SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
ONTOLOGI ILMU DAKWAH 
Disusun Guna Memenuhi Tugas 
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Dakwah 
Dosen Pengampu: Dra.Hj.Jauharotul Farida, M.Ag 
Disusun Oleh : 
Nis Himayah (131311114) 
Sugeng Riyadi (131311107) 
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI 
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO 
SEMARANG 
2014
PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang Masalah 
Ketika berbicara tentang landasan otologis dakwah, maka kita akan menelaah apa 
yang hendak diketahui melalui penelaah itu, karena ontologi dalam tataran filsafat merupakan 
sebuah cabang filsafat yang berdiri sendiri dan berusaha mengungkap ciri-ciri segala yang 
ada, baik ciri-ciri yang universal maupun yang khas. 
Ontologi juga sebagai suatu telaah teoritis, yaitu himpunan terstruktur yang primer 
dan basic. Ontologi merupakan akar dari ilmu sains atau dasar dari kehidupan sains, yang 
mempelajari hal-hal yang bersifat abstrak. Dasar ontologi dari ilmu berhubungan dengan 
materi yang menjadi obyek penelahan ilmu.1 
Ontologi menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fudamental dan cara-cara 
yang berbeda dalam entitas dari kategori-kategori logis yang berlainan (seperti obyek-obyek 
fisis, hal universal, abstraksi, bilangan, dll) dapat dikatakan ada. Dalam kerangka tradisional, 
ontologi dianggap sebagai teori mengenai prinsip-prinsip umum mengenai hal yang ada. 
Ontologi berusaha mengungkapkan makna eksistensi, tidak termasuk mengenai persoalan 
asal mula, perkembangan dan struktur kosmos (alam semesta) yang merupakan titik perhatian 
dari kosmologi.2 
B. Rumusan Masalah 
1. Apa pengertian ontologi? 
2. Bagaimanakah sejarah perkembangan ontologi itu? 
3. Apa yang menjadi obyek kajian ilmu dakwah? 
4. Bagaimana perspektif ontologi terhadap ilmu dakwah? 
1Enjang dan Aliyudin, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, (Bandung: Widya Padjajaran, 2009), hlm.17. 
2Muhammad Shulthon, Desain Ilmu Dakwh, (Semarang: Pustaka Pelajar Offset, 2003), hlm.53-54.
PEMBAHASAN 
2 
A. Pengertian Ontologi 
Ontologi berasal dari dua kata on dan logi artinya ilmu tentang ada. Ontologi 
adalah teori tentang ada dan realitas. Meninjau persoalan secara ontologis adalah 
mengadakan penyelidikan terhadap sifat dan realitas. Jadi ontologi adalah bagian dari 
metafisika yang mempelajari hakikat dan digunakan sebagai dasar untuk memperoleh 
pengetahuan atau dengan kata lain menjawab dengan pertanyaan apakah hakekat ilmu itu. 
Ontologi meliputi permasalahan apa hakekat ilmu itu, apa hakekat kebenaran dan 
kenyataan yang inbern dengan pengetahuan yang tidak terlepas dari persepsi kita tentang 
apa dan bagaimana ilmu itu. 
Ontologi menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental dan 
cara-cara yang berbeda dalam mana entitas dari kategori-kategori logis yang berlainan ( 
seperti objek-objek fisis, hal universal, abstraksi, bilangan dan lain-lain) dapat dikatakan 
ada. Dalam kerangka tradisional, ontologi dianggap sebagai teori mengenai prinsip-prinsip 
umum mengenai hal “ada”, sedangkan dalam pemakainya pada akhir-akhir ini 
ontologi dipandang sebagai teori mengenai “apa yang ada”. Ontologi berusaha 
mengungkapkan makna eksistensi, tidak termasuk mengenai persoalan asal mula 
perkembangan dan struktur kosmos (atau alam semesta) yang merupakan titik perhatian 
dari kosmologi. 
Ontologi dalam Dakwah Islam adalah pemahaman atau pengkajian tentang wujud 
hakikat dakwah islam dalam mengkaji problem ontologis dakwah yang juga menjadi 
perhatian filsafat dakwah selain ilmu- ilmu lainnya.3 
B. Sejarah Perkembangan Ontologi 
Ontologi merupakan salah satu kajian filsafat yang paling kuno dan berasal dari 
Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh 
Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales, Plato, 
dan Aristoteles . Pada masanya, kebanyakan orang belum membedaan antara penampakan 
dengan kenyataan. Thales terkenal sebagai filsuf yang pernah sampai pada kesimpulan 
3http://suksespend.blogspot.com/2009/06/makalah-landasan-ontologi -epistemologi.html , diakses pada 
tanggal 02 Juni 2014, pukul : 20:21 WIB.
bahwa air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula segala sesuatu. 
Namun yang lebih penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu 
berasal dari satu substansi belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri 
sendiri). Hakekat kenyataan atau realitas memang bisa didekati ontologi dengan dua 
macam sudut pandang: kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu 
tunggal atau jamak? Kualitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas) 
tersebut memiliki kualitas tertentu, seperti misalnya daun yang memiliki warna kehijauan, 
bunga mawar yang berbau harum. Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai 
ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis. 
Beberapa aliran dalam bidang ontologi, yakni realisme, naturalisme, empirisme. 
Istilah istilah terpenting yang terkait dengan ontologi adalah: 
3 
yang-ada (being) 
kenyataan/realitas (reality) 
eksistensi (existence) 
esensi (essence) 
substansi (substance) 
perubahan (change) 
tunggal (one) 
jamak (many) 
Ontologi ini pantas dipelajari bagi orang yang ingin memahami secara menyeluruh 
tentang dunia ini dan berguna bagi studi ilmu-ilmu empiris (misalnya antropologi, sosiologi, 
ilmu kedokteran, ilmu budaya, fisika, ilmu teknik dan sebagainya). 
