrometer sekrup
2. Tujuan Pembelajaran
Fase CP : E
Kode Modul Ajar : FIS.
Elemen CP
Tujuan
Pembelajaran
Domain CP
Indikator Pencapaian
Tujuan Pembelajaran
4. FIS. E.. 10.1
Menerapkan konsep
pengukuran LIS
dan metode ilmiah
dengan melakukan
penyelidikan
sederhana,
mengumpulkan data
menggunakan alat
ukur atau aplikasi
teknologi yang
tersedia,
menganalisis data,
menyimpulkan dan
mengkomunikasikan
hasil
penyelidikannya
baik secara lisan
maupun tulisan.
Pemahaman
Sains
Pertemuan ke-1
1. Mengidentifikasi macam-macam alat ukur
berdasarkan besarannya
2. Mengelompokkan alat ukur berdasarkan
besaran besaran fisis yang sama
3. Mengidentifikasi besaran-besaran turunan
berdasarkan dimensinya
Pertemuan ke-2
4. Menggunakan alat ukur yang sesuai dengan
objek yang diukur
5. Menentukan hasil pengukuran dengan jangka
sorong beserta nilai ketidakpastian pengukuran
tunggalnya
6. Menentukan hasil pengukuran dengan
mikrometer sekrup beserta nilai ketidakpastian
pengukuran tunggalnya
Pertemuan ke-3
7. Menuliskan hasil pengolahan data dengan
aturan angka penting dan notasi ilmiah
Pertemuan ke-4
8. Menuliskan hasil pengolahan data beserta nilai
ketidakpastian berulang
Keterampilan
Proses
Pertemuan ke-5
1. Melakukan percobaan massa jenis benda
dengan bentuk yang tak beraturan
2. Mengumpulkan data percobaan massa jenis
benda dengan bentuk yang tak beraturan
3. Mengolah data hasil percobaan massa jenis
benda dengan bentuk yang tak beraturan
4. Menyajikan data hasil percobaan massa jenis
benda dengan bentuk yang tak beraturan
5. Mempresentasikan hasil percobaan massa jenis
benda dengan bentuk yang tak beraturan
3. Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan
dengan materi
1. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia
2. Bernalar Kritis
3. Mandiri
4. Bergotong-royong
5. 4. Pemahaman Bermakna
● Terdapat banyak alat ukur yang dapat membantu pekerjaan manusia
● Faktor-faktor yang digunakan untuk memilih alat ukur yang tepat adalah
besaran yang diukur, nilai skala terkecil alat ukur, benda yang diukur, dan lain
sebagainya.
● Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, perlu dilakukan
pengukuran secara berulang.
● Seberapa akurat pengukuran berulang yang dilakukan dapat diketahui dengan
cara
● menghitung nilai ketidakpastian berulang
5. Sarana dan Prasarana
Media Alat Lingkungan
Belajar
Bahan Bacaan
Komputer/Laptop/Smartphone,
Jaringan internet, Proyektor
/LCD
Spidol, Papan
Tulis, Power
Point
Pengelolaan kelas
yang baik dapat
menciptakan
kondisi
kelas yang
nyaman
dan efektif untuk
belajar
1. Macam-
macam Alat Ukur
2. Besaran dan
Satuan
3. Dimensi
4. Jangka Sorong
5. Mikrometer
Sekrup
6. Target Siswa
Perangkat ajar ini dirancang untuk :
√ Peserta didik regular/tipikal
Peserta didik dengan kesulitan belajar
Peserta didik berpencapaian tinggi
Peserta didik dengan ketunaan
7. Jumlah Siswa
Pembelajaran ini dirancang untuk kelas dengan jumlah peserta didik sebanyak 35-40 Orang
6. 8. Ketersediaan materi
Ya Tidak Keterangan
√ Pengayaan untuk peserta didik CIBI
√
Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit
memahami konsep
9. Moda Pembelajaran
√ Tatap muka
PJJ Luring
Paduan tatap muka dan PJJ (blended learning)
* Pilihan moda pembelajaran disesuaikan dengan kondisi sekolah dan aktivitas
pembelajarannya dapat dimodifikasi menyesuaikan moda pembelajaran
Pembelajaran Tatap
Muka
(PTM)
:
Kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik.
