SlideShare a Scribd company logo
1 of 91
 MEMPENGARUHI PENILAIAN
ORANGTENTANG KITA (BERUJUNG
PADA CITRA DAN KEBERHASILAN)
 MEMPENGARUHI PEMAHAMAN
PESANYANG DISAMPAIKAN
2
 GAYA, STRUKTUR , DAN ISI PESANYANG
DISAMPAIKAN AKAN MENUNJUKKAN JATI
DIRI PEMBAWA PESAN
 PENERIMA PESAN AKAN MEMBERIKAN
PENILAIAN CITRA PEMBAWA PESAN
 KEBERHASILAN AWAL AKANTAMPAK DARI
GAYA KOMUNIKASI PEMBAWA PESAN
 BUKTIKAN DENGAN GAME BERIKUT !
3
 KOMUNIKASI adalah : “Suatu ‘kata’ yang
mencakup segala bentuk interaksi dengan ‘orang
lain’ ATAU ‘sesuatu’ [others] yang berupa
percakapan biasa, dialog, membujuk, mengajar
dan negosiasi.”
 “To make opinions, feeling, information etc,
known or understood by others.” (Longman dictionary of
contemporary english).
Peraga Bahasa, baik VERBAL atau NON VERBAL
yang dapat membangun respon untuk melakukan
imitasi.
5
1. GAYA PENGONTROL :
Gaya komunikasi yang dikembangkan adalah banyak
bicara, mengintrograsi, menyuruh, mencela/mengkritik,
menyalahkan, merendahkan. Gaya komunikasi
didasarkan pada masalah (problem base) dan informasi /
kisah masa lalu.
2. GAYA VISIONER :
Gaya komunikasi model ini adalah banyak mendengar,
menyimak, mendukung, memuji, memotivasi, apresiatif
terhadap keunikan. Gaya komunikasi didasarkan pada
peluang dan informasi / kisah kekinian.
 Open :Terbuka
 Berorientasi hubungan
 Mendukung kebutuhan
orang lain
 Dapat membagi
perasaan
 Self Contained :
Tanggung jawab pribadi
 Berorientasi tugas
 Cenderung sempit / kaku
 Kurang dapat berbagi
rasa (perasaan)
 Direct : Langsung
 Extroverted:
mengekspresikan pikiran
dan perasaannya
meskipun terkadang agak
“memaksa” atau “ngotot”
 Biasanya cenderung
asertif sampai agresif
 Indirect : Tidak langsung
 Introverted: menahan,
menunggu
 Biasanya cenderung
asertif sampai pasif
O+D = Socializer Style (bersosialisasi)
S+D = Director Style (mengarahkan)
I+S = Thinker Style (pemikir)
I+O = Relater Style (penghubung)
TUJUH GAYA KOMUNIKASI YANG TIDAK SEHAT
 Gaya 1: Si Penganggap
 Gaya 2: Si Sepenggal
 Gaya 3: Si Peremeh
 Gaya 4: Si Penyenang
 Gaya 5: Si Pelupa
 Gaya 6: Si Pendebat
 Gaya 7: Si Talenan
 Pengirim pesan (sender)
 Pesan yang dikirimkan (message)
 Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery
channel atau media)
 Penerima pesan (receiver)
 Umpan balik (feedback)
+ empat keterampilan dasar dalam komunikasi :
(1) membaca, (2) menulis, (3) mendengar dan
(4) berbicara.
Apa itu komunikasi efektif?
Komunikasi efektif adalah tersampaikannya gagasan, pesan dan
perasaan dengan cara yang baik dalam kontak sosial yang baik
pula.
Komunikasi efektif adalah komunikasi yg pd prosesnya dapat
menghasilkan persepsi, perilaku dan pemahaman yg berubah
menjadi sama antara komunikator dan komunikan dapat
diperoleh.
Yaitu apa yg diyakini oleh si pemberi pesan dan yg menerima
pesan itu sesuai, maksudnya apa yg diterima oleh si komunikan
itu sama dg yg ingin disampaikan oleh komunikator, dimana
pesan itu dpt merubah perilaku, sikap, dan pengetahuan si
penerima pesan sesuai harapan komunikator.
11
 TRUST :Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan
dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah
membuka dirinya. Bila maksud dan tujuan sudah jelas, harapan sudah
dinyatakan, maka sikap percaya akan tumbuh.
 KETERBUKAAN DAN KEJUJURAN: tidak
menyembunyikan motif yang terpendam
 EMPATI : menganggap orang lain sebagai persona
 KESAMAAN : tidak mempertegas perbedaan. Komunikasi tidak
melihat perbedaan walaupun status berbeda. Penghargaan dan rasa
hormat terhadap perbedaan pandangan dan keyakinan.
 SUPORTIF / respect :penyampaian pesan, perasaan dan
persepsi tanpa menilai atau mengecam kelemahan dan kekurangannya
 PROFESIONAL : kesediaan untuk meninjau kembali pendapat
sendiri
 Berusaha benar-benar mengerti orang lain
(emphatetic communication)
 Memenuhi komitmen atau janji
 Menjelaskan harapan
 Meminta maaf secara tulus ketikaAnda
membuat kesalahan
 Memperlihatkan integritas pribadi.
“REACH” [Merengkuh, merangkul] :
 Respect (sikap menghargai)
 Empathy (kemampuan mendengar)
 Audible (dapat didengarkan atau
dimengerti dengan baik)
 Clarity (jelas)
 Humble (rendah hati)
 Berarti rasa hormat & saling menghargai orang lain. Pada
prinsipnya, manusia ingin dihargai dan dianggap penting.
Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang,
maka lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan
kebanggaaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi
dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati,
maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan
sinergi. Selanjutnya, hal ini akan meningkatkan efektifitas
kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan
sebagai sebuah tim.
 Adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri
kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh
orang lain.
Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap
empati adalah kemampuan kita untuk
mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum
didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.
 Bermakna antara lain: dapat didengarkan atau
dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita
harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu
menerima umpan balik dengan baik, maka audible
berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima
oleh penerima pesan. Dalam komunikasi personal,
hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan
cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima
pesan.
 Berarti perhatian akan apa yang disampaikan
oleh pembicara sehingga membuat
pembicara merasa diperhatikan . Care berarti
juga menyimak secara seksama apa isi
pembicaraan dari lawan bicara.
 Berarti rendah hati. Prinsip kelima dalam
membangun komunikasi yang efektif adalah
sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur
yang terkait dengan prinsip pertama. Untuk
membangun rasa menghargai orang lain
biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang
kita miliki.
 Kenali dengan baik lawan bicara
 Jangan terlalu banyak bicara dan kurang
mendengar.
 Jangan merasa (dan memperlihatkan)
bahwa kita lebih tahu daripada lawan bicara
kita.
 Kenali betul-betul diri sendiri dan
kemampuan diri sendiri.
Penyelia
Petugas
1 2
Bertanya
Mendengar Menanggapi
Mendengar Menanggapi
 Terbuka.
“Apa penyebab kematian balita di Indonesia?”
 Tertutup
‘Berapa angka kematian balita di Indonesia pada
tahun 1996 ?
TERBUKA
KURANG
TERBUKA
RELATIF
TERTUTUP
TERTUTUP
 gantung
 langsung
 kombinasi
 pantul
 retorik
 Mengantar suatu topik bahasan
 Meningkatkan efektifitas presentasi interaktif
 Menimbulkan curah pendapat
(brainstorming)
 Menunjang proses diskusi
 Lemparkan pertanyaan secara merata
 Gunakan tehnik bertanya langsung pada orang yang kurang
perhatiannya dalam pertemuan.
 Gunakan pertanyaan yang mudah pada bagian awal,
kemudian naikkan tingkat kesulitan pertanyaan setelah
interaksi terjalin dengan baik .
 Tuliskan pertanyaan (tertulis lengkap) dalam rencana
kegiatan.
 Ulangi pertanyaan bila pertanyaan tidak mengerti. Pilihan
lain, penyelia dapat menggunakan teknik bertanya pantul.
 Jangan bertanya secara berurutan (misal dari
kanan ke kiri secara berkeliling).
 Jangan menggunakan pertanyaan yang terlalu
panjang dan kompleks.
 Jangan menggunakan pertanyaan yang
memastikan jawaban.
 Jangan terlalu banyak menggunakan pertanyaan
dengan jawaban ya/tidak.
 Jangan menggunakan pertanyaan ambiguous.
 Atensi pada sumber suara secara fisik dan
mental
 Paraphrasing dan Interpretasi
 Menanggapi dan Persuasi
 Tekankan sisi kebaikan dan redam kesan jawaban
salah.
 Analisa kebaikan jawaban untuk memberikan
alasan terhadap “kebaikan” tsb. dan tumbuhkan
motivasi positip peserta.
 Analisa kekurangan untuk memberikan alasan
spesifik terhadap kekurangan tsb.
 Berikan komentar yang berorientasi kepada
jawaban, bukan berorientasi kepada orangnya.
 Dalam menanggapi, berlakulah spesifik dan
obyektif dan cobalah untuk membuat
tanggapan anda diterima secara realistik dan
obyektif.
 Ikuti pemberian umpan-balik dengan perilaku
mendengar yang efektif
 Sesuaikan tanggapan dengan situasi yang
terjadi.
 Penghargaan
Lebih difokuskan pada:
 Perilaku bukan pribadi
 Deskripsi bukan penilaian
 Situasi yang spesifik
 Di sini dan sekarang
 Membagi perasaan
 Batasi umpan balik
 Perilaku yang dapat diubah
proses penetapan keputusan secara
bersama dimana pihak-pihak yang
terlibat memiliki preferensi yang
berbeda.
suatu cara untuk menetapkan
keputusan yang dapat disepakati dan
diterima oleh dua pihak dan
menyetujui apa dan bagaimana
tindakan yang akan dilakukan di
masa mendatang.
Upaya untuk mempelajari dan
merujuki mengenai sikap yg
dipertentangkan agar dpt mencapai
suatu hasil yg dpt diterima.
31
1. senantiasa melibatkan orang – baik sebagai individual,
perwakilan organisasi atau perusahaan, sendiri atau dalam
kelompok;
2. memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung
konflik yang terjadi mulai dari awal sampai terjadi kesepakatan
dalam akhir negosiasi;
3. menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu –baik berupa
tawar menawar (bargain) maupun tukar menukar (barter);
4. hampir selalu berbentuk tatap-muka –yang menggunakan
bahasa lisan, gerak tubuh maupun ekspresi wajah;
32
5. negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa
depan atau sesuatu yang belum terjadi dan kita
inginkan terjadi;
6. ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan
yang diambil oleh kedua belah pihak, meskipun
kesepakatan itu misalnya kedua belah pihak sepakat
untuk tidak sepakat.
7. Apapun bentuk hasilnya, walaupun sebenarnya lebih
banyak diterima oleh satu pihak dibandingkan yg
lain.
8. Tujuan dr negosiasi itu adalah: “Mengenai bidang-
bidang yg menjadi kepentingan bersama dan yg bisa
menjadi pertikaian [konflik].”
33
34
Tujuan Negosiasi
Tujuan agresif - berusaha memperoleh keuntungan dari
kerugian (damage) pihak lawan.
Tujuan kompetitif - berusaha memperoleh sesuatu yang
lebih (getting more) dari pihak lawan
Tujuan kooperatif - berusaha memperoleh kesepakatan yang
saling menguntungkan (mutual gain)
Tujuan pemusatan diri - berusaha memperoleh
keuntungan tanpa memperhatikan penerimaan pihak lain
Tujuan defensif - berusaha memperoleh hasil dengan
menghindari yang negatif
Tujuan kombinasi
35
VALUE CLAIMERS
Memandang negosiasi sebagai proses pertikaian. Masing-masing
pihak berusaha mendapatkan sebanyak mungkin jatah atau
kemenangan dan memberikan sesedikit mungkin jatah atau
kemenangan bagi lawannya.
Cara yang digunakan adalah taktik yang manipulatif, argumen yang
memaksakan, konsesi terbatas dan tawar-menawar yang alot.
VALUE CREATORS
Mengutamakan proses yang akan menguntungkan kedua belah
pihak. Mencoba untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua belah
pihak yang bernegosiasi.
Cara yang digunakan adalah dengan mengembangkan hubungan
yang kolaboratif, persuasif, komunikatif, mengutamakan
penyesuaian kepentingan kedua belah pihak, bersikap ramah dan
kooperatif.
DUA JENIS NEGOSIATOR
1. Antara dua orang
misal: pada saat manajer dan bawahannya memutuskan
tanggal penyelesaian proyek yang harus diselesaikan oleh
bawahan
2. Di dalam kelompok
misal: untuk mengambil keputusan kelompok atas suatu
kasus
3. Antar kelompok
Misal: bagian pembelian dengan pemasok dalam
