1. SISTEM REPRODUKSI
Siklus Reproduksi : Rangkaian semua kejadian
biologik kelamin yang berlangsung secara
sambung menyambung hingga terlahir
generasi baru dari suatu mahluk hidup.
2. 1. Ovarium (indung telur)
Menghasilkan
sel telur /ovum
hormon-hormon kelamin
sekunder dan reproduksi
Letak sebelah kiri dan kanan rongga
perut bagian bawah.
Mengandung folikel-folikel
3. 2. Oviduk (saluran telur/ tuba fallopi)
Oviduk berjumlah sepasang (di
kanan dan kiri ovarium) dengan
panjang sekitar 10 cm.
• Bagian pangkal oviduk berbentuk
corong yang disebut infundibulum.
• Fimbrae berfungsi menangkap
ovum yang dilepaskan oleh ovarium.
• Ovum yang ditangkap oleh fimbrae
akan masuk ke oviduk.
• Oviduk berfungsi untuk
menyalurkan ovum dari ovarium
menuju uterus jika terjadi
pembuahan.
4. 3. Uterus (rahim)
Uterus atau rahim → rongga
pertemuan oviduk kanan dan kiri
yang berbentuk seperti buah pir.
- Tempat berkembangnya janin
5. 3. VAGINA
- Vagina dibatasi oleh vulva yang
berupa labia mayora (bagian luar)
dan labia minora (bagian dalam).
- Sebagai alat kopulasi
6. Menstruasi
- Peristiwa meluruhnya ovum karena tidak dibuahi.
- Pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding
sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung
pembuluh darah.
Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun
rata-rata berkisar 28 hari.
7. Siklus Menstruasi, terdiri dari 4 fase
1. Fase menstruasi (Berlangsung > 5hari)
terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma,
sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon
esterogen dan progesteron. Sehingga dinding endometrium
meluruh.
2. Fase pra-ovulasi (fase poliferasi)
Hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus
memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH (folikel stimulating
hormon). FSH memacu pematangan folikel dan merangsang
folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya
esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi)
dinding endometrium.
8. 3. Fase Ovulasi.
Jika siklus menstruasi perempuan 28 hari, maka
ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar
esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian
hipofise mengeluarkan LH. LH (luternizing hormon).
Peningkatankadar LH merangsang pelepasan oosit
sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
9. 4. Fase Ovulasi (berlangsung 14 hari)
Folikel de Graaf (folikel
matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan
menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon
progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun
tidak sebanyak ketika berbentuk folikel.
Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan
menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium
serta mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan
embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan.
Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah
menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon,
sehingga kadar
progesteron dan esterogen menjadi rendah.