10. Materi Ajar, Alat, dan Bahan
Alat dan Bahan : Lembar kegiatan peserta didik (alternatif format : google
docs, google slides), jangka sorong, mikrometer sekrup,
penggaris, beberapa benda yang akan diukur, seperti tutup
botol dan buku tulis, serta alat dan bahan praktikum gelas
berukuran atau alat sejenisnya
seimbangan digital, baut dengan ukuran dan bahan berbeda
beda, penggaris
Media : Google Slide/Powerpoint, dan virtual lab jangka sorong dan
mikrometer sekrup
Alternatif Video pembelajaran penggunaan alat ukur
a. Jangka Sorong
b. Mikrometer Sekrup
Sumber Belajar : Buku Siswa IPA kelas X, Buku Fisika untuk SMA/MA
kelas X, Internet, dan sumber bacaan lainnya yang relevan
7. Prakiraan Biaya : -
11. Kegiatan Utama Pembelajaran
Pengaturan siswa
Individu
√ Berpasangan
√ Berkelompok (lebih dari dua orang)
Metode Pembelajaran
√ Diskusi √ Presentasi
√ Demonstrasi √ Proyek
√ Eksperimen √ Eksplorasi
Permainan √ Ceramah
Kunjungan lapangan Simulasi
12. Asesmen
1) Pemahaman Sains : Asesmen formatif (individu)
● Peserta didik mengidentifikasi macam-macam alat ukur berdasarkan
besarannya
● Peserta didik mengidentifikasi besaran-besaran turunan berdasarkan
dimensinya
● Peserta didik mengetahui penggunaan alat ukur yang sesuai dengan objek
yang diukur
● Peserta didik menentukan hasil pengukuran dengan jangka sorong beserta nilai
ketidakpastian pengukuran tunggalnya
● Peserta didik menentukan hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup beserta
nilai ketidakpastian pengukuran tunggalnya
● Peserta didik dapat menuliskan hasil pengolahan data dengan aturan angka
penting dan notasi ilmiah
● Peserta didik dapat menuliskan hasil pengolahan data beserta nilai
ketidakpastian berulang
8. 2) Keterampilan Proses : performa presentasi, portofolio
13. Persiapan Pembelajaran
1) Mempersiapkan presensi kelas
2) Mempersiapkan materi pada powerpoint/google slide untuk presentasi
3) Mempersiapkan lembar kerja untuk peserta didik (alternatif format : dapat
menggunakan google docs atau google slide) dikirim melalui whatsapp group
4) Mempersiapkan lembar refleksi
5) Mempersiapkan alat ukur untuk didemonstrasikan : jangka sorong,
mikrometer sekrup, dan penggaris
6) Menyiapkan alat dan bahan praktikum (panduan praktikum terlampir)
● Gelas berukuran atau alat sejenisnya
● Timbangan digital atau alat sejenisnya
● tiga buah baut dengan ukuran dan bahan berbeda beda
● Penggaris
● Mikrometer Sekrup dan Jangka Sorong
7) Mengakses link-link Youtube yang tersedia :
Angka Penting
https://www.youtube.com/watch?v=EfP1siw2tJs
https://www.youtube.com/watch?v=CnzTbqQEv80
● Jangka Sorong
● Cara membaca jangka sorong
https://www.youtube.com/watch?v=7Y-FTLNeCUc
https://www.youtube.com/watch?v=IkgJM3X_7Ks
simulasi laboratorium online
● http://amrita.olabs.edu.in/?sub=1&brch=5&sim=16&cnt=4
● https://edugameapp.com/Caliper_Simulator/
● https://www.stefanelli.eng.br/en/virtual-vernier-caliper-simulator-
05millimeter/
● Mikrometer Sekrup
Cara menggunakan
• https://www.youtube.com/watch?v=p03jojENK1Y
Lab Simulasi Online
9. ● http://amrita.olabs.edu.in/?sub=1&brch=5&sim=156&cnt=4
https://www.stefanelli.eng.br/en/virtual-micrometer-thousandth-
millimetersimulator/
14. Urutan Kegiatan
(Alokasi waktu dan aktivitas kegiatan dapat dimodifikasi menyesuaikan kondisi sekolah,
tidak harus persis sama dengan contoh berikut)
Pertemuan ke-1 (2 x 45 menit)
Materi : Macam-Macam Alat Ukur, Besaran dan Satuan
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi
Waktu
Pembukaan
● Guru memasuki ruang kelas
dan mengucapkan saslam
● Guru menyapa sambil
memeriksa
kehadiran peserta didik
● Guru meminta salah satu
peserta didik untuk memimpin
doa sebelum pembelajaran
dimulai
●
●
Peserta didik memasuki
meeting room (Gmeet, Zoom,
dan aplikasi meeting
sejenisnya)
Peserta didik berdoa sebelum
pembelajaran dimulai
5 Menit
Pendahuluan tentang Pengukuran
10. ● guru memberikan apersepsi
berupa “anak anak apakah kalian
mengetahui bahwasanya
pengukuran dalam fisika ini
sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari hari mungkin
ada yang bisa menyebutkan ?”
Guru menampilkan gambar-gambar
aktivitas pengukuran dalam
kehidupan sehari-hari :
1) Ukuran volume pompa bensin
2) Timbangan bayi
3) Menimbang sayur pada
kegiatan jual beli di pasar
●
•
Peserta didik menjawab
pertanyaan yang diberikan
guru
Peserta didik mengamati
gambar-gambar yang
ditampilkan oleh guru
Peserta didik menyampaikan
aktivitas pengukuran lainnya
dalam kehidupan sehari-hari,
misal :
1) membaca
kelajuan pada
speedometer
2) melihat persentase
daya baterai pada
handphone
3) melakukan
pengukuran dengan
penggaris 4) dan lain-lain.