kesepakatan harga, kualitas atau tanggal penyerahan
barang
36
37
Unsur-unsur Negosiasi
Ketergantungan dalam suatu tingkatan,
antara pihak pihak yang terlibat
Ketidaksepakatan atau konflik (baik konflik
nyata atau yang tersembunyi)
Interaksi yang oportunistik (setiap pihak
punya keinginan untuk berusaha
mempengaruhi orang lain)
Kesepakatan.
 Negosiasi Menang-Kalah (WIN-LOSE)
 Sudut pandang klasik yang memandang bargaining
sebagai situasi win-lose, jika salah satu pihak menang,
maka pihak lain akan kalah.
 Disebut juga negosiasi zero-sum atau negosiasi distributive
 Asumsi: sumberdaya terbatas (limited resources), dan
proses negosiasi untuk menentukan siapa akan
mendapakan sumberdaya tersebut
38
 Negosiasi Menang-Menang (WIN-WIN)
 Trend masa kini yang memandang negosiasi sebagai
situasi win-win, dimana kedua belah pihak mendapat
keuntungan sebagai hasil dari negosiasi.
 Disebut juga negosiasi positive-sum atau negosiasi
integrative
This does not necessarily mean that everyone gets
everything they wanted. It simply mean that an
agreement has been achieved which leaves all parties
better of than they were prior to agreement
This negotiating can work only when the issues are
integrative in nature and all parties are committed to an
integrative process
39
40
STRATEGI NEGOSIASI INTEGRATIF
Menetapkan tujuan yg lebih tinggi
Memisahkan antara orang dan masalah
Lebih difokuskan pada kepentingan, bukan pada
posisi
Memunculkan pilihan-pilihan yang
menguntungkan kedua belah pihak
Menggunakan kriteria yg objektif
 proses dimana satu pihak mempersepsikan pihak lain
mengambil (atau akan mengambil) beberapa tindakan
yang akan berakibat negatif pada kepentingan utamanya
 ketidak sesuaian, pertentangan dan permusuhan antara
dua atau lebih pihak sebagai hasil dari perbedaan
pendapat, keinginan, atau tujuan dari masing-masing pihak
41
 adanya kepentingan berlawanan antara individu
atau kelompok
 pengakuan tentang adanya kepentingan yang
berlawanan tersebut
 keyakinan dari tiap pihak bahwa pihak lain akan
mengancam (sudah mengancam) kepentingan-
kepentingan mereka
 adanya tindakan-tindakan nyata yang
menghasilkan ancaman tersebut
42
1. Kuadran Kalah-Kalah (Menghindari konflik)
Kuadran keempat ini menjelaskan cara mengatasi konflik dengan
menghindari konflik dan mengabaikan masalah yang timbul. Atau bisa
berarti bahwa kedua belah pihak tidak sepakat untuk menyelesaikan
konflik atau menemukan kesepakatan untuk mengatasi konflik tersebut.
Kita tidak memaksakan keinginan kita dan sebaliknya tidak terlalu
menginginkan sesuatu yang dimiliki atau dikuasai pihak lain.
Cara ini sebetulnya hanya bisa kita lakukan untuk potensi konflik yang
ringan dan tidak terlalu penting. Jadi agar tidak menjadi beban dalam
pikiran atau kehidupan kita, sebaiknya memang setiap potensi konflik
harus dapat segera diselesaikan.
43
2. Kuadran Menang-Kalah (Persaingan)
Kuadran kedua ini memastikan bahwa kita memenangkan konflik dan
pihak lain kalah. Biasanya kita menggunakan kekuasaan atau pengaruh
kita untuk memastikan bahwa dalam konflik tersebut kita yang keluar
sebagai pemenangnya. Biasanya pihak yang kalah akan lebih
mempersiapkan diri dalam pertemuan berikutnya, sehingga terjadilah
suatu suasana persaingan atau kompetisi di antara kedua pihak.
Gaya penyelesaian konflik seperti ini sangat tidak mengenakkan bagi
pihak yang merasa terpaksa harus berada dalam posisi kalah, sehingga
sebaiknya hanya digunakan dalam keadaan terpaksa yang
membutuhkan penyelesaian yang cepat dan tegas.
44
3. Kuadran Kalah-Menang (Mengakomodasi)
Kuadran ketiga yaitu kita kalah – mereka menang ini berarti kita berada
dalam posisi mengalah atau mengakomodasi kepentingan pihak lain.
Gaya ini kita gunakan untuk menghindari kesulitan atau masalah yang
lebih besar. Gaya ini juga merupakan upaya untuk mengurangi tingkat
ketegangan akibat dari konflik tersebut atau menciptakan perdamaian
yang kita inginkan.
Mengalah dalam hal ini bukan berarti kita kalah, tetapi kita menciptakan
suasana untuk memungkinkan penyelesaian yang paripurna terhadap
konflik yang timbul antara kedua pihak. Mengalah memiliki esensi
kebesaran jiwa dan memberi kesempatan kepada pihak lain untuk juga
mau mengakomodasi kepentingan kita sehingga selanjutnya kita
bersama bisa menuju ke kuadran pertama.
45
4. Kuadran Menang-Menang (Kolaborasi)
Kuadran pertama ini disebut dengan gaya manajemen konflik kolaborasi
atau bekerja sama.Tujuan kita adalah mengatasi konflik dengan
menciptakan penyelesaian melalui konsensus atau kesepakatan bersama
yang mengikat semua pihak yang bertikai. Proses ini biasanya yang
paling lama memakan waktu karena harus dapat mengakomodasi kedua
kepentingan yang biasanya berada di kedua ujung ekstrim satu sama
lainnya.
Proses ini memerlukan komitmen yang besar dari kedua pihak untuk
menyelesaikannya dan dapat menumbuhkan hubungan jangka panjang
yang kokoh . Secara sederhana proses ini dapat dijelaskan bahwa
masing-masing pihak memahami dengan sepenuhnya keinginan atau
tuntutan pihak lainnya dan berusaha dengan penuh komitmen untuk
mencari titik temu kedua kepentingan tersebut.
46
 Usaha yg digunakan untuk
memuaskan kebutuhan diri
sendiri
 Dilakukan dengan cara:
Menggunakan otoritas yg
dipunyai
Ancaman secara fisik
Manipulasi
Tidak memperhatikan
hak-hak orang lain
 TEPAT DIGUNAKAN
APABILA:
 Perlu diambil keputusan
dengan cepat
 Isu sangat penting
 Menghadapi orang yang
hanya mengambil
keuntungan dari
peristiwa tersebut
47
 Berusaha mengutamakan
kepentingan orang lain
dengan mengorbankan
kepentingan pribadi
 Ada posisi kalah
 Ada kecenderungan untuk
lebih mengutamakan
harmonisasi hubungan
 Ada kemungkinan pihak
yang satu akan
memanfaatkan pihak yang
lain
 TEPAT DIGUNAKAN
APABILA
Mengetahui dirinya salah
Untuk menunjukkan rasa
tanggung jawab
Isunya lebih penting
daripada kepentingan
pribadi
Untuk meminimalkan
kekalahan yang lebih besar
48
 Dilakukan dengan tujuan
utk memenuhi
kebutuhan kedua belah
pihak
 Diarahkan pada
pemecahan masalah
 Kegiatan lebih
difokuskan pada mencari
solusi atas konflik yang
terjadi
 Fokus pada
superordinate goal
 Akan muncul win-win
solution
 TEPAT DIGUNAKAN APABILA:
 Ingin mencapai solusi yg
terintegrasi dan memuaskan
kedua belah pihak
 Untuk meningkatkan
komitmen dengan cara
pengambilan keputusan
berdasar pada konsensus
 Ingin mengetahui dan
memahami pihak lain yang
mempunyai perspektif
berbeda
49
 Menyampaikan kebutuhan
kedua belah pihak dengan
cara menunda penyelesaian
atau menganggap seolah-
olah tidak ada masalah
 Biasanya dilakukan oleh
individu yang secara
emosional tidak siap dalam
menghadapi konfrontasi
 Akan menimbulkan frustasi
pada pihak lain
 TEPAT DIGUNAKAN
APABILA:
Tidak ada kemungkinan untuk
memuaskan kedua belah
pihak
Membutuhkan waktu untuk
berpikir lebih jernih
Membutuhkan waktu untuk
mendapatkan informasi yang
lebih lengkap
Ada kemungkinan orang lain
bisa menangani konflik secara
lebih baik
50
 Usaha untuk memuaskan
kedua belah pihak
 Kedua belah pihak
mengorbankan beberapa
kepentingan yang dipunyai
agar terjadi titik temu
 Ada kecenderungan masih
menyisakan permasalahan
yang kemungkinan
potensial untuk
menimbulkan konflik lagi
 TEPAT DIGUNAKAN APABILA:
Ingin mencapai pemecahan
masalah sementara
Tujuan yang akan dicapai penting
tetapi tidak perlu menimbulkan
gejolak
Masih membutuhkan dukungan
untuk bertindak lebih lanjut
Sebagai middle ground.
Pendekatan backup yang bagus
ketika pendekatan lain
(terutama dominating dan
problem solving) gagal untuk
menyelesaikan konflik
51
Pada dasarnya negosiasi adalah cara bagaimana kita mengenali, mengelola
dan mengendalikan emosi kita dan emosi pihak lain.
Di sinilah seringkali banyak di antara kita tidak menyadari bahwa negosiasi
sebenarnya lebih banyak melibatkan apa yang ada di dalam hati atau jiwa
seseorang.
Ini seperti gambaran sebuah gunung es, di mana puncak yang kelihatan
merupakan hal-hal yang formal, tuntutan yang dinyatakan dengan jelas,
kebijakan atau prosedur perusahaan, maupun hubungan atau relasi bisnis
yang didasarkan pada hitungan untung rugi.
Sedangkan yang sering dilupakan dalam proses negosiasi adalah hal-hal
yang tidak kelihatan, seperti misalnya hasrat, keinginan, perasaan, nilai-nilai
maupun keyakinan yang dianut oleh individual yang terlibat dalam konflik
atau yang terlibat dalam proses negosiasi. Hal-hal yang di dalam inilah
justru seringkali menjadi kunci terciptanya negosiasi yang sukses dan
efektif.
52
 HEART
yaitu karakter atau apa yang ada di dalam kita yang menjadi
dasar dalam kita melakukan negosiasi
 HEAD
yaitu metoda atau teknik-teknik yang kita gunakan dalam
melakukan negosiasi
 HANDS
yaitu kebiasaan-kebiasaan dan perilaku kita dalam
melakukan negosiasi yang semakin menunjukkan jam
terbang kita menuju keunggulan atau keahlian dalam
bernegosiasi
53
54
KEANGGUNAN NEGOSIATOR
Cara memandang
diri sendiri:
I’M NOT OK
I’M NOT OK
I’M OK
I’M OK
Cara memandang
orang lain:
YOU’RE NOT OK
YOU’RE OK
YOU’RE NOT OK
YOU’RE OK
 PERSIAPAN
Dilakukan jauh hari sebelum negosiasi
dilaksanakan, meliputi:
1. Mengumpulkan sebanyak mungkin informasi berkaitan
dengan pihak lain, misal sejarah, kebiasaan perilaku,
interaksi sebelumnya, kesepakatan sebelumnya
2. Mengindentifikasi harapan dan keinginan pihak sendiri
3. Mempelajari situasi pada organisasi pesaing sebagai
pembanding
55
PERSIAPAN
Persiapan yang baik merupakan fondasi yang kokoh bagi negosiasi
yang akan kita lakukan. Hal tersebut akan memberikan rasa percaya
diri yang kita butuhkan dalam melakukan negosiasi.
Yang pertama harus kita lakukan dalam langkah persiapan adalah
menentukan secara jelas apa yang ingin kita capai dalam negosiasi.
Tujuan ini harus jelas dan terukur, sehingga kita bisa membangun
ruang untuk bernegosiasi.Tanpa tujuan yang terukur, kita tidak
memiliki pegangan untuk melakukan tawar-menawar atau
berkompromi dengan pihak lainnya.
Hal kedua dalam persiapan negosiasi adalah kesiapan mental kita.
Usahakan kita dalam kondisi relaks dan tidak tegang. Cara yang
paling mudah adalah dengan melakukan relaksasi.
56
 EVALUASIALTERNATIF
Mengidenfikasi bargaining range, yaitu range
dimana kedua belah pihak diperkirakan akan
dapat mencapai kesepakatan.
57
Disebut mix-max strategy
1. Berapa jatah minimum yang dapat kita terima?
2. Berapa jatah minimum yang kita tawarkan?
3. Berapa jatah maksimum yang dapat kita berikan?
4. Berapa jatah maksimum yang dapat kita tawarkan?
5. Berapa jatah minimum yang dapat mereka terima?
6. Berapa jatah minimum yang dapat mereka tawarkan?
7. Berapa jatah maksimum yang dapat mereka berikan?
8. Berapa jatah maksimum yang dapat mereka ajukan?
58
 IDENTIFIKASI KEPENTINGAN
Kepentingan adalah yang mendasari
terjadinya konflik.
Kadang negosiator terfokus pada
kepentingannya sendiri dan mengabaikan
kepentingan pihak lain.
59
1. Cermati kepentingan, baik yang nyata maupun yang
mendasarinya seperti reputasi, keadilan, preseden.
2. Kepentingan dapat memiliki nilai intrinsik atau
instrumental.
Sebagai contoh otonomi dapat diartikan sebagai nilai
intrinsik, yaitu menghargai otonomi itu sendiri, atau
sebagai nilai instrumental, yaitu sebagai jalan untuk
mencapai tujuan-tujuan pribadi yang lain.
3. Memahami bahwa kepentingan tergantung pada persepsi,
jadi sangat subyektif.
