SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
PENGEMBANGAN
POTENSI DIRI
( Disajikan pada Diklat Kepemimpinan Tingkat III Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral Angkatan V )
Oleh:
Marina Sulastiana
1
PENGEMBANGAN POTENSI DIRI
P E N D A H U L U A N
Setiap individu yang mulai memasuki lingkungan yang baru baik yang
berkaitan dengan situasi sosial maupun situasi tugas/pekerjaan, perlu
melakukan penyesuaian diri baik disadari maupun tidak disadarinya.
Demikian pula yang terjadi pada individu karyawan baru yang ditempatkan
di suatu posisi ataupun karyawan lama yang baru ditempatkan kembali di
posisi yang baru (mutasi atau promosi). Dalam menghadapi situasi kerja
yang baru ada kemungkinan dua proses psikologis yang terjadi yaitu
karyawan beradaptasi atau karyawan menyesuaikan diri (adjustment). Oleh
karena proses adaptasi ataupun penyesuaian diri ini sangat penting dan
berpengaruh terhadap optimalisasi potensi karyawan untuk melaksanakan
pekerjaan dan mencapai performansi yang berhasil (sukses), maka sejauh
mana karyawan mengenali potensi dirinya dan siap mengembangkan
potensi akan sangat penting. Dalam paparan berikut akan dijelaskan
mengenai Pengenalan Potensi Diri dan Pengembangan Potensi Diri yang
dapat berguna bagi karyawan dalam rangka mencapai performansi unggul.
PENGENALAN DIRI
Sebelum seorang karyawan melakukan pengembangan diri dalam rangka
menggunakan dan mengoptimalisasi seluruh kemampuannya untuk
mencapai kinerja yang unggul, ada beberapa cara untuk mengetahui,
menilai atau mengukur dengan akurat berbagai kelebihan/kekuatannya dan
kelemahan/kekurangannya.
Adapun cara-caranya adalah sebagai berikut :
a. Introspeksi diri (pengukuran individual)
Dalam cara ini, individu meluangkan waktu untuk mengevaluasi apa
yang telah dilakukannya, apa yang telah ia capai dan apa yang ia
miliki sebagai suatu kelebihan yang dapat mendukung dan apa
2
yang ia miliki sebagai suatu kekurangan yang menghambat
tercapainya prestasi tinggi.
Cara ini efektif bila individu bersikap jujur, terbuka pada dirinya
sendiri, mau dengan sungguh-sungguh memperhatikan kata hati
b. Feedback dari orang lain
Dalam cara ini karyawan meminta masukan berupa informasi atau
data penilaian tentang dirinya dari orang lain, apakah itu rekan
kerja, atasan, bawahan maupun dari anggota keluarga. Masukan
berupa umpan balik (feedback) ini meliputi segala sesuatu tentang
sikap dan perilaku seseorang yang tampak/terlihat , dipersepsi oleh
orang lain yang bertemu, berinteraksi dengannya. Cara ini
bertujuan untuk membantu seseorang menelaah dan memperbaiki
tingkah laku.
Beberapa persyaratan suatu feedback efektif adalah :
- Diberikan secara langsung kepada individu, jika diberikan
secara tidak langsung
Akan bermanfaat jika bukan berupa penilaian.
- Pernyataan yang disampaikan bersifat evaluatif dan deskriptif.
Artinya akan lebih bijaksana mendeskripsikan tingkah laku yang
dinilai ‘positif’ maupun ‘negatif’ karena tidak memberi ‘cap’
tertentu kepada individu yang diberi umpan balik.
- Diberikan sesuai kebutuhan dan dikehendaki penerima. Artinya
individu yang memang membutuhkan umpan balik akan lebih
mudah menerima penilaian tentang dirinya baik yang bersifat
positif maupun negative sehingga memungkinkan perubahan
yang signifikan pada tingkah lakunya.
- Disampaikan pada waktu yang tepat. Artinya umpan balik
disampaikan kepada
3
penerima pada saat penerima siap mendengarkan umpan balik,
pada waktu yang
khusus, misalnya tidak dihadapan orang lain, dan pada waktu
yang tidak terlalu
jauh dengan waktu terjadinya perilaku.
- Dicek pada si pengirim. Artinya umpan balik akan efektif bila
penerima umpan
balik mencek apa yang ia ‘tangkap’ dari pesan penilaian yang
disampaikan oleh
penerima
- Dicek pada orang lain dalam kelompok. Untuk meyakinkan bahwa
umpan balik
yang diterima tidak salah dimaknakan, penerima bisa mencek
juga kepada sesama
rekan kerja dalam kelompok.
c. Tes Psikologi
Tes Psikologi yang mengukur potensi psikologis individu dapat
memberi gambaran kekuatan dan kelemahan individu pada
berbagai aspek psikologis seperti kecerdasan/ kemampuan
intelektual (a.l kemampuan analisa , logika berpikir, berpikir kreatif,
berpikir numerikal), potensi kerja (a.l vitalitas, sumber energy kerja,
motivasi, ketahanan terhadap stress kerja), kemampuan sosiabilitas
(a.l stabilitas emosi, kepekaan perasaan, kemampuan membina
relasi sosial ) dan potensi kepemimpinan .
Pada paparan berikutnya ada beberapa bentuk latihan yang termasuk ke
dalam Teknik Introspeksi Diri dan Feedback.
Latihan I : (Introspeksi Diri)
4
TAMENG INILAH SAYA. Mengapa disebut Tameng, karena individu
diminta untuk menghayati, mengenal, mengakui dan mengekspresikan
berbagai potensi , kemampuan dan keberhasilan yang pernah dicapai,
termasuk pula nilai-nilai berupa motto yang dijadikan pedoman untuk
bertingkah laku.
Area 1: Tulis suatu keahlian anda
Area 2: Gambar lambang / simbol suatu keberhasilan yang pernah anda
capai
Area 3: Tulis motto / sistem nilai yang mewakili gaya hidup anda
Area 4: Gambar lambang / simbol dari hobby anda
Area 5: Tulis potensi tersembunyi yang anda miliki
Makna TAMENG INILAH SAYA
Fungsi Tameng :
- Pasif : untuk bertahan, berlindung, menutupi wajah &badan
- Aktif : memukul, menyerang
Dengan Tameng INILAH SAYA, KEBERHASILAN HIDUP sudah diraih,
banyak sekali kekuatan, kelebihan,keterampilan/kemampuan & nilai positif
yang ada pada diri, namun sering tidak dihayati & dihargai oleh diri sendiri--
---Kurang dirasakan ADA---Self Esteem minim
Latihan II : (Perpaduan pengukuran psikologis dan Introspeksi Diri)
SIAPAKAH ANDA ?
Petunjuk :
 Tulislah 3 (tiga) kata sifat yang paling tepat menggambarkan
bentuk-bentuk di bawah ini.
 Pilihlah bentuk kesukaan Anda (#1).
 Urutkanlah yang lain (#2 s/d #5).
Setelah anda menjawab atau menyelesaikan tugas/pertanyaan di atas,
berikut ini adalah penjelasan atas pilihan bentuk yang mencerminkan
karakter pribadi anda.
5
Karakteristik Pribadi
 Pembuat keputusan yang kuat
 Keterampilan kepemimpinan yang kuat
 Atletis
 Kebutuhan yang mengontrol
 Pemikir otak kiri
 Pemberi ide
 Konseptor
 Fokus pada masa depan
 Ekspresif
 Pemberi motivasi
 Tak terstruktur
 Pemikir otak kanan
 Mengalami perubahan
 Mencari sesuatu yang baru
 Belajar dan tumbuh
 Terbuka terhadap ide-ide baru
 Tak dapat ditebak
 Orientasi pada detail
 Sangat teratur
 Mengikuti petunjuk
 Menyelesaikan proyek secara
sempurna
 Menolak memberi keputusan
 Pemikir otak kiri
 Menyenangkan orang lain
 Pemain tim
 Keterampilan antar pribadi yang kuat
 Komunikasi yang baik
 Pemikir otak kanan
6
Latihan III : ( perpaduan Introspeksi Diri dan Feedback )
Jendela Johari
Seorang individu secara fisik dan psikis dapat digambarkan seperti jendela
yang terdiri atas 4 (empat) bidang atau komponen. Hal tersebut merupakan
hasil pengamatan/persepsi orang terhadap diri sendiri dan orang lain.
Bagian I
Diri Terbuka (“Open Area”)
Bagian dari yang disadari oleh diri sendiri dan ditampilkan kepada orang
lain atas kemampuan diri sendiri. Misalnya: perasaan-perasaan, pendapat-
pendapat dan pikiran yang dipilih untuk disampaikan kepada orang lain.
Termasuk juga hal-hal yang tidak dapat ditutupi terhadap orang lain, seperti
muka, bentuk badan, usia yang tampak pada kondisi badan (tua, muda)
meskipun banyak orang ingin juga menutupinya.
Bagian II
