Dokumen tersebut membahas tentang proses berpikir, kegiatan berpikir, dan strategi pemecahan masalah. Proses berpikir melibatkan berbagai aktivitas menggunakan konsep dan lambang, sedangkan kegiatan berpikir meliputi berpikir autistik, realistik, dan kreatif. Strategi pemecahan masalah meliputi mengidentifikasi masalah, menganalisisnya, menemukan solusi, dan mengambil keputusan.
3. A. Proses Berpikir.
A.1. Pengertian Berpikir.
1.
Philip L. Harriman.
Berpikir adalah istilah yang sangat luas dengan berbagai
defenisi (angan-angan, kretaifitas, pertimbangan, dsb) dan
aktifitas dalam menghadapi suatu situasi yang tidak obyektif
yang menyerang organ panca indra.
2.
Drever.
Berpikir bertitik tolak dari adanya persoalan atau problem
yang dihadapi secara individu.
3.
Floyd L. Ruch.
Berpikir merupakan manipulasi atau organisasi unsur-unsur
lingkungan dengan menggunakan lambang-lambang.
4. Kesimpulan :
1.
Berpikir adalah menunjukan berbagai kegiatan yang
melibatkan penggunaan konsep dan lambanglambang sebagai pengganti obyek dan peristiwa.
2. Berpikir adalah :
1. Proses sensoris, mengingat dalam belajar,
mempresepsi dan memori/ingatan.
2. Berpikir menggunakan lambang atau grafis.
3. Penarikan kesimpulan.
4. Pemecahan masalah.
5. B. Kegiatan Berpikir.
1.
Untuk apa orang berpikir ?
Untuk memahami realitas dalam rangka mengambil
keputusan,
memecahkan
persoalan,
dan
menghasilkan yang baru.
2. Bagaimana orang berpikir ?
1. Berpikir Autistik/melamun.
2. Berpikir Realistik/nalar.
3. Berpikir Kreatif/menemukan yang baru.
6. Lanjutan .....
Berpikir autistik/melamun yaitu fantasi berkhayal
dan juga semacam melarikan diri dari kenyataan.
Berpikir realistik/nalar yaitu berpikir dalam rangka
menyesuaikan diri dengan dunia nyata.
Berpikir Kreatif yaitu berpikir untuk menemukan
sesuatu yang baru, yang lain dari yang sudah ada.
7. 4 Model cara berpikir realistik :
1. Berpikir Deduktif.
2. Berpikir Induktif.
3. Berpikir Evaluatif.
4. Berpikir Analog.
8. Lanjutan .....
1.
Berpikir Deduktif yaitu mengambil kesimpulan dari
dua pernyataan yang dimulai dari hal-hal yang
umum ke hal-hal khusus. Dalam logika disebut
Silogisme.
Misalnya : Jika A benar dan B benar maka akan
terjadi C.
2. Berpikir Induktif yaitu mengambil kesimpulan dari
hal yang khusus ke hal yang umum.
Ketepatan berpikir induktif tergantung
memadainya kasus yang dijadikan dasar.
pada
9. Lanjutan .....
3. Berpikir Evaluatif yaitu berpikir kritis, menilai baik
buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan.
Dalam berpikir evaluatif kita menambah atau
mengurangi gagasan.
4. Berpikir Analogi yaitu berpikir kira-kira yang
didasarkan pada pengenalan kesamaan.
Berpikir analogi mirip dengan berpikir evaluatif,
umumnya orang memakai perbandingan atau
kontras.
10. Berpikir kreatif memiliki 3 syarat :
1. Kreatifitas melibatkan respons atau gagasan,
atau secara statistik sangat jarang terjadi.
2. Kreatifitas
dapat memecahkan persoalan
secara realitas.
3. Kreatifitas
merupakan
usaha
untuk
mempertahankan pengertian yang orisinil,
menilai
dan
mengembangkan
sebaik
mungkin.
11. Tahapan berpikir kreatif :
Para Psikolog menetapkan 5 tahap/proses berpikir
kreatif :
1. Tahap Orientasi.
2. Tahap Preparasi.
3. Tahap Inkubasi.
4. Tahap Iluminasi.
5. Tahap Verifikasi / Revisi.
12. Lanjutan .....
1.
Tahap Orientasi.
Masalah dirumuskan
diidentifikasi.
dan
aspek-aspek
masalah
2.
Tahap Preparasi.
Pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin
informasi yang relevan dengan masalah.
3.
Tahap Inkubasi.
Pikiran beristirahat sebentar ketika berbagai pemecahan
masalah berhadapan dengan jalan buntu, proses
pemecahan masalah berlangsung terus dalam jiwa bawa
sadar.
