Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
4. Berpikir asal katanya adalah pikir. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia , pikir berarti
akal budi, ingatan, angan-angan, pendapat
atau pertimbangan. Berpikir artinya
menggunakan akal budi untuk
mempertimbangkan dan memutuskan
sesuatu, serta menimbang-nimbang
dalam ingatan.
5. Para ahli psikologi kognitif memandang
berpikir merupakan kegiatan memproses
informasi secara mental atau secara kognitif.
Jika dikaitkan dengan pemecahan masalah,
sebuah proses mental yang melibatkan
beberapa manipulasi pengetahuan seperti
menghubungkan pengertian yang satu
dengan pengertian lainnya dalam sistem
kognitif yang diarahkan untuk menghasilkan
solusi
6. Menurut Daniel Pink Keseimbangan dalam
pola pikir High Concept and High Touch yakni
kemampuan menciptakan keindahan artistik
& emosional (High Concept ) dan kemampuan
berempati, memahami esensi interaksi
manusia dan menemukan makna (HighTouch
Menurut Pink salah satu elemen High Concept
and High Touch yakni desain “Janganlah
hanya memikirkan aspek fungsional semata
tetapi harus ada aspek desain”
7. Pernyataan Pink didukung dengan bukti bukti
peninggalan sejarah di Indonesia Candi
Borobudur, Keris, Perahu Pinisi (High Concept
and High Touch ), bukti lainnya saat ini di
Amerika adalah You Tube (fasilitas video
sharing) eksplorasi dan eksperimen kreatif
dari tiga orang anak muda yg melahirkan ide
hingga mampu terjual 1,6 Milyar Dollar
Amerika kepada Google “Ide yang berhasil
Terkapitalisasi “
8. Menurut Floyd L. Ruch dalam bukunya Psychology and
Life berpikir adalah, Merupakan manipulasi atau
organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan
lambang-lambang sehingga tidak perlu langsung
melakukan kegiatan yang tampak.
Menurut Paul Mussen dan Mark R.Rosenzweig berpikir
adalah, Menunjukkan berbagai kegiatan yang melibatkan
penggunaan konsep dan lambang, sebagai pengganti
objek dan peristiwa.
Berpikir melibatkan penggunaan lambang, visual atau
grafis.
9. Berpikir kita lakukan untuk memahami realitas
dalam rangka mengambil keputusan (decision
making), memecahkan masalah (problem
solving), dan menghasilkan yang baru
(creativity). Memahami realitas berarti menarik
kesimpulan, meneliti berbagai kemungkinan
penjelasan dari realitas eksternal dan internal.
Sehingga dengan singkat, Anyta taylor et al
mendefinisikan berpikir sebagai proses
penarikan kesimpulan.
10. Ditujukan (1) latihan berfikir secara kritis dan kreatif untuk membuat
keputusan dan menyelesaikan masalah misalnya luwes, reflektif, ingin tahu,
mampu mengambil resiko, tidak putus asa, mau bekerjasama dan lain lain, (2)
mengaplikasikan pengetahuan, pengalaman dan kemahiran berfikir secara
lebih praktik baik di dalam atau di luar sekolah, (3) menghasilkan idea atau
ciptaan yang kreatif dan inovatif, (4) mengatasi cara-cara berfikir yang
terburu-buru, kabur dan sempit, (5) meningkatkan aspek kognitif dan afektif,
dan seterusnya perkembangan intelek mereka, dan (6) bersikap terbuka dalam
menerima dan memberi pendapat, membuat pertimbangan berdasarkan
alasan dan bukti, serta berani memberi pandangan dan kritik
berpikir mencakup 4 hal, yakni (1) kemampuan menganalisis, (2)
membelajarkan siswa bagaimana memahami pernyataan, (3)
mengikuti dan menciptakan argumen logis, (4) mengiliminir jalur
yang salah dan fokus pada jalur yang benar (Harris, 1998)
11. Secara garis besar ada dua macam berpikir, yaitu :
a) Berpikir austik
Berpikir austik = melamun
Dengan berpikir austik orang melarikan diri dari kenyataan,
dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantasi.