Diri Tersembunyi (“Hidden Area”)
Bagian diri yang disadari oleh diri sendiri akan tetapi secara tanpa sadar
ditutup-tutupi atau disembunyikan terhadap orang lain. Mungkin juga orang
tidak tahu bagaimana menyampaikan dirinya kepada orang lain (tidak
setuju dengan pendapat orang lain akan tetapi tidak dapat menyampaikan
hal tersebut), karena kalau disampaikan dapat membuat malu sendiri,
misalnya: perasaan ketidakpastian, keinginan yang bersifat rahasia
Bagian III
Diri Terbuai (“Blind Area”)
Bagian diri yang tanpa disadari oleh dirinya sendiri tertutup terhadap
dirinya, akan tetapi tersampaikan kepada orang lain atau diketahui oleh
orang lain. Misalnya: kebiasaan-kebiasaan, sifat dan kemampuan tertentu
yang tanpa disadari ada pada diri sendiri, yang sering berpengaruh (positif
atau negatif) dalam berhubungan dengan orang lain (sering membuat
interupsi, kurang memperhatikan perasaan orang lain, senang membantah,
membanggakan diri sendiri dan sebagainya).
7
Bagian IV
Diri Tak Dikenal (“Unknown Area”)
Bagian diri yang tidak dikenal oleh diri sendiri dan orang lain ini adalah
berupa motif-motif, kebutuhan yang tidak disadari / terlupakan atau didesak
ke bawah sadar sehingga tidak dikenal lagi tetapi masih mempengaruhi
tindakan-tindakan orang dalam berhubungan dengan orang lain.
Oleh karena pada dasarnya setiap individu berbeda, maka jendela tiap
individu berbeda.
Contoh diri orang dapat berbentuk jendela sebagai berikut:
 Bidang 1 sempit kurang terbuka,
 Banyak hal dari dirinya yang ditutup-tutupi (Diri tersembunyi)
sehingga tidak efektif
 Diri Terlena besar, ada hal-hal yang tidak ia sadari, kurang mau
menerima feedback (pandangan orang lain) tentang dirinya
 Tidak ada kepercayaan, menutupi kelemahan dirinya, karena takut
kehilangan harga dirinya atau tidak enak mendengar kritik.
Untuk dirinya perlu dikembangkan kepercayaan dengan membuka diri
terhadap pendapat, perasaan dan pikiran orang lain dan dengan
memberikan jalan kepada orang lain untuk memberikan feedback
kepadanya hingga bidang 1 melebar dan akan timbul perbaikan dalam
1.
Diri terbuka
2.
Diri tersembunyi 4.
Diri tak
dikenal
siapapun
3.
Diri terlena
8
hubungan dengan orang lain. Untuk itu individu perlu melakukan Latihan
Jendela Johari dengan langkah-langkah sebagai berikut :
-Bentuk kelompok terdiri dari 4-5 orang individu sebagai anggota
kelompok, dengan syarat
Semua anggota kelompok sudah cukup mengenal satu sama lain,
dengan tujuan proses
Pemberian dan penerimaan umpan balik (feedback) berlangsung terbuka
dan efektif.
-Masing-masing individu menuliskan minimal 5 (lima) sifat, karakter atau
perilaku dirinya yang bersifat positif yang merupakan Assets
(kelebihan/kekuatan) maupun negatif yang merupakan Liability
(keterbatasan/kekurangan/kelemahan). Yang bersifat positif artinya yang
biasanya mendukung proses pencapaian performansi atau prestasi yang
unggul, sedangkan yang bersifat negative adalah yang menghambat
pencapaian kinerja yang standar sekalipun.
-Tiap individu menuliskan minimal 3 (tiga) sifat, karakter atau perilaku ke 3
atau 4 anggota
- Semua anggota berkumpul duduk melingkar. Secara bergiliran tiap
individu (misal A) menyampaikan dulu assets dan liabilities menurut
dirinya, kemudian secara bergilir individu anggota lainnya (B,C,D,E)
menyampaikan pandangan mereka tentang kekuatan/kelebihan dan
kelemahan/kekurangan A menurut sudut pandang masing-masing.
Apa yang disampaikan rekan anggota lain kepada A merupakan umpan
balik (feedback) bagi diri A. Oleh karena itu A menyimak dan mencatat
semua umpan balik dari ke empat rekannya dan boleh meminta penjelasan
kapan dan bagaimana sifat, karakter atau perilaku tersebut muncul dan
dipersepsi oleh rekan lainnya. Setelah A selesai mendapatkan feedback,
selanjutnya B yang mendapat giliran menyampaikan tentang dirinya dan
mendapat feedback tentang dirinya dari C, D, E, dan A. Setelah semua
mendapat giliran, masing-masing merangkum bagaimana gambaran
dirinya.
- Hal-hal yang individu ketahui/kenal tentang dirinya tetapi tidak
disampaikan karena tidak sedangkan hal-hal yang disampaikan oleh
9
anggota lain tentang diri individu namun merupakan hal yang baru individu
ketahui, tidak disadari oleh indvidu, maka hal-hal tersebut merupakan
bagian dari Diri Terlena. Apabila hal-hal dari diri yang disadari/dikenal oleh
diri sendiri maupun oleh beberapa anggota lain, berarti hal tersebut
termasuk bagian Diri Terbuka.
- Dengan latihan ini individu berlatih membuka diri terhadap feedback dan
memberi kepercayaan kepada orang lain untuk mengetahui kelebihan dan
kelemahan dirinya, sehingga akan memudahkan proses perbaikan hal
yang masih negative/kelemahan dirinya dan mempertahankan hal yang
positif yang merupakan kelebihan dirinya.
Latihan IV : Pengukuran Potensi Diri
Pengukuran Tipologi Diri :
 Tipe Kepribadian Berdasarkan Stres
Stres dan Kepribadian
 Menurut penelitian Friedman dan Rosenman (”type A: Behaviour
and Your Heart”), ada hubungan yang erat antara karakteristik
kepribadian dengan kemungkinan pengembangan penyakit jantung.
Berbagai test yang mendasari analisis mereka dimulai pada tahun
1960 dengan dukungan dari National Institute of Health, AS. Data
penelitian terkumpul dari 3.500 orang pria yang berusia antara 39-
50 tahun, tanpa diketahui terlebih dahulu apakah mereka
berpenyakit jantung atau tidak. Mereka diwawancara dan
diklasifikasikan dalam kepribadian “Tipe A” dan “Tipe B”. Latihan-
latihan fisik secara regular diberikan kepada kedua kelompok
tersebut, dan ternyata 70% dari kelompok “Tipe A” terbukti
menderita penyakit jantung koroner.
 Survei yang mempunyai tujuan untuk mengetahui gambaran “Tipe”
yang anda miliki tersebut, dikembangkan oleh R. S. Schuler dari
Ohio State University. Mengetahui tipe atau kepribadian dari diri
anda sendiri akan sangat berguna, karena dengan demikian anda
10
akan dapat menyadari sifat dan kepribadian anda, serta dapat
berusaha mengurangi timbulnya stres.
Kepribadian Tipe A
Karakteristik kepribadian Tipe A menggambarkan adanya dorongan dan
ambisi yang kuat, kompetitif, keinginan untuk mengerjakan sesuai dengan
rencana sampai tuntas, tidak senang diam (berpangku tangan), dan tidak
sabaran. Tipe A adalah orang-orang pekerja keras, perfeksionis, penuh
rasa percaya diri dan cepat dalam mengambil keputusan. Mereka berusaha
keras untuk dihargai oleh orang lain, jarang terlihat sakit-sakitan, dan selalu
menepati waktu.
Kepribadian Tipe B
Kepribadian Tipe B digambarkan sebagai seorang yang “easy going”,
sabar, tidak merasa diburu waktu, dan kurang kompetitif bila dibandingkan
dengan Tipe A.
Tipe A & B
Penilaian
1. Kalikan skor yang anda dapat dengan angka 3.
2. Cocokkan dengan tabel di bawah ini.
Jumlah Tipe Kepribadian
< 90 B
90 – 99 B+
100 – 105 A-
106 – 119 A
> 120 A+
Untuk lebih memahami apakah diri individu memang mengalami stres yang
dapat mengganggu produktivitas kerjanya.
11
Pengertian Stres
 Suatu situasi belum tercapainya harapan dan tujuan yang
diinginkan dan menyebabkan gangguan jiwa
 Tanggapan/reaksi individu terhadap berbagai tuntutan atau
rangsangan atas diri seseorang yang sifatnya non-spesifik
 Merupakan pencetus, penyebab dan sekaligus akibat gangguan
jiwa
Sumber Stres
 Psikologis: ketahanan psikologi atau mental seseorang yang
dibedakan ke dalam psiko-edukatif dan sosio kultural.
