Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang HIV dan penyakit sipilis, termasuk prevalensi, gejala, penularan, pemeriksaan laboratorium, dan interpretasi hasilnya.
2. HIV adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel T dan menurunkan kekebalan tubuh, sementara sipilis disebabkan bakteri Treponema pallidum yang ditularkan melalui kontak seksual.
3. Pemeriksaan laboratorium unt
Sistatin C dan laju filtrasi glomerulus merupakan petanda penting untuk menilai fungsi ginjal. Sistatin C lebih akurat dibandingkan kreatinin serum dan klirens kreatinin dalam memperkirakan laju filtrasi glomerulus. Formula berdasarkan konsentrasi sistatin C serum dapat digunakan untuk memperkirakan laju filtrasi glomerulus.
Dokumen tersebut membahas tentang alat pemeriksaan carik celup urine. Ia menjelaskan pengertian, cara kerja, dan interpretasi hasil dari tes carik celup urine untuk parameter seperti protein, darah, nitrit, dan lainnya. Dokumen ini juga menyinggung potensi kesalahan dalam pemeriksaan carik celup urine.
Metode pewarnaan kapsul menurut Anthony digunakan untuk mengecat kapsul bakteri dengan larutan kristal violet dan terusi untuk membedakan bakteri yang memiliki kapsul dari yang tidak. Teknik ini melibatkan beberapa tahap seperti persiapan sampel, pewarnaan, dan pengamatan hasil di bawah mikroskop."
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang HIV dan penyakit sipilis, termasuk prevalensi, gejala, penularan, pemeriksaan laboratorium, dan interpretasi hasilnya.
2. HIV adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel T dan menurunkan kekebalan tubuh, sementara sipilis disebabkan bakteri Treponema pallidum yang ditularkan melalui kontak seksual.
3. Pemeriksaan laboratorium unt
Sistatin C dan laju filtrasi glomerulus merupakan petanda penting untuk menilai fungsi ginjal. Sistatin C lebih akurat dibandingkan kreatinin serum dan klirens kreatinin dalam memperkirakan laju filtrasi glomerulus. Formula berdasarkan konsentrasi sistatin C serum dapat digunakan untuk memperkirakan laju filtrasi glomerulus.
Dokumen tersebut membahas tentang alat pemeriksaan carik celup urine. Ia menjelaskan pengertian, cara kerja, dan interpretasi hasil dari tes carik celup urine untuk parameter seperti protein, darah, nitrit, dan lainnya. Dokumen ini juga menyinggung potensi kesalahan dalam pemeriksaan carik celup urine.
Metode pewarnaan kapsul menurut Anthony digunakan untuk mengecat kapsul bakteri dengan larutan kristal violet dan terusi untuk membedakan bakteri yang memiliki kapsul dari yang tidak. Teknik ini melibatkan beberapa tahap seperti persiapan sampel, pewarnaan, dan pengamatan hasil di bawah mikroskop."
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptdryuby
Tes dan interpretasi cairan asites meliputi tes makroskopis, kimia, dan mikroskopis. Tes makroskopis menilai volume, warna, kejernihan, berat jenis, dan bekuan cairan. Tes kimia meliputi tes protein, glukosa, LDH, dan tes-tes tambahan untuk mendiagnosis penyebab asites. Tes mikroskopis menghitung jumlah sel untuk membedakan transudat dan eksudat. Hasil tes digunakan untuk mendiagn
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pengecatan sitokimia pada leukemia yang dapat membantu diagnosis dan klasifikasi tipe leukemia. Beberapa metode pengecatan yang dijelaskan antara lain mieloperoksidase, sudan black, PAS, LAP, dan nonspesifik esterase, beserta prinsip, reagen, dan interpretasi hasilnya.
