Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Berpikir Kritis
1. Resum materi LKMM Pra TD
Nama : Fauzul Aziz
NIM : 3011610017
Prodi : Informatika
Hari Pertama (Sesi 1)
Materi pada sesi pertama membahas mengenai Persepsi, yaitu proses individu
dalam menginterpretasikan dan memberi makna terhadap stimulus, dan merupakan hasil
dari proses belajar (Astori, 2009). Atau juga dapat di artikan sebagai kesan yang di
peroleh individu melalui panca indra, yang kemudian dianalisa, di interpretasikan,
dievaluasi, dan dapat memperoleh makna dari itu (Dobbins, 1999). Berikut adalah
bentuk-bentuk atau macam-macam dari Persepsi :
Persepsi visual : yaitu persepsi yang di interpretasikan melalui indra mata.
Persepsi perabaan : yaitu persepsi yang di interpretasikan melalui semua indra
peraba yang ada pada manusia.
Persepsi penciuman : yaitu persepsi yang di interpretasikan melalui indra
penciuman, yaitu hidung.
Persepasi pengecapan : yaitu persepsi yang di interpretasikan melalui panca indra
pengecap, yaitu lidah.
Persepsi auditori : yaitu persepsi yang di interpretasikan melalui panca indra
pendengaran, yaitu telinga.
Adapun syarat-syarat akan adanya persepsi, yaitu adanya object, alat indra, dan
adanya perhatian. Dan faktor-faktor yang mempengaruhinya adanya persepsi yaitu :
Faktor perilaku : yang meliputi sikap, minat, pengalaman, dan harapan.
Faktor stimulus : yang meliputi gerakan, suara, ukuran, latar belakang, dan
kemiripan
Faktor lingkungan : yang meliputi waktu, dan keadaan
Kesalahan atribut, efek halo, prasangka, dan gegar budaya akan menebabkan kesalahan
persepsi.
2. Hari Pertama (Sesi 2)
Materi pada sesi ke dua membahas mengenai Berpikir kritis. Arti dari berpikir
adalah berkembangnya ide dan konsep, dan arti dari kritis adalah keadaan yang sangat
gawat, genting, kritis, dan berada pada kondisi waktu yang paling menentukan berhasil
atau gagalnya suatu usaha. Dan arti dari berpikir kritis adalah proses mental untuk
menganalisis atau mengevaluasi informasi yang dapat didapatkan dari hasil pengamatan,
pengalaman, akal sehat atau komunikasi. Proses berpikir kritis yaitu adanya problem, lalu
berpikir, kemudian dari proses berpikir tadi ada solusi. Jadi berpikir kritis bisa juga di
artikan sebagai kemampuan untuk menganalisa fakta, menarik kesimpulan, dan
memecahkan masalah. Dan tentunya berpikir kritis sngat berbeda dengan berdebat,
mengkritik, maupun mengecam.
Alasan mengapa kita perlu berpikir kritis :
Keterampilan universal.
Sangat penting di abat ke 21 ini.
Meningkatkan keterampilan verbal dan analitik.
Meningkatkan keaktifan.
Syarat berpikir kritis :
Berpikiran terbuka.
Percaya diri.
Tidak mudah percaya.
Kreatif.
Randah hati.
Berpikiran bebas.
Memiliki motivasi yang tinggi.
Proses berpikir kritis :
Menggali informasi.
Menganalisis masalah.
Mengelola informasi yang di dapat.
Membuat kesimpulan.
Manfaat berpikit kritis :
Melatih kreatifitas.
Mudah memahami orang lain.
Di sukai banyak orang.
Tidak mudah di tipu.
3. Conclusion :
Sering menggali fakta.
Memilih alternatif.
Pikirkan dampak yang mungkin timbul.
Menjatuhkan pilihan.
Hari Pertama (Sesi 3)
Materi pada sesi ke tiga membahas mengenai Mendengar aktif. Mendengar
sendiri dapat di artikan sebagai dapat mendengar suara dengan telinga, dan aktif adalah
giat dinamis dan lain-lain. Jadi mendengar aktif adalah mendengar dengan intensitas,
empati, penerimaan, dan kesediaan untuk bertanggung jawab.
Manfaat mendengar aktif :
Mendapatkan informasi.
Membantu mengenal watak seseorang.
Meningkatkan pemahaman kepada pendengar.
Mendorong komunikasi lebih jauh.
Membina dan meningkatkan hubungan.
Menyelesaikan masalah.
Alur mendengar aktif :
Mendengar.
Memahami.
Mengingat.
Interpretasikan.
Evaluasi.
Respon.
Hal penting yang perlu di perhatikan dalam mendengar aktif :
Intensitas atau pengulangan.
Penerima pesan.
Empati.
Adapun hambatan dalah mendengar aktif :
Fisik : yang meliputi noise, temperatur, dan gangguan kesehatan.
Mental : yang meliputi kecepatan berpikir, prasangka, dan keterbatasan
pengetahuan.
4. Hari Pertama (Sesi 3)
Materi pada sesi ke empat membahas mengenai Berbicara efektif, yang artinya
adalah kemampuan menyampaikan maksud dan tujuan secara sistematis, jelas, padat dan
mudah di pahami.
Siklus berbicara efektif :
Sender (pembicara) Massage (Pesan) Receiver (pendengar)
Response / feedback
Prinsip berbicara efektif :
R : Respect, yaitu sikap menghargai tiap lawan bicara.
E : Empathy, yaitu menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain.
A : Audiable, yaitu dapat di dengarkan dan dimengerti dengan baik.
C : Clarity, yaitu menentukan tujuan dengan jelas.
H : Humble, yaitu rendah hati dan menghargai orang lain.