4. Mencermati bahwa kepentingan dapat berubah secara
sengaja atau tidak sengaja.
60
 PEMBUKAAN
Mengawali sebuah negosiasi tidaklah semudah yang kita
bayangkan. Kita harus mampu menciptakan atmosfir atau
suasana yang tepat sebelum proses negosiasi dimulai.
Untuk mengawali sebuah negosiasi dengan baik dan benar,
kita perlu memiliki rasa percaya diri, ketenangan, dan
kejelasan dari tujuan kita melakukan negosiasi.
61
Ada tiga sikap yang perlu kita kembangkan dalam mengawali
negosiasi yaitu:
 pleasant (menyenangkan),
 assertive (tegas, tidak plin-plan), dan
 firm (teguh dalam pendirian).
Senyum juga salah satu hal yang kita perlukan dalam
mengawali sebuah negosiasi, sehingga hal tersebut akan
memberikan perasaan nyaman dan terbuka bagi kedua
pihak.
62
Berikut ada beberapa tahapan dalam mengawali sebuah
negosiasi :
a. Jangan memegang apa pun di tangan kanan anda ketika
memasuki ruangan negosiasi;
b. Ulurkan tangan untuk berjabat tangan terlebih dulu;
c. Jabat tangan dengan tegas dan singkat;
d. Berikan senyum dan katakan sesuatu yang pas untuk
mengawali pembicaraan.
Selanjutnya dalam pembicaraan awal, mulailah dengan
membangun common ground, yaitu sesuatu yang menjadi
kesamaan antar kedua pihak dan dapat dijadikan landasan
bahwa pada dasarnya selain memiliki perbedaan, kedua
pihak memiliki beberapa kesamaan yang dapat dijadikan
dasar untuk membangun rasa percaya.
63
 MEMULAI PROSES NEGOSIASI
Langkah pertama dalam memulai proses negosiasi
adalah menyampaikan (proposing) apa yang
menjadi keinginan atau tuntutan kita.
64
a. Tunggu saat yang tepat bagi kedua pihak untuk memulai pembicaraan
pada materi pokok negosiasi;
b. Sampaikan pokok-pokok keinginan atau tuntutan pihak anda secara
jelas, singkat dan penuh percaya diri;
c. Tekankan bahwa anda atau organisasi anda berkeinginan untuk
mencapai suatu kesepakatan dengan mereka;
d. Sediakan ruang untuk manuver atau tawar-menawar dalam negosiasi,
jangan membuat hanya dua pilihan ya atau tidak;
e. Sampaikan bahwa ”jika mereka memberi anda ini anda akan memberi
mereka itu – if you’ll give us this, we’ll give you that.” Sehingga mereka
mengerti dengan jelas apa yang harus mereka berikan sebagai
kompensasi dari apa yang akan kita berikan.
f. Hal kedua dalam tahap permulaan proses negosiasi adalah
mendengarkan dengan efektif apa yang ditawarkan atau yang menjadi
tuntutan pihak lain. Mendengar dengan efektif memerlukan kebiasaan
dan teknik-teknik tertentu. Seperti misalnya bagaimana mengartikan
gerakan tubuh dan ekspresi wajah pembicara. Usahakan selalu
membangun kontak mata dengan pembicara dan kita berada dalam
kondisi yang relaks namun penuh perhatian.
65
Dalam proses inti dari negosiasi, yaitu proses tawar menawar,
kita perlu mengetahui apa ituThe Bargaining Zone (TBZ).
TBZ adalah suatu wilayah ruang yang dibatasi oleh harga
penawaran pihak penjual (Seller’s Opening Price) danTawaran awal
oleh pembeli (Buyer’s Opening Offer).
Di antara kedua titik tersebut terdapat Buyer’s Ideal Offer, Buyer’s
Realistic Price dan Buyer’s Highest Price pada sisi pembeli dan Seller’s
Ideal Price, Seller’s Realistic Price dan Seller’s Lowest Price pada sisi
pembeli.
Kesepakatan kedua belah pihak yang paling baik adalah terjadi di
dalam wilayah yang disebut Final Offer Zone yang dibatasi oleh
Seller’s Realistic Price dan Buyer’s Realistic Price. Biasanya
kesepakatan terjadi ketika terdapat suatu overlap antara pembeli
dan penjual dalam wilayah Final Offer Zone.
66
ZONA TAWAR MENAWAR (THE
BARGAINING ZONE)
 MENCIPTAKAN KESEPAKATANYANG
MENGUNTUNGKAN KEDUA BELAH PIHAK
 Hal-hal yang perlu dicamkan oleh para negosiator
adalah bahwa negosiasi tidak memperebutkan
kue yang besarnya tetap.
 Hindari meningkatnya konflik yang tidak rasional.
 Pusatkan perhatian pada pemikiran pihak lain.
67
 Membangun Kesepakatan
Babak terakhir dalam proses negosiasi adalah membangun
kesepakatan dan menutup negosiasi.
Ketika tercapai kesepakatan biasanya kedua pihak
melakukan jabat tangan sebagai tanda bahwa kesepakatan
(deal or agreement) telah dicapai dan kedua pihak memiliki
komitmen untuk melaksanakannya.
Yang perlu kita ketahui dalam negosiasi tidak akan pernah
tercapai kesepakatan kalau sejak awal masing-masing atau
salah satu pihak tidak memiliki niat untuk mencapai
kesepakatan.
Kesepakatan harus dibangun dari keinginan atau niat dari
kedua belah pihak, sehingga kita tidak bertepuk sebelah
tangan. .
68
 Oleh karena itu, penting sekali dalam awal-awal negosiasi
kita memahami dan mengetahui sikap dari pihak lain,
melalui apa yang disampaikan secara lisan, bahasa gerak
tubuh maupun ekspresi wajah.
Karena jika sejak awal salah satu pihak ada yang tidak
memiliki niat atau keinginan untuk mencapai kesepakatan,
maka hal tersebut berarti membuang waktu dan energi kita.
Untuk itu perlu dicari jalan lain, seperti misalnya: conciliation,
mediation dan arbitration melalui pihak ketiga
69
 No concessions
 No further concessions
 Making only deadlock-breaking concessions
 High realistic expectations with small systematic
concessions
 Concede first
 Problem solving
 Goals other than to reach agreement
 Moving for close
70
 Strategi ini bisa membahayakan karena umumnya pihak
lawan menginginkan adanya kompromi.
Strategi ini membuat proses negosiasi bersifat unilateral.
Sekali posisi ditetapkan, kesepakatan akan tercapai hanya
jika pihak lain menyetujui posisi tersebut.
Kapan strategi ini dapat digunakan, jika:
1. Kekuatan tidak seimbang, jauh lebih kuat dari pihak lawan
2. Berada pada posisi yang sangat lemah
3. Ada kandidat lain yang menyetujui apa yang ditawarkan
4. Waktu mendesak dan nilai moneter terlalu kecil
71
 Strategi yang digunakan:
 Hubungi pihak yang memiliki otoritas yang lebih tinggi
dan minta posisi lawan diubah
 Abaikan tawaran tersebut dan anggap seolah-olah
kesepakatan mungkin didapatkan
 Hentikan proses negosiasi
 Taktik yang dapat digunakan:
 Berikan informasi baru
 Ciptakan fakta-fakta
 Usulkan pemecahan menang-menang
 Ciptakan kejutan-kejutan
72
 Strategi ini dapat diterapkan manakala pihak lawan
dapat dipaksa untuk memutuskan kesepakatan
akhir.
 Strategi ini hanya diterapkan setelah adanya
kesepakatan-kesepakatan.
 Strategi dan taktik yang dapat digunakan untuk
melawan strategi ini sama dengan yang digunakan
untuk melawan strategi no concessions.
73
 Strategi ini dapat diterapkan jika risiko yang timbul
karena ketidakpastian dapat diterima.
 Deadlock adalah kondisi mati yang biasanya tercipta
karena oposisi dari pihak yang tidak mau
berkompromi memiliki kekuatan seimbang.
74
 Strategi ini umumnya merupakan strategi yang
paling berguna dalam proses negosiasi.
 Strategi ini diterapkan dengan jalan menawarkan
permintaan yang tinggi dan kemudian sedikit demi
sedikit memberikan kesepakatan-kesepakatan kecil
secara realistik.
75
 Strategi ini adalah strategi negosiasi yang
dijalankan dengan cara memberikan kesepakatan
lebih dahulu hingga pada saatnya akan ada waktu
untuk meminta imbalan kesepakatan.
 Strategi ini amat bermanfaat untuk menurunkan
ketegangan, menciptakan goodwill dan mendorong
suasana kerjasama dan kompromi.
76
 Strategi ini yang digunakan untuk
menciptakan prosedur kesepakatan guna
memecahkan masalah yang telah
diidentifikasi.
77
 Persetujuan atau agreement tidak harus
merupakan hasil akhir yang ingin dicapai
 Pada kondisi tertentu, persetujuan hanyalah
merupakan satu tahap untuk mencapai
tujuan yang lain. Misalnya persetujuan untuk
tidak setuju,atau setuju untuk ditunda.
78
 Strategi ini umumnya digunakan untuk
menghindari kegagalan persetujuan total. Sebelum
segala sesuatunya gagal, ada baiknya pihak-pihak
yang terlibat dalam negosiasi melakukan usaha-
usaha untuk menjembatani adanya perbedaan.
 Penyelesaian masalah kecil perlu disepakati agar
negosiasi untuk memecahkan permasalahan pokok
tidak harus dimulai dari awal lagi.
79
 Pemberian informasi
 Penciptaan fakta baru
 Pencarian informasi
80
1. Mampu merubah persepsi, harapan dan posisi
2. Informasi non verbal penting
3. Kesalahan-kesalahan ucap dapat diartikan sebagai
suatu kebenaran
4. Menolak pemberian informasi, mungkin dapat
memunculkan kesan tidak dapat dipercaya
5. Informasi yang berlebihan dapat digunakan untuk
menutupi masalah pokok
81
 Taktik ini dijalankan dengan menambah atau
merubah fakta-fakta yang ada saat ini.
 Implementasi ini tidak boleh melibatkan
ketidakjujuran dan kecurangan, namun dapat
berupa ancaman-ancaman secara halus.
82
 Mencari dan menemukan sumber informasi yang dapat
dipercaya. Misalnya sumber informasi yang berasal dari
pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, sumber
bacaan, konsultan atau ahli.
 Bargaining untuk informasi. Pada saat tertentu, informasi
merupakan sesuatu yang sangat bernilai. Informasi dapat
dipakai sebagai alat tukar. Informasi dapat dipertukarkan
dengan informasi yang lain, termasuk uang.
 Informasi melalui diskusi. Diskusi dapat menjadi sarana
penting bertukar informasi. Dalam diskusi, emosi harus
dikendalikan untuk menjaga agar informasi-informasi
tertentu tidak ikut di disclose.
83
 Kredibilitas personal adalah kemampuan seseorang untuk
mendapatkan kepercayaan dan keyakinan diri dalam
bernegosiasi guna mencapai kesepakatan.
 Semakin tinggi kredibilitas personal, semakin tinggi
pengaruh positifnya terhadap negosiasi.
 Kredibilitas personal terjelek berupa reputasi ketidakjujuran
(dishonesty).
 Kredibilitas personal menjadi permasalahan yang semakin
kompleks jika bernegosiasi dengan orang dari kebudayaan
yang berbeda.
84
 Kepercayaan diri
 Kesiapan dan organisasi
 Pengetahuan
 Kejujuran
 Ketegaran
85
 Memiliki sikap positif kepada pihak lawan
 Memperlihatkan kemauan kerja sama
 Berkemauan untuk membuat konsesi dan
pemecahan masalah bersama
 Terbuka dan tidak “mengancam”
 Memahami keadaan pihak lawan
86
 Waspada terhadap pihak-pihak lain
 Tidak melibatkan persoalan pribadi dalam bernegosiasi
 Selalu berusaha untuk mempertahankan kepercayaan orang
lain
 Menggunakan tindakan yang mendukung ucapan
 Ekspresi non verbal
 Tatapan mata
 Gesture
 Jarak komunikasi
 Tempat yang dipilih
 Penampilan
87
Being familiar with the communication style, time
orientation, group vs individual orientation,
religious orientation, and customs of the culture of
the counterpart negotiator would be an important
step to take in preparing for negotiations.
Knowing something about another person’s culture
is a sign of respect that is appreciated at the
negotiating table.
88
 Negotiating Attitude: Win-Win orWin-Lose?
 Personal Style: Formal or Informal?
 Communication Style: Direct or Indirect?
 Agreement Form: General or Specific?
89
1. Name (how individuals prefer to be addressed)
2. Rank/title (how these titles compare with those in your
organization, the importance of using titles in interaction)
3. Time (whether punctual or casual, preferred time of day to
do business)
4. Dress (formal or casual, whether special or sacred articles
are worn)
5. Behavior( (greetings, rituals, how decision are made)
6. Communication (verbal or non verbal differences)
7. Gift giving (whether gift are appropriate, size of gifts,
public vs private opening, importance of reciprocation)
8. Food and drink ( which foods and drinks are forbidden)
90
91
yahanan.yamanan@gmail.com

