Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Revisi pid klmpk 13
1. Struktur Ilmu Dakwah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Dakwah
Dosen Pengampu : Dra.Hj. Jauharotul Farida, M.Ag.
Disusun Oleh :
1. Muhammad Abdul Nasir (131311099)
2. Soniya Ardiyanti K (131311105)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
1
2. PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Secara garis besar dakwah bertujuan untuk merubah keadaan yang tidak
Islami menjadi Islami agar dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Berpangkal dari penjelasan tersebut, sebagai sebuah realita bahwa dakwah
merupakan bagian yang senantiasa ada sebagai aktivitas keagamaan umat Islam.
Sementara sebagai kajian keilmuan pastinya hal ini perlu dikemas ataupun dibahas
lebih untuk menjadi sebuah keilmuan dakwahyang struktural ataupun sistemtis.
Dewasa ini tidak dipungkiri juga kegiatan dakwah merupakanproses kerja
dan karya besar manusia (dakwah) ini dalam implementasinya melibatkan unsur
subyek (da’i), pesan (maudhû), metode (ushlûb), media (washîlah), dan obyek
(mad’u), baik secara individual maupun kelompok yang dipersembahkan untuk
Tuhan dan sesamanya dalam rangka menegakkan keadilan, meningkatkan
kesejahteraan, menyuburkan persaudaraan dan kebersamaan, serta mencapai
kebahagiaan baik di dunia kini maupun di akhirat kelak. Yang bersumber pada al-
Qur’an sebagai kitab dakwah, Sunnah Nabi sebagai penjelasnya, serta produk
ijtihad para waratsah al-anbiyâ, dakwah dipahami sebagai kewajiban setiap
muslim dalam upaya transmisi, transformasi, difusi dan internalisasi ajaran Islam
kepada umat manusia.
Dalam hal ini ilmu dakwah mengalami proses perkembangan yang positif,
setelah kajian keilmuannya, tentang ilmu dakwah maupun metode dakwah,
selanjutnya yang secara langsung terhubung dengan kajian keilmuan dakwah,
yang akan kami coba untuk membahasnya dimakalah ini tentang Struktur Ilmu
Dakwah.
II. RUMUSAN MASALAH
2
3. 1. Bagaimana Struktur Ilmu Dakwah ?
2. Pengertian Ilmu Bantu dalam Struktur Ilmu Dakwah ?
PEMBAHASAN
A. Struktur Ilmu Dakwah
Ilmu dakwah adalah akumulasi pengetahuan yang dikembangkan umat
islam dalam susunan yang sistematik terorganisasi, membahas masalah yang
timbul dari interaksi antarunsur dalam sistem penyelenggaraan kewajiban dakwah
dengan tujuan untuk memperolah pemahaman yang tepat menggenai kenyataan
dakwah sehingga diharapkan dapat diperoleh susunan pengetahuan yang
bermanfaat bagi penegakan tugas dakwah dan khilafah umat manusia.
Struktur keilmuan dakwah berkaitan dengan kerangka berfikir (filosofis)
mengenai unsur-unsur dakwah, kerangka berfikir (teoretis) mengenai konteks
dakwah, kerangka berfikir (teknis) mengenai interaksi antar unsur yang
melahirkan problema dakwah.
Fungsi keilmuan dakwah ada tiga. Pertama, untuk memberi penjelasan
tentang upaya mentransformasi nilai-nilai kebenaran dan memberi penjelasan
manhaj (kafiyah) ke dalam tatanan Khairul al-Ummah. Kedua, memberi
penjelasan tentang upaya transformasi iman ke dalam amal shaleh jamaah. Ketiga,
memberi penjelasan tentang upaya membangun dan mengembalikan manusia pada
fitrahnya, meluruskan tujuan hidup menurut Al-Qur’an dan Hadits.