C. Obyek Kajian Ilmu Dakwah 
Dakwah dalam praktiknya merujuk pada fitrah manusia karena dalam fitrah itulah ada 
kebenaran yang dengan begitu kebenaran akan hadir pada diri mad’u dan diterimanya dengan 
ketulusan. Hakekat dakwah adalah mengajak manusia kembali kepada hakikat yang fitri yang 
tidak lain adalah jalan Allah Swt, serta mengajak manusia untuk kembali kepada fungsi dan 
tujuan hakiki keberadaannya dalam bentuk mengimani ajaran kebenaran dan 
mentransformasikan iman menjadi amal shaleh. 
Ilmu dakwah pada hakikatnya adalah ilmu yang menyadarkan dan mengembalikan 
manusia pada fitrahnya, pada fungsi dan tujuan hidup manusia menurut islam. maka, ilmu 
dakwah adalah ilmu transformasi untuk mewujudkan ajaran yang bersifat fitri (islam)
menjadi tatanan khairul al-Ummah atau mewujudkan iman menjadi amal saleh kolektif yang 
tumbuh dari kesadaran intelektual yang sepenuhnya berpihak kepada kemanusiaan. 
Obyek material ilmu dakwah, menurut penjelasan Cik Hasan Bisri adalah unsure 
substansial ilmu dakwah yang terdiri dari enam komponen, yaitu da’i, mad’u, metode, materi, 
media, dan tujuan dakwah. Sedangkan obyek forma ilmu dakwah adalah sudut pandang 
tertentu yang dikaji dalam disiplin utama ilmu dakwah, yaitu disiplin tabligh, pengembangan 
masyarakat islam dan managemen dakwah. 
Amrullah achmad berpendapat4, obyek material ilmu dakwah adalah semua aspek 
ajaran islam (Al-Qur’an dan as-sunnah), hasil ijtihad, dan realisasinya dalam system 
pengetahuan, tekhnologi, social, hokum, ekonomi, pendidikan dan lainya, khususnya 
kelembagan islam. Obyek formanya yaitu kegiatan mengajak umat manusia supaya kembali 
dalam seluruh aspek kehidupannya.5 
Obyek yang dikaji dalam ilmu dakwah berkaitan dengan obyek kajian ilmu-ilmu 
keislaman, ilmu-ilmu social, dan perilaku-perilaku teknologis lainnya.Obyek forma kajian 
ilmu dakwah adalah kegiatan manusia yang memihak dan menerapkan ke dalam segi-segi 
kehidupan umat manusia, Ajaran Islam sebagaimana dipahami dari sumber-sumber 
pokoknya, termasuk nilai-nilai kebenaran, dan kemanusiaan.Upaya yang menjadi obyek 
forma ilmu dakwah itu berfungsi untuk mengembalikan manusia dalam garis fitrah 
mereka.Secara kategoris, obyek forma ilmu dakwah adalah ruang persentuhan antara perilaku 
keagaman, perilaku keislaman, dan perilaku tekhnologis dalam dimensi ruang dan waktu. 
Secara terperinci, obyek formal ilmu dakwah itu terdiri dari realitas dakwah berupa proses 
interaksi unsur-unsur dakwah.6 
D. Perspektif Ontologi terhadap Ilmu Dakwah 
Ontologi adalah cabang metafisika mengenai realitas yang berusaha mengungkap ciri-ciri 
segala yang ada, baik ciri-ciri yang universal, maupun yang khusus.ontologi suatu telaah 
teoritis adalah himpunan terstruktur yang primer dan basic dari jenis-jenis entitas yang 
dipakai untuk memberikan penjelasan dalam seperti itu, jadi landasan ontology suatu 
pengetahuan mengacu apa yang digarap dalam penelaahannya, dengan kata lain apa yang 
hendak diketahui melalui kegiatan penelahan itu. 
4 Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, (Yogyakarta: PLP2M, 1985). 
5 Muhammad Sulthon, Desain Ilmu Dakwah, (Semarang: Pustaka Pelajar, 2003), hlm.58-59. 
6Muhammad Sulthon, Desain Ilmu Dakwah, (Semarang: Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 60. 
4
Seperti disebut di atas yaitu bahwa landasan ontologi adalah menelaah apa yang 
hendak diketahui melalui penelahan itu, dengan kata lain apa yang menjadi bidang telaah 
ilmu dakwah. Berlainan dengan agama, maka ilmu dakwah mengatasi dirinya kepada bidang-bidang 
yang bersifat empirik dan pemikiran objek ini tentunya berkaitan dengan aspek 
kehidupan manusia, sosial, kehidupan agama, pemikiran budaya, estetika dan filsafat yang 
dapat diuji atai diverifikasi. Ilmu dakwah mempelajari dan memberikan misi yang berkaitan 
dengan Islam bagi kehidupan manusia. 
Berdasarkan objek yang ditelaah, maka ilmu dakwah dapat disebut sebagai suatu ilmu 
pengetahuan yang sifatnya empirik maupun pemikiran.secara garis besar ilmu dakwah 
mempunyai tiga asumsi mengenai objeknya. Asumsi pertama bahwa objek-objek tertentu 
mempunyai keserupaan satu sama lain, berdasarkan ini maka kita dapat mengelompokan 
beberapa objek dalam kegiatan yang serupa kedalam satu golongan. Asumsi kedua bahwa 
kegiatan ilmu dakwah disamping menyampaikan misi ajaran islam juga mempelajari tingkah 
laku satu objek dalamkegiatan tertentu. Asumsi ketiga bahwa suatu gejala bukan merupakan 
suatu kejadian yang bersifat kebetulan, tiap gejala mempunyai pola tertentu yang bersifat 
tetap dengan urutan-urutan kejadian yang sama, disamping asumsi-asumsi tersebut dakwah 
sebagai ilmu atau ilmu dakwah, mengandung dua aspek yang pokok yaitu aspek fenomental 
dan aspek structural. 
Aspek fenomental menunjukan ilmu dakwah yang mengewejantahkan dalam bentuk 
masyarakat proses dan produk, sebagai masyarakat atau kelompok “elit” yang dalam 
kehidupan kesehariannya begitu mematuhi kaidah-kaidah ilmiah ynag menurut paradigma 
Mertan disebut universalisme, komunise,disent erestedn ess, dan skepsisme yang teratur dan 
terarah sebagai proses ilmu dakwah menampakan diri sebagai aktivitas atau kegiatan 
kelompok elit dalam upayanya menggali dan mengembangkan ilmu melalui penelitian, 
ekspedisi, seminar, kongres dan lain-lainnya, sedangkan sebagai produk ilmu dakwah dan 
menghasilkan berupa teori, ajaran, paradigma, temuan-temuan dan lain sebagainya disebar 