More Related Content

Similar to MEMPENGARUHI KOMUNIKASI

Komunikasi dalam pengurusan
Komunikasi dalam pengurusanKomunikasi dalam pengurusan
Komunikasi dalam pengurusanrabiatulnazari
 
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)Bayu Wijaya
 
Materi komunikasi efektif
Materi komunikasi efektifMateri komunikasi efektif
Materi komunikasi efektifMuhammad Askar
 
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK  AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptxTUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK  AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptxMuhamadLutfifahkrezi1
 
KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx
KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptxKOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx
KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptxFitraHerdian2
 
Tugas listening interpersonal skills b_4520210087_dimas candra pratama
Tugas listening interpersonal skills b_4520210087_dimas candra pratamaTugas listening interpersonal skills b_4520210087_dimas candra pratama
Tugas listening interpersonal skills b_4520210087_dimas candra pratamaDimasUnknown
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarHardi Stiper
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarHardi Stiper
 
EFEKTIVITAS_KOMUNIKASI_INTERPERSONAL(2).ppt
EFEKTIVITAS_KOMUNIKASI_INTERPERSONAL(2).pptEFEKTIVITAS_KOMUNIKASI_INTERPERSONAL(2).ppt
EFEKTIVITAS_KOMUNIKASI_INTERPERSONAL(2).pptLastriMarga
 
Interpersonal Skill_4520210017_Jessica Marta Ulina_Tugas 5
Interpersonal Skill_4520210017_Jessica Marta Ulina_Tugas 5Interpersonal Skill_4520210017_Jessica Marta Ulina_Tugas 5
Interpersonal Skill_4520210017_Jessica Marta Ulina_Tugas 5jessicamrt24
 
Interpersonal-Skills.ppt
Interpersonal-Skills.pptInterpersonal-Skills.ppt
Interpersonal-Skills.ppt001KelasUjiA1
 
