Presented by Eko Budi Priyanto, Coordinator of Community Development at Wetlands International Indonesia, at Inception Workshop "Capacity building of local government and community members for Mangrove Restoration", 15 July 2021. In this session, the speaker shares the experience from the Building with Nature Program in Demak Regency, Central Java Province.. Speaker shares how the BioRights scheme as one of the strategies for the Building with Nature Program, plays an important role by involving the local community to restore the mangrove ecosystem in Demak Regency. BioRights scheme is the conditional loan to link environmental conservation/rehabilitation activities with community economic improvement.

1. Lokakarya Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah dan Komunitas Lokal Tentang Restorasi Mangrove, 15 Juli 2021
Eko Budi Priyanto
Yayasan Lahan Basah/YLBA
Restorasi Mangrove Bersama Masyarakat
(Program Building with Nature di Kabupaten Demak)

2. KONDISI KABUPATEN DEMAK

3. • Tahun 2020 Luas Tutupan
Mangrove seluas 586,13 ha
(Hasil penaksiran tutupan lahan
DLHK Jateng) berkurang 412,06
ha
• Tahun 2017 Luas Tutupan
Mangrove seluas 980,19 ha
(Buku Baku Mutu Kerusakan
Mangrove Propinsi Jateng)
• Sejak tahun 1920-an telah mengalami
perubahan garis pantai.
• Tahun 1964 pengikisan berlangsung
pesat sampai tahun 1984 dan mulai
melambat sampai tahun 1988.
• Tahun 1990-1996 menjadi titik awal
abrasi di desa Sriwulan mencapai 500 m
dari garis pantai dan 200 meter di desa
Bedono.
• Tahun 1980 terjadi abrasi karena kegiatan
konversi menjadi sawah dan tambak.
Namun juga terjadi sedimentasi di Kali
Wulan Wedung.
• Tahun 2012 ada penambahan mangrove
dari hasil kegiatan rehabilitasi oleh
stakeholders dan pertumbuhan, dan juga
sbagian tumbuh alami
Kondisi Mangrove Demak
(panjang pantai 34,10 km)
• Tahun 2015 Luas Tutupan
Mangrove seluas 900 ha (WII)
• Tahun 2021 ada rencana
kompensasi penggantian
mangrove yang terkena dampak
pembangunan ToL Semarang-
Demak seluas 46 ha.

4. Ada apa dengan Demak?
Pemahaman sistem dan proses alami
Kota Semarang
Kabupaten Demak
Kabupaten Jepara
sedimen dari lautan
arus dan gelombang
aliran sungai
sedimen dari daratan
kenaikan
permukaan
laut
penurunan
permukaan
tanah
Hasil Kajian Erosi dan Sempadan
Pantai (WII) di Kabupaten
Demak, tahun 2018 :
• Laju Abrasi 22,36 m/tahun
• Laju Akresi 22,6 m/tahun
• Jangkauan abrasi maksimum
1.161,82 m
• Jangkaun akresi maksimum
1.096,89 m/tahun.
• Rata-rata lebar sempadan
pantai yang
direkomendasikan di wilayah
Barat 200-300 meter,
sedangkan wilayah timur
100-200 meter

5. Perubahan Garis Pantai

6. Strategi umum BwN
Tujuan Coast 0:
mempertahankan
Tujuan Coast I:
meningkatkan akresi
Tujuan Coast II:
menahan erosi
Tujuan Coast III:
dialog kebijakan
Tindakan Coast 0:
• Merawat garis pantai dan
membangun ke arah dalam
→ konversi tambak
• Revitalisasi budidaya
perikanan
Tindakan Coast I:
• Kombinasi ke dalam dan luar
• Mixed mangrove
aquaculture
Tindakan Coast II:
• Membangun garis pantai ke
arah luar dari kondisi saat ini
→ struktur permeabel
• Mata pencaharian alternatif
Tindakan Coast III:
• Dialog dengan Kota
Semarang