5 menit
11. 4) Membaca jam
5) dan lain-lain.
● Guru meminta peserta didik untuk
menyampaikan kegiatan
pengukuran apalagi yang
dilakukan atau ditemukan dalam
kehidupan seharihari.
Pertanyaan pemantik : Kita selalu
menemukan atau bahkan melakukan
kegiatan
pengukuran dalam kehidupan sehari-
hari
namun apakah pengukuran yang
selama ini biasa dilakukan sudah
tepat? Apakah alat ukur yang
digunakan sudah
sesuai? Bagaimana cara memastikan
bahwa pengukuran yang dilakukan
sudah tepat?
Motivasi
Guru menyampaikan kepada peserta
didik, jika aktif dikelas, keaktifan
siswa akan dicatat dan diberikan
nilai tambahan dan juga reward di
akhir semester
Kegiatan Inti
12. ● Guru menyampaikan bahwa
pembelajaran pada hari ini
membahas macam-macam alat
ukur, besaran, satuan, dan
dimensi yang ditampilkab
melalui power point, dimana
didalam power point terdapat
video tentang penggunaan alat
ukur dan pembacaan angka
penting
● Guru menyediakan Lembar
Kerja
Peserta Didik (LKPD) untuk
dikerjakan secara berkelompok
● Guru menuntun peserta didik
dalam pengerjaan LKPD
Peserta didik mengrjakan
lkpd dengan keloompok
masing masing
1. Peserta didik menuliskan
nama-nama alat ukur yang
tersedia pada LKPD
2. membaca bacaan materi
tentang besaran, satuan,
dan dimensi,
3. menjawab pertanyaan
ulasan yang tersedia pada
LKPD merinci alat-alat
ukur tersebut : apa besaran
yang diukur dan apa
satuannya
4. mengelompokkan alat ukur
berdasarkan kesamaan
besaran yang diukur
5. menyusun dimensi besaran
turunan dari dimensi besaran
pokoknya
30 menit
● Guru menyampaikan
Bahwasanya LKPD yang ada
dikumpulkan melalui soft file
dengan tenggat waktu yang
dibuat
Penutup
13. ● Guru memberikan feedback
berupa pembahasan seluruh
aktivitas pembelajaran.
● Guru menyampaikan bahwa
materi pada pertemuan berikutnya
adalah penggunaan beberapa alat
ukur panjang
● Guru mengarahkan peserta
didik
untuk mengisi lembar refleksi
● Guru menyampaikan materi
yang akan dibahas selanjutnya Guru
memberikan motivasi belajar
kepada peserta didik agar membaca
materi yang hendak dipelajari di
pertemuan selanjutnya
● Guru menutup pelajaran
dengan mengucapkan salam
● Peserta didik
menyimak
penjelasan
● Peserta didik mengisi
lembar
refleksi
● Peserta didik mengucapkan
salam dan meninggalkan
meeting
room
10 menit
Alternatif Moda Pembelajaran Lain
Moda PJJ Luring :
1) Pendahuluan : Guru melakukan absen pada LMS
Contoh : Jika menggunakan LMS Google Classroom, guru dapat menggunakan
fitur “question” berupa bentuk “short answer”. Instruksinya berisi apersepsi
“besaran, satuan, dan dimensi”, peserta didik diminta untuk menuliskan apa yang
ingin diketahui saat mempelajari materi pengukuran.
2) Kegiatan Inti
Peserta didik membaca LKPD yang diberikan dan mengerjakan Aktivitas yang
tersedia pada LKPD sampai tenggat waktu yang diberikan oleh guru
3) Penutup
● Peserta didik mendapatkan informasi materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
● Peserta didik mengisi refleksi yang diberikan oleh guru. Alternatif format
refleksi dapat berupa google docs, google slide, google form, dan aplikasi
sejenisnya.
Moda Tatap Muka :
1) Pendahuluan
● Guru menyapa, memimpin doa, dan melakukan absen peserta didik
● Guru melakukan apersepsi
● Guru membagikan LKPD pada setiap kelompok
2) Kegiatan Inti
● Peserta didik melakukan diskusi mengenai materi pengukuran
14. ● Peserta didik mengerjakan LKPD dengan dibimbing oleh guru ● Peserta
didik mempresentasikan hasil diskusinya 3) Penutup
● Peserta didik menerima konfirmasi dari guru berupa ulasan tentang
materi yang dipresentasikan
● Peserta didik mengisi refleksi
Jika PJJ luring mengalami keterbatasan kuota internet atau alat (laptop, hp), guru dapat
menyediakan LKPD yang sudah diprint, instruksi pengerjaan, dan timeline pengerjaan
aktivitas. Kemudian, peserta didik dapat mengambil bahan ke sekolah secara bergantian.
Pada tenggat waktu yang ditentukan, peserta didik mengumpulkan kembali LKPDnya
secara bergantian.
