1. SISTEM DAKWAH
Disusun Guna Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Dakwah
Dosen Pengampu: Dra. Hj, Jauharotul Farida,M. Ag.
Disusun oleh:
Zahrotu Millah
(131311117)
Maliyatuz Zaniyah
(131311121)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2. Kegiatan dakwah kadang dipahami, baik oleh masyarakat umum ataupun sebagian
masyarakat terdidik, sebagai sebuah kegiatan yang sangat praktis, sama dengan tabligh
(ceramah). Ceramah sebagai suatu kegiatan penyampaian ajaran islam secara lisan yang
dilakukan oleh para kyai di atas mimbar. Kegiatan dakwah itu pun dilakukan terbatas
hanya di majlis-majlis taklim, masjid-masjid dan mimbar-mimbar keagamaan.
Sementara diluar itu, belum difahami adanya dakwah.1
Meski tidak sepenuhnya salah, namun sangat penting untuk diluruskan. Hal itu
agar dakwah bisa dipahami tidak terlalu sempit dan juga tidak terlalu bias. Karna
dakwah islam merupakan sebuah system yang didalamnya diatur oleh system dakwah
yang meliputi (input, proses, output).
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari system dakwah?
b. Apa saja yang menjadi komponen system dakwah?
1Aep Kusnawan, Dimensi Ilmu Dakwah, (Bandung: Widya Padjadjaran, 2009), hal 15.
2
3. PEMBAHASAN
a. System Dakwah
System menurut arti lugat yaitu suatu kelompok atau unsure-unsur yang saling
berkaitan yang membentuk suatu kesatuan yang kolektif.
Maksud system disini adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling sambung-menyambung
saling berkaitan menjelmakan urutan yang logis dan tetap terikat pada
ikatan hubungan pada kegiatan masing-masing dalam rangkaian secara menyeluruh.2
Sementara itu, Iskandar Wiryakusumo mendefinisikan system sebagai: Suatu
organisasi dari kumpulan komponen yang berhubungan satu sama lain. Kemudian
beliau membagi system menjadi;
1. Suprasistem, yaitu system yang lebih kompleks atau lebih besar dengan terdiri dari
banyak komponen.
2. Subsistem, yaitu system yang lebih kecil yang mungkin merupakan bagian dari
system.
Dengan demikian system ini akan menjadi suatu alat yang penting untuk
mengontrol dan mendorong transfer prinsip-prinsip dari bidang ke bidang lainnya.
Dan tidak perlu untuk menduplikasi atau mentriplikasi penemuan prinsip yang sama
dan berbeda-beda, yang terisolir satu sama lainnya. Pada saat yang sama dengan
merumuskan yang sama pasti, teori system umum akan mencegah dilakukannya
analogi dangkal yang tak berguna bagi ilmu pengetahuan.
Dari pengertian system diatas sekarang jika dikaitkan dengan system islam
dan system dakwah islam adalah merupakan ajaran yang bersumber dari wahyu illahi
yang antara isi-isi wahyu itu sangat terkait dengan satu lainnya. Ini berarti bahwa
islam merupakan system yang lebih kompleks atau yang lebih luas dimanna di
dalamnya terdapat komponen dakwah sebagai suatu system.
Secara mikro, dakwah juga dapat dipandang sebagai system dari suprasistem
yang berupa system rasio cultural dalam arti yang luas.
2 Nasaruddin Razak, Metodologi Dakwah, (Semarang: Toha Putra, 1976),hal 52
3
4. Sistem dakwah dapat dipandang secara makro dan mikro. Sedang makro
system dakwah merupakan subsistem sosio cultural dalam arti yang luas, sehingga
analisa terhadapnya tidak dapat di lepaskan dengan subsistem ideology, politik,
pendidikan, ekonomi,ilmu teknologi, dan budaya dalam arti system. Secara makro
dakwah islam merupakan system yang berdiri sendiri sehingga analisa terhadapnya
berdasarkan analisa factor komponen yang membentuk system.3
Secara umum system dakwah adalah kumpulan unsure-unsur yang saling
menggerakkan dan saling memengaruhi menuju satu tujuan. Artinya, system dakwah
adalah kumpulan sub system yang saling bekerjasama untuk menuju tujuan dan
aktivitas.
b. Komponen system dakwah
Sistem dakwah terbentuk dari beberapa subsistem yang merupakan
komponen-komponen yang lebih kecil dan merupakan bagian dari system dakwah.
Beberapa subsistem yang merupakan komponen dari dakwah tersebut tidak lain adalah
unsure-unsur dakwah itu sendiri, yaitu da’I (subjek dakwah) mad’u (mitra dakwah)
maddah (materi dakwah) wasilah ( media) metode (thariqah) dan atsar (efek dakwah).
Keseluruhan dari subsistem-subsistem dakwah ini merupakan satu kesatuan yang sangat
terkait satu dengan lainnya.jika satu subsistem saja terlepas atau diabaikan dari
keseluruhan dakwah maka target yang merupakan cita-cita dakwah terganggu.