13. Lanjutan .....
4. Tahap Iluminasi.
Masa
inkubasi
berakhir
ketika
pemikiran
memperoleh semacam ilham serangkaian pengertian
yang memecahkan masalah.
5. Tahap Verifikasi / Revisi.
Tahap terakhir untuk menguji dan secara kritis
menilai pemecahan masalah yang diajukan pada
tahap iluminasi.
14. Ciri – ciri Berpikir Kretaif.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
IQ nya tidak selalu paling tinggi.
Mempunyai bakat dan kemampuan tertentu.
Pemikir keras.
Menghindari cara konvensional yang sudah diajukan
oleh orang lain.
Memilih cara tersendiri.
Interprestasi pribadi, bukan berdasarkan konsesus /
kesepakatan umum.
Emotional Quatten (EQ)/ emosi harus baik.
Affective Quatten (AQ)/ sikap yang baik.
15. Faktor – faktor yang berpengaruh pada Berpikir Kreatif.
1.
Kemampuan Kognitif.
Kecerdasan diatas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasangagasan baru, gagasan yang berlainan dan fleksibel.
2.
Sikap Terbuka.
Siap menerima stimuli internal dan eksternal, memiliki
pikiran beragam dan luas.
3.
Sikap Bebas, Otonom dan Percaya pada Diri Sendiri.
Tidak senang digiring, ingin menampilkan dirinya semampu
dan semaunya, tidak terlalu terikat dengan konvensi-konvensi
sosial.
Mungkin inilah sebabnya orang kreatif sering dianggap
nyentrik atau gila.
16. Hambatan – hambatan dalam Proses Berpikir.
1.
Data yang kurang sempurnah sehingga masih
banyak lagi data yang harus diperoleh.
2. Data yang ada dalam keadaan kacau, bertentangan
dengan data lain sehingga membingungkan.
18. C.1. Pengertian Pemecahan Masalah.
Pemecahan Masalah / Problem Solving yaitu Individu
yang dihadapkan dengan persoalan / problem yang
mendesak perlu dilakukan pemecahannya / solusinya
dengan berpikir / pemikiran.
Dalam Pemecahan Masalah dapat digunakan Insight /
Pemahaman.
19. C.2. Tahapan Pemecahan Masalah.
Berlangsung dalam 5 (lima) tahapan :
1.
Menganalisa sebab-sebab tertentu ketika terjadi peristiwa yang
menghambat prilaku.
2.
Mencoba mengasah memori anda untuk mengetahui cara-cara
apa saja yang efektif pada masa yang lain.
3.
Mencoba seluruh kemungkinan pemecahan yang pernah anda
ingat atau pikirkan. Cara ini biasa disebut penyelesaian
mekanis.
4.
Menggunakan lambang-lambang / verbal untuk menyelesaikan
masalah.
5.
Tiba-tiba melintas dalam pikiran / insight solution.
20. C.3. Faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Motivasi.
Kepercayaan dan sikap yang salah.
Kebiasaan.
Emosi.
Situasional.
Biologis.
21. Lanjutan C.3 .....
1.
Motivasi.
Motivasi yang rendah dapat mengalihkan perhatian,
sedangkan motivasi yang tinggi dapat membatasi
fleksibilitas.
2.
Kepercayaan dan sikap yang salah.
Asumsi yang dapat menyesatkan , kerangka rujukan yang
tidak cermat.
3.
Kebiasaan.
Kecenderungan untuk mempertahankan pola pikir
tertentu, atau melihat masalah dari satu sisi saja, atau
kepercayaan yang berlebihan tanpa kritis pada pendapat
otoritas.
22. Lanjutan C.3 .....
4. Emosi.
Emosi mewarnai cara berpikir. Emosi dengan intesitas
tinggi sehingga menjadi stres, kita sulit untuk berpikir
efisien.
5.
Situasional.
Sifat-sifat masalah seperti baru-lama, sulit-mudah, atau
penting-kurang penting.
6. Biologis.
Dapat bersumber dari pengaruh lapar, kurang tidur,
lelah, dsb.
23. Catatan penting .....
Dalam pelaksanaan Pemecahan Masalah / Problem
Solving ini harus segera dengan cepat diambil sikap
dalam
pengambilan
keputusan
pemecahan
masalahnya karena biasanya individu dalam kondisi
terdesak untuk segera melakukan pengambilan
keputusan.
Biasanya ada beberapa alternatif Pemecahan Masalah
/Problem Solving yang sudah dipikirkan / disiapkan
untuk kondisi / waktu tertentu.
24. C.4. Teknik Pemecahan Masalah.
Teknik Pemecahan Masalah yan cepat, tepat, efektif, dan
efisien :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Menetapkan
keputusan
sebagai
hasil
dari
berpikir.