Teknis pengambilan dan pengumpulan LKPD dapat diatur oleh sekolah.
Asesmen
a. Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung
- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar
b. Penilaian hasil lembar kerja siswa (terlampir)
c. Asesmen Tertulis (terlampir)
15. Remedial Pengayaan
kegiatan remedial diberikan kepada peserta
didik yang belum mencapai Capaian
Pembelajaran, untuk membantu mereka dalam
mencapainya. Dalam kegiatan remedial,
beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru, di
antaranya:
1. Guru melakukan pertemuan satu per
satu (one on one meeting) dengan
pesertadidik untuk menanyakan hambatan
belajarnya, meningkatkan motivasi
belajarnya, dan memberikan umpan balik
kepada peserta didik.
2. Memberikan aktivitas belajar tambahan
di luar jam pelajaran, baik dilakukansecara
mandiri maupun bersama temannya,
dengan catatan: 1) menyesuaikan dengan
gaya belajar peserta didik,
2) membantu menyelesaikan hambatan
belajarnya.
kegiatan pembelajaran pengayaan dapat diberikan
kepada peserta didik yang telah mencapai Capaian
Pembelajaran. Bentuk pengayaan yang dapat
diberikan oleh guru adalah:
1. Memberikan sumber bacaan lanjutan yang
sesuai dengan topik untuk dipelajari oleh peserta
didik, kemudian disampaikan oleh peserta didik
yang bersangkutan pada sesi pertemuan
berikutnya.
2. Membantu peserta didik lain yang belum
mencapai Capain Pembelajaran, sehingga
sesama peserta didik dapat saling membantu
untuk mencapai Capaian Pembelajaran.
pembelajaran yang diberikan kepada
pesertadidik mengenai apa yang telah berjalan
baik, dan apa yang masih kurang dan perlu
ditingkatkan
baik yang belum diketahui, sudah diketahui maupun
yang harus ditingkatkan
Refleksi
Guru Peserta Didik
Guru melakukan Refleksi Tentang
pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik mengenai apa yang telah
berjalan baik, dan baik, dan juga apa yang
masih kurang perlu ditingkatkan
Refleksi siswa tentang materi yang diberikan
baik yang belum diketahui, sudah diketahui
maupun yang harus ditingkatkan
15. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Lembar Observasi
2. Lembar Kerja Peserta didik.
3. Bahan bacaan guru dan peserta didik
4. Glosarium
5. Daftar Pustaka
16. Kepala Sekolah SMAN 8 Surabaya Guru Fisika
Dr. Mugonp, S.Pd., M.Pd Rusti Budiastuti, S.Pd.
NIP. 1968021005 NIP. 196410281989012001
GLOSARIUM
Alat Ukur : Sesuatu yang digunakan untuk mengukur suatu besaran.
Besaran : Sesuatu yang ingin diketahui ukurannya dengan skala satuan
tertentu
Daya : Usaha per satu satuan waktu
Dimensi : Cara penyusunan suatu besaran turunan dari besaran-besaran
pokok
Fisika : Ilmu yang mempelajari tentang materi dan energi beserta
interaksinya
Gaya : Ukuran kekuatan yang bekerja pada suatu benda,
mengakibatkan suatu benda mengubah keadaan geraknya
Massa : Sejumlah materi yang terkandung dalam suatu benda
Satuan : Perbandingan yang digunakan dalam pengukuran suatu besaran
17.
18. PETA KONSEP
MATERI PENGUKURAN
Pengukuran
Pengertian Besaran Sistem
Internasiona
l
Alat Ukur
Pokok Turunan
- Mistar
- Jangka Sorong
- Mikrometer
sekrup
- Stopwatch
- Neraca ohaus
- Panjang (m)
- Masssa (kg)
- Waktu (s)
- Temperature (k)
- Intensitas cahaya
(cd)
- Jumlah zat (mol)
- Gaya
- Energi
- Percepatan
- Kecepatan
- Tekanan
Aturan
angka
penting dan
Notasi
Ilmiah
19. Pengukuran dan alat ukur
Pengukuran adalah suatu proses pembandingan sesuatu dengan sesuatu yang lain
yang dianggap sebagai patokan (standar) yang disebut satuan. Ada beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi agar suatu satuan dapat digunakan
sebagai satuan yang standar. Syarat tersebut antara lain :
1. Nilai satuan harus tetap, artinya nilai satuan tidak tergantung pada cuaca panas atau
dingin, tidak tergantung tempat, tidak tergantung waktu, dan sebagainya.
2. Mudah diperoleh kembali, artinya siapa pun akan mudah memperoleh satuan tersebut
jika memerlukannya untuk mengukur sesuatu
3. Satuan dapat diterima secara internasional, dimanapun juga semua orang dapat
menggunakan sistem satuan ini.
Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian
tersebut. Ketika akan mengukur suatu objek, maka diperlukan alat yang sesuai dengan
besaran yang akan diukur. Alat ukur dalam ilmu fisika dibagi menjadi empat kategori,
yaitu alat ukur panjang, alat pengukur massa, alat ukur waktu dan alat ukur kuat arus
listrik. Berikut ini merupakan macam-macam alat ukur dalam ilmu fisika, simak
penjelasan dibawah ini:
1. Alat Ukur Panjang
Alat ukur panjang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Ada tiga macam
alat ukur panjang yaitu mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. Penggunaan alat
ukur panjang disesuaikan dengan tingkat ketelitian yang diinginkan sehingga dapat
meminimalisir terjadinya kesalahan dalam proses pengukuran.
a. Mistar
Mistar adalah alat ukur panjang yang memiliki skala kecil 1mm atau 0,1 cm yang
hanya memiliki panjang sekitar 50cm atau 100cm.
b. Jangka Sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur ketebalan suatu plat logam. untuk
mengukur garis tengah bagian luar dan dalam pipa. terdapat bagian penting yang
20. ada pada jangka sorong yaitu rahang tetap dan rahang geser. Rahang tetap memiliki
skala yang disebut dengan skala utama, satu bagian terkecil dari skala utama
memiliki panjang 1 mm. Sedangkan rahang geser memiliki skala yang disebut
dengan skala nonius atau disebut dengan skala vernier. Pada skala nonius panjang
20 skalanya yaitu 1 mm, dapat dikatakan satu bagian nonius
adalah 0,05 mm yaitu skala terkecilnya juga 0,05 mm ataui 0,005cm.
c. Mikrometer Sekrup
Micrometer Skrup merupakan alat ukur panjang yang memiliki tingkat akurasi
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jangka sorong atau mistar. skala
terkecil dari Micrometer Skrup mencapai 0,001cm atau 0,01mm.
2. Alat Ukur Massa
Untuk mengukur massa benda biasanya digunakan alat yang disebut dengan
neraca atau sering disebut dengan timbangan. Neraca memiliki beberapa jenis seperti
neraca pasar, neraca dua lengan dan neraca tiga lengan.
3. Alat Ukur Waktu
Alat ukur waktu dalam kehidupan sehari-hari sering banyak menemukan
instrumen pengukuran waktu seperti jam dan Stopwatch.
4. Alat Ukur Listrik
Untuk mengukur suatu rangkaian listrik, terdapat dua macam alat ukur yang
digunakan yaitu amperemeter analog dan amperemeter digital. Umumnya alat ini
digunakan oleh para teknisi elektronik sebagai alat multi tester listrik yang disebut
dengan avometer yaitu gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.
Cara menggunakan dan membaca alat ukur panjang
1. Mistar
21. Pada penggaris atau mistar, terdapat garis-garis yang menunjukkan skala
pengukuran. Pada umumnya, terdapat dua skala pengukuran pada mistar, yaitu
sentimeter (cm) dan inci. Pada skala sentimeter, jarak terdekat antara dua garis
panjang yang berhimpit adalah sepuluh kali skala terkecil (milimeter). Skala
pengukuran terkecil pada mistar adalah 1 milimeter, sesuai dengan jarak garis
terkecil yang terdapat pada skala penggaris. Mistar pun
mempunyai tingkat ketelitian sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki
oleh mistar tersebut, yaitu 0,5 mm atau 0,05 cm.
2. Jangka Sorong
a. Geser Rahang Sejauh Ukuran Benda.
Rahang yang tidak fix digeser sejauh ukuran benda, setelah itu geser lagi
ke arah benda dan pastikan tidak ada jarak atau kedua rahang menyentuh
dan menjepit benda.
b. Kunci/Rapatkan Screw Lock.
Setelah posisi rahang sudah menyentuh benda, langkah selanjutnya
adalah mengunci screw lock. Tujuannya adalah agar hasil ukuran yang
dilakukan ini tidak berubah jika ada getaran, tersenggol dan dapat kita
catat dengan nilai yang sesuai.
c. Membaca Nilai Jangka Sorong.
Langkah selanjutnya adalah membaca nilai yang ditunjukkan pada skala
utama, berikut ini :
- Skala utama yang paling dekat atau berimpit dengan angka 0
menunjukkan angka pada angka 7, sehingga nilainya adalah 7 mm
(untuk ukuran tergantung dari satuan yang diberikan atau tercantum
pada caliper)
- Garis skala nonius yang sejajar dengan skala utama adalah pada garis
ketiga, sehingga nilai 0,02 X 3 = 0,06 sehingga nilai gambar di atas
menunjukkan nilai 7,06 mm. Untuk membaca ketelitian jangka sorong
yang skala noniusnya berbeda tinggal mengalikan saja, misalnya 0,05
berarti 0,05 dikalikan garis yang sejajar dengan skala utama (7) berarti
7×0,05 = 0,35 mm.