Dokumen tersebut membahas tentang imunodefisiensi pada anak, yang merupakan gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi, autoimunitas, atau kanker. Imunodefisiensi dapat berupa primer (kongenital) atau sekunder (disebabkan penyakit lain). Tanda awal kemungkinan imunodefisiensi pada anak adalah infeksi berulang, namun diagnosis dini sangat penting
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
Laporan praktikum mikrobiologi menjelaskan prosedur pembuatan tiga jenis medium tumbuh, yaitu PDA (untuk kapang dan jamur), NA (untuk bakteri), dan TEA (untuk jamur). Dilakukan dengan merebus bahan nutrisi seperti kentang, daging, dan tauge kemudian dicampur dengan agar dan gula untuk membentuk medium padat setelah disterilkan.
Dokumen tersebut membahas tentang leukosit dan prosedur hitung jenis leukosit. Terdapat 6 jenis utama leukosit yaitu basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit, dan monosit. Prosedur hitung jenis leukosit meliputi pengambilan contoh darah, pemeriksaan di bawah mikroskop, dan pengelompokkan 100 sel leukosit berdasarkan jenisnya.
Telur ayam berembrio digunakan untuk menginokulasi virus Newcastle Disease. Virus diinokulasikan ke dalam ruang alantois telur melalui jarum suntik. Telur diinkubasi selama 3 hari dan dibandingkan dengan kontrol. Telur yang diinokulasi 0,2 cc virus menunjukkan lesi pada embrio, sedangkan 0,4 cc menunjukkan lesi pada embrio, otot, dan buku. Semakin besar konsentrasi virus, gejalanya semakin kompleks.
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darahSofyan Dwi Nugroho
Laporan ini mendeskripsikan prosedur perhitungan jumlah sel darah merah (eritrosit) dengan metode manual menggunakan hemacytometer. Mahasiswa menghitung jumlah eritrosit dalam sampel darah dan membandingkannya dengan nilai normal. Hasilnya sebagian besar sesuai dengan kisaran normal, kecuali satu kelompok yang mungkin terpengaruh koagulasi darah.
1. Sistem komplemen adalah kumpulan protein plasma yang berperan melengkapi sistem pertahanan tubuh dengan mengikat, mengaktifkan, dan membentuk kompleks pada permukaan patogen untuk difagositosis atau dilisisi.
2. Terdiri dari 9 komponen utama (C1-C9) yang dapat diaktifkan lewat jalur klasik, alternatif, atau lektin untuk memicu respons inflamasi dan membentuk kompleks serangan membran.
3. Berperan dalam op
Hemofilia adalah kelainan genetik yang menyebabkan defisiensi faktor pembekuan darah seperti faktor VIII dan IX. Penderita hemofilia akan mengalami perdarahan berlebihan akibat proses pembekuan darah yang tidak normal. Penanganannya meliputi transfusi faktor yang kurang, kortikosteroid, serta pencegahan perdarahan dengan memberikan faktor secara rutin.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Fungsi fosfat tubuh sebagai penyusun ATP dan elemen membran sel, pengatur pengalihan energi, absorpsi zat gizi, dan bagian ikatan tubuh esensial
2. Metabolisme dan regulasi kadar fosfat tubuh oleh ginjal dan hormon paratiroid
3. Penggunaan pemeriksaan fosfat darah untuk diagnosis dan pemantauan gangguan tulang, paratiroid, dan ginjal
1. Sistatin C merupakan protein berat molekul rendah yang dieleminasi melalui filtrasi glomerulus dan merupakan petanda yang lebih sensitif dibandingkan kreatinin serum untuk menilai laju filtrasi glomerulus.
2. Pemeriksaan sistatin C serum dapat digunakan untuk diagnosis dan pemantauan penurunan fungsi ginjal pada berbagai kondisi seperti glomerulonefritis, nefropati diabetik, dan sirosis hati.
3. Perkiraan laju filtrasi
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Efek hipotiroidisme dan eutiroidisme terhadap kadar cystatin C dan kreatinin dalam darah diteliti pada anak-anak. Hasilnya menunjukkan bahwa hipotiroidisme berkorelasi dengan penurunan cystatin C dan kenaikan kreatinin darah.