Modul 5 30 mar'17 sd 05 apr'17 komunikasi efektif
Modul 5 30 mar'17 sd 05 apr'17 komunikasi efektifModul 5 30 mar'17 sd 05 apr'17 komunikasi efektif
Modul 5 30 mar'17 sd 05 apr'17 komunikasi efektifSorta Hutajulu
 
Komunikasi Efektif - Manajemen Kualitas
Komunikasi Efektif  - Manajemen Kualitas Komunikasi Efektif  - Manajemen Kualitas
Komunikasi Efektif - Manajemen Kualitas Poernawan Arief Widagdo
 
Dasar dasar komunikasi.2
Dasar dasar komunikasi.2Dasar dasar komunikasi.2
Dasar dasar komunikasi.2om_wiez
 

Similar to MEMPENGARUHI KOMUNIKASI (20)

Komunikasi dalam pengurusan
Komunikasi dalam pengurusanKomunikasi dalam pengurusan
Komunikasi dalam pengurusan
 
proses komunikasi efektif
proses komunikasi efektifproses komunikasi efektif
proses komunikasi efektif
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektif
 
Komunikasi & interpersonal
Komunikasi & interpersonalKomunikasi & interpersonal
Komunikasi & interpersonal
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektif
 
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
 
Pelatihan Komunikasi Efektif
Pelatihan Komunikasi EfektifPelatihan Komunikasi Efektif
Pelatihan Komunikasi Efektif
 
Materi komunikasi efektif
Materi komunikasi efektifMateri komunikasi efektif
Materi komunikasi efektif
 
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK  AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptxTUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK  AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
 
KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx
KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptxKOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx
KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx
 
Tugas listening interpersonal skills b_4520210087_dimas candra pratama
Tugas listening interpersonal skills b_4520210087_dimas candra pratamaTugas listening interpersonal skills b_4520210087_dimas candra pratama
Tugas listening interpersonal skills b_4520210087_dimas candra pratama
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
EFEKTIVITAS_KOMUNIKASI_INTERPERSONAL(2).ppt
EFEKTIVITAS_KOMUNIKASI_INTERPERSONAL(2).pptEFEKTIVITAS_KOMUNIKASI_INTERPERSONAL(2).ppt
EFEKTIVITAS_KOMUNIKASI_INTERPERSONAL(2).ppt
 
Interpersonal Skill_4520210017_Jessica Marta Ulina_Tugas 5
Interpersonal Skill_4520210017_Jessica Marta Ulina_Tugas 5Interpersonal Skill_4520210017_Jessica Marta Ulina_Tugas 5
Interpersonal Skill_4520210017_Jessica Marta Ulina_Tugas 5
 
Interpersonal-Skills.ppt
Interpersonal-Skills.pptInterpersonal-Skills.ppt
Interpersonal-Skills.ppt
 
Modul 5 30 mar'17 sd 05 apr'17 komunikasi efektif
Modul 5 30 mar'17 sd 05 apr'17 komunikasi efektifModul 5 30 mar'17 sd 05 apr'17 komunikasi efektif
Modul 5 30 mar'17 sd 05 apr'17 komunikasi efektif
 
Komunikasi Efektif - Manajemen Kualitas
Komunikasi Efektif  - Manajemen Kualitas Komunikasi Efektif  - Manajemen Kualitas
Komunikasi Efektif - Manajemen Kualitas
 
Komunikasi
KomunikasiKomunikasi
Komunikasi
 
Dasar dasar komunikasi.2
Dasar dasar komunikasi.2Dasar dasar komunikasi.2
Dasar dasar komunikasi.2
 

Recently uploaded

Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialValenciaAnggie
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)DenniPratama2
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxYasfinaQurrotaAyun
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxPCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxmuhammadfajri44049
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 

Recently uploaded (20)

Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxPCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 