3. Mikrometer Sekrup
Letakkan objek yang akan diukur diantara anvil dan spindle. Putas thrible
dan ratchet hingga objek terjepit oleh anvil dan spindle. Putar pengunci dan
22. lock nut agar pemutar tidak bergerak lagi. Baca hasil pengukuran pada skala
utama dan nonius. Cara membacanya yaitu baca skala utama dibagian atas
garis horizontal (skala 1mm). Baca skala utama dibagian bawah garis
horizontal (ditambah 0.5 mm atau 0.1 mm tergantung banyaknya garis bawah
diantara 2 garis atas), Terakhir, baca skala nonius (skala 0.01 mm).
A. Besaran, Satuan dan Dimensi
Mengapa dalam fisika ada pelajaran besaran dan satuan? Kenapa semua hal tidak
menggunakan kg atau semua satuan dibuat meter saja?
Jadi, dalam hidup kita butuh satuan dan alat pengukuran untuk mengidentifikasikan
kata panjang, pendek, tinggi, rendah, hingga berat dan ringan. Nah, kita butuh alat ukur
untuk mengetahuinya yang sudah dirancang dengan satuan untuk mengetahui nilai pasti
dari hal yang akan kita ukur.
1. Besaran dan Satuan
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, dihitung, dan dinyatakan dengan angka.
Sementara itu, satuan digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Dalam
satuan, kita mengenal yang namanya Satuan Internasional (SI), yaitu satuan yang
distandarisasi dan diakui penggunaannya secara internasional. Besaran dibagi
menjadi 2 yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
A. Besaran Pokok dan Satuannya
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditentukan terlebih dahulu
dan tidak diturunkan dari besaran-besaran lain. Singkatnya, besaran yang
menjadi dasar untuk menetapkan besaran lain. Ada tujuh macam besaran yang
telah disepakati yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus listrik, suhu, intensitas
cahaya, dan jumlah zat.
No. Besaran Pokok Satuan Internasional Lambang Satuan
1. Panjang (l) meter m
2. Massa (m) kilogram kg
3. Waktu (t) sekon s
4. Kuat arus listrik (i) ampere A
5. Suhu (T) kelvin K
6. Intensitas cahaya (I) kandela Cd
7. Jumlah zat (n) mol mol
Tabel 1.1 Tabel besaran pokok
B. Besaran Turunan dan Satuannya
23. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Artinya,
untuk menentukan besaran ini harus menggunakan rumus-rumus tertentu yang
memuat besaran-besaran pokok. Contoh besaran turunan yaitu luas, volume,
kecepatan, gaya, usaha, energi, tekanan, percepatan dan sebagainya.
No. Nama Besaran
Lambang Besaran
Turunan
Lambang Satuan
1. Luas A m2
2. Kecepatan v m/s
3. Percepatan a m/s2
4. Gaya F N atau kg.m/s2
5. Tekanan P kg/ms2
6. Usaha W kg.m2
/m2
7. Massa Jenis ρ Kg/m3
2. Dimensi
Dimensi adalah bentuk penulisan besaran menggunakan lambang satuan besaran
pokok. Pada sistem Satuan Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok yang
berdimensi, sedangkan dua besaran pokok tambahan tidak berdimensi.
No. Besaran Pokok Satuan Internasional Dimensi
1. Panjang (l) l [L]
2. Massa (m) m [M]
3. Waktu (t) t [T]
4. Kuat arus listrik (i) i [I]
5. Suhu (T) T [θ]
6. Intensitas cahaya (I) I [J]
7. Jumlah zat (n) n [N]
24. Untuk penulisan perkalian pada dimensi, biasa ditulis dengan tanda pangkat
positif dan untuk pembagian ditulis dengan tanda pangkat negatif. Contoh
penentuan dimensi besaran-besaran berikut :
● Luas (L) = panjang × lebar = [L] × [L] = [L]2
● Volume (V) = panjang × lebar × tinggi = [L] × [L] × [L] = [L]3
Dimensi memiliki dua kegunaan, yaitu digunakan pada analisis dimensional dan
untuk menunjukkan kesetaraan besaran.
A. Kegunaan Dimensi pada Analisis Dimensional
Suatu cara untuk menentukan satuan dari besaran turunan dengan
memerhatikan dimensi besarann tersebut. Contohnya :
● Jika G merupakan suati konstanta dari persamaan gaya tarik menarik
antara dua benda yang bermassa m1 dan m2, serta terpisah jarak sejauh
𝑟 (𝐹 = 𝐺
𝑚1𝑚2
𝑟2
), maka tentukan dimensi dan satuan G!
Diketahui :
- Persamaannya adalah (𝐹 = 𝐺
𝑚1𝑚2
𝑟2
)
- Dimensi (gaya) 𝐹 = [𝑀] × [𝐿][𝑇]−2
- Dimensi (massa) 𝑚 = [𝑀]
- Dimensi (jarak) 𝑟 = [𝐿]
Ditanyakan :
a. Dimensi G = ...?
b. Satuan G = ...?