 Fisiologis: faktor ini disebabkan oleh ketahanan fisik, karena
pengaruh kerusakan biologis atau kelelahan akibat kerja keras
tanpa keseimbangan.
Gejala-gejala Stres Fisik
 Sesak nafas, rasa mabuk dan rasa mual.
 Selera makan tidak sebagaimana biasanya.
 Gangguan pencernaan seperti lambung, sembelit dsb.
 Sulit tidur dan terjaga terlalu dini.
 Sering lelah.
 Sering gelisah.
 Bercak-bercak merah pada kulit.
 Pegal-pegal di punggung.
 Kesemutan, mimisan dan keringat dingin.
 Pusing kepala, berdebar-debar.
 Sakit kepala atau nyeri yang menetap di punggung dan di leher.
Gejala-gejala Mental Stres
 Marah sepanjang waktu
 Kehilangan minat pada seks
 Tidak dapat mengambil keputusan
 Merasa menjadi orang gagal
 Merasa tidak diperhatikan
12
 Tidak menyukai orang lain dan diri sendiri
 Khawatir sesuatu yang mengerikan
 Merasa tidak dapat berkonsentrasi
 Kehilangan rasa humor
 Cenderung menyalahkan orang lain
Dalam upaya untuk melakukan perbaikan atas kelemahan atau hal-hal
yang negatif pada diri dan mempertahankan serta meningkatkan hal-hal
yang sudah positif dan merupakan kekuatan/kelebihan pada diri, faktor
yang paling menentukan terjadinya perubahan adalah motivasi. Motivasi
adalah suatu keadaan terdorong dalam diri manusia ke arah suatu tujuan
untuk untuk memenuhi suatu kebutuhan.
Memotivasi Diri
Ada 3 (tiga) motive dalam diri manusia menurut David Mc Clelland:
 Achievement Motive
 Affiliation Motive
 Power Motive
Teknik memotivasi diri:
1. Membangun Kepercayaan Diri
a. hindari mencari-cari alasan
b. gunakan daya imajinasi
c. jangan takut gagal
d. penampilan membentuk kepercayaan diri
e. susunlah catatan mengenai sukses yang pernah anda raih
2. Disiplin Diri
Hambatan-hambatan Pengembangan Potensi Diri dari Diri Sendiri
 Tidak memiliki tujuan hidup yang jelas
 Kurang termotivasi
 Enggan mengenali diri sendiri
 Tidak mau menerima umpan balik
13
 Tidak mau mengambil resiko
 Takut situasi baru
 Kurang keyakinan diri
 Sikap acuh tak acuh
 Jalan pikiran yang negatif
 Selalu mencari kambing hitam
Hambatan-hambatan Pengembangan Potensi Diri dari Diri Sendiri
(menurut Mike Woodcook & Dave Francis)
 Ketidakmampuan mengatur diri
 Nilai pribadi yang tidak jelas
 Tujuan pribadi yang tidak jelas
 Pribadi yang kerdil
 Kemampuan yang tidak memadai untuk memecahkan masalah
 Kreatifitas rendah
 Wibawa rendah
 Kemampuan pemahaman manajerial rendah
 Kemampuan menyelia rendah
 Kemampuan latih rendah
 Kemampuan membina tim rendah
Hambatan-hambatan Pengembangan Potensi Diri dari Luar (Lingkungan)
 Sistem yang dianut
 Kurang mendapat dukungan dari lingkungan
 Harapan yang berlebihan dari orang lain
 Hancur sebelum waktunya
 Kebencian dari orang lain
 Umpan balik yang kurang memadai
Rancangan Pengembangan Potensi Diri
a. Identifikasi hambatan dari lingkungan dan dari individu sendiri
b. Kenali konsep diri
1. Golongan yang menyerah total
14
2. Golongan yang tidak menyerah total
3. Golongan yang tidak menyerah
o Sebagai penonton
o Sebagai obyek
o Sebagai orang buta
o Sebagai pelaku
c. Rancangan pengembangan potensi diri
Usaha Meningkatkan dan Memaksimalkan Prestasi Pribadi
 Membuka “gembok” potensi diri
(unlocking potential power)
 Mengelola sumber daya dalam diri
(managing inner resources)
 Melakukan langkah besar / raksasa menuju sukses
(giant steps to success)
Mengelola Sumber Daya Dalam Diri
 Membuang belenggu “tidak mungkin”
 Membuang beban yang tidak perlu
 Memasarkan diri sendiri
 Menyingkirkan kebiasaan yang mematikan sensitivitas, kreativitas
dan inovasi
 Membuat nyali kemanusiaan berfungsi
Total Quality People
 Character
 Integrity
 Good values
 Positive attitude
Dasar dari keberhasilan / kesuksesan:
S I K A P
15
Pendekatan Holistik
3 faktor penentu sikap
1. Lingkungan ((Environment)
2. Pengalaman (Experience)
3. Pendidikan (Education)
Langkah-langkah Pembentukan Sikap Positif
 Fokus pada perubahan, lihat sisi positif
 Jadikan kebiasaan untuk tidak menunda pekerjaan
 Kembangkan sikap bersyukur / berterima kasih
 Ikuti program pendidikan yang continue (value education)
 Bangun harga diri positif
 Jauhi pengaruh negatif
- Orang yang negatif
- Rokok, alkohol, narkoba
- Pornografi
- Film dan program TV yang negatif
 Belajar menyukai hal yang harus dikerjakan
Pemimpin Sesungguhnya (Bukan “Budak” Bertopeng Pemimpin)
 Memberi inspirasi (“Inspiring”)
 Memberi arah (“Visioning”)
 Memfasilitasi orang agar berhasil (“Facilitating”)
 Memberdayakan (Enabling”)
Sepuluh Langkah untuk Memperoleh Kendali dan Mengatur Waktu
1. Tentukan dulu tujuan-tujuan jangka panjang
2. Pandanglah tujuan-tujuan dalam kerangka perilaku
3. Tentukanlah sasaran-sasaran pada skala waktu yang kritis
4. Buatlah agenda sebelum mulai bekerja
5. Perhitungkan konsekuensi masing-masing tugas jika dikerjakan
atau tidak dikerjakan
6. Hindarilah “pekerjaan sampingan”
16
7. Kumpulkan daftar pekerjaan yang “tidak perlu dikerjakan”
8. Buatkah daftar pekerjaan yang “harus dikerjakan” di malam hari
9. Hargailah waktu
10. Sisihkanlah “waktu untuk berpikir”
Lima Hal untuk Mengatur Waktu secara Efektif
 Perkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan
 Perhitungkan semua hal yang perlu diperhitungkan
 Antisipasi masalah
 Bekerjalah dengan ritme kerja yang alami
 Gunakanlah jadwal yang telah disusun
Penetapan Tujuan dan Penyusunan Rencana
Berikut ini saudara diminta untuk merumuskan tujuan yang memenuhi ciri-
ciri spesifik, terukur, menantang, realistis dan berbatas waktu (SMART)
……………………………………
……………………………………
Saya akan mencapai tujuan ini pada tanggal
……………………………………..
Penetapan Tujuan dan Penyusunan Rencana
Informasi-informasi (keterangan-keterangan, data) yang saya perlukan
untuk dapat mencapai tujuan tersebut:
………………………………………..
………………………………………..
Penetapan Tujuan dan Penyusunan Rencana
Hambatan-hambatan dan resiko-resiko yang diduga akan terjadi sewaktu
saya melakukan langkah-langkah
17
No. Hambatan-
hambatan
Resiko-resiko
1.
2..
3.
Penetapan Tujuan dan Penyusunan Rencana
Di bawah ini adalah langkah-langkah yang telah saya rencanakan untuk
mencapai tujuan (perhatikan bahwa untuk setiap langkah harus ditentukan
batas waktunya).
No. Langkah Kegiatan Batas Waktu
1.
2..
3.
Mengetahui Bandung, 2007
( ) ( )
DAFTAR PUSTAKA
Fisher, Glen. 1997. Mindsets-The Role of Culture and Perception in International.
2nd edition Yarmouth, Maine. Intercultural Press.
Gardner, Howard. 1993. Frames of Mind. The Theory of Multiple
Intelligences.10th
edition,New york : BasicBooks, A subsidiary of Perseus
Books, LLC.
Gaspersz, Vincent. 1997. Membangun Tujuh Kebiasaan Kualitas, Dalam praktek
Bisnis global, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Hersey, Paul; Blanchard, Ken. 1988. Management of Organizational Behavior. 5
th edition. Englewood Cliffs : Prentice-Hall, Inc.
Khera, Shiv. 1998. You Can Win. A Step-by- Step tool for Top Achievers
Singapore : Prentice Hall.
McClelland, David C. 1990. Human Motivation. New York : Cambridge University
Press.
Plutchik, Robert. 2003. Emotions and Life. Perspective from Psychology, Bio;ogy
and Evolution. Washington DC: American psycholoical Association.
Ray, James Arthur. 2007. The Science of Success. Rahasia Sukses dengan
Memanfaatkan Hukum-Hukum Universal. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama
Snyder, C.R ; Lopez, Shane J. 2002. Handbook of Positive Psychology. New
York : Oxford Univerrsity Press.