MEMPENGARUHI KOMUNIKASI

  • 1.
  • 2.  MEMPENGARUHI PENILAIAN ORANGTENTANG KITA (BERUJUNG PADA CITRA DAN KEBERHASILAN)  MEMPENGARUHI PEMAHAMAN PESANYANG DISAMPAIKAN 2
  • 3.  GAYA, STRUKTUR , DAN ISI PESANYANG DISAMPAIKAN AKAN MENUNJUKKAN JATI DIRI PEMBAWA PESAN  PENERIMA PESAN AKAN MEMBERIKAN PENILAIAN CITRA PEMBAWA PESAN  KEBERHASILAN AWAL AKANTAMPAK DARI GAYA KOMUNIKASI PEMBAWA PESAN  BUKTIKAN DENGAN GAME BERIKUT ! 3
  • 4.  KOMUNIKASI adalah : “Suatu ‘kata’ yang mencakup segala bentuk interaksi dengan ‘orang lain’ ATAU ‘sesuatu’ [others] yang berupa percakapan biasa, dialog, membujuk, mengajar dan negosiasi.”  “To make opinions, feeling, information etc, known or understood by others.” (Longman dictionary of contemporary english). Peraga Bahasa, baik VERBAL atau NON VERBAL yang dapat membangun respon untuk melakukan imitasi.
  • 5. 5 1. GAYA PENGONTROL : Gaya komunikasi yang dikembangkan adalah banyak bicara, mengintrograsi, menyuruh, mencela/mengkritik, menyalahkan, merendahkan. Gaya komunikasi didasarkan pada masalah (problem base) dan informasi / kisah masa lalu. 2. GAYA VISIONER : Gaya komunikasi model ini adalah banyak mendengar, menyimak, mendukung, memuji, memotivasi, apresiatif terhadap keunikan. Gaya komunikasi didasarkan pada peluang dan informasi / kisah kekinian.
  • 6.  Open :Terbuka  Berorientasi hubungan  Mendukung kebutuhan orang lain  Dapat membagi perasaan  Self Contained : Tanggung jawab pribadi  Berorientasi tugas  Cenderung sempit / kaku  Kurang dapat berbagi rasa (perasaan)  Direct : Langsung  Extroverted: mengekspresikan pikiran dan perasaannya meskipun terkadang agak “memaksa” atau “ngotot”  Biasanya cenderung asertif sampai agresif  Indirect : Tidak langsung  Introverted: menahan, menunggu  Biasanya cenderung asertif sampai pasif
  • 7. O+D = Socializer Style (bersosialisasi) S+D = Director Style (mengarahkan) I+S = Thinker Style (pemikir) I+O = Relater Style (penghubung)
  • 8. TUJUH GAYA KOMUNIKASI YANG TIDAK SEHAT  Gaya 1: Si Penganggap  Gaya 2: Si Sepenggal  Gaya 3: Si Peremeh  Gaya 4: Si Penyenang  Gaya 5: Si Pelupa  Gaya 6: Si Pendebat  Gaya 7: Si Talenan
  • 9.  Pengirim pesan (sender)  Pesan yang dikirimkan (message)  Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media)  Penerima pesan (receiver)  Umpan balik (feedback) + empat keterampilan dasar dalam komunikasi : (1) membaca, (2) menulis, (3) mendengar dan (4) berbicara.
  • 10. Apa itu komunikasi efektif? Komunikasi efektif adalah tersampaikannya gagasan, pesan dan perasaan dengan cara yang baik dalam kontak sosial yang baik pula. Komunikasi efektif adalah komunikasi yg pd prosesnya dapat menghasilkan persepsi, perilaku dan pemahaman yg berubah menjadi sama antara komunikator dan komunikan dapat diperoleh. Yaitu apa yg diyakini oleh si pemberi pesan dan yg menerima pesan itu sesuai, maksudnya apa yg diterima oleh si komunikan itu sama dg yg ingin disampaikan oleh komunikator, dimana pesan itu dpt merubah perilaku, sikap, dan pengetahuan si penerima pesan sesuai harapan komunikator.
  • 11. 11  TRUST :Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah membuka dirinya. Bila maksud dan tujuan sudah jelas, harapan sudah dinyatakan, maka sikap percaya akan tumbuh.  KETERBUKAAN DAN KEJUJURAN: tidak menyembunyikan motif yang terpendam  EMPATI : menganggap orang lain sebagai persona  KESAMAAN : tidak mempertegas perbedaan. Komunikasi tidak melihat perbedaan walaupun status berbeda. Penghargaan dan rasa hormat terhadap perbedaan pandangan dan keyakinan.  SUPORTIF / respect :penyampaian pesan, perasaan dan persepsi tanpa menilai atau mengecam kelemahan dan kekurangannya  PROFESIONAL : kesediaan untuk meninjau kembali pendapat sendiri
  • 12.  Berusaha benar-benar mengerti orang lain (emphatetic communication)  Memenuhi komitmen atau janji  Menjelaskan harapan  Meminta maaf secara tulus ketikaAnda membuat kesalahan  Memperlihatkan integritas pribadi.
  • 13. “REACH” [Merengkuh, merangkul] :  Respect (sikap menghargai)  Empathy (kemampuan mendengar)  Audible (dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik)  Clarity (jelas)  Humble (rendah hati)
  • 14.  Berarti rasa hormat & saling menghargai orang lain. Pada prinsipnya, manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, maka lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi. Selanjutnya, hal ini akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.
  • 15.  Adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.
  • 16.  Bermakna antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Dalam komunikasi personal, hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.
  • 17.  Berarti perhatian akan apa yang disampaikan oleh pembicara sehingga membuat pembicara merasa diperhatikan . Care berarti juga menyimak secara seksama apa isi pembicaraan dari lawan bicara.
  • 18.  Berarti rendah hati. Prinsip kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan prinsip pertama. Untuk membangun rasa menghargai orang lain biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki.
  • 19.  Kenali dengan baik lawan bicara  Jangan terlalu banyak bicara dan kurang mendengar.  Jangan merasa (dan memperlihatkan) bahwa kita lebih tahu daripada lawan bicara kita.  Kenali betul-betul diri sendiri dan kemampuan diri sendiri.
  • 21.  Terbuka. “Apa penyebab kematian balita di Indonesia?”  Tertutup ‘Berapa angka kematian balita di Indonesia pada tahun 1996 ?
  • 23.  gantung  langsung  kombinasi  pantul  retorik
  • 24.  Mengantar suatu topik bahasan  Meningkatkan efektifitas presentasi interaktif  Menimbulkan curah pendapat (brainstorming)  Menunjang proses diskusi
  • 25.  Lemparkan pertanyaan secara merata  Gunakan tehnik bertanya langsung pada orang yang kurang perhatiannya dalam pertemuan.  Gunakan pertanyaan yang mudah pada bagian awal, kemudian naikkan tingkat kesulitan pertanyaan setelah interaksi terjalin dengan baik .  Tuliskan pertanyaan (tertulis lengkap) dalam rencana kegiatan.  Ulangi pertanyaan bila pertanyaan tidak mengerti. Pilihan lain, penyelia dapat menggunakan teknik bertanya pantul.
  • 26.  Jangan bertanya secara berurutan (misal dari kanan ke kiri secara berkeliling).  Jangan menggunakan pertanyaan yang terlalu panjang dan kompleks.  Jangan menggunakan pertanyaan yang memastikan jawaban.  Jangan terlalu banyak menggunakan pertanyaan dengan jawaban ya/tidak.  Jangan menggunakan pertanyaan ambiguous.
  • 27.  Atensi pada sumber suara secara fisik dan mental  Paraphrasing dan Interpretasi  Menanggapi dan Persuasi
  • 28.  Tekankan sisi kebaikan dan redam kesan jawaban salah.  Analisa kebaikan jawaban untuk memberikan alasan terhadap “kebaikan” tsb. dan tumbuhkan motivasi positip peserta.  Analisa kekurangan untuk memberikan alasan spesifik terhadap kekurangan tsb.  Berikan komentar yang berorientasi kepada jawaban, bukan berorientasi kepada orangnya.
  • 29.  Dalam menanggapi, berlakulah spesifik dan obyektif dan cobalah untuk membuat tanggapan anda diterima secara realistik dan obyektif.  Ikuti pemberian umpan-balik dengan perilaku mendengar yang efektif  Sesuaikan tanggapan dengan situasi yang terjadi.  Penghargaan
  • 30. Lebih difokuskan pada:  Perilaku bukan pribadi  Deskripsi bukan penilaian  Situasi yang spesifik  Di sini dan sekarang  Membagi perasaan  Batasi umpan balik  Perilaku yang dapat diubah
  • 31. proses penetapan keputusan secara bersama dimana pihak-pihak yang terlibat memiliki preferensi yang berbeda. suatu cara untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan diterima oleh dua pihak dan menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang. Upaya untuk mempelajari dan merujuki mengenai sikap yg dipertentangkan agar dpt mencapai suatu hasil yg dpt diterima. 31
  • 32. 1. senantiasa melibatkan orang – baik sebagai individual, perwakilan organisasi atau perusahaan, sendiri atau dalam kelompok; 2. memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang terjadi mulai dari awal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi; 3. menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu –baik berupa tawar menawar (bargain) maupun tukar menukar (barter); 4. hampir selalu berbentuk tatap-muka –yang menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh maupun ekspresi wajah; 32
  • 33. 5. negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi; 6. ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua belah pihak, meskipun kesepakatan itu misalnya kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat. 7. Apapun bentuk hasilnya, walaupun sebenarnya lebih banyak diterima oleh satu pihak dibandingkan yg lain. 8. Tujuan dr negosiasi itu adalah: “Mengenai bidang- bidang yg menjadi kepentingan bersama dan yg bisa menjadi pertikaian [konflik].” 33
  • 34. 34 Tujuan Negosiasi Tujuan agresif - berusaha memperoleh keuntungan dari kerugian (damage) pihak lawan. Tujuan kompetitif - berusaha memperoleh sesuatu yang lebih (getting more) dari pihak lawan Tujuan kooperatif - berusaha memperoleh kesepakatan yang saling menguntungkan (mutual gain) Tujuan pemusatan diri - berusaha memperoleh keuntungan tanpa memperhatikan penerimaan pihak lain Tujuan defensif - berusaha memperoleh hasil dengan menghindari yang negatif Tujuan kombinasi
  • 35. 35 VALUE CLAIMERS Memandang negosiasi sebagai proses pertikaian. Masing-masing pihak berusaha mendapatkan sebanyak mungkin jatah atau kemenangan dan memberikan sesedikit mungkin jatah atau kemenangan bagi lawannya. Cara yang digunakan adalah taktik yang manipulatif, argumen yang memaksakan, konsesi terbatas dan tawar-menawar yang alot. VALUE CREATORS Mengutamakan proses yang akan menguntungkan kedua belah pihak. Mencoba untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua belah pihak yang bernegosiasi. Cara yang digunakan adalah dengan mengembangkan hubungan yang kolaboratif, persuasif, komunikatif, mengutamakan penyesuaian kepentingan kedua belah pihak, bersikap ramah dan kooperatif. DUA JENIS NEGOSIATOR
  • 36. 1. Antara dua orang misal: pada saat manajer dan bawahannya memutuskan tanggal penyelesaian proyek yang harus diselesaikan oleh bawahan 2. Di dalam kelompok misal: untuk mengambil keputusan kelompok atas suatu kasus 3. Antar kelompok Misal: bagian pembelian dengan pemasok dalam kesepakatan harga, kualitas atau tanggal penyerahan barang 36
  • 37. 37 Unsur-unsur Negosiasi Ketergantungan dalam suatu tingkatan, antara pihak pihak yang terlibat Ketidaksepakatan atau konflik (baik konflik nyata atau yang tersembunyi) Interaksi yang oportunistik (setiap pihak punya keinginan untuk berusaha mempengaruhi orang lain) Kesepakatan.
  • 38.  Negosiasi Menang-Kalah (WIN-LOSE)  Sudut pandang klasik yang memandang bargaining sebagai situasi win-lose, jika salah satu pihak menang, maka pihak lain akan kalah.  Disebut juga negosiasi zero-sum atau negosiasi distributive  Asumsi: sumberdaya terbatas (limited resources), dan proses negosiasi untuk menentukan siapa akan mendapakan sumberdaya tersebut 38