luaskan melalui karya-karya publikasi dan kemudian diwariskan kepada madsyarakat dunia. 
Aspek struktural menunjukan bahwa ilmu dakwah disebut sebagai ilmu pengetahuan 
apabila didalamnya terdapat unsur-unsur sebagai berikut: 
1. Sasaran yang dijadikan objek untuk diketahui. 
2. Objek sasaran ini terus menerus dipertanyakan dengan suatu cara (metode) tertentu 
tanpa mengenal titik henti. Adalah suatu cara paradiks bahwa ilmu pengetahuan yang 
akan terus berkembang justru muncul permasalahan-permasalahan baru yang 
mendorong terus dipertanyakan. 
5
3. Ada alasan mengapa Geganstand terus dipertanyakan. 
4. Jawaban yang diperoleh kemudian dikumpulkan dalam sebuah sistem. 
Disamping aspek-aspek tersebut, maka berbicara strategi perkembangan ilmu dakwah 
dapat dilihat kedalam beberapa hal, bahwa ilmu dan konteks dengansience sehingga 
menimbulkan adanya gagasan baru yang actual dan relevan, sedangkan yang berpendapat 
bahwa ilmu lebur dalam konteks. Tidak saja merefleksikan tetapi juga memberi dasar 
pembaharuan bagi konteks. 
Hal itu tidak dapat dipungkiri bahwa kini sangat dirasakan urgensinya 
untukmenjelaskan dan mengarahkan perkembangkan ilmu dakwah atas dasar context 
ofdiscovery dan tidak hanya berhenti atas dasar context of justification. 
Strategi pengembangan ilmu dakwah yang paling tepat, kiranya adalah 
6 
sebagaiberikut: 
1. Visi orientasi filosofiknya diletakkan pada nilai-nilai islam didalam mengahadapi 
masalah-masalah yang harus dipecahkan sebagai data/fakta objektif dalam satu 
kesatuan interogrative. 
2. Visi dan orientasi oprasionalnya diletakkan pada dimensi sebagai berikut: 
a) Tehologis dalam arti bahwa ilmu dakwah hanya sekedar sarana yang memang 
harus kita pergunakan untuk mencapai suatu leleos (tujuan), yaitu 
sebagaimana ideal kita kita untuk mewujudkan cita-cita masyarakat ilsmai. 
b) Etis dalam arti bahwa ilmu dakwah kita harus oprasionalkan untuk 
meningkatkan, sebab manusia hidup dalam relasi baik dengan sesama maupun 
dengan masyarakat yang menadi ajangnya. Peningkatan kualitas manusia 
harus diintegrasikan kedalam msayarakat yang juga harus ditigkatkan kualitas 
strukturnya. 
Menurut Sukriadi Sambas7, kajian ontologi keilmuan ilmu dakwah yaitu mencakup 
haikat/keapaan dakwah, hakikat ilmu dakwah itu dapat dirumuskan sebagai kumpulan 
pengetahuan yang berasal dari Allah dan kemudian dikumpulkan oleh umat Islam secara 
sistematis dan terorganisir yang membahas interaksi antar unsur dalam sistem melaksanakan 
kewajiban dengan maksud mempengaruhi, pemahaman yang tepat mengenai kenyataan 
dakwah sehingga akan dapat diperoleh susunan ilmu yang bermanfaat bagi tugas pedakwah 
dan khalifah umat Islam.8 
7 Sukriadi Sambas, Sembilan Pasal Pokok-Pokok Filsafat Dakwah, (Bandung: KP HADID, 1999). 
8http://abar-cule.blogspot.com/2010/12/ilmu-dakwah-dilihat-dari-segi-ontologi.html , diakses pada tanggal 10 
Juni 2014, pukul 11:12 WIB.
PENUTUP 
7 
A. Kesimpulan 
Ontologi berasal dari dua kata on dan logi artinya ilmu tentang ada. Ontologi adalah 
teori tentang ada dan realitas. Jadi ontologi adalah bagian dari metafisika yang mempelajari 
hakikat dan digunakan sebagai dasar untuk memperoleh pengetahuan atau dengan kata lain 
menjawab dengan pertanyaan apakah hakekat ilmu itu. Ontologi dalam Dakwah Islam adalah 
pemahaman atau pengkajian tentang wujud hakikat dakwah islam dalam mengkaji problem 
ontologis dakwah yang juga menjadi perhatian filsafat dakwah selain ilmu- ilmu lainnya. . 
Amrullah achmad berpendapat, obyek material ilmu dakwah adalah semua aspek 
ajaran islam (Al-Qur’an dan as-sunnah), hasil ijtihad, dan realisasinya dalam system 
pengetahuan, tekhnologi, social, hukum, ekonomi, pendidikan dan lainya, khususnya 
kelembagan islam. Menurut Sukriadi Sambas, kajian ontologi keilmuan ilmu dakwah yaitu 
mencakup haikat/keapaan dakwah, hakikat ilmu dakwah itu dapat dirumuskan sebagai 
kumpulan pengetahuan yang berasal dari Allah dan kemudian dikumpulkan oleh umat Islam 
secara sistematis dan terorganisir yang membahas interaksi antar unsur dalam sistem 
melaksanakan kewajiban dengan maksud mempengaruhi, pemahaman yang tepat mengenai 
kenyataan dakwah sehingga akan dapat diperoleh susunan ilmu yang bermanfaat bagi tugas 
pedakwah dan khalifah umat Islam. 
B. Saran 
Penulis berharap dengan adanya makalah ini, dapat memenuhi tugas mata kuliah 
Pengantar Ilmu Dakwah dengan baik dan benar. Di sisi lain, penulis juga berharap dengan 
adanya makalah ini akan bisa menjadi bahan bacaan yang baik. Baik untuk mahasiswa 
maupun kalangan akademika pada khususnya. Sebagai motivasi maupun inspirasi dalam 
mengembangkan kreativitasnya. 
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentu tidak luput dari 
kesalahan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu, kritik dan saran 
sangat penulis harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA 
Ahmad, Amrullah. 1985. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: PLP2M. 
Enjang dan Aliyudin. 2009. Dasar-dasar Ilmu Dakwah. Bandung: Widya Padjajaran. 
Sambas, Sukriadi. 1999. Sembilan Pasal Pokok-Pokok Filsafat Dakwah. Bandung: KP 
HADID. 
Sulthon, Muhammad. 2003. Desain Ilmu Dakwah. Semarang: Pustaka Pelajar Offset. 
http://suksespend.blogspot.com/2009/06/makalah- landasan-ontologi-epistemologi.html, 
diakses pada tanggal 02 Juni 2014, pukul: 20:21 WIB. 
http://abar-cule.blogspot.com/2010/12/ilmu-dakwah-dilihat-dari-segi-ontologi.html, diakses 
pada tanggal 10 Juni 2014, pukul 11:12 WIB. 
8