Jawab :
a. 𝐹 = 𝐺
𝑚1𝑚2
𝑟2
🡪 𝐺 =
𝐹𝑟2
𝑚1𝑚2
, maka dimensinya adalah
25. 𝐺 =
𝑔𝑎𝑦𝑎 × (𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘)2
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 × 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝐺 =
[𝑀][𝐿][𝑇]−2
× [𝐿]2
[𝑀] × [𝑀]
=
[𝐿]3[𝑇]−2
[𝑀]
= [𝑀]−1
[𝐿]3
[𝑇]−2
Jadi, dimensi konstanta G adalah [M]-1
[L]3
[T]-2
b. Karena dimensi G = [M]-1
[L]3
[T]-2
, maka satuannya adalah
𝐺 = [𝑀]−1
[𝐿]3
[𝑇]−2
= 𝑘𝑔−1
𝑚3
𝑠−2
B. Kegunaan Dimensi untuk Menunjukkan Kesetaraan Beberapa Besaran
Selain digunakan untuk mencari satuan, dimensi juga dapat digunakan untuk
menunjukkan kesetaraan beberapa besaran yang terlihat berbeda. Contohnya
:
● Buktikan bahwa besaran usaha (W) memiliki kesetaraan dengan besaran
energi kinetik (Ek) !
Diketahui :
- Dimensi usaha (W) = [M] [L]2
[T]-2
- Persamaan energi kinetik 𝐸𝑘 =
1
2
𝑚𝑣2
Ditanya : Bukti kesetaraannya ?
Dijawab :
Dimensi usaha (W) = [M] [L]2
[T]-2
Angka setengah pada persamaan energi kinetik merupakan bilangan tak
berdimensi, sehingga dimensi energi kinetik menjadi sebagai berikut.
Dimensi energi kinetik 𝐸𝑘 = 𝑚𝑣2
= 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 × (𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛)2
= [𝑀] × {[𝐿][𝑇]−1
}2
Dimensi energi kinetik (Ek) = [M] [L]2
[T]-2
Jadi, karena nilai dimensi usaha (W) dan energi kinetik (Ek) sama,
makahal ini menunjukkan bahwa besaran usaha memiliki kesetaraan
dengan besaran energi kinetik.
26. C. Aturan Angka Penting dan Notasi Ilmiah
A. Aturan Penulisan Angka Penting
Angka yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan alat ukur dalam sebuah
percobaan dinamakan dengan angka penting. Angka penting sering disebut juga
dengan angka tidak eksak karena hasil pengukuran dari sebuah percobaan
memiliki eror.
Aturan-Aturan dalam Angka Penting :
1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.
Misal :
- 5,79 =3 angka penting
- 56,13 = 4 Angka penting
2. Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka
penting.
Misal :
- 3,09 = 3 angka penting
- 38,005 = 5 angka penting
3. Semua angka nol di sebelah kanan tanda desimal, tetapi di sebelah angka bukan nol
adalah bukan angka penting.
Misal:
- 0,0075 = 2 angka penting
- 0, 03015 = 4 angka penting
4. Semua angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol
adalah angka penting.
Contoh:
- 0,00320 = 3 angka penting.
- 8,00 = 3 angka penting.
Aturan Pembulatan
Pembulatan merupakan aturan yang merubah sebuah nilai menjadi angka yang lebih besar
atau kecil. Pembulatan berguna untuk mengeleminasi bilangan hasil pengukuran yang tidak
kita butuhkan. Pembulatan paling umum dilakukan dalam perhitungan angka penting yaitu
dengan membulatkan angka desimal.
Berikut ini yang menjadi aturan pembulatan:
- Jika angka pada digit terakhir ≥ 5, maka dilakukan pembulatan keatas (contoh:
7,536 menjadi 7,54)
- Jika angka pada digit terakhir < 5, maka angka tersebut dihilangkan atau
pembulatan ke bawah (contoh: 4,223 menjadi 4,22)
27. Aturan pembulatan bilangan desimal adalah apabila angka desimal bilangan yang dibulatkan kurang
dari 5 (0,1,2, dan 4), maka angka tersebut dibuang dan diganti nol. Kemudian jika lebih dari atau
sama dengan 5, maka angka satuan terdekat dinaikkan satu.
Misalnya:
- 4,6. Kita lihat bilangan persepuluhannya adalah 6. Karena itu bilangan satuan 4
ditambahkan 1 menjadi 5. Jawabannya 4,6 dibulatkan menjadi 5.
- 2,1. Bilangan persepuluhannya adalah 1. Maka bilangan satuan ditambahkan 0.
Jawabannya 2,1 dibulatkan menjadi 2.
- 3,87. Tetap memperhatikan angka di belakang koma yakni 8. Karena itu bilangan satuan
3 ditambahkan 1 menjadi 4. Jawabannya 3,87 dibulatkan menjadi 4.
Aturan Berhitung dengan Angka Penting
Hasil operasi hitung juga perlu dituliskan sesuai dengan aturan yang berlaku. Aturan
berhitung dengan angka penting yang akan dibahas meliputi bagaimana menuliskan hasil
penjulaham, pengurangan, perkalian, pembagian, pernarikan akar, dan perkalian suatu
bilangan.