Contoh : Menghayal,Fantasi, Wishful Thingking
b) Berpikir realistic
Berpikir realistic = nalar (reasoning)
Menurut Floyd L. Ruch ada tiga macam berpikir yaitu :
1. Berpikir Realistik
2. Berpikir Deduktif
12. Ialah mengambil kesimpulan dari dua pernyataan; yang pertama
merupakan pernyataan umum. Dalam logika, ini disebut silogisme.
Contoh :
Semua manusia bakal mati
Socrates manusia
Jadi, Socrates bakal mati
Berpikir deduktif dapat dirumuskan, jika A benar, dan B benar, maka
akan terjadi C
Berpikir Induktif
Berpikir Induktif dimulai dari hal-hal yang khusus dan kemudian
mengambil kesimpulan yang umum.
4. Berpikir Evaluatif
Ialah berpikir kritis, menilai baik buruknya, tepat atau tidaknya suatu
gagasan. Dalam berpikir evalutif, kita tidak menambah atau
mengurngi gagasan. Kita menilainya menurut criteria tertentu.
13. Berpikir Analogis
Umumnya orang menggunakan
perbandingan atau kontras. Kita
berpikir secara Analogis setiap kali kita
menetapkan keputusan tentang
sesuatu yang baru dalam pengalaman
kita dengan menghubungkannya pada
sesuatu yang sama pada asa lalu.
14. Penalaran “apa yang mungkin terjadi”
merupakan dasar berpikir kreatif
Penalaran disebut juga dengan berpikir
abduktif (Charles Sanders Peirce 1839-1914)
istilah abduksi adalah proses pengajuan
hipotesis dalam rangka mencari penjelasan
terhadap pengamatan atau kesimpulan yang
telah diketahui.
15. Berpikir abduktif berbeda dengan berpikir
deduktif maupun induktif
Contoh Deduksi (Menalar dari Alasan ke
akibat)
Premis mayor semua bola didalam gudang
berwarna merah
Premis minor bola ini berasal dari gudang
tersebut
Contoh Induksi (Menalar dari kasus khusus
ke umum
16. Kasus Bola ini berasal dari gudang ini
Pengamatan Bola-bola ini berwarna merah
Aturan umum Semua bola didalam gudang
berwarna merahksi
Contoh Abduksi (Menalar dari akibat ke
alasan)
Aturan Semua bola didalam gudang berwarna
merah
Pengamatan Bola ini berwarna merah
18. Menetapkan Keputusan ( Decision Making )
Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan keputusan. Setiap keputusan
yang diambil, akn disusul oleh keputusan-keputusan lainnya yang berkaitan.
Keputusan yang kita ambil beraneka ragam, tapi tanda-tanda umumnya
Keputusan merupakan hasil berpikir
Keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternative
Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaannya boleh
ditangguhkan atau dilupakan
Memecahkan Persoalan ( Problem Solving )
Umumnya kita bergerak sesuai dengan kebiasaan.
Proses memecahkan masalah / persoalan berlangsung lima tahap yaitu :
Terjadi peristiwa ketika perilku yang biasa dihambat karena sebab-sebab tertentu. Mula-
mula kita mengatasinya dengan pemecahan yang rutin.
Mencoba menggali memori pada masa yang lalu
Penyelesaian mekanis (mechanical solution) dengan uji coba / trial and error
Mulai menggunakan lambing-lambng verbal atau grafis untuk mengatasi masalah.
Mencoba memahami situasi yang terjadi, mencari jawaban, dan menemukan kesimpulan
yang tepat.
Tiba-tiba terlintas dalam pikiran kita dalam memevahkan suatu masalah. Pemecahan
masalah (aha erlebnis ) atau pengalaman aha, atau insight solution.