More Related Content

What's hot

Ontologi, epistimologi, aksiologi sains
Ontologi, epistimologi, aksiologi sainsOntologi, epistimologi, aksiologi sains
Ontologi, epistimologi, aksiologi sainsMutiara Cess
 
Jurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmuJurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmuIbnu Fajar
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmusayid bukhari
 
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)Erta Erta
 
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan Ontologi
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan OntologiPower Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan Ontologi
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan OntologiArief S
 
SUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMU
SUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMUSUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMU
SUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMUIFTITAH INDRIANI
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafatsayid bukhari
 
Dimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmuDimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmuM fazrul
 
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...Rostina Tina
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologiIbnu Fajar
 
Makalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafatMakalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafatnewskiem
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
 
hubungan ilmu & filsafat
hubungan ilmu & filsafathubungan ilmu & filsafat
hubungan ilmu & filsafatrizkieriyanto
 
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan EpistemologiStruktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologiriskaramadhanti
 
HNF 3012
HNF 3012HNF 3012
HNF 3012D066567
 

What's hot (20)

Ontologi, epistimologi, aksiologi sains
Ontologi, epistimologi, aksiologi sainsOntologi, epistimologi, aksiologi sains
Ontologi, epistimologi, aksiologi sains
 
Jurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmuJurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmu
 
asrangeofisika
asrangeofisikaasrangeofisika
asrangeofisika
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
 
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
 
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan Ontologi
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan OntologiPower Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan Ontologi
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan Ontologi
 
SUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMU
SUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMUSUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMU
SUMBER ILMU DALAM FILSAFAT ILMU
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafat
 
Dimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmuDimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmu
 
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
 
Makalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafatMakalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafat
 
Ppt. objek filsafat
Ppt. objek filsafatPpt. objek filsafat
Ppt. objek filsafat
 
filsafat ilmu
filsafat ilmufilsafat ilmu
filsafat ilmu
 
MATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
MATERI 1 - Pengantar Filsafat IlmuMATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
MATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
 
Metafisika
MetafisikaMetafisika
Metafisika
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
hubungan ilmu & filsafat
hubungan ilmu & filsafathubungan ilmu & filsafat
hubungan ilmu & filsafat
 
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan EpistemologiStruktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
 
HNF 3012
HNF 3012HNF 3012
HNF 3012
 

Viewers also liked

Sejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinah
Sejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinahSejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinah
Sejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinahmuhammadfaridfaizal
 
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahKelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahMuhammad Habibi
 
Eng1023 library instruction_sp2016
Eng1023 library instruction_sp2016Eng1023 library instruction_sp2016
Eng1023 library instruction_sp2016Susan Whitmer
 
The Three Management Philopsophies
The Three Management PhilopsophiesThe Three Management Philopsophies
The Three Management PhilopsophiesProfitSee
 
ประมวลกฏหมายแพร่่งและพาณิชย์
ประมวลกฏหมายแพร่่งและพาณิชย์ประมวลกฏหมายแพร่่งและพาณิชย์
ประมวลกฏหมายแพร่่งและพาณิชย์maykai
 
Dr. Kathryn E. Piquette, Cologne Center for eHumanities, Universität zu Köln:...
Dr. Kathryn E. Piquette, Cologne Center for eHumanities, Universität zu Köln:...Dr. Kathryn E. Piquette, Cologne Center for eHumanities, Universität zu Köln:...
Dr. Kathryn E. Piquette, Cologne Center for eHumanities, Universität zu Köln:...UCLDH
 
Library sources for art 1603 intro to photography
Library sources for art 1603  intro to photographyLibrary sources for art 1603  intro to photography
Library sources for art 1603 intro to photographySusan Whitmer
 

Viewers also liked (18)

Revisi pid klmpk 14
Revisi pid klmpk 14Revisi pid klmpk 14
Revisi pid klmpk 14
 
Revisi pid klmpk 9
Revisi pid klmpk 9Revisi pid klmpk 9
Revisi pid klmpk 9
 
Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10
 
Revisi pid klmpk 12
Revisi pid klmpk 12Revisi pid klmpk 12
Revisi pid klmpk 12
 
Sejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinah
Sejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinahSejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinah
Sejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinah
 
Revisi pid klmpk 13
Revisi pid klmpk 13Revisi pid klmpk 13
Revisi pid klmpk 13
 
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahKelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
 
Perusahaan
PerusahaanPerusahaan
Perusahaan
 
Ufun bomm updated 27 nov 2014
Ufun bomm updated 27 nov 2014Ufun bomm updated 27 nov 2014
Ufun bomm updated 27 nov 2014
 