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptdryuby
Tes dan interpretasi cairan asites meliputi tes makroskopis, kimia, dan mikroskopis. Tes makroskopis menilai volume, warna, kejernihan, berat jenis, dan bekuan cairan. Tes kimia meliputi tes protein, glukosa, LDH, dan tes-tes tambahan untuk mendiagnosis penyebab asites. Tes mikroskopis menghitung jumlah sel untuk membedakan transudat dan eksudat. Hasil tes digunakan untuk mendiagn
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pengecatan sitokimia pada leukemia yang dapat membantu diagnosis dan klasifikasi tipe leukemia. Beberapa metode pengecatan yang dijelaskan antara lain mieloperoksidase, sudan black, PAS, LAP, dan nonspesifik esterase, beserta prinsip, reagen, dan interpretasi hasilnya.
Dokumen tersebut membahas tentang imunodefisiensi pada anak, yang merupakan gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi, autoimunitas, atau kanker. Imunodefisiensi dapat berupa primer (kongenital) atau sekunder (disebabkan penyakit lain). Tanda awal kemungkinan imunodefisiensi pada anak adalah infeksi berulang, namun diagnosis dini sangat penting
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
Laporan praktikum mikrobiologi menjelaskan prosedur pembuatan tiga jenis medium tumbuh, yaitu PDA (untuk kapang dan jamur), NA (untuk bakteri), dan TEA (untuk jamur). Dilakukan dengan merebus bahan nutrisi seperti kentang, daging, dan tauge kemudian dicampur dengan agar dan gula untuk membentuk medium padat setelah disterilkan.
Dokumen tersebut membahas tentang leukosit dan prosedur hitung jenis leukosit. Terdapat 6 jenis utama leukosit yaitu basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit, dan monosit. Prosedur hitung jenis leukosit meliputi pengambilan contoh darah, pemeriksaan di bawah mikroskop, dan pengelompokkan 100 sel leukosit berdasarkan jenisnya.
Telur ayam berembrio digunakan untuk menginokulasi virus Newcastle Disease. Virus diinokulasikan ke dalam ruang alantois telur melalui jarum suntik. Telur diinkubasi selama 3 hari dan dibandingkan dengan kontrol. Telur yang diinokulasi 0,2 cc virus menunjukkan lesi pada embrio, sedangkan 0,4 cc menunjukkan lesi pada embrio, otot, dan buku. Semakin besar konsentrasi virus, gejalanya semakin kompleks.
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darahSofyan Dwi Nugroho
Laporan ini mendeskripsikan prosedur perhitungan jumlah sel darah merah (eritrosit) dengan metode manual menggunakan hemacytometer. Mahasiswa menghitung jumlah eritrosit dalam sampel darah dan membandingkannya dengan nilai normal. Hasilnya sebagian besar sesuai dengan kisaran normal, kecuali satu kelompok yang mungkin terpengaruh koagulasi darah.
1. Sistem komplemen adalah kumpulan protein plasma yang berperan melengkapi sistem pertahanan tubuh dengan mengikat, mengaktifkan, dan membentuk kompleks pada permukaan patogen untuk difagositosis atau dilisisi.
2. Terdiri dari 9 komponen utama (C1-C9) yang dapat diaktifkan lewat jalur klasik, alternatif, atau lektin untuk memicu respons inflamasi dan membentuk kompleks serangan membran.