19. Faktor – factor yang mempengaruhi proses pemecahan masalah
Faktor-faktor pemecahan masalah dipengaruhi oleh factor-faktor
situasional dan personal.
Faktor-faktor situasional terjadi, misalnya pada stimulus yang
menimbulkan msalah ; pada sifat-sifat masalah : sulit-mudah, baru-
lama, penting-kurang penting.
Beberapa penelitian telah membuktikan pengaruh factor-faktor
biologis dan sosiopsikologis terhadap proses pemecahan masalah.
Faktor Biologis
Contoh : Manusia yang kurang tidur mengalami penurunan
kemampuan berpikir
Faktor-faktor Sosiopsikologis
· Motivasi
· Kepercayaan dan sikap yang salah
· Kebiasaan
· Emosi
20. Kemampuanmenciptakan ide atau benda
yang relatif berbeda dengan yang sudah ada
sebelumnya, baik melalui teknologi
sederhana maupun modern, sehingga karya
yang diciptakan dapat menarik, disenangi,
dan orang lain berkeinginan melihat atau
membelinya (Finch & McGough dalam
Usman (1985:51)
21. Ciri & Karakteristik orang kreatif
-Terbuka akan pengalaman baru & luarbiasa
- Luwes dalam berpikir & bertindak
- Bebas dalam mengekspresikan diri
- Dapat mengapresiasikan fantasi
- Berminat pada kegiatan-kegiatan kreatif
- Percaya pada gagasan sendiri
- Mandiri
(Munandar 1973:34 dalam Supriadi 1994:25)
22. Hasil studi kepustakaan 24 ciri orang kreatif
Terbuka akan pengalaman baru & luarbiasa
Fleksibel dalam berpikir & merespon
Bebas dalam menyatakan pendapat & perasaan
Menghargai fantasi
Tertarik pada kegiatan kreatif
Memiliki pendapat sendiri dan tidak mudah
terpengaruh
Memiliki rasa ingin tahu yg besar
23. Toleran terhadap perbedaan pendapat &
kondisi yang tidak pasti
Berani mengambil resiko
Percaya diri & mandiri
Tanggungjawab & Komitmen dalam tugas
Tekun &Tidak bosan
Tidak kehabisan akal dalam memecahkan
masalah
Kaya akan inisiatif
24. Peka terhadap situasi & lingkungan
Berorientasi masa kini dan kedepan
Citra diri & Stabilitas emosi yang baik
Tertarik pada hal-hal yang abstrak, komplek
& holistik
Memiliki gagasan yang orisinil
Mempunyai minat yang luas
Pemanfaatan waktu luang yang bermanfaat
& konstruktif
25. Kritis terhadap pendapat orang lain
Senang mengajukan pertanyaan yang baik
Memiliki kesadaran etik moral & estetik yang
tinggi (Setiadi 1994:67)
26. Berpikir Kritis Berpikir Kreatif
Analitis Mencipta
Mengumpulkan Meluaskan
Hirarkis Bercabang
Peluang Kemungkinan
Memutuskan Menggunakan keputusan
Memusat Menyebar
Obyektif Subyektif
Menjawab Sebuah jawaban
27. Berpikir Kritis Berpikir Kreatif
Otak kiri Otak kanan
Kata-kata Gambaran
Sejajar Hubungan
Masuk Akal Kekayaan, kebaruan
Ya, akan tetapi.... Ya, dan ………
29. Berpikir kreatif diartikan sebagai suatu
kegiatan mental yang digunakan seseorang
untuk membangun ide atau gagasan baru
(Ruggiero dan Evans dalam Siswono)
Krulik dan Rudnik menyebutkan bahwa
berpikir kreatif merupakan salah tingkat
tertinggi seseorang dalam berpikir, yaitu
dimulai ingatan (recall), berpikir dasar (basic
thinking), berpikir kritis (critical thinking), dan
berpikir kreatif (creative thinking).