Ilmu dakwah disebut sebagai sebuah disiplin ilmu, karena ilmu dakwah
merupakan bidang studi yang telah memiliki objek, sistem dan metodenya
sendiri. Selain itu dapat dikatakan juga bahwa ilmu dakwah merupakan ilmu –
ilmu keislaman yang berakar pada tauhid, dan juga diantara ilmu – ilmu lain yang
di bangun berdasar atas fondasi tauhid, ilmu dakwah dapat dipikirkan sebagai
ilmu yang memiliki posisi strategis karena ia berusaha mengaktualisasikan tauhid
kedalam relitas kehidupan nyata. Dengan demikian disiplin ilmu dakwah dapat
3
4. distrukturkan sebagai berikut:1
1. Ilmu dasar teoritik (ilmu dasar dakwah), yaitu disiplin ilmu yang memberikan
kerangka teori dan metodologi dakwah. Ilmu dasar yang dimaksudkan sabagai
cabang – cabang ilmu dakwah yang memberikan prinsip – prinsip, paradigma,
kerangka teoritik, sistem dan metodologi dakwah. Dalam kelompok disiplin
ini masalah dakwah dikaji secara ilmiah sesuai dengan bidang dan lingkup
masalah. Yang termasuk ilmu dasar teoritik antara lain: Dasar-dasar ilmu
dakwah, Filsafat dakwah, Sejarah dakwah, Dasar-dasar ilmu tabligh, Dasar-dasar
ilmu bimbingan dan penyuluhan, Dasar-dasar manajemen dakwah,
Dasar-dasar ilmu pengembangan masyarakat, Metodologi dakwah, Psikologi
dakwah, dan lain-lain.2
2. Ilmu teknik atau terapan (ilmu-ilmu dakwah terapan), yaitu disiplin ilmu yang
memberikan kerangka teknis atau operasional kegiatan dakwah islam. Disiplin
ini memberikan kemampuan teknis keahlian profesi dan disebut ilmu terapan/
teknis operasional dakwah (teknologi dakwah). Adapun ilmu dakwah terapan
terdiri dari empat kelompok pokok yaitu :
a. Teknologi tabligh (ilmu teknis komunikasi dan penyiaran Islam). Termasuk
dalam komponen ini diantaranya: teknik khithabah, teknik peliputan berita
dakwah, produksi radio, televisi dan film dakwah, teknik penulisan tajuk
rencana dan feature dakwah, teknik pengebangan majlis taklim, geografi
Islam, kebijakan dan strategi informasi Islam, kaifiyah mujahadah, PPM
dan lain – lain.
b. Teknologi irsyad (ilmu teknis bimbingan dan penyuluhan Islam).Termasuk
dalam komponen ini diantaranya: teknik penyuluhan Islam, kesehatan
mental, psikoterapi Islam, metode penelitian penyuluhan Islam, komunikasi
antara pribadi dan kelompok, kaifiyah mujahadah, PPM, dan lain - lain.
c. Teknologi tadbir (ilmu teknis manajemen dakwah). Termasuk dalam
komponen ini diantaranya: manajemen organisasi Islam, manajemen
pelatihan dakwah, pengembangan lembaga dakwah, manajemen bank Islam
dan BMT, organisasi islam internasional, manajemen koperasi, PPM dan
lain - lain.
1 Sulthon Muhammad, Desain Ilmu Dakwah, Semarang: Pustaka Pelajar Offset, 2003, hal 122.
2 Enjang & Aliyudin, Dasar – Dasar Ilmu Dakwah, Bandung: Widya Padjadjaran, 2009, hal 37.
4
5. d. Teknologi tathwir (ilmu teknis atau terapan pengembangan masyarakat
Islam). Termasuk dalam komponen ini diantaranya: teknik penyuluhan
Islam, kesehatan mental, psikoterapi Islam, metode penelitian penyuluhan
Islam, komunikasi antara pribadi dan kelompok, kaifiyah mujahadah, PPM,
dan lain - lain.3
B. Ilmu Bantu
Ilmu bantu dalam struktur ilmu dakwah adalah disiplin ilmu yang
dapat diminta bantuan atau dipinjam teorinya untuk mengembangkan teori – teori
dakwah atau memahami hakikat dakwah. Termasuk dalam komponen ini
diantaranya : Ulumul Qur’an, Ulumul Hadits, Usul fiqih, Tafsir, Hadits, Sejarah
Peradaban Islam, Ilmu komunikasi, Psikologi, Sosiologi, Antropologi, dan Filsafat.
Adapun bentuk kerja sama antar ilmu dakwah dengan ilmu lainnya atau
keterkaitan ilmu dakwah dengan ilmu lainnya antara lain sebagai berikut:
1. Hubungan Ilmu Bantu Dakwah dengan Ilmu Agama Islam yaitu:
Ilmu dakwah sendiri membahas tentang bentuk penyampaian ajaran
Islam. Dan inti ajaran Islam adalah aqidah, syariah dan akhlaq, yang kemudian
membentuk sebuah ilmu tersendiri yaitu ilmu tauhid, Syariah (ilmu fiqh) dan
ilmu akhlaq yang disebut dengan ilmu agama Islam. Dan itu semua merupakan
bentuk materi dakwah. Kemudian materi tersebut digunakan oleh seorang da’i
untuk berdakwah.
Jadi ilmu agama membutuhkan bantuan ilmu dakwah untuk
disampaikan kepada umat manusia agar dapat diterima dengan baik dan
diamalkan. Kalau ilmu agama tidak disampaikan maka ilmu itu merupakan
suatu ide belaka yang tidak bisa terwujud dalam kenyataan serta tidak diketahui
orang lain.
2. Hubungan Ilmu Bantu Dakwah dengan Ilmu Sosial Politik yaitu:
Ilmu-ilmu Sosial menerangkan berbagai macam segi kehidupan
3Sulthon Muhammad, Desain Ilmu Dakwah, Semarang: Pustaka Pelajar Offset, 2003, hal 124.
5
6. individu dan sosial secara detail dan terperinci. Ilmu ini dapat membantu ilmu
dakwah dalam memahami masyarakat tersebut, sebab penyampain ajaran
Islam yang menjadi sarana ilmu dakwah sangat komplek yang menyangkut
segi struktur sosial, proses sosial, interaksi sosial, dan perubahan sosial seperti
yang dibahas dalam sosiologi, maupun tingkah laku manusia sebagai pribadi
sosial dan masalah-masalah kejiwaan lainnya seperti yang dikaji dalam ilmu
psikologi dan psikologi sosial.