More Related Content

What's hot

Tugas Pkn kls 9 - Prestasi - Potensi diri
Tugas Pkn kls 9 - Prestasi - Potensi diriTugas Pkn kls 9 - Prestasi - Potensi diri
Tugas Pkn kls 9 - Prestasi - Potensi diriDebby Zalina
 
Ppt mengenal potensi diri
Ppt mengenal potensi diriPpt mengenal potensi diri
Ppt mengenal potensi diriRifka Rifka
 
Potensi diri
Potensi diriPotensi diri
Potensi diriQori Arif
 
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUPMENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUPdelvianisaNurFebriya
 
Abidin potensi (sumberdaya manusia)
Abidin potensi (sumberdaya manusia)Abidin potensi (sumberdaya manusia)
Abidin potensi (sumberdaya manusia)bidinfaras
 
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJAPOWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJAmaesaroh_rahmawati
 
Inovasi kbm quantum-learning-teaching
Inovasi kbm quantum-learning-teachingInovasi kbm quantum-learning-teaching
Inovasi kbm quantum-learning-teachingAry Priyo Rinowo
 
Self Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional IntelligenceSelf Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional IntelligenceSeta Wicaksana
 
Motivasi pengekalan diri
Motivasi pengekalan diriMotivasi pengekalan diri
Motivasi pengekalan diriwakzar
 
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUPMENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUPdelvianisaNurFebriya
 

What's hot (20)

Tugas Pkn kls 9 - Prestasi - Potensi diri
Tugas Pkn kls 9 - Prestasi - Potensi diriTugas Pkn kls 9 - Prestasi - Potensi diri
Tugas Pkn kls 9 - Prestasi - Potensi diri
 
Power point prestasi diri
Power point prestasi diriPower point prestasi diri
Power point prestasi diri
 
Ppt mengenal potensi diri
Ppt mengenal potensi diriPpt mengenal potensi diri
Ppt mengenal potensi diri
 
Potensi diri
Potensi diriPotensi diri
Potensi diri
 
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUPMENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
 
Mengenali potensi diri.ppt [autosaved]
Mengenali potensi diri.ppt [autosaved]Mengenali potensi diri.ppt [autosaved]
Mengenali potensi diri.ppt [autosaved]
 
Abidin potensi (sumberdaya manusia)
Abidin potensi (sumberdaya manusia)Abidin potensi (sumberdaya manusia)
Abidin potensi (sumberdaya manusia)
 
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJAPOWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
 
Inovasi kbm quantum-learning-teaching
Inovasi kbm quantum-learning-teachingInovasi kbm quantum-learning-teaching
Inovasi kbm quantum-learning-teaching
 
Pengembangan pribadi
Pengembangan pribadiPengembangan pribadi
Pengembangan pribadi
 
Ppt potensi diri
Ppt potensi diriPpt potensi diri
Ppt potensi diri
 
Prestasi diri
Prestasi diriPrestasi diri
Prestasi diri
 
Self Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional IntelligenceSelf Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional Intelligence
 
Motivasi pengekalan diri
Motivasi pengekalan diriMotivasi pengekalan diri
Motivasi pengekalan diri
 
TUGAS PKN POTENSI DIRI
TUGAS PKN POTENSI DIRITUGAS PKN POTENSI DIRI
TUGAS PKN POTENSI DIRI
 
TUGAS PKN POTENSI DIRI
TUGAS PKN POTENSI DIRITUGAS PKN POTENSI DIRI
TUGAS PKN POTENSI DIRI
 
Tb1 etik
Tb1 etikTb1 etik
Tb1 etik
 
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUPMENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
MENGGALI POTENSI DIRI SERTA MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
 
Pengembangan Potensi Diri
Pengembangan Potensi DiriPengembangan Potensi Diri
Pengembangan Potensi Diri
 
Prestasi diri untuk keunggulan bangsa
Prestasi diri untuk keunggulan bangsaPrestasi diri untuk keunggulan bangsa
Prestasi diri untuk keunggulan bangsa
 

Viewers also liked

Giulia Carreras, Laura Iannucci, Giuseppe Costa, Elisabetta Chellini, Giusepp...
Giulia Carreras, Laura Iannucci, Giuseppe Costa, Elisabetta Chellini, Giusepp...Giulia Carreras, Laura Iannucci, Giuseppe Costa, Elisabetta Chellini, Giusepp...
Giulia Carreras, Laura Iannucci, Giuseppe Costa, Elisabetta Chellini, Giusepp...Istituto nazionale di statistica
 
Colloqui di selezione
Colloqui di selezioneColloqui di selezione
Colloqui di selezioneHeidi Iuliano
 
Firman Filsafat Manusia
Firman Filsafat ManusiaFirman Filsafat Manusia
Firman Filsafat ManusiaPapua Makituma
 
ANTARA KEBEBASAN SOSIAL ATAU EKSPLOITASI
ANTARA KEBEBASAN SOSIAL ATAU EKSPLOITASIANTARA KEBEBASAN SOSIAL ATAU EKSPLOITASI
ANTARA KEBEBASAN SOSIAL ATAU EKSPLOITASIFais Arief Pambudi
 
Teori etika – teori deontologis
Teori etika – teori deontologisTeori etika – teori deontologis
Teori etika – teori deontologisYokhanah Palani
 
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASIPENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASIHusna Sholihah
 
Powerpoint Filsafat Eksistensialisme "Eksistensialisme dan Kehidupan Individ...
Powerpoint Filsafat Eksistensialisme  "Eksistensialisme dan Kehidupan Individ...Powerpoint Filsafat Eksistensialisme  "Eksistensialisme dan Kehidupan Individ...
Powerpoint Filsafat Eksistensialisme "Eksistensialisme dan Kehidupan Individ...triyusti
 
KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...
KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...
KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...Episteme IAIN Tulungagung
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudVivia Maya Rafica
 
Menjadi pembina sejati
Menjadi pembina sejatiMenjadi pembina sejati
Menjadi pembina sejatiNur Rohim
 
Analisa Potensi Diri
Analisa Potensi DiriAnalisa Potensi Diri
Analisa Potensi DiriImam Baihaqi
 
Skizofrenia dan resiko bunuh diri
Skizofrenia dan resiko bunuh diriSkizofrenia dan resiko bunuh diri
Skizofrenia dan resiko bunuh diriBagus Utomo
 
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowPertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowVivia Maya Rafica
 
Falsafah Eksistensialisme
Falsafah EksistensialismeFalsafah Eksistensialisme
Falsafah EksistensialismeSiti Zulaikha
 

Viewers also liked (20)

Logotherapy 2
Logotherapy 2Logotherapy 2
Logotherapy 2
 
Sharesess #49 Human motivation 3.1
Sharesess #49 Human motivation 3.1Sharesess #49 Human motivation 3.1
Sharesess #49 Human motivation 3.1
 
Favola d'amore
Favola d'amoreFavola d'amore
Favola d'amore
 
Giulia Carreras, Laura Iannucci, Giuseppe Costa, Elisabetta Chellini, Giusepp...
Giulia Carreras, Laura Iannucci, Giuseppe Costa, Elisabetta Chellini, Giusepp...Giulia Carreras, Laura Iannucci, Giuseppe Costa, Elisabetta Chellini, Giusepp...
Giulia Carreras, Laura Iannucci, Giuseppe Costa, Elisabetta Chellini, Giusepp...
 