30.
31. Dalam berpikir kreatif, seseorang akan
melalui tahapan mensintesis ide-ide,
membangun ide-ide, merencanakan
penerapan ide-ide, dan menerapkan ide-ide
tersebut sehingga menghasilkan sesuatu
atau produk yang baru. Produk yang
dimaksud adalah kreativitas (Siswono, 2007).
32. Michael Michalko mengatakan ada 12 aspek
yang biasanya tidak diajarkan di sekolah
tentang berfikir kreatif yang berakibat
kemampuan berfikir tidak berkembang :
1. Anda adalah orang yang kreatif.
2. Berfikir kreatif adalah pekerjaan
3. Anda harus melakukan gerakan (motions)
untuk menjadi kreatif
4. Otak anda bukanlah sebuah komputer
33. 5.Tidak ada satu jawaban yang benar
6. Jangan pernah berhenti dengan ide bagus
yang pertama
7. Semakin ahli akan semakin negatif
8. Percayai insting anda
9.Tidak ada yang dinamakan kegagalan.
10.Tidak ada yang dinamakan kegagalan.
11. Selalu dekati suatu masalah dengan
berbagai perspektif.
12. Belajar berfikir secara tidak konvensional.
34. Albert Einstein “Imagination is more important
than knowledge. For while knowledge defines all
we currently know and understand, imagination
points to all we might yet discover and create.”
imajinasi lebih penting dari pengetahuan.
Pengetahuan terkait dengan apa-apa yang
telah kita pahami dan ketahui sekarang.
Imajinasilah yang akan menuntun kita menuju
penemuan dan penciptaan baru seperti ide-ide
dan solusi-solusi baru.
35. Menurut Robert Harris, lima metode untuk
menghasilkan sesuatu yang kreatif, yaitu
1. Evolution
2. Synthesis
3. Revolution
4. Reapplication
5. Changing direction
36. Edward de Bono yaitu “The brain is a self-
organizing system that routinely organizes input
into patterns. Lateral thinking enable us to move
laterally across patterns, thereby opening up
new perceptions, concepts and ideas.”
Lateral thinking memungkinkan kita untuk
berpindah secara lateral dari satu pola ke pola
yang lain sehingga dapat membuka persepsi,
konsep, dan ide baru.
37. Edward de Bono merancang empat jenis alat
berfikir dalam lateral thinking yang terdiri dari
alat-alat berikut.
1. Idea generating tools yang dirancang untuk
memecah pola berfikir sekarang yaitu pola
yang bersifat rutin dan status quo.
2. Focus tools yang dirancang untuk memperluas
untuk mencari ide-ide baru.
38. 3. Harvest tools yang dirancang untuk memanen
solusi yang terbaik dari keluaran yang
dihasilkan oleh idea generating tools.
4.Treatment tools yang dirancang untuk
memberbaiki ide-ide yang dipanen dengan
mempertimbangkan batasan-batasan yang
ada pada dunia nyata, sumber daya, dan
dukungan untuk melaksakan ide-ide baru
tersebut. Dengan demikian ide yang terpilih
nantinya benarbenar dapat dilaksanakan.
39. Campbell mendefinisikan kreativitas sebagai
kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang
bersifat baru (novel), berguna, dan dapat
dimengerti (understandable).
