SlideShare a Scribd company logo
1 of 84
 SISTEM KOMUNIKASI
INTRAPERSONAL
- Sensasi
- Persepsi
- Memori
- Berpikir
Pengertian Berpikir
Bagaimana Orang Berpikir
Fungsi Orang Berpikir
 Berpikir asal katanya adalah pikir. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia , pikir berarti
akal budi, ingatan, angan-angan, pendapat
 atau pertimbangan. Berpikir artinya
menggunakan akal budi untuk
 mempertimbangkan dan memutuskan
sesuatu, serta menimbang-nimbang
 dalam ingatan.
 Para ahli psikologi kognitif memandang
berpikir merupakan kegiatan memproses
informasi secara mental atau secara kognitif.
 Jika dikaitkan dengan pemecahan masalah,
sebuah proses mental yang melibatkan
beberapa manipulasi pengetahuan seperti
menghubungkan pengertian yang satu
dengan pengertian lainnya dalam sistem
kognitif yang diarahkan untuk menghasilkan
solusi
 Menurut Daniel Pink Keseimbangan dalam
pola pikir High Concept and High Touch yakni
kemampuan menciptakan keindahan artistik
& emosional (High Concept ) dan kemampuan
berempati, memahami esensi interaksi
manusia dan menemukan makna (HighTouch
 Menurut Pink salah satu elemen High Concept
and High Touch yakni desain “Janganlah
hanya memikirkan aspek fungsional semata
tetapi harus ada aspek desain”
 Pernyataan Pink didukung dengan bukti bukti
peninggalan sejarah di Indonesia Candi
Borobudur, Keris, Perahu Pinisi (High Concept
and High Touch ), bukti lainnya saat ini di
Amerika adalah You Tube (fasilitas video
sharing) eksplorasi dan eksperimen kreatif
dari tiga orang anak muda yg melahirkan ide
hingga mampu terjual 1,6 Milyar Dollar
Amerika kepada Google “Ide yang berhasil
Terkapitalisasi “
 Menurut Floyd L. Ruch dalam bukunya Psychology and
Life berpikir adalah, Merupakan manipulasi atau
organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan
lambang-lambang sehingga tidak perlu langsung
melakukan kegiatan yang tampak.
 Menurut Paul Mussen dan Mark R.Rosenzweig berpikir
adalah, Menunjukkan berbagai kegiatan yang melibatkan
penggunaan konsep dan lambang, sebagai pengganti
objek dan peristiwa.
Berpikir melibatkan penggunaan lambang, visual atau
grafis.
 Berpikir kita lakukan untuk memahami realitas
dalam rangka mengambil keputusan (decision
making), memecahkan masalah (problem
solving), dan menghasilkan yang baru
(creativity). Memahami realitas berarti menarik
kesimpulan, meneliti berbagai kemungkinan
penjelasan dari realitas eksternal dan internal.
Sehingga dengan singkat, Anyta taylor et al
mendefinisikan berpikir sebagai proses
penarikan kesimpulan.
 Ditujukan (1) latihan berfikir secara kritis dan kreatif untuk membuat
keputusan dan menyelesaikan masalah misalnya luwes, reflektif, ingin tahu,
mampu mengambil resiko, tidak putus asa, mau bekerjasama dan lain lain, (2)
mengaplikasikan pengetahuan, pengalaman dan kemahiran berfikir secara
lebih praktik baik di dalam atau di luar sekolah, (3) menghasilkan idea atau
ciptaan yang kreatif dan inovatif, (4) mengatasi cara-cara berfikir yang
terburu-buru, kabur dan sempit, (5) meningkatkan aspek kognitif dan afektif,
dan seterusnya perkembangan intelek mereka, dan (6) bersikap terbuka dalam
menerima dan memberi pendapat, membuat pertimbangan berdasarkan
alasan dan bukti, serta berani memberi pandangan dan kritik
 berpikir mencakup 4 hal, yakni (1) kemampuan menganalisis, (2)
membelajarkan siswa bagaimana memahami pernyataan, (3)
mengikuti dan menciptakan argumen logis, (4) mengiliminir jalur
yang salah dan fokus pada jalur yang benar (Harris, 1998)
 Secara garis besar ada dua macam berpikir, yaitu :
a) Berpikir austik
Berpikir austik = melamun
Dengan berpikir austik orang melarikan diri dari kenyataan,
dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantasi.
Contoh : Menghayal,Fantasi, Wishful Thingking
b) Berpikir realistic
Berpikir realistic = nalar (reasoning)
 Menurut Floyd L. Ruch ada tiga macam berpikir yaitu :
1. Berpikir Realistik
2. Berpikir Deduktif
Ialah mengambil kesimpulan dari dua pernyataan; yang pertama
merupakan pernyataan umum. Dalam logika, ini disebut silogisme.
Contoh :
Semua manusia bakal mati
Socrates manusia
Jadi, Socrates bakal mati
Berpikir deduktif dapat dirumuskan, jika A benar, dan B benar, maka
akan terjadi C
 Berpikir Induktif
Berpikir Induktif dimulai dari hal-hal yang khusus dan kemudian
mengambil kesimpulan yang umum.
4. Berpikir Evaluatif
Ialah berpikir kritis, menilai baik buruknya, tepat atau tidaknya suatu
gagasan. Dalam berpikir evalutif, kita tidak menambah atau
mengurngi gagasan. Kita menilainya menurut criteria tertentu.
 Berpikir Analogis
Umumnya orang menggunakan
perbandingan atau kontras. Kita
berpikir secara Analogis setiap kali kita
menetapkan keputusan tentang
sesuatu yang baru dalam pengalaman
kita dengan menghubungkannya pada
sesuatu yang sama pada asa lalu.
 Penalaran “apa yang mungkin terjadi”
merupakan dasar berpikir kreatif
 Penalaran disebut juga dengan berpikir
abduktif (Charles Sanders Peirce 1839-1914)
istilah abduksi adalah proses pengajuan
hipotesis dalam rangka mencari penjelasan
terhadap pengamatan atau kesimpulan yang
telah diketahui.
 Berpikir abduktif berbeda dengan berpikir
deduktif maupun induktif
Contoh Deduksi (Menalar dari Alasan ke
akibat)
Premis mayor semua bola didalam gudang
berwarna merah
Premis minor bola ini berasal dari gudang
tersebut
Contoh Induksi (Menalar dari kasus khusus
ke umum
Kasus Bola ini berasal dari gudang ini
Pengamatan Bola-bola ini berwarna merah
Aturan umum Semua bola didalam gudang
berwarna merahksi
Contoh Abduksi (Menalar dari akibat ke
alasan)
Aturan Semua bola didalam gudang berwarna
merah
Pengamatan Bola ini berwarna merah
Penjelasan Bola ini berasal dari gudang
tersebut
 Menetapkan Keputusan ( Decision Making )
Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan keputusan. Setiap keputusan
yang diambil, akn disusul oleh keputusan-keputusan lainnya yang berkaitan.
Keputusan yang kita ambil beraneka ragam, tapi tanda-tanda umumnya
Keputusan merupakan hasil berpikir
Keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternative
Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaannya boleh
ditangguhkan atau dilupakan
 Memecahkan Persoalan ( Problem Solving )
Umumnya kita bergerak sesuai dengan kebiasaan.
Proses memecahkan masalah / persoalan berlangsung lima tahap yaitu :
Terjadi peristiwa ketika perilku yang biasa dihambat karena sebab-sebab tertentu. Mula-
mula kita mengatasinya dengan pemecahan yang rutin.
Mencoba menggali memori pada masa yang lalu
Penyelesaian mekanis (mechanical solution) dengan uji coba / trial and error
Mulai menggunakan lambing-lambng verbal atau grafis untuk mengatasi masalah.
Mencoba memahami situasi yang terjadi, mencari jawaban, dan menemukan kesimpulan
yang tepat.
Tiba-tiba terlintas dalam pikiran kita dalam memevahkan suatu masalah. Pemecahan
masalah (aha erlebnis ) atau pengalaman aha, atau insight solution.
 Faktor – factor yang mempengaruhi proses pemecahan masalah
Faktor-faktor pemecahan masalah dipengaruhi oleh factor-faktor
situasional dan personal.
Faktor-faktor situasional terjadi, misalnya pada stimulus yang
menimbulkan msalah ; pada sifat-sifat masalah : sulit-mudah, baru-
lama, penting-kurang penting.
Beberapa penelitian telah membuktikan pengaruh factor-faktor
biologis dan sosiopsikologis terhadap proses pemecahan masalah.
Faktor Biologis
Contoh : Manusia yang kurang tidur mengalami penurunan
kemampuan berpikir
Faktor-faktor Sosiopsikologis
· Motivasi
· Kepercayaan dan sikap yang salah
· Kebiasaan
· Emosi
 Kemampuanmenciptakan ide atau benda
yang relatif berbeda dengan yang sudah ada
sebelumnya, baik melalui teknologi
sederhana maupun modern, sehingga karya
yang diciptakan dapat menarik, disenangi,
dan orang lain berkeinginan melihat atau
membelinya (Finch & McGough dalam
Usman (1985:51)
 Ciri & Karakteristik orang kreatif
-Terbuka akan pengalaman baru & luarbiasa
- Luwes dalam berpikir & bertindak
- Bebas dalam mengekspresikan diri
- Dapat mengapresiasikan fantasi
- Berminat pada kegiatan-kegiatan kreatif
- Percaya pada gagasan sendiri
- Mandiri
(Munandar 1973:34 dalam Supriadi 1994:25)
 Hasil studi kepustakaan 24 ciri orang kreatif
 Terbuka akan pengalaman baru & luarbiasa
 Fleksibel dalam berpikir & merespon
 Bebas dalam menyatakan pendapat & perasaan
 Menghargai fantasi
 Tertarik pada kegiatan kreatif
 Memiliki pendapat sendiri dan tidak mudah
terpengaruh
 Memiliki rasa ingin tahu yg besar
 Toleran terhadap perbedaan pendapat &
kondisi yang tidak pasti
 Berani mengambil resiko
 Percaya diri & mandiri
 Tanggungjawab & Komitmen dalam tugas
 Tekun &Tidak bosan
 Tidak kehabisan akal dalam memecahkan
masalah
 Kaya akan inisiatif
 Peka terhadap situasi & lingkungan
 Berorientasi masa kini dan kedepan
 Citra diri & Stabilitas emosi yang baik
 Tertarik pada hal-hal yang abstrak, komplek
& holistik
 Memiliki gagasan yang orisinil
 Mempunyai minat yang luas
 Pemanfaatan waktu luang yang bermanfaat
& konstruktif
 Kritis terhadap pendapat orang lain
 Senang mengajukan pertanyaan yang baik
 Memiliki kesadaran etik moral & estetik yang
tinggi (Setiadi 1994:67)
Berpikir Kritis Berpikir Kreatif
Analitis Mencipta
Mengumpulkan Meluaskan
Hirarkis Bercabang
Peluang Kemungkinan
Memutuskan Menggunakan keputusan
Memusat Menyebar
Obyektif Subyektif
Menjawab Sebuah jawaban
Berpikir Kritis Berpikir Kreatif