Dalam system selalu terdapat input,output, dan proses. Ketiganya harus selalu
terkait dengan sambung-menyambung dengan terus-menerus sehingga merupakan
suatu proses yang tidak berhenti pada satu titik.
Input : adalah da’I sebagai sumber informasi atau sebagai komunikator
Output : adalah cita-cita dakwah yang merupakan cita-cita jangka panjang
Proses : pelaksanaan dakwah
3 Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, (Yogyakarta: Primaduta, 1983), hal 15
4
5. Feedback : adalah proses umpan balikdari mitra dakwah setelah proses dakwah,
yang kemudian diikuti proses evaluasi secara cermat dan tindakan korektif, untuk
selanjutnya berproses secara menyeluruh tetapi saling berkaitan dan sambung-menyambung
dan akhirnya pada garis final yang merupakan cita-cita dakwah
(output).
Nasarudin Razak mengatakan; suatu sisitem dakwah hendaklah jelas yang
menjadi input dan yang menjadi output. Dan antara keduanya terjadi suatu proses
tertentu.
Menurut Amrullah Ahmad pada umumnya system terdiri dari lima komponen
dasar, yaitu input, (masukan), convertion (proses pengubahan), output
(keluaran),feedback (umpan balik), environment (lingkungan).4
Lebih rinci beliau mengatakan bahwa:
1. Komponen input terdiri dari:
a. Rew input
b. Instrumental input
c. Environmental input
2. Komponen konversi yang berfungsi mengubah input menjadi output
merealisir ajaran islam menjadi realitas sosio cultural yang diproses dalam
kegiatan administrasi dakwah (organisasi manajemen, kepemimpinan,
komunikasi dakwah, dan sebagainya).
3. Komponen output yang merupakan hasil dakwah, yaitu terciptanya realitas
baru menurut ukuran tujuan ideal dan tujuan antara dari system yang
bersumber dari al-qur’an dan hadits.
4. Komponen feedback yang berfungsi memberikan pengaruh baik yang positif
maupun yang negative terhadap siistem dakwah khususnya, dan realitas
sosial cultural pada umumnya.
5. Komponen lingkungan yang berfungsi sebagai kenyataan yang hendak
4 Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, (Yogyakarta: Primaduta, 1983), hal 14
5
6. diubah atau memberikan pengaruh terhadap system dakwah terutama
memberikan masukan permasalahan yang perlu dipecahkan yang
menyangkut segala segi kehidupan.
System dapat dibagi menjadi system terbuka, yaitu system yang menerima
input dari luar dan mengeluarkan output keluar dari system dan sebaliknya ada system
yang tertutup.
System dakwah dapat disebut sebagai system input-output, system terbuka
dan system feedback. Pertama, dakwah sebagai system input menjadi output, artinya
bahwa system dakwah dibentuk oleh komponen-komponen yang mentransformasikan
input menjadi output (realitas islam). Factor kualitas da’I dalam proses pengubahan
ini sangat menentukan, dan terakhir adalah factor hidayah dari Allah swt. Proses
interelasi dan interaksi komponen dipandang sebagai fungsi yang menghubungkan
input dan output system. Kedua, dakwah sebagai system terbuka, artinya bahwa
system dakwah dipengaruhi oleh lingkungan sosio cultural. Ketiga, system dakwah
sebagai system feedback, artinya system dakwah dipengaruhi oleh umpan balik yang
datang dari system itu sendiri. Meskipun umpan balik itu tidak langsung tetapi output
system yang diberikan kepada lingkungan akan memengaruhi kondisi lingkungan
dengan kadar apapun.5
5 Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, (Yogyakarta: Primaduta, 1983), hal 14-15.
6
7. PENUTUP
A. Kesimpulan
System adalah suatu kelompok unsure-unsur yang saling berhubungan
membentuk suatu kesatuan kolektif. sistem dakwah islam adalah merupakan ajaran
yang bersumber dari wahyu illahi yang antara isi-isi wahyu itu sangat terkait dengan
satu lainnya. Ini berarti bahwa islam merupakan system yang lebih kompleks atau
lebih luas.
Secara umum system dakwah adalah kumpulan unsure-unsur yang saling
menggerakkan dan saling memengaruhi menuju satu tujuan. Artinya, system dakwah
adalah kumpulan sub system yang saling bekerjasama untuk menuju tujuan dan
aktivitas.
Pada umumnya system terdiri dari lima komponen dasar, yaitu: input,
(masukan), convertion (proses pengubahan), output (keluaran),feedback (umpan balik),
environment (lingkungan).
7
8. B. Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah ini, penulis berharap bisa menjadi
bahan bacaan yang baik. Baik untuk mahasiswa maupun kalangan akademika pada
khususnya. Sebagai motivasi maupun inspiratif dalam mengembangkan kreativitasnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentu tidak luput dari
kesalahan. Maka dari itu kritik dan saran dari pembaca semua sangat lah diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Amrullah. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: Primaduta. 1983.
Razak, Nasaruddin. metodologi Dakwah. Semarang: Toha Putra. 1976.
Aep Kusnawan, Aep. Dimensi Ilmu Dakwah. Bandung: Widya Padjadjaran. 2009.
8