Munandar, kreativitas adalah kemampuan
menemukan banyak kemungkinan jawaban
terhadap suatu masalah, dimana penekanan
nya pada kuantitas, ketepatgunaan, dan
keberagaman jawaban
40. Ali dan Asrori menyatakan bahwa kreativitas
merupakan kemampuan seseorang untuk
menciptakan sesuatu yang sama sekali baru
atau kombinasi dari karya-karya yang telah
ada sebelumnya menjadi suatu karya baru
yang dilakukan melalui interaksi dengan
lingkungannya untuk menghadapi per
masalahan dan mencari alternatif pemecahan
nya melalui cara-cara berpikir divergen
41. Kreativitas merupakan suatu produk
kemampuan (berpikir kreatif) untuk
menghasilkan suatu cara atau sesuatu
yang baru dalam menghadapi suatu
masalah atau situasi
42. Langkah Berpikir Kreatif
Menurut Zimmerer ada tujuh langkah proses
berpikir kreatif dalam kewirausahaan, yaitu:
Tahap 1: Persiapan (Preparation)
Tahap 2: Penyelidikan (Investigation)
Tahap 3: Transformasi (Transpormation)
Tahap 4: Penetasan (Incubation)
Tahap 5: Penerangan (Illumination)
Tahap 6: Pengujian (Verification)
Tahap 7: Implementasi (Implementation)
43. Satori (2002) mencoba menyajikan suatu
model hubungan antara life skills,
employebility skills, vocational skills, dan
spesific occupational skills. Istilah
employebility skills, mengacu pada
serangkaian keterampilan yang mendukung
seseorang untuk menunaikan pekerjaannya
supaya berhasil.
44. Employebility skills meliputi tiga
keterampilan utama, yaitu:
a. Keterampilan dasar
• Keterampilan berkomunikasi lisan
• Membaca (mengerti dan dapat
mengikuti alur berpikir)
• Penguasaan dasar-dasar berpikir
• Keterampilan menulis
45. b. Keterampilan berpikir tingkat tinggi
• Keterampilan pemecahan masalah
• Keterampilan belajar
• Keterampilan berpikir inovatif dan kreatif
• Keterampilan membuat keputusan
c. Karakter dan keterampilan afektif
• Tanggung jawab
• Sikap positif terhadap pekerjaan
• Jujur, hati-hati, teliti, dan efisien
46. • Hubungan antar pribadi, kerja sama dan
bekerja dalam tim
• Percaya diri dan memiliki sikap positif
terhadap diri sendiri
• Penyesuaian diri dan fleksibel
• Penuh antusias dan motivasi
• Disiplin dan penguasaan diri
• Berdandan dan berpenampilan menarik
54. Tahap Persiapan. Dalam masa persiapan,
seorang pemikir atau kreator
memformulasikan masalahnya dan
mengumpulkan semua fakta dan data yang
dibutuhkan untuk memecahkan masalah.
Kadang-kadang meski telah lama
berkonsentrasi lama, pemecahan masalah
belum muncul juga ke dalam benaknya.
55. Tahap Inkubasi. Jika pemikir kemudian
mengalihkan perhatian dari persoalana yang
sedang dihadapinya tersebut berarti ia telah
memasuki tahap inkubasi. Pada tahap ini,
ide-ide yang mencampuri dan mengganggu
cenderung menghilang. Sementara itu,
pemikir mendapat pengalaman baru.
Pengalaman tersebut dapat menambah kunci
bagi pemecahan masalah.
56. Tahap Iluminasi. Pada periode ini pemikir
mengalami insight atau “Aha!”.Tiba-tiba saja
cara pemecahan masalah muncul dengan
sendirinya.
Tahap Evaluasi. Evaluasi terjadi setelah
muncul pemecahan masalahnya, tujuannya
adalah untuk menilai apakah pemecahan
masalah tersebut sudah tepat atau belum.
57. Seringkali pemecahan masalah yang muncul
tidak tepat, sehingga pemikir harus
memulainya lagi dari awal pentahapan.