Otak kiri Otak kanan
Kata-kata Gambaran
Sejajar Hubungan
Masuk Akal Kekayaan, kebaruan
Ya, akan tetapi.... Ya, dan ………
Arti Penting Creative
Thinking
Definisi-Definisi Creative
Thinking
 Berpikir kreatif diartikan sebagai suatu
kegiatan mental yang digunakan seseorang
untuk membangun ide atau gagasan baru
(Ruggiero dan Evans dalam Siswono)
 Krulik dan Rudnik menyebutkan bahwa
berpikir kreatif merupakan salah tingkat
tertinggi seseorang dalam berpikir, yaitu
dimulai ingatan (recall), berpikir dasar (basic
thinking), berpikir kritis (critical thinking), dan
berpikir kreatif (creative thinking).
 Dalam berpikir kreatif, seseorang akan
melalui tahapan mensintesis ide-ide,
membangun ide-ide, merencanakan
penerapan ide-ide, dan menerapkan ide-ide
tersebut sehingga menghasilkan sesuatu
atau produk yang baru. Produk yang
dimaksud adalah kreativitas (Siswono, 2007).
 Michael Michalko mengatakan ada 12 aspek
yang biasanya tidak diajarkan di sekolah
tentang berfikir kreatif yang berakibat
kemampuan berfikir tidak berkembang :
1. Anda adalah orang yang kreatif.
2. Berfikir kreatif adalah pekerjaan
3. Anda harus melakukan gerakan (motions)
untuk menjadi kreatif
4. Otak anda bukanlah sebuah komputer
5.Tidak ada satu jawaban yang benar
6. Jangan pernah berhenti dengan ide bagus
yang pertama
7. Semakin ahli akan semakin negatif
8. Percayai insting anda
9.Tidak ada yang dinamakan kegagalan.
10.Tidak ada yang dinamakan kegagalan.
11. Selalu dekati suatu masalah dengan
berbagai perspektif.
12. Belajar berfikir secara tidak konvensional.
Albert Einstein “Imagination is more important
than knowledge. For while knowledge defines all
we currently know and understand, imagination
points to all we might yet discover and create.”
imajinasi lebih penting dari pengetahuan.
Pengetahuan terkait dengan apa-apa yang
telah kita pahami dan ketahui sekarang.
Imajinasilah yang akan menuntun kita menuju
penemuan dan penciptaan baru seperti ide-ide
dan solusi-solusi baru.
Menurut Robert Harris, lima metode untuk
menghasilkan sesuatu yang kreatif, yaitu
1. Evolution
2. Synthesis
3. Revolution
4. Reapplication
5. Changing direction
Edward de Bono yaitu “The brain is a self-
organizing system that routinely organizes input
into patterns. Lateral thinking enable us to move
laterally across patterns, thereby opening up
new perceptions, concepts and ideas.”
Lateral thinking memungkinkan kita untuk
berpindah secara lateral dari satu pola ke pola
yang lain sehingga dapat membuka persepsi,
konsep, dan ide baru.
Edward de Bono merancang empat jenis alat
berfikir dalam lateral thinking yang terdiri dari
alat-alat berikut.
1. Idea generating tools yang dirancang untuk
memecah pola berfikir sekarang yaitu pola
yang bersifat rutin dan status quo.
2. Focus tools yang dirancang untuk memperluas
untuk mencari ide-ide baru.
3. Harvest tools yang dirancang untuk memanen
solusi yang terbaik dari keluaran yang
dihasilkan oleh idea generating tools.
4.Treatment tools yang dirancang untuk
memberbaiki ide-ide yang dipanen dengan
mempertimbangkan batasan-batasan yang
ada pada dunia nyata, sumber daya, dan
dukungan untuk melaksakan ide-ide baru
tersebut. Dengan demikian ide yang terpilih
nantinya benarbenar dapat dilaksanakan.
 Campbell mendefinisikan kreativitas sebagai
kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang
bersifat baru (novel), berguna, dan dapat
dimengerti (understandable).
 Munandar, kreativitas adalah kemampuan
menemukan banyak kemungkinan jawaban
terhadap suatu masalah, dimana penekanan
nya pada kuantitas, ketepatgunaan, dan
keberagaman jawaban
 Ali dan Asrori menyatakan bahwa kreativitas
merupakan kemampuan seseorang untuk
menciptakan sesuatu yang sama sekali baru
atau kombinasi dari karya-karya yang telah
ada sebelumnya menjadi suatu karya baru
yang dilakukan melalui interaksi dengan
lingkungannya untuk menghadapi per
masalahan dan mencari alternatif pemecahan
nya melalui cara-cara berpikir divergen
 Kreativitas merupakan suatu produk
kemampuan (berpikir kreatif) untuk
menghasilkan suatu cara atau sesuatu
yang baru dalam menghadapi suatu
masalah atau situasi
 Langkah Berpikir Kreatif
 Menurut Zimmerer ada tujuh langkah proses
berpikir kreatif dalam kewirausahaan, yaitu:
 Tahap 1: Persiapan (Preparation)
 Tahap 2: Penyelidikan (Investigation)
 Tahap 3: Transformasi (Transpormation)
 Tahap 4: Penetasan (Incubation)
 Tahap 5: Penerangan (Illumination)
 Tahap 6: Pengujian (Verification)
 Tahap 7: Implementasi (Implementation)
 Satori (2002) mencoba menyajikan suatu
model hubungan antara life skills,
employebility skills, vocational skills, dan
spesific occupational skills. Istilah
employebility skills, mengacu pada
serangkaian keterampilan yang mendukung
seseorang untuk menunaikan pekerjaannya
supaya berhasil.
 Employebility skills meliputi tiga
keterampilan utama, yaitu:
a. Keterampilan dasar
• Keterampilan berkomunikasi lisan
• Membaca (mengerti dan dapat
mengikuti alur berpikir)
• Penguasaan dasar-dasar berpikir
• Keterampilan menulis
b. Keterampilan berpikir tingkat tinggi
• Keterampilan pemecahan masalah
• Keterampilan belajar
• Keterampilan berpikir inovatif dan kreatif
• Keterampilan membuat keputusan
c. Karakter dan keterampilan afektif
• Tanggung jawab
• Sikap positif terhadap pekerjaan
• Jujur, hati-hati, teliti, dan efisien
• Hubungan antar pribadi, kerja sama dan
bekerja dalam tim
• Percaya diri dan memiliki sikap positif
terhadap diri sendiri
• Penyesuaian diri dan fleksibel
• Penuh antusias dan motivasi
• Disiplin dan penguasaan diri
• Berdandan dan berpenampilan menarik
• Memiliki integritas pribadi
• Mampu bekerja mandiri tanpa pengawasan
orang lain
 Pengertian Kreativitas
 Kriteria Kreativitas
 Asumsi Kreativitas
 Jenis-jenis Studi Kreativitas
 Pendekatan Dalam Studi Kreativitas
 Pengukuran Kreativitas
Pengertian Mengenai Proses
CretiveThinking
Faktor- Faktor yang
mempengaruhi
 Tahap Persiapan. Dalam masa persiapan,
seorang pemikir atau kreator
memformulasikan masalahnya dan
mengumpulkan semua fakta dan data yang
dibutuhkan untuk memecahkan masalah.
Kadang-kadang meski telah lama
berkonsentrasi lama, pemecahan masalah
belum muncul juga ke dalam benaknya.
 Tahap Inkubasi. Jika pemikir kemudian
mengalihkan perhatian dari persoalana yang
sedang dihadapinya tersebut berarti ia telah
memasuki tahap inkubasi. Pada tahap ini,
ide-ide yang mencampuri dan mengganggu
cenderung menghilang. Sementara itu,
pemikir mendapat pengalaman baru.
Pengalaman tersebut dapat menambah kunci
bagi pemecahan masalah.
 Tahap Iluminasi. Pada periode ini pemikir
mengalami insight atau “Aha!”.Tiba-tiba saja
cara pemecahan masalah muncul dengan
sendirinya.
 Tahap Evaluasi. Evaluasi terjadi setelah
muncul pemecahan masalahnya, tujuannya
adalah untuk menilai apakah pemecahan
masalah tersebut sudah tepat atau belum.
 Seringkali pemecahan masalah yang muncul
tidak tepat, sehingga pemikir harus
memulainya lagi dari awal pentahapan.
 Tahap Revisi. Apabila cara pemecahan
masalah tersebut sudah tepat atau mungkin
masih memerlukan penyesuaian dan
perbaikan-perbaikan di sana-sini, maka tahap
ini adalah tahap revisi, yaitu perbaikan
pemecahan masalah agar menjadi lebih
Kreativitas yang menghasilkan gagasan sama
pentingnya dengan menguji dan meng
komunikasikan gagasan yang muncul agar dapat
diterima orang lain
 Proses PR
 Defining PR problems
 Planning PR programs
 Implementing PR programs through
actions & communicating
 Evaluating the programs
 Defining PR problems
 Environmental monitoring
▪ Mengamati trend opini publik & peristiwa sosial yg mgkn punya
pengaruh signifikan pd organisasi
▪ Dua tahap
▪ “Early warning” ---analisis isi media; analisis SWOT; studi panel pemuka
masyarakat; trigger event analysis (precursor analysis)
▪ Tracking public opinion --- studi panel longitudinal; cross-sectional
opinion poll; omnibus survey; online databases; online survey; online
FGD
 PR audits
▪ Studi komprehensif ttg posisi PR dr organisasi --- mengukur posisi
perusahaan scr internal & eksternal (studi citra perusahaan) ---
survai stakeholders
 Defining PR problems
 Communication audits
▪ Spt PR audit tp dg tujuan lbh sempit terkait dg alat2
komunikasi yg digunakan organisasi scr internal &
eksternal --- readership survey & readability studies
 Social audits
▪ Moniroting lingkungan skala kecil utk mengukur
performansi sosial organisasi (tanggungjawab sosial
organisasi pd komunitasnya) --- studi efek program
 Planning PR programs
 Hasil interpretasi thdp informasi dr tahap
sebelumnya utk identifikasi peluang & persoalan2
yg dpt digunakan utk menyusun program2 PR scr
sistematik
 Menggunakan studi kualitatif (FGD), media audits
(survai pd personalia media ttg preferensi cerita &
tanggapan pd klien PR)
 Implementing PR programs through actions &
communicating
 Riset yg digunakan adalah monitoring thdp pelaksanaan program PR
▪ Gatekeeping research
▪ Analisis karakteristik press release & video news release yg lolos “gate” & muncul
di media (variabel isi & gaya)
▪ Output analysis
▪ Hasil segera atau jangka-pendek dr aktivitas atau program PR ttt
▪ Jumlah total artikel, berita yg muncul di media massa; Nada artikel
▪ Non media output --- pembicara dlm seminar, jumlah orang menghadiri event
▪ Analisis isi (jenis kisah; sumber kisah; derajat eksposure; topik; nada artikel;
keseimbangan; dll)