7. Pinjaman bersyarat untuk menghubungkan kegiatan
konservasi/rehabilitasi lingkungan dengan peningkatan ekonomi masyarakat.
Paket kesepakatan (kegiatan rehabilitasi lingkungan
dan peningkatan ekonomi):
1) Rehabilitasi jalur hijau pantai melalui konversi tambak
2) Pemeliharaan struktur permeabel
3) Budidaya tambak terhubung mangrove
4) Revitalisasi budidaya perikanan
5) Mata pencaharian alternatif dan usaha ekonomi bersama
6) Kebijakan, advokasi dan komunikasi
7) Pengelolaan kelompok masyarakat
Building with Nature:
• Pendanaan
• Pengetahuan
• Pendampingan
Kelompok masyarakat:
• Penyediaan tambak
• Waktu kerja
• Tenaga kerja
Dana
pinjaman
bersyarat
Monev
Implementasi
Indikator
keberhasilan
Tidak berhasil
Berhasil
Dana pinjaman dikembalikan sesuai tingkat keberhasilan
Dana pinjaman berubah menjadi HIBAH bagi kelompok
Mekanisme BioRights
Kerja sama dengan Kelompok Masyarakat

8. Pendekatan BwN di Demak- Rehabilitasi Mangrove
Metode rehabilitasi di jalur hijau pantai:
Struktur permeabel, restorasi ekologis
(pengaturan ketinggian tanah dan
hidrologi)
Metode rehabilitasi di jalur hijau sungai:
Budidaya tambak terhubung mangrove
(assosiated mangrove aquaculture)
Sempadan pantai 100 m: Keppres 32/1990, UU
27/2007, PP 26/2008, Permen KP 17/2008, Prepres
51/2016
Sempadan sungai 50 m: Permen PUPR
No.28/PRT/M/2015

9. Upaya Restorasi Mangrove
Pembuatan Jalur Hijau Mangrove di sempadan pantai dan sungai
Struktur permeabel untuk memerangkap sedimen dan memungkinkan pertumbuhan alami mangrove
Merubah tambak di tepi laut menjadi mangrove dengan pengaturan ketinggian lahan dan hidrologi

11. Pembuatan tambak Assosiated Mangrove Aquaculture

12. Lokasi implementasi BioRights
Mixed mangroves aquaculture
Revitalization aquaculture
Green belt
Data luas tambak
yang diintervensi:
Target
GB: 50 ha
MMA: 50 ha
RA: 250 ha
Kontrak awal (2017)
GB: 54,56 ha
MMA: 111,47 ha
RA: 310 ,91 ha
Kontrak baru (2020)
GB: 17,55 ha
MMA: 64,98 ha
RA: 10,28 ha

13. Update BwN Indonesia: Mekanisme BioRights
Mixed mangroves aquaculture
Revitalization aquaculture
Green belt
Data luas tambak
yang diintervensi:
Target
GB: 50 ha
MMA: 50 ha
RA: 250 ha
Kontrak awal (2017)
GB: 54,56 ha
MMA: 111,47 ha
RA: 310 ,91 ha
Kontrak baru (2020)
GB: 17,55 ha
MMA: 64,98 ha
RA: 10,28 ha
Paket Kegiatan:
1) Rehabilitasi mangrove pada tambak di jalur
hijau pantai dan sungai (166,03 ha)
2) Pemeliharaan struktur permeabel (1770 m)
3) Revitalisasi budidaya perikanan (310,91 ha)
4) Mata pencaharian alternatif dan usaha
ekonomi bersama
5) Kebijakan, advokasi dan komunikasi
6) Pengelolaan kelompok masyarakat

14. Update BwN Indonesia
Perawatan struktur permeabel
tahun 2020-2021
▪ Pekerjaan perawatan
dilakukan oleh kelompok
masyarakat di 4 desa
▪ Panjang struktur yang
dirawat:
• Bedono: 575 meter
• Timbulsloko: 670 meter
(termasuk 4 section KKP,
dan 1 section PUSAIR)
• Tugu: 175 meter
• Surodadi: 350 meter

15. • Mendapat Dukungan Pemerintah : program dan kebijakan, perencanaan tata ruang
• Pemeliharaan struktur, sedimentasi dan ranaman mangrove
• Dukungan Masyarakat : rasa memiliki program, monitoring dan evaluasi
• Kejelasan status lahan
• Memperhatikan Cuaca ekstrim
• Adanya Penurunan muka air tanah
• Adanya Kenaikan permukaan laut
• Mengefektifkan peraturan desa terkait dengan mangrove
Tantangan dan Keberlanjutan Pengelolaan

16. TERIMA KASIH
For more information, contact
eko.has@gmail.com