Blog
BlogBlog
Blog
 
How to Manage Your Business in a Mobile World - 3/7/16
How to Manage Your Business in a Mobile World - 3/7/16How to Manage Your Business in a Mobile World - 3/7/16
How to Manage Your Business in a Mobile World - 3/7/16
 
Eng1023 library instruction_sp2016
Eng1023 library instruction_sp2016Eng1023 library instruction_sp2016
Eng1023 library instruction_sp2016
 
The Three Management Philopsophies
The Three Management PhilopsophiesThe Three Management Philopsophies
The Three Management Philopsophies
 
ประมวลกฏหมายแพร่่งและพาณิชย์
ประมวลกฏหมายแพร่่งและพาณิชย์ประมวลกฏหมายแพร่่งและพาณิชย์
ประมวลกฏหมายแพร่่งและพาณิชย์
 
Dr. Kathryn E. Piquette, Cologne Center for eHumanities, Universität zu Köln:...
Dr. Kathryn E. Piquette, Cologne Center for eHumanities, Universität zu Köln:...Dr. Kathryn E. Piquette, Cologne Center for eHumanities, Universität zu Köln:...
Dr. Kathryn E. Piquette, Cologne Center for eHumanities, Universität zu Köln:...
 
Library sources for art 1603 intro to photography
Library sources for art 1603  intro to photographyLibrary sources for art 1603  intro to photography
Library sources for art 1603 intro to photography
 
Norway - InfoBarrel
Norway - InfoBarrelNorway - InfoBarrel
Norway - InfoBarrel
 
S2 work2m33no17
S2 work2m33no17S2 work2m33no17
S2 work2m33no17
 

Similar to Ontologi Dakwah

Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Warnet Raha
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Warnet Raha
 
FKI-Muhamad Husni M (2205056063).docx
FKI-Muhamad Husni M (2205056063).docxFKI-Muhamad Husni M (2205056063).docx
FKI-Muhamad Husni M (2205056063).docxMuhamadHusniMubarok1
 
FALSAFAH KESATUAN ILMU_ANGGRAENI YUSPITA.docx
FALSAFAH KESATUAN ILMU_ANGGRAENI YUSPITA.docxFALSAFAH KESATUAN ILMU_ANGGRAENI YUSPITA.docx
FALSAFAH KESATUAN ILMU_ANGGRAENI YUSPITA.docxanggraeni yuspita
 
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdfimamdaulay
 
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiCabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiIntelektual Aceh
 
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaanMakalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaantrysnokoe
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdfPENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdfRizkyAmelia88
 
Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiJulianaRafiati
 
Kedudukan filsafat ilmu dalam islamisasi ilmu pengetahuan dan kontribusinya d...
Kedudukan filsafat ilmu dalam islamisasi ilmu pengetahuan dan kontribusinya d...Kedudukan filsafat ilmu dalam islamisasi ilmu pengetahuan dan kontribusinya d...
Kedudukan filsafat ilmu dalam islamisasi ilmu pengetahuan dan kontribusinya d...Zayyin YinLa
 
Sejarah perkembangan filsafat
Sejarah perkembangan filsafatSejarah perkembangan filsafat
Sejarah perkembangan filsafatKhusnoel Khatimah
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuayu Naoman
 
Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanAnnisa Fauzia
 

Similar to Ontologi Dakwah (20)

Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
FKI-Muhamad Husni M (2205056063).docx
FKI-Muhamad Husni M (2205056063).docxFKI-Muhamad Husni M (2205056063).docx
FKI-Muhamad Husni M (2205056063).docx
 
FALSAFAH KESATUAN ILMU_ANGGRAENI YUSPITA.docx
FALSAFAH KESATUAN ILMU_ANGGRAENI YUSPITA.docxFALSAFAH KESATUAN ILMU_ANGGRAENI YUSPITA.docx
FALSAFAH KESATUAN ILMU_ANGGRAENI YUSPITA.docx
 
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
 
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiCabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
 
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaanMakalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdfPENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxPENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
 
Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiati
 
Kedudukan filsafat ilmu dalam islamisasi ilmu pengetahuan dan kontribusinya d...
Kedudukan filsafat ilmu dalam islamisasi ilmu pengetahuan dan kontribusinya d...Kedudukan filsafat ilmu dalam islamisasi ilmu pengetahuan dan kontribusinya d...
Kedudukan filsafat ilmu dalam islamisasi ilmu pengetahuan dan kontribusinya d...
 
Sejarah perkembangan filsafat
Sejarah perkembangan filsafatSejarah perkembangan filsafat
Sejarah perkembangan filsafat
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
 
Filsafat 8
Filsafat 8Filsafat 8
Filsafat 8
 
Filsafat 8
Filsafat 8Filsafat 8
Filsafat 8
 
Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat Pendidikan
 

More from muhammadfaridfaizal (8)

Revisi pid klmpk 8
Revisi pid klmpk 8Revisi pid klmpk 8
Revisi pid klmpk 8
 
Revisi pid klmpk 7
Revisi pid klmpk 7Revisi pid klmpk 7
Revisi pid klmpk 7
 
Revisi pid klmpk 6
Revisi pid klmpk 6Revisi pid klmpk 6
Revisi pid klmpk 6
 
Revisi pid klmpk 5
Revisi pid klmpk 5Revisi pid klmpk 5
Revisi pid klmpk 5
 
Revisi pid klmpk 4
Revisi pid klmpk 4Revisi pid klmpk 4
Revisi pid klmpk 4
 
Revisi pid klmpk 3
Revisi pid klmpk 3Revisi pid klmpk 3
Revisi pid klmpk 3
 
Revisi pid klmpk 2
Revisi pid klmpk 2Revisi pid klmpk 2
Revisi pid klmpk 2
 
Revisi pid klmpk 1
Revisi pid klmpk 1Revisi pid klmpk 1
Revisi pid klmpk 1
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