▪ Mengukur impresi pd kampanye PR (jangkauan ,frekuensi, sasaran)
 Evaluating the programs
 Proses penilaian efektivitas perencanaan, implementasi, &
efek program PR
▪ Implementation checking --- target tereksposure pesan?
▪ In-progress monitoring --- efek selama program berlangsung
▪ Outcome evaluation --- efek stlh program selesai
▪ Efek kognitif --- sbrp banyak publik belajar dr kampanye PR
▪ Efek afektif --- perubahan sikap, opini, persepsi
▪ Efek konatif --- perilaku sesuai dg tujuan kampanye
▪ Menggunakan riset pretest/posttest & tracking studies;
benchmarking (standar perbandingan yg digunakan perusahaan utk
melacak kemajuan Prnya. Riset dilakukan sblm kampanye utk
menetapkan standar perbandingan.Cara lain dg menggunakan
data yg ada dibandingkan dg data masa lalu)
 Copy research
 Media research
 Campaign assessment research
 Copy research
 Copy ad --- setiap elemen dlm iklan (layout; narasi; musik;
ilustrasi; ukuran; panjang; dll)
 ASMAR (advertising stimulus measurement & research)
 Riset utk membantu mengembangkan iklan yg efektif &
menentukan menentukan iklan yg paling efektif dalam
tiga dimensi
▪ Kognitif ---- eye-tracking study;T-scope; posttest study
▪ Afektif --- pupilometer test; galvanic skin response/GSR; facial
electromygraphy/ EMG; semantic differential scale & rating scale
▪ Konatif --- posttest mll actual sales, direct response, dll; survai
DIMENSION OF IMPACT TYPICAL DEPENDENT VARIABLES
COGNITIVE Attention (perhatian; konsentrasi)
Exposure (terpaan)
Awareness (kesadaran; pengetahuan)
Recognition (pengenalan kembali)
Comprehension (mengerti; memahami)
Recall (mengingat)
AFFECTIVE Attitude change (perubahan sikap)
Liking/ disliking (suka/ tidak suka)
Involvement (keterlibatan)
CONATIVE Intention to buy (bermaksud membeli)
Purchase behavior (tindakan membeli)
 Media research
 Reach
▪ Jumlah keseluruhan rumah tangga atau orang yg akan diekspose dg
satu pesan dlm sebuah media ttt setidaknya sekali dlm satu periode
ttt (biasanya 4 minggu)
 Frequency
▪ Jumlah eksposure pd pesan yg sama yg diterima oleh setiap rumah
tangga
▪ Average frequency
▪ (Total exposures for all households) : (Reach)
▪ Gross rating point (GRP)
▪ (Reach) x (Average frequency)
 Macam Media research
 Audience size & composition
▪ Cost per thousand circulated copies (CPMs)
▪ (Ad cost) : (Circulation)
▪ Media efficiency (Revised CPM)
▪ (Ad cost) : (Number of people who read the issue : Circulation)
▪ Advertising efficiency (Revised CPM)
▪ (Ad cost) : (Number of potential product users : Circulation)
▪ Readership survey
▪ Unaided recall (responden menyebut media)
▪ Aided recall (peneliti menyebut media)
▪ Recognition (peneliti menunjukkan logo & artikel)
 Frequency of exposure in media schedules
 Competitors’ activities
 Macam Media research
 Frequency of exposure in media schedules
▪ Penggunaan bermacam media kampanye iklan serentak utk
mendapatkan reach & frequency maksimal dg menggunakan
stepwise analysis & decision calculus
 Competitors’ activities
▪ Pengamatan thdp aktivitas kampanye iklan pesaing mll bermacam
media (indoor & outdoor) --- analisis isi iklan; analisis rate cards
 Campaign assessment research
 Pretest/ posttest method
▪ Pengukuran sebelum & sesudah kampanye dilakukan
▪ Personal interview; panel study
 Tracking studies
▪ Menilai pengaruh kampanye dg mengukur efek pd bbrp
periode waktu ttt selama berlangsungnya kampanye
▪ Utk dptkn feedback utk perbaikan kampanye
▪ Personal interview
Rating research
Non rating research
 Rating research
 Metoda
▪ Diaries & Electronic meters
 Rating
▪ Persentase orang atau rumah tangga dlm populasi yg menyetelTV atau
radio ttt
▪ (People or Household) : (Population)
 Share
▪ Persentase home using television (HUT) atau persons using radio (PUR) yg
tlh menyetel saluran ttt
▪ Utk estimasi jumlah rumah tangga dlm target populasi
▪ (People or Household) : (HUT atau PUR)
 Cost per thousand (CPM)
▪ (Cost od advertisement) : (Audience size in thousands)
 Non rating research
 Program testing --- ide, rough cut (naskah, karakter,
setting, dll), postproduction dg interview, FGD, shopping
center intercept, auditorium type situation
 Music research --- auditorium testing (evaluasi lagu
populer & lama) & callout research (on air test)
 Programming research & consulting --- menyediakan data
bg manajemen utk buat keputusan dg riset media
 Performer Q --- survai mll telepon
 Focus groups --- utk tentukan perubahan format &
programming, personalitas, citra stasiun, karakteristik
gaya hidup khalayak
 Non rating research
 Miscellaneous research
▪ Market studies --- studi opini & persepsi pasar dg survai, FGD
▪ Format studies --- studi format stasiun radio dg survai, FGD
▪ Format search studies --- studi format stasiun radio utk pasar ttt
▪ Program element importance --- studi utk cari elemen ttt di radio atauTV yg paling
penting bg khalayak
▪ Station image --- studi ttg penerimaan publik tdhp pelayanan stasiun
▪ Personality (talent) studies
▪ Advertiser (account) analysis --- administer questionnaries
▪ Account executive research --- survai stasiun pd buyer thdp personalia biro iklan
▪ Sales research --- studi stasiun pd klien lokal utk tingkatkan sale
▪ Diversification research --- riset utk pengembangan usaha
▪ Qualitative research --- riset bilboard, desain logo, iklan bis, direct mail campaign, dll
▪ TV programming research --- tes program baru
 Dengan mencermati berbagai penelitian aplikatif dlm bidang
PR, iklan, & broadcast, tampaknya pemilihan metoda
penelitian yg “tepat” tergantung pd bbrp hal:
 Merumuskan masalah penelitian:Orientasi praktis?Teoritis?
 Merumuskan arti penting penelitian:Orientasi akademis? Praktis?
 Merumuskan tujuan penelitian: Eksploratif? Deskriptif? Eksplanatif?
Evaluatif?
 Memilih paradigma penelitian: Positivistik? Interpretif? Kritis?
 Memilih teori utama sbg panduan penelitian: Interpersonal?
Kelompok? Organisasi? Media? Kultur?
 Mengoperasionalisasikan variabel penelitian: Dimensi? Indikator?
 Menyusun desain penelitian?
 Desain penelitian
 Tipe riset: Eksploratif? Deskriptif? Eksplanatif? Evaluatif?
 Pendekatan: Kuantitatif? Kualitatif?
 Populasi: Homogen? Heterogen?
 Sampel: Unit analisis individu? Kelompok? Organisasi?
 Teknik sampling: Random? Nonrandom?
 Skala pengukuran: Nominal? Ordinal? Interval? Rasio?
 Jenis data:Kuantitatif? Kualitatif?
 Koleksi data: Observasi? Wawancara? Kuesioner? FGD?
 Analisis data: Kuantitatif? Kualitatif?
 Goodness criteria: validitas? Reliabilitas? Otensitas?
Kredibilitas? Historitas?
Tujuan Riset
Eksplorasi
Deskripsi
Eksplanasi
Evaluasi
Tipe Riset
Menentukan:
Relasi Kausal,
Korelasi,
Perbedaan,
ranking Klpk,
dll
Tingkat Intervensi
Peneliti
Minimal: Riset
event sbgm terjadi
Manipulasi &/or
kontrol &/or
simulasi
Setting
Riset
Alamiah
Non-
alamiah
Ukuran &
Pengukuran
Definisi
operasional
Item
(indikator)
Skala
Kategorisasi
Koding
Unit Analisis
(Populasi)
Individu,
Diadik,
Kelompok,
Organisasi, dll
Desain
Sampling
Randon
Non-random
Besar sampel
(n)
Waktu
One-shot
(cross-sectional)
Longitudinal
Metoda
Koleksi Data
Observasi
Wawancara
Kuesioner
Ukuran fisik
Unobstrusive
ANALISIS
DATA
Feel for
data
Goodnes
data
Hypothesis
data
PENGUKURANDETAIL RISET
P
E
R
U
M
U
S
A
N
M
A
S
A
L
A
H
 Eksploratif
 Kajian eksploratif dlakukan ketika kita tdk tahu banyak ttg
situasi yg sdg ditangani atau ketika tdk ada informasi ttg
bagaimana persoalan atau riset yg sama diatasi di masa
lalu
 Kajian pendahuluan scr ekstensif ini dilakukan utk
mendapatkan kejelasan gejala dlm situasi yg ada & utk
memahami apa yg sdg terjadi sebelum kita dpt
mengembangkan sebuah model & menyusun sebuah
desain tegas utk penelitian yg lengkap
 Misal: Bagaimana cara berhubungan dg media yg baik?
Bagaimana menjalankan kampanye yg baik?
 Deskriptif
 Utk menggambarkan aspek2 relevan dr gejala yg menarik
minat peneliti dr perspektif individu, organisasi, industri,
atau yg lain
 Utk memahami karakteristik satu kelompok dlm satu
situasi yg menarik
 Peneliti mengembangkan konsep & menghimpun data, tp
tdk menguji hipotesa
 Misal: Karakteristik psikografis & demografis stakeholders
internal & eksternal perusahaan
 Eksplanatif (Menguji Hipotesis)
 Utk menjelaskan sifat hubungan ttt atau
menentukan perbedaan2 diantara kelompok2
atau kebebasan atau otonomi dua atau lebih
faktor2 dlm satu situasi
 Menguji hipotesis
 Misal: Hubungan antara kegiatan kampanye
perusahaan dg sikap stakeholders pd perusahaan;
Hubungan antara iklan dg pendapatan
perusahaan
 Evaluatif
 Digunaka utk mengetahui capaian suatu program
yg telah ditetapkan di awal kegiatan
 Evaluasi formatif utk melihat & meneliti
pelaksanaan suatu program, mencari umpan balik
utk memperbaiki pelaksanaan program tsb
 Evaluasi sumatif dilakukan di akhir pelaksanaan
program utk mengukur apakah tujuan program
telah tercapai
 Misal: Evaluasi formatif kampanye PR
OBSERVATION
Broad area of research
interest identified
PRELIMINARY DATA GATHERING
Interviewing
Literature survey
PROBLEM
DEFINITION
Research
problem
delineated
THEORETICAL
FRAMEWORK
Variables
clearly
identified &
labeled
GENERATION
OF
HYPHOTESES
SCIENTIFIC
RESEARCH
DESIGN
DATA COLLECTION,
ANALYSIS &
INTERPRETATION
DEDUCTION
Hyphotheses
substantiated?
Research
questions
answered?
1
2
3
4
5
6
7
8
Dikutip dari Sekaran (1992)
 xa.yimg.com/kq/groups/23378711/.../MPKTER
APAN-UMB.ppt