3. Berperan dalam op
Hemofilia adalah kelainan genetik yang menyebabkan defisiensi faktor pembekuan darah seperti faktor VIII dan IX. Penderita hemofilia akan mengalami perdarahan berlebihan akibat proses pembekuan darah yang tidak normal. Penanganannya meliputi transfusi faktor yang kurang, kortikosteroid, serta pencegahan perdarahan dengan memberikan faktor secara rutin.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Fungsi fosfat tubuh sebagai penyusun ATP dan elemen membran sel, pengatur pengalihan energi, absorpsi zat gizi, dan bagian ikatan tubuh esensial
2. Metabolisme dan regulasi kadar fosfat tubuh oleh ginjal dan hormon paratiroid
3. Penggunaan pemeriksaan fosfat darah untuk diagnosis dan pemantauan gangguan tulang, paratiroid, dan ginjal
1. Sistatin C merupakan protein berat molekul rendah yang dieleminasi melalui filtrasi glomerulus dan merupakan petanda yang lebih sensitif dibandingkan kreatinin serum untuk menilai laju filtrasi glomerulus.
2. Pemeriksaan sistatin C serum dapat digunakan untuk diagnosis dan pemantauan penurunan fungsi ginjal pada berbagai kondisi seperti glomerulonefritis, nefropati diabetik, dan sirosis hati.
3. Perkiraan laju filtrasi
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Efek hipotiroidisme dan eutiroidisme terhadap kadar cystatin C dan kreatinin dalam darah diteliti pada anak-anak. Hasilnya menunjukkan bahwa hipotiroidisme berkorelasi dengan penurunan cystatin C dan kenaikan kreatinin darah.
Marker biokimia memiliki peran penting dalam diagnosis dan mengevaluasi risiko untuk menentukan jenis terapi terhadap suatu penyakit. Biomarker merupakan karakteristik yang diukur dan dievaluasi secara objektif sebagai indikator biologis normal, proses patologis, atau respon farmakologis terhadap intervensi terapeutik. Dalam fungsi ginjal, biomarker utama yang sering digunakan yaitu, ginjal, urea, asam urat dan elektrolit untuk analisis rutin. Selain itu, beberapa penelitian juga mengkonsolidasikan kegunaan biomarker lain, seperti cystatin C, β-Trace Protein. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam metabolisme tubuh yang prone terhadap berbagai gangguan.
Spesimen darah harus diambil dengan benar agar mewakili kondisi sebenarnya. Peralatan pengambilan harus bersih dan tidak mengubah zat yang akan diperiksa. Identitas pasien dan spesimen harus dilengkapi dengan jelas. Spesimen darah kemudian diolah dengan memisahkan serum atau menggunakan antikoagulan sesuai jenis pemeriksaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kadar antigen CA 125 dengan metode ELISA untuk skrining, diagnosis, pemantauan terapi, dan prognosis kanker ovarium. Metode ELISA digunakan karena ekonomis dan sensitivitas yang tinggi. Kadar CA 125 yang meningkat dapat menandakan adanya kanker ovarium.
Penyiasatan Diagnostik - Urinalisis, Hematology and RefloluxMuhammad Nasrullah
Dokumen tersebut membahas tentang urinalisis, yaitu analisis kimia, fisik, dan mikroskopik terhadap sampel air kencing untuk mendeteksi zat-zat normal dan abnormal serta mengetahui kondisi kesehatan saluran kemih dan organ dalam tubuh. Urinalisis digunakan untuk skrining rutin dan deteksi infeksi, diabetes, atau gangguan ginjal dan hati.
Assalamualaikum, Pada kali ini saya akan menshare materi mengenai mata pelajaran yang diperlajari dibidang kesehatan TLM salah satunya ialah Kimia Klinik II. Materi berupa Enzim pada organ Hati. Dijelaskan tidak hanya mengenai macam-macam enzim pada organ hati tapi juga bagian dan letak dari organ tersebut.
Jikalau informasi ini penting, boleh dilike, comment dan share ke teman teman lainnya. Terima kasih...
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kadar antigen CA 125 dengan metode ELISA untuk skrining, diagnosis, pemantauan terapi, dan prognosis kanker ovarium. Metode ELISA digunakan karena ekonomis dan sensitivitas yang tinggi. Kadar CA 125 yang meningkat dapat menandakan adanya kanker ovarium, terutama jenis epitelial.