Tahap Revisi. Apabila cara pemecahan
masalah tersebut sudah tepat atau mungkin
masih memerlukan penyesuaian dan
perbaikan-perbaikan di sana-sini, maka tahap
ini adalah tahap revisi, yaitu perbaikan
pemecahan masalah agar menjadi lebih
58. Kreativitas yang menghasilkan gagasan sama
pentingnya dengan menguji dan meng
komunikasikan gagasan yang muncul agar dapat
diterima orang lain
59. Proses PR
Defining PR problems
Planning PR programs
Implementing PR programs through
actions & communicating
Evaluating the programs
60. Defining PR problems
Environmental monitoring
▪ Mengamati trend opini publik & peristiwa sosial yg mgkn punya
pengaruh signifikan pd organisasi
▪ Dua tahap
▪ “Early warning” ---analisis isi media; analisis SWOT; studi panel pemuka
masyarakat; trigger event analysis (precursor analysis)
▪ Tracking public opinion --- studi panel longitudinal; cross-sectional
opinion poll; omnibus survey; online databases; online survey; online
FGD
PR audits
▪ Studi komprehensif ttg posisi PR dr organisasi --- mengukur posisi
perusahaan scr internal & eksternal (studi citra perusahaan) ---
survai stakeholders
61. Defining PR problems
Communication audits
▪ Spt PR audit tp dg tujuan lbh sempit terkait dg alat2
komunikasi yg digunakan organisasi scr internal &
eksternal --- readership survey & readability studies
Social audits
▪ Moniroting lingkungan skala kecil utk mengukur
performansi sosial organisasi (tanggungjawab sosial
organisasi pd komunitasnya) --- studi efek program
62. Planning PR programs
Hasil interpretasi thdp informasi dr tahap
sebelumnya utk identifikasi peluang & persoalan2
yg dpt digunakan utk menyusun program2 PR scr
sistematik
Menggunakan studi kualitatif (FGD), media audits
(survai pd personalia media ttg preferensi cerita &
tanggapan pd klien PR)
63. Implementing PR programs through actions &
communicating
Riset yg digunakan adalah monitoring thdp pelaksanaan program PR
▪ Gatekeeping research
▪ Analisis karakteristik press release & video news release yg lolos “gate” & muncul
di media (variabel isi & gaya)
▪ Output analysis
▪ Hasil segera atau jangka-pendek dr aktivitas atau program PR ttt
▪ Jumlah total artikel, berita yg muncul di media massa; Nada artikel
▪ Non media output --- pembicara dlm seminar, jumlah orang menghadiri event
▪ Analisis isi (jenis kisah; sumber kisah; derajat eksposure; topik; nada artikel;
keseimbangan; dll)
▪ Mengukur impresi pd kampanye PR (jangkauan ,frekuensi, sasaran)
64. Evaluating the programs
Proses penilaian efektivitas perencanaan, implementasi, &
efek program PR
▪ Implementation checking --- target tereksposure pesan?
▪ In-progress monitoring --- efek selama program berlangsung
▪ Outcome evaluation --- efek stlh program selesai
▪ Efek kognitif --- sbrp banyak publik belajar dr kampanye PR
▪ Efek afektif --- perubahan sikap, opini, persepsi
▪ Efek konatif --- perilaku sesuai dg tujuan kampanye
▪ Menggunakan riset pretest/posttest & tracking studies;
benchmarking (standar perbandingan yg digunakan perusahaan utk
melacak kemajuan Prnya. Riset dilakukan sblm kampanye utk
menetapkan standar perbandingan.Cara lain dg menggunakan
data yg ada dibandingkan dg data masa lalu)
68. Media research
Reach
▪ Jumlah keseluruhan rumah tangga atau orang yg akan diekspose dg
satu pesan dlm sebuah media ttt setidaknya sekali dlm satu periode
ttt (biasanya 4 minggu)
Frequency
▪ Jumlah eksposure pd pesan yg sama yg diterima oleh setiap rumah
tangga
▪ Average frequency
▪ (Total exposures for all households) : (Reach)
▪ Gross rating point (GRP)
▪ (Reach) x (Average frequency)
69. Macam Media research