More Related Content

What's hot

PPT Perencanaan Karir Masa Depan
PPT Perencanaan Karir Masa DepanPPT Perencanaan Karir Masa Depan
PPT Perencanaan Karir Masa DepanNunung Susiliana
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisissafutri nurhidayah
 
Bekerja dalam Kondisi Bahagia dan Bahagia saat Bekerja
Bekerja dalam Kondisi Bahagia dan Bahagia saat BekerjaBekerja dalam Kondisi Bahagia dan Bahagia saat Bekerja
Bekerja dalam Kondisi Bahagia dan Bahagia saat BekerjaRusman R. Manik
 
Materi Training Leadership Skills
Materi Training Leadership SkillsMateri Training Leadership Skills
Materi Training Leadership SkillsYodhia Antariksa
 
Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...
Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...
Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...Kanaidi ken
 
Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Mengenal Fixed Mindset dan Growth MindsetMengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Mengenal Fixed Mindset dan Growth MindsetDina Haya Sufya
 
Berpikir Kreatif dan Inovatif
Berpikir Kreatif dan InovatifBerpikir Kreatif dan Inovatif
Berpikir Kreatif dan InovatifYodhia Antariksa
 
teori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanteori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanHadik27
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanTri Widodo W. UTOMO
 
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN
 Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMENFalanni Firyal Fawwaz
 
Pelatihan public speaking
Pelatihan public speakingPelatihan public speaking
Pelatihan public speakingkipanmulyana
 
Pengambilan keputusan Dan Penyelesaian MAsalah
Pengambilan keputusan Dan Penyelesaian MAsalahPengambilan keputusan Dan Penyelesaian MAsalah
Pengambilan keputusan Dan Penyelesaian MAsalahbang syarif
 
Berpikir
BerpikirBerpikir
Berpikirvera78
 
PPT PENGEMBANGAN KARIR
PPT PENGEMBANGAN KARIR PPT PENGEMBANGAN KARIR
PPT PENGEMBANGAN KARIR psepti17
 

What's hot (20)

PPT Perencanaan Karir Masa Depan
PPT Perencanaan Karir Masa DepanPPT Perencanaan Karir Masa Depan
PPT Perencanaan Karir Masa Depan
 
Ppt05 manajemen stres
Ppt05 manajemen stresPpt05 manajemen stres
Ppt05 manajemen stres
 
Berpikir kreatif
Berpikir kreatifBerpikir kreatif
Berpikir kreatif
 
Kekuatan pikiran
Kekuatan pikiranKekuatan pikiran
Kekuatan pikiran
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
Bekerja dalam Kondisi Bahagia dan Bahagia saat Bekerja
Bekerja dalam Kondisi Bahagia dan Bahagia saat BekerjaBekerja dalam Kondisi Bahagia dan Bahagia saat Bekerja
Bekerja dalam Kondisi Bahagia dan Bahagia saat Bekerja
 
Materi Training Leadership Skills
Materi Training Leadership SkillsMateri Training Leadership Skills
Materi Training Leadership Skills
 
Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...
Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...
Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...
 