  • 39.  Negosiasi Menang-Menang (WIN-WIN)  Trend masa kini yang memandang negosiasi sebagai situasi win-win, dimana kedua belah pihak mendapat keuntungan sebagai hasil dari negosiasi.  Disebut juga negosiasi positive-sum atau negosiasi integrative This does not necessarily mean that everyone gets everything they wanted. It simply mean that an agreement has been achieved which leaves all parties better of than they were prior to agreement This negotiating can work only when the issues are integrative in nature and all parties are committed to an integrative process 39
  • 40. 40 STRATEGI NEGOSIASI INTEGRATIF Menetapkan tujuan yg lebih tinggi Memisahkan antara orang dan masalah Lebih difokuskan pada kepentingan, bukan pada posisi Memunculkan pilihan-pilihan yang menguntungkan kedua belah pihak Menggunakan kriteria yg objektif
  • 41.  proses dimana satu pihak mempersepsikan pihak lain mengambil (atau akan mengambil) beberapa tindakan yang akan berakibat negatif pada kepentingan utamanya  ketidak sesuaian, pertentangan dan permusuhan antara dua atau lebih pihak sebagai hasil dari perbedaan pendapat, keinginan, atau tujuan dari masing-masing pihak 41
  • 42.  adanya kepentingan berlawanan antara individu atau kelompok  pengakuan tentang adanya kepentingan yang berlawanan tersebut  keyakinan dari tiap pihak bahwa pihak lain akan mengancam (sudah mengancam) kepentingan- kepentingan mereka  adanya tindakan-tindakan nyata yang menghasilkan ancaman tersebut 42
  • 43. 1. Kuadran Kalah-Kalah (Menghindari konflik) Kuadran keempat ini menjelaskan cara mengatasi konflik dengan menghindari konflik dan mengabaikan masalah yang timbul. Atau bisa berarti bahwa kedua belah pihak tidak sepakat untuk menyelesaikan konflik atau menemukan kesepakatan untuk mengatasi konflik tersebut. Kita tidak memaksakan keinginan kita dan sebaliknya tidak terlalu menginginkan sesuatu yang dimiliki atau dikuasai pihak lain. Cara ini sebetulnya hanya bisa kita lakukan untuk potensi konflik yang ringan dan tidak terlalu penting. Jadi agar tidak menjadi beban dalam pikiran atau kehidupan kita, sebaiknya memang setiap potensi konflik harus dapat segera diselesaikan. 43
  • 44. 2. Kuadran Menang-Kalah (Persaingan) Kuadran kedua ini memastikan bahwa kita memenangkan konflik dan pihak lain kalah. Biasanya kita menggunakan kekuasaan atau pengaruh kita untuk memastikan bahwa dalam konflik tersebut kita yang keluar sebagai pemenangnya. Biasanya pihak yang kalah akan lebih mempersiapkan diri dalam pertemuan berikutnya, sehingga terjadilah suatu suasana persaingan atau kompetisi di antara kedua pihak. Gaya penyelesaian konflik seperti ini sangat tidak mengenakkan bagi pihak yang merasa terpaksa harus berada dalam posisi kalah, sehingga sebaiknya hanya digunakan dalam keadaan terpaksa yang membutuhkan penyelesaian yang cepat dan tegas. 44
  • 45. 3. Kuadran Kalah-Menang (Mengakomodasi) Kuadran ketiga yaitu kita kalah – mereka menang ini berarti kita berada dalam posisi mengalah atau mengakomodasi kepentingan pihak lain. Gaya ini kita gunakan untuk menghindari kesulitan atau masalah yang lebih besar. Gaya ini juga merupakan upaya untuk mengurangi tingkat ketegangan akibat dari konflik tersebut atau menciptakan perdamaian yang kita inginkan. Mengalah dalam hal ini bukan berarti kita kalah, tetapi kita menciptakan suasana untuk memungkinkan penyelesaian yang paripurna terhadap konflik yang timbul antara kedua pihak. Mengalah memiliki esensi kebesaran jiwa dan memberi kesempatan kepada pihak lain untuk juga mau mengakomodasi kepentingan kita sehingga selanjutnya kita bersama bisa menuju ke kuadran pertama. 45
  • 46. 4. Kuadran Menang-Menang (Kolaborasi) Kuadran pertama ini disebut dengan gaya manajemen konflik kolaborasi atau bekerja sama.Tujuan kita adalah mengatasi konflik dengan menciptakan penyelesaian melalui konsensus atau kesepakatan bersama yang mengikat semua pihak yang bertikai. Proses ini biasanya yang paling lama memakan waktu karena harus dapat mengakomodasi kedua kepentingan yang biasanya berada di kedua ujung ekstrim satu sama lainnya. Proses ini memerlukan komitmen yang besar dari kedua pihak untuk menyelesaikannya dan dapat menumbuhkan hubungan jangka panjang yang kokoh . Secara sederhana proses ini dapat dijelaskan bahwa masing-masing pihak memahami dengan sepenuhnya keinginan atau tuntutan pihak lainnya dan berusaha dengan penuh komitmen untuk mencari titik temu kedua kepentingan tersebut. 46
  • 47.  Usaha yg digunakan untuk memuaskan kebutuhan diri sendiri  Dilakukan dengan cara: Menggunakan otoritas yg dipunyai Ancaman secara fisik Manipulasi Tidak memperhatikan hak-hak orang lain  TEPAT DIGUNAKAN APABILA:  Perlu diambil keputusan dengan cepat  Isu sangat penting  Menghadapi orang yang hanya mengambil keuntungan dari peristiwa tersebut 47
  • 48.  Berusaha mengutamakan kepentingan orang lain dengan mengorbankan kepentingan pribadi  Ada posisi kalah  Ada kecenderungan untuk lebih mengutamakan harmonisasi hubungan  Ada kemungkinan pihak yang satu akan memanfaatkan pihak yang lain  TEPAT DIGUNAKAN APABILA Mengetahui dirinya salah Untuk menunjukkan rasa tanggung jawab Isunya lebih penting daripada kepentingan pribadi Untuk meminimalkan kekalahan yang lebih besar 48
  • 49.  Dilakukan dengan tujuan utk memenuhi kebutuhan kedua belah pihak  Diarahkan pada pemecahan masalah  Kegiatan lebih difokuskan pada mencari solusi atas konflik yang terjadi  Fokus pada superordinate goal  Akan muncul win-win solution  TEPAT DIGUNAKAN APABILA:  Ingin mencapai solusi yg terintegrasi dan memuaskan kedua belah pihak  Untuk meningkatkan komitmen dengan cara pengambilan keputusan berdasar pada konsensus  Ingin mengetahui dan memahami pihak lain yang mempunyai perspektif berbeda 49
  • 50.  Menyampaikan kebutuhan kedua belah pihak dengan cara menunda penyelesaian atau menganggap seolah- olah tidak ada masalah  Biasanya dilakukan oleh individu yang secara emosional tidak siap dalam menghadapi konfrontasi  Akan menimbulkan frustasi pada pihak lain  TEPAT DIGUNAKAN APABILA: Tidak ada kemungkinan untuk memuaskan kedua belah pihak Membutuhkan waktu untuk berpikir lebih jernih Membutuhkan waktu untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap Ada kemungkinan orang lain bisa menangani konflik secara lebih baik 50
  • 51.  Usaha untuk memuaskan kedua belah pihak  Kedua belah pihak mengorbankan beberapa kepentingan yang dipunyai agar terjadi titik temu  Ada kecenderungan masih menyisakan permasalahan yang kemungkinan potensial untuk menimbulkan konflik lagi  TEPAT DIGUNAKAN APABILA: Ingin mencapai pemecahan masalah sementara Tujuan yang akan dicapai penting tetapi tidak perlu menimbulkan gejolak Masih membutuhkan dukungan untuk bertindak lebih lanjut Sebagai middle ground. Pendekatan backup yang bagus ketika pendekatan lain (terutama dominating dan problem solving) gagal untuk menyelesaikan konflik 51
  • 52. Pada dasarnya negosiasi adalah cara bagaimana kita mengenali, mengelola dan mengendalikan emosi kita dan emosi pihak lain. Di sinilah seringkali banyak di antara kita tidak menyadari bahwa negosiasi sebenarnya lebih banyak melibatkan apa yang ada di dalam hati atau jiwa seseorang. Ini seperti gambaran sebuah gunung es, di mana puncak yang kelihatan merupakan hal-hal yang formal, tuntutan yang dinyatakan dengan jelas, kebijakan atau prosedur perusahaan, maupun hubungan atau relasi bisnis yang didasarkan pada hitungan untung rugi. Sedangkan yang sering dilupakan dalam proses negosiasi adalah hal-hal yang tidak kelihatan, seperti misalnya hasrat, keinginan, perasaan, nilai-nilai maupun keyakinan yang dianut oleh individual yang terlibat dalam konflik atau yang terlibat dalam proses negosiasi. Hal-hal yang di dalam inilah justru seringkali menjadi kunci terciptanya negosiasi yang sukses dan efektif. 52
  • 53.  HEART yaitu karakter atau apa yang ada di dalam kita yang menjadi dasar dalam kita melakukan negosiasi  HEAD yaitu metoda atau teknik-teknik yang kita gunakan dalam melakukan negosiasi  HANDS yaitu kebiasaan-kebiasaan dan perilaku kita dalam melakukan negosiasi yang semakin menunjukkan jam terbang kita menuju keunggulan atau keahlian dalam bernegosiasi 53
  • 54. 54 KEANGGUNAN NEGOSIATOR Cara memandang diri sendiri: I’M NOT OK I’M NOT OK I’M OK I’M OK Cara memandang orang lain: YOU’RE NOT OK YOU’RE OK YOU’RE NOT OK YOU’RE OK
  • 55.  PERSIAPAN Dilakukan jauh hari sebelum negosiasi dilaksanakan, meliputi: 1. Mengumpulkan sebanyak mungkin informasi berkaitan dengan pihak lain, misal sejarah, kebiasaan perilaku, interaksi sebelumnya, kesepakatan sebelumnya 2. Mengindentifikasi harapan dan keinginan pihak sendiri 3. Mempelajari situasi pada organisasi pesaing sebagai pembanding 55
  • 56. PERSIAPAN Persiapan yang baik merupakan fondasi yang kokoh bagi negosiasi yang akan kita lakukan. Hal tersebut akan memberikan rasa percaya diri yang kita butuhkan dalam melakukan negosiasi. Yang pertama harus kita lakukan dalam langkah persiapan adalah menentukan secara jelas apa yang ingin kita capai dalam negosiasi. Tujuan ini harus jelas dan terukur, sehingga kita bisa membangun ruang untuk bernegosiasi.Tanpa tujuan yang terukur, kita tidak memiliki pegangan untuk melakukan tawar-menawar atau berkompromi dengan pihak lainnya. Hal kedua dalam persiapan negosiasi adalah kesiapan mental kita. Usahakan kita dalam kondisi relaks dan tidak tegang. Cara yang paling mudah adalah dengan melakukan relaksasi. 56
  • 57.  EVALUASIALTERNATIF Mengidenfikasi bargaining range, yaitu range dimana kedua belah pihak diperkirakan akan dapat mencapai kesepakatan. 57
  • 58. Disebut mix-max strategy 1. Berapa jatah minimum yang dapat kita terima? 2. Berapa jatah minimum yang kita tawarkan? 3. Berapa jatah maksimum yang dapat kita berikan? 4. Berapa jatah maksimum yang dapat kita tawarkan? 5. Berapa jatah minimum yang dapat mereka terima? 6. Berapa jatah minimum yang dapat mereka tawarkan? 7. Berapa jatah maksimum yang dapat mereka berikan? 8. Berapa jatah maksimum yang dapat mereka ajukan? 58
  • 59.  IDENTIFIKASI KEPENTINGAN Kepentingan adalah yang mendasari terjadinya konflik. Kadang negosiator terfokus pada kepentingannya sendiri dan mengabaikan kepentingan pihak lain. 59
  • 60. 1. Cermati kepentingan, baik yang nyata maupun yang mendasarinya seperti reputasi, keadilan, preseden. 2. Kepentingan dapat memiliki nilai intrinsik atau instrumental. Sebagai contoh otonomi dapat diartikan sebagai nilai intrinsik, yaitu menghargai otonomi itu sendiri, atau sebagai nilai instrumental, yaitu sebagai jalan untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi yang lain. 3. Memahami bahwa kepentingan tergantung pada persepsi, jadi sangat subyektif. 4. Mencermati bahwa kepentingan dapat berubah secara sengaja atau tidak sengaja. 60
  • 61.  PEMBUKAAN Mengawali sebuah negosiasi tidaklah semudah yang kita bayangkan. Kita harus mampu menciptakan atmosfir atau suasana yang tepat sebelum proses negosiasi dimulai. Untuk mengawali sebuah negosiasi dengan baik dan benar, kita perlu memiliki rasa percaya diri, ketenangan, dan kejelasan dari tujuan kita melakukan negosiasi. 61