1) Penjumlahan dan Pengurangan
Angka taksiran pada hasil operasi penjumlahan dan pengurangan harus mengikuti
angka taksiran yang paling sedikit atau angka dibelakang koma paling sedikit pada
bilangan yang dioperasikan
Contoh:
11,6 + 1,231 = 12,831
Hasil penjumlahan tersebut yang memiliki angka taksiran paling sedikit 1, jadi hasil
dari penjumlahan harus memiliki angkata taksiran satu tidak boleh lebih, dari
penjulahan diatas memiliki tiga angka taksiran (8, 3 dan 1). Kita harus
membulatkannya menjadi satu angka taksiran. Maka hasil akhirnya adalah 12,8. Cara
ini berlaku juga pada operasi pengurangan.
2) Pembagian dan Perkalian
Jumlah angka penting hasil perkalian dan pembagian (Berlaku juga untuk pangkat dan
akar) harus mengikuti angka penting yang paling sedikit pada bilangan yang
dioperasikan
Contoh:
0,527 x 0,3 = 0,1581
Bilangan yang dikalikan memeiliki angka penting paling sedikit 1 angka penting. Jadi
hasil dari perkalian tersebut harus memiliki 1 angka penting juga. Hasil perkalian
tersebut memiliki empat angka taksiran, yaitu 1, 5, 8, dan 1. Kita harus
membulatkannya menjadi satu angka taksiran. Maka hasil akhirnya adalah 0,1. Cara
ini berlaku juga pada operasi pembagian.
28. B. Notasi Ilimiah
Notasi Ilmiah adalah cara yang singkat untuk menuliskan bilangan yang sangat besar
atau sangat kecil. Notasi Ilmiah ditulis sebagai perkalian dua faktor. Faktor pertama
adalah sebuah bilangan yang lebih dari atau sama dengan 1 dan kurang dari 10.
Sedangkan faktor kedua adalah bilangan berpangkat dengan bilangan pokok 10.
Notasi ilmiah memiliki fungsi atau manfaat yaitu untuk menyederhanakan suatu
bilangan yang terlalu besar atau terlalu kecil agar lebih mudah dituliskan dan
disebutkan.
Penulisannya adalah sebagai berikut :
a × 𝟏𝟎𝒏
Dimana :
a : angka pokok yang menunjukkan angka penting
n: factor pengali
Contoh
1. 230.000.000 = 2,3 × 108
2. 0,000000567 = 5,67 × 10−7
29. Don’t stop when you tired. Stop when you are done 1
L K P D
ANGKA PENTING DAN NOTASI ILMIAH
Nama : …………………...
No. Absen : …………………... Kelas :…………………...
A. Capaian Pembelajaran
Menerapkan konsep pengukuran dan metode ilmiah dengan melakukan penyelidikan
sederhana, mengumpulkan data menggunakan alat ukur atau aplikasi teknologi yang tersedia,
menganalisis data, menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil penyelidikannya baik secara
lisan maupun tulisan.
B. Kompetensi Awal
Mengidentifikasi aturan angka penting dan notasi ilmiah.
C. Pengetahuan
1. Apa yang kamu ketahui tentang besaran ?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
2. Apa yang kamu ketahui tentang satuan internasional (SI) ?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
3. Jelaskan besaran pokok dan besaran turunan !
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
30. Don’t stop when you tired. Stop when you are done 2
L K P D
ANGKA PENTING DAN NOTASI ILMIAH
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
4. Jelaskan cara menggunakan mikrometer sekrup !
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
5. Jelaskan cara menggunakan jangka sorong !
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
D. Angka Penting dan Notasi Ilmiah
1. Ada berapa angka penting dari pertanyaan dibawah !
a. 10,010
:………………………………………………………………………………
………………
b. 1.000.020
:………………………………………………………………………………
………………
c. 142,09
:………………………………………………………………………………
……………...
31. Don’t stop when you tired. Stop when you are done 3
L K P D
ANGKA PENTING DAN NOTASI ILMIAH
d. 40.234
:………………………………………………………………………………
……………...
e. 1,37924
:………………………………………………………………………………
………………
2. Sebuah benda memiliki massa 0,025017 gram. Tentukan nilai benda dengan satu angka
penting, dua angka penting, dan empat angka penting.
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
3. Berapa jumlah angka penting dari angka 0,0000701 ?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
4. Massa sebuah elektron kira-kira 0,000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.911 kg.
Jika dituliskan dalam bentuk notasi ilmiah maka massa elektron dapat dituliskan sebagai
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
5. Kecepatan rambat cahaya di ruang vakum adalah 300.000.000 m/s. Dalam bentuk notasi
ilmiah, nilai ini sama dengan
32. Don’t stop when you tired. Stop when you are done 4
L K P D
ANGKA PENTING DAN NOTASI ILMIAH
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………