Mengubah mindset
Mengubah mindsetMengubah mindset
Mengubah mindset
 
TIME MANAGEMENT
TIME MANAGEMENTTIME MANAGEMENT
TIME MANAGEMENT
 
Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Mengenal Fixed Mindset dan Growth MindsetMengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
 
Berpikir Kreatif dan Inovatif
Berpikir Kreatif dan InovatifBerpikir Kreatif dan Inovatif
Berpikir Kreatif dan Inovatif
 
teori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanteori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinan
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN
 Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN
 
Pelatihan public speaking
Pelatihan public speakingPelatihan public speaking
Pelatihan public speaking
 
Pp berpikir kritis
Pp berpikir kritisPp berpikir kritis
Pp berpikir kritis
 
Pengambilan keputusan Dan Penyelesaian MAsalah
Pengambilan keputusan Dan Penyelesaian MAsalahPengambilan keputusan Dan Penyelesaian MAsalah
Pengambilan keputusan Dan Penyelesaian MAsalah
 
Berpikir
BerpikirBerpikir
Berpikir
 
PPT PENGEMBANGAN KARIR
PPT PENGEMBANGAN KARIR PPT PENGEMBANGAN KARIR
PPT PENGEMBANGAN KARIR
 

Similar to CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)

Bab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran KomunikasiBab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran Komunikasiyewpohhuat01
 
Pemikiran (Lateral, Kritis, Kreatif, Reflektif)
Pemikiran (Lateral, Kritis, Kreatif, Reflektif)Pemikiran (Lateral, Kritis, Kreatif, Reflektif)
Pemikiran (Lateral, Kritis, Kreatif, Reflektif)Wawa Honey
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritisAliff Farid
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalahpjj_kemenkes
 
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...dechavns
 
Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Uwes Chaeruman
 
#10 Berpikir dan Menalar.pdf
#10 Berpikir dan Menalar.pdf#10 Berpikir dan Menalar.pdf
#10 Berpikir dan Menalar.pdfLuckyAdeSessiani1
 
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNAPb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
fungsi ilmu untk problem solvin.pptx
fungsi ilmu untk problem solvin.pptxfungsi ilmu untk problem solvin.pptx
fungsi ilmu untk problem solvin.pptxiskandarMuda45
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisGoogle
 
Kemahiran berfikir aras tinggi
Kemahiran berfikir aras tinggiKemahiran berfikir aras tinggi
Kemahiran berfikir aras tinggibunikshah
 

Similar to CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1) (20)

Sistem komunikasi intrapersonal
Sistem komunikasi intrapersonalSistem komunikasi intrapersonal
Sistem komunikasi intrapersonal
 
Sistem komunikasi intrapersonal
Sistem komunikasi intrapersonalSistem komunikasi intrapersonal
Sistem komunikasi intrapersonal
 
Bab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran KomunikasiBab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran Komunikasi
 
PEMIKIRAN
PEMIKIRANPEMIKIRAN
PEMIKIRAN
 
Pemikiran (Lateral, Kritis, Kreatif, Reflektif)
Pemikiran (Lateral, Kritis, Kreatif, Reflektif)Pemikiran (Lateral, Kritis, Kreatif, Reflektif)
Pemikiran (Lateral, Kritis, Kreatif, Reflektif)
 
Pemikiran
PemikiranPemikiran
Pemikiran
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritis
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
 
Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3
 
Hbml4303
Hbml4303Hbml4303
Hbml4303
 
#10 Berpikir dan Menalar.pdf
#10 Berpikir dan Menalar.pdf#10 Berpikir dan Menalar.pdf
#10 Berpikir dan Menalar.pdf
 
Spe Bab7
Spe Bab7Spe Bab7
Spe Bab7
 
Pb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pmPb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pm
 
Pb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pmPb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pm
 
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNAPb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
 
fungsi ilmu untk problem solvin.pptx
fungsi ilmu untk problem solvin.pptxfungsi ilmu untk problem solvin.pptx
fungsi ilmu untk problem solvin.pptx
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir Kritis
 
Kemahiran berfikir aras tinggi
Kemahiran berfikir aras tinggiKemahiran berfikir aras tinggi
Kemahiran berfikir aras tinggi
 

More from Diana Amelia Bagti

KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi SosialKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi SosialDiana Amelia Bagti
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderDiana Amelia Bagti
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan JurnalistikKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan JurnalistikDiana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & MediaILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & MediaDiana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)Diana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)Diana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)Diana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifCREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking SkillsCREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking SkillsDiana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar TensesCREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar TensesDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)Diana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & JournalismCRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & JournalismDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical ThinkingCREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical ThinkingDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - CreativityCREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - CreativityDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)Diana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)Diana Amelia Bagti
 

More from Diana Amelia Bagti (20)

KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi SosialKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan JurnalistikKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
 
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & MediaILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
 
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
 
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifCREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
 
CREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking SkillsCREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking Skills
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
 
CREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar TensesCREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar Tenses
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
 
CRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & JournalismCRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & Journalism
 
CREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical ThinkingCREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical Thinking
 
CREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - CreativityCREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - Creativity
 
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)