Audience size & composition
▪ Cost per thousand circulated copies (CPMs)
▪ (Ad cost) : (Circulation)
▪ Media efficiency (Revised CPM)
▪ (Ad cost) : (Number of people who read the issue : Circulation)
▪ Advertising efficiency (Revised CPM)
▪ (Ad cost) : (Number of potential product users : Circulation)
▪ Readership survey
▪ Unaided recall (responden menyebut media)
▪ Aided recall (peneliti menyebut media)
▪ Recognition (peneliti menunjukkan logo & artikel)
Frequency of exposure in media schedules
Competitors’ activities
70. Macam Media research
Frequency of exposure in media schedules
▪ Penggunaan bermacam media kampanye iklan serentak utk
mendapatkan reach & frequency maksimal dg menggunakan
stepwise analysis & decision calculus
Competitors’ activities
▪ Pengamatan thdp aktivitas kampanye iklan pesaing mll bermacam
media (indoor & outdoor) --- analisis isi iklan; analisis rate cards
71. Campaign assessment research
Pretest/ posttest method
▪ Pengukuran sebelum & sesudah kampanye dilakukan
▪ Personal interview; panel study
Tracking studies
▪ Menilai pengaruh kampanye dg mengukur efek pd bbrp
periode waktu ttt selama berlangsungnya kampanye
▪ Utk dptkn feedback utk perbaikan kampanye
▪ Personal interview
73. Rating research
Metoda
▪ Diaries & Electronic meters
Rating
▪ Persentase orang atau rumah tangga dlm populasi yg menyetelTV atau
radio ttt
▪ (People or Household) : (Population)
Share
▪ Persentase home using television (HUT) atau persons using radio (PUR) yg
tlh menyetel saluran ttt
▪ Utk estimasi jumlah rumah tangga dlm target populasi
▪ (People or Household) : (HUT atau PUR)
Cost per thousand (CPM)
▪ (Cost od advertisement) : (Audience size in thousands)
74. Non rating research
Program testing --- ide, rough cut (naskah, karakter,
setting, dll), postproduction dg interview, FGD, shopping
center intercept, auditorium type situation
Music research --- auditorium testing (evaluasi lagu
populer & lama) & callout research (on air test)
Programming research & consulting --- menyediakan data
bg manajemen utk buat keputusan dg riset media
Performer Q --- survai mll telepon
Focus groups --- utk tentukan perubahan format &
programming, personalitas, citra stasiun, karakteristik
gaya hidup khalayak
75. Non rating research
Miscellaneous research
▪ Market studies --- studi opini & persepsi pasar dg survai, FGD
▪ Format studies --- studi format stasiun radio dg survai, FGD
▪ Format search studies --- studi format stasiun radio utk pasar ttt
▪ Program element importance --- studi utk cari elemen ttt di radio atauTV yg paling
penting bg khalayak
▪ Station image --- studi ttg penerimaan publik tdhp pelayanan stasiun
▪ Personality (talent) studies
▪ Advertiser (account) analysis --- administer questionnaries
▪ Account executive research --- survai stasiun pd buyer thdp personalia biro iklan
▪ Sales research --- studi stasiun pd klien lokal utk tingkatkan sale
▪ Diversification research --- riset utk pengembangan usaha
▪ Qualitative research --- riset bilboard, desain logo, iklan bis, direct mail campaign, dll
▪ TV programming research --- tes program baru
76. Dengan mencermati berbagai penelitian aplikatif dlm bidang
PR, iklan, & broadcast, tampaknya pemilihan metoda
penelitian yg “tepat” tergantung pd bbrp hal:
Merumuskan masalah penelitian:Orientasi praktis?Teoritis?
Merumuskan arti penting penelitian:Orientasi akademis? Praktis?
Merumuskan tujuan penelitian: Eksploratif? Deskriptif? Eksplanatif?
Evaluatif?
Memilih paradigma penelitian: Positivistik? Interpretif? Kritis?
Memilih teori utama sbg panduan penelitian: Interpersonal?