Ontologi Dakwah

  • 1. ONTOLOGI ILMU DAKWAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Dakwah Dosen Pengampu: Dra.Hj.Jauharotul Farida, M.Ag Disusun Oleh : Nis Himayah (131311114) Sugeng Riyadi (131311107) FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2014
  • 2. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah Ketika berbicara tentang landasan otologis dakwah, maka kita akan menelaah apa yang hendak diketahui melalui penelaah itu, karena ontologi dalam tataran filsafat merupakan sebuah cabang filsafat yang berdiri sendiri dan berusaha mengungkap ciri-ciri segala yang ada, baik ciri-ciri yang universal maupun yang khas. Ontologi juga sebagai suatu telaah teoritis, yaitu himpunan terstruktur yang primer dan basic. Ontologi merupakan akar dari ilmu sains atau dasar dari kehidupan sains, yang mempelajari hal-hal yang bersifat abstrak. Dasar ontologi dari ilmu berhubungan dengan materi yang menjadi obyek penelahan ilmu.1 Ontologi menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fudamental dan cara-cara yang berbeda dalam entitas dari kategori-kategori logis yang berlainan (seperti obyek-obyek fisis, hal universal, abstraksi, bilangan, dll) dapat dikatakan ada. Dalam kerangka tradisional, ontologi dianggap sebagai teori mengenai prinsip-prinsip umum mengenai hal yang ada. Ontologi berusaha mengungkapkan makna eksistensi, tidak termasuk mengenai persoalan asal mula, perkembangan dan struktur kosmos (alam semesta) yang merupakan titik perhatian dari kosmologi.2 B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian ontologi? 2. Bagaimanakah sejarah perkembangan ontologi itu? 3. Apa yang menjadi obyek kajian ilmu dakwah? 4. Bagaimana perspektif ontologi terhadap ilmu dakwah? 1Enjang dan Aliyudin, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, (Bandung: Widya Padjajaran, 2009), hlm.17. 2Muhammad Shulthon, Desain Ilmu Dakwh, (Semarang: Pustaka Pelajar Offset, 2003), hlm.53-54.
  • 3. PEMBAHASAN 2 A. Pengertian Ontologi Ontologi berasal dari dua kata on dan logi artinya ilmu tentang ada. Ontologi adalah teori tentang ada dan realitas. Meninjau persoalan secara ontologis adalah mengadakan penyelidikan terhadap sifat dan realitas. Jadi ontologi adalah bagian dari metafisika yang mempelajari hakikat dan digunakan sebagai dasar untuk memperoleh pengetahuan atau dengan kata lain menjawab dengan pertanyaan apakah hakekat ilmu itu. Ontologi meliputi permasalahan apa hakekat ilmu itu, apa hakekat kebenaran dan kenyataan yang inbern dengan pengetahuan yang tidak terlepas dari persepsi kita tentang apa dan bagaimana ilmu itu. Ontologi menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental dan cara-cara yang berbeda dalam mana entitas dari kategori-kategori logis yang berlainan ( seperti objek-objek fisis, hal universal, abstraksi, bilangan dan lain-lain) dapat dikatakan ada. Dalam kerangka tradisional, ontologi dianggap sebagai teori mengenai prinsip-prinsip umum mengenai hal “ada”, sedangkan dalam pemakainya pada akhir-akhir ini ontologi dipandang sebagai teori mengenai “apa yang ada”. Ontologi berusaha mengungkapkan makna eksistensi, tidak termasuk mengenai persoalan asal mula perkembangan dan struktur kosmos (atau alam semesta) yang merupakan titik perhatian dari kosmologi. Ontologi dalam Dakwah Islam adalah pemahaman atau pengkajian tentang wujud hakikat dakwah islam dalam mengkaji problem ontologis dakwah yang juga menjadi perhatian filsafat dakwah selain ilmu- ilmu lainnya.3 B. Sejarah Perkembangan Ontologi Ontologi merupakan salah satu kajian filsafat yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan Aristoteles . Pada masanya, kebanyakan orang belum membedaan antara penampakan dengan kenyataan. Thales terkenal sebagai filsuf yang pernah sampai pada kesimpulan 3http://suksespend.blogspot.com/2009/06/makalah-landasan-ontologi -epistemologi.html , diakses pada tanggal 02 Juni 2014, pukul : 20:21 WIB.
  • 4. bahwa air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula segala sesuatu. Namun yang lebih penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu berasal dari satu substansi belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri sendiri). Hakekat kenyataan atau realitas memang bisa didekati ontologi dengan dua macam sudut pandang: kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak? Kualitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas) tersebut memiliki kualitas tertentu, seperti misalnya daun yang memiliki warna kehijauan, bunga mawar yang berbau harum. Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis. Beberapa aliran dalam bidang ontologi, yakni realisme, naturalisme, empirisme. Istilah istilah terpenting yang terkait dengan ontologi adalah: 3 yang-ada (being) kenyataan/realitas (reality) eksistensi (existence) esensi (essence) substansi (substance) perubahan (change) tunggal (one) jamak (many) Ontologi ini pantas dipelajari bagi orang yang ingin memahami secara menyeluruh tentang dunia ini dan berguna bagi studi ilmu-ilmu empiris (misalnya antropologi, sosiologi, ilmu kedokteran, ilmu budaya, fisika, ilmu teknik dan sebagainya). C. Obyek Kajian Ilmu Dakwah Dakwah dalam praktiknya merujuk pada fitrah manusia karena dalam fitrah itulah ada kebenaran yang dengan begitu kebenaran akan hadir pada diri mad’u dan diterimanya dengan ketulusan. Hakekat dakwah adalah mengajak manusia kembali kepada hakikat yang fitri yang tidak lain adalah jalan Allah Swt, serta mengajak manusia untuk kembali kepada fungsi dan tujuan hakiki keberadaannya dalam bentuk mengimani ajaran kebenaran dan mentransformasikan iman menjadi amal shaleh. Ilmu dakwah pada hakikatnya adalah ilmu yang menyadarkan dan mengembalikan manusia pada fitrahnya, pada fungsi dan tujuan hidup manusia menurut islam. maka, ilmu dakwah adalah ilmu transformasi untuk mewujudkan ajaran yang bersifat fitri (islam)