  • 1.
  • 2.  SISTEM KOMUNIKASI INTRAPERSONAL - Sensasi - Persepsi - Memori - Berpikir
  • 3. Pengertian Berpikir Bagaimana Orang Berpikir Fungsi Orang Berpikir
  • 4.  Berpikir asal katanya adalah pikir. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , pikir berarti akal budi, ingatan, angan-angan, pendapat  atau pertimbangan. Berpikir artinya menggunakan akal budi untuk  mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, serta menimbang-nimbang  dalam ingatan.
  • 5.  Para ahli psikologi kognitif memandang berpikir merupakan kegiatan memproses informasi secara mental atau secara kognitif.  Jika dikaitkan dengan pemecahan masalah, sebuah proses mental yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan seperti menghubungkan pengertian yang satu dengan pengertian lainnya dalam sistem kognitif yang diarahkan untuk menghasilkan solusi
  • 6.  Menurut Daniel Pink Keseimbangan dalam pola pikir High Concept and High Touch yakni kemampuan menciptakan keindahan artistik & emosional (High Concept ) dan kemampuan berempati, memahami esensi interaksi manusia dan menemukan makna (HighTouch  Menurut Pink salah satu elemen High Concept and High Touch yakni desain “Janganlah hanya memikirkan aspek fungsional semata tetapi harus ada aspek desain”
  • 7.  Pernyataan Pink didukung dengan bukti bukti peninggalan sejarah di Indonesia Candi Borobudur, Keris, Perahu Pinisi (High Concept and High Touch ), bukti lainnya saat ini di Amerika adalah You Tube (fasilitas video sharing) eksplorasi dan eksperimen kreatif dari tiga orang anak muda yg melahirkan ide hingga mampu terjual 1,6 Milyar Dollar Amerika kepada Google “Ide yang berhasil Terkapitalisasi “
  • 8.  Menurut Floyd L. Ruch dalam bukunya Psychology and Life berpikir adalah, Merupakan manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan lambang-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak.  Menurut Paul Mussen dan Mark R.Rosenzweig berpikir adalah, Menunjukkan berbagai kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang, sebagai pengganti objek dan peristiwa. Berpikir melibatkan penggunaan lambang, visual atau grafis.
  • 9.  Berpikir kita lakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan (decision making), memecahkan masalah (problem solving), dan menghasilkan yang baru (creativity). Memahami realitas berarti menarik kesimpulan, meneliti berbagai kemungkinan penjelasan dari realitas eksternal dan internal. Sehingga dengan singkat, Anyta taylor et al mendefinisikan berpikir sebagai proses penarikan kesimpulan.
  • 10.  Ditujukan (1) latihan berfikir secara kritis dan kreatif untuk membuat keputusan dan menyelesaikan masalah misalnya luwes, reflektif, ingin tahu, mampu mengambil resiko, tidak putus asa, mau bekerjasama dan lain lain, (2) mengaplikasikan pengetahuan, pengalaman dan kemahiran berfikir secara lebih praktik baik di dalam atau di luar sekolah, (3) menghasilkan idea atau ciptaan yang kreatif dan inovatif, (4) mengatasi cara-cara berfikir yang terburu-buru, kabur dan sempit, (5) meningkatkan aspek kognitif dan afektif, dan seterusnya perkembangan intelek mereka, dan (6) bersikap terbuka dalam menerima dan memberi pendapat, membuat pertimbangan berdasarkan alasan dan bukti, serta berani memberi pandangan dan kritik  berpikir mencakup 4 hal, yakni (1) kemampuan menganalisis, (2) membelajarkan siswa bagaimana memahami pernyataan, (3) mengikuti dan menciptakan argumen logis, (4) mengiliminir jalur yang salah dan fokus pada jalur yang benar (Harris, 1998)
  • 11.  Secara garis besar ada dua macam berpikir, yaitu : a) Berpikir austik Berpikir austik = melamun Dengan berpikir austik orang melarikan diri dari kenyataan, dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantasi. Contoh : Menghayal,Fantasi, Wishful Thingking b) Berpikir realistic Berpikir realistic = nalar (reasoning)  Menurut Floyd L. Ruch ada tiga macam berpikir yaitu : 1. Berpikir Realistik 2. Berpikir Deduktif
  • 12. Ialah mengambil kesimpulan dari dua pernyataan; yang pertama merupakan pernyataan umum. Dalam logika, ini disebut silogisme. Contoh : Semua manusia bakal mati Socrates manusia Jadi, Socrates bakal mati Berpikir deduktif dapat dirumuskan, jika A benar, dan B benar, maka akan terjadi C  Berpikir Induktif Berpikir Induktif dimulai dari hal-hal yang khusus dan kemudian mengambil kesimpulan yang umum. 4. Berpikir Evaluatif Ialah berpikir kritis, menilai baik buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan. Dalam berpikir evalutif, kita tidak menambah atau mengurngi gagasan. Kita menilainya menurut criteria tertentu.
  • 13.  Berpikir Analogis Umumnya orang menggunakan perbandingan atau kontras. Kita berpikir secara Analogis setiap kali kita menetapkan keputusan tentang sesuatu yang baru dalam pengalaman kita dengan menghubungkannya pada sesuatu yang sama pada asa lalu.
  • 14.  Penalaran “apa yang mungkin terjadi” merupakan dasar berpikir kreatif  Penalaran disebut juga dengan berpikir abduktif (Charles Sanders Peirce 1839-1914) istilah abduksi adalah proses pengajuan hipotesis dalam rangka mencari penjelasan terhadap pengamatan atau kesimpulan yang telah diketahui.
  • 15.  Berpikir abduktif berbeda dengan berpikir deduktif maupun induktif Contoh Deduksi (Menalar dari Alasan ke akibat) Premis mayor semua bola didalam gudang berwarna merah Premis minor bola ini berasal dari gudang tersebut Contoh Induksi (Menalar dari kasus khusus ke umum
  • 16. Kasus Bola ini berasal dari gudang ini Pengamatan Bola-bola ini berwarna merah Aturan umum Semua bola didalam gudang berwarna merahksi Contoh Abduksi (Menalar dari akibat ke alasan) Aturan Semua bola didalam gudang berwarna merah Pengamatan Bola ini berwarna merah
  • 17. Penjelasan Bola ini berasal dari gudang tersebut
  • 18.  Menetapkan Keputusan ( Decision Making ) Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan keputusan. Setiap keputusan yang diambil, akn disusul oleh keputusan-keputusan lainnya yang berkaitan. Keputusan yang kita ambil beraneka ragam, tapi tanda-tanda umumnya Keputusan merupakan hasil berpikir Keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternative Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaannya boleh ditangguhkan atau dilupakan  Memecahkan Persoalan ( Problem Solving ) Umumnya kita bergerak sesuai dengan kebiasaan. Proses memecahkan masalah / persoalan berlangsung lima tahap yaitu : Terjadi peristiwa ketika perilku yang biasa dihambat karena sebab-sebab tertentu. Mula- mula kita mengatasinya dengan pemecahan yang rutin. Mencoba menggali memori pada masa yang lalu Penyelesaian mekanis (mechanical solution) dengan uji coba / trial and error Mulai menggunakan lambing-lambng verbal atau grafis untuk mengatasi masalah. Mencoba memahami situasi yang terjadi, mencari jawaban, dan menemukan kesimpulan yang tepat. Tiba-tiba terlintas dalam pikiran kita dalam memevahkan suatu masalah. Pemecahan masalah (aha erlebnis ) atau pengalaman aha, atau insight solution.
  • 19.  Faktor – factor yang mempengaruhi proses pemecahan masalah Faktor-faktor pemecahan masalah dipengaruhi oleh factor-faktor situasional dan personal. Faktor-faktor situasional terjadi, misalnya pada stimulus yang menimbulkan msalah ; pada sifat-sifat masalah : sulit-mudah, baru- lama, penting-kurang penting. Beberapa penelitian telah membuktikan pengaruh factor-faktor biologis dan sosiopsikologis terhadap proses pemecahan masalah. Faktor Biologis Contoh : Manusia yang kurang tidur mengalami penurunan kemampuan berpikir Faktor-faktor Sosiopsikologis · Motivasi · Kepercayaan dan sikap yang salah · Kebiasaan · Emosi
  • 20.  Kemampuanmenciptakan ide atau benda yang relatif berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya, baik melalui teknologi sederhana maupun modern, sehingga karya yang diciptakan dapat menarik, disenangi, dan orang lain berkeinginan melihat atau membelinya (Finch & McGough dalam Usman (1985:51)
  • 21.  Ciri & Karakteristik orang kreatif -Terbuka akan pengalaman baru & luarbiasa - Luwes dalam berpikir & bertindak - Bebas dalam mengekspresikan diri - Dapat mengapresiasikan fantasi - Berminat pada kegiatan-kegiatan kreatif - Percaya pada gagasan sendiri - Mandiri (Munandar 1973:34 dalam Supriadi 1994:25)
  • 22.  Hasil studi kepustakaan 24 ciri orang kreatif  Terbuka akan pengalaman baru & luarbiasa  Fleksibel dalam berpikir & merespon  Bebas dalam menyatakan pendapat & perasaan  Menghargai fantasi  Tertarik pada kegiatan kreatif  Memiliki pendapat sendiri dan tidak mudah terpengaruh  Memiliki rasa ingin tahu yg besar
  • 23.  Toleran terhadap perbedaan pendapat & kondisi yang tidak pasti  Berani mengambil resiko  Percaya diri & mandiri  Tanggungjawab & Komitmen dalam tugas  Tekun &Tidak bosan  Tidak kehabisan akal dalam memecahkan masalah  Kaya akan inisiatif
  • 24.  Peka terhadap situasi & lingkungan  Berorientasi masa kini dan kedepan  Citra diri & Stabilitas emosi yang baik  Tertarik pada hal-hal yang abstrak, komplek & holistik  Memiliki gagasan yang orisinil  Mempunyai minat yang luas  Pemanfaatan waktu luang yang bermanfaat & konstruktif
  • 25.  Kritis terhadap pendapat orang lain  Senang mengajukan pertanyaan yang baik  Memiliki kesadaran etik moral & estetik yang tinggi (Setiadi 1994:67)
  • 26. Berpikir Kritis Berpikir Kreatif Analitis Mencipta Mengumpulkan Meluaskan Hirarkis Bercabang Peluang Kemungkinan Memutuskan Menggunakan keputusan Memusat Menyebar Obyektif Subyektif Menjawab Sebuah jawaban