Kelompok? Organisasi? Media? Kultur?
Mengoperasionalisasikan variabel penelitian: Dimensi? Indikator?
Menyusun desain penelitian?
78. Tujuan Riset
Eksplorasi
Deskripsi
Eksplanasi
Evaluasi
Tipe Riset
Menentukan:
Relasi Kausal,
Korelasi,
Perbedaan,
ranking Klpk,
dll
Tingkat Intervensi
Peneliti
Minimal: Riset
event sbgm terjadi
Manipulasi &/or
kontrol &/or
simulasi
Setting
Riset
Alamiah
Non-
alamiah
Ukuran &
Pengukuran
Definisi
operasional
Item
(indikator)
Skala
Kategorisasi
Koding
Unit Analisis
(Populasi)
Individu,
Diadik,
Kelompok,
Organisasi, dll
Desain
Sampling
Randon
Non-random
Besar sampel
(n)
Waktu
One-shot
(cross-sectional)
Longitudinal
Metoda
Koleksi Data
Observasi
Wawancara
Kuesioner
Ukuran fisik
Unobstrusive
ANALISIS
DATA
Feel for
data
Goodnes
data
Hypothesis
data
PENGUKURANDETAIL RISET
P
E
R
U
M
U
S
A
N
M
A
S
A
L
A
H
79. Eksploratif
Kajian eksploratif dlakukan ketika kita tdk tahu banyak ttg
situasi yg sdg ditangani atau ketika tdk ada informasi ttg
bagaimana persoalan atau riset yg sama diatasi di masa
lalu
Kajian pendahuluan scr ekstensif ini dilakukan utk
mendapatkan kejelasan gejala dlm situasi yg ada & utk
memahami apa yg sdg terjadi sebelum kita dpt
mengembangkan sebuah model & menyusun sebuah
desain tegas utk penelitian yg lengkap
Misal: Bagaimana cara berhubungan dg media yg baik?
Bagaimana menjalankan kampanye yg baik?
80. Deskriptif
Utk menggambarkan aspek2 relevan dr gejala yg menarik
minat peneliti dr perspektif individu, organisasi, industri,
atau yg lain
Utk memahami karakteristik satu kelompok dlm satu
situasi yg menarik
Peneliti mengembangkan konsep & menghimpun data, tp
tdk menguji hipotesa
Misal: Karakteristik psikografis & demografis stakeholders
internal & eksternal perusahaan
81. Eksplanatif (Menguji Hipotesis)
Utk menjelaskan sifat hubungan ttt atau
menentukan perbedaan2 diantara kelompok2
atau kebebasan atau otonomi dua atau lebih
faktor2 dlm satu situasi
Menguji hipotesis
Misal: Hubungan antara kegiatan kampanye
perusahaan dg sikap stakeholders pd perusahaan;
Hubungan antara iklan dg pendapatan
perusahaan
82. Evaluatif
Digunaka utk mengetahui capaian suatu program
yg telah ditetapkan di awal kegiatan
Evaluasi formatif utk melihat & meneliti
pelaksanaan suatu program, mencari umpan balik
utk memperbaiki pelaksanaan program tsb
Evaluasi sumatif dilakukan di akhir pelaksanaan
program utk mengukur apakah tujuan program
telah tercapai
Misal: Evaluasi formatif kampanye PR
83. OBSERVATION
Broad area of research
interest identified
PRELIMINARY DATA GATHERING
Interviewing
Literature survey
PROBLEM
DEFINITION
Research
problem
delineated
THEORETICAL
FRAMEWORK
Variables
clearly
identified &
labeled
GENERATION
OF
HYPHOTESES
SCIENTIFIC
RESEARCH
DESIGN
DATA COLLECTION,
ANALYSIS &
INTERPRETATION
DEDUCTION
Hyphotheses
substantiated?
Research
questions
answered?
1
2
3
4
5
6
7
8
Dikutip dari Sekaran (1992)