Prevention and Risk Management of Chronic Kidney Disease-dr.Suprapti,SpPD,KGH...AgusMahendra13
Pencegahan dan manajemen risiko penyakit ginjal kronis (CKD) melibatkan peran penting layanan kesehatan primer dalam diagnosis dini, pengobatan, dan edukasi pasien untuk meningkatkan hasil. Deteksi dini CKD dan pengelolaannya sebelum rujukan dapat meningkatkan hasil yang lebih baik. Manajemen CKD di layanan primer meliputi kontrol tekanan darah, glukosa, dan faktor risiko lainnya untuk memperlambat progresi
Gagal ginjal kronik adalah kerusakan fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat pulih kembali, menyebabkan tubuh gagal mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan serta elektrolit, mengakibatkan uremia. Penyebab utama adalah hipertensi, diabetes, dan glomerulopati primer. Gejala umum meliputi kelelahan, edema, anemia, dan gangguan elektrolit.
Teks ini membahas tentang pengujian antibodi antinuklir (ANA) pada penyakit sistemik lupus eritematosus (SLE). Metode pengujian ANA meliputi pemeriksaan imunofluoresensi pada sel Hep-2, tes ELISA, dan tes strip Euroline. Pemeriksaan ini digunakan untuk mendiagnosis dan memantau SLE karena keberadaan ANA dapat menunjukkan aktivitas penyakit.
The document discusses flow cytometry and its clinical application in monitoring CD4 T lymphocyte counts. Flow cytometry works by passing fluorescent-labeled cells in a fluid stream through a laser which causes fluorescence. Detectors then measure the cells' light scattering and fluorescence properties to characterize the cells and identify subsets. The document provides details on using the BD FACSCalibur flow cytometer to measure CD4 counts via two-color staining and gating on T lymphocyte populations. Normal CD4 values in adults and children are listed.
The document discusses viral load testing using NASBA (Nucleic Acid Sequence-Based Amplification) technology. It describes the NASBA process which uses 3 enzymes to amplify viral RNA or DNA in one temperature. The document provides examples of using NASBA to test viral load in HIV samples and discusses the benefits of NASBA including its high throughput, minimal hands-on time, and ability to detect down to 10-10^7 copies/ml.
This document summarizes methods for quantitatively determining serum immunoglobulin A (IgA) concentration, including radial immunodiffusion (RID), nephelometry, and enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). RID involves measuring the diameter of precipitation rings formed between serum IgA and antibody-containing agar. Nephelometry measures light scatter from immune complexes formed between serum IgA and anti-IgA antiserum. ELISA uses a capture antibody to bind serum IgA and a labeled secondary antibody for detection. ELISA provides the best sensitivity while nephelometry is most commonly used in clinical labs due to its rapid automation capabilities. Normal IgA levels, deficiencies, and causes of high values are also
Teks ini membahas tentang elektroforesis kapiler menggunakan alat Minicap untuk memisahkan molekul seperti protein, lipoprotein, isoenzim, dan hemoglobin. Metode ini bekerja dengan memisahkan molekul berdasarkan kecepatan elektroforesisnya dalam tabung kapiler dengan diameter 100 μm yang dipengaruhi pH elektrolit dan aliran elektroosmosis. Teks ini juga menjelaskan prosedur dan komponen elektroforesis protein, hemoglobin, dan immunotyping
This document discusses thyroid hormone tests (T3, T4, TSH, fT4) and their principles, procedures, and clinical significance. It describes the hormones T3 and T4, how they are regulated by the hypothalamus-pituitary-thyroid axis, and common thyroid disorders like hypothyroidism and hyperthyroidism. It provides details on specific assays for the hormones, including radioimmunoassay, immunoradiometric assay, enzyme immunoassay, and electrochemiluminescent assay. Reference ranges and clinical implications of test results are also covered.