  • 27. Berpikir Kritis Berpikir Kreatif Otak kiri Otak kanan Kata-kata Gambaran Sejajar Hubungan Masuk Akal Kekayaan, kebaruan Ya, akan tetapi.... Ya, dan ………
  • 29.  Berpikir kreatif diartikan sebagai suatu kegiatan mental yang digunakan seseorang untuk membangun ide atau gagasan baru (Ruggiero dan Evans dalam Siswono)  Krulik dan Rudnik menyebutkan bahwa berpikir kreatif merupakan salah tingkat tertinggi seseorang dalam berpikir, yaitu dimulai ingatan (recall), berpikir dasar (basic thinking), berpikir kritis (critical thinking), dan berpikir kreatif (creative thinking).
  • 30.
  • 31.  Dalam berpikir kreatif, seseorang akan melalui tahapan mensintesis ide-ide, membangun ide-ide, merencanakan penerapan ide-ide, dan menerapkan ide-ide tersebut sehingga menghasilkan sesuatu atau produk yang baru. Produk yang dimaksud adalah kreativitas (Siswono, 2007).
  • 32.  Michael Michalko mengatakan ada 12 aspek yang biasanya tidak diajarkan di sekolah tentang berfikir kreatif yang berakibat kemampuan berfikir tidak berkembang : 1. Anda adalah orang yang kreatif. 2. Berfikir kreatif adalah pekerjaan 3. Anda harus melakukan gerakan (motions) untuk menjadi kreatif 4. Otak anda bukanlah sebuah komputer
  • 33. 5.Tidak ada satu jawaban yang benar 6. Jangan pernah berhenti dengan ide bagus yang pertama 7. Semakin ahli akan semakin negatif 8. Percayai insting anda 9.Tidak ada yang dinamakan kegagalan. 10.Tidak ada yang dinamakan kegagalan. 11. Selalu dekati suatu masalah dengan berbagai perspektif. 12. Belajar berfikir secara tidak konvensional.
  • 34. Albert Einstein “Imagination is more important than knowledge. For while knowledge defines all we currently know and understand, imagination points to all we might yet discover and create.” imajinasi lebih penting dari pengetahuan. Pengetahuan terkait dengan apa-apa yang telah kita pahami dan ketahui sekarang. Imajinasilah yang akan menuntun kita menuju penemuan dan penciptaan baru seperti ide-ide dan solusi-solusi baru.
  • 35. Menurut Robert Harris, lima metode untuk menghasilkan sesuatu yang kreatif, yaitu 1. Evolution 2. Synthesis 3. Revolution 4. Reapplication 5. Changing direction
  • 36. Edward de Bono yaitu “The brain is a self- organizing system that routinely organizes input into patterns. Lateral thinking enable us to move laterally across patterns, thereby opening up new perceptions, concepts and ideas.” Lateral thinking memungkinkan kita untuk berpindah secara lateral dari satu pola ke pola yang lain sehingga dapat membuka persepsi, konsep, dan ide baru.
  • 37. Edward de Bono merancang empat jenis alat berfikir dalam lateral thinking yang terdiri dari alat-alat berikut. 1. Idea generating tools yang dirancang untuk memecah pola berfikir sekarang yaitu pola yang bersifat rutin dan status quo. 2. Focus tools yang dirancang untuk memperluas untuk mencari ide-ide baru.
  • 38. 3. Harvest tools yang dirancang untuk memanen solusi yang terbaik dari keluaran yang dihasilkan oleh idea generating tools. 4.Treatment tools yang dirancang untuk memberbaiki ide-ide yang dipanen dengan mempertimbangkan batasan-batasan yang ada pada dunia nyata, sumber daya, dan dukungan untuk melaksakan ide-ide baru tersebut. Dengan demikian ide yang terpilih nantinya benarbenar dapat dilaksanakan.
  • 39.  Campbell mendefinisikan kreativitas sebagai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang bersifat baru (novel), berguna, dan dapat dimengerti (understandable).  Munandar, kreativitas adalah kemampuan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanan nya pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keberagaman jawaban
  • 40.  Ali dan Asrori menyatakan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau kombinasi dari karya-karya yang telah ada sebelumnya menjadi suatu karya baru yang dilakukan melalui interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi per masalahan dan mencari alternatif pemecahan nya melalui cara-cara berpikir divergen
  • 41.  Kreativitas merupakan suatu produk kemampuan (berpikir kreatif) untuk menghasilkan suatu cara atau sesuatu yang baru dalam menghadapi suatu masalah atau situasi
  • 42.  Langkah Berpikir Kreatif  Menurut Zimmerer ada tujuh langkah proses berpikir kreatif dalam kewirausahaan, yaitu:  Tahap 1: Persiapan (Preparation)  Tahap 2: Penyelidikan (Investigation)  Tahap 3: Transformasi (Transpormation)  Tahap 4: Penetasan (Incubation)  Tahap 5: Penerangan (Illumination)  Tahap 6: Pengujian (Verification)  Tahap 7: Implementasi (Implementation)
  • 43.  Satori (2002) mencoba menyajikan suatu model hubungan antara life skills, employebility skills, vocational skills, dan spesific occupational skills. Istilah employebility skills, mengacu pada serangkaian keterampilan yang mendukung seseorang untuk menunaikan pekerjaannya supaya berhasil.
  • 44.  Employebility skills meliputi tiga keterampilan utama, yaitu: a. Keterampilan dasar • Keterampilan berkomunikasi lisan • Membaca (mengerti dan dapat mengikuti alur berpikir) • Penguasaan dasar-dasar berpikir • Keterampilan menulis
  • 45. b. Keterampilan berpikir tingkat tinggi • Keterampilan pemecahan masalah • Keterampilan belajar • Keterampilan berpikir inovatif dan kreatif • Keterampilan membuat keputusan c. Karakter dan keterampilan afektif • Tanggung jawab • Sikap positif terhadap pekerjaan • Jujur, hati-hati, teliti, dan efisien
  • 46. • Hubungan antar pribadi, kerja sama dan bekerja dalam tim • Percaya diri dan memiliki sikap positif terhadap diri sendiri • Penyesuaian diri dan fleksibel • Penuh antusias dan motivasi • Disiplin dan penguasaan diri • Berdandan dan berpenampilan menarik
  • 47. • Memiliki integritas pribadi • Mampu bekerja mandiri tanpa pengawasan orang lain
  • 48.  Pengertian Kreativitas  Kriteria Kreativitas  Asumsi Kreativitas  Jenis-jenis Studi Kreativitas  Pendekatan Dalam Studi Kreativitas  Pengukuran Kreativitas
  • 49.
  • 50.
  • 51.
  • 52.
  • 54.  Tahap Persiapan. Dalam masa persiapan, seorang pemikir atau kreator memformulasikan masalahnya dan mengumpulkan semua fakta dan data yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah. Kadang-kadang meski telah lama berkonsentrasi lama, pemecahan masalah belum muncul juga ke dalam benaknya.
  • 55.  Tahap Inkubasi. Jika pemikir kemudian mengalihkan perhatian dari persoalana yang sedang dihadapinya tersebut berarti ia telah memasuki tahap inkubasi. Pada tahap ini, ide-ide yang mencampuri dan mengganggu cenderung menghilang. Sementara itu, pemikir mendapat pengalaman baru. Pengalaman tersebut dapat menambah kunci bagi pemecahan masalah.
  • 56.  Tahap Iluminasi. Pada periode ini pemikir mengalami insight atau “Aha!”.Tiba-tiba saja cara pemecahan masalah muncul dengan sendirinya.  Tahap Evaluasi. Evaluasi terjadi setelah muncul pemecahan masalahnya, tujuannya adalah untuk menilai apakah pemecahan masalah tersebut sudah tepat atau belum.
  • 57.  Seringkali pemecahan masalah yang muncul tidak tepat, sehingga pemikir harus memulainya lagi dari awal pentahapan.  Tahap Revisi. Apabila cara pemecahan masalah tersebut sudah tepat atau mungkin masih memerlukan penyesuaian dan perbaikan-perbaikan di sana-sini, maka tahap ini adalah tahap revisi, yaitu perbaikan pemecahan masalah agar menjadi lebih
  • 58. Kreativitas yang menghasilkan gagasan sama pentingnya dengan menguji dan meng komunikasikan gagasan yang muncul agar dapat diterima orang lain
  • 59.  Proses PR  Defining PR problems  Planning PR programs  Implementing PR programs through actions & communicating  Evaluating the programs
  • 60.  Defining PR problems  Environmental monitoring ▪ Mengamati trend opini publik & peristiwa sosial yg mgkn punya pengaruh signifikan pd organisasi ▪ Dua tahap ▪ “Early warning” ---analisis isi media; analisis SWOT; studi panel pemuka masyarakat; trigger event analysis (precursor analysis) ▪ Tracking public opinion --- studi panel longitudinal; cross-sectional opinion poll; omnibus survey; online databases; online survey; online FGD  PR audits ▪ Studi komprehensif ttg posisi PR dr organisasi --- mengukur posisi perusahaan scr internal & eksternal (studi citra perusahaan) --- survai stakeholders
  • 61.  Defining PR problems  Communication audits ▪ Spt PR audit tp dg tujuan lbh sempit terkait dg alat2 komunikasi yg digunakan organisasi scr internal & eksternal --- readership survey & readability studies  Social audits ▪ Moniroting lingkungan skala kecil utk mengukur performansi sosial organisasi (tanggungjawab sosial organisasi pd komunitasnya) --- studi efek program
  • 62.  Planning PR programs  Hasil interpretasi thdp informasi dr tahap sebelumnya utk identifikasi peluang & persoalan2 yg dpt digunakan utk menyusun program2 PR scr sistematik  Menggunakan studi kualitatif (FGD), media audits (survai pd personalia media ttg preferensi cerita & tanggapan pd klien PR)
  • 63.  Implementing PR programs through actions & communicating  Riset yg digunakan adalah monitoring thdp pelaksanaan program PR ▪ Gatekeeping research ▪ Analisis karakteristik press release & video news release yg lolos “gate” & muncul di media (variabel isi & gaya) ▪ Output analysis ▪ Hasil segera atau jangka-pendek dr aktivitas atau program PR ttt ▪ Jumlah total artikel, berita yg muncul di media massa; Nada artikel ▪ Non media output --- pembicara dlm seminar, jumlah orang menghadiri event ▪ Analisis isi (jenis kisah; sumber kisah; derajat eksposure; topik; nada artikel; keseimbangan; dll) ▪ Mengukur impresi pd kampanye PR (jangkauan ,frekuensi, sasaran)