Colloqui di selezione
Colloqui di selezioneColloqui di selezione
Colloqui di selezione
 
Firman Filsafat Manusia
Firman Filsafat ManusiaFirman Filsafat Manusia
Firman Filsafat Manusia
 
konseling realitas
konseling realitaskonseling realitas
konseling realitas
 
ANTARA KEBEBASAN SOSIAL ATAU EKSPLOITASI
ANTARA KEBEBASAN SOSIAL ATAU EKSPLOITASIANTARA KEBEBASAN SOSIAL ATAU EKSPLOITASI
ANTARA KEBEBASAN SOSIAL ATAU EKSPLOITASI
 
Teori etika – teori deontologis
Teori etika – teori deontologisTeori etika – teori deontologis
Teori etika – teori deontologis
 
T3ST221
T3ST221T3ST221
T3ST221
 
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASIPENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
 
Powerpoint Filsafat Eksistensialisme "Eksistensialisme dan Kehidupan Individ...
Powerpoint Filsafat Eksistensialisme  "Eksistensialisme dan Kehidupan Individ...Powerpoint Filsafat Eksistensialisme  "Eksistensialisme dan Kehidupan Individ...
Powerpoint Filsafat Eksistensialisme "Eksistensialisme dan Kehidupan Individ...
 
KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...
KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...
KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...
 
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich FrommPertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
 
Menjadi pembina sejati
Menjadi pembina sejatiMenjadi pembina sejati
Menjadi pembina sejati
 
Analisa Potensi Diri
Analisa Potensi DiriAnalisa Potensi Diri
Analisa Potensi Diri
 
Skizofrenia dan resiko bunuh diri
Skizofrenia dan resiko bunuh diriSkizofrenia dan resiko bunuh diri
Skizofrenia dan resiko bunuh diri
 
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowPertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
 
Falsafah Eksistensialisme
Falsafah EksistensialismeFalsafah Eksistensialisme
Falsafah Eksistensialisme
 

Similar to MENINGKATKAN POTENSI DIRI

4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th Chris Hukubun
 
P.K - SIKAP.PPTX
P.K - SIKAP.PPTXP.K - SIKAP.PPTX
P.K - SIKAP.PPTXWahyuda9
 
379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadi379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadiTatakustara
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdfHendroGunawan8
 
Resum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdResum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdHendi Alfian
 
7. rpl motivasi berprestasi (ganjil)
7. rpl motivasi berprestasi (ganjil)7. rpl motivasi berprestasi (ganjil)
7. rpl motivasi berprestasi (ganjil)aji ali mabruri
 
III.-PENGEMBANGAN-DIRI.ppt
III.-PENGEMBANGAN-DIRI.pptIII.-PENGEMBANGAN-DIRI.ppt
III.-PENGEMBANGAN-DIRI.pptkurniadishandy1
 
Resume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra tdResume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra tdFauzul Aziz
 
Resum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdResum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdFauzul Aziz
 
Resum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdResum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdabd haris
 
Tugas 4 awareness of self and others and the development of interpersonal com...
Tugas 4 awareness of self and others and the development of interpersonal com...Tugas 4 awareness of self and others and the development of interpersonal com...
Tugas 4 awareness of self and others and the development of interpersonal com...SherylEsfandianyPutr
 
Persiapan kerja, interview, dan presentasi pekerjaan
Persiapan kerja, interview, dan presentasi pekerjaanPersiapan kerja, interview, dan presentasi pekerjaan
Persiapan kerja, interview, dan presentasi pekerjaanKelompokenam
 
RPL 1 PERCAYA DIRI.docx
RPL 1 PERCAYA DIRI.docxRPL 1 PERCAYA DIRI.docx
RPL 1 PERCAYA DIRI.docxMiltanWaja
 
Bimbingan klompok
Bimbingan klompokBimbingan klompok
Bimbingan klompokade fikri
 
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan DiriLatihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diripjj_kemenkes
 
Presentation HRM by meika
Presentation HRM by meikaPresentation HRM by meika
Presentation HRM by meikaguestf578b9
 
1.5 C Tayangan Style Profile
1.5 C  Tayangan  Style Profile1.5 C  Tayangan  Style Profile
1.5 C Tayangan Style Profilerobby chandra
 

Similar to MENINGKATKAN POTENSI DIRI (20)

4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
 
P.K - SIKAP.PPTX
P.K - SIKAP.PPTXP.K - SIKAP.PPTX
P.K - SIKAP.PPTX
 
Bab 15.perilaku
Bab 15.perilakuBab 15.perilaku
Bab 15.perilaku
 
379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadi379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadi
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
 
Resum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdResum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra td
 
7. rpl motivasi berprestasi (ganjil)
7. rpl motivasi berprestasi (ganjil)7. rpl motivasi berprestasi (ganjil)
7. rpl motivasi berprestasi (ganjil)
 
III.-PENGEMBANGAN-DIRI.ppt
III.-PENGEMBANGAN-DIRI.pptIII.-PENGEMBANGAN-DIRI.ppt
III.-PENGEMBANGAN-DIRI.ppt
 
Resume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra tdResume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra td
 
Resum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdResum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra td
 
Resum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdResum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra td
 
Tugas 4 awareness of self and others and the development of interpersonal com...
Tugas 4 awareness of self and others and the development of interpersonal com...Tugas 4 awareness of self and others and the development of interpersonal com...
Tugas 4 awareness of self and others and the development of interpersonal com...
 
Powerpoint bk
Powerpoint bkPowerpoint bk
Powerpoint bk
 
Persiapan kerja, interview, dan presentasi pekerjaan
Persiapan kerja, interview, dan presentasi pekerjaanPersiapan kerja, interview, dan presentasi pekerjaan
Persiapan kerja, interview, dan presentasi pekerjaan
 
RPL 1 PERCAYA DIRI.docx
RPL 1 PERCAYA DIRI.docxRPL 1 PERCAYA DIRI.docx
RPL 1 PERCAYA DIRI.docx
 
Rpl bk
Rpl bkRpl bk
Rpl bk
 
Bimbingan klompok
Bimbingan klompokBimbingan klompok
Bimbingan klompok
 
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan DiriLatihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
 
Presentation HRM by meika
Presentation HRM by meikaPresentation HRM by meika
Presentation HRM by meika
 
1.5 C Tayangan Style Profile
1.5 C  Tayangan  Style Profile1.5 C  Tayangan  Style Profile
1.5 C Tayangan Style Profile
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

MENINGKATKAN POTENSI DIRI

  • 1. PENGEMBANGAN POTENSI DIRI ( Disajikan pada Diklat Kepemimpinan Tingkat III Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Angkatan V ) Oleh: Marina Sulastiana
  • 2. 1 PENGEMBANGAN POTENSI DIRI P E N D A H U L U A N Setiap individu yang mulai memasuki lingkungan yang baru baik yang berkaitan dengan situasi sosial maupun situasi tugas/pekerjaan, perlu melakukan penyesuaian diri baik disadari maupun tidak disadarinya. Demikian pula yang terjadi pada individu karyawan baru yang ditempatkan di suatu posisi ataupun karyawan lama yang baru ditempatkan kembali di posisi yang baru (mutasi atau promosi). Dalam menghadapi situasi kerja yang baru ada kemungkinan dua proses psikologis yang terjadi yaitu karyawan beradaptasi atau karyawan menyesuaikan diri (adjustment). Oleh karena proses adaptasi ataupun penyesuaian diri ini sangat penting dan berpengaruh terhadap optimalisasi potensi karyawan untuk melaksanakan pekerjaan dan mencapai performansi yang berhasil (sukses), maka sejauh mana karyawan mengenali potensi dirinya dan siap mengembangkan potensi akan sangat penting. Dalam paparan berikut akan dijelaskan mengenai Pengenalan Potensi Diri dan Pengembangan Potensi Diri yang dapat berguna bagi karyawan dalam rangka mencapai performansi unggul. PENGENALAN DIRI Sebelum seorang karyawan melakukan pengembangan diri dalam rangka menggunakan dan mengoptimalisasi seluruh kemampuannya untuk mencapai kinerja yang unggul, ada beberapa cara untuk mengetahui, menilai atau mengukur dengan akurat berbagai kelebihan/kekuatannya dan kelemahan/kekurangannya. Adapun cara-caranya adalah sebagai berikut : a. Introspeksi diri (pengukuran individual) Dalam cara ini, individu meluangkan waktu untuk mengevaluasi apa yang telah dilakukannya, apa yang telah ia capai dan apa yang ia miliki sebagai suatu kelebihan yang dapat mendukung dan apa
  • 3. 2 yang ia miliki sebagai suatu kekurangan yang menghambat tercapainya prestasi tinggi. Cara ini efektif bila individu bersikap jujur, terbuka pada dirinya sendiri, mau dengan sungguh-sungguh memperhatikan kata hati b. Feedback dari orang lain Dalam cara ini karyawan meminta masukan berupa informasi atau data penilaian tentang dirinya dari orang lain, apakah itu rekan kerja, atasan, bawahan maupun dari anggota keluarga. Masukan berupa umpan balik (feedback) ini meliputi segala sesuatu tentang sikap dan perilaku seseorang yang tampak/terlihat , dipersepsi oleh orang lain yang bertemu, berinteraksi dengannya. Cara ini bertujuan untuk membantu seseorang menelaah dan memperbaiki tingkah laku. Beberapa persyaratan suatu feedback efektif adalah : - Diberikan secara langsung kepada individu, jika diberikan secara tidak langsung Akan bermanfaat jika bukan berupa penilaian. - Pernyataan yang disampaikan bersifat evaluatif dan deskriptif. Artinya akan lebih bijaksana mendeskripsikan tingkah laku yang dinilai ‘positif’ maupun ‘negatif’ karena tidak memberi ‘cap’ tertentu kepada individu yang diberi umpan balik. - Diberikan sesuai kebutuhan dan dikehendaki penerima. Artinya individu yang memang membutuhkan umpan balik akan lebih mudah menerima penilaian tentang dirinya baik yang bersifat positif maupun negative sehingga memungkinkan perubahan yang signifikan pada tingkah lakunya. - Disampaikan pada waktu yang tepat. Artinya umpan balik disampaikan kepada
  • 4. 3 penerima pada saat penerima siap mendengarkan umpan balik, pada waktu yang khusus, misalnya tidak dihadapan orang lain, dan pada waktu yang tidak terlalu jauh dengan waktu terjadinya perilaku. - Dicek pada si pengirim. Artinya umpan balik akan efektif bila penerima umpan balik mencek apa yang ia ‘tangkap’ dari pesan penilaian yang disampaikan oleh penerima - Dicek pada orang lain dalam kelompok. Untuk meyakinkan bahwa umpan balik yang diterima tidak salah dimaknakan, penerima bisa mencek juga kepada sesama rekan kerja dalam kelompok. c. Tes Psikologi Tes Psikologi yang mengukur potensi psikologis individu dapat memberi gambaran kekuatan dan kelemahan individu pada berbagai aspek psikologis seperti kecerdasan/ kemampuan intelektual (a.l kemampuan analisa , logika berpikir, berpikir kreatif, berpikir numerikal), potensi kerja (a.l vitalitas, sumber energy kerja, motivasi, ketahanan terhadap stress kerja), kemampuan sosiabilitas (a.l stabilitas emosi, kepekaan perasaan, kemampuan membina relasi sosial ) dan potensi kepemimpinan . Pada paparan berikutnya ada beberapa bentuk latihan yang termasuk ke dalam Teknik Introspeksi Diri dan Feedback. Latihan I : (Introspeksi Diri)
  • 5. 4 TAMENG INILAH SAYA. Mengapa disebut Tameng, karena individu diminta untuk menghayati, mengenal, mengakui dan mengekspresikan berbagai potensi , kemampuan dan keberhasilan yang pernah dicapai, termasuk pula nilai-nilai berupa motto yang dijadikan pedoman untuk bertingkah laku. Area 1: Tulis suatu keahlian anda Area 2: Gambar lambang / simbol suatu keberhasilan yang pernah anda capai Area 3: Tulis motto / sistem nilai yang mewakili gaya hidup anda Area 4: Gambar lambang / simbol dari hobby anda Area 5: Tulis potensi tersembunyi yang anda miliki Makna TAMENG INILAH SAYA Fungsi Tameng : - Pasif : untuk bertahan, berlindung, menutupi wajah &badan - Aktif : memukul, menyerang Dengan Tameng INILAH SAYA, KEBERHASILAN HIDUP sudah diraih, banyak sekali kekuatan, kelebihan,keterampilan/kemampuan & nilai positif yang ada pada diri, namun sering tidak dihayati & dihargai oleh diri sendiri-- ---Kurang dirasakan ADA---Self Esteem minim Latihan II : (Perpaduan pengukuran psikologis dan Introspeksi Diri) SIAPAKAH ANDA ? Petunjuk :  Tulislah 3 (tiga) kata sifat yang paling tepat menggambarkan bentuk-bentuk di bawah ini.  Pilihlah bentuk kesukaan Anda (#1).  Urutkanlah yang lain (#2 s/d #5). Setelah anda menjawab atau menyelesaikan tugas/pertanyaan di atas, berikut ini adalah penjelasan atas pilihan bentuk yang mencerminkan karakter pribadi anda.
  • 6. 5 Karakteristik Pribadi  Pembuat keputusan yang kuat  Keterampilan kepemimpinan yang kuat  Atletis  Kebutuhan yang mengontrol  Pemikir otak kiri  Pemberi ide  Konseptor  Fokus pada masa depan  Ekspresif  Pemberi motivasi  Tak terstruktur  Pemikir otak kanan  Mengalami perubahan  Mencari sesuatu yang baru  Belajar dan tumbuh  Terbuka terhadap ide-ide baru  Tak dapat ditebak  Orientasi pada detail  Sangat teratur  Mengikuti petunjuk  Menyelesaikan proyek secara sempurna  Menolak memberi keputusan  Pemikir otak kiri  Menyenangkan orang lain  Pemain tim  Keterampilan antar pribadi yang kuat  Komunikasi yang baik  Pemikir otak kanan
  • 7. 6 Latihan III : ( perpaduan Introspeksi Diri dan Feedback ) Jendela Johari Seorang individu secara fisik dan psikis dapat digambarkan seperti jendela yang terdiri atas 4 (empat) bidang atau komponen. Hal tersebut merupakan hasil pengamatan/persepsi orang terhadap diri sendiri dan orang lain. Bagian I Diri Terbuka (“Open Area”) Bagian dari yang disadari oleh diri sendiri dan ditampilkan kepada orang lain atas kemampuan diri sendiri. Misalnya: perasaan-perasaan, pendapat- pendapat dan pikiran yang dipilih untuk disampaikan kepada orang lain. Termasuk juga hal-hal yang tidak dapat ditutupi terhadap orang lain, seperti muka, bentuk badan, usia yang tampak pada kondisi badan (tua, muda) meskipun banyak orang ingin juga menutupinya. Bagian II Diri Tersembunyi (“Hidden Area”) Bagian diri yang disadari oleh diri sendiri akan tetapi secara tanpa sadar ditutup-tutupi atau disembunyikan terhadap orang lain. Mungkin juga orang tidak tahu bagaimana menyampaikan dirinya kepada orang lain (tidak setuju dengan pendapat orang lain akan tetapi tidak dapat menyampaikan hal tersebut), karena kalau disampaikan dapat membuat malu sendiri, misalnya: perasaan ketidakpastian, keinginan yang bersifat rahasia Bagian III Diri Terbuai (“Blind Area”) Bagian diri yang tanpa disadari oleh dirinya sendiri tertutup terhadap dirinya, akan tetapi tersampaikan kepada orang lain atau diketahui oleh orang lain. Misalnya: kebiasaan-kebiasaan, sifat dan kemampuan tertentu yang tanpa disadari ada pada diri sendiri, yang sering berpengaruh (positif atau negatif) dalam berhubungan dengan orang lain (sering membuat interupsi, kurang memperhatikan perasaan orang lain, senang membantah, membanggakan diri sendiri dan sebagainya).
  • 8. 7 Bagian IV Diri Tak Dikenal (“Unknown Area”) Bagian diri yang tidak dikenal oleh diri sendiri dan orang lain ini adalah berupa motif-motif, kebutuhan yang tidak disadari / terlupakan atau didesak ke bawah sadar sehingga tidak dikenal lagi tetapi masih mempengaruhi tindakan-tindakan orang dalam berhubungan dengan orang lain. Oleh karena pada dasarnya setiap individu berbeda, maka jendela tiap individu berbeda. Contoh diri orang dapat berbentuk jendela sebagai berikut:  Bidang 1 sempit kurang terbuka,  Banyak hal dari dirinya yang ditutup-tutupi (Diri tersembunyi) sehingga tidak efektif  Diri Terlena besar, ada hal-hal yang tidak ia sadari, kurang mau menerima feedback (pandangan orang lain) tentang dirinya  Tidak ada kepercayaan, menutupi kelemahan dirinya, karena takut kehilangan harga dirinya atau tidak enak mendengar kritik. Untuk dirinya perlu dikembangkan kepercayaan dengan membuka diri terhadap pendapat, perasaan dan pikiran orang lain dan dengan memberikan jalan kepada orang lain untuk memberikan feedback kepadanya hingga bidang 1 melebar dan akan timbul perbaikan dalam 1. Diri terbuka 2. Diri tersembunyi 4. Diri tak dikenal siapapun 3. Diri terlena
  • 9. 8 hubungan dengan orang lain. Untuk itu individu perlu melakukan Latihan Jendela Johari dengan langkah-langkah sebagai berikut : -Bentuk kelompok terdiri dari 4-5 orang individu sebagai anggota kelompok, dengan syarat Semua anggota kelompok sudah cukup mengenal satu sama lain, dengan tujuan proses Pemberian dan penerimaan umpan balik (feedback) berlangsung terbuka dan efektif. -Masing-masing individu menuliskan minimal 5 (lima) sifat, karakter atau perilaku dirinya yang bersifat positif yang merupakan Assets (kelebihan/kekuatan) maupun negatif yang merupakan Liability (keterbatasan/kekurangan/kelemahan). Yang bersifat positif artinya yang biasanya mendukung proses pencapaian performansi atau prestasi yang unggul, sedangkan yang bersifat negative adalah yang menghambat pencapaian kinerja yang standar sekalipun. -Tiap individu menuliskan minimal 3 (tiga) sifat, karakter atau perilaku ke 3 atau 4 anggota - Semua anggota berkumpul duduk melingkar. Secara bergiliran tiap individu (misal A) menyampaikan dulu assets dan liabilities menurut dirinya, kemudian secara bergilir individu anggota lainnya (B,C,D,E) menyampaikan pandangan mereka tentang kekuatan/kelebihan dan kelemahan/kekurangan A menurut sudut pandang masing-masing. Apa yang disampaikan rekan anggota lain kepada A merupakan umpan balik (feedback) bagi diri A. Oleh karena itu A menyimak dan mencatat semua umpan balik dari ke empat rekannya dan boleh meminta penjelasan kapan dan bagaimana sifat, karakter atau perilaku tersebut muncul dan dipersepsi oleh rekan lainnya. Setelah A selesai mendapatkan feedback, selanjutnya B yang mendapat giliran menyampaikan tentang dirinya dan mendapat feedback tentang dirinya dari C, D, E, dan A. Setelah semua mendapat giliran, masing-masing merangkum bagaimana gambaran dirinya. - Hal-hal yang individu ketahui/kenal tentang dirinya tetapi tidak disampaikan karena tidak sedangkan hal-hal yang disampaikan oleh
  • 10. 9 anggota lain tentang diri individu namun merupakan hal yang baru individu ketahui, tidak disadari oleh indvidu, maka hal-hal tersebut merupakan bagian dari Diri Terlena. Apabila hal-hal dari diri yang disadari/dikenal oleh diri sendiri maupun oleh beberapa anggota lain, berarti hal tersebut termasuk bagian Diri Terbuka. - Dengan latihan ini individu berlatih membuka diri terhadap feedback dan memberi kepercayaan kepada orang lain untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dirinya, sehingga akan memudahkan proses perbaikan hal yang masih negative/kelemahan dirinya dan mempertahankan hal yang positif yang merupakan kelebihan dirinya. Latihan IV : Pengukuran Potensi Diri Pengukuran Tipologi Diri :  Tipe Kepribadian Berdasarkan Stres Stres dan Kepribadian  Menurut penelitian Friedman dan Rosenman (”type A: Behaviour and Your Heart”), ada hubungan yang erat antara karakteristik kepribadian dengan kemungkinan pengembangan penyakit jantung. Berbagai test yang mendasari analisis mereka dimulai pada tahun 1960 dengan dukungan dari National Institute of Health, AS. Data penelitian terkumpul dari 3.500 orang pria yang berusia antara 39- 50 tahun, tanpa diketahui terlebih dahulu apakah mereka berpenyakit jantung atau tidak. Mereka diwawancara dan diklasifikasikan dalam kepribadian “Tipe A” dan “Tipe B”. Latihan- latihan fisik secara regular diberikan kepada kedua kelompok tersebut, dan ternyata 70% dari kelompok “Tipe A” terbukti menderita penyakit jantung koroner.  Survei yang mempunyai tujuan untuk mengetahui gambaran “Tipe” yang anda miliki tersebut, dikembangkan oleh R. S. Schuler dari Ohio State University. Mengetahui tipe atau kepribadian dari diri anda sendiri akan sangat berguna, karena dengan demikian anda
  • 11. 10 akan dapat menyadari sifat dan kepribadian anda, serta dapat berusaha mengurangi timbulnya stres. Kepribadian Tipe A Karakteristik kepribadian Tipe A menggambarkan adanya dorongan dan ambisi yang kuat, kompetitif, keinginan untuk mengerjakan sesuai dengan rencana sampai tuntas, tidak senang diam (berpangku tangan), dan tidak sabaran. Tipe A adalah orang-orang pekerja keras, perfeksionis, penuh rasa percaya diri dan cepat dalam mengambil keputusan. Mereka berusaha keras untuk dihargai oleh orang lain, jarang terlihat sakit-sakitan, dan selalu menepati waktu. Kepribadian Tipe B Kepribadian Tipe B digambarkan sebagai seorang yang “easy going”, sabar, tidak merasa diburu waktu, dan kurang kompetitif bila dibandingkan dengan Tipe A. Tipe A & B Penilaian 1. Kalikan skor yang anda dapat dengan angka 3. 2. Cocokkan dengan tabel di bawah ini. Jumlah Tipe Kepribadian < 90 B 90 – 99 B+ 100 – 105 A- 106 – 119 A > 120 A+ Untuk lebih memahami apakah diri individu memang mengalami stres yang dapat mengganggu produktivitas kerjanya.
  • 12. 11 Pengertian Stres  Suatu situasi belum tercapainya harapan dan tujuan yang diinginkan dan menyebabkan gangguan jiwa  Tanggapan/reaksi individu terhadap berbagai tuntutan atau rangsangan atas diri seseorang yang sifatnya non-spesifik  Merupakan pencetus, penyebab dan sekaligus akibat gangguan jiwa Sumber Stres  Psikologis: ketahanan psikologi atau mental seseorang yang dibedakan ke dalam psiko-edukatif dan sosio kultural.  Fisiologis: faktor ini disebabkan oleh ketahanan fisik, karena pengaruh kerusakan biologis atau kelelahan akibat kerja keras tanpa keseimbangan. Gejala-gejala Stres Fisik  Sesak nafas, rasa mabuk dan rasa mual.  Selera makan tidak sebagaimana biasanya.  Gangguan pencernaan seperti lambung, sembelit dsb.  Sulit tidur dan terjaga terlalu dini.  Sering lelah.  Sering gelisah.  Bercak-bercak merah pada kulit.  Pegal-pegal di punggung.  Kesemutan, mimisan dan keringat dingin.  Pusing kepala, berdebar-debar.  Sakit kepala atau nyeri yang menetap di punggung dan di leher. Gejala-gejala Mental Stres  Marah sepanjang waktu  Kehilangan minat pada seks  Tidak dapat mengambil keputusan  Merasa menjadi orang gagal  Merasa tidak diperhatikan
  • 13. 12  Tidak menyukai orang lain dan diri sendiri  Khawatir sesuatu yang mengerikan  Merasa tidak dapat berkonsentrasi  Kehilangan rasa humor  Cenderung menyalahkan orang lain Dalam upaya untuk melakukan perbaikan atas kelemahan atau hal-hal yang negatif pada diri dan mempertahankan serta meningkatkan hal-hal yang sudah positif dan merupakan kekuatan/kelebihan pada diri, faktor yang paling menentukan terjadinya perubahan adalah motivasi. Motivasi adalah suatu keadaan terdorong dalam diri manusia ke arah suatu tujuan untuk untuk memenuhi suatu kebutuhan. Memotivasi Diri Ada 3 (tiga) motive dalam diri manusia menurut David Mc Clelland:  Achievement Motive  Affiliation Motive  Power Motive Teknik memotivasi diri: 1. Membangun Kepercayaan Diri a. hindari mencari-cari alasan b. gunakan daya imajinasi c. jangan takut gagal d. penampilan membentuk kepercayaan diri e. susunlah catatan mengenai sukses yang pernah anda raih 2. Disiplin Diri Hambatan-hambatan Pengembangan Potensi Diri dari Diri Sendiri  Tidak memiliki tujuan hidup yang jelas  Kurang termotivasi  Enggan mengenali diri sendiri  Tidak mau menerima umpan balik
  • 14. 13  Tidak mau mengambil resiko  Takut situasi baru  Kurang keyakinan diri  Sikap acuh tak acuh  Jalan pikiran yang negatif  Selalu mencari kambing hitam Hambatan-hambatan Pengembangan Potensi Diri dari Diri Sendiri (menurut Mike Woodcook & Dave Francis)  Ketidakmampuan mengatur diri  Nilai pribadi yang tidak jelas  Tujuan pribadi yang tidak jelas  Pribadi yang kerdil  Kemampuan yang tidak memadai untuk memecahkan masalah  Kreatifitas rendah  Wibawa rendah  Kemampuan pemahaman manajerial rendah  Kemampuan menyelia rendah  Kemampuan latih rendah  Kemampuan membina tim rendah Hambatan-hambatan Pengembangan Potensi Diri dari Luar (Lingkungan)  Sistem yang dianut  Kurang mendapat dukungan dari lingkungan  Harapan yang berlebihan dari orang lain  Hancur sebelum waktunya  Kebencian dari orang lain  Umpan balik yang kurang memadai Rancangan Pengembangan Potensi Diri a. Identifikasi hambatan dari lingkungan dan dari individu sendiri b. Kenali konsep diri 1. Golongan yang menyerah total
  • 15. 14 2. Golongan yang tidak menyerah total 3. Golongan yang tidak menyerah o Sebagai penonton o Sebagai obyek o Sebagai orang buta o Sebagai pelaku c. Rancangan pengembangan potensi diri Usaha Meningkatkan dan Memaksimalkan Prestasi Pribadi  Membuka “gembok” potensi diri (unlocking potential power)  Mengelola sumber daya dalam diri (managing inner resources)  Melakukan langkah besar / raksasa menuju sukses (giant steps to success) Mengelola Sumber Daya Dalam Diri  Membuang belenggu “tidak mungkin”  Membuang beban yang tidak perlu  Memasarkan diri sendiri  Menyingkirkan kebiasaan yang mematikan sensitivitas, kreativitas dan inovasi  Membuat nyali kemanusiaan berfungsi Total Quality People  Character  Integrity  Good values  Positive attitude Dasar dari keberhasilan / kesuksesan: S I K A P
  • 16. 15 Pendekatan Holistik 3 faktor penentu sikap 1. Lingkungan ((Environment) 2. Pengalaman (Experience) 3. Pendidikan (Education) Langkah-langkah Pembentukan Sikap Positif  Fokus pada perubahan, lihat sisi positif  Jadikan kebiasaan untuk tidak menunda pekerjaan  Kembangkan sikap bersyukur / berterima kasih  Ikuti program pendidikan yang continue (value education)  Bangun harga diri positif  Jauhi pengaruh negatif - Orang yang negatif - Rokok, alkohol, narkoba - Pornografi - Film dan program TV yang negatif  Belajar menyukai hal yang harus dikerjakan Pemimpin Sesungguhnya (Bukan “Budak” Bertopeng Pemimpin)  Memberi inspirasi (“Inspiring”)  Memberi arah (“Visioning”)  Memfasilitasi orang agar berhasil (“Facilitating”)  Memberdayakan (Enabling”) Sepuluh Langkah untuk Memperoleh Kendali dan Mengatur Waktu 1. Tentukan dulu tujuan-tujuan jangka panjang 2. Pandanglah tujuan-tujuan dalam kerangka perilaku 3. Tentukanlah sasaran-sasaran pada skala waktu yang kritis 4. Buatlah agenda sebelum mulai bekerja 5. Perhitungkan konsekuensi masing-masing tugas jika dikerjakan atau tidak dikerjakan 6. Hindarilah “pekerjaan sampingan”
  • 17. 16 7. Kumpulkan daftar pekerjaan yang “tidak perlu dikerjakan” 8. Buatkah daftar pekerjaan yang “harus dikerjakan” di malam hari 9. Hargailah waktu 10. Sisihkanlah “waktu untuk berpikir” Lima Hal untuk Mengatur Waktu secara Efektif  Perkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan  Perhitungkan semua hal yang perlu diperhitungkan  Antisipasi masalah  Bekerjalah dengan ritme kerja yang alami  Gunakanlah jadwal yang telah disusun Penetapan Tujuan dan Penyusunan Rencana Berikut ini saudara diminta untuk merumuskan tujuan yang memenuhi ciri- ciri spesifik, terukur, menantang, realistis dan berbatas waktu (SMART) …………………………………… …………………………………… Saya akan mencapai tujuan ini pada tanggal …………………………………….. Penetapan Tujuan dan Penyusunan Rencana Informasi-informasi (keterangan-keterangan, data) yang saya perlukan untuk dapat mencapai tujuan tersebut: ……………………………………….. ……………………………………….. Penetapan Tujuan dan Penyusunan Rencana Hambatan-hambatan dan resiko-resiko yang diduga akan terjadi sewaktu saya melakukan langkah-langkah
  • 18. 17 No. Hambatan- hambatan Resiko-resiko 1. 2.. 3. Penetapan Tujuan dan Penyusunan Rencana Di bawah ini adalah langkah-langkah yang telah saya rencanakan untuk mencapai tujuan (perhatikan bahwa untuk setiap langkah harus ditentukan batas waktunya). No. Langkah Kegiatan Batas Waktu 1. 2.. 3. Mengetahui Bandung, 2007 ( ) ( )
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Fisher, Glen. 1997. Mindsets-The Role of Culture and Perception in International. 2nd edition Yarmouth, Maine. Intercultural Press. Gardner, Howard. 1993. Frames of Mind. The Theory of Multiple Intelligences.10th edition,New york : BasicBooks, A subsidiary of Perseus Books, LLC. Gaspersz, Vincent. 1997. Membangun Tujuh Kebiasaan Kualitas, Dalam praktek Bisnis global, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Hersey, Paul; Blanchard, Ken. 1988. Management of Organizational Behavior. 5 th edition. Englewood Cliffs : Prentice-Hall, Inc. Khera, Shiv. 1998. You Can Win. A Step-by- Step tool for Top Achievers Singapore : Prentice Hall. McClelland, David C. 1990. Human Motivation. New York : Cambridge University Press. Plutchik, Robert. 2003. Emotions and Life. Perspective from Psychology, Bio;ogy and Evolution. Washington DC: American psycholoical Association. Ray, James Arthur. 2007. The Science of Success. Rahasia Sukses dengan Memanfaatkan Hukum-Hukum Universal. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Snyder, C.R ; Lopez, Shane J. 2002. Handbook of Positive Psychology. New York : Oxford Univerrsity Press.