1. Western Blot dan RIBA merupakan tes konfirmasi untuk infeksi HIV yang mendeteksi antibodi terhadap protein inti, polimerase, dan envelope virus HIV.
2. Terdapat perbedaan antara Western Blot dan RIBA dalam hal protein yang digunakan sebagai antigen.
3. Hasil tes dapat negatif palsu, indeterminate, atau positif tergantung pola protein HIV yang terdeteksi.
Tinjauan pustaka mengenai trombositopenia pada demam berdarah dengue membahas mekanisme penyebabnya yaitu supresi sumsum tulang, aktivasi dan destruksi trombosit oleh virus, serta disfungsi trombosit. Pemeriksaan jumlah trombosit penting untuk diagnosis dan pemantauan, dapat dilakukan secara manual maupun otomatis. Terapi trombositopenia meliputi transfusi trombosit dalam kondisi tertentu.
Thrombelastography (TEG) adalah tes koagulasi yang dilakukan di samping pasien untuk mengukur berbagai parameter koagulasi dalam 30 menit. TEG dapat digunakan untuk memantau koagulasi pada operasi jantung dan transplantasi hati serta mendeteksi gangguan koagulasi pada pasien trauma.
Tinjauan pustaka ini membahas patogenesis, diagnosis, dan klasifikasi paroxysmal nocturnal hemoglobinuria (PNH). PNH disebabkan oleh mutasi gen PIG-A yang mengakibatkan defisiensi protein yang terikat pada permukaan sel seperti DAF dan CD59. Ini menyebabkan aktivasi komplemen yang berlebihan dan hemolisis. Diagnosis didasarkan pada tes komplemen seperti sucrose lysis test dan flow sitometri untuk mengukur defisiensi CD55 dan CD59. PNH dik
Dokumen tersebut membahas sindrom mielodisplastik yang merupakan kelompok penyakit neoplastik pada sel induk hemopoietik yang ditandai oleh kegagalan sumsum tulang dan kelainan sel darah. Dibahas pula patogenesis, diagnosis, klasifikasi, dan prognosis sindrom mielodisplastik menurut WHO dan terapi yang diberikan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur hitung jenis lekosit secara manual dan otomatis. Secara manual melibatkan pembuatan hapusan darah, pewarnaan, dan perhitungan secara visual di bawah mikroskop. Secara otomatis menggunakan berbagai metode seperti impedansi, scatter cahaya, dan fluoresensi untuk menghitung dan membedakan jenis lekosit dengan lebih cepat dan akurat. Kedua metode memiliki kelebi
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang pemeriksaan Prothrombin Time (PTT) dan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) secara otomatis. Pemeriksaan ini digunakan untuk menilai fungsi koagulasi melalui jalur ekstrinsik, intrinsik, dan bersama dengan mengukur waktu pembekuan plasma menggunakan metode cahaya tersebar.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang penggunaan alat otomatis Sysmex XE-2100 untuk pemeriksaan darah lengkap (CBC). Alat ini menggunakan teknologi kombinasi impedansi listrik dan aliran sitometri untuk menghitung parameter darah seperti eritrosit, leukosit, trombosit, hemoglobin, dan lainnya. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, komponen utama, dan interferensi sampel yang dapat mempengaruhi
32. Kelebihan Cystatin C dibandingkan dengan Kreatinin Keradangan, penyakit hati, latihan fisik, jenis kelamin, umur - Faktor-faktor diluar ginjal Dipengaruhi LFG, sekresi tubulus - Faktor dari ginjal, eliminasi Dipengaruhi massa otot, asupan daging - Pengaruh pada jumlah produksi Bilirubin, keton, trigliserida dan Hb - Pengganggu Pemeriksaan 92,15% 100% Spesifisitas 86,8% 93,4% Sensitivitas + Dipengaruhi sekresi tubulus dan massa otot - Overestimate LFG Kreatinin Cystatin C Sifat dan Keadaan