  • 64.  Evaluating the programs  Proses penilaian efektivitas perencanaan, implementasi, & efek program PR ▪ Implementation checking --- target tereksposure pesan? ▪ In-progress monitoring --- efek selama program berlangsung ▪ Outcome evaluation --- efek stlh program selesai ▪ Efek kognitif --- sbrp banyak publik belajar dr kampanye PR ▪ Efek afektif --- perubahan sikap, opini, persepsi ▪ Efek konatif --- perilaku sesuai dg tujuan kampanye ▪ Menggunakan riset pretest/posttest & tracking studies; benchmarking (standar perbandingan yg digunakan perusahaan utk melacak kemajuan Prnya. Riset dilakukan sblm kampanye utk menetapkan standar perbandingan.Cara lain dg menggunakan data yg ada dibandingkan dg data masa lalu)
  • 65.  Copy research  Media research  Campaign assessment research
  • 66.  Copy research  Copy ad --- setiap elemen dlm iklan (layout; narasi; musik; ilustrasi; ukuran; panjang; dll)  ASMAR (advertising stimulus measurement & research)  Riset utk membantu mengembangkan iklan yg efektif & menentukan menentukan iklan yg paling efektif dalam tiga dimensi ▪ Kognitif ---- eye-tracking study;T-scope; posttest study ▪ Afektif --- pupilometer test; galvanic skin response/GSR; facial electromygraphy/ EMG; semantic differential scale & rating scale ▪ Konatif --- posttest mll actual sales, direct response, dll; survai
  • 67. DIMENSION OF IMPACT TYPICAL DEPENDENT VARIABLES COGNITIVE Attention (perhatian; konsentrasi) Exposure (terpaan) Awareness (kesadaran; pengetahuan) Recognition (pengenalan kembali) Comprehension (mengerti; memahami) Recall (mengingat) AFFECTIVE Attitude change (perubahan sikap) Liking/ disliking (suka/ tidak suka) Involvement (keterlibatan) CONATIVE Intention to buy (bermaksud membeli) Purchase behavior (tindakan membeli)
  • 68.  Media research  Reach ▪ Jumlah keseluruhan rumah tangga atau orang yg akan diekspose dg satu pesan dlm sebuah media ttt setidaknya sekali dlm satu periode ttt (biasanya 4 minggu)  Frequency ▪ Jumlah eksposure pd pesan yg sama yg diterima oleh setiap rumah tangga ▪ Average frequency ▪ (Total exposures for all households) : (Reach) ▪ Gross rating point (GRP) ▪ (Reach) x (Average frequency)
  • 69.  Macam Media research  Audience size & composition ▪ Cost per thousand circulated copies (CPMs) ▪ (Ad cost) : (Circulation) ▪ Media efficiency (Revised CPM) ▪ (Ad cost) : (Number of people who read the issue : Circulation) ▪ Advertising efficiency (Revised CPM) ▪ (Ad cost) : (Number of potential product users : Circulation) ▪ Readership survey ▪ Unaided recall (responden menyebut media) ▪ Aided recall (peneliti menyebut media) ▪ Recognition (peneliti menunjukkan logo & artikel)  Frequency of exposure in media schedules  Competitors’ activities
  • 70.  Macam Media research  Frequency of exposure in media schedules ▪ Penggunaan bermacam media kampanye iklan serentak utk mendapatkan reach & frequency maksimal dg menggunakan stepwise analysis & decision calculus  Competitors’ activities ▪ Pengamatan thdp aktivitas kampanye iklan pesaing mll bermacam media (indoor & outdoor) --- analisis isi iklan; analisis rate cards
  • 71.  Campaign assessment research  Pretest/ posttest method ▪ Pengukuran sebelum & sesudah kampanye dilakukan ▪ Personal interview; panel study  Tracking studies ▪ Menilai pengaruh kampanye dg mengukur efek pd bbrp periode waktu ttt selama berlangsungnya kampanye ▪ Utk dptkn feedback utk perbaikan kampanye ▪ Personal interview
  • 73.  Rating research  Metoda ▪ Diaries & Electronic meters  Rating ▪ Persentase orang atau rumah tangga dlm populasi yg menyetelTV atau radio ttt ▪ (People or Household) : (Population)  Share ▪ Persentase home using television (HUT) atau persons using radio (PUR) yg tlh menyetel saluran ttt ▪ Utk estimasi jumlah rumah tangga dlm target populasi ▪ (People or Household) : (HUT atau PUR)  Cost per thousand (CPM) ▪ (Cost od advertisement) : (Audience size in thousands)
  • 74.  Non rating research  Program testing --- ide, rough cut (naskah, karakter, setting, dll), postproduction dg interview, FGD, shopping center intercept, auditorium type situation  Music research --- auditorium testing (evaluasi lagu populer & lama) & callout research (on air test)  Programming research & consulting --- menyediakan data bg manajemen utk buat keputusan dg riset media  Performer Q --- survai mll telepon  Focus groups --- utk tentukan perubahan format & programming, personalitas, citra stasiun, karakteristik gaya hidup khalayak
  • 75.  Non rating research  Miscellaneous research ▪ Market studies --- studi opini & persepsi pasar dg survai, FGD ▪ Format studies --- studi format stasiun radio dg survai, FGD ▪ Format search studies --- studi format stasiun radio utk pasar ttt ▪ Program element importance --- studi utk cari elemen ttt di radio atauTV yg paling penting bg khalayak ▪ Station image --- studi ttg penerimaan publik tdhp pelayanan stasiun ▪ Personality (talent) studies ▪ Advertiser (account) analysis --- administer questionnaries ▪ Account executive research --- survai stasiun pd buyer thdp personalia biro iklan ▪ Sales research --- studi stasiun pd klien lokal utk tingkatkan sale ▪ Diversification research --- riset utk pengembangan usaha ▪ Qualitative research --- riset bilboard, desain logo, iklan bis, direct mail campaign, dll ▪ TV programming research --- tes program baru
  • 76.  Dengan mencermati berbagai penelitian aplikatif dlm bidang PR, iklan, & broadcast, tampaknya pemilihan metoda penelitian yg “tepat” tergantung pd bbrp hal:  Merumuskan masalah penelitian:Orientasi praktis?Teoritis?  Merumuskan arti penting penelitian:Orientasi akademis? Praktis?  Merumuskan tujuan penelitian: Eksploratif? Deskriptif? Eksplanatif? Evaluatif?  Memilih paradigma penelitian: Positivistik? Interpretif? Kritis?  Memilih teori utama sbg panduan penelitian: Interpersonal? Kelompok? Organisasi? Media? Kultur?  Mengoperasionalisasikan variabel penelitian: Dimensi? Indikator?  Menyusun desain penelitian?
  • 77.  Desain penelitian  Tipe riset: Eksploratif? Deskriptif? Eksplanatif? Evaluatif?  Pendekatan: Kuantitatif? Kualitatif?  Populasi: Homogen? Heterogen?  Sampel: Unit analisis individu? Kelompok? Organisasi?  Teknik sampling: Random? Nonrandom?  Skala pengukuran: Nominal? Ordinal? Interval? Rasio?  Jenis data:Kuantitatif? Kualitatif?  Koleksi data: Observasi? Wawancara? Kuesioner? FGD?  Analisis data: Kuantitatif? Kualitatif?  Goodness criteria: validitas? Reliabilitas? Otensitas? Kredibilitas? Historitas?
  • 78. Tujuan Riset Eksplorasi Deskripsi Eksplanasi Evaluasi Tipe Riset Menentukan: Relasi Kausal, Korelasi, Perbedaan, ranking Klpk, dll Tingkat Intervensi Peneliti Minimal: Riset event sbgm terjadi Manipulasi &/or kontrol &/or simulasi Setting Riset Alamiah Non- alamiah Ukuran & Pengukuran Definisi operasional Item (indikator) Skala Kategorisasi Koding Unit Analisis (Populasi) Individu, Diadik, Kelompok, Organisasi, dll Desain Sampling Randon Non-random Besar sampel (n) Waktu One-shot (cross-sectional) Longitudinal Metoda Koleksi Data Observasi Wawancara Kuesioner Ukuran fisik Unobstrusive ANALISIS DATA Feel for data Goodnes data Hypothesis data PENGUKURANDETAIL RISET P E R U M U S A N M A S A L A H
  • 79.  Eksploratif  Kajian eksploratif dlakukan ketika kita tdk tahu banyak ttg situasi yg sdg ditangani atau ketika tdk ada informasi ttg bagaimana persoalan atau riset yg sama diatasi di masa lalu  Kajian pendahuluan scr ekstensif ini dilakukan utk mendapatkan kejelasan gejala dlm situasi yg ada & utk memahami apa yg sdg terjadi sebelum kita dpt mengembangkan sebuah model & menyusun sebuah desain tegas utk penelitian yg lengkap  Misal: Bagaimana cara berhubungan dg media yg baik? Bagaimana menjalankan kampanye yg baik?
  • 80.  Deskriptif  Utk menggambarkan aspek2 relevan dr gejala yg menarik minat peneliti dr perspektif individu, organisasi, industri, atau yg lain  Utk memahami karakteristik satu kelompok dlm satu situasi yg menarik  Peneliti mengembangkan konsep & menghimpun data, tp tdk menguji hipotesa  Misal: Karakteristik psikografis & demografis stakeholders internal & eksternal perusahaan
  • 81.  Eksplanatif (Menguji Hipotesis)  Utk menjelaskan sifat hubungan ttt atau menentukan perbedaan2 diantara kelompok2 atau kebebasan atau otonomi dua atau lebih faktor2 dlm satu situasi  Menguji hipotesis  Misal: Hubungan antara kegiatan kampanye perusahaan dg sikap stakeholders pd perusahaan; Hubungan antara iklan dg pendapatan perusahaan
  • 82.  Evaluatif  Digunaka utk mengetahui capaian suatu program yg telah ditetapkan di awal kegiatan  Evaluasi formatif utk melihat & meneliti pelaksanaan suatu program, mencari umpan balik utk memperbaiki pelaksanaan program tsb  Evaluasi sumatif dilakukan di akhir pelaksanaan program utk mengukur apakah tujuan program telah tercapai  Misal: Evaluasi formatif kampanye PR
  • 83. OBSERVATION Broad area of research interest identified PRELIMINARY DATA GATHERING Interviewing Literature survey PROBLEM DEFINITION Research problem delineated THEORETICAL FRAMEWORK Variables clearly identified & labeled GENERATION OF HYPHOTESES SCIENTIFIC RESEARCH DESIGN DATA COLLECTION, ANALYSIS & INTERPRETATION DEDUCTION Hyphotheses substantiated? Research questions answered? 1 2 3 4 5 6 7 8 Dikutip dari Sekaran (1992)