Mengerti akan konsep perkembangan bicara.
Mengerti akan konsep berbahasa.
Dapat berbahasa secara lisan, tertulis, isyarat.
Mengerti tata bahasa.
Mengerti perkembangan bahasa.
Mengerti hubungan antara berpikir, berbahasa, dan
berbicara.
25. Lanjutan C.4. .....
1.
Menetapkan keputusan sebagai hasil dari berpikir.
1. Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan
keputusan / Decision Making (DM).
2. Penetapan keputusan adalah hasil dari berpikir.
3. Keputusan selalu melibatkan pilihan dari
berbagai alternatif dan tindakan nyata walapun
pelaksanaanya
boleh
ditangguhkan
atau
dilupakan.
4. Penetapan
keputusan
biasanya
dibarengi
prasyarat cepat, tepat, efisien, dan tidak
menimbulkan konflik.
26. Lanjutan C.4. .....
2. Mengerti akan konsep perkembangan bicara.
Berbicara otomatis berbahasa karena berbicara
menggunakan bahasa.
Tugas pokok perkembangan bicara adalah :
1. Mengerti pembicaraan.
2. Menambah perbendaharaan kata.
3. Menyusun kata-kata.
4. Mengucapkan yang benar.
27. Lanjutan C.4. .....
3.
Mengerti akan konsep berbahasa.
Bahasa dalam hubungannya dengan perkembangan
berbicara berfungsi sebagai :
1. Instrumen / alat.
2. Regulasi / menyusun kata-kata.
3. Interpersonal.
4. Personal.
5. Heuriswtic / cara menunjukan perhatian
6. Imaginatif / menambah perbendaharaan
7. Informatif / mengucapkan yang benar
28. Lanjutan C.4. .....
4.
Dapat berbahasa secara lisan, tulisan, dan isyarat.
Manusia mengucapkan kata-kata dan kalimat dengan cara
tertentu, setiap cara berkata memberikan maksud tertentu.
5.
Mengerti tata bahasa.
Defenisi fungsional bahasa adalah alat yang dimiliki bersama
untuk mengucapkan gagasan.
Defenisi formal bahasa adalah semua kalimat yang
terbayangkan yang dapat dibuat menurut peraturan tata
bahasa.
Tata bahasa meliputi fonologi/bunyi, sintaksis/cara
pembentukan kalimat, semantik/arti.
29. Lanjutan C.4. .....
6. Mengerti perkembangan bahasa.
Perkembangan bahasa merupakan proses majemuk
yang akan :
1. Membantu mengorganisasi persepsi.
2. Mengarahkan berfikir.
3. Mengontrol tindakan.
4. Membantu memori.
5. Mengubah / memodifikasi emosi.
6. Mengubah memori.
30. Lanjutan C.4. .....
7. Mengerti hubungan antara berpikir, berbahasa, dan
berbicara.
Bila membicarakan prosesnya maka pembicaraan
kita terfokus pada kerja otak dalam bentuk pikiran
yang diproses kedalam bahasa dan direalisasi dalam
berbicara.
31. C.5. Langkah-langkah pemecahan masalah.
Langkah-langkah
pemecahan
masalah
untuk
mengambil suatu keputusan dapat berupa pola pikir
yang dimulai dari :
1.
2.
3.
4.
Penemuan Masalah.
Analisis / diagnosis masalah.
Pemecahan masalah.
Pengambilan keputusan.
32. Lanjutan C.5. .....
1.
Penemuan Masalah.
Yang dilakukan adalah :
1. Penemuan masalah.
2. Penentuan prioritas.
3. Rumusan masalah
2. Analisis / diagnosis masalah.
Yang dilakukan adalah :
1. Mencari sebab.
2. Memilah-milah sebab.
33. Lanjutan C.5. .....
3. Pemecahan masalah.
Yang dilakukan adalah :
1. Rumusan tujuan.
2. Alternatif pemecahan.
3. Analisis alternatif.
4. Pengambilan keputusan.
Yang dilakukan adalah :
1. Analisis keputusan.
2. Pengambilan keputusan.
3. Perencanaan tindakan.
34. C.6. Tahapan Pelaksanaan Pemecahan Masalah.
Pemecahan
masalah sebagai teknik pengambilan
keputusan dilakukan dengan tahapan pelaksanaan sbb :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Identifikasi dan defenisi / hakikat masalah.
Pengumpulan dan pengolahan informasi.
Pencarian dan penemuan berbagai alternatif.
Pengkajian berbagai alternatif.
Penentuan pilihan atas alternatif terbaik.
Pelaksanaan keputusan.
Penilaian.