  • 5. menjadi tatanan khairul al-Ummah atau mewujudkan iman menjadi amal saleh kolektif yang tumbuh dari kesadaran intelektual yang sepenuhnya berpihak kepada kemanusiaan. Obyek material ilmu dakwah, menurut penjelasan Cik Hasan Bisri adalah unsure substansial ilmu dakwah yang terdiri dari enam komponen, yaitu da’i, mad’u, metode, materi, media, dan tujuan dakwah. Sedangkan obyek forma ilmu dakwah adalah sudut pandang tertentu yang dikaji dalam disiplin utama ilmu dakwah, yaitu disiplin tabligh, pengembangan masyarakat islam dan managemen dakwah. Amrullah achmad berpendapat4, obyek material ilmu dakwah adalah semua aspek ajaran islam (Al-Qur’an dan as-sunnah), hasil ijtihad, dan realisasinya dalam system pengetahuan, tekhnologi, social, hokum, ekonomi, pendidikan dan lainya, khususnya kelembagan islam. Obyek formanya yaitu kegiatan mengajak umat manusia supaya kembali dalam seluruh aspek kehidupannya.5 Obyek yang dikaji dalam ilmu dakwah berkaitan dengan obyek kajian ilmu-ilmu keislaman, ilmu-ilmu social, dan perilaku-perilaku teknologis lainnya.Obyek forma kajian ilmu dakwah adalah kegiatan manusia yang memihak dan menerapkan ke dalam segi-segi kehidupan umat manusia, Ajaran Islam sebagaimana dipahami dari sumber-sumber pokoknya, termasuk nilai-nilai kebenaran, dan kemanusiaan.Upaya yang menjadi obyek forma ilmu dakwah itu berfungsi untuk mengembalikan manusia dalam garis fitrah mereka.Secara kategoris, obyek forma ilmu dakwah adalah ruang persentuhan antara perilaku keagaman, perilaku keislaman, dan perilaku tekhnologis dalam dimensi ruang dan waktu. Secara terperinci, obyek formal ilmu dakwah itu terdiri dari realitas dakwah berupa proses interaksi unsur-unsur dakwah.6 D. Perspektif Ontologi terhadap Ilmu Dakwah Ontologi adalah cabang metafisika mengenai realitas yang berusaha mengungkap ciri-ciri segala yang ada, baik ciri-ciri yang universal, maupun yang khusus.ontologi suatu telaah teoritis adalah himpunan terstruktur yang primer dan basic dari jenis-jenis entitas yang dipakai untuk memberikan penjelasan dalam seperti itu, jadi landasan ontology suatu pengetahuan mengacu apa yang digarap dalam penelaahannya, dengan kata lain apa yang hendak diketahui melalui kegiatan penelahan itu. 4 Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, (Yogyakarta: PLP2M, 1985). 5 Muhammad Sulthon, Desain Ilmu Dakwah, (Semarang: Pustaka Pelajar, 2003), hlm.58-59. 6Muhammad Sulthon, Desain Ilmu Dakwah, (Semarang: Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 60. 4
  • 6. Seperti disebut di atas yaitu bahwa landasan ontologi adalah menelaah apa yang hendak diketahui melalui penelahan itu, dengan kata lain apa yang menjadi bidang telaah ilmu dakwah. Berlainan dengan agama, maka ilmu dakwah mengatasi dirinya kepada bidang-bidang yang bersifat empirik dan pemikiran objek ini tentunya berkaitan dengan aspek kehidupan manusia, sosial, kehidupan agama, pemikiran budaya, estetika dan filsafat yang dapat diuji atai diverifikasi. Ilmu dakwah mempelajari dan memberikan misi yang berkaitan dengan Islam bagi kehidupan manusia. Berdasarkan objek yang ditelaah, maka ilmu dakwah dapat disebut sebagai suatu ilmu pengetahuan yang sifatnya empirik maupun pemikiran.secara garis besar ilmu dakwah mempunyai tiga asumsi mengenai objeknya. Asumsi pertama bahwa objek-objek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain, berdasarkan ini maka kita dapat mengelompokan beberapa objek dalam kegiatan yang serupa kedalam satu golongan. Asumsi kedua bahwa kegiatan ilmu dakwah disamping menyampaikan misi ajaran islam juga mempelajari tingkah laku satu objek dalamkegiatan tertentu. Asumsi ketiga bahwa suatu gejala bukan merupakan suatu kejadian yang bersifat kebetulan, tiap gejala mempunyai pola tertentu yang bersifat tetap dengan urutan-urutan kejadian yang sama, disamping asumsi-asumsi tersebut dakwah sebagai ilmu atau ilmu dakwah, mengandung dua aspek yang pokok yaitu aspek fenomental dan aspek structural. Aspek fenomental menunjukan ilmu dakwah yang mengewejantahkan dalam bentuk masyarakat proses dan produk, sebagai masyarakat atau kelompok “elit” yang dalam kehidupan kesehariannya begitu mematuhi kaidah-kaidah ilmiah ynag menurut paradigma Mertan disebut universalisme, komunise,disent erestedn ess, dan skepsisme yang teratur dan terarah sebagai proses ilmu dakwah menampakan diri sebagai aktivitas atau kegiatan kelompok elit dalam upayanya menggali dan mengembangkan ilmu melalui penelitian, ekspedisi, seminar, kongres dan lain-lainnya, sedangkan sebagai produk ilmu dakwah dan menghasilkan berupa teori, ajaran, paradigma, temuan-temuan dan lain sebagainya disebar luaskan melalui karya-karya publikasi dan kemudian diwariskan kepada madsyarakat dunia. Aspek struktural menunjukan bahwa ilmu dakwah disebut sebagai ilmu pengetahuan apabila didalamnya terdapat unsur-unsur sebagai berikut: 1. Sasaran yang dijadikan objek untuk diketahui. 2. Objek sasaran ini terus menerus dipertanyakan dengan suatu cara (metode) tertentu tanpa mengenal titik henti. Adalah suatu cara paradiks bahwa ilmu pengetahuan yang akan terus berkembang justru muncul permasalahan-permasalahan baru yang mendorong terus dipertanyakan. 5