Untuk pelaksanaan dakwah itu sendiri, pengetahuan seorang da’i yang
luas tentang segi-segi kehidupan individu dan sosial tersebut sangat dominan
implikasinya dalam menentukan pendekatan dan cara-cara dakwah yang tepat.
Tanpa pengetahuan yang demikian ini dakwah tidak akan mengenal bahkan
tidak akan memiliki pengaruh keagamaan yang berarti bagi individu dan
masyarakat yang menerimanya.
3. Hubungan Ilmu Bantu Dakwah dengan Ilmu Normatif Metodologis
Ilmu-ilmu normatif adalah ilmu-ilmu yang membicarakan bagaimana
seharusnya sesuatu itu, sebagai kebalikan dari ilmu-ilmu positif yang
membicarakan suatu menurut apa adanya. Yang termasuk ilmu normatif
adalah: ilmu penelitian (riset), ilmu logika, ilmu bimbingan, dan penyuluhan,
retorika, publisistik atau komunikasi, dan sebagainya
3.1 Ilmu Dakwah dan Ilmu Penelitian (riset)
Ilmu dakwah sangat memerlukan bantuan ilmu penelitian atau
metode riset, baik untuk merumuskan dakwah sebagai ilmu maupun
mengembangkan lebih lanjut. Bagi pelaksanaan dakwah itu sendiri
metode riset ini juga dapat dipakai untuk memahami masyarakatt
dengan berbagai persoalan sebelum dakwah dilaksanakan sehingga
dapat dengan mudah menemukan bentuk pendekatan dan cara-cara
dakwah yang akan dilaksanakan.
3.2 Ilmu dakwah dan Logika
Logika adalah ilmu yang mempelajari cara-cara berpikir
dengan benar, tidak ada ilmu yang tidak memerlukan cara berpikir
6
7. yang benar, oleh karena itu logika ini diperlukan oleh setiap ilmu,
sehingga ilmu itu diberi predikat : “Ilmu mizan atau Mu’rajul Ulum”
yang artinya ilmu pertimbangan ukuran yang menjadi jembatan bagi
segala ilmu. Bagi ilmu dakwah ilmu logika ini sangat membantu
seorang da’i sehingga ia dapat menuturkan dakwahnya secara logis
dengan argumentasi penalaran yang tepat.4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu dakwah adalah ilmu yang membahas tentang bentuk-bentuk
penyampaian ajaran islam kepada seseorang atau sekelompok orang terutama
mengenai bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia agar mereka menerima
dan mengamalkan ajaran secara kaffah.
Setiap ilmu pengetahuan mempunyai objek studi, karena ia merupakan salah
satu pokok syarat ilmu pengetahuan, di samping syarat-syarat lain yakni metodik,
universal, dan sistematis.Ilmu dakwah sebagai disiplin ilmu dapat distrukturkan
sebagai berikut : pertama Ilmu dasar teoritik, yaitu: disiplin ilmu yang memberikan
kerangka teori dan metodologi dalam dakwah Islam.Kedua ilmu teknik/terapan,
yaitu: disiplin ilmu yang memberikan kerangka teknis/operasional kagiatan dakwah
Islam. Disiplin ini memberikan kemampuan teknis keahlian profesi dan disebut ilmu
terapan/teknis-operasional dakwah (teknologi dakwah).
Ilmu dakwah selalu membutuhkan bantuan ilmu-ilmu lainnya di dalam
memahami objek studi materi dan objek studi formanya.
B. Saran.
Makalah ini mungkin masih banyak kekurangan oleh sebab itu kami berharap
adanya kritik maupun saran untuk penyempurnaan makalah ini. Makalah ini juga
ditujukan kepada mahasiswa khususnya fakultas Dakwah untuk dapat mengenal lebih
4 Ali Aziz Moh, Ilmu Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2004, hal 204.
7
8. dalam tentang perkembangan dakwah hingga menjadi sebuah disiplin ilmu
pengetahuan serta aplikasi-aplikasi yang menemani ilmu dakwah. Dengan munculnya
ilmu dakwah diharapkan dapat menjadi sebuah sarana yang menyebarluaskan agama
islam kepada masyarakat dan dapat membentuk masyarakat yang berbudaya islami.
Kami juga sangat berharap pendalaman dan pemahaman mengenai ilmu dakwah ini
agar di kemudian hari ilmu dakwah akan mendapat ruang yang setempat dengan ilmu-ilmu
yang lain di hati masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Aliyudin dan Enjang, 2009, Dasar – Dasar Ilmu Dakwah, Bandung: Widya Padjadjaran.
Moh Ali Aziz, 2004, Ilmu Dakwah, Jakarta: Prenada Media.
Muhammad Sulthon, 2003, Desain Ilmu Dakwah,Semarang: Pustaka Pelajar Offset.
8