Ciri-ciri orang yang berbicara efektif adalah :
Intonasi jelas, dan mudah di mengerti.
Alur sistematis dan runtut.
Fokus pada topik pembicaraan.
Ada feedback dari lawan bicara.
Tips-tips untuk kita bisa berbicara efektif :
Pahami alur pembicaraan.
Mengatur volume dan tempo bicara.
Siapa audiencenya.
Body language.
Hand gesture.
Ekspresi wajah.
5. Sebelum berbicara efektif kita harus memerhatikan :
T : is it true, yaitu benar atau tidaknya pembicaraan.
H : is it helpfull, yaitu pembicaraan itu membantu atau tidak.
I : is it ispiring, yaitu mengispirasi apa tidak.
N : is it necessary, yaitu penting tidaknya suatu pembicaraan.
K : is it kind, yaitu baik atau tidaknya pembicaraan.
Hari Ke dua (Sesi 1)
Materi pada sesi ke pertama di hari ke dua ini membahas mengenai ambisi,
kenyataan, dan usaha. Ambisi yaitu keinginan kuat untuk memperoleh kesuksesan dalam
hidup dan mencapai hal-hal besar atau baik yang di inginkan. Dan kenyataan adalah hal-
hal yang ada di sekitar kita yang dapat mendukung dan menghambat ambisi, adapun
faktor-faktor kenyataan adalah faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari diri kita
sendiri, dan faktor eksternal yaitu fakto yang berasal dari lingkungan sekitar. Sedangkan
usaha adalah tindakan nyata yang di lakukan untuk mencapai ambisi, adapun jenis-jenis
usaha yaitu, usaha yang proaktif dan reaktif.
Hari Ke dua (Sesi 2)
Materi pada sesi ke ke dua di hari ke dua ini membahas mengenai sasaran,
resiko, dan konsekuensi. Sasaran sendiri adalah tujuan nyata yang ingin di capai atau di
percaya dapat di capai, dan cara menentukan sasaran adalah dengan menerapakan istilah
SMART, yaitu spesific, measurable atau terukur, achievable, realistic, dan timely.
Sedangkan resiko adalah kejadian yang bersifat negatif yang mungkin terjadi ketika
beruaha mencapai sasaran, adapun tipe-tipe manusia dan resiko yaitu :
Risk averter : memikirkan resiko dulu sebelum bertindak.
Risk neutral : sudah tahu resiko yang akan dia hadapi, dan tergantung orangnya
bagaimana cara menghadapinya.
Risk seeker : tidak terlalu memperdulikan resiko atau pantang menyerah.
Tentunya harus ada pengendalian dalam menghadapi resiko, yaitu dengan cara :
Identifikasi ancaman.
Identifikasi penyebab ancaman.
Tentukan resiko.
Tentukan langkah antisipasi.
Kemuadian konsekuensi, yaitu akibat dari suatu perbuatan, pendirian,dan sebagainya.
6. Hari Ke dua (Sesi 3)
Materi pada sesi ke ke duadi hari ke dua ini membahas mengenai pengenalan diri.
Pengenalan diri adalah kesadaran dan pemahaman akan dirinya sendiri dan semain
menemukan prinsip hidup dan kehidupan, tujuan pengenalan hidup adalah mengetahui
potensi diri, mengetahui kelemahan diri, kemampuan mengeksplorasi diri, dan
terbentuknya percaya diri.
Kepribadian adalah beberapa ciri watak yang di perlihatkan orang secara lahir,
konsisten, dan konsekuen. Adapun tipe-tipe kepribadian yaitu :
Sanguinis : ingatannya kuat pada warna, suka bicara, emosional, penuh semangat,
bukan pendendam, spontanitas, ekspresif, cepat meminta maaf, houmoris, dan
kreatif
Koleris : selalu benar dalam keadaan darurat, menekankan fungsi hasil dan proses,
dinamis, tidak perlu teman, spontanitas, ekspresif, tipe pemimpin, berseling, dan
aktif.
Melankolis : analitis, rapi, penuh pikiran, puitis, idealis, sensitif, serius, tekun,
perfeksionis, berbakat, teratur, setia, dan artistik.
Plegmatis : rendah hati, menjadi penengah, cerdas, mudah sepakat, tenang,
konsisten, menghindari konflik, mudah bergaul, suka menyembunyikan emosi,
santai, perhatian, tegar, dan pendengar yang baik.
Hari Ke dua (Sesi 4)
Materi pada sesi ke ke empat di hari ke dua ini membahas mengenai
pengembangan diri yang berarti bentuk dari akualisasi diri, yaitu proses untuk menjadikan
dirinya yang terbaik, sejalan dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Adapun
tips dan trik dalam pengembangan diri yaitu :
Kenali diri sendiri.
Menanamkan lima keyakinan dasar yaitu : niat, yakin, mau, harus, dan dapat.
Tentukan visi dan misi.
Manajemen waktu atau mengelola waktu.
Adapun manajemen waktu yang buruk yaitu :
Terlalu sering have fun.
Datang ke acara yang tidak penting.
Suka menunda pekerjaan.
Produstifitas kerja berkurang.
7. Tips manajemen waktu adalah :
Tentukan prioritas.
Penjadwalan kembali.
Pendelegasian.
Hari Ke dua (Sesi 5)
Materi pada sesi ke ke lima di hari ke dua ini membahas mengenai mahasiswa,
organisasi dan nasionalisme. Mahasiswa adalah sebutan bagi orang yang sedang
menempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi,
akademi, dan yang paling umum adalah universitas. Dan organisasi adalah wadah bagi
orang yang ingin menerapkan atau mempraktekan soft skil yang dia miliki. Sedangkan
nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai
kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian
masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap
bangsa itu sendiri.