  • 7. 3. Ada alasan mengapa Geganstand terus dipertanyakan. 4. Jawaban yang diperoleh kemudian dikumpulkan dalam sebuah sistem. Disamping aspek-aspek tersebut, maka berbicara strategi perkembangan ilmu dakwah dapat dilihat kedalam beberapa hal, bahwa ilmu dan konteks dengansience sehingga menimbulkan adanya gagasan baru yang actual dan relevan, sedangkan yang berpendapat bahwa ilmu lebur dalam konteks. Tidak saja merefleksikan tetapi juga memberi dasar pembaharuan bagi konteks. Hal itu tidak dapat dipungkiri bahwa kini sangat dirasakan urgensinya untukmenjelaskan dan mengarahkan perkembangkan ilmu dakwah atas dasar context ofdiscovery dan tidak hanya berhenti atas dasar context of justification. Strategi pengembangan ilmu dakwah yang paling tepat, kiranya adalah 6 sebagaiberikut: 1. Visi orientasi filosofiknya diletakkan pada nilai-nilai islam didalam mengahadapi masalah-masalah yang harus dipecahkan sebagai data/fakta objektif dalam satu kesatuan interogrative. 2. Visi dan orientasi oprasionalnya diletakkan pada dimensi sebagai berikut: a) Tehologis dalam arti bahwa ilmu dakwah hanya sekedar sarana yang memang harus kita pergunakan untuk mencapai suatu leleos (tujuan), yaitu sebagaimana ideal kita kita untuk mewujudkan cita-cita masyarakat ilsmai. b) Etis dalam arti bahwa ilmu dakwah kita harus oprasionalkan untuk meningkatkan, sebab manusia hidup dalam relasi baik dengan sesama maupun dengan masyarakat yang menadi ajangnya. Peningkatan kualitas manusia harus diintegrasikan kedalam msayarakat yang juga harus ditigkatkan kualitas strukturnya. Menurut Sukriadi Sambas7, kajian ontologi keilmuan ilmu dakwah yaitu mencakup haikat/keapaan dakwah, hakikat ilmu dakwah itu dapat dirumuskan sebagai kumpulan pengetahuan yang berasal dari Allah dan kemudian dikumpulkan oleh umat Islam secara sistematis dan terorganisir yang membahas interaksi antar unsur dalam sistem melaksanakan kewajiban dengan maksud mempengaruhi, pemahaman yang tepat mengenai kenyataan dakwah sehingga akan dapat diperoleh susunan ilmu yang bermanfaat bagi tugas pedakwah dan khalifah umat Islam.8 7 Sukriadi Sambas, Sembilan Pasal Pokok-Pokok Filsafat Dakwah, (Bandung: KP HADID, 1999). 8http://abar-cule.blogspot.com/2010/12/ilmu-dakwah-dilihat-dari-segi-ontologi.html , diakses pada tanggal 10 Juni 2014, pukul 11:12 WIB.
  • 8. PENUTUP 7 A. Kesimpulan Ontologi berasal dari dua kata on dan logi artinya ilmu tentang ada. Ontologi adalah teori tentang ada dan realitas. Jadi ontologi adalah bagian dari metafisika yang mempelajari hakikat dan digunakan sebagai dasar untuk memperoleh pengetahuan atau dengan kata lain menjawab dengan pertanyaan apakah hakekat ilmu itu. Ontologi dalam Dakwah Islam adalah pemahaman atau pengkajian tentang wujud hakikat dakwah islam dalam mengkaji problem ontologis dakwah yang juga menjadi perhatian filsafat dakwah selain ilmu- ilmu lainnya. . Amrullah achmad berpendapat, obyek material ilmu dakwah adalah semua aspek ajaran islam (Al-Qur’an dan as-sunnah), hasil ijtihad, dan realisasinya dalam system pengetahuan, tekhnologi, social, hukum, ekonomi, pendidikan dan lainya, khususnya kelembagan islam. Menurut Sukriadi Sambas, kajian ontologi keilmuan ilmu dakwah yaitu mencakup haikat/keapaan dakwah, hakikat ilmu dakwah itu dapat dirumuskan sebagai kumpulan pengetahuan yang berasal dari Allah dan kemudian dikumpulkan oleh umat Islam secara sistematis dan terorganisir yang membahas interaksi antar unsur dalam sistem melaksanakan kewajiban dengan maksud mempengaruhi, pemahaman yang tepat mengenai kenyataan dakwah sehingga akan dapat diperoleh susunan ilmu yang bermanfaat bagi tugas pedakwah dan khalifah umat Islam. B. Saran Penulis berharap dengan adanya makalah ini, dapat memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Dakwah dengan baik dan benar. Di sisi lain, penulis juga berharap dengan adanya makalah ini akan bisa menjadi bahan bacaan yang baik. Baik untuk mahasiswa maupun kalangan akademika pada khususnya. Sebagai motivasi maupun inspirasi dalam mengembangkan kreativitasnya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentu tidak luput dari kesalahan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Amrullah. 1985. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: PLP2M. Enjang dan Aliyudin. 2009. Dasar-dasar Ilmu Dakwah. Bandung: Widya Padjajaran. Sambas, Sukriadi. 1999. Sembilan Pasal Pokok-Pokok Filsafat Dakwah. Bandung: KP HADID. Sulthon, Muhammad. 2003. Desain Ilmu Dakwah. Semarang: Pustaka Pelajar Offset. http://suksespend.blogspot.com/2009/06/makalah- landasan-ontologi-epistemologi.html, diakses pada tanggal 02 Juni 2014, pukul: 20:21 WIB. http://abar-cule.blogspot.com/2010/12/ilmu-dakwah-dilihat-dari-segi-ontologi.html, diakses pada tanggal 10 Juni 2014, pukul 11:12 WIB. 8