  • 62. Ada tiga sikap yang perlu kita kembangkan dalam mengawali negosiasi yaitu:  pleasant (menyenangkan),  assertive (tegas, tidak plin-plan), dan  firm (teguh dalam pendirian). Senyum juga salah satu hal yang kita perlukan dalam mengawali sebuah negosiasi, sehingga hal tersebut akan memberikan perasaan nyaman dan terbuka bagi kedua pihak. 62
  • 63. Berikut ada beberapa tahapan dalam mengawali sebuah negosiasi : a. Jangan memegang apa pun di tangan kanan anda ketika memasuki ruangan negosiasi; b. Ulurkan tangan untuk berjabat tangan terlebih dulu; c. Jabat tangan dengan tegas dan singkat; d. Berikan senyum dan katakan sesuatu yang pas untuk mengawali pembicaraan. Selanjutnya dalam pembicaraan awal, mulailah dengan membangun common ground, yaitu sesuatu yang menjadi kesamaan antar kedua pihak dan dapat dijadikan landasan bahwa pada dasarnya selain memiliki perbedaan, kedua pihak memiliki beberapa kesamaan yang dapat dijadikan dasar untuk membangun rasa percaya. 63
  • 64.  MEMULAI PROSES NEGOSIASI Langkah pertama dalam memulai proses negosiasi adalah menyampaikan (proposing) apa yang menjadi keinginan atau tuntutan kita. 64
  • 65. a. Tunggu saat yang tepat bagi kedua pihak untuk memulai pembicaraan pada materi pokok negosiasi; b. Sampaikan pokok-pokok keinginan atau tuntutan pihak anda secara jelas, singkat dan penuh percaya diri; c. Tekankan bahwa anda atau organisasi anda berkeinginan untuk mencapai suatu kesepakatan dengan mereka; d. Sediakan ruang untuk manuver atau tawar-menawar dalam negosiasi, jangan membuat hanya dua pilihan ya atau tidak; e. Sampaikan bahwa ”jika mereka memberi anda ini anda akan memberi mereka itu – if you’ll give us this, we’ll give you that.” Sehingga mereka mengerti dengan jelas apa yang harus mereka berikan sebagai kompensasi dari apa yang akan kita berikan. f. Hal kedua dalam tahap permulaan proses negosiasi adalah mendengarkan dengan efektif apa yang ditawarkan atau yang menjadi tuntutan pihak lain. Mendengar dengan efektif memerlukan kebiasaan dan teknik-teknik tertentu. Seperti misalnya bagaimana mengartikan gerakan tubuh dan ekspresi wajah pembicara. Usahakan selalu membangun kontak mata dengan pembicara dan kita berada dalam kondisi yang relaks namun penuh perhatian. 65
  • 66. Dalam proses inti dari negosiasi, yaitu proses tawar menawar, kita perlu mengetahui apa ituThe Bargaining Zone (TBZ). TBZ adalah suatu wilayah ruang yang dibatasi oleh harga penawaran pihak penjual (Seller’s Opening Price) danTawaran awal oleh pembeli (Buyer’s Opening Offer). Di antara kedua titik tersebut terdapat Buyer’s Ideal Offer, Buyer’s Realistic Price dan Buyer’s Highest Price pada sisi pembeli dan Seller’s Ideal Price, Seller’s Realistic Price dan Seller’s Lowest Price pada sisi pembeli. Kesepakatan kedua belah pihak yang paling baik adalah terjadi di dalam wilayah yang disebut Final Offer Zone yang dibatasi oleh Seller’s Realistic Price dan Buyer’s Realistic Price. Biasanya kesepakatan terjadi ketika terdapat suatu overlap antara pembeli dan penjual dalam wilayah Final Offer Zone. 66 ZONA TAWAR MENAWAR (THE BARGAINING ZONE)
  • 67.  MENCIPTAKAN KESEPAKATANYANG MENGUNTUNGKAN KEDUA BELAH PIHAK  Hal-hal yang perlu dicamkan oleh para negosiator adalah bahwa negosiasi tidak memperebutkan kue yang besarnya tetap.  Hindari meningkatnya konflik yang tidak rasional.  Pusatkan perhatian pada pemikiran pihak lain. 67
  • 68.  Membangun Kesepakatan Babak terakhir dalam proses negosiasi adalah membangun kesepakatan dan menutup negosiasi. Ketika tercapai kesepakatan biasanya kedua pihak melakukan jabat tangan sebagai tanda bahwa kesepakatan (deal or agreement) telah dicapai dan kedua pihak memiliki komitmen untuk melaksanakannya. Yang perlu kita ketahui dalam negosiasi tidak akan pernah tercapai kesepakatan kalau sejak awal masing-masing atau salah satu pihak tidak memiliki niat untuk mencapai kesepakatan. Kesepakatan harus dibangun dari keinginan atau niat dari kedua belah pihak, sehingga kita tidak bertepuk sebelah tangan. . 68
  • 69.  Oleh karena itu, penting sekali dalam awal-awal negosiasi kita memahami dan mengetahui sikap dari pihak lain, melalui apa yang disampaikan secara lisan, bahasa gerak tubuh maupun ekspresi wajah. Karena jika sejak awal salah satu pihak ada yang tidak memiliki niat atau keinginan untuk mencapai kesepakatan, maka hal tersebut berarti membuang waktu dan energi kita. Untuk itu perlu dicari jalan lain, seperti misalnya: conciliation, mediation dan arbitration melalui pihak ketiga 69
  • 70.  No concessions  No further concessions  Making only deadlock-breaking concessions  High realistic expectations with small systematic concessions  Concede first  Problem solving  Goals other than to reach agreement  Moving for close 70
  • 71.  Strategi ini bisa membahayakan karena umumnya pihak lawan menginginkan adanya kompromi. Strategi ini membuat proses negosiasi bersifat unilateral. Sekali posisi ditetapkan, kesepakatan akan tercapai hanya jika pihak lain menyetujui posisi tersebut. Kapan strategi ini dapat digunakan, jika: 1. Kekuatan tidak seimbang, jauh lebih kuat dari pihak lawan 2. Berada pada posisi yang sangat lemah 3. Ada kandidat lain yang menyetujui apa yang ditawarkan 4. Waktu mendesak dan nilai moneter terlalu kecil 71
  • 72.  Strategi yang digunakan:  Hubungi pihak yang memiliki otoritas yang lebih tinggi dan minta posisi lawan diubah  Abaikan tawaran tersebut dan anggap seolah-olah kesepakatan mungkin didapatkan  Hentikan proses negosiasi  Taktik yang dapat digunakan:  Berikan informasi baru  Ciptakan fakta-fakta  Usulkan pemecahan menang-menang  Ciptakan kejutan-kejutan 72
  • 73.  Strategi ini dapat diterapkan manakala pihak lawan dapat dipaksa untuk memutuskan kesepakatan akhir.  Strategi ini hanya diterapkan setelah adanya kesepakatan-kesepakatan.  Strategi dan taktik yang dapat digunakan untuk melawan strategi ini sama dengan yang digunakan untuk melawan strategi no concessions. 73
  • 74.  Strategi ini dapat diterapkan jika risiko yang timbul karena ketidakpastian dapat diterima.  Deadlock adalah kondisi mati yang biasanya tercipta karena oposisi dari pihak yang tidak mau berkompromi memiliki kekuatan seimbang. 74
  • 75.  Strategi ini umumnya merupakan strategi yang paling berguna dalam proses negosiasi.  Strategi ini diterapkan dengan jalan menawarkan permintaan yang tinggi dan kemudian sedikit demi sedikit memberikan kesepakatan-kesepakatan kecil secara realistik. 75
  • 76.  Strategi ini adalah strategi negosiasi yang dijalankan dengan cara memberikan kesepakatan lebih dahulu hingga pada saatnya akan ada waktu untuk meminta imbalan kesepakatan.  Strategi ini amat bermanfaat untuk menurunkan ketegangan, menciptakan goodwill dan mendorong suasana kerjasama dan kompromi. 76
  • 77.  Strategi ini yang digunakan untuk menciptakan prosedur kesepakatan guna memecahkan masalah yang telah diidentifikasi. 77
  • 78.  Persetujuan atau agreement tidak harus merupakan hasil akhir yang ingin dicapai  Pada kondisi tertentu, persetujuan hanyalah merupakan satu tahap untuk mencapai tujuan yang lain. Misalnya persetujuan untuk tidak setuju,atau setuju untuk ditunda. 78
  • 79.  Strategi ini umumnya digunakan untuk menghindari kegagalan persetujuan total. Sebelum segala sesuatunya gagal, ada baiknya pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi melakukan usaha- usaha untuk menjembatani adanya perbedaan.  Penyelesaian masalah kecil perlu disepakati agar negosiasi untuk memecahkan permasalahan pokok tidak harus dimulai dari awal lagi. 79
  • 80.  Pemberian informasi  Penciptaan fakta baru  Pencarian informasi 80
  • 81. 1. Mampu merubah persepsi, harapan dan posisi 2. Informasi non verbal penting 3. Kesalahan-kesalahan ucap dapat diartikan sebagai suatu kebenaran 4. Menolak pemberian informasi, mungkin dapat memunculkan kesan tidak dapat dipercaya 5. Informasi yang berlebihan dapat digunakan untuk menutupi masalah pokok 81
  • 82.  Taktik ini dijalankan dengan menambah atau merubah fakta-fakta yang ada saat ini.  Implementasi ini tidak boleh melibatkan ketidakjujuran dan kecurangan, namun dapat berupa ancaman-ancaman secara halus. 82
  • 83.  Mencari dan menemukan sumber informasi yang dapat dipercaya. Misalnya sumber informasi yang berasal dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, sumber bacaan, konsultan atau ahli.  Bargaining untuk informasi. Pada saat tertentu, informasi merupakan sesuatu yang sangat bernilai. Informasi dapat dipakai sebagai alat tukar. Informasi dapat dipertukarkan dengan informasi yang lain, termasuk uang.  Informasi melalui diskusi. Diskusi dapat menjadi sarana penting bertukar informasi. Dalam diskusi, emosi harus dikendalikan untuk menjaga agar informasi-informasi tertentu tidak ikut di disclose. 83
  • 84.  Kredibilitas personal adalah kemampuan seseorang untuk mendapatkan kepercayaan dan keyakinan diri dalam bernegosiasi guna mencapai kesepakatan.  Semakin tinggi kredibilitas personal, semakin tinggi pengaruh positifnya terhadap negosiasi.  Kredibilitas personal terjelek berupa reputasi ketidakjujuran (dishonesty).  Kredibilitas personal menjadi permasalahan yang semakin kompleks jika bernegosiasi dengan orang dari kebudayaan yang berbeda. 84
  • 85.  Kepercayaan diri  Kesiapan dan organisasi  Pengetahuan  Kejujuran  Ketegaran 85
  • 86.  Memiliki sikap positif kepada pihak lawan  Memperlihatkan kemauan kerja sama  Berkemauan untuk membuat konsesi dan pemecahan masalah bersama  Terbuka dan tidak “mengancam”  Memahami keadaan pihak lawan 86
  • 87.  Waspada terhadap pihak-pihak lain  Tidak melibatkan persoalan pribadi dalam bernegosiasi  Selalu berusaha untuk mempertahankan kepercayaan orang lain  Menggunakan tindakan yang mendukung ucapan  Ekspresi non verbal  Tatapan mata  Gesture  Jarak komunikasi  Tempat yang dipilih  Penampilan 87
  • 88. Being familiar with the communication style, time orientation, group vs individual orientation, religious orientation, and customs of the culture of the counterpart negotiator would be an important step to take in preparing for negotiations. Knowing something about another person’s culture is a sign of respect that is appreciated at the negotiating table. 88
  • 89.  Negotiating Attitude: Win-Win orWin-Lose?  Personal Style: Formal or Informal?  Communication Style: Direct or Indirect?  Agreement Form: General or Specific? 89
  • 90. 1. Name (how individuals prefer to be addressed) 2. Rank/title (how these titles compare with those in your organization, the importance of using titles in interaction) 3. Time (whether punctual or casual, preferred time of day to do business) 4. Dress (formal or casual, whether special or sacred articles are worn) 5. Behavior( (greetings, rituals, how decision are made) 6. Communication (verbal or non verbal differences) 7. Gift giving (whether gift are appropriate, size of gifts, public vs private opening, importance of reciprocation) 8. Food and drink ( which foods